Anda di halaman 1dari 33

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Badiri


Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Teks Editorial
Alokasi Waktu : 2JP x 45 Menit

A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan)
Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
menganalisis pengetahuan faktual, konkret dan ranah abstrak terkait dengan
konseptual, prosedural berdasarkan rasa pengembangan dari yang dipelajarinya di
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, sekolah secara mandiri, dan mampu
teknologi, seni, budaya, dan humaniora menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6 Menganalisis Struktur dan kebahasaan 3.6.1 Menelaah struktur teks editorial
teks editorial berkaitan dengan bidang 3.6.2 Menganalisis unsur kebahasaan teks
pekerjaan editorial
4.6 Merancang teks editorial berkaitan 4.6.1 Menelaah struktur teks editorial
bidang pekerjaan 4.6.2 Menyusun argumen atau pendapat
terhadap isu berkaitan dengan bidang
pekerjaan
4.6.3 Menulis teks editorial berkaitan bidang
pekerjaan dengan memperhatikan
struktur dan kaidah kebahasaan teks
editorial
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan berdiskusi dan membaca teks editorial, peserta didik mampu
menelaah (C4) struktur teks editorial berkaitan dengan bidang pekerjaan secara
tepat.
2. Melalui kegiatan berdiskusi dan membaca teks editorial, peserta didik dapat
menganalisis (C4) kaidah kebahasaan teks editorial secara tepat.
3. Melalui kegiatan membaca referensi mengenai produk unggulan SMK, peserta didik
dapat menyusun (C6) teks editorial yang sesuai dengan topik, struktur, dan
kebahasaan dengan penuh tanggung jawab.

D. Materi Pembelajaran
1. Struktur Teks Editorial
2. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
3. Informasi dalam Teks Editorial
4. Menyusun Teks Editorial

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Student Centre Learning
Metode : Ceramah, Diskusi Kelompok, Presentasi, Tanya Jawab,
Penugasan
Strategi/Model : Discovery Learning dan Problem Based Learning

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media:
a. Lembar Kerja Peserta Didik
b. Slide tayangan
c. Whatsapp

2. Bahan/alat:
a. Gawai/Smartphone
b. Laptop
c. Proyektor
d. Kertas
e. Alat tulis

3. Sumber Belajar:
a. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XII, Suherli, dkk Tahun 2018
b. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XII, Suherli, dkk Tahun 2018
c. Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, diunduh dari
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/pedoman_umum-
ejaan_yang_disempurnakan.pdf
d. https://kompas.id/baca/utama/2020/01/22/cepat-susun-peta-jalan-literasi-digital/
e. https://nasional.sindonews.com/berita/1059592/16/pengangguran-melonjak
G. Langkah-Langkah pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Teknik Waktu


1. Pendahuluan
Orientasi, - Memberi salam dan mengajak siswa berdoa - Curah 10 menit
Apersepsi dan untuk memulai pembelajaran pendapat
Motivasi - Memeriksa kehadiran dan menanyakan kabar - Ceramah
siswa - Menyimak
- Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang - Mendengar
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari.
- Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran untuk pertemuan hari ini
- Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan
- Guru membagi kelompok belajar, setiap
kelompok terdiri atas 5 siswa.

2. Kegiatan Inti
Orientasi peserta - Peserta didik mencermati teks editorial berkaitan - Inkuiri
didik pada masalah dengan materi pembelajaran yang ditayangkan - Menyimak
pada slide proyektor - Mengerjakan
https://kompas.id/baca/utama/2020/01/22/cepat-
LKPD
susun-peta-jalan-literasi-digital/
- Guru meminta peserta didik untuk mempelajari - Menulis
bacaan secara mandiri ataupun dengan teman - Tanya jawab
satu kelompok - Ice Breaking
- Penugasan
Mengorganisasikan - Guru meminta peserta didik bertanya jawab dan
peserta didik untuk menanggapi isi teks editorial Peta Jalan Literasi
belajar - Peserta didik bertanya jawab tentang struktur
teks editorial, unsur kebahasaan, argumen atau
pendapat terhadap isu berkaitan dengan bidang
pekerjaan

Membimbing - Guru membagikan lembar kerja peserta didik


penyelidikan (LKPD) untuk dikerjakan secara berkelompok.
individu maupun - Peserta didik melalui diskusi mengumpulkan data
kelompok
dan informasi tentang terkait Teks Editorial yang
disajikan pada LKPD
- Peserta didik memberikan pendapat dan
masukan serta melakukan tanya jawab selama
proses diskusi.
Mengembangkan - Peserta didik menuliskan jawaban pertanyaan
dan menyajikan sesuai dengan bacaan Teks Editorial
hasil karya menggunakan LKPD (Aspek Pengetahuan) yang
telah dibagikan oleh guru
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menjelaskan/mempresentasikan hasil
diskusi kelompok .
- Masing-masing kelompok mempersentasikan
hasil diskusi kelompok.
Menganalisis dan - Peserta didik saling memberikan saran dan
mengevaluasi tanggapan terhadap hasil yang disajikan oleh
proses pemecahan kelompok lain
masalah
- Peserta didik melakukan perbaikan sesuai saran
dan tanggapan kelompok lain
- Guru memberikan apresiasi serta penguatan atas
hasil diskusi terkait materi pembelajaran.
- Guru memberikan instruksi untuk menyelesaikan
LKPD Unjuk Kerja/Keterampilan untuk
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya
3. Penutup
- Peserta didik melakukan refleksi pembelajaran tentang sistematika - Curah 10 menit
surat lamaran pekerjaan pendapat
- Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil - Menyimak
pembelajaran.
- Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
siswa untuk mempelajari materi berikutnya.
- Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
No Teknik Bentuk Instrumen Instrumen Penilaian Pedoman Penskoran
1 Non Lembar Observasi Terlampir Terlampir
Tes/Observasi

2. Penilaian Pengetahuan
No Teknik Bentuk Instrumen Instrumen Penilaian Pedoman Penskoran
1 Tes Tertulis Uraian pada LKPD Terlampir Terlampir

3. Keterampilan
No Teknik Bentuk Instrumen Instrumen Penilaian Pedoman Penskoran
1 Tes Tertulis Unjuk Kerja pada Terlampir Terlampir
LKPD
I. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Remedial
Pembelajaran remidial yang akan dilakukan oleh peserta didik yang mendapat nilai
dibawah KKM meliputi; pembelajaran ulang berkaitan dengan hakikat teks editorial
meliputiyaitu pengertian, ciri-ciri, struktur dan kebahasaan teks editorial.

Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dilakukan untuk melatih pengetahuan dan keterampilan terkait
materi teks editorial dilakukan oleh peserta didik yang mendapat nilai lebih dari KKM,
pembelajaran meliputi:
a. Mengidentifikasi informasi dari teks editorial
b. Menganalisis fakta dan opini pada teks editorial
c. Mengevaluasi kaidah kebahasaan teks editorial

Badiri, 28 Nopember 2023


Kepala SMK Negeri 1 Badiri Guru Mata Pelajaran

Kardi Simanjuntak, S.Pd Frenando Stefanus Pasaribu, S.Pd


NIP. 197104222006041001
BAHAN AJAR
TEKS EDITORIAL
Identitas Sekolah : SMK Negeri 1 Badiri
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Teks Editorial
Alokasi Waktu : 2jp x 45menit

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6 Menganalisis Struktur dan 3.6.1 Menelaah struktur teks editorial


kebahasaan teks editorial berkaitan
dengan bidang pekerjaan 3.6.2 Menganalisis unsur kebahasaan teks
editorial

4.6 Merancang teks editorial berkaitan 4.6.1 Menelaah struktur teks editorial
bidang pekerjaan
4.6.2 Menyusun argumen atau pendapat
terhadap isu berkaitan dengan bidang
pekerjaan

4.6.3 Menulis teks editorial berkaitan bidang


pekerjaan dengan memperhatikan
struktur dan kaidah kebahasaan teks
editorial

Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan berdiskusi dan membaca teks editorial, peserta didik


mampu menelaah struktur teks editorial berkaitan dengan bidang pekerjaan
secara tepat
2. Melalui kegiatan berdiskusi dan membaca teks editorial, peserta didik dapat
menganalisis kaidah kebahasan teks editorial secara tepat
3. Melalui kegiatan berdiskusi dan membaca teks editorial, peserta didik dapat
menyusun teks editorial yang sesuai dengan topik, struktur dan
kebahasaan dengan penuh tanggungjawab.
Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Struktur Teks Editorial

Pernahkah kalian membaca koran, tentunya pernah bukan? Namun, apakah kalian sering
membaca teks editorial dalam sebuah koran? Hari ini kita akan belajar tentang apa itu teks
editorial!

A. Pengertian Teks Editorial


Teks editorial adalah teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu isu/masalah
aktual. Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial, atau pun masalah ekonomi yang memiliki
hubungan secara signifikan dengan politik. Teks Editorial/ Opini/ Tajuk Rencana biasanya rutin ada
di koran atau majalah. Pengungkapan teks ini harus dilengkapi dengan bukti, fakta, maupun
alasan yang logis agar pembaca atau pendengar bisa menerimanya.

B. Tujuan Teks Editorial

1. Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik) yang sedang hangat
terjadi di kehidupan sekitar.
2. Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.
3. Memberi informasi kepada pembaca, untuk merangsang pemikiran, dan terkadang
mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak

C. Fungsi Teks Editorial/Opini/Tajuk Rencana

1. Menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.


2. Mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor
yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
3. Mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi
4. Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.
D. Struktur Teks Editorial

Pengenalan Isu Masalah yang menjadi sorotan di


masyarakat (pro-kontra)

Struktur Teks Argumen-argumen Pendapat/pandangan redaksi


berdasarkan sudut pandang tertentu

Penegasan Ulang Sikap akhir


Saran penyelesaian

1. Pernyataan pendapat (tesis), berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang
diangkat. Berupa pernyataan atau teori yang akan diperkuat oleh argumen.
2. Argumentasi, bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan
tesis. Bisa berupa pernyataan umum, data hasil penelitan, pernyataan para ahli atau fakta-
fakta yang dapat dipercaya.
3. Penegasan Ulang Pendapat /Reiteration, berisi penguatan kembali atas pendapat yang
telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi.

Contoh:
Judul: Pengangguran semakin bertambah
Sumber: https://nasional.sindonews.com/berita/1059592/16/pengangguran-melonjak

Pernyataan pendapat (tesis)


Penjelasan Contoh Teks Editorial
Sudut pandang penulis terhadap Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional
isu/masalahnya. Isu yang diangkat yaitu mulai membawa dampak serius bagi
perlambatan pertumbuhan ekonomi kehidupan masyarakat. Data Badan Pusat
nasional Statistik (BPS) menyebut melemahnya
perekonomian berimbas
pada melonjaknya angka pengangguran
yang pada kuartal III tahun 2015 ini
mencapai 7,56 juta orang. Karena itu,
pemerintah di bawah kepemimpinan
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden
Jusuf Kalla ini harus bekerja lebih keras lagi
agar roda perekonomian kembali bergerak
cepat..
Argumentasi
Argumen yang berisi pernyataan umum Percepatan pertumbuhan ekonomi
yang menguatkan pernyataan tersebut diperlukan untuk menciptakan
pendapat/tesis lapangan kerja baru, sebab saat ini banyak
1. Percepatan pertumbuhan ekonomi sektor lapangan kerja yang
diperlukan untuk mencipta lapangan tersedia turun daya serapnya. Salah
kerja satu yang terbesar adalah sektor
pertanian yang dalam setahun terakhir
2. Data-data BPS ini harus dijadikan turun daya serapnya dari 38,97 juta orang
acuan pemerintah untuk serius dalam menjadi 37,75 orang atau turun 1,2 juta
menangani masalah pengangguran orang.
3. Pertumbuhan ekonomi di kuartal III Data-data BPS ini harus dijadikan
membaik acuan pemerintah untuk serius dalam
4. Pemerintah harus menyelamatkan dan menangani masalah pengangguran.
melindungi berbagai bidang industri Karena kalau perlambatan pertumbuhan
5. Upaya pemulihan perekononian perlu ekonomi ini tidak segera diantisipasi dengan
diperbaiki kebijakan yang tepat, jumlah angka
6. Rendahnya penyerapan anggaran pengangguran dikhawatirkan akan terus
7. Terbatasnya kenaikan ekonomi karena bertambah.
sejumlah faktor Kita juga tak bisa menyalahkan industri-
8. Sudah saatnya pemerintah melakukan industri yang akhirnya melakukan PHK
introspeksi dan segera merevisi sebagai upaya efisiensi agar tetap bisa
kebijakan-kebijakan yang dinilai bertahan (survive ).
tidak tepat. Pertumbuhan ekonomi di kuartal III
sebanyak 4,73% ini memang membaik
dibanding sebelumnya yang mencapai
4,65%. Namun, kenaikannya belum cukup
tinggi untuk menciptakan tenaga kerja,
sehingga pemerintah jangan terlalu hanyut
dengan kenaikan angka pertumbuhan
ekonomi yang sedikit tersebut.
Di sinilah pemerintah harus hadir
untuk menyelamatkan dan melindungi
berbagai bidang industri yang kini sedang
”megap-megap”. Jangan sampai industri
dibiarkan sendirian menyelesaikan
masalahnya tanpa ada bantuan dari
pemerintah.
Pemerintah memang sudah mengeluarkan
enam paket ekonomi sebagai upaya untuk
memulihkan perekonomian nasional dari
keterpurukan. Namun, rata-rata paket
ekonomi yang dicanangkan pemerintah
merupakan kebijakan yang berorientasi
jangka panjang. Hal inilah yang
menyebabkan paket-paket kebijakan
tersebut belum banyak berperan dalam
memperbaiki masalah ekonomi bangsa ini.
Paket kebijakan yang dikeluarkan
sebenarnya cukup baik. Namun karena
perlambatan pertumbuhan ekonomi sudah
berimplikasi serius pada kehidupan
masyarakat, yang diperlukan adalah
kebijakan berorientasi jangka pendek
sehingga cepat menyelesaikan
persoalan yang ada.
Selain paket ekonomi belum bisa bekerja
optimal,terbatasnya kenaikan
pertumbuhan ekonomi nasional juga
disebabkan sejumlah faktor lain,
diantaranya masih minimnya realisasi
belanja
pemerintah dan menurunnya ekspor
komoditas.
Faktor melambatnya ekonomi global
memang ikut memengaruhi ekonomi
nasional. Namun, tidak bijaksana juga
kalau pemerintah terus-menerus
menjadikan faktor eksternal sebagai
kambing hitam permasalahan ekonomi
bangsa ini. Sudah saatnya pemerintah
melakukan introspeksi dan segera
merevisi kebijakan-kebijakan yang dinilai
tidak tepat.
Penegasan Ulang Pendapat
Penegasan ulang pendapat yang sudah Intinya, pemerintah harus tetap optimistis
dibicarakan diawal. Intinya, pemerintah untuk bisa menyelesaikan masalah ini.
harus tetap optimistis untuk bisa Hal mendesak yang harus dilakukan
menyelesaikan masalah ini pemerintah saat ini adalah bagaimana
menciptakan lapangan kerja yang padat
karya. Hal ini bisa dilakukan dengan
memperbaiki sektor pertanian dan
merealisasikan proyek-proyek
pembangunan infrastruktur.
Pemerintah mungkin dulu masih bisa
beralibi ada kendala administrasi dalam
pelaksanaan proyek infrastruktur. Namun,
di tahun kedua pemerintahan ini,
pemerintah harus mampu mempercepat
jalannya proyek infrastruktur tersebut. Hal
ini penting karena sektor pertanian dan
infrastruktur bisa banyak menyerap tenaga
kerja yang kini sangat dibutuhkan.
Selain itu, realisasi belanja pemerintah
harus didorong secepat mungkin termasuk
pemerintah daerah yang selama ini sangat
rendah penyerapan anggarannya. Belanja
pemerintah terutama belanja barang sangat
diperlukan untuk menggerakkan roda
perekonomian. Kita tunggu gebrakan
pemerintah untuk menangani
membludaknya angka pengangguran
tersebut.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

1. Kalimat Retoris
2. Kata Populer
3. Kata Ganti Penunjuk
4. Konjungsi

Kaidah kebahasaan merupakan hal yang harus dimiliki oleh semua jenis teks. Karena kaidah
kebahsaan merupakan peraturan atau ketentuan untuk menggunakan sebuah bahasa baik itu
dilukiskan secara lisan atau tulisan. Adapun kaidah kebahasaan teks editorial penjelasaannya
sebagai berikut,
1. Penggunaan kalimat retoris, kalimat yang tidak ditujukan untuk mendapatkan jawaban.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut ditujukan agar pembaca merenungkan masalah yang
dipertanyakan, sehingga tergugah untuk berbuat sesuatu.
Contoh:
Apakah ini cermin kegagalan kita saat ini dalam kesiagaan bencana?

2. Menggunakan kata-kata populer


Penggunaan kata-kata populer bertujuan untuk memudahkan pembaca memahami isi teks
editorial. Tujuan pemakaian kata-kata populer agar pembaca merasa relaks meskipun
membaca masalah yang serius dipenuhi dengan tanggapan kritis.
Contoh:
Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional mulai membawa dampak serius bagi
kehidupan masyarakat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut melemahnya
perekonomian berimbas pada melonjaknya angka pengangguran yang pada kuartal III tahun
2015 ini mencapai 7,56 juta orang. Karena itu, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden
Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini harus bekerja lebih keras lagi agar roda
perekonomian kembali bergerak cepat.
https://nasional.sindonews.com/berita/1059592/16/pengangguran-melonjak

Kata populer pada bacaan tersebut : berimbas, melonjaknya, roda perekonomian.

3. Menggunakan kata ganti penunjuk


Ciri kebahasaan kata penunjuk merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau masalah lain yang
menjadi fokus ulasan.
Contoh:
Hal inilah yang menyebabkan paket-paket kebijakan tersebut belum banyak berperan dalam
memperbaiki masalah ekonomi bangsa ini.
Intinya, pemerintah harus tetap optimistis untuk bisa menyelesaikan masalah ini.

4. Menggunakan Konjungsi Kausalitas


Penggunaan konjungsi yang menyatakan kuasalitas, seperti sebab, karena, oleh karena itu.
Pemakaian konjungsi kausalitas terkait dengan penggunaan sejumlah argumen yang
dikemukakan redaktur berkenaan dengan masalah yang dikupasnya.
Contoh:
Percepatan pertumbuhan ekonomi tersebut diperlukan untuk menciptakan lapangan kerja
baru, sebab saat ini banyak sektor lapangan kerja yang tersedia turun daya serapnya.
Data-data BPS ini harus dijadikan acuan pmerintah untuk serius dalam menangani masalah
pengangguran. Karena kalau perlambatan pertumbuhan ekonomi ini tidak segera diantisipasi
dengan kebijakan yang tepat, jumlah angka pengangguran dikhawatirkan akan terus
bertambah.
Nah....bagaimana anak-anak, apakah kalian paham dengan hakikat teks editorial hingga kaidah
kebahasaan teks editorial?

Untuk menambah pengetahuan kalian maka kerjakan LKPD yang telah dibagikan!

Informasi dalam Teks Editorial

A. Fakta dan Opini dalam Teks Editorial


Teks editorial merupakan cerminan sikap atau pandangan redaksi media terhadap suatu
peristiwa. Sikap ini diawali dengan rumusan pernyataan umum, argumen-argumen berupa
fakta, pendapat dan saran yang ditegaskan pada bagian akhir.
FAKTA adalah perihal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan dan benar-
benar terjadi. Dengan kata lain, fakta merupakan cerminan tentang keadaan atau
peristiwa. Oleh karena itu, fakta tidak bisa dibantah karena dapat dilihat, didengar, atau
diketahui oleh banyak pihak. Namun, fakta bisa saja berubah jika ditemukan fakta baru
yang lebih jelas dan akurat. Fakta dalam teks editorial berupa peristiwa dan data terkait
dengan peristiwa yang dibahas.
OPINI, pendapat, atau tanggapan redaksi digunakan untuk menguatkan pandangan atau
sikapnya terhadap suatu peristiwa dan masalah yang dibahas. Pendapat dapat berupa
penialian, kritik, prediksi/ dugaan, harapab, dan saran penyelesaian.

B. Pendapat disertai argumen dalam Teks Editorial

Isu faktual yang telah disusun suatu redaktur menjadi dasar untuk menulis teks editorial.
Akan tetapi, redaktur sebelumnya harus mencari data sebelum menyusun teks editorial
berdasarkan isu faktual. Data yang dikumpulkan oleh redaktur tersebut menjadi dasar
untuk menyampaikan argumen atau pendapat dalam teks editorial.
Langkah-langkah menyampaikan argumen atau pendapat dalam teks editorial:
1. Berpikir kritis dan logis
2. Menjauhkan emosi dan subjektivitas
3. Mampu memilih pakta sesuai dengan tujuan sehingga dapat ditarik simpulan yang sulit
dibantah.

Contoh:

Tanggapan atas fakta dan opini yang terdapat pada teks editorial dengan judul
“Pengangguran Semakin Meningkat”
Fakta/Opini Tanggapan Pribadi
Fakta pengangguran makin Setelah selesai sekolah kebanyakan dari orang-orang
bertambah mencari kerja atau melanjutkan sekolah diperguruan
tinggi. Padahal kl bisa seharusnya yang belum diterima
kerja, alangkah baiknya memperdalam dulu softskillnya,
ketika softskillnya sudah bagus, mungkin hal yang
ditanya pertama kali adalah nilai setelah nilai pasti ditanya
kemampuannya bisa apa. Itu keuntungan dari kita
meningkatkan skill untuk mempermudah wawancara
nanti.
Opini bahwa masyarakat Tapi kebanyakan perusahaan sekarang tidak
menganggap pekerja banyak menerima pekerja dari dalam kota, kebanyakan yang
diserap dari luar kota. Perusahaan mereka pilih dari luar kota. Jadi banyak pengangguran
juga harus menghargai usaha dari dalam kota yang sudah melamar ke tiap perusahaan
orang. untuk mendapatkan pekerjaan tetapi masih ditolak.
Mungkin nilai kecil tetapi skill bagus terkadang juga
ditolak oleh perusahaan karena nilainya kecil.
Begitupun sebaliknya nilai besar tetapi skill kurang
bagus, masih ditolak oleh perusahaan karena
mementingkan nilai dari pada skillnya. Untuk perusahaan
lebih menghargailah usaha orang, memang dalam
berbisnis itu kita ingin untung tetapi kalau pekerjanya
kurang sama aja akan mengakibatkan perusahaan rugi.
Walaupun nilai jelek tetapi bisa dicoba skillnya, mungkin
itu bisa berguna untuk perusahaan. Begitupula dengan
skill yang jelek itu bisa diasah ketika sudah masuk kerja,
mungkin ditempatkan di bawah dulu sambil orang itu
mengasah skillnya.
Fakta banyak perusahaan yang Faktanya pengangguran makin bertambah adalah banyak
tidak mementingkan nilai perusahaan yang mementingkan nilai atau skillnya dan
bisa hanya orang luar kota yang diterima sedangkan
orang dari dalam kota itu hanya sedikit yang diterima.
Jadi banyak pengangguran yang bertambah karena
perusahaan yang mempunyai penilaian seperti itu.

Membuat Teks Editorial/Teks Opini


Hal yang perlu diperhatikan saat memproduksi Teks Editorial/Opini antara lain
1) Menentukan Tema

Langkah pertama dalam menyusun teks editorial/opini adalah menentukan tema. Tema
merupakan gagasan atau ide pikiran yang menjadi penunjang utama dibuatnya suatu teks
Contoh:

Tema: Bencana Gunung Meletus

2) Membuat kata kunci


Selanjutnya adalah membuat kata kunci. Kata kunci merupakan kode atau tanda untuk
mengembangkan pokok-pokok teks editorial/opini
Contoh :
kebijakan letusan Sinabung langganan gempa zona bahaya

bencana Operasi tanggap menghadapai Kesimpang-siuran


gunung darurat bencana informasi
media sosial dampak bencana memberikan Gunung Bromo-
informasi Semeru akan
menyusul
dampak erupsi Jepang erupsi gunung Kelud tangkas memberi
informasi
3) Menentukan pokok-pokok teks setiap struktur
Setelah membuat kata kunci, langkah berikutnya adalah teks setiap struktur. Pokok-pokok
teks adalah pikiran utama dalam paragraf teks
Contoh:
Pernyataan pendapat Tanpa kebijakan permanen menghadapi bencana gunung,
penyelamatan morat-marit. Hindari berita simpang siur di media
sosial..
Operasi tanggap darurat yang dilakukan pemerintah terkesan
sebatas respons reaktif, spontan, dan sporadis.
Argumentasi Negara seperti Jepang, yang merupakan langganan gempa,
secara sistemik memiliki program kesiap- siagaan menghadapai
bencana
Kemampuan pemerintah memberikan informasi penting yang
harus dipatuhi masyarakat masih lemah
Masih ada kemungkinan korban bertambah akibat masyarakat
melanggar zona bahaya.
Kesimpang-siuran informasi hampir selalu terulang pada setiap
bencana
Pemerintah, bagaimanapun harus mampu menyinergikan
pengetahuan dan pengalaman lokal
Simpulan Tugas mitigasi adalah meningkatkan pengetahuan mayarakat
tentang ciri-ciri letusan gunung secara ilmiah.

4) Mengembangkan pokok-pokok teks


Setelah menentukan pokok-pokok teks setiap struktur teks,kemudian dikembangkan
dengan kalimat penjelas.
Contoh:
Pernyataan pendapat Tanpa kebijakan permanen menghadapi bencana gunung,
penyelamatan morat-marit. Hindari berita simpang siur di
media sosial. Pemerintah terlihat kurang cekatan dalam
menanggulangi dampak erupsi. Seolah-olah tak belajar dari
akibat letusan gunung Sinabung yang morat-marit, dari
penyediaan masker sampai pasokan air minum, selimut
dan obat-obatan, pemerintah terkesan kurang sigap-
tanggap. Terkatung-katungnya sejumlah pengungsi karena
pos penampungan mereka ternyata sudah digunakan
pengungsi lain membuktikan manajemen penanggulangan
yang dadakan.
Operasi tanggap darurat yang dilakukan pemerintah
terkesan sebatas respons reaktif, spontan, dan sporadis.
Sudah saatnya kita memiliki kebijakan permanen yang
mampu mengantisipasi dan meminimalkan dampak
bencana, yakni kebijakan yang berangkat dari database
pemetaan daerah rawan letusan gunung berapi.
Dibutuhkan operasi dengan persiapan koordinasi
penyelamatan, penyediaan infrastruktur, sampai pelatihan
relawan yang dilakukan secara prabencana
Argumentasi Negara seperti Jepang, yang merupakan langganan
gempa, secara sistemik memiliki program kesiap- siagaan
menghadapai bencana. Mereka menyiapkan teknologi
tahan bencana dan membangun sistem sosial yang yang
tanggap bencana. Mereka menginginkan masyarakatnya
memiliki kultur sadar bencana yang rasional. Dalam alam
pikir masyarakat kita, letusan gunung masih dianggap
sesuatu yang insidental, yang walaupun merupakan
malapetaka tetap mengandung “hikmah” tertentu.
Kemampuan pemerintah memberikan informasi penting
yang harus dipatuhi masyarakat masih lemah. Akibatnya,
banyak korban jatuh yang sebetulnya bisa dihindari. Erupsi
Kelud, tak banyak memakan korban langsung.
Masih ada kemungkinan korban bertambah akibat
masyarakat melanggar zona bahaya. Dalam radius sepuluh
kilometer, masyarakatdilarang masuk karena kemungkinan
datangnya awan panas
Kesimpang-siuran informasi hampir selalu terulang pada
setiap bencana. Setelah letusan Kelud, di media sosial
ramai dibicarakan Gunung Bromo- Semeru akan menyusul.
Isu palsu ini bisa membuat panik. Erupsi tak mirip virus
influenza. Setiap gunung memiliki aktivitas vulkanis sendiri-
sendiri, tidak bergantung gunung lain.
Seyogianya, pemerintah tangkas memberi informasi yang
terangbenderang, yang tingkat akurasinya mampu
menyelamatkan masyarakat. Pada kenyataannya,
masyarakat lebih sering mempercayai prediksi dari sumber
tak jelas, misalnya “juru kunci”. Pemerintah,
bagaimanapun, harus menyinergikan deteksi bencana
yang bertolak dari ilmu pengetahuan dan pengalaman lokal
Pernyataan Ulang Tugas mitigasi adalah meningkatkan pengetahuan
mayarakat tentang ciri-ciri letusan gunung secara ilmiah.
Tugas mitigasi juga membangun menajemen rasional
penanggulangan berbasis masyarakat. Menghamburkan
uang untuk hal-hal tak penting, lebih baik pemerintah mulai
menyiapkan infrastruktur mitigasi yang benar.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Identitas Sekolah : SMK Negeri 1 Badiri


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Teks Editorial
Alokasi Waktu : 2jp x 45menit

Kelompok : ……………………………..
Anggota : 1. ………………………….
2. ………………………….

3. ………………………….

4. ………………………….

5. ………………………….

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Menganalisis Struktur dan 3.6.1 Menelaah struktur teks editorial
kebahasaan teks editorial berkaitan 3.6.2 Menganalisis unsur kebahasaan teks
dengan bidang pekerjaan editorial
4.6 Merancang teks editorial berkaitan 4.6.1 Menelaah struktur teks editorial
bidang pekerjaan 4.6.2 Menyusun argumen atau pendapat
terhadap isu berkaitan dengan bidang
pekerjaan
4.6.3 Menulis teks editorial berkaitan bidang
pekerjaan dengan memperhatikan
struktur dan kaidah kebahasaan teks
editorial

Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan berdiskusi dan membaca teks editorial, peserta didik


mampu menelaah struktur teks editorial berkaitan dengan bidang pekerjaan
secara tepat
2. Melalui kegiatan berdiskusi dan membaca teks editorial, peserta didik dapat
menganalisis kaidah kebahasan teks editorial secara tepat
3. Melalui kegiatan berdiskusi dan membaca teks editorial, peserta didik dapat
menyusun teks editorial yang sesuai dengan topik, struktur dan
kebahasaan dengan penuh tanggungjawab.
Petunjuk Kerja

1. Bacalah materi terkait teks editorial di buku bahasa Indonesia kelas


XII atau sumber lainya sebelum mengerjakan LKPD
2. Diskusikan setiap pertanyaan yang ada pada LKPD bersama kelompok
3. Perwakilan kelompok atau secara mandiri mempresentasikan hasil
kerja sedangkan kelompok lain atau secara individu memberikan tanggapan
4. Kumpulkan hasil kerja kelompok kepada guru

Materi Pembelajaran

Teks editorial adalah teks yang berisi pendapat pribadi seseorang


terhadap suatu isu/masalah aktual. Isu tersebut meliputi masalah
politik, sosial, atau pun masalah ekonomi yang memiliki hubungan
secara signifikan dengan politik. Teks Editorial/ Opini/ Tajuk
Rencana biasanya rutin ada di koran atau majalah. Pengungkapan
teks ini harus dilengkapi dengan bukti, fakta, maupun alasan yang
logis agar pembaca atau pendengar bisa menerimanya.

Materi selengkapanya telah kalian pelajari pada bahan ajar yang telah dibagikan
KEGIATAN PESERTA DIDIK

Menganalisis Informasi Penting dalam Teks Editorial

Bacalah dan cermati Teks Editorial berikut, kemudian jawablah pertanyaan


di bawahnya. Gunakan tabel yang telah disediakan

Tajuk Rencana (Kompas, Rabu, 22 Januari 2020)


Cepat Susun Peta Jalan Literasi Digital
Disebabkan kemajuan digital, seorang pemuda daerah mampu merakit pesawat.
Gara-gara digital pula, siswi SMP lompat dari lantai empat sebuah gedung, bunuh diri.
Perkembangan dunia digital yang begitu cepat dan masif memang bisa dilihat dari dua
perspektif, bisa positif, bisa juga negatif. Ibarat senjata, digital sesungguhnya hanya
alat.
Kemanfaatannya tergantung pada kepiawaian masing-masing menggunakannya. The
man behind the gun, Haerul, pemuda asal Pallameang, Kecamatan Mattiro
Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, salah satu contoh cerita sukses.
Dengan belajar otodidak dari saluran media sosial, youtube, dia berhasil mewujudkan
obsesinya. Dia merakit pesawat model Ultralight dari barang-barang bekas.
Sebaliknya, SN, siswi smp negeri 147 Ciracas, Jakarta Timur, menjadi kisah sedih.
Perundungan yang diterimanya di media sosial diduga menjadi pemicunya melakukan
bunuh diri.
SN tentu tidak sendiri. Sebuah penelitian menemukan, Generasi Z adalah generasi
yang sering berhadapan dengan perilaku menekan, mempermalukan, mengancam,
dan melecehkan seseorang melalui pesan di internet dan media sosial, baik
sebagai korban maupun sebagai pelaku.
Persoalan lain yang tidak kalah besarnya bagi bangsa ini adalah perilaku kecanduan
penggunaan digital yang sudah pada taraf mengganggu kesehatan, persoalan
pencurian data pribadi, penyebaran konten pornografi, terorisme, hingga hoaks politik
bernuansa sara yang merobek-robek persatuan anak bangsa.
Di banyak negara, menyadari sedemikian besarnya dampak dari perkembangan dunia
digital tersebut, upaya literasi digital pun digencarkan. Finlandia, Swedia, dan
Belanda termasuk negara yang serius mengajarkan literasi digital sejak dini kepada
masyarakatnya.
Konsep literasi digital ini pertama dilontarkan Paul Gilster tahun 1997. Dalam
bukunya berjudul “Digital Literacy”. Gilster mendefinisikannya secara sederhana
sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dari beragam
sumber digital.
Kita tentu berharap kepada pemerintah agar sungguh-sungguh memperhatikan
persoalan ini. Berdasarkan data 2019, dari 268,2 juta total penduduk indonesia, paling
tidak ada 150 juta pengguna internet, dan 130 juta pengguna media sosial. Kepiawaian
ratusan juta warga dalam menggunakan internet ini perlu segera dipastikan dan terus
ditingkatkan.
Kita menghargai upaya pemerintah bersama DPR yang sudah mulai memberikan
perhatian, misalnya, dengan mendorong secara bertahap dalam lima tahun ke depan
agar pendidikan literasi digital bisa diimplementasikan dalam kegiatan belajar-
mengajar di sekolah.
Namun, langkah itu belum cukup, pemerintah perlu segera mengundang semua pihak
terkait menyusun peta jalan literasi digital yang sistematis dan terstruktur,
lalu menyosialisasikan modulnya secara masif. Jangan sampai terlambat.

Jawablah soal-soal dibawah ini!


1. Jelaskan pengertian teks editorial!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Jelaskan struktur teks editorial!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Jelaskan aspek kebahasaan teks editorial!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
4. Analisislah struktur teks editorial yang dibagikan guru dengan judul “Cepat Susun
Peta Jalan Literasi Digital”!
Gunakan tabel untuk mempermudah pekerjaan kalian!
Struktur Penjelasan
Pernyataan
pendapat/ Tesis

Argumentasi

Penegasan ulang

5. Analisislah kaidah kebahasaan teks editorial yang dibagikan guru dengan judul
“Cepat Susun Peta Jalan Literasi Digital”!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
LAMPIRAN
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Instrumen Penilaian Spiritual dan Sikap atau Penilaian Proses
LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL
No Nama Jujur Disiplin Kerjasama Responsif Proaktif Jumlah Nilai
peserta didik 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst

Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan adalah jujur, disiplin, kerjasama,


responsif, dan proaktif
Indikator penilaian:
1. 4 = sangat baik
2. 3 = baik
3. 2 = cukup
4. 1 = kurang

Petunjuk penskoran: Skor


Perhitungan skor akhir menggunakan X 100 rumus:
Skor Ter nggi

Peserta didik memperoleh nilai:


Sangat baik : apabila memperoleh skor 80-100
Baik : apabila memperoleh skor 70-79
Cukup : apabila memperoleh skor 60-69
Kurang : apabila memperoleh skor kurang dari 60
2. Instrumen penilaian pengetahuan
INSTRUMEN TES PENGETAHUAN
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Badiri
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XII
Kompetensi dasar : 3.6 Menelaah struktur dan kebahasaan teks editorial
Indikator : 3.6.1 Menganalisis struktur teks editorial
3.6.2 Menganalisis unsur kebahasaan teks editorial

a. Kisi-kisi instrumen penilaian pengetahuan


No Aspek Indikator No. Butir
instrumen
1 Pemahaman pengertian teks Mampu menjelaskan pengertian teks 1
editorial editorial
2 Pemahaman struktur teks editorial Mampu menjelaskan struktur teks 2
editorial
3 Pemahaman unsur kebahasaan Mampu menjelaskan unsur 3
teks kebahas an teks editorial
4 editorial a
Menganalisis struktur teks editorial Mampu menganalisis teks editorial 4
5 Menganalisis aspek kebahasaan Mampu menganalisis aspek 5
teks editorial kebahas an teks editorial
a

No soal Rambu-Rambu Jawaban


1 Pengertian teks editorial adalah:
Teks editorial adalah sebuah tulisan yang berisi pendapat disertai data dan fakta
tentang sebuah isu yang berkembang di masyarakat dapat berupa permasalahan
politik, sosial, dan budaya, terdapat pada artikel pojok dalam surat kabar.
2 Struktur teks editorial
(1) pernyataan pendapat (thesis statement) yaitu berisi sudut pandang penulis
mengenai masalah yang dibahas, biasanya berupa sebab teori yang akan
diperkuat dengan argumentasi,
(2) argumentasi (argument) yaitu alasan atau bukti yang digunakan untuk
memperkuat pernyataan dalam tesis. Pada bagian ini penulis menyampaikan fakta
yang terjadi di lapangan dan mengomentasi fakta tersebut berdasarkan sudut
pandangnya,
(3) pernyataan atau penegasan ulang (reiteration), yaitu penegasan ulang terhadap
pendapat yang telah diungkapkan pada bagian argumentasi.

3 Unsur kebahasaan teks editorial


(1) Menggunakan kalimat retoris, yaitu kalimat yang tidak membutuhkan
jawaban;
(2) Menggunakan kata-kata populer, untuk memudahkan pembaca memahami
isi teks editorial;
(3) Menggunakan kata ganti menunjuk yang merujuk tempat, waktu, peristiwa,
atau masalah lain yang menjadi fokus permasalahan.
(4) Menggunakan konjungsi kausalitas, seperti sebab, karena, oleh sebab itu,
dan oleh karena itu.
4 Analisis struktur pada penggalan teks editorial
Paragraf 1-2 : pernyataan pendapat/ tesis
Paragraf 3-7 : Argumentasi
Pargaraf 8-10 : Penegasan ulang
5 Analisislah unsur kebahasaan dari teks editorial di atas!
1) Kalimat utama: perkembangan dunia digital yang begit cepat san masif
memang bisa dilihat dari dua perspektif (positif dan negatif).
2) Kata-kata populer: perspektif, kepiawaian, otodidak, obsesi, ultralight,
perundungan, generasi Z, bullying, kecanduan, konten, hoaks, literasi digital,
implementasi, sistematis, terstruktur.
3) Kata ganti :
Orang : dia, siswi, korban, kita,
Penunjuk : ini, itu, -nya, di, dari,
4) Konjungsi kausatif: namun,

b. Pedoman Penskoran
No Aspek Indikator Ketentuan Penilaian Skor
Penilaian
1 Pemahama Menjelaskan pengertian Jawaban mengandung pengertian 4
pengertian teks teks editorial dengan teks editorial dengan lengkap dan
editorial lengkap dan benar. benar
Jawaban hanya mengandung inti 3
pengertian teks editorial
Jawaban kurang mengandung 2
pengertian teks editorial
Jawaban tidak mengandung 1
pengertian teks editorial
2 Pemahama Menjelaskan tiga Menjelaskan tiga struktur teks 4
struktur teks struktur teks editorial editorial dengan tepat, lengkap,
editorial dengan tepat, lengkap, dan benar
dan benar. Menjelaskan tiga atau dua 3
struktur teks editorial, tetapi
kurang lengkap
Menjelaskan satu atau dua 2
struktur teks editorial dengan
tepat, lengkap, dan benar
Hanya menyebutkan struktur teks 1
editorial dan tidak lengkap
3 Pemahaman Menjelaskan empat Menjelaskan empat aspek 4
aspek aspek kebahasaan editorial dengan tepat, lengkap,
kebahasaan teks
editorial dan benar
teks
editorial Menjelaskan empat atau tiga 3
aspek kebahasaan dengan
tepat,tetapi kurang lengkap
Menjelaskan satu atau dua 2
aspekkebahasaan teks editorial
dengan tepat, lengkap, dan benar
Hanya menyebutkan aspek 1
kebahasaan teks editorial dan
tidak lengkap
4 Analisis struktur Menganalisis struktur Menganalisis struktur teks 4
teks editorial teks editorial dengan editorial dengan tepat dan
tepat dan lengkap. lengkap
Menganalisis struktur teks 3
editorial dengan tepat tetapi
kurang lengkap
Menganalisis struktur teks 2
editorial dengan tepat dan tidak
lengkap
Menganalisis struktur teks 1
editorial kurang tepat dan kurang
lengkap
5 Menganalisis Menganalisis unsur Menganalisis unsur kebahasaan 4
unsur kebahasaan teks teks editorial tiga atau empat
kebahasaan editorial dengan tepat dengan tepat
teks
editorial dan lengkap. Menganalisis unsur kebahasaan 3
teks editorial tiga tetapi kurang
tepat
Menganalisis unsur kebahasaan 2
teks editorial dua dan tepat
Menganalisis unsur teks editorial 1
hanya dua atau satu dan
tidak tepat
Skor Total 20

No Nama Skor pada setiap aspek Jumlah Nilai


Predikat
Responden 1 2 3 4 5 skor konversi
1
2
3
4
5
6
7
Dst
Jumlah
Rata-rata

Keterangan
Nilai akhir pengetahuan peserta didik = jumlah skor perolehan : skor maksimal x 100

No Interval Nilai Huruf Kategori


1 85-100 A Sangat Baik
2 69-84 B Baik
3 60-68 C Sedang
4 0-59 D Kurang
3. Instrumen Penilaian Keterampilan

INSTRUMEN TES KETERAMPILAN


Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Badiri
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XII
Kompetensi dasar : 4.6 Merancang teks editorial berkaitan bidang pekerjaan
Indikator : 4.6.1 Menelaah struktur teks editorial
4.6.2 Menyusun argumen atau pendapat terhadap isu berkaitan
dengan bidang pekerjaan
4.6.3 Menulis teks editorial berkaitan bidang pekerjaan dengan
memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks
editorial

a. Kisi-kisi Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis teks editorial


No Aspek Indikator
1 Kesesuaian isi teks dengan topik Mampu menyesuaikan isi teks dengan topik
teks editorial.
2 Pola pengembangan dan strukt Mampu menyusun teks editorial dengan
teks ur kelengkapan struktur (pernyataan pendapat,
argumentasi, penegasan ulang).
3 Kaidah kebahasaan Mampu menggunakan kaidah kebahasaan
dengan lengkap (kata keterangan, konjungsi
sebab-akibat, verba material, rasional, mental,
dan penggunaan kosakata
4 Penggunaan kalimat Mampu menggunakan kalimat dengan baik
dan benar.
5 Mekanik Mampu menggunakan tanda baca dan ejaan
dalam penulisan teks editorial dengan baik.

Pedoman penskoran penilaian keterampilan

Skor
No Aspek Diskripsi Skor
Maksimal
1 Kesesuaian isi Sangat baik, isi teks sesuai dengan topik teks 4 28
teks editorial serta menguasai permasalahan
dengan topik Baik, bisa menyesuaikan isi dengan topik 3 21
editorial tetapi kurang menguasai permasalahan

Cukup, cukup bisa menyesuaikan isi dengan 2 14


topik teks eksposisi tetapi kurang memadai dan
kurang mendalam
Kurang, kurang bisa menyesuaikan isi dengan 1 7
topik teks editorial dan tidak menguasai
permasalahan
2 Pola Sangat baik, struktur yang dituliskan sangat 4 20
pengembangan lengkap dan sesuai dengan pola
dan struktur teks pengembangan teks editorial
Baik, hanya hanya dua struktur yang dituliskan 3 15
dan urut
Cukup, struktur yang dituliskan lengkap tetapi 2 10
masih ada yang salah urutannya
Kurang, struktur yang dituliskan hanya satu 1 5
3 Kaidah Sangat baik, kelengkapan kaidah kebahasaan 4 12
kebahasaan serta penggunaan kaidah lengkap
Baik, penguasaan kaidah kebahasaan cukup 3 9
baik, meski kaidah yang diungkapkan masih
kurang lengkap
Cukup, penguasaan kadah kebahasaan kurang 2 6
baik, kaidah kebahasaan yang diungkapkan
kurang sesuai
Kurang, penguasaan kaidah kebahasaan terbatas 1 3
dan tidak sesuai.
4 Penggunaan Sangat baik, pembentukan kalimat sangat baik, 4 20
kalimat berpola, kalimat yang disusun efektif
Baik, pembentukan kalimat cukup baik, meski 3 15
kalimat yang disusun kurang efektif
Cukup, pembentukan kalimat yang disusun 2 10
kurang sesuai dengan kalimat efektif
Kurang, pembentukan kalimat tidak berpol, 1 5
kalimat yang disusun tidak sesuai dengan unsur
kalimat efektif.
5 Mekanik Sangat baik, menguasai aturan penulisan, 4 20
terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca,
penggunaan huruf kapital, penataan paragraf.
Baik, kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, 3 15
tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan
penataan paragraf, tetapi makna tidak
membingungkan
Cukup, sering terjadi kesalahan ejaan, tanda 2 10
baca, penggunaan huruf kapial, dan penataan
paragraf, tulisan tangan tidak jelas, makna
membingungkan.
Kurang, tidak menguasai aturan penulisan, 1 5
terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca,
penggunaan huruf kapital, dan penata paragraf,
tulisan tidak terbaca, tidak layak nilai.
Rubrik penilaian keterampilan menulis teks editorial

No Nama Skor pada setiap aspek Jumlah Nilai Predikat


Responden 1 2 3 4 5 skor konversi
1
2
3
4
5
6
7
Dst
Jumlah
Rata-rata

Keterangan Konversi Nilai Keterampilan:


No Interval Nilai Huruf Kategori
1 85-100 A Sangat Baik
2 69-84 B Baik
3 60-68 C Sedang
4 0-59 D Kurang
Teks
Editorial
FRENANDO STEFANUS PASARIBU,
S.Pd
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menganalisis Struktur dan kebahasaan 3.6.1 Menelaah struktur teks editorial
teks editorial berkaitan dengan bidang 3.6.2 Menganalisis unsur kebahasaan teks
pekerjaan editorial

4.6 Merancang teks editorial berkaitan 4.6.1 Menelaah struktur teks editorial
bidang pekerjaan 4.6.2 Menyusun argumen atau pendapat
terhadap isu berkaitan dengan bidang
pekerjaan
4.6.3 Menulis teks editorial berkaitan bidang
pekerjaan dengan memperhatikan
struktur dan kaidah kebahasaan teks
editorial
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan berdiskusi dan membaca teks editorial, peserta didik
mampu menelaah (C4) struktur teks editorial berkaitan dengan bidang
pekerjaan secara tepat.
2. Melalui kegiatan berdiskusi dan membaca teks editorial, peserta didik
dapat menganalisis (C4) kaidah kebahasaan teks editorial secara tepat.
3. Melalui kegiatan membaca referensi mengenai produk unggulan SMK, peserta
didik dapat menyusun (C6) teks editorial yang sesuai dengan topik,
struktur, dan kebahasaan dengan penuh tanggung jawab.
Pengertian Teks Editorial
Teks editorial adalah teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu
isu/masalah aktual. Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial, atau pun masalah
ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik. Teks Editorial/ Opini/
Tajuk Rencana biasanya rutin ada di koran atau majalah. Pengungkapan teks ini harus
dilengkapi dengan bukti, fakta, maupun alasan yang logis agar pembaca atau
pendengar bisa menerimanya.

Tujuan Teks Editorial


Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik) yang sedang hangat terjadi di
kehidupan sekitar.
1. Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.
2. Memberi informasi kepada pembaca, untuk merangsang pemikiran, dan terkadang
mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak
Fungsi Teks Editorial/Opini/Tajuk Rencana
1. Menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.
2. Mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor
yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
3. Mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi
4. Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

Struktur Teks Editorial

Pengenalan Isu

Struktur Teks Argumen-argumen

Penegasan Ulang

Anda mungkin juga menyukai