Anda di halaman 1dari 4

KEPERAWATAN KRITIS

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN LUKA BAKAR

Dosen : Ns. S. Tubalawony, S.Kep., M.Kep

DIBUAT OLEH:

NAMA : JETTI INES DARISERA

NPM : 12114201230235

KELAS :A

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU


FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2023
PATOFLODIAGRAM
Pemeriksaan penunjang:
Luka bakar derajat I (terjadi di lapisan epidermis, tidak dijumpai bulae, ujung saraf sensorik
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan teriritasi, penyembuhan 5-10 hari. Laboratorium (Hb, Ht, Leucosit, Thrombosit,
jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber
Berdasarkan gula darah, urin lengkap, AGD, kreatinin,
panas seperti air panas, api, bahan kimia, listrik, Luka bakar derajat II (terjadi di epidermis, dan sebagian dermis, dijumpai bulae, inflamaso,
kedalaman luka ureum, hapusan luka.
dan radiasi, (Smeltezer, 2012 dalam Nanda Nic ujung saraf teriritasi, luka berwarna merah. Waktu penyembuhan 10-14 hari
Noc 2016). Rontgen(foto thorax)
Luka bakar derajat III (terjadi di lapisan dermis danlapisan lebih dalam, kelenjar keringat,
Intoleransi Penuruna Kerusakan sebasae, dan folikel rambut rusak, tidak dijumpai bulae, luka berwarna abu-abu, ujung saraf EKG, dan CVP
aktivitas kelemahan n jaringan sensorik mengalami kematian, proses penyembuhan lama.
kekuatan kult
Listrik
Tanda dan gejala : (kekuatan Bahan Kimia radiasi Air panas Api
otot melemah, lemah, sianosis,
dyspnea saat/setelah aktivitas, Keracunan gas
TD meningkat, ADL dibantu) psikologis Penatalaksanaan : (Temani
CO mengikat Hb Kerusakan mukosa saluran nafas Destruksi jaringan Luka bakar Ansietas
pasien untuk mengurangi
Tanda dan gejala : (monitor kecemasan, gunakan
TTV, kaji kekuatan otot, latihan Hb tidak mampu ikat O2 Odema laring vol. intravaskuler vasokonstriksi Luka terbuka pendekatan yang
Tanda dan gejala :
gerak ROM, kaji kelemahan fisik, menyakinkan, ciptakan
(gelisah, kontak mata
bantu ADL pasien, kaji kaku Hipoksia Obstruksi jalan nafas suasana terapeutik, pahami
hipovolemik Respon inflamasi Kerusakan barier yang buruk, agitasi,
sendi situasi yang membuat
kulit tampak waspada,
ansietas, anjurkan keluarga
Gagal nafas Kekurangan khawatir, binggung,
Sel otak mati untuk tetap bersama pasien,
volume cairan Kerusakan dermis, ketakutan)
Paparan ujung Kerusakan latih pengalihan mengurangi
Ketidakefektif epidermis dan bulae
Ketidakefektifan perfusi saraf integritas kecemasan)
jaringan otak an pola nafas Tanda dan gejala : kulit Tanda dan gejala : (kulit
(penurunan TD, Resiko infeksi kemerahan, kerusakan
Nyeri akut lapisan kulit dermis, Penatalaksanaan : (gunakan
mukosa bibir dan kulit gangguan permukaan produk petroleum/minyak
Tanda dan gejala : Tanda dan gejala : untuk kulit kering, gunakan
kering, penurunan kulit epidermis, adanya
(penurunan kesadaran, (takipnea, bradipnea, Tanda dan gejala : Tanda dan gejala : (wajah produk berbahan ringan
turgor kulit frekuensi meringis kesakitan, skala luka, kulit kering)
lemah, perubahan TD, penggunaan otot bantu (adanya nanah, luka untuk kulit sensitive, hindari
dan volume BAK nyeri meningkat, adanya
gelisah, perubahan pola napas, pernafasan bau, luka bengkak dan produk bahan alkohol, minum
menurun, lemas,urin luka, aktivitas terbatas Penatalaksanaan : air yang cukup, kolaborasi
nafas, perubahan TTV) cuping hidung, fase disertai nyeri, luka
berwarna pekat, dan karena nyeri, nadi cepat, (monitor TTV, kaji skala pemberian antibiotic,
ekspirasi panjang) kemerahan) TD meningkat) nyeri, identifikasi faktor
bisa sampai kejang) anjurkan konsumsi tinggi
pencetus nyeri, berikan kalori dan protein, dan
terapi kompres buli-buli kompres luka dengan cairan
Penatalaksanaan : (monitor Penatalaksanaan : (monitor Penatalaksanaan : (monitor TTV, Penatalaksanaan : (monitor
hangat, kolaborasi NaCl 0,9%)
TTV, monitor MAP,monitor tanda dan gejala infeksi,
TTV, auskultasi paru, monitor output : 20-30ml/jam, pemberian analgetik :
lakukan perawatan luka
status pernapasan, terapi terapi oksigen, kolaborasi monitor input : berikan IVFD RL rantidin, ketorolac)
yang baik dan steril,
oksigen, kolaborasi : pemberian obat pada 24 jam pertama dengan kolaborasi: pemberian
pemberian sedasi dan proporsi 50% dan pada 8 jam antibiotic) Daftar Pustaka
bronchodilator)
antikonvulsan, dan pertama dan 50% lagi pada 16 jam Asuhak Keperawatan Nanda. 2016. Jogjakarta
pemberisan diuretic osmosis) kemudian, anjurkan pasien Standar diagnosis, luaran, dan intervensi
konsumsi air mineral secukupnya) keperawatan. Edisi 1 cetakan II. 2018 &2016
ALOGARITMA
Airway
Airway
Aman
Chin
Chin lift/jaw
lift/jaw thrust
thrust Intubasi
Rigid
Rigid collar
collar Tidak aman

Breathing
Look, listen, feel O2 100% dengan non rebreathing mask
Aman Kesimetrisan, suara nafas Tidak aman Intubasi
tambahan, dan krepitasi Nilai apakah diperlukan Escharotomi

Aman Circulation
Pasang 2 jalur IV (abocath 16 pada daerah yang tidak terbakar)
Look, listen, feel Pemasangan IVFD dilakukan pada vena dalam (di daerah cubiti,
Tidak aman
Cek TD & nadi, dan CRT femoralis) dan diameter besar
Resusitasi cairan kristaloid, menggunakan RL, berikan bolus untuk
menilai pulsasi arteri radialis

Disability
Aman GCS
Tidak aman
Respon pupil Perhatikn Hypoxemia & hypovolemia

Exposure
Jaga agar pasien tetap hangat
Fluids, analgesi, pipa, dan pemeriksaan radiologi Daftar Pustaka
Area luka bakar dihitung menggunakan metode
Berikan resusitasi cairan kritaloid sesuai kebutuhan
Rule of Nines/ primar s (Rule of One)
Monitor keberhasilan resusitasi Pedoman Nasional
Pasang NGT dan kateter urin Pelayanan Kedokteran.
Pemeriksaan radiologi sesuai kebutuhan
2016. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai