Anda di halaman 1dari 4

JENIS JENIS MAKANAN AWETAN DAN

MAKANAN FUNGSIONAL
Makanan fungsional adalah makanan yang, selain menyediakan nutrisi dasar, juga
memberikan manfaat kesehatan tambahan. Berikut adalah beberapa contoh
makanan yang dapat diubah menjadi makanan fungsional dengan menambahkan
atau memodifikasi bahan tertentu:

1. Smoothie Antioksidan Tinggi:


 Bahan: Buah-buahan beri (blueberry, raspberry, strawberry), sayuran hijau
(bayam atau kale), yogurt probiotik, dan madu.
 Manfaat Fungsional: Tinggi antioksidan, serat, dan probiotik.
2. Granola dengan Biji-bijian Superfood:
 Bahan: Granola, biji chia, biji rami, kacang-kacangan (kenari, almond), dan
potongan buah kering.
 Manfaat Fungsional: Kaya serat, omega-3, dan nutrisi antiinflamasi.
3. Biskuit Pisang dan Almond:
 Bahan: Pisang matang, almond bubuk, telur, oat, dan sedikit madu.
 Manfaat Fungsional: Kaya serat, vitamin, mineral, dan lemak sehat.
4. Sushi Quinoa dengan Sayuran:
 Bahan: Quinoa, rumput laut, sayuran (wortel, timun, alpukat), dan ikan atau
tofu.
 Manfaat Fungsional: Tinggi protein, serat, dan asam lemak omega-3.
5. Salad Detoks:
 Bahan: Sayuran hijau (selada, bayam, kale), brokoli, tomat, kacang kedelai, dan
bumbu salad dengan minyak zaitun.
 Manfaat Fungsional: Detoksifikasi, kaya serat, dan antiinflamasi.
6. Smoothie Protein Tinggi:
 Bahan: Pisang, protein bubuk (protein whey, protein nabati), susu almond, dan
selai kacang.
 Manfaat Fungsional: Tinggi protein, serat, dan energi.
7. Pancake Beras Merah dengan Buah Segar:
 Bahan: Tepung beras merah, telur, susu almond, dan buah-buahan segar
sebagai topping.
 Manfaat Fungsional: Tinggi serat, nutrisi tambahan dari buah-buahan.
8. Omelet Sayuran dan Biji-bijian:
 Bahan: Telur, tomat, paprika, bayam, biji bunga matahari atau biji labu.
 Manfaat Fungsional: Kaya protein, serat, dan nutrisi dari sayuran dan biji-
bijian.
9. Muffin Berbasis Kacang-kacangan:
 Bahan: Tepung almond, telur, madu, kacang-kacangan cincang (kacang kenari,
kacang tanah), dan blueberry.
 Manfaat Fungsional: Tinggi lemak sehat, serat, dan antioksidan.
10. Sup Wortel dan Jahe:
 Bahan: Wortel, jahe, bawang putih, kaldu sayuran, dan rempah-rempah.
 Manfaat Fungsional: Tinggi antioksidan, vitamin A, dan efek antiinflama
Makanan fungsional awetan adalah produk makanan yang telah mengalami proses
pengawetan untuk memperpanjang umur simpannya, sambil tetap mempertahankan
manfaat kesehatan atau nilai gizinya. Berikut adalah beberapa contoh makanan
fungsional yang dapat diawetkan:

1. Kacang Panggang atau Direbus:


 Kacang seperti almond, kenari, dan kacang mete dapat diawetkan dengan
cara dipanggang atau direbus. Kacang-kacangan ini mengandung lemak
sehat, protein, dan serat.
2. Buah Kering:
 Buah-buahan seperti apel, anggur, plum, dan stroberi dapat diawetkan
dengan proses pengeringan. Buah kering tetap kaya akan serat, vitamin, dan
antioksidan.
3. Ikan Asap:
 Ikan yang diawetkan dengan proses asap dapat menyediakan protein tinggi,
omega-3, dan rasa yang khas. Salmon asap, misalnya, kaya akan asam lemak
omega-3.
4. Sayuran Asin atau Fermentasi:
 Sayuran seperti acar dan kimchi yang diawetkan dengan garam atau proses
fermentasi menyediakan probiotik yang baik untuk pencernaan.
5. Sereal dan Granola:
 Produk sereal atau granola yang diawetkan dengan pengeringan atau
pemanggangan dapat menyediakan serat, vitamin, dan mineral.
6. Yogurt:
 Yogurt yang diawetkan dengan fermentasi bakteri probiotik dapat
memberikan manfaat bagi kesehatan pencernaan dan kekebalan tubuh.
7. Bubur Kacang-kacangan:
 Bubur kacang seperti hummus yang diawetkan dalam kemasan vakum tetap
menyediakan protein nabati dan serat.
8. Kombucha:
 Minuman fermentasi seperti kombucha yang diawetkan dengan proses
fermentasi menyediakan probiotik dan memiliki potensi manfaat kesehatan.
9. Olahan Tomat:
 Produk tomat yang diawetkan seperti saus tomat atau tomat kering dapat
menyediakan likopen dan vitamin C.
10. Teh Herbal Kering:
 Teh herbal yang diawetkan dalam bentuk kering dapat memberikan manfaat
antioksidan dan dapat disajikan dengan mudah.
11. Daging Asap atau Diasinkan:
 Daging yang diawetkan dengan proses pengasapan atau pengasinan dapat
menjadi sumber protein yang tahan lama.
12. Jeruk Kering:
 Jeruk yang diawetkan dengan pengeringan dapat menjadi camilan sehat yang
kaya akan vitamin C dan serat.

Penting untuk memperhatikan metode pengawetan yang digunakan dan memilih


makanan fungsional awetan yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan
kesehatan Anda. Selalu perhatikan label produk dan pastikan untuk memilih produk
dengan bahan-bahan yang minimal dan tanpa tambahan bahan pengawet yang
berlebihan.

Tugas kelompok untuk membuat makanan fungsional dapat menjadi proyek yang
menarik dan bermanfaat. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diikuti
oleh kelompok Anda:

1. Pemilihan Jenis Makanan Fungsional:


 Pilih jenis makanan fungsional yang akan dibuat. Misalnya, makanan tinggi
serat, rendah gula, atau kaya akan nutrisi tertentu.
2. Riset dan Perencanaan:
 Lakukan riset untuk memahami manfaat kesehatan dari makanan fungsional
yang dipilih.
 Buat rencana yang mencakup bahan-bahan yang dibutuhkan, langkah-
langkah pembuatan, dan rencana waktu.
3. Pembagian Tugas:
 Bagi tugas di antara anggota kelompok. Setiap anggota dapat bertanggung
jawab untuk mencari informasi, menyusun bahan, atau menangani bagian
tertentu dari proses pembuatan makanan.
4. Bahan dan Alat:
 Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan sesuai dengan rencana.
 Pastikan memiliki alat dapur dan peralatan yang diperlukan.
5. Pembuatan Prototipe:
 Buat prototipe makanan fungsional pertama. Uji resep dan lihat apakah ada
perubahan yang perlu dilakukan.
6. Uji Coba dan Evaluasi:
 Uji coba makanan fungsional pada kelompok sasaran yang relevan (teman
sekelas, keluarga, atau staf sekolah).
 Lakukan evaluasi terhadap rasa, tekstur, dan apakah makanan tersebut
memenuhi kriteria fungsional yang ditargetkan.
7. Revisi dan Perbaikan:
 Berdasarkan umpan balik dari uji coba, revisi dan perbaiki resep atau proses
pembuatan jika diperlukan.
8. Presentasi:
 Siapkan presentasi untuk membagikan hasil proyek kepada kelas atau
kelompok. Sertakan informasi mengenai manfaat kesehatan, proses
pembuatan, dan hasil uji coba.
9. Dokumentasi:
 Dokumentasikan seluruh proses pembuatan, termasuk foto-foto, resep, dan
catatan dari uji coba.
 Buat laporan akhir yang merangkum keseluruhan proyek.
10. Refleksi:
 Lakukan refleksi bersama sebagai kelompok. Diskusikan apa yang telah
dipelajari dari proyek ini, tantangan yang dihadapi, dan perasaan masing-
masing anggota.

SILAHKAN DI PELAJARI DAN DIPERSIAPKAN DENGAN


KELOMPOK
YANG SETIAP KELOMPOK TERDIRI 4 SISWA
YANG BERTUJUAN UNTUK MEMBUAT MAKANAN
AWETAN DARI BERBAGAI CONTOH DI ATAS
SETIAP KELOMPOK HARUS MAKANAN YANG
BERBEDA

Anda mungkin juga menyukai