Anda di halaman 1dari 216

LAPORAN AKHIR KEGIATAN

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN (PLP)

SMA NEGERI 1 INDRALAYA UTARA

Dosen Pembimbing :

Dra. Murniati, M.Si

Oleh :

Ega Viranda (06091182025001)


Santri Safitri (06091282025016)
Annida Kamilah (06091282025022)
Ersa Lois Anjelina (06091282025035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN
PROGRAM S1 FKIP UNSRI TAHUN 2023

Pengesahan Laporan Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA


Negeri 1 Indralaya Utara, yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Ega Viranda (06091182025001)
2. Santri Safitri (06091282025016)
3. Annida Kamilah (06091282025022)
4. Ersa Lois Anjelina (06091282025035)

Telah melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA


Negeri 1 Indralaya Utara dari tanggal 26 September 2023 sampai 26 Oktober 2023.

Hasil kegiatan tercakup dalam naskah laporan ini.

Indralaya, 27 Oktober 2023

Mengesahkan,

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Dra. Murniati, M.Si. Triewarni, S.Pd.


NIP.196208281991032002 NIP.197305152006042013

Mengetahui,

Kepala SMA 1 Indralaya Utara Ketua Laboratorium


Pengajaran FKIP

Drs. Thohir Hamidi, M.Si. Dr. Meilinda, M.Pd.


NIP.196510291995121001 NIP.197905182005012002

2
KATA PENGANTAR

Assalamuaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Dengan memanjatkan puji syukur atas semua nikmat dan hidayah yang telah
diberikan oleh Allah Subhanallahu Wa ta’ala kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan hasil Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA
Negeri 1 Indralaya Utara. Pelaksanaan program pengalaman lapangan di SMA
Negeri 1 Indralaya Utara ini berlangsung selama 1 bulan mulai dari 27 September
sampai dengan 27 Oktober 2023. Tujuan observasi dalam rangkaian Pengenalan
Lapangan Persekolahan ini adalah Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan
sekolah, Laporan observasi ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan
praktikan pada waktu akan terjun kemasyarakat dan dunia pendidikan.
Dalam penyusunan laporan observasi ini penulis mendapat bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Dr. Hartono, MA selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Sriwijaya.
2. Dra. Murniati, M.Si. selaku dosen pembimbing dalam pelaksanaan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP).
3. Drs. Thohir Hamidi,M.Si. selaku Kepala SMA Negeri 1 Indralaya
Utara.
4. Drs. Patmiyetno, M.Si. selaku wakabid kurikulum SMA Negeri 1
Indralaya Utara.
5. Triewarni, S.Pd. selaku guru pamong yang telah membimbing kami
dalam pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP).
6. Segenap guru, staf karyawan, dan peserta didik SMA Negeri 1
Palembang yang telah membantu dalam kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP).
7. Teman–teman peserta yang telah membantu dalam pengumpulan data-
data.

3
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya.
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Indralaya, 27 Oktober 2023

Penulis

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. 2


KATA PENGANTAR ........................................................................................... 3
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 6
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 6
1.2 Tujuan ............................................................................................................................................... 7
1.3 Manfaat ............................................................................................................................................. 7
BAB II HASIL OBSERVASI DAN PENGALAMAN PLP DI SMA ............... 9
2.1 Hasil Pengamatan Kultur Sekolah ......................................................................................... 9
2.2 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekolah ................................................................... 10
2.3 Visi dan Misi Sekolah ................................................................................................................ 15
2.4 Peraturan dan Tata Tertib Sekolah..................................................................................... 16
2.5 Kegiatan-kegiatan Ceremonial di Sekolah ....................................................................... 18
2.6 Pengkondisian Awal Pembelajaran .................................................................................... 21
2.7 Penggunaan Seragam Sekolah .............................................................................................. 22
2.8 Kebiasaan Positif dalam Menjaga Ketenangan Sekolah ............................................. 22
2.9 Suasana Sekolah ......................................................................................................................... 23
2.10 Analisis Kurikulum Bersama Teman dan Guru Pamong ......................................... 23
2.11 Menyusun Perangkat Pembelajaran Bersama Teman dan Guru Pamong ....... 24
2.12 Ragam Strategi dan Media Pembelajaran...................................................................... 25
2.13 Pengamatan Mahasiswa Terhadap Guru dalam Pengelolaan Kelas ................... 26
2.14 Pengamatan Pemafaatan Teknologi ................................................................................ 26
2.15 Pengamatan Melaksanakan Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran .................... 27
2.16 Pengamatan Pengelolaan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler ................................ 28
2.17 Pengalaman Membantu Administrasi Guru ................................................................. 32
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 33
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................... 33
3.2 Saran ................................................................................................................................................ 34
LAMPIRAN ......................................................................................................... 35

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Universitas Sriwijaya adalah sebuah perguruan tinggi negeri di Sumatera
Selatan, Indonesia. Universitas Sriwijaya terdiri dari sepuluh fakultas, diantaranya
adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Fakultas ini adalah salah satu dari
lembaga pendidikan tinggi yang menyiapkan mahasiswa menjadi tenaga- tenaga
kependidikan yang profesional. Pada dasarnya pendidikan adalah salah satu pilar
yang menentukan masa depan. Hal ini yang mendasari perlu pembekalan yang
matang untuk menjadi seorang tenaga pendidik. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan mewadahi untuk meningkatkan kualitas pendidik. Pendidik di
Indonesia dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan dan pengembangan pendidikan
formal dan nonformal di Indonesia pada umumnya dan di provinsi Sumatera
Selatan khususnya.
Pembekalan diberikan dalam bentuk Observasi lapangan. Pembekalan teori
dilaksanakan didalam kelas, sedangkan pembekalan dalam Observasi lapangan,
FKIP bekerjasama dengan sekolah-sekolah. Hal itu bertujuan agar mahasiswa dapat
memperoleh pengetahuan dan pembentukan karakter untuk menjadi seorang
pendidik yang berkualitas dan profesional sesuai dengan bidang yang diemban.
Pembekalan berupa praktek lapangan ini termuat dalam mata kuliah yang disebut
Program Pengenalan Persekolahan (PLP).
Sebelum pelaksanaan kegiatan PLP, mahasiswa calon guru diberikan
pembekalan terlebih dahulu oleh dosen. Pembekalan tersebut berupa teori
administrasi pelaksanan pembelajaran di dalam kelas. Dan dilanjutkan dengan
observasi langsung kesekolah mitra yang proses nya selama 1 bulan. Kegiatan
tersebut diharapkan dapat memberikan pengalaman mendalam mengenai
administrasi persekolahan baik administrasi akademis maupun non Akademis
sebagai bentuk implementasi kegiatan PLP.
Kegiatan PLP ini berlangsung lebih kurang selama 1 bulan. Adapun sasaran
yang ingin dicapai adalah untuk menghasilkan pribadi calon guru yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap serta pola tingkah laku sesuai profesinya

6
dan mampu menggunakannya dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah
maupun di luar sekolah.Tugas –tugas tersebut antara lain merancang dan
melaksanakan program kegiatan pembelajaran, mampu menerapkan keterampilan
mengajar yang terintegrasi mengenal dan mampu melaksanakan kurikulum dan
tugas-tugas administrasi sekolah lainnya.

1.2 Tujuan
Pengembangan dan Penggemasan Perangkat Pembelajaran (PLP) bertujuan
untuk melatih mahasiswa calon guru agar dapat melaksanakan tugas-tugas
keguruan dan profesi kependidikan lainnya, sehingga mampu mengembangkan diri
sesuai dengan tuntutan perkembangan pendidikan dan mempersiapkan mahasiswa
calon guru untuk menjadi guru yang profesional. Selain itu tujuan dilaksanakannya
kegiatan PLP adalah:
Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman dan pengalaman nyata tentang
pengajaran di sekolah, mulai dari persiapan tertulis, melaksanakan pengajaran,
menggunakan media, metode pembelajaran dan melakukan evaluasipembelajaran.
1. Mahasiswa diharapkan memiliki bekal sebelum terjun ke dunia pendidikan.
2. Mahasiswa diharapkan menjadi tenaga pendidik yang profesional, sesuai dengan
kebutuhan dunia pendidikan yang terus berkembang.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dalam kegiatan PLP di SMA
Negeri 1 Indralaya Utara adalah :

1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh secara langsung dalam


kegiatan pembelajaran.

2. Mahasiswa memperoleh pengenalan terhadap dunia pendidikan (sosialisasi)


khususnya SMA Negeri 1 Indralaya Utara.

3. Mahasiswa emperoleh pemahaman terhadap karakteristik peserta didik di SMA


Negeri 1 Indralaya Utara.

7
Setelah melaksanakan Pengembangan dan Penerapan Perangkat Pembelajaran ini
di sekolah, kegiatan terakhir adalah penyusunan laporan akhir secara tertulis.
Adapun manfaat penyusunan laporan akhir ini adalah

1. Memberikan informasi tentang pelaksanaan Pengembangan dan Pengemasan


Perangkat Pembelajaran di sekolah, dalam hal ini bertempat di SMA Negeri 1
Indralaya Utara

2. Melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa selama


menjalani kegiatan PLP di tempatmasing-masing.

3. Memberikan gambaran secara umum tentang keadaan sekolah di tempat PLP


masing-masing, dalam hal ini bertempat di Sekolah.

8
BAB II
HASIL OBSERVASI DAN PENGALAMAN PLP DI SMA

2.1 Hasil Pengamatan Kultur Sekolah


Kultur yaitu suatu kebiasaan yang sudah diterapkan sehari-hari oleh
seseorang maupun banyak orang yang memiliki kemanfaatan apabila
dilaksanakan bagi orang yang melakukannya. Dalam observasi yang kami lakukan
di SMA Negeri 1 Indralaya Utara, ada beberapa bentuk kultur yang telah
diterapkan di sekolah antara lain sebagai berikut :
1. Budaya Kegiatan 5S (Senyum, Sapa, Salam, dan Sopan Santun)
Budaya ini diamati saat peserta didik beradaptasi di sekolah lingkungan SMA
Negeri 1 Indralaya Utara dengan membudayakan senyum, sapa, salam serta
berperilaku sopan santun kepada guru. Hal tersebut yang telah diterapkan di
SMA Negeri 1 Indralaya Utara.
2. Budaya Menjaga Kebersihan Lingkungan SMA Negeri 1 Indralaya Utara
Hal ini dapat diamati pada saat peserta didik sangat menjaga kebersihan di
kelas, lapangan dan lain sebagainya. Hal yang dilakukan oleh peserta didik
biasanya tidak membuang sampah ke sembarangan tempat serta mengambil
sampah baik kertas maupun sampah plastik yang ada disekitar sekolah untuk
dibuang ketempat sampah yang telah disediakan di masing-masing tempat
seperti kelas, laboratorium, lapangan dan lain sebagainya.
3. Budaya Melaksanakan Apel Setiap Pagi
SMA Negeri 1 Indralaya Utara pada hari selasa sampai dengan hari Jum’at
melaksanakan kegiatan rutin yaitu melaksanakan apel pagi dan dilanjutkan
dengan pidato tiga bahasa (jepang, arab, dan inggris) dengan petugas kelas yang
telah ditetapkan.
4. Budaya Membaca Al-Qur’an
Peserta didik di SMA Negeri 1 Indralaya Utara dibudayakan membaca Al-
Qur’an setiap selesai melaksanakan apel di lapangan sekolah.

9
2.2 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekolah
1. Struktur Organisasi
Organisasi sekolah merupakan struktur atau susunan yakni dalam
penyusunan penempatan orang-orang dalam suatu sekelompok
kerjasama,dengan maksud menempatkan hubungan antara orang -orang
dalam kewajiban-kewajiban,hak-hak dan tanggung jawab masing masing.
Dalam hal ini struktur organisasi yang ada di SMA Negeri 1 Indralaya
Utara dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur Organisasi SMAN 1 Indralaya Utara

2. Tata Kerja Sekolah


a) Kepala Sekolah (Drs. Thohir Hamidi, M.Si)
Kepala Sekolah berfungsi sebagai Edukator, Manager, Administrator,
Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator (EMASLIM). Berikut
beberapa tugas yang dijalankan kepala sekolah adalah :
1. Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses
pengajaran secara efektif dan efisien.
2. Kepala sekolah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh
kegiatan sekolah.

10
3. Kepala sekolah menyusun program kerja sekolah.
4. Kepala sekolah mengawasi proses belajar mengajar, pelaksanaan
dan penilaian terhadap proses dan hasil belajar serta bimbingan dan
konselling (BK).
5. Mendidik, mengarahkan, merencanakan, mengawasi, memimpin,
pembaharu dan pemberi ide serta memotivasi bawahan.
b) Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-
kegiatan sbb:
1. Penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan dan program
pelaksanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Ketenagakerjaan
5. Pengkoordinasian
6. Pengawasan
7. Penilaian
8. Identifikasi dan pengumpulan data
9. Pengembangan keunggulan
10. Penyusunan laporan
• Wakasek Bidang Kurikulum (Drs. Patmiyetno, M.Si)
Berikut beberapa tugas yang dijalankan oleh Wakasek Bidang
Kurikulum :
1. Menyusun dan menjabarkan Kalender Pendidikan
2. Menyusun Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran
3. Mengatur Penyusunan Program Pengajaran (Program
Semester, Program Satuan Pelajaran, dan Persiapan
Mengajar, Penjabaran dan Penyesuaian Kurikulum)
4. Mengatur pelaksanaan program penilaian Kriteria Kenaikan
Kelas, Kriteria Kelulusandan Laporan Kemajuan Belajar
Siswa serta pembagian Raport dan STTB

11
5. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
6. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
Mengatur Pengembangan MGMP dan Koordinator mata
Pelajaran
7. Mengatur Mutasi Siswa
8. Melaksanakan supervise administrasi dan akademis
9. Menyusun Laporan
• Wakasek Bidang Kesiswaan (Meisya Suryani, S.Pd., M.Pd)
Berikut beberapa tugas yang dijalankan oleh Wakasek Bidang
Kesiswaan :
1. Mengatur pelaksanaan Bimbingan Konseling
2. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi:
Kepramukaan, Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok
Ilmiah Remaja(KIR),Usaha Kesehatan Sekolah(UKS),Patroli
Keamanan Sekolah (PKS) Paskibra
3. Mengatur pelaksanaan Kurikuler dan Ekstrakurikuler
4. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan
sekolah
5. Menyelenggarakan cerdas cermat,olahraga prestasi
6. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa
• Wakasek Bidang Humas dan Sarpras (Komaini, S.Pd.)
Berikut beberapa tugas yang dijalankan oleh Wakasek Bidang
Humas dan Sarpras :
1. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang
proses belajar mengajar
2. Merencanakan program pengadaannya
3. Mengatur pemanfaatan Sarana Prasarana
4. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian
5. Mengatur pembakuannya
6. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite dan
peran komite

12
7. Menyelenggarakan bakti social, karyawisata
8. Menyelenggarakan pameran hasil Pendidikan
disekolah(gebyarseni)
9. Menyusun laporan
• Guru Mata Pelajaran
Berikut beberapa tugas yang dijalankan oleh Guru Mata Pelajaran:
1. Membuat Perangkat Pembelajaran
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan Penilaian Proses Belajar, Ulangan
Harian, Ulangan Umum,Ujian Akhir
4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan
6. Mengisi daftar nilai siswa
7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan
pengetahuan) kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar
mengajar
8. Membuat alat pelajaran/alat peraga
9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan
kurikulum
11. Melaksanakan tugas tertentu disekolah
12. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi
tanggung jawabnya
13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar
14. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai
Pelajaran
15. Mengatur keberhasilan ruang kelas dan pratikum
16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
perangkatnya

13
• Wali Kelas
Berikut beberapa tugas yang dijalankan oleh Wali Kelas :
1. Pengelolaan kelas
2. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi: Denah tempat
duduk siswa,Papan absen siswa, Daftar pelajaran kelas,Daftar
piket kelas, Buku absensi siswa, Buku kegiatan pembelajaran/
buku kelas, Tata tertib siswa,pembuatan statistik bulanan siswa
3. Pengisian daftar kumpulan nilai(legger)
4. Pembuatan catatan khusus tentang siswa
5. Pencatatan mutasi siswa
6. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar
7. Pembagian bukul aporan hasil belajar
• Pengelola Laboratorium
Berikut beberapa tugas yang dijalankan oleh Pengelola
Laboratorium :
1. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
2. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
3. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium
4. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium
5. Inventarisasi dan pengadministrasian peminjam alat-alat
laboratorium
6. Menyusun laporan pelaksanaan kagiatan laboratorium
• Kepala Tata Usaha
Berikut beberapa tugas yang dijalankan oleh Kepala Tata Usaha:
1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
2. Pengelolaan keuangan sekolah
3. Pengurus administrasi ketenagaan dan siswa
4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
5. Penyusunan administrasi perlengkapan
6. Penyusunan dan penyajian data/ statistik sekolah
7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan7K

14
8. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan
ketatausahaan secara berkala

2.3 Visi dan Misi Sekolah


a) Visi
Mewujudkan warga sekolah menjadi unggul, luhur, rasional, taqwa, dan
amanah (ULTRA) yang berorientasi sekolah sehat berwawasan lingkungan
Indikator Visi :
1. Unggul (Sehat Berwawasan Lingkungan, Menguasai Iptek,Cakap,
Kreaktif dan Mandiri.
2. Luhur (Berbudi pekerti sesuai dengan budaya bangsa)
3. Tagwa (Taat melaksanakan perintah dan menjauhi larangan agama)
4. Rasional (Bersikap dan bertindak berdasarkan pertimbangan ilmiah)
5. Amanah (Melestarikan lingkungan hidup dan budaya bangsa serta cinta
terhadap tanah air, bangsa dan negara
b) Misi
a. Memberikan pembelajaran dan pembinaan serta bimbingan jasmani
dan rohani yang intensif ahar siswa menjadi insan yang sehat,
menguasai iptek, cakap, kreatif dan mandiri

b. Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai normal dan budaya bangsa


sebagai sumber keluhuran budi pekerti siswa

c. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran agama


dalam segala aspek kehidupan agar siswa menjadi insan yang bersikap
dan bertindak berdasarkan agama dan berakhlak mulia

d. Mendidik, membimbing dan melatih siswa berpikir rasional melalui


kegiatan akademis maupun non akademis

e. Mengintensifkan kegiatan yang dapat menumbuh kembangkan rasa


cinta terhadap tanah air, bangsa dan negara, serta melestarikan
lingkungan hidup dan budaya bangsa.

15
2.4 Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
Tata tertib di SMAN 1 Indralaya Utara dituangkan dalam buku pedoman yang
diberikan pada saat MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) yang memuat
tata tertib sekolah dan tata tertib akademik. Peraturan tata tertib disosialisasikan saat
MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dan dibagikan melalui media cetak
yaitu berupa buku pedoman MPLS. Selain itu, tata tertib dan peraturan sekolah juga
ditempel di papan peraturan yang terdapat di berbagai tempat.

Jika terdapat siswa yang melanggar, maka akan diberikan sanksi tegas baik itu
sanksi ringan, sedang, maupun berat tergantung dari jenis pelanggaran yang
dilakukan oleh siswa. Pihak yang menangani siswa yang melanggar adalah wakil
kepala bidang kesiswaan. Secara umum, siswa telah menaati peraturan-peraturan
yang ada. Salah satunya adalah dengan memakai seragam sekolah yang telah
dijadwalkan setiap harinya. Siswa juga memiliki sepatu seragam berupa sepatu
pantofel, tetapi siswa juga diperbolehkan memakai sepatu sport ketika pelajaran
olah raga. Walaupun siswa di SMAN 1 Indralaya Utara berasal dari berbagai ras
dan agama, tetapi para siswa tetap bertoleransi dan saling menghargai satu sama
lain serta bertutur kata yang baik dalam berinteraksi satu sama lain. Salah satu
contohnya adalah pada saat pembelajaran setiap pagi siswa melaksanakan
pengajian literasi membaca al-Qur’an. Namun, siswa non-muslim tetap ikut hadir.

Tata Tertib Peserta Didik

1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dapat dilakukan di dalam maupun di luar


lingkungan sekolah
2. Semua siswa hadir di sekolah selambat-lambatnya 10 (sepuluh) menit sebelum
pelajaran dimulai pukul 07.00 wib.
3. Siswa yang datang setelah pukul 07.00 wib dan tidak mengikuti apel, tedarus
dan doa bersama terhitung terlambat
4. Siswa yang terlambat menunggu di lapangan sekolah

16
5. Siswa yang datang terlambat tidak diperkenankan langsung masuk kelas,
melainkan harus lapor kepada guru piket untuk mengisi data keterlambatan dan
meneri sanksi sesuai peraturan sekolah.
6. Siswa yang datang terlambat (butir 4) berulang sampai dengan 2 kali mendapat
tugas membersihkan lingkungan sekolah, harus membuat surat pernyataan
tidak terlambat lagi yang ditanda tangani siswa dan mengetahui wali kelas serta
BK, dicatat oleh wakil bidang kesiswaan sebagai pelanggaran ringan
7. Siswa yang datang terlambat (butir 4) berulang sampai dengan 3 kali mendapat
tugas membersihkan lingkungan sekolah, tidak diperkenankan masuk sekolah
sebelum menghadirkan orang tua ke sekolah dan membuat surat pernyataan
bermaterai bersama orang tua, mengetahui wakil bidang kesiswaan serta
mendapat pembinaan dari sekolah
8. Siswa yang tidak masuk karena sakit atau karena keperluan mendesak, orang
tua mengirim surat keterangan sakit atau keterangan dokter atau telepon
melalui telepon sekolah (wali kelas) sebe;um pukul 07.00 wib. (Surat izin
diserahkan ke guru Piket masing-masing pada saat masuk sekolah) TIDAK
DENGAN PESAN SINGKAT
9. Siswa yang tidak masuk sekolah berturut-turut dalam 3 hari tanpa
memberitahukan alasannya, maka pihak sekolah akan melakukan pemanggilan
terhadap orang tua siswa untuk dimintai keterangan oleh sekolah melalui BK
dan dicatat di buku pelanggaran
10. Siswa tidak boleh meninggalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung
tanpa seizin guru piket atau salah seorang wakil kepala sekolah. Pelanggaran
ini digolongkan pelanggaran berat.
11. Siswa yang meninggalkan pelajaran karena tugas sekolah/negara untuk
mengikuti berbagai kegiatan, siswa yang bersangkutan dianggap masuk
sekolah
12. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran di luar sekolah
ditentukan atas kesepakatan antara pihak sekolah dan institusi terkait.

17
2.5 Kegiatan-kegiatan Ceremonial di Sekolah
Berikut beberapa kegiatan ceremonial yang dilakukan di SMAN 1 Indralaya
Utara dalam rentang waktu 1 bulan, antara lain;

1. Upacara Bendera
Upacara Bendera merupakan kegiatan wajib dan rutin dilakukan
dalam seminggu satu kali yaitu setiap hari senin. Kegiatan ini dilakukan di
lapangan sekolah SMAN 1 Indralaya Utara yang dimulai setiap pukul 07.30
WIB, yang mana waktu itu merupakan waktu penyesuaian dengan kondisi
cuaca yang kurang baik. Kegiatan upacara bendera ini dilaksanakan oleh
seluruh peserta didik sekolah dengan petugas upacara dari satu kelas
berdasarkan urutan yang telah ditentukan dan petugas Pembina upacara
yang merupakan guru SMAN 1 Indralaya Utara.

Gambar 2. Kegiatan Upacara Bendera

18
2. Hari Batik Nasional
Peringatan Hari Batik Nasional diselenggarakan di SMAN 1
Indralaya Utara pada hari Senin, 2 Oktober 2023 dengan kegiatan berupa
perlombaan fashion show yang diikuti seluruh peserta didik yang bertempat
di aula sekolah. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang seleksi untuk
mengambil bakal finalis duta SMAN 1 Indralaya Utara dari setiap
perwakilan kelasnya.

Gambar 3. Foto Bersama Guru, Mahasiswa PLP, dan Peserta didik pada
Hari Batik Nasional

3. Peringatan Maulid Nabi


Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan di SMAN
1 Indralaya Utara pada Kamis, 5 Oktober 2023. Kegiatan ini dilaksanakan
di aula sekolah dengan rangkaian kegiatan ceramah pada pagi hari dan
perlombaan pada siang hari. Perlombaan yang diadakan dalam kegiatan ini
yaitu lomba tilawah, lomba nasyid, dan lomba adzan. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengembangkan peserta didik yang memiliki potensi dalam bidang
keagamaan.

19
Gambar 4. Peringatan Maulid Nabi

4. Pelantikan Pengurus ROHIS


Kegiatan pelatikan pengurus ROHIS dilaksanaka pada Jumat, 13
Oktober 2023. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melantik kepengurusan
periode terbaru organisasi ROHIS di SMAN 1 Indralaya Utara. Kegiatan
pelantikan ini bertujuan untuk meresmikan keanggotaan baru yang
sebelumnya telah dipilih secara voting oleh seluruh peserta didik pada
tanggal 6 Oktober 2023.

Gambar 5. Pelantikan Pengurus ROHIS

20
5. Pemilihan Duta SMAN 1 Indralaya Utara dan Bulan Bahasa
Pemilihan duta SMAN 1 Indralaya Utara dilaksanakan pada Selasa,
24 Oktober 2023 di aula sekolah. Kegiatan ini bertujuan menentukan duta
SMAN 1 Indralaya Utara berdasarkan hasil seleksi finalis pada hari batik
nasional. Rangkaian kegiatan berupa penampilan bakat dan juga sesi tanya
jawab yang dilakukan oleh masing-masing finalis. Selain kegiatan
pemilihan duta, juga terdapat kegiatan yaitu Bulan Bahasa dengan rangkaian
kegiatan perlombaan seperti puisi.

Gambar 6.Pemilihan Duta SMAN 1 Indralaya Utara

2.6 Pengkondisian Awal Pembelajaran


Pembelajaran di SMAN 1 Indralaya Utara dilaksanakan dari hari senin-jumat
karena menerapkan sistem sekolah full day yang dimulai pada jam 07.00 siswa
membersihkan kelas dan aula sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Pada hari
senin setelah pembersihan siswa melakukan upacara, pada hari selasa siswa
melakukan senam pagi, sedangkan pada hari rabu-jumat dengan mengaji diaula
dan pidato 3 bahasa yang ditugaskan pada setiap kelas secara bergilir.

Kegiatan belajar dan mengajar biasanya dilakukan selama 45 menit/JP (senin


– jum’at) mengikuti jadwal pelajaran yang ada tetapi ada perubahan pada jadwal

21
baru karena kondisi cuaca yang sedang buruk sehingga menjadi 35 menit/JP.
Untuk kondisi pertama atau kondisi awal yang dilakukan oleh pendidik di kelas
adalah membuka kelas dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar para
peserta didik, dilanjutkan dengan memeriksa daftar hadir peserta didik,
selanjutnya guru bertanya pada peserta didik tentang pembelajaran apa yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya untuk memastikan bahwa para peserta
didik mempelajari materi pertemuan sebelumnya dan menanyakan apakah
terdapat tugas, jika ada dibahas Bersama. Kemudian penyampaian materi oleh
guru dilakukan dengan cara mencatatkan materi ke papan tulis dan menyampaikan
dengan metode ceramah dan berdiskusi yang dibantu juga dengan media
pembelajaran menggunakan PPT.
2.7 Penggunaan Seragam Sekolah
Ketentuan penggunaan seragam sekolah di SMAN 1 Indralaya Utara:

Senin Putih Abu-abu & Almamater

Selasa Olahraga & Putih Abu-abu

Rabu Pramuka

Kamis Batik

Jumat Muslim

Seragam di hari senin yaitu wajib menggunakan almamater saat


melaksanakan upacara bendera. Pada hari selasa wajib mengikuti kegiatan
senam bersama menggunakan baju olahraga kemudia boleh ganti
menggunakan baju putih abu-abu. Hari selanjutnya menggunakan pakaian
sesuai aturan dan disesuaikan dengan jam mata pelajaran olahraga wajib ganti
baju olahraga setiap kelasnya.

2.8 Kebiasaan Positif dalam Menjaga Ketenangan Sekolah


Kebiasaan positif yang dilakukan siswa-siswi di SMAN 1 Indralaya
Utara yaitu sebagai berikut:

22
1. Membersihkan kelas dengan membagi jadwal piket setiap harinya,
membersihkan halaman yang ada didepan kelas, serta membersihkan
aula yang dijadwalkan bergilir setiap kelas.
2. Membaca ayat suci Al-quran disetiap pagi pada hari selasa-jumat
sedangkan pada hari senin melakukan upacara bendera.
3. Melaksanakan sholat wajib yang dilakukan di musholah sekolah.
4. Menerapkan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun) agar
menjadi siswa siswi yang memiliki etika yang baik.

2.9 Suasana Sekolah

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan suasana di SMAN 1 Indralaya


Utara cukup menyenangkan dan menenangkan. SMA ini berada jauh dari
pemukiman dan tergolong masih sepi penduduk yang ada disekitaran sekolah
sehingga tidak ada suara yang mengganggu seperti suara kendaraan dan lain
sebagainya. Adapun fasilitas yang diberikan dari sekolah yang menambah
kenyamanan yaitu adanya kelas yang luas, lapangan futsal, basket bulu tangkis,
aula, wc yang cukup banyak, musholah, kantin, koperasi sekolah, laboratorium
biologi, kimia, dan fisika. Akan tetapi, masih banyak fasilitas yang tidak memadai
seperti ruang kelas yang tidak memiliki kipas angin sehingga suasana kelas yang
tercipta kurang nyaman karena kepanasan, kemudian ada laboratorium tetapi
kurang diarawat sehingga banyak alat dan bahan yang sudah tidak layak pakai. Hal
ini membuat siswa-siswi terbatas dalam praktikum di laboratorium.

2.10 Analisis Kurikulum Bersama Teman dan Guru Pamong


Kurikulum SMA Negeri 1 Indralaya Utara yaitu kurikulum meredaka
(kelas X dan XI) dan kurikulum operasional 2013 (kelas XII) yang disusun
oleh Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, dan dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Indralaya Utara. Kurikulum di SMA Negeri 1 Indralaya Utara
dikembangkan untuk membekali para peserta didik sehingga peserta didik
akan mampu mencapai KKM Standar Nasional serta memberikan kesempatan
kepada peserta didik seperti berikut:

23
1. Belajar berlandaskan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

2. Belajar untuk memahami dan menghayati ilmu pengetahuan,

3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,

5. Belajar untuk membangun dan menemukan karakter bangsa melalui proses


belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan,

6. Belajar untuk mengembangkan kewirausahaan dan ekonomi kreatif.

Pelaksanaan kurikulum merdeka yang sudah diterapkan di kelas X dan XI


memberikan banyak dampak positif seperti adanya Projek Penguat Profil
Pelajar Pancasila (P5), siswa menjadi pribadi yang berkarakter dan mampu
menonjolkan bakatnya. Seperti kegiatan kelas berbagi yang dilaksanakan di
SMAN 1 Indralaya Utara dimana siswa memberikan persembahan terbaiknya
mengenai Projek Penguat Profil Pelajar Pancasila (P5) yang sudah
direncanakan selama

2.11 Menyusun Perangkat Pembelajaran Bersama Teman dan Guru


Pamong
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus
memperhatikan prinsip-prinsip yang ada didalam Permendiknas nomor 41
tahun 2007 tentang standar proses. Adapun prinsip-prinsip tersebut antara
lain:

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan


memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, kreativitas, latar belakang budaya,
norma, nilai dan lingkungan peserta didik

2. Mendorong partisispasi aktif peserta didik Proses pembelajran


dirancang dengan berpusat kepada peserta didik untuk mendorong

24
minat, motivasi, krativitas, inisiatif, inspiratif, kemandirian dan
semangat

3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajran


dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahamaan
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancanga


program pemberian umpan balik yang positif, penguatan remedi dan
pengayaan

5. Keterkaiatan dan keterpaduan RPP disusun dengan memperlihatkan


keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD,materi pembelajaran,
kegiatan pembelajran, indikator, pencapian kompetensi dan sumber
dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar dan keragaman budaya

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan


mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.

Perangkat pembelajaran ini diperlukan oleh guru dalam melaksanakan


tahapan pembelajaran dengan keperluan serta metode dan media yang harus
diterapkan ketika melaksanakan pembelajaran termasuk dapat mengelola
waktu secara efisien. Dengan demikian memungkinkan tujuan pembelajaran
mudah dicapai. Dengan adanya perangkat pembelajaran yang di buat oleh
guru dapat memberika kemudahan bagi guru karena materi yang akan di
sampaikan akan terstruktur serta terarah.

2.12 Ragam Strategi dan Media Pembelajaran


Strategi dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru biologi
terutama guru pamong menurut saya sudah sangat menarik perhatian peserta

25
didik karena guru sudah peka terhadap kemajuan dan perkembangan teknologi
serta dapat secara efektif memanfaatkan teknologi tersebut untuk menarik
minat peserta didik sehingga berhasil meningkatkan hasil belajar yang telah
ditentukan dan dijadwalkan oleh pihak sekolah. Antusias dari peserta didik
untuk hadir dalam memberikan layanan itu sangat tinggi. Dari cara guru
mengelola kelas dan sebagainya. Media pembelajaran berupa video, power
point, kahoot m dan lainnya. Para guru menggunakan metode tatap muka
dengan media pembelajaran berupa power point dan bahan ajar nya berupa
modul serta buku pegangan.

2.13 Pengamatan Mahasiswa Terhadap Guru dalam Pengelolaan Kelas


Guru Biologi dalam mengelola kelas sudah sangat baik dan terstruktur,
dari awal proses pembelajaran dikelas diawali dengan mengucapkan salam,
membaca doa agar proses belajar dapat berjalan dengan lancar, menanyakan
kabar, menanyakan tentang topik minggu lalu apakah masih ada yang belum
dipahami dan sekaligus menguji peserta didik apakah mereka masih ingat
dengan topik minggu lalu kemudian saat menjelaskan semua peserta didik
menyimak dengan baik dan Ketika dikasih contoh soal mereka bisa
menjawab. Dalam pembelajaran di kelas, salah satu hal yang menjadi
hambatan adalah karakteristik siswa yang berbeda-beda. Selain itu, sering
pula didapati siswa yang mengobrol dengan sesama temannya, bermain
handphone, dan tertidur di kelas pada saat kegiatan belajar-mengajar. Jika
terjadi hal demikian, maka Ibu triewarni selaku narasumber akan mendekati
siswa yang bersangkutan dengan ramah dan menegurnya, mengajarinya
secara langsung, menemaninya mengerjakan soal, serta menyuruhnya
mengajari temannya.

2.14 Pengamatan Pemafaatan Teknologi

Dunia pendidikan tidak akan terlepas dari peran teknologi informasi dan
komunikasi. Hal ini sangat penting dalam menunjang proses pendidikan khususnya
lembaga sekolah. Di SMA Negeri 1 Indralaya Utara telah menggunakan teknologi

26
dalam pembelajaran guru-guru telah menggunakan laptop, proyektor, power point,
canva untuk poses belajar mengajar di kelas. Pemanfaatan TIK dalam proses
pembelajaran di SMA Negeri 1 Indralaya Utara ini mengacu kepada klasifikasi
pemanfaatan media komunikasi dalam pembelajaran ke dalam beberapa bentuk
termasuk pemanfaatan media belajar lewat internet, kemudian berkaitan dengan
pemanfaatan internet dalam pembelajaran yang mana termasuk di dalamnya
pemanfaatan google, serta pemanfaatan jejaring sosial dalam sistem pembelajaran.

Hasil yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian berkaitan dengan


pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran di SMA Negeri 1 Indralaya
Utara yaitu sekolah memperbolehkan siswa membawa smartphone, hal ini di
dimanfaatkan di dalam proses belajar mengajar melalui pemanfaatan media. Siswa
memanfaatkan smartphone untuk mencari materi pembelajaran seperti e-book.
Diharapkan potensi penggunaan smartphone peserta didik dapat terakomodir secara
maksimal sehingga hasil belajar peserta didik akan meningkat. Salah satu aspek
media yang diunggulkan mampu untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah
media yang bersifat gabungan dari unsur media seperti teks, gambar, dan video
semua unsur tersebut tersedia di internet.

Sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi


merupakan sebuah proses pembelajaran yang menggambarkan pemanfaatan
kecanggihan teknologi dalam upaya meningkatkan kualitas serta efektivitas proses
pembelajaran yang pada akhirnya diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri
bagi para peserta didik. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar, oleh karena itu pengetahuan, keterampilan
serta penguasaan teknologi informasi dan komunikasi guna mendukung proses
pembelajaran menjadi sesuatu hal yang penting untuk diketahui oleh guru saat ini.

2.15 Pengamatan Melaksanakan Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi berasal dari kata bahasa Inggris "evaluation" yang diartikan


sebagai penaksiran atau penilaian. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi
adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai

27
dari suatu hal. Evaluasi adalah proses menentukan nilai untuk suatu hal atau objek
yang berdasarkan pada acuan-acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu.
Sistem evaluasi yang dilaksanakan sangatlah beragam. Menurut Permendikbud
No.23 Tahun 2016, penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Kegiatan
Penilaian memerlukan instrumen penilaian dan teknik penilaian. Penilaian tidak
hanya difokuskan pada hasil belajar tetapi juga pada proses belajar.

Guru mata pelajaran biologi sebelum memasuki materi yang akan diajarkan,
memberikan asesmen awal untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
mengenai konsep yang akan diajarkan, kemudian berdiskusi, serta siswa diminta
menjelaskan kembali tentang apa yang dipahami dan didapatkannya selama proses
pembelajaran berlangsung. Baik saat pembelajaran berlangsung maupun setelah
pembelajaran guru mata pelajaran biologi sudah melaksanakan penilaian dan
evaluasi baik peserta didiknya maupun pembelajarannya.

Kegiatan evalusi kepada peserta didiknya yang mana evaluasi dilakukan


pada tiga ranah yaitu afektif (sikap), kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik
(keterampilan). Pada ranah afektif penilaian yang dilakukan kepada para peserta
didiknya meliputi sikap religus dan sikap sosial seperti membaca doa terlebih
dahulu sebelum memulai pembelajaran, masuk tepat waktu, menghargai teman,
tidak memotong pembicaraan, tidak berbuat keributan, dan lain-lain. Pada ranah
kognitif penilaian yang diberikan dalam bentuk tes tertulis berupa tes uraian dan
pilihan ganda. Penilaian di ranah psikomotorik berdasarkan kegaiatan yang diskusi
yang dilakukan oleh para peserta didik.

2.16 Pengamatan Pengelolaan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler

LEMBAR PENGAMATAN

Mengenai Pengelolaan Kokurikuler Dan Ekstrakurikuler

28
1. Lembar ini untuk mencatat hasil kerja kelompok setelah
melaksanakan PLP,pada Topik pengelolaan kokurikuler dan
ekstrakurikuler
2. embar ini untuk mendeskripsikan pengelolaan kokurikuler dan
ekstrakurikuler di sekolah tempat PLP
3. Mohon memberi tanda centang (√) pada kolom dibawah Ya atau
Tidak (Jika Ya termasuk Baik atau Kurang)
4. Masing-masing kegiatan yang adadapat ditambah keterangan
untuk mendeskripsikannya lebih baik.

Tanggal Pengamatan : 28 Oktober 2023

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Indralaya Utara

Keterlaksanaan

No Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan

Baik Kurang

1. Pengelolaan kegiatan √ Kegiatan ini


kokurikuler yang dilaksanakan dengan
dilakukan baik

2. Pengelolaan kegiatan √ Kegiatan ini terlaksana


ekstrakurikuler yang dengan baik
dilakukan

29
3. Ada pembina kegiatan √ Setiap ekstrakurikuler
ekstrakurikuler ada seorang
pembimbing.
Pembimbing dapat
membimbing lebih dari
satu kegiatan
ekstrakurikuler

● Kegiatan Kokurikuler SMA Negeri 1 Indralaya Utara

Kegiatan ini bertujuan untuk lebih memperdalam dan menghayati mata


pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakulikuler. Koordinasi dan kerja
sama antar guru merupakan hal yang harus diperhatikan. Pada kegiatan kokulikuler
sendiri, guru – guru memberikan tugas kepada siswa pada saat jam pelajaran tatap
muka. Kegiatan kokurikuler di SMAN 1 Indralaya Utara adalah P5 (Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Kegiatan ini merupakan kegiatan kokurikuler
sesuai dengan ketetapan kurikulum merdeka.

● Kegiatan Ekstrakulikuler SMA Negeri 1 Indralaya Utara

Berikut ini adalah nama kegiatan ekstrakulikuler di SMA Negeri 1 Indralaya


Utara, yaitu sebagai berikut:

NO NAMA EKSTRAKURIKULER

1. ROHIS PUTRA

ROHIS PUTRI

2. PASKIBRA

30
3. PRAMUKA PUTRA

PRAMUKA PUTRI

4. MARCHING BAND

5. BASKET

6. FLS2N CLUB/DESAIN GRAFIS

7. PALANG MERAH REMAJA

8. TEATER

9. LC-UUD

10. ADIWIYATA

11. KELOMPOK PENELITI BELIA

12. LIFE SKILL BAHASA JEPANG

13. OSN CLUB

1. FISIKA

2. ASTRONOMI

3. GEOGRAFI

4. KEBUMIAN

5. KOMPUTER

31
6. EKONOMI

7. BIOLOGI

8. KIMIA

9. MATEMATIKA

14. SENI TARI

15. PADUAN SUARA

16. DEBAT BAHASA INDONESIA

17. VOLLY BALL

2.17 Pengalaman Membantu Administrasi Guru

Guru adalah segenap proses penataan yang berhubungan dengan tenaga


pengajar di sekolah secara efektif dan efesien agar tujuan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah tercapai secara optimal. Kegiatan Program PLP di SMA
Negeri 1 Indralaya Utara kami mahasiswa biologi hanya sedikit terlibat dalam
kegitan membantu administrasi guru di sekolah. Kegiatan administrasi yang kami
lakukan yaitu membuat modul ajar yang dibagi per-materi, membuat media
pembelajaran sesuai TP dan CP yang diberikan, dan melaksanakan piket sesuai
jadwal yang telah diberikan seperti mengecek daftar hadir di setiap kelas serta
menerima tamu yang datang. Dalam kegiatan belajar mengajar kami belum
diperkenankan untuk mengajar secara mandiri, kami hanya di perkenankan untuk
mengobservasi bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
Biologi SMA Negeri 1 Indralaya Utara.

32
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan program Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) di SMA Negeri 1 Indralaya Utara yang dilakukan dari tanggal 26
September sampai 26 Oktober 2023, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ialah kegiatan


yang sangat bermanfaat bagi setiap mahasiswa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai calon pendidik di masa yang akan
datang. Komunikasi antara guru pamong dan mahasiswa PLP adalah
hal yang sangat penting dalam kegiatan PLP dalam menentukan
keberhasilan setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiwa PLP.

2. Mahasiswa PLP Universitas Sriwijaya dapat belajar bagaimana


berkomunikasi yang baik dan benar dengan peserta didik dalam kondisi
dan situasi apapun sehingga terbentuk hubungan yang baik antara
mahasiwa PLP sebagai calon tenaga pendidik dengan peserta didik
apalagi di masa pademi sekarang.

3. Kegiatan PLP memberikan pengalaman yang sangat nyata bagi


mahasiswa PLP bagaimana sistem yang terjadi di dalam sekolah seperti
apa saja kegiatan di ruang kelas serta kegiatan yang dilakukan pihak
luar di dalam area sekolah. Keberhasilan setiap kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa PLP di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor
diantaranya komunikasi dan kerja sama antar mahasiswa PLP,
komunikasi mahasiswa PLP dengan dosen pembimbing, komunikasi
mahasiswa PLP dengan guru pamong masing-masing hingga
komunikasi PLP dengan seluruh aspek di dalam sekolah. Hal yang
telah di sebutkan tadi sangatlah penting bagi mahasiswa PLP di dalam
melaksanakan kegiatan apapun.

33
3.2 Saran
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang telah terlaksana selama
satu bulan di SMA Negeri 1 Indralaya Utara ini diharapkan semakin banyak
diadakan program-program baru yang unggul untuk menjadikan sekolah ini lebih
baik ke depannya. Kerjasama dan koordinasi antara pihak sekolah dan para
mahasiswa maupun pihak Universitas dapat ditingkatkan dan dijaga dengan baik
agar pelaksanaan program Pengenalan Lapangan Persekolahan dapat terlaksana
lebih baik lagi. Dari segi penulisan, penulis menyadari masih terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
penulis harapkan untuk menjadikan laporan ini lebih baik lagi dan diharapkan
laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

34
LAMPIRAN

Lampiran 1. Penyerahan Mahasiswa PLP

Lampiran 2. Serah Terima Mahasiswa PLP ke SMA Negeri 1 Indralya Utara

35
Lampiran 3. Kegiatan Upacara Bendera Setiap Hari Senin

36
Lampiran 4. Pembagian Hadiah Kelas Terfavorit dan Kelas Terkeren

Lampiran 5. Kegiatan Apel Setiap Pagi

37
Lampiran 6.Kegiatan Pembacaan Al-Quran Setiap Pagi

Lampiran 7. Senam Setiap Hari Selasa

38
Lampiran 8. Kegiatan Observasi di Pembelajaran Kelas

39
40
Lampiran 9. Membantu Guru Piket

41
MODUL AJAR BIOLOGI FASE E
“KEANEKARAGAMAN HAYATI”
Fase/Kelas/Semester : Fase E / X / 1
Elemen : Pemahaman dan Keterampilan Proses
Perkiraan Alokasi waktu : 4 JP
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif

Kompetensi Awal
Sebagai prasyarat, peserta didik diharapkan sudah memahami tentang identifikasi danklasifikasi
makhluk hidup

Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan Fase E, adalah :

1. Mandiri melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat melihat sebuah video maupun
membaca sumber, mengerjakan segala tugas individu yang diberikan dalam upaya meningkatkan
kompetensinya.

2. Bernalar Kritis, melalui proses informasi dan gagasan serta melakukan evaluasi terhadap
prosedur yang dilakukan, mampu mengemukakan pendapat mengenai informasi yang muncul
setelah mempelajari komponen ekosistem dan Interaksinya.

3. Kreatif, melalui hasil karya atau gagasan atau tindakan yang orisinal dalam pengerjaan tugas-
tugas yang diberikan baik dalam bentuk audio, visual, audio visual, maupun karya tulis.

Sarana dan Prasarana

Media Pembelajaran, LKPD, Bahan Ajar

Target Peserta Didik

Modul ini dapat digunakan oleh peserta didik yang memiliki pencapaian rata-rata reguler, peserta
didik dengan kesulitan belajar, dan peserta didik dengan pencapaian tinggi.

Model Pembelajaran

Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran Discovery Learning.


KOMPETENSI INTI

Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-
permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman
makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen
ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan lingkungan.

Tujuan Pembelajaran

Memahami Tingkat Keanekaragaman Makhluk Hidup pada lingkungan sekitar dan mengevaluasi
efektifitas upaya pelestariannya

Indikator Tujuan Pembelajaran

1. Tingkatan Keanekaragaman Hayati


2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keanekaragaman Hayati
3. Penyebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia
4. Peranan Keanekaragaman Hayati dalam Kehidupan Manusia
5. Peranan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati
6. Strategi Konservasi Kenaekaragaman Hayati
7. Langkah-langkah Pelestarian Lingkungan

Asesmen

Kegiatan Asesmen dilaksanakan dalam 3 (tiga) prosedur/kegiatan dengan penjelasan sebagai


berikut :

Asesmen Diagnostik Asesmen Formatif Asesmen Sumatif


Asesmen yang dilaksanakan Asesmen yang dilaksanakan Asesmen yang dilaksanakan
pada awal pembelajaran di setiap pertemuan dalam pada akhir materi
bentuk post-test Keaneragaman Hayati

a) Instrumen Asesmen
Asesmen Keterampilan Proses (Lembar Penilaian), Rubrik Tes Tertulis, Asesmen Diskusi
Kelompok
Pertanyaan Pemantik
1.) Apa tanaman di lingkungan sekitar yang kalian ketahui mempunyai warna, bentuk yang
bervariasi pada daun dan bunganya? Mengapa bisa berbeda?
2.) Coba perhatikan wajah teman satu kelas kalian, mengapa setiap individu mempunyai
karakteristik yang berbeda?

Pemahaman Bermakna

Dengan mempelajari Keanekaragaman Hayati, peserta didik dapat memahami konsep


keanekaragaman hayati dan dapat menerapkan Upaya pelestarian lingkungan berupa konservasi
keanekaragaman hayati.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
Indikator Tujuan Pembelajaran :

1. Konsep Keanekaragaman Hayati


2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keanekaragaman Hayati

Kegiatan Uraian Kegiatan


1. Membuka kegiatan pembelajaran
2. Berdoa bersama dan presensi
3. Memberikan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan
pemantik :
1) Apa tanaman di lingkungan sekitar yang kalian ketahui
Pendahuluan mempunyai warna, bentuk yang bervariasi pada daun dan
bunganya? Mengapa bisa berbeda?
2) Coba perhatikan wajah teman satu kelas kalian, mengapa setiap
individu mempunyai karakteristik yang berbeda?
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Melakukan asesmen awal pembelajaran (terlampir)
1. Menyajikan bahan bacaan dan video pembelajaran tentang
tingkatan keanekaragaman hayati :
https://www.youtube.com/watch?v=hM4VdZVXKgQ&t=320s
2. Peserta didik dikelompokkan secara heterogen berdasarkan
asesmen awal (Setiap kelompok terdiri dari peserta didik dengan
kategori kemampuan paham, setengah paham, dan belum
paham).
3. Mengarahkan peserta didik untuk melakukan observasi
lingkungan sekitar untuk mengidentifikasi keanekaragaman
hayati yang ada di lingkungan
4. Peserta didik mengidentifikasi keanekaragaman hayati yang ada
di lingkungan sekitar.
5. Peserta didik mengumpulkan data dan informasi hasil
Kegiatan Inti
pengamatan sesuai lokasi pengamatan masing-masing.
6. Peserta didik Mengerjakan LKPD 1 Keanekaragaman Hayati
(terlampir)
7. Peserta didik mendiskusikan informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan dengan memanfaatkan berbagai sumber informasi
(buku teks pelajaran, youtube, dan sumber lainnya)
8. Guru mendampingi peserta didik dalam melakukan diskusi
kelompok
9. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
Kelompok lain diminta untuk menanggapi dan memberikan
argumen hasil diskusi yang dipaparkan.
10. Guru memanggil beberapa peserta didik untuk menarik
kesimpulan sesuai dengan pemahamannya
Penutup 1. Guru menanggapi kesimpulan yang telah disampaikan beberapa
peserta didik dan menjelaskan dan mempertegas kembali secara
singkat konsep keanekaragaman hayati berdasarkan pengamatan
yang telah dilakukan peserta didik
2. Guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan dengan
menampilkan slide refleksi pembelajaran (terlampir) kepada
peserta didik untuk maju ke depan dan berdiri sesuai pemahaman
yang telah didapatkan oleh peserta didik guna mengetahui sejauh
mana kemampuan peserta didik
3. Guru menyampaikan topik pembelajaran selanjutnya dan
mengarahkan peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang
akan digunakan pada pertemuan selanjutnya untuk melakukan
pembuatan poster.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran
5.
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 2
Indikator Tujuan Pembelajaran :

1. Penyebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia


2. Peranan Keanekaragaman Hayati dalam Kehidupan Manusia
3. Peranan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati

Kegiatan Uraian Kegiatan


1. Membuka kegiatan pembelajaran
2. Berdoa bersama dan presensi
3. Memberikan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan
Pendahuluan pemantik :
Menurut kalian apakah keanekaragaman hayati yang terdapat di
setiap daerah itu sama?
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
1. Menyajikan bahan bacaan dan materi tentang penyebaran
keanekaragaman hayati di Indonesia (terlampir), lalu menyajikan
video tentang peranan keanekaragaman hayati dalam kehidupan
manusia melalui link berikut : https://youtu.be/-
_j7DVnQvQo?si=DU3hHytZ695HHX4w
2. Peserta didik dibentuk menjadi 5 kelompok secara heterogen
(Setiap kelompok terdiri dari peserta didik dengan kategori
kemampuan paham, setengah paham, dan belum paham).
3. Mengarahkan peserta didik untuk melakukan pembuatan poster
tentang Peranan Keanekaragaman Hayati sebagai berikut :
Kelompok 1 : Sumber Pangan
Kelompok 2 : Sumber Sandang dan Papan
Kelompok 3 : Sumber Obat dan Kosmetik
Kegiatan Inti Kelompok 4 : Sumber Kebudayaan
Kelompok 5 : Sumber Ilmu Pengetahuan
4. Peserta didik mendiskusikan informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan dengan memanfaatkan berbagai sumber informasi
(buku teks pelajaran, youtube, dan sumber lainnya)
5. Guru mendampingi peserta didik dalam melakukan diskusi
kelompok
6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
7. Kelompok lain diminta untuk menanggapi dan memberikan
argumen hasil diskusi yang dipaparkan.
8. Guru memanggil beberapa peserta didik untuk menarik
kesimpulan sesuai dengan pemahamannya
1. Guru menanggapi poster yang telah dibuat oleh masing-masing
kelompok
2. Guru memberikan kuis terkait pembelajaran materi minggu ini
melalui link kahoot berikut :
https://create.kahoot.it/details/29b78504-212e-4ac2-91d1-
e1956ed860f3 (link untuk guru)
Penutup 3. Guru akan membagikan PIN Game kepada peserta didik jika
sudah mengklik “START” pada gamenya
4. Guru memberikan apresiasi bagi peserta didik yang meraih nilai
tertinggi dan memberikan motivasi bagi peserta didik lainnya
5. Guru meminta beberapa peserta didik untuk memberikan
kesimpulan terkait materi pembelajaran
6. Guru menutup kegiatan pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 3
Indikator Tujuan Pembelajaran :

4. Strategi Konservasi Kenaekaragaman Hayati


5. Langkah-langkah Pelestarian Lingkungan

Kegiatan Uraian Kegiatan


1. Membuka kegiatan pembelajaran
2. Berdoa bersama dan presensi
3. Memberikan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan
pemantik :
Pendahuluan 1) Apakah kalian pernah lihat kebakaran lahan di lingkungan
sekitar kita?
2)Apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kerusakan yang
terjadi pada keanekaragaman hayati di Indonesia?
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
1. Menyajikan video pembelajaran tentang stategi konservasi
keanekaragaman hayati serta langkah-langkah pelestarian
lingkungan melalui link :
https://youtu.be/cgoE7zz85Dc?si=ADsYqhPNznVAKcp6
2. Peserta didik membentuk kelompok secara heterogen (Setiap
kelompok terdiri dari peserta didik dengan kategori kemampuan
paham, setengah paham, dan belum paham).
3. Mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan LKPD 2
Kegiatan Inti Keanekaragaman Hayati (terlampir)
4. Peserta didik mendiskusikan informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan dengan memanfaatkan berbagai sumber informasi
(buku teks pelajaran, youtube, dan sumber lainnya)
5. Guru mendampingi peserta didik dalam melakukan diskusi
kelompok
6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
7. Kelompok lain diminta untuk menanggapi dan memberikan
argumen hasil diskusi yang dipaparkan

1. Guru memberikan asesmen sumatif materi Keanekaragaman


Hayati (terlampir)
2. Guru meminta beberapa peserta didik untuk memberikan
Penutup
kesimpulan terkait materi pembelajaran

3. Guru memberikan kesimpulan dan penegasan ulang terkait poin-


poin penting dari materi keanekaragaman hayati
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran
LAMPIRAN
PERTEMUAN 1
Keanekaragaman Hayati
A. Konsep Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keseluruhan gen, spesies, dan ekosistem di suatu kawasan.
Keanekaragaman hayati merupakan kajian yang sangat penting karena akan berkaitan erat dengan kehidupan
manusia sebagai salah satu bagian di dalam sistem kehidupan. Dalam kajian keanekaragaman hayati di dunia,
Indonesia selalu termasuk ke dalam negara yang diperbincangkan karena merupakan negara yang sangat kaya akan
sumber daya hayatinya. Hal ini disebabkan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, sehingga
menjadi negara yang sangat diperhitungkan dalam hal biodiversitas di dunia

B. Tingkatan Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati dapat dilihat dari tiga tingkat, yaitu keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan
ekosistem.
a. Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik
Keanekaragaman hayati tingkat genetik mempunyai arti bahwa keanekaragaman tersebut merupakan
keanekaragaman yang disebabkan oleh variasi genetik. Agar lebih jelas, mari kita amati keanekaragaman
tingkat genetik ini pada makhluk hidup yang masih ada dalam satu jenis. Sebagai contoh, Anda dapat mengamati
gambar dibawah ini :

Apa yang Anda amati dari Gambar tersebut? Anda dapat melihat variasi ikan koi dari warnanya. Ada yang
berwarna putih, putih merah, putih hitam, putih hitam merah, kuning, dan seterusnya. Apa dugaan Anda yang
menyebabkan terjadinya variasi tersebut? Benar, variasi warna tersebut disebabkan oleh ekspresi dari gen
(fenotip) yang dimiliki oleh ikan koi. Jadi, dalam satu jenis ikan koi ini, variasi dari fenotipnya sangat beragam.
Inilah yang kita sebut dengan keanekaragaman haKeanekarayati tingkat genetik. Silakan amati contoh lain di
sekitar Anda yang dapat membuktikan adanya keanekaragaman hayati tingkat genetik.
b. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Keanekaragaman hayati tingkat jenis merupakan keanekaragaman yang terjadi sebagai akibat dari adanya
variasi berbagai jenis makhluk hidup. Dengan kata lain keanekaragaman ini dapat kita amati mulai dari tingkat
marga.

Sebagai contoh dapat kita amati pada Gambar diatas yaitu berbagai jenis ikan yang hidup di air tawar. Pada
gambar tersebut dapat kita amati adanya variasi bentuk, warna, ukuran, dan seterusnya pada jenis-jenis ikan
yang berbeda.
c. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem merupakan keanekaragaman yang terbentuk sebagai akibat dari
adanya variasi interaksi kelompok makhluk hidup dengan lingkungannya. Variasi interaksi tersebut akan
menghasilkan tipe lingkungan yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh, coba Anda perhatikan berbagai jenis
ekosistem yang ada. Tentunya setelah diamati, Anda dapat melihat adanya perbedaan jenis-jenis makhluk hidup
yang menempati suatu ekosistem dengan karakter lingkungan tempat hidupnya. Contoh keanekaragaman
ekosistem dapat Anda amati pada Gambar dibawah ini
C. Faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati

Apa yang dapat Anda amati dari gambar tersebut? Ya, benar. Anda dapat memperhatikan adanya
perbedaan warna di setiap kawasan. Terdapat warna hijau, coklat, dan juga putih di daratan. Apakah Anda
menyadari, kawasan di sepanjang garis khatulistiwa berwarna hijau? Akhirnya dapat kita amati bahwa
Indonesia, negara kita, merupakan salahsatu negara di Benua Asia yang terletak di garis khatulistiwa, yang
tampak dari atas berwarna hijau.

Fakta lain menunjukan bahwa jika kita bergerak ke bagian utara atau selatan dari garis khatulistiwa,
tampak ada perubahan warna dari daratan cenderung menjadi coklat. Lebih ekstrim lagi jika kita lihat di
kawasan paling utara dan juga selatan, didominasi oleh warna putih, yaitu kawasan kutub utara dan juga selatan.
Warna hijau menandakan bahwa di kawasan tersebut tertutup oleh vegetasi, sedangkan warna coklat
berarti merupakan kawasan terbuka yang berupa gurun. Warna putih di kedua kutub menandakan bahwa
kawasan tersebut ditutupi oleh es. Apa yang dapat Anda simpulkan dari fakta tersebut? Ya, ternyata letak
geografis sangat berkaitan erat dengan keanekaragaman hayati. Vegetasi merupakan produsen, dengan kata
lain adalah sumber energi bagi makhluk hidup lainnya.

Apa yang menjadi kebutuhan pokok vegetasi atau tumbuhan? Tentunya sumber energi utama yang
diperlukan tumbuhan untuk hidup adalah energi cahaya matahari. Telah sama-sama kita pahami bahwa di
daerah khatulistiwa intensitas cahaya matahari paling tinggi daripada belahan bumi lainnya. Hal ini lah yang
menyebabkan kawasan sepanjang khatulistiwa sangat kaya akan vegetasi. Kita patut bersyukur karena Tuhan
Yang Maha Kuasa telah menempatkan negara kita tepat di garis khatulistiwa.

Jika suatu daerah kaya akan vegetasi, maka akibatnya akan mendukung makhluk hidup lain yang
menjadi konsumennya untuk bertahan hidup. Demikian juga dengan makhluk hidup lain pada tingkat trofik yang
lebih tinggi, karena sumber makanannya pun ikut tersedia. Hal tersebut sangat mendukung terbentuknya
keanekaragaman hayati di suatu kawasan.
ASESMEN AWAL
Jawablah pertanyaan berikut ini !
1. Faktor yang membentuk keanekaragaman adalah…………
a. Gen
b. Kromosom
c. Gen dan Lingkungan
d. Perilaku
e. Variasi gen dan perilaku
2. Dua individu dalam satu jenis memiliki faktor genetik yang sama tetapi memiliki
fenotip yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh…..
a. Lingkungan
b. Makanan
c. Keturunan
d. Reproduksi
e. Sumber Makanan
3. Fauna endemik Indonesia adalah….
a. Beruang madu
b. Harimau
c. Burung Cenderawasih
d. Komodo
e. Tarsius
4. Urutan takson tumbuhan dari kelompok terbesar ke kelompok terkecil adalah….
a. Kingdom-filum-bangsa-kelas-famili-ordo-spesies
b. Kingdom-filum-kelas-bangsa-suku-marga-spesies
c. Kingdom-divisio-kelas-ordo-famili-genus-spesies
d. Kingdom-divisi-ordo-kelas-famili-genus-spesies
e. Kingdom-kelas-divisio-ordo-famili-genus-spesies
5. Sistem klasifikasi dapat dibuat sederhana berdasarkan manfaat. Sebagai contoh
tanaman bunga mawar, Melati, kuping gajah, agloema dapat diklasifikasikan ke
dalam kelompok….
a. Tanaman obat
b. Tanaman pangan
c. Tanaman buah
d. Tanaman hias
e. Tanaman sayur
6. Bakteri yang menggunakan Cahaya matahari sebagai sumber energinya, bakteri ini
memiliki pigmen-pigmen fotosintetik, berdasarkan sifat hidupnya bakteri tersebut
termasuk ke dalam kelompok…………
a. Aerob
b. Anaerob
c. Aerob fakultatif
d. Fotoautotrof
e. Kemoautotrof
7. Anggota Protista yang bersifat uniseluler berbeda dengan Eubacteria dan
Archaebacteria terutama karena protista bersifat………..
a. Prokariotik
b. Eukariotik
c. Autotrof
d. Heterotrof
e. Aerob
8. Berikut yang bukan merupakan ciri-ciri umum dari tumbuhan dikotil adalah……
a. Biji berkeping dua
b. Tulang daun menjari atau menyirip
c. Memiliki akar serabut
d. Memiliki cambium
e. Memiliki bunga dengan kelipatan 4 atau 5
9. Perhatikan data berikut :
I. Heterotrof
II. Multiseluler
III. Monoseluler
IV. Prokariotik
V. Eukariotik
Ciri-ciri orgaisme kingdom animalia terdapat pada nomor……
a. I,II, dan IV
b. I,III, dan V
c. I,II, dan V
d. I,III, dan IV
e. I,II, dan III
10. Perhatikan ciri hewan berikut ini
- Mempunyai kelenjar mamae
- Endoskeleton
- Homoitermal
- 4 ruang jantung
Berdasarkan ciri tersebut merupakan kelompok ……..
a. Pisces
b. Amphibi
c. Reptil
d. Aves
e. Mamalia
Penilaian Asesmen Awal
Kunci Jawaban Soal dan Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1. C 10
2. A 10
3. C 10
4. C 10
5. D 10
6. D 10
7. B 10
8. C 10
9. C 10
10. E 10

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
Nilai Perolehan = 𝟏𝟎𝟎
×𝟏𝟎𝟎

KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


Interval Kriteria
0 - 40 Belum mencapai tujuan
41 - 65 Belum mencapai tujuan
66 - 85 Sudah mencapai tujuan
86 - 100 Sudah mencapai tujuan
Hasil Analisis Penilaian Asesmen Awal

Kelas : X.2
NO NAMA NILAI
1 AHMAD FATTAH DUGA PRATAMA 90
2 AJENG MAHESA PUTRI 100
3 ALFIN LORENZO 80
4 ANGGUN FEBRIANA 90
5 ANISA JULIANTIKA 90
6 ARIEN BELABEL 90
7 BULAN MAHARANI SUBIANTO 90
8 CHASEL THERESIA KEMUR 90
9 DINDA ALISYA PUTRI 80
10 DINDA CINTA MAHARDHIKA 90
11 DZAKY DWI NAUFAL 80
12 FEZA ANITRI 80
13 GERALDIN LAMTIO ZEFANYA R.P 90
14 GUSTINA PUTRI UTAMI 90
15 HAFIDZ DIHA ULHAQ 80
16 KAYLA AURIA PUTRI 90
17 LAURA 100
18 M. ARIL 80
19 M. DEFA ANANDA PRATAMA 90
20 MISHEL FADILAH FAJERIN 90
21 MUHAMMAD DWI EGA 80
22 MUHAMMAD DZAKIR ALFAYAT 90
23 MUHAMMAD HAIRIL IHSAN 80
24 MUHAMMAD REYKAR ACRABHI 80
25 NAURA MIFTAHUL JANNAH 60
26 PUTRI AGNES ANORA 100
27 RAHMA AZ-ZAHRA 90
28 RAHMAD SAPUTRA 90
29 REGINA AGUSTIN 70
30 REVA SEPRIANI 80
31 RIKO HIDAYAT 90
32 SAFIRA KIRANI 100
33 SAFIRA MAHARANI 80
34 SATRIA ROMADON 80
35 SUCI RAMADANI 90
36 SYAFIRA ANINDIA PUTRI BIANTORO 100
37 TASYA 80
38 YESI RAHMA YANTI 90
LKPD 1. KEANEKARAGAMAN HAYATI

Kelompok :
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Lakukanlah pengamatan di lingkungan sekitar sekolah anda dan isilah tabel berikut :

Karakteristik
Batang Bunga
Nama Daun
No Tanaman
Warna Bentuk Warna Bentuk Warna Bentuk

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Pertanyaan :
1. Adakan persamaan atau perbedaan karakteristik pada tanaman yang anda
diamati? Jelaskan secara singkat!
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Mengapa terdapat keanekaragaman sifat pada tiap tanaman yang anda diamati?
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Berdasarkan persamaan dan perbedaan karakteristik tersebut, kelompokkanlah


tiap tanaman yang anda amati berdasarkan tingkat keanekaragaman hayati.
Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Adakah manfaat dari keanekaragaman tersebut?


Jawab:
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Penilaian LKPD
A. Asesmen Diskusi Kelompok

DISKUSI KELOMPOK
Jumlah
Sikap/Aspek yang
Skor
dinilaiSkor (1 – 5)
Nama Pesertadidik/ (maks 25)
Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan
No Kelompok Kemampuan berkomunikasi mengajukan menjawab menghargai
bekerjasam secara lisan pertanyaan pertanyaan ide, saran,
adalam (menyampaikan (memberikan dan
kelompok ide/ gagasan/ penjelasan) pendapat
komentar) teman
1
2
3

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
×𝟏𝟎𝟎

RUBRIK PENILAIAN
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1 Kemampuan bekerjasama • Mampu bekerjasama dengan semua anggota kelompok 5
dalam kelompok • Mampu bekerjasama dengan beberapa anggota kelompok 4
3
• Hanya mampu bekerjasama dengan salah satu anggota kelompok
2
• Hanya mampu bekerja secara individu 1
• Bekerja secara individu dan menganggu anggota kelompok lain
2 Kemampuan berkomunikasi • Mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas 5
secara lisan (menyampaikan • Mampu berkomunikasi dengan benar tetapi kurang jelas 4
ide/gagasan/komentar) 3
• Mampu berkomunikasi dengan jelas tetapi kurang benar
2
• Kurang mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas 1
• Tidak mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
3 Kemampuan mengajukan • Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas 5
pertanyaan • Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar tetapi kurang jelas 4
3
• Mampu menyampaikan pertanyaan dengan jelas tetapi kurang benar
2
• Kurang mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas 1
• Tidak mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas
4 Kemampuan menjawab • Mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas 5
pertanyaan (memberikan • Mampu menjawab pertanyaan dengan benar tetapi kurang jelas 4
penjelasan) 3
• Mampu menjawab pertanyaan dengan jelas tetapi kurang benar
2
• Kurang mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas 1
• Tidak mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas
5 Kemampuan menghargai • Mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain. 5
ide, saran, dan pendapat • Mampu menerima masukan orang lain tetapi kurang mampu 4
teman menunjukkan sikap menghargai saat peserta didik lain menyampaikan
pendapat.
• Mampu mendengarkan pendapat orang lain, tetapi agak sulit menerima 3
masukan orang lain.
2
• Kurang mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain. 1
• Tidak Mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain.

Interval Kriteria

0 – 40 Kurang aktif bekerjasama dalam kelompok


41 - 65 Cukup aktif bekerjasama dalam kelompok
66 - 85 Aktif bekerjasama dalam kelompok
86 - 100 Sangat aktif bekerjasama dalam kelompok

B. Asesmen Presentasi
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Skor
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1 Susunan Materi
2 Konten Presentasi
3 Pemahaman Penyaji
4 Kemampuan Presentasi

RUBRIK PENILAIAN
Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4

Susunan Materi ▪ Informasi tidak ▪ Sebagian besar ▪ Sebagian besar ▪ Informasi disusun
disusun secara urut informasi disusun informasi disusun secara terurut dan
atau pun logis. secara terurut, namun secara terurut dan logis logis.
▪ Susunan materi tidak kurang logis. ▪ Susunan materi agak ▪ Susunan materi
dapat dipahami ▪ Susunan materi sulit sulit dipahami karena dapat dipahami
karena tidak sesuai dipahami karena kurang kurang sesuai dengan karena sesuai
dengan tujuan sesuai dengan tujuan tujuan presentasi dengan tujuan
presentasi presentasi presentasi

Konten Presentasi ▪ Materi yang ▪ Materi yang ▪ Materi yang ▪ Materi yang
disampaikan tidak disampaikan relevan, disampaikan relevan, disampaikan relevan
relevan namun disajikan dengan namun disajikan dengan dan disajikan
tidak menarik kurang menarik dengan menarik
▪ Banyak definisi sulit ▪ Beberapa definisi sulit ▪ Sebagian besar definisi ▪ Semua definisi sulit
yang tidak dijelaskan tidak dijelaskan dengan sulit telah dijelaskan telah dijelaskan
dengan baik sehingga baik sehingga dengan baik dengan baik
membingungkan membingungkan
Pemahaman ▪ Penyaji tidak mampu ▪ Penyaji mampu ▪ Penyaji mampu ▪ Penyaji mampu
Penyaji menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan menjawab
peserta peserta, namun dengan peserta dengan baik pertanyaan peserta
kurang baik dengan sangat baik
▪ Penyaji tidak ▪ Penyaji hanya ▪ Penyaji memahami ▪ Penyaji memahami
memahami sebagian memahami sebagian materi yang materi yang
besar materi yang materi yang disampaikan disampaikan dan
disampaikan disampaikan mampu mengaitkan
dengan informasi
yang relevan
Kemampuan ▪ Presentasi disajikan ▪ - Sikap penyaji kurang ▪ Presentasi disajikan ▪ Presentasi disajikan
Presentasi dengan tidak menarik baik, namun percaya diri dengan cukup menarik dengan menarik

▪ Sikap penyaji kurang ▪ Sikap penyaji kurang ▪ Sikap penyaji baik, ▪ Sikap penyaji baik
baik dan kurang baik, namun percaya diri namun kurang percaya dan percaya diri
percaya diri diri

▪ Penyampaian materi ▪ Penyampaian materi


dengan tempo yang dengan tempo yang ▪ Penyampaian materi ▪ Penyampaian materi
terlalu cepat dan terlalu cepat meski dengan tempo yang dengan tempo yang
ucapan yang kurang ucapan jelas tepat tetapi ucapan tepat dan ucapan
jelas kurang jelas yang jelas

KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


Interval Kriteria
0 - 40 Belum mencapai tujuan
41 - 65 Belum mencapai tujuan
66 - 85 Sudah mencapai tujuan
86 - 100 Sudah mencapai tujuan
Refleksi Pembelajaran
LAMPIRAN
PERTEMUAN 2
Pola Poersebaran
Keanekaragaman Hayati
Jika kita perhatikan dengan cermat, satu-satunya kawasan di daerah tropis (khatulistiwa) yang mempunyai keunikan
tersendiri adalah Indonesia. Indonesia merupakan satu-satunya negara kepulauan terbesar yang dilalui garis
khatulistiwa.

Keunikan tersebut sangat mempengaruhi pola sebaran hayati, sehingga para ilmuwan terdahulu telah meneliti pola
sebaran hayati di Indonesia. Terdapat garis pembatas yang membagi Indonesia menjadi tiga daerah, yaitu Garis Wallacea
dan Garis Weber. Ketiga daerah tersebut mempunyai tipe makhluk hidup yang berbeda-beda. Daerah paling barat
Indonesia yang dibatasi oleh Garis Wallacea merupakan kawasan Orientalis. Daerah paling timur yang dibatasi oleh
Garis Weber merupakan kawasan Australis. Sedangkan daerah yang berada di tengah-tengah yang dibatasi oleh garis
Wallaceae dan Weber disebut dengan kawasan Wallacea atau kawasan peralihan.

Setiap daerah tersebut ternyata mempunyai ciri khas masing-masing. Daerah Orientalis mempunyai karakter fauna
diantaranya mamalia berukuran besar, banyak jenis-jenis primata, dan jenis-jenis burung berkicau yang tidak berwarna
cerah. Contohnya yaitu Gajah, Harimau, Orang Utan, Lutung, Jalak Kerbau, Jalak Bali, dan lain-lain. Daerah Australis
mempunyai karakter fauna diantaranya mammalia berkantung dan jenis-jenis burung berwarna cerah. Contohnya yaitu
Kangguru, Kasuari, Cendrawasih, dan lain-lain. Sedangkan di daerah peralihan, atau daerah Wallacea, antara Orientalis
dan Australis mempunyai karakter yang berbeda dari kedua daerah yang mengapitnya. Contoh faunanya diantaranya
Anoa, Babirusa, Burung Maleo, Komodo, dan lain-lain
Secara geologis Indonesia merupakan pertemuan dua lempengan kulit bumi yaitu

(1) Lempengan Sunda yang meliputi Semenanjung Asia Tenggara, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Palawan di
Filipina dan laut dangkal antara daratan Asia dan bagian barat Kepulauan Indonesia;
(2) Lempengan Sahul meliputi Papua dan Australia, sekarang dipisahkan oleh Laut Arafura yang dangkal.

Keterkaitan geologi pada masa dulu menghasilkan suatu keanekaragaman kehidupan tetumbuhan dan hewan campuran
yang kaya dan secara biografis paling rumit di dunia.

Pada Zaman Es terakhir, sebelum tahun 10.000 SM (Sebelum Masehi), pada bagian barat Indonesia terdapat Dangkalan
Sunda yang terhubung ke Benua Asia dan memungkinkan flora dan fauna Asia berpindah ke bagian barat Indonesia. Di
bagian timur Indonesia, terdapat Dangkalan Sahul yang terhubung ke Benua Australia dan memungkinkan flora dan fauna
Australia berpindah ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah terdapat pulau-pulau yang terpisah dari kedua benua
tersebut. Oleh karena hal tersebut, maka ahli biogeografi membagi Indonesia atas kehidupan flora dan fauna yaitu
Indonesia bagian barat, tengah (peralihan), dan timur (Australis)

Pembagian wilayah persebaran fauna digambarkan dengan garis Wallacea dan garis Webber sebagai berikut.

Keterangan:
Garis Wallace membatasi Fauna Asiatis dengan Fauna Peralihan
Garis Weber membatasi Fauna Australis dengan Fauna Peralihan.

1) Daratan Indonesia Bagian Barat


dengan fauna yang sama dengan Benua Asia. Berdasarkan kehidupan fauna maka sebenarnya pulau Bali masih
termasuk Kepulauan Sunda Besar karena garis Wallace dari Selat Makassar di utara melintasi Selat Lombok
ke selatan, memisahkan Pulau Bali dengan gugusan Kepulauan Sunda Kecil lainnya di Zaman Es. Berikut
beberapa fauna Indonesia bagian barat (Asiatis).
• Harimau (Panthera tigris)
• Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
• Bekantan (Nasalis larvatus)
• Orang utan (Pongo phygmaeus)
• Gajah Sumatera
2) Daratan Indonesia Bagian Tengah (Wallace)
dengan fauna endemik/hanya terdapat pada daerah tersebut. Daratan Indonesia Bagian Timur d fauna yang
sama dengan benua Australia. Ketiga bagian daratan tersebut dipisahkan oleh garis maya/imajiner yang
dikenal sebagai Garis Wallace dan Weber yaitu garis maya yang memisahkan Daratan Indonesia Barat dengan
daerah Wallacea (Indonesia Tengah), dan Garis Lyedekker yaitu garis maya yang memisahkan daerah Wallacea
(Indonesia Tengah) dengan daerah IndonesiaTimur. Berikut fauna yang terdapat di Indonesia Bagian
Tengah/peralihan.
• Komodo (Varanus komodosiensis)
• Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
• Anoa (Bubalus depressicornis)
• Babi Rusa (Babyrousa babirussa)

3) Daratan Indonesia bagian Timur.


Fauna Papua merupakan campuran antara dua daerah zoogeography, yaitu daerah Oriental dan Australia.
Termasuk daerah Oriental yang lain ialah Arab, Persia, India, dan Asia. Garis Wallace pada peta menunjukkan
garis zoogeography yang ditarik sepanjang perbatasan timur dari Dangkalan Sunda, menunjukkan batas paling
barat dari agihan mamalia asal Australia, yaitu binatang berkantung (Marsupialia).

Garis itu menunjukkan sejauh mana binatang dari daerah Asia dapat berkelana dan menyebar melalui daratan
dalam kala Pleistosin, ketika laut masih rendah permukaannya, atau ketika Kepulauan Indonesia masih bersatu
dengan daratan Asia. Garis Lydekker yang ditarik sepanjang perbatasan barat dari Dangkalan Sahul,
menunjukkan batas paling timur bagi agihan sebagian besar spesies binatang Asia. Garis Weber diciptakan
dengan maksud untuk menjadi keseimbangan, timurnya unsur fauna daerah Australia yang paling banyak,
sedangkan di sebelah baratnya unsur fauna daerah Asia yang paling serasi. Daerah antara garis Wallace dan
Lydekker mengandung campuran antara bentuk fauna Asia dan Australia, dan dikenal sebagai daerah Wallace,
menurut nama penjelajah alam Alfred Russel Wallace.

Semua pulau dari daerah Wallace ini (Filipina, Sulawesi, Maluku, Timor dan Nusa Tenggara) diduga dahulu
merupakan bagian dari sebuah lempengan Oseanik (yaitu lempengan Sunda maupun Sahul) dan timbul karena
letusan volkanisme. Pulau-pulau itu merupakan bagian kerak bumi yang oleh para ahli disebut sebagai
Lingkaran Api Pasifik (Ring of Fire). Penelitian terakhir ada yang menyanggah konsep zoogeography bahwa
Papua merupakan bagian dari Australia (Walker dan Taylor, 1972; Grassit, Axelrad dan Raven, 1982, dalam
Biological Diversification in Tropics 1982. Menurut mereka Selat Torres dulu merupakan jembatan sekaligus
sebagai penghalang bagi agihan binatang Australia ke Papua. Mereka berpendapat bahwa kebanyakan flora
dan fauna iklim memegang peranan penting daripada hubungan daratan dalam menentu -kan masuknya jenis
binatang ke Papua

Menurut Walker dan Taylor (1972), dalam Biological Diversification in Tropics

1982 pendatang baru dari Australia itu sangat terbatas, sebagian besar terdiri atas jenis Monotremata
(binatang berparuh bebek), binatang berkantung, burung, reptil dan amfibi. Menurut Gressit (1982) dalam
Biological Diversification in Tropics 1982 fauna Papua khususnya serangga berasal dari Asia dan lebih dari
separuh fauna.
Mamalia di Papua berupa binatang pengerat dan kelelawar berasal dari Asia Tenggara. Hampir dua pertiga
amphibi Papua mungkin berasal dari Asia atau dari daerah Wallace (Zweifel dan Taylor, 1982, dalam Biological
Diversification in Tropics 1982) Mac Kinnon pernah menghitung fauna mamalia Papua yang banyak
persamaannya dengan daerah lain dan menunjukkan : 10% ada persamaan dengan mamalia Sumatera, 10%
sama dengan Jawa, 11% sama dengan Kalimantan, 18% sama dengan Sulawesi, 22% sama dengan Nusa
Tenggara, 54% sama dengan Maluku. Dari 154 spesies mamalia Provinsi Papua, 93% spesies di antaranya
ternyata endemis. Tidak ada pulau lain di Indonesia yang menunjukkan keistimewaan seperti itu. Papua
memiliki 124 marga flora dan 290 jenis burung, daerah Wallace 270 burung endemis, sementara di
Kalimantan hanya 59 marga flora endemis. Berikut beberapa fauna wilayah Indonesia Bagian Timur
(Peralihan-Australis)
• Burung Kasuari (Casuarius casuarius)
• Burung Cenderawasih (Paradisaea rudolphi)
• kangguru/ hewan berkantung(Marsupialia)
• Kakatua (Cacatua moluccensis).
Penilaian Asesmen Produk

Kegiatan Pembelajaran : Membuat Poster Peran Keanekaragaman Hayati

Skala
No. Kriteria

1 Kesesuaian produk dengan konsep dan tujuan pembelajaran


2 Kreativitas menghasilkan sebuah produk/tugas
3 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
4 Kerapihan tugas
Jumlah skor

Keterangan : 4 = sangat baik


3 = baik
2 = cukup baik
1 = kurang baik

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
Nilai Perolehan = 𝟑𝟐
×𝟏𝟎𝟎
LAMPIRAN
PERTEMUAN 3
LKPD 2. KEANEKARAGAMAN HAYATI
Kelompok :
Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
`Bacalah teks di bawah ini dengan seksama dan jawablah pertanyaan di bawah dengan
tepat!

Gambar 1. Lutung Jawa yang berhasil diselamatkan dari perdagangan satwa


langka di Jawa Tengah

Gambar 2. Beruang Madu yang berhasil diselamatkan dari pemelihara hewan


yang dilindungi tanpa izin di Pejanten

Indonesia dengan wilayahnya yang luas, merupakan surganya beragam satwa liar
untuk hidup. Saat ini, terdapat 566 kawasan lindung yang sudah ditetapkan untuk
menjaga sejumlah spesies dilindungi. Sayangnya, tak hanya satwa dilindungi yang terus
terancam kepunahan karena aktivitas manusia, terutama perburuan dan perdagangan
ilegal. Tetapi juga, satwa liar yang tidak dilindungi turut diburu dengan kuantitas
berlebihan.
Dwi Adhiasto, peneliti dan ahli biokriminologi program Bangun Indonesia untuk
Jaga Alam demi Berkelanjutan (BIJAK) USAID mengatakan, perdagangan ilegal makin
marak, terutama dengan majunya teknologi. Modus dan taktik pemburu beserta
pedagang ilegal terus berkembang. Diantara mereka, melakukan simbiosis mutualisme,
saling mendukung demi ketersediaan pemasokan barang dagangan. Pemetaan rantai
kejahatan pemburu hingga pedagang dan penampung besar cukup rumit. Untuk kelas
penampung besar hingga eksportir, terorganisir rapi.

Saat ini, perdagangan satwa tak hanya marak untuk hewan yang dilindungi seperti
gajah, harimau, burung rangkong, atau trenggiling. Tetapi juga, hewan yang
diperbolehkan seperti ular, kura-kura air tawar, dan koral. Meski diperbolehkan tetapi
para pedagang ini berlaku curang, berusaha mendapatkan untung lebih besar dengan
mengakali aturan yang diperbolehkan pemerintah. Ia mencontohkan, taktik atau siasat
mereka dengan memanipulasi dokumen, misalnya mengelabui jumlah, menambah
kapasitas, atau memalsukan.
Perdagangan satwa liar ilegal tidak hanya merugikan keseimbangan ekosistem,
tetapi juga masyarakat yang bergantung pada hutan juga sektor pariwisata dan lainnya.
Indonesia adalah rumah bagi banyak spesies penting seperti harimau sumatera, badak
sumatera, burung rangkong, juga orangutan yang menopang keseimbangan ekosistem.
Perburuan dan deforestasi menyebabkan penurunan tajam populasi spesies luar biasa
yang merupakan ciri khas Indonesia.

Berdasarkan wacana di atas, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini bersama
dengan kelompok Anda:

a) Jelaskan pendapat kelompok Anda, apa yang menyebabkan keanekaragaman


hayati di Indonesia semakin berkurang?
Jawaban:
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................

b) Bagaimana interaksi manusia dengan lingkungannya dapat mempengaruhi


keanekaragaman hayati?
Jawaban:
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................

c) Upaya apa yang dapat Anda lakukan sebagai pelajar untuk menjaga
keanekaragaman hayati di Indonesia?
Jawaban:
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................

d) Sebutkan contoh kegiatan konservasi yang dapat membantu mempertahankan


keanekaragaman hayati?
Jawaban:
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................

Kesimpulan :
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................................
Penilaian LKPD
C. Asesmen Diskusi Kelompok

DISKUSI KELOMPOK
Jumlah
Sikap/Aspek yang
Skor
dinilaiSkor (1 – 5)
Nama Pesertadidik/ (maks 25)
Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan
No Kelompok Kemampuan berkomunikasi mengajukan menjawab menghargai
bekerjasam secara lisan pertanyaan pertanyaan ide, saran,
adalam (menyampaikan (memberikan dan
kelompok ide/ gagasan/ penjelasan) pendapat
komentar) teman
1
2
3

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai Akhir = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
×𝟏𝟎𝟎

RUBRIK PENILAIAN
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1 Kemampuan bekerjasama • Mampu bekerjasama dengan semua anggota kelompok 5
dalam kelompok • Mampu bekerjasama dengan beberapa anggota kelompok 4
3
• Hanya mampu bekerjasama dengan salah satu anggota kelompok
2
• Hanya mampu bekerja secara individu 1
• Bekerja secara individu dan menganggu anggota kelompok lain
2 Kemampuan berkomunikasi • Mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas 5
secara lisan (menyampaikan • Mampu berkomunikasi dengan benar tetapi kurang jelas 4
ide/gagasan/komentar) 3
• Mampu berkomunikasi dengan jelas tetapi kurang benar
2
• Kurang mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas 1
• Tidak mampu berkomunikasi dengan benar dan jelas
3 Kemampuan mengajukan • Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas 5
pertanyaan • Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar tetapi kurang jelas 4
3
• Mampu menyampaikan pertanyaan dengan jelas tetapi kurang benar
2
• Kurang mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas 1
• Tidak mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar dan jelas
4 Kemampuan menjawab • Mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas 5
pertanyaan (memberikan • Mampu menjawab pertanyaan dengan benar tetapi kurang jelas 4
penjelasan) 3
• Mampu menjawab pertanyaan dengan jelas tetapi kurang benar
2
• Kurang mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas 1
• Tidak mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan jelas
5 Kemampuan menghargai • Mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain. 5
ide, saran, dan pendapat • Mampu menerima masukan orang lain tetapi kurang mampu 4
teman menunjukkan sikap menghargai saat peserta didik lain menyampaikan
pendapat.
• Mampu mendengarkan pendapat orang lain, tetapi agak sulit menerima 3
masukan orang lain.
2
• Kurang mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain. 1
• Tidak Mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain.

Interval Kriteria

0 – 40 Kurang aktif bekerjasama dalam kelompok


41 - 65 Cukup aktif bekerjasama dalam kelompok
66 - 85 Aktif bekerjasama dalam kelompok
86 - 100 Sangat aktif bekerjasama dalam kelompok

D. Asesmen Presentasi
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Skor
No Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1 Susunan Materi
2 Konten Presentasi
3 Pemahaman Penyaji
4 Kemampuan Presentasi

RUBRIK PENILAIAN
Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4

Susunan Materi ▪ Informasi tidak ▪ Sebagian besar ▪ Sebagian besar ▪ Informasi disusun
disusun secara urut informasi disusun informasi disusun secara terurut dan
atau pun logis. secara terurut, namun secara terurut dan logis logis.
▪ Susunan materi tidak kurang logis. ▪ Susunan materi agak ▪ Susunan materi
dapat dipahami ▪ Susunan materi sulit sulit dipahami karena dapat dipahami
karena tidak sesuai dipahami karena kurang kurang sesuai dengan karena sesuai
dengan tujuan sesuai dengan tujuan tujuan presentasi dengan tujuan
presentasi presentasi presentasi

Konten Presentasi ▪ Materi yang ▪ Materi yang ▪ Materi yang ▪ Materi yang
disampaikan tidak disampaikan relevan, disampaikan relevan, disampaikan relevan
relevan namun disajikan dengan namun disajikan dengan dan disajikan
tidak menarik kurang menarik dengan menarik
▪ Banyak definisi sulit ▪ Beberapa definisi sulit ▪ Sebagian besar definisi ▪ Semua definisi sulit
yang tidak dijelaskan tidak dijelaskan dengan sulit telah dijelaskan telah dijelaskan
dengan baik sehingga baik sehingga dengan baik dengan baik
membingungkan membingungkan
Pemahaman ▪ Penyaji tidak mampu ▪ Penyaji mampu ▪ Penyaji mampu ▪ Penyaji mampu
Penyaji menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan menjawab
peserta peserta, namun dengan peserta dengan baik pertanyaan peserta
kurang baik dengan sangat baik
▪ Penyaji tidak ▪ Penyaji hanya ▪ Penyaji memahami ▪ Penyaji memahami
memahami sebagian memahami sebagian materi yang materi yang
besar materi yang materi yang disampaikan disampaikan dan
disampaikan disampaikan mampu mengaitkan
dengan informasi
yang relevan
Kemampuan ▪ Presentasi disajikan ▪ - Sikap penyaji kurang ▪ Presentasi disajikan ▪ Presentasi disajikan
Presentasi dengan tidak menarik baik, namun percaya diri dengan cukup menarik dengan menarik

▪ Sikap penyaji kurang ▪ Sikap penyaji kurang ▪ Sikap penyaji baik, ▪ Sikap penyaji baik
baik dan kurang baik, namun percaya diri namun kurang percaya dan percaya diri
percaya diri diri

▪ Penyampaian materi ▪ Penyampaian materi


dengan tempo yang dengan tempo yang ▪ Penyampaian materi ▪ Penyampaian materi
terlalu cepat dan terlalu cepat meski dengan tempo yang dengan tempo yang
ucapan yang kurang ucapan jelas tepat tetapi ucapan tepat dan ucapan
jelas kurang jelas yang jelas

KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


Interval Kriteria
0 - 40 Belum mencapai tujuan
41 - 65 Belum mencapai tujuan
66 - 85 Sudah mencapai tujuan
86 - 100 Sudah mencapai tujuan
Refleksi Pembelajaran
Asesmen Sumatif
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :

1) Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk semua sifat.
Hal ini terjadi karena adanya perbedaan…
a. Lingkungan
b. Induknya
c. Jenisnya
d. Lingkungan dan gen
e. Gen dan plasma nutfah
2) Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen berikut
ini,kecuali…
a. Sumber energi primer
b. Jenis produsennya
c. Produktifitasnya
d. Jenis konsumennya
e. Komponen biotiknya
3) Keanekeragaman hayati dapat hilang oleh berbagai sebab. Di bawah ini yang bukan
merupakan penyebab hilangnya keanekaragaman hayati, adalah…
a. Keseimbangan lingkungan
b. Pencemaran air dan tanah
c. Pengenalan species baru
d. Perubahan iklim global
e. Hilangnya habitat suatu makhluk hidup
4) Berikut bukan merupakan kegiatan yang dapat menganggu keanekaragaman hayati,
yaitu…
a. Penangkapan ikan dengan peledak
b. Memelihara hewan langka
c. Mengeksploitasi terumbu karang semaksimal mungkin
d. Menanam pepohonan di halaman
e. Membuka lahan dengan membakar hutan
5) Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut spesies apabila…
a. Habitat dan warna rambutnya sama
b. Warna dan bentuk rambutnya sama
c. Jenis makanan dan cara makannya sama
d. Cara reproduksi dan jumlah anaknya sama
e. Dalam perkawinan menghasilkan turunan fertile

6) Keanekaragaman gen dalam spesies terjadi antara…

a. Bunga mawar, bunga krisan, dan bunga matahari

b. Ikan mas, ikan lele, dan ikan gurame

c. Burung kakaktua raja, burung nuri, dan burung kakaktua jambul kuning

d. Burung merpati hitam, burung merpati putih, dan burung merpati abu-abu

e. Ular sanca, ular sendok, dan ular hijau


7) Kelompok mana yang menunjukkan keanekaragaman jenis dalam famili?
a. Ayam bekisar dan ayam ras

b. Beruang putih dan beruang cokelat

c. Kelapa hijau dan kelapa gading

d. Kelapa dan aren

e. Badak bercula satu dan badak bercula dua


8) Variasi tanaman pisang yang menunjukkan variasi individu dalam satu spesies
terdapat pada…

a. Pisang mas, pisang raja, pisang ambon

b. Pisang mas, pisang raja, pisang kluthuk

c. Pisang mas murli, pisang raja lini, pisang mas lumut

d. Pisang raja lini, pisang raja nangka, pisang raja pendopo

e. Pisang mas sloka, pisang kluthuk wulung, pisang raja lini


9) Upaya pelestarian keanekaragaman hayati harus mulai dilakukan dari sekarang.
Berikut iniyang bukan alasan mengapa upaya pelestarian harus dilakukan adalah…
a. Semakin berkurangnya jumlah suatu spesies
b. Terganggunya habitat
c. Rusaknya suatu ekosistem
d. Rendahnya kesadaran manusia untuk menjaga kelestarian suatu organisme
e. Keanekaragaman hayati memiliki nilai komersial tinggi
10) Salah satu cara penataan lingkungan yaitu dengan melakukan penghijauan, misalnya
dengan membuat kebun tanaman dapur dan tanaman herbal. Berikut ini yang termasuk
tanaman herbal yaitu…
a. Jeruk nipis dan cabai merah
b. Lengkuas dan serai
c. Tomat dan cabai rawit
d. Sambiloto dan belimbing wuluh
e. Bayam dan seledri
Penilaian Asesmen Sumatif
Kunci Jawaban Soal dan Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1. D 10
2. C 10
3. A 10
4. B 10
5. E 10
6. A 10
7. E 10
8. B 10
9. E 10
10. D 10

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
Nilai Perolehan = 𝟏𝟎𝟎
×𝟏𝟎𝟎

KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN


Interval Kriteria
0 - 40 Belum mencapai tujuan
41 - 65 Belum mencapai tujuan
66 - 85 Sudah mencapai tujuan
86 - 100 Sudah mencapai tujuan
KISI KISI ASESMEN SUMATIF BIOLOGI KELAS X
SATUAN PENDIDIKAN : SMA NEGERI 1 INDRALAYA UTARA MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS / SEMESTER : X IPA / I BENTUK SOAL : PG
KURIKULUM : MERDEKA JUMLAH SOAL : 10
TAHUN PELAJARAN : 2023/2024 NAMA GURU : TREWARNI, S.Pd

No Capaian Pembelajaran Tujuan Materi Indikator L:evel Nomor


Pembelajaran Kognitif soal
1 Pada akhir fase E, peserta didik Memahami Tingkat • Tingkatan • Menyebutkan faktor C2 1
memiliki kemampuan menciptakan Keanekaragaman Keanekaragaman Hayati keanekaragaman
• Faktor-faktor yang hayati
solusi atas permasalahan- Makhluk Hidup pada mempengaruhi • Menyebutkan perbedaan C2 2
permasalahan berdasarkan isu lokal, lingkungan sekitar dan Keanekaragaman Hayati komponen keanekaragaman
• Penyebaran ekosistem
nasional atau global terkait mengevaluasi Keanekaragaman Hayati di
• Menerapkan penyebab C2 3
pemahaman keanekaragaman efektifitas upaya Indonesia hilangnya keanekaragaman
• Peranan Keanekaragaman
makhluk hidup dan peranannya, pelestariannya hayati
Hayati dalam Kehidupan
virus dan peranannya, inovasi Manusia • Menganalisis kegiatan C3 4
teknologi biologi, komponen • Peranan Manusia penyebab rusaknya
Terhadap keanekaragaman hayati
ekosistem dan interaksi antar Keanekaragaman Hayati
komponen serta perubahan • Strategi Konservasi • Menganalisis C3 5
Kenaekaragaman Hayati keanekaragaman
lingkungan.
• Langkah-langkah spesies
Pelestarian Lingkungan

5
Menganalisis C4 6
keanekaragaman gen

Menganalisis C4 7
keanekaragaman spesies

Menganalisis variasi C5 8
dalam satu spesies

Mencari alasan C5 9
penyebab pelestarian
keanekaragaman hayati
harus dilakukan
Mengetahui tanaman C6 10
yag berperan dalam
penghijauan

5
KARTU SOAL BIOLOGI SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2023-2024

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Indralaya Utara Bentuk Soal : Pilihan Ganda


Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal : 10 PG
Kelas/Semester : X IPA / Ganjil Penyusun : Triewarni, S.Pd

CP :
No. Soal Skor
Pada akhir fase E, peserta
1 10
didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas
permasalahan-
Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang
permasalahan berdasarkan
isu lokal, nasional atau global sama persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena
terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk adanya perbedaan…
hidup dan peranannya, virus
a. Lingkungan
dan peranannya, inovasi
teknologi biologi, komponen b. Induknya
ekosistem dan interaksi
antar komponen serta c. Jenisnya
perubahan lingkungan.
d. Lingkungan dan gen
Materi:
• Tingkatan Keanekaragaman e. Gen dan plasma nutfah
Hayati
• Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Keanekaragaman Hayati
• Penyebaran Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
• Peranan Keanekaragaman
Hayati dalam Kehidupan
Manusia
• Peranan Manusia Terhadap
Keanekaragaman Hayati
• Strategi Konservasi
Kenaekaragaman Hayati
Langkah-langkah Pelestarian
Lingkungan
CP :
No. Soal Skor
Pada akhir fase E, peserta
2 10
didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas
permasalahan-
Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya
permasalahan berdasarkan
isu lokal, nasional atau global perbedaan komponen berikut
terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk ini,kecuali…
hidup dan peranannya, virus
dan peranannya, inovasi
a. Sumber energi primer
teknologi biologi, komponen b. Jenis produsennya
ekosistem dan interaksi
antar komponen serta c. Produktifitasnya
perubahan lingkungan.
d. Jenis konsumennya
Materi:
• Tingkatan Keanekaragaman e. Komponen biotiknya
Hayati
• Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Keanekaragaman Hayati
• Penyebaran Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
• Peranan Keanekaragaman
Hayati dalam Kehidupan
Manusia
• Peranan Manusia Terhadap
Keanekaragaman Hayati
• Strategi Konservasi
Kenaekaragaman Hayati
Langkah-langkah Pelestarian
Lingkungan
CP :
No. Soal Skor
Pada akhir fase E, peserta
3 10
didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas
permasalahan-
Keanekeragaman hayati dapat hilang oleh berbagai sebab.
permasalahan berdasarkan
isu lokal, nasional atau global Di bawah ini yang bukan merupakan penyebab hilangnya
terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk keanekaragaman hayati, adalah…
hidup dan peranannya, virus
dan peranannya, inovasi
a. Keseimbangan lingkungan
teknologi biologi, komponen b. Pencemaran air dan tanah
ekosistem dan interaksi
antar komponen serta c. Pengenalan species baru
perubahan lingkungan.
d. Perubahan iklim global
Materi:
• Tingkatan Keanekaragaman e. Hilangnya habitat suatu makhluk hidup
Hayati
• Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Keanekaragaman Hayati
• Penyebaran Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
• Peranan Keanekaragaman
Hayati dalam Kehidupan
Manusia
• Peranan Manusia Terhadap
Keanekaragaman Hayati
• Strategi Konservasi
Kenaekaragaman Hayati
Langkah-langkah Pelestarian
Lingkungan
CP :
No. Soal Skor
Pada akhir fase E, peserta
4 10
didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas
permasalahan-
Berikut bukan merupakan kegiatan yang dapat menganggu
permasalahan berdasarkan
isu lokal, nasional atau global keanekaragaman hayati, yaitu…
terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk a. Penangkapan ikan dengan peledak
hidup dan peranannya, virus
dan peranannya, inovasi
b. Memelihara hewan langka
teknologi biologi, komponen c. Mengeksploitasi terumbu karang semaksimal
ekosistem dan interaksi
antar komponen serta mungkin
perubahan lingkungan.
d. Menanam pepohonan di halaman
Materi:
• Tingkatan Keanekaragaman e. Membuka lahan dengan membakar hutan
Hayati
• Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Keanekaragaman Hayati
• Penyebaran Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
• Peranan Keanekaragaman
Hayati dalam Kehidupan
Manusia
• Peranan Manusia Terhadap
Keanekaragaman Hayati
• Strategi Konservasi
Kenaekaragaman Hayati
Langkah-langkah Pelestarian
Lingkungan
CP :
No. Soal Skor
Pada akhir fase E, peserta
5 10
didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas
permasalahan-
Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat
permasalahan berdasarkan
isu lokal, nasional atau global disebut spesies apabila…
terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk a. Habitat dan warna rambutnya sama
hidup dan peranannya, virus
dan peranannya, inovasi
b. Warna dan bentuk rambutnya sama
teknologi biologi, komponen c. Jenis makanan dan cara makannya sama
ekosistem dan interaksi
antar komponen serta d. Cara reproduksi dan jumlah anaknya sama
perubahan lingkungan.
e. Dalam perkawinan menghasilkan turunan
Materi:
• Tingkatan Keanekaragaman fertile
Hayati
• Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Keanekaragaman Hayati
• Penyebaran Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
• Peranan Keanekaragaman
Hayati dalam Kehidupan
Manusia
• Peranan Manusia Terhadap
Keanekaragaman Hayati
• Strategi Konservasi
Kenaekaragaman Hayati
Langkah-langkah Pelestarian
Lingkungan
CP :
No. Soal Skor
Pada akhir fase E, peserta
6 10
didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas
permasalahan-
permasalahan berdasarkan Keanekaragaman gen dalam spesies terjadi antara…
isu lokal, nasional atau global
terkait pemahaman a. Bunga mawar, bunga krisan, dan bunga matahari
keanekaragaman makhluk
hidup dan peranannya, virus
b. Ikan mas, ikan lele, dan ikan gurame
dan peranannya, inovasi
teknologi biologi, komponen
ekosistem dan interaksi c. Burung kakaktua raja, burung nuri, dan burung
antar komponen serta kakaktua jambul kuning
perubahan lingkungan.
Materi:
d. Burung merpati hitam, burung merpati putih, dan
• Tingkatan Keanekaragaman
Hayati burung merpati abu-abu
• Faktor-faktor yang
mempengaruhi e. Ular sanca, ular sendok, dan ular hijau
Keanekaragaman Hayati
• Penyebaran Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
• Peranan Keanekaragaman
Hayati dalam Kehidupan
Manusia
• Peranan Manusia Terhadap
Keanekaragaman Hayati
• Strategi Konservasi
Kenaekaragaman Hayati
Langkah-langkah Pelestarian
Lingkungan
CP :
No. Soal Skor
Pada akhir fase E, peserta
7 10
didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas
permasalahan-
permasalahan berdasarkan Kelompok mana yang menunjukkan keanekaragaman jenis
isu lokal, nasional atau global
terkait pemahaman dalam famili?
keanekaragaman makhluk
hidup dan peranannya, virus a. Ayam bekisar dan ayam ras
dan peranannya, inovasi
teknologi biologi, komponen b. Beruang putih dan beruang cokelat
ekosistem dan interaksi
antar komponen serta c. Kelapa hijau dan kelapa gading
perubahan lingkungan.
Materi:
d. Kelapa dan aren
• Tingkatan Keanekaragaman
Hayati
• Faktor-faktor yang
e. Badak bercula satu dan badak bercula dua
mempengaruhi
Keanekaragaman Hayati
• Penyebaran Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
• Peranan Keanekaragaman
Hayati dalam Kehidupan
Manusia
• Peranan Manusia Terhadap
Keanekaragaman Hayati
• Strategi Konservasi
Kenaekaragaman Hayati
Langkah-langkah Pelestarian
Lingkungan
CP :
No. Soal Skor
Pada akhir fase E, peserta
8 10
didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas
permasalahan-
permasalahan berdasarkan Variasi tanaman pisang yang menunjukkan variasi individu
isu lokal, nasional atau global
terkait pemahaman dalam satu spesies terdapat pada…
keanekaragaman makhluk
hidup dan peranannya, virus a. Pisang mas, pisang raja, pisang ambon
dan peranannya, inovasi
teknologi biologi, komponen b. Pisang mas, pisang raja, pisang kluthuk
ekosistem dan interaksi
antar komponen serta c. Pisang mas murli, pisang raja lini, pisang mas lumut
perubahan lingkungan.
Materi:
d. Pisang raja lini, pisang raja nangka, pisang raja
• Tingkatan Keanekaragaman
Hayati pendopo
• Faktor-faktor yang
mempengaruhi e. Pisang mas sloka, pisang kluthuk wulung, pisang raja
Keanekaragaman Hayati
• Penyebaran Keanekaragaman lini
Hayati di Indonesia
• Peranan Keanekaragaman
Hayati dalam Kehidupan
Manusia
• Peranan Manusia Terhadap
Keanekaragaman Hayati
• Strategi Konservasi
Kenaekaragaman Hayati
Langkah-langkah Pelestarian
Lingkungan
CP :
No. Soal Skor
Pada akhir fase E, peserta
9 10
didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas
permasalahan-
permasalahan berdasarkan Upaya pelestarian keanekaragaman hayati harus mulai
isu lokal, nasional atau global
ilakukan dari sekarang. Berikut ini yang bukan alasan
terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk mengapa upaya pelestarian harus dilakukan adalah…
hidup dan peranannya, virus
dan peranannya, inovasi a. Semakin berkurangnya jumlah suatu spesies
teknologi biologi, komponen
b. Terganggunya habitat
ekosistem dan interaksi
antar komponen serta c. Rusaknya suatu ekosistem
perubahan lingkungan.
Materi: d. Rendahnya kesadaran manusia untuk menjaga
• Tingkatan Keanekaragaman kelestarian suatu organisme
Hayati
• Faktor-faktor yang e. Keanekaragaman hayati memiliki nilai komersial
mempengaruhi
tinggi
Keanekaragaman Hayati
• Penyebaran Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
• Peranan Keanekaragaman
Hayati dalam Kehidupan
Manusia
• Peranan Manusia Terhadap
Keanekaragaman Hayati
• Strategi Konservasi
Kenaekaragaman Hayati
Langkah-langkah Pelestarian
Lingkungan
CP :
No. Soal Skor
Pada akhir fase E, peserta
10 10
didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas
permasalahan-
Salah satu cara penataan lingkungan yaitu dengan
permasalahan berdasarkan
isu lokal, nasional atau global melakukan penghijauan, misalnya dengan membuat kebun
terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk tanaman dapur dan tanaman herbal. Berikut ini yang
hidup dan peranannya, virus
dan peranannya, inovasi
termasuk tanaman herbal yaitu…
teknologi biologi, komponen a. Jeruk nipis dan cabai merah
ekosistem dan interaksi
antar komponen serta b. Lengkuas dan serai
perubahan lingkungan.
c. Tomat dan cabai rawit
Materi:
• Tingkatan Keanekaragaman d. Sambiloto dan belimbing wuluh
Hayati
• Faktor-faktor yang e. Bayam dan seledri
mempengaruhi
Keanekaragaman Hayati
• Penyebaran Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
• Peranan Keanekaragaman
Hayati dalam Kehidupan
Manusia
• Peranan Manusia Terhadap
Keanekaragaman Hayati
• Strategi Konservasi
Kenaekaragaman Hayati
Langkah-langkah Pelestarian
Lingkungan
BIOLOGI
KELAS X

MODUL AJAR
EKOSISTEM DAN
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi SMA Fase E
Ekosistem dan Keseimbangan Lingkungan

1. Informasi Umum

A. Identitas Modul
Penyusun : Ersa Lois Anjelina
Kelas :X
Fase Capaian : Fase E
Elemen : Pemahaman Biologi dan Keterampilan Proses
Topik : Ekosistem dan Keseimbangan Lingkungan
Alokasi Waktu : 45 menit x 8 Jam pelajaran (4 x pertemuan)
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Bernalar kritis, dan Kreatif

B. Kompetensi Awal
Sebagai prasyarat pengetahuan mempelajari kompetensi ini adalah keanekaragaman hayati
dan upaya pelestariannya.

C. Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan Fase E, adalah
1. Mandiri melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat melihat sebuah video
maupun membaca sumber, mengerjakan segala tugas individu yang diberikan dalam
upaya meningkatkan kompetensinya.
2. Bernalar Kritis, melalui proses informasi dan gagasan serta melakukan evaluasi terhadap
prosedur yang dilakukan, mampu mengemukakan pendapat mengenai informasi yang
muncul setelah mempelajari komponen ekosistem dan Interaksinya.
3. Kreatif, melalui hasil karya atau gagasan atau tindakan yang orisinal dalam pengerjaan
tugas-tugas yang diberikan baik dalam bentuk audio, visual, audio visual, maupun karya
tulis.

D. Sarana dan Prasarana


Media Pembelajaran, LKPD, Bahan Ajar.

E. Target Peserta Didik


Modul ini dapat digunakan oleh peserta didik yang memiliki pencapaian rata-rata reguler,
peserta didik dengan kesulitan belajar, dan peserta didik dengan pencapaian tinggi.

F. Model Pembelajaran
Menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran Discovery Learning.

G. Metode Pembelajaran
Pada Pembelajaran ini menggunakan metode diskusi, tanya jawab, praktikum lapangan dan
permainan.
2. KOMPETENSI INTI

A. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-
permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman
makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen
ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan lingkungan.

B. Tujuan Pembelajaran
Menganalisis data dan mengomunikasikan hasil pengamatan hubungan antara komponen
biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap keseimbangan ekosistem

C. Indikator Tujuan Pembelajaran


1. Menganalisis macam-macam interaksi antar komponen ekosistem
2. Menganalisis peranan komponen ekosistem (produsen, konsumen, detrivora, dan pengurai)
3. Menganalisis aliran energi pada rantai makanan dan jaring-jaring makanan
4. Menganalisis bentuk piramida ekologi
5. Menganalisis daur biogeokimia (air, karbon, nitrogen, belerang dan fosfor)
6. Menganalisis pengaruh interaksi antar komponen abiotik dan biotik terhadap
keseimbangan ekosistem.
7. Menerapkan upaya menjaga keseimbangan ekosistem.

D. Asesmen Awal
Asesmen awal dilakukan untuk memetakan pemahaman awal peserta didik
dengan menggunakan lembar asesmen.

Pertanyaan
1. Apa yang kamu ketahui tentang perbedaan komponen biotik dan abiotik?
2. Apa yang kamu ketahui tentang interaksi antar komponen abiotik dan biotik?
3. Apa saja peranan masing-masing komponen ekosistem (produsen, konsumen, detritivora,
dan pengurai) ?
4. Apa perbedaan rantai makanan dan jaring-jaring makanan?
5. Apa perbedaan antara piramida ekologi jumlah, biomassa dan energi?
6. Apa itu daur/siklus biogeokimia?
7. bagaimana pengaruh interaksi antar komponen ekosistem terhadap keseimbangan
lingkungan?
8. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dilingkungan
sekitar?

Kriteria pengelompokan peserta didik berdasarkan kesiapan belajar:


1. Kategori paham, jika peserta didik mampu menjawab 5 pertanyaan dengan benar
2. Kategori setengah paham, jika peserta didik mampu menjawab pertanyaan hanya 2 – 4
nomor
3. Kategori tidak paham, jika hanya menyawab 1 pertanyaan atau tidak menjawab sama sekali.
E. Pertanyaan Pemantik
1. Perhatikan lingkungan sekitar, komponen ekosistem apa yang dapat ditemukan?
2. Jika salah satu komponen ekosistem tidak ada, apa pengaruhnya terhadap keseimbangan
ekosistem (misal: jika matahari/air tidak ada apa pengaruhnya terhadap komponen
ekosistem).

F. Pemahaman Bermakna
Dengan mempelajari ekosistem, peserta didik dapat memahami hubungan timbal balik
makhluk hidup dengan lingkungan, menyadari dampak ketidakseimbangan ekosistem, dan
dapat menerapkan upaya pelestarian ekosistem untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Contoh: Pemanfaatan pestisida dalam suatu ekosistem sawah, meskipun pestisida dapat
memberikan manfaat untuk meningkatkan hasil pertanian, namun penggunaan pestisida
dapat menyebabkan keracunan dan kematian satwa liar lainya, tercemarnya air, tanah, dan
udara di sekitar. Kematian populasi beberapa satwa lain dikomunitas sawah akan
menyebabkan terganggunya aliran energi yang akan berdampak pada kesimbangan
lingkungan. Dari pemahaman ini akan membuat peserta didik untuk mengkampanyekan
penggunaan pestisida atau bahan kimia sejenisnya kepada para petani agar lebih bijak untuk
meningkatkan produksi hasil pertanian.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1:

Indikator Tujuan Pembelajaran:


1. Menganalisis interaksi antar komponen ekosistem
2. Menganalisis peranan komponen ekosistem (produsen, konsumen dan pengurai)

Kegiatan Uraian Kegiatan

1. Membuka kegiatan pembelajaran


2. Berdoa bersama dan presensi
3. Memberikan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan
pemantik. “Komponen ekosistem apa saja yang ada disekitar
Pendahuluan
kalian, apa manfaat dari komponen tersebut dalam
kehidupan?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Melakukan asesmen awal pembelajaran (terlampir)

1. Stimulus
Menyajikan materi dan video pembelajaran tentang ekosistem
Kegiatan Inti yang dapat diakses melalui tautan : https://youtu.be/pjOh21GoFkw?
feature=shared
https://heyzine.com/flip-book/ab83ff1e63.html
Kegiatan Uraian Kegiatan

2. Mengidentifikasi Masalah
a. Peserta didik dikelompokkan secara heterogen berdasarkan
asesmen awal (Setiap kelompok terdiri dari peserta didik dengan
kategori kemampuan paham, setengah paham, dan belum
paham).
Peserta didik kategori paham dapat dijadikan tutor sebaya
atau koordinator di dalam kelompoknya
Peserta didik kategori setengah paham perlu diidentifikasi
mana kekuatan dan kelemahannya, kemudian membantu
tutor lain sesuai materi yang dikuasai dan belajar memahami
materi yang masih kurang.
Peserta didik kategori belum paham, maka guru dapat
melakukan pendampingan secara langsung di sela-sela
pembelajaran. Guru harus memastikan lingkungan belajar
tidak menimbulkan perasaan “Tertinggal” yang berdampak
menurunnya motivasi dan rasa percaya diri peserta didik belum
paham.

b. Mengarahkan peserta didik untuk mengamati lingkungan


sekitar (lapangan rumput, di bawah pohon, taman) untuk
Kegiatan Inti
mengidentifikasi komponen, interaksi dan peranan masing-masing
komponen ekosistem dilingkungan sekitar.

c. Peserta didik mengidentifikasi komponen, interaksi dan peranan


masing-masing komponen ekosistem dilingkungan sekitar.

3. Mengumpulkan data atau informasi


Peserta didik mengumpulkan data dan informasi hasil
pengamatan sesuai lokasi pengamatan masing-masing.
Mengerjakan LKPD 1 komponen dan Interaksi antar komponen
ekosistem.

4. Pengolahan Data
Peserta didik mendiskusikan informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan dengan memanfaatkan berbagai sumber
informasi (buku teks pelajaran, youtube, dan sumber lainnya
Guru mendampingi peserta didik dalam melakukan diskusi
kelompok
Peserta didik yang belum memahami dapat difasilitasi oleh
temannya melalui tutor sebaya
Kegiatan Uraian Kegiatan

5. Verifikasi atau membuktikan


Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan
minat dan karakter masing-masing yaitu infografis, video,
bermain peran, ataupun laporan tertulis.
Kelompok lain diminta untuk menanggapi dan memberikan
argumen hasil diskusi yang dipaparkan.
Kegiatan Inti
6. Menarik kesimpulan dan generalisasi
Guru melibatkan peserta didik untuk menarik kesimpulan
sesuai dengan pemahamannya
Peserta didik dalam kategori pemahaman yang berbeda
(Kategori paham dan setengah paham) diberikan tindak lanjut
(terlampir).
Guru memberikan penguatan terkait materi yang di
presentasikan

Melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang dilakukan, yaitu


Penutup interaksi antar komponen ekosistem dan peranan masing-masing
komponen serta menyampaikan topik pembelajaran selanjutnya.
ASESMEN

1. Asesmen Awal Pembelajaran

Asesmen awal dilakukan untuk memetakan pemahaman awal peserta didik dengan
menggunakan lembar asesmen atau aplikasi (Jamboard/mentimeter/padlet).

Asesmen ini digunakan pada semua kegiatan pembelajaran untuk merancang pembelajaran
terdiferensiasi dari kesiapan belajar (readiness) melalui pemetaan kesiapan peserta didik (paham-
setengah paham-belum paham) sebagai dasar membentuk kelompok diskusi yang heterogen.

Pertanyaan

Apa yang kamu ketahui tentang perbedaan komponen biotik dan abiotik?

Apa yang kamu ketahui tentang interaksi antar komponen abiotik dan biotik?

Apa saja peranan masing-masing komponen ekosistem (produsen, konsumen, detritivora, dan
pengurai) ?

Apa perbedaan rantai makanan dan jaring-jaring makanan?

Apa perbedaan antara piramida ekologi jumlah, biomassa dan energi?

Apa itu daur/siklus biogeokimia?

Bagaimana pengaruh interaksi antar komponen ekosistem terhadap keseimbangan


lingkungan?

Upaya apa yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dilingkungan
sekitar?

Catatan: Hasil asesmen awal ini digunakan sebagai dasar untuk semua kegiatan pembelajaran

Kriteria pengelompokan berdasarkan kesiapan belajar

No Kategori Kriteria

1. Paham jika peserta didik mampu menjawab 5 pertanyaan dengan benar

2. Setengah Paham jika peserta didik mampu menjawab hanya 2-4 pertanyaan

jika peserta didik hanya menjawab 1 pertanyaan atau tidak


3. Tidak Paham
menjawab sama sekali
2. Asesmen Formatif

a. Asesmen Keterampilan Proses

Lembar Penilaian Keterampilan Proses

Nilai Perolehan:
Jumlah skor
X 100
90

KRITERIA KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN (KKTP)


b. Asesmen Diskusi Kelompok

Lembar Penilaian Diskusi Kelompok

Nilai Perolehan:
Jumlah skor
X 100
25

RUBRIK PENILAIAN
b. Asesmen Diskusi Kelompok

c. Asesmen Presentasi

INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Skor Perolehan
NilaI Akhir: X 100
Skor Maksimal
RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN (KKTP)


d. Asesmen Produk

Kegiatan pembelajaran: Komponen dan Interaksi antar komponen ekosistem.

RUBRIK PENILAIAN

Keterangan:
4= sangat baik
3= baik
2= cukup
1= kurang baik

Nilai Perolehan: Jumlah skor


X 100
20

KRITERIA KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN (KKTP)


Pertemuan 2:

Indikator Tujuan Pembelajaran


1. Menganalisis aliran energi pada rantai makanan dan jaring-jaring makanan
2. Menganalisis bentuk piramida energi

Kegiatan Uraian Kegiatan

1. Membuka kegiatan pembelajaran


2. Berdoa bersama dan presensi
Pendahuluan 3. Memberikan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan
pemantik. “Dari mana kalian memperoleh energi?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

1.Stimulus :
Menyajikan bahan bacaan dan video pembelajaran tentang Aliran
Energi.
https://heyzine.com/flip-book/ab83ff1e63.html
https://www.youtube.com/watch?v=LnPRHcp5_vo

2. Mengidentifikasi Masalah
a. Peserta didik dikelompokkan secara heterogen berdasarkan
asesmen awal (Setiap kelompok terdiri dari peserta didik dengan
kategori kemampuan paham, setengah paham, dan belum
paham).
- Peserta didik kategori paham dapat dijadikan tutor sebaya atau
koordinator di dalam kelompoknya
- Peserta didik kategori setengah paham perlu diidentifikasi mana
Kegiatan Inti
kekuatan dan kelemahannya, kemudian membantu tutor lain
sesuai materi yang dikuasai dan belajar memahami materi yang
masih kurang.
- Peserta didik kategori belum paham, maka guru dapat
melakukan pendampingan secara langsung di sela-sela
pembelajaran. Guru harus memastikan lingkungan belajar tidak
menimbulkan perasaan “tertinggal” yang berdampak menurunnya
motivasi dan rasa percaya diri peserta didik belum paham
b. Peserta didik mengidentifikasi masalah yang disajikan melalui
LKPD 2 Aliran energi.

3. Mengumpulkan data atau informasi Peserta didik


mengumpulkan data dan informasi terkait pertanyaan pada LKPD
2 Aliran energi dari berbagai sumber
Kegiatan Uraian Kegiatan

4. Pengolahan Data
a. Peserta didik mendiskusikan informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan gambar dengan memanfaatkan berbagai sumber
informasi (buku teks pelajaran, youtube dan sumber lainnya)
b. Guru mendampingi peserta didik dalam melakukan diskusi
kelompok
c. Peserta didik yang belum memahami dapat difasilitasi oleh
temannya melalui tutor sebaya

5. Verifikasi atau membuktikan


a. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan
minat dan karakter masing-masing
b. Presentasi dilakukan dengan metode Galery Walk, Setiap
Kegiatan Inti
kelompok menyajikan hasil pengamatannya, dimana setiap
kelompok ada yang bertindak sebagai penyaji sementara anggota
kelompok lainnya mengunjungi gallery kelompok lain, sehingga
dapat mendapatkan informasi yang menyeluruh

6. Menarik kesimpulan dan generalisasi


a. Guru melibatkan peserta didik untuk menarik kesimpulan sesuai
dengan pemahamannya
b. Peserta didik dalam kategori pemahaman yang berbeda
(Kategori paham dan setengah paham) diberikan tindak lanjut
(terlampir).
c. Guru memberikan penguatan terkait materi yang telah dipelajari
peserta didik

Melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang dilakukan terkait


Penutup
materi aliran energi.
a. Asesmen Diskusi Kelompok

Lembar Penilaian Diskusi Kelompok

Nilai Perolehan:
Jumlah skor
X 100
25

RUBRIK PENILAIAN
a. Asesmen Diskusi Kelompok

b. Asesmen Presentasi

INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Skor Perolehan
NilaI Akhir: X 100
Skor Maksimal
RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN (KKTP)


c. Asesmen Produk

Kegiatan pembelajaran: Komponen dan Interaksi antar komponen ekosistem.

RUBRIK PENILAIAN

Keterangan:
4= sangat baik
3= baik
2= cukup
1= kurang baik

Nilai Perolehan: Jumlah skor


X 100
20

KRITERIA KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN (KKTP)


Pertemuan 3:

Indikator Tujuan Pembelajaran


1. Menganalisis daur biogeokimia (air, karbon, nitrogen, belerang dan fosfor)

Kegiatan Uraian Kegiatan

1. Membuka kegiatan pembelajaran


2. Berdoa bersama dan presensi
3. Memberikan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan
Pendahuluan
pemantik. “Mengapa daur biogeokimia tidak pernah habis dan
selalu dapat dimanfaatkan oleh manusia?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

1. Stimulus
Menyajikan bahan bacaan dan video pembelajaran tentang Daur
Biogeokimia.
https://heyzine.com/flip-book/ab83ff1e63.html
https://www.youtube.com/watch?v=UVg-8-ueM_8

2. Mengidentifikasi Masalah
a. Peserta didik dikelompokkan secara heterogen berdasarkan
asesmen awal (Setiap kelompok terdiri dari peserta didik dengan
kategori kemampuan paham, setengah paham, dan belum
paham).
- Peserta didik kategori paham dapat dijadikan tutor sebaya
atau koordinator di dalam kelompoknya
Kegiatan Inti
- Peserta didik kategori setengah paham perlu diidentifikasi
mana kekuatan dan kelemahannya, kemudian membantu
tutor lain sesuai materi yang dikuasai dan belajar memahami
materi yang masih kurang.
- Peserta didik kategori belum paham, maka guru dapat
melakukan pendampingan secara langsung di sela-sela
pembelajaran. Guru harus memastikan lingkungan belajar
tidak menimbulkan perasaan “Tertinggal” yang berdampak
menurunnya motivasi dan rasa percaya diri peserta didik belum
paham
b. Peserta didik mengidentifikasi masalah yang diperoleh sesuai
kesepakatan setiap kelompok (Siklus air, karbon, nitrogen,
belerang dan fosfor).
Kegiatan Uraian Kegiatan

3. Mengumpulkan data atau informasi


a. Mengerjakan LKPD 3 Daur Biogeokimia
b. Peserta didik mengumpulkan data atau informasi dari berbagai
sumber (buku teks pelajaran, youtube dan sumber lainnya)

4. Pengolahan Data
a. Peserta didik mendiskusikan informasi yang diperoleh dari
berbagai sumber informasi
b. Guru mendampingi peserta didik untuk melakukan diskusi
kelompok

5. Verifikasi atau membuktikan


a. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi melalui metode
Gallery Walk
Kegiatan Inti
b. Presentasi dilakukan dengan metode Galery Walk, Setiap
kelompok menugaskan salah seorang perwakilan sebagai penyaji
gallery dan anggota kelompok lainnya mengunjungi gallery
kelompok lain, sehingga bisa mendapatkan informasi yang
menyeluruh.

6. Menarik kesimpulan dan generalisasi


a. Guru melibatkan peserta didik untuk menarik kesimpulan sesuai
dengan pemahamannya
b. Peserta didik dalam kategori pemahaman yang berbeda
(Kategori paham dan setengah paham) diberikan tindak lanjut
(terlampir).
c. Guru memberikan penguatan terkait materi yang telah dipelajari
peserta didik

Melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang dilakukan, yaitu


Kegiatan Inti
daur biogeokimia
a. Asesmen Diskusi Kelompok

Lembar Penilaian Diskusi Kelompok

Nilai Perolehan:
Jumlah skor
X 100
25

RUBRIK PENILAIAN
a. Asesmen Diskusi Kelompok

b. Asesmen Presentasi

INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Skor Perolehan
NilaI Akhir: X 100
Skor Maksimal
RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN (KKTP)


c. Asesmen Produk

Kegiatan pembelajaran: Komponen dan Interaksi antar komponen ekosistem.

RUBRIK PENILAIAN

Keterangan:
4= sangat baik
3= baik
2= cukup
1= kurang baik

Nilai Perolehan: Jumlah skor


X 100
20

KRITERIA KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN (KKTP)


Pertemuan 4:

Indikator Tujuan Pembelajaran


1. Menganalisis pengaruh interaksi antar komponen abiotik dan biotik terhadap keseimbangan
ekosistem
2. Menerapkan upaya menjaga keseimbangan ekosistem

Kegiatan Uraian Kegiatan

1.Membuka kegiatan pembelajaran

2. Berdoa bersama dan presensi

Pendahuluan 3. Memberikan apersepsi dengan menggunakan pertanyaan


pemantik. “Mengapa daur biogeokimia tidak pernah habis dan
selalu dapat dimanfaatkan oleh manusia?”

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran

1. Menjelaskan secara umum materi keseimbangan ekosistem.


https://heyzine.com/flip-book/ab83ff1e63.html

2. Membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang masing-


masing kelompok terdiri dari 6 orang (pembagian kelompok diatur
sebelum kegiatan pembelajaran berdasarkan asesmen
awal/kelompok heterogen). (Setiap kelompok terdiri dari peserta
didik dengan kategori kemampuan paham, setengah paham, dan
belum paham).
Peserta didik kategori paham dapat dijadikan tutor sebaya
atau koordinator di dalam kelompoknya
Peserta didik kategori setengah paham perlu diidentifikasi
mana kekuatan dan kelemahannya, kemudian membantu
Kegiatan Inti
tutor lain sesuai materi yang dikuasai dan belajar memahami
materi yang masih kurang.
Peserta didik kategori belum paham, maka guru dapat
melakukan pendampingan secara langsung di sela-sela
pembelajaran. Guru harus memastikan lingkungan belajar
tidak menimbulkan perasaan “Tertinggal” yang berdampak
menurunnya motivasi dan rasa percaya diri peserta didik belum
paham

3. Setiap kelompok memilih 1 orang yang bertugas sebagai


pimpinan

4. Guru menjelaskan prosedur permainan Snake and Ladder.


Kegiatan Uraian Kegiatan

5. Mengarahkan peserta didik dan membagikan perlengkapan


permainan yang telah disiapkan (pion dan kertas plano, kartu
jawaban).

6. Papan permainan Snake and Ladder diletakkan di tengah


ruangan

7. Setiap nomor kotak pada papan permainan memiliki pertanyaan


yang disiapkan dalam bentuk kartu soal tentang keseimbangan
ekosistem

8. Setiap kelompok berdiri berbaris di sekeliling papan permainan,


dan posisi leader berdiri paling depan.

9. Peserta didik memulai permainan dengan tahapan berikut:


Perwakilan dari setiap kelompok memainkan dadu
Guru memberikan memberikan kartu soal sesuai nomor dadu
yang peroleh
Anggota kelompoknya membantu menganalisis soal yang
diperoleh dari permainan tersebut selama 5 menit.
Kegiatan Inti
Guru memfasilitasi peserta didik dalam menganalisis dan
berdiskusi dalam menjawab pertanyaan yang ada
Setiap kartu soal yang berhasil dijawab dengan benar maka
dapat maju ke kotak berikutnya. Jika salah, mereka harus tetap
berada di kotak yang sama hingga giliran selanjutnya.
Kartu soal dan jawaban ditempelkan pada kertas plano yang
telah disiapkan di setiap kelompok.
Permainan dilakukan hingga ada yang mencapai titik finish
“Peserta didik yang menyelesaikan permainan paling cepat dan
tepat memperoleh nilai 100” “Peserta didik yang menyelesaikan
permainan cepat dan tepat memperoleh nilai 85” “Peserta didik
yang menyelesaikan permainan dengan tepat memperoleh
nilai 75” “Peserta yang tidak selesai menyelesaikan permainan
memperoleh nilai 65”

10. Setiap kelompok mempresentasikan hasil analisis soal yang


telah didiskusikan saat permainan.

11. Peserta didik menyusun kesimpulan mengenai pengaruh


komponen abiotic dan biotik terhadap keseimbangan ekosistem.
Kegiatan Uraian Kegiatan

12. Setiap kelompok diberi penugasan produk membuat jurnal


belajar dari kegiatan pembelajaran dapat berupa video, PPT, vlog,
infografis maupun jurnal belajar mandiri.
Kegiatan Inti
13. Peserta didik dalam kategori pemahaman yang berbeda
(Kategori paham dan setengah paham) diberikan tindak lanjut
(terlampir).

Melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang dilakukan, yaitu


pengaruh komponen abiotik dan biotik terhadap keseimbangan
Penutup
ekosistem, serta penerapan upaya menjaga keseimbangan
ekosistem
ASESMEN
a. Asesmen Aktivitas Permainan

Rubrik Penilaian

Keterangan:
4= sangat baik
3= baik
2= cukup
1= kurang baik

Nilai Perolehan: Jumlah skor


X 100%
12

KRITERIA KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN (KKTP)

b. Asesmen Diskusi Kelompok

Nilai Perolehan: Jumlah Skor


X 100%
25
RUBRIK PENILAIAN
b. Asesmen Presentasi
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Skor Perolehan
NilaI Akhir: X 100
16
KRITERIA KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN (KKTP)

c. Asesmen Produk

Kegiatan pembelajaran: Keseimbangan Ekosistem

Keterangan:
4= sangat baik
3= baik
2= cukup
1= kurang baik

Nilai Perolehan: Jumlah skor


X 100
24

KRITERIA KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN (KKTP)


KOMPONEN
EKOSISTEM

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait
pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan
peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar
komponen serta perubahan lingkungan.

Tujuan Pembelajaran:
Menganalisis data dan mengomunikasikan hasil pengamatan hubungan antara
komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya di terhadap keseimbangan
ekosistem.

Indikator Tujuan Pembelajaran:


1. Menganalisis macam-macam interaksi antar komponen ekosistem
2. Menganalisis peranan komponen ekosistem (produsen, konsumen dan pengurai)

Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh hubungan antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Ekosistem tersusun dari dua komponen yaitu komponen abiotik dan komponen
biotik.

1. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri atas benda-benda mati, seperti udara,
air, tanah, cahaya matahari, suhu, garam mineral, kelembapan, pH, topografi, dan iklim.

a. Udara
Udara merupakan kumpulan gas penyusun atmosfer bumi yang terdiri atas berbagai unsur gas.
Udara mengandung gas-gas permanen seperti nitrogen (N2) sebesar 78,1%, oksigen (O2) sebesar
21%, karbon dioksida (CO2) sebesar 0,03%, dan sisanya adalah zat-zat lain seperti Ne,He, CH2, Xe,
H2, Kr, dan N2O. Fungsi udara adalah untuk menunjang kehidupan di dalam ekosistem. Misalnya
gas CO2 yang dapat digunakan untuk proses fotosintesis atau gas O2 yang dapat digunakan untuk
respirasi.

b. Air
Air merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan. Bagi tumbuhan, air digunakan
untuk pertumbuhan dan penyusunan sel-sel tubuh, karena di dalamnya terkandung berbagai zat
hara. Air di bumi dapat berbentuk es (salju), uap air, dan yang terkumpul dalam badan air seperti
laut, sungai, danau, atau rawa. Kualitas air tergantung pada kualitas lingkungannya. Keadaan air di
suatu daerah ditentukan oleh salinitas (kadar garam), curah hujan, penguapan, ombak, dan arus
air.
c. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai organisme, mulai dari manusia, hewan, tumbuhan dan
berbagai mikroorganisme. Jenis tanah memengaruhi jenis organisme yang hidup di dalamnya.
Tanah mengandung berbagai mineral seperti bahan organik, bahan mineral, air, dan udara.
Tumbuhan mengambil kebutuhan hara dengan cara menyerapnya melalui akar. Manusia
memanfaatkan tanah untuk berbagai kegiatan, seperti pertanian, pemukiman, peternakan, dan
sebagainya.

d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi. Energi tersebut akan
dialirkan dari tingkat trofik satu ke tingkat trofik berikutnya di dalam ekosistem. Cahaya matahari
yang sampai ke bumi, sebagian kecil akan digunakan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis.
Dalam proses ini, terjadi perubahan energi cahaya menjadi energi kimia yang tersimpan dalam
bentuk karbohidrat. Energi tersebut kemudian berpindah ke tubuh manusia dan hewan, yang
selanjutnya diubah menjadi energi kinetik.

e. Suhu
Setiap organisme membutuhkan suhu tertentu untuk kelangsungan hidupnya. Suhu merupakan
derajat energi panas yang berasal dari radiasi, terutama sinar matahari. Besarnya suhu di setiap
tempat dan setiap ekosistem berbeda-beda, tergantung pada ketinggian dan garis lintang
tempat tersebut. Semakin ke arah kutub, suhu semakin rendah atau dingin. Sebaliknya, semakin
dekat dengan garis ekuator (garis lintang), suhu semakin tinggi atau panas. Semakin ke arah
puncak gunung, suhu semakin rendah atau dingin. Sebaliknya, semakin ke arah dataran rendah,
suhu semakin tinggi atau panas. Suhu juga memengaruhi keanekaragaman makhluk hidup. Jika
suhu sangat rendah, ada beberapa jenis hewan yang akan melakukan hibernasi agar dapat
mempertahankan hidupnya

f. Garam mineral
Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan garam mineral untuk kebutuhan proses
metabolismenya. Tumbuhan mengambil garam mineral dari tanah dengan cara menyerapnya
melalui akar. Kandungan garam mineral yang terdapat di dalam tubuh tumbuhan dapat
berpindah ke tubuh manusia dan hewan. Caranya adalah melalui peristiwa makan-memakan
berupa rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem.

g. Kelembapan
Kelembapan udara adalah besarnya kandungan air di udara, baik dalam bentuk air maupun uap
air. Kelembapan udara tergantung pada banyak sedikitnya kandungan uap air di dalamnya.
Sementara kelembapan tanah tergantung pada banyak sedikitnya kandungan air di dalam tanah
tersebut. elembapan di suatu ekosistem dipengaruhi oleh suhu, intensitas cahaya matahari, dan
curah hujan. Kelembapan tanah maupun kelembapan udara sangat memengaruhi pertumbuhan
pada tumbuhan. Oleh karena itu, kelembapan yang berbeda dapat memengaruhi komposisi
tumbuhan yang dapat tumbuh di suatu ekosistem.

h. pH tanah
Tanah yang baik harus memiliki tingkat keasaman yang seimbang. pH normal tanah berada pada
kisaran 6 hingga 8 atau pada kondisi terbaik memiliki pH 6,5 hingga 7,5. Tanah dengan tingkat pH
yang netral memungkinkan tersedianya berbagai unsur kimiawi tanah yang seimbang. pH tanah
yang baik untuk pertumbuhan tumbuhan berkisar antara 6,5–7,5. pH tanah dipengaruhi oleh
curah hujan, penggunaan pupuk, penguraian mineral di dalam tanah, dan aktivitas akar
tumbuhan.
i. Topografi (letak geografis)
Topografi adalah tinggi rendahnya permukaan bumi. Perbedaan topografi menyebabkan
perbedaan suhu dan kelembapan udara. Suhu dan kelembapan udara yang berbeda akan
menyebabkan terbentuknya iklim yang berbeda pula. Keadaan ini juga akan memengaruhi
keanekaragaman tumbuhan dan organisme lainnya.

j. Iklim
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata di suatu tempat yang luas dalam waktu yang lama (30
tahun). Iklim terbentuk dari interaksi berbagai komponen abiotik seperti kelembapan udara,
suhu, curah hujan, cahaya matahari, dan sebagainya. Iklim yang mendominasi cuaca di suatu
wilayah memiliki pengaruh terhadap persebaran organisme. Iklim yang ada di bumi sangat
beragam, tetapi iklim tropis adalah iklim yang paling disukai oleh sebagian besar organisme.

2. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup seperti
tumbuhan, hewan, dan berbagai mikroorganisme. Berdasarkan peran dan fungsinya di dalam
ekosistem, komponen biotik dibedakan menjadi produsen, konsumen, dan pengurai.

a. Produsen
Produsen adalah organisme yang dapat menyusun senyawa organik dari senyawa anorganik
menjadi makanan. Organisme yang termasuk produsen memiliki klorofil dan mampu menyusun
makanannya sendiri dengan bantuan energi cahaya matahari, sehingga disebut organisme
autotrof. Contohnya adalah tumbuhan hijau, beberapa jenis bakteri, dan ganggang hijau-biru
(Cyanobacteria).

b. Konsumen
Konsumen adalah organisme yang tidak mampu menyusun makanannya sendiri, sehingga untuk
memenuhi kebutuhan makanannya bergantung pada organisme lain. Organisme ini disebut juga
organisme heterotrof. Konsumen meliputi semua jenis hewan dan manusia.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu herbivor,
karnivor, dan omnivor.
Herbivor adalah organisme pemakan tumbuhan, misalnya sapi, kambing, rusa, dan
sebagainya.
Karnivor adalah organisme pemakan daging, misalnya, singa, harimau, serigala, dan
sebagainya.
Omnivor adalah organisme pemakan tumbuhan dan daging, misalnya tikus dan manusia.

Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibedakan menjadi kelompok berikut.


Konsumen primer adalah konsumen pemakan produsen, meliputi semua herbivor dan
omnivor, seperti sapi, kambing, tikus, dan sebagainya.
Konsumen sekunder adalah konsumen pemakan konsumen primer, meliputi sebagian
karnivor dan omnivor, seperti ayam, ular, katak, dan sebagainya.
Konsumen tersier adalah konsumen pemakan konsumen sekunder, meliputisebagian
karnivor dan omnivor, seperti elang, hiu, dan sebagainya.
c. Pengurai (dekomposer)
Pengurai (dekomposer) adalah organisme yang berfungsi menguraikan sampah atau sisa- sisa
makhluk hidup yang mati. Fungsi pengurai adalah menghubungkan peredaran zat dari
konsumen ke produsen melalui peristiwa pembusukan yang dilakukannya. Dengan adanya
pembusukan, zat-zat yang sebelumnya menjadi bagian tubuh tumbuhan dan hewan dapat
diuraikan dan dirombak menjadi zat- zat anorganik yang lebih sederhana. Zat-zat anorganik
tersebut selanjutnya dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen. Organisme yang berperan
sebagai pengurai terdiri atas organisme yang berukuran kecil, hidup di tanah, air, maupun udara,
seperti bakteri dan jamur saprofit.
Berikut ini adalah skema aliran energi dan siklus materi yang berlangsung di dalam suatu
ekosistem.

Interaksi Antarkomponen dalam Ekosistem


Di dalam ekosistem, setiap komponen tidak berdiri sendiri-sendiri, namun saling berinteraksi
satu sama lain. Ada tiga macam interaksi antarkomponen dalam ekosistem, yaitu interaksi
antarkomponen abiotik, interaksi antara komponen biotik dan abiotik, serta interaksi
antarkomponen biotik.

1. Interaksi Antarkomponen Abiotik


Komponen-komponen abiotik di dalam ekosistem terdiri atas udara, air, tanah, cahaya
matahari, suhu, garam mineral, kelembapan, pH, dan topografi. Komponen-komponen tersebut
saling berinteraksi dan membentuk hubungan timbal balik. Contoh interaksi- interaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut.
Intensitas cahaya matahari yang tinggi akan meningkatkan suhu di permukaan bumi.
Suhu yang tinggi dapat mendorong terjadinya evaporasi (penguapan air di permukaan
tanah atau badan air). Hal ini dapat menimbulkan awan di udara dan akhirnya terbentuk
hujan yang dapat menghalangi sinar matahari. Akibatnya, intensitas sinar matahari ke bumi
menjadi berkurang.
Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan tanah menjadi lembek dan lembap, sehingga
mudah digali. Curah hujan juga dapat memengaruhi pH tanah.
Berbagai mineral yang terkandung dalam tanah berasal dari batuan yang mengalami
pelapukan akibat suhu, curah hujan, dan cahaya matahari.
2. Interaksi antara Komponen Biotik dan Abiotik
Komponen biotik dan abiotik penyusun suatu ekosistem juga saling berinteraksi dan saling
memengaruhi satu sama lain. Contoh interaksi-interaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
Tumbuhan menyerap air dari dalam tanah, kemudian melepaskannya dalam bentuk uap air
atau tetesan air kembali ke lingkungannya.
Tumbuhan memerlukan cahaya matahari dan karbon dioksida untuk melakukan proses
fotosintesis. Dari proses tersebut, akan dilepaskan oksigen ke udara yang dapat digunakan
organisme lain untuk bernapas.
Organisme tanah seperti cacing tanah memerlukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang telah
mati untuk makanannya. Cacing tanah yang mati akan diuraikan menjadi unsur-unsur
anorganik seperti fosfor, karbon, nitrogen, dan oksigen. Unsur-unsur tersebut akan
dikembalikan ke tanah dan selanjutnya akan diserap oleh tumbuhan sebagai zat hara. Zat
hara ini sangat diperlukan untuk pertumbuhan tumbuhan.

Interaksi Antarkomponen Biotik


Komponen biotik di dalam ekosistem juga tidak berdiri sendiri-sendiri, namun saling
berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Interaksi tersebut akan membentuk
hubungan saling ketergantungan satu sama lain. Ada dua macam interaksi antarkomponen
biotik, yaitu interaksi antarspesies dan interaksi intraspesies.

a. Interaksi antarspesies (interspesifik)


Interaksi antarspesies adalah interaksi yang terjadi antara organisme-organisme yang berbeda
spesiesnya. Bentuk interaksi antarspesies ini adalah netralisme, simbiosis, protokooperasi, predasi,
antibiosis, dan kompetisi.
Netralisme adalah hubungan antara dua spesies yang tidak saling merugikan atau
menguntungkan, karena kebutuhan hidup keduanya berbeda. Contohnya adalah sapi dan itik
yang hidup bersama di suatu tempat. Itik mencari cacing sebagai makanannya dan sapi
mencari rumput sebagai makanannya.
Simbiosis adalah hubungan yang sangat erat antara dua spesies. Ada tiga macam simbiosis,
yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
Simbiosis mutualisme adalah bentuk simbiosis antara dua spesies yang saling menguntungkan.
Contohnya adalah sebagai berikut.

1. Jamur dan Cyanobacteria yang


bersimbiosis membentuk lumut
kerak (liken).

2. Bakteri Rhizobium yang


bersimbiosis dengan akar kacang-
kacangan membentuk bintil akar.
Simbiosis komensalisme adalah bentuk simbiosis antara
dua spesies yang menguntungkan salah satu organisme,
tetapi organisme yang lain tidak diuntungkan dan juga
tidak dirugikan. Contohnya adalah sebagai berikut.
Anggrek dengan pohon mangga. Anggrek yang
menumpang pada pohon mangga dapat memperoleh
air yang mengalir di permukaan kulit pohon dan juga
memperoleh sinar matahari. Sementara pohon
mangga tidak mendapatkan keuntungan atau
kerugian apa-apa.

Anggrek dengan pohon mangga.


Ikan remora dengan ikan hiu. Ikan remora yang hidup
di sekeliling ikan hiu dapat memperoleh sisa-sisa
makanan dari ikan hiu sekaligus mendapat
perlindungan. Sementara ikan hiu tidak mendapatkan
keuntungan atau kerugian apa-apa dari ikan remora.

Simbiosis parasitisme adalah bentuk simbiosis antara


dua spesies yang merugikan salah satu organisme,
Ikan remora dengan ikan hiu
sedangkan organisme yang lain diuntungkan. Organisme
yang menimbulkan kerugian disebut parasit, sedangkan
organisme yang dirugikan disebut inang atau hospes.
Berdasarkan letaknya, parasit dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu parasit di dalam tubuh inang
(endoparasit) dan parasit di luar tubuh inang
(ektoparasit).
Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam
tubuh inangnya. Contohnya adalah cacing perut yang
hidup di dalam tubuh manusia dan menyerap sari-
sari makanan.
Ektoparasit adalah parasit yang hidup di luar tubuh
inangnya. Contohnya adalah benalu yang hidup pada
Benalu menempel di Pohon
pohon jambu.

Protokooperasi adalah hubungan yang saling


menguntungkan antara dua spesies, tetapi hubungan
yang terjadi tidak erat atau tidak menimbulkan suatu
keharusan. Jika tidak terjadi interaksi, tidak ada kerugian
atau keuntungan yang ditimbulkan. Contohnya sebagai
berikut.

a) Burung jalak dengan kerbau. Burung jalak yang


hinggap di atas punggung kerbau mendapatkan kutu
untuk dimakan. Sementara kerbau mendapatkan
keuntungan karena kutu-kutu yang menyerangnya
berkurang. Namun, jalak juga bisa mendapatkan
makanan dari sumber yang lain, misalnya semut atau
Burung Jalak dan Kerbau
ulat. Jadi, untuk kelangsungan hidupnya, burung jalak
tidak harus bergantung pada kerbau. Demikian juga
dengan kerbau. Jika burung jalak tidak ada,
kelangsungan hidupnya juga tidak terganggu.
b) Bunga dengan kupu-kupu. Kupu-kupu yang hinggap
pada bunga mendapatkan keuntungan berupa madu
sebagai makanannya. Sementara bunga mendapatkan
bantuan untuk proses penyerbukannya. Namun, yang
mendatangi bunga tersebut tidak hanya kupu-kupu,
melainkan juga semut dan lebah. Kelangsungan hidup
kupu-kupu maupun bunga tidak terpengaruh jika
keduanya tidak bertemu.

Predasi adalah hubungan antara predator (pemangsa) dan hewan yang dimangsanya. Dalam
predasi, untuk mendapatkan mangsa, predator harus memburu hewan yang menjadi
mangsanya. Contohnya adalah kucing memangsa tikus, harimau memangsa rusa, dan
sebagainya.

Antibiosis adalah hubungan antara dua spesies yang salah satunya menghasilkan racun (zat
antibiotik), sehingga dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan spesies lainnya.
Contohnya adalah jamur Penicillium yang menghasilkan zat penisilin, sehingga dapat
menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiosis pada tumbuhan disebut juga dengan alelopati
atau amensalisme. Contohnya adalah sebagai berikut.

Pohon walnut menghasilkan racun pada kulit pohonnya. Racun ini menyebabkan rumput
tidak dapat hidup di sekitar pohon walnut tersebut. Benalu juga tidak dapat tumbuh pada
batang pohon walnut.
Pinus mengeluarkan zat alelopati yang membuat tumbuhan-tumbuhan lain terhambat
perkembangannya.
Rumput teki (Cyperus rotundus) juga merupakan simbion yang dapat mengeluarkan zat
racun bagi tumbuhan di sekitarnya, misalnya terhadap tanaman padi. Petani harus
memusnahkan tumbuhan tersebut agar padi dapat tumbuh dengan baik.

Kompetisi adalah persaingan antara dua spesies atau lebih untuk memperebutkan
kebutuhan hidup yang sama, seperti tempat hidup dan makanan. Pada interaksi
kompetisi, makhluk hidup yang kalah akan mati, tersingkir, atau berpindah tempat.
Kompetisi dapat terjadi pada organisme yang berada pada nisia (relung) yang sama.
Nisia adalah posisi suatu organisme dalam suatu ekosistem dan peran fungsionalnya.
Contohnya adalah sebagai berikut.

Padi dan rumput yang hidup bersama di sepetak sawah. Keduanya memiliki nisia yang
sama, yaitu sebagai produsen, serta memiliki kebutuhan akan tempat hidup dan nutrisi
yang sama. Oleh sebab itu, padi dan rumput harus berkompetisi agar dapat bertahan hidup.
Sapi dan kambing yang hidup bersama di lapangan rumput. Keduanya akan berkompetisi
memperebutkan tempat hidup dan kebutuhan makanan yang sama. Sapi dan kambing
memiliki nisia yang sama pula, yaitu sebagai konsumen I.
b. Interaksi intraspesies (intraspesifik)
Interaksi intraspesies adalah interaksi yang terjadi antarindividu
dalam satu spesies. Bentuk interaksinya juga berupa kompetisi dan
interaksi yang menguntungkan.

1.) Kompetisi
Kompetisi intraspesies jauh lebih kuat daripada kompetisi
interspesies. Hal ini dikarenakan kebutuhan hidup yang
diperebutkan benar-benar sama, baik makanan, tempat hidup,
maupun pasangannya. Contohnya adalah sapi jantan dengan sapi
jantan yang akan berkelahi memperebutkan rumput, tempat hidup,
dan sapi betina.

2.) Interaksi yang menguntungkan


Interaksi dalam satu spesies yang menguntungkan adalah interaksi
di dalam koloni lebah atau rayap. Dalam koloni tersebut, terdapat 3
kasta yang memiliki tugas masing-masing, yaitu lebah atau rayap
ratu, lebah atau rayap pekerja, dan lebah atau rayap prajurit. Selain
menguntungkan, interaksi yang dibentuk juga bersifat saling
membantu.
Lebah atau rayap ratu memiliki tugas untuk bertelur. Dalam satu
koloni, hanya ada seekor ratu.
Lebah atau rayap pekerja memiliki tugas untuk mencari
makanan.
Lebah atau rayap prajurit memiliki tugas untuk menjaga koloni.
ALIRAN ENERGI DAN
PIRAMIDA ENERGI

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait
pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan
peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar
komponen serta perubahan lingkungan.

Tujuan Pembelajaran:
Menganalisis data dan mengomunikasikan hasil pengamatan hubungan antara komponen
biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap keseimbangan ekosistem.

Indikator Tujuan Pembelajaran:


1. Menganalisis aliran energi pada rantai makanan dan jaring-jaring makanan
2. Menganalisis bentuk piramida energi

A. Aliran Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Berdasarkan hukum
termodinamika, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Akan tetapi, energi
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Sumber energi utama bagi kehidupan di
bumi adalah matahari. Sementara organisme merupakan komponen pengubah energi di dalam
ekosistem. Dengan begitu, akan terbentuk aliran energi dan siklus materi. Aliran energi dan
siklus materi tersebut terjadi melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan.

1. Perpindahan Energi
Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan-memakan yang menyebabkan terjadinya perpindahan
energi dari tingkat trofik satu ke tingkat trofik berikutnya. Dalam tingkatan trofik, tingkat trofik I
ditempati oleh produsen, tingkat trofik II ditempati oleh konsumen I, tingkat trofik III ditempati
oleh konsumen II, dan seterusnya. Sebagai contoh, seekor rusa (herbivor) mendapatkan energi
dari dedaunan yang dimakannya. Ketika rusa tersebut dimangsa oleh singa (karnivor), energi
dari tubuh rusa akan berpindah ke tubuh singa. Semakin pendek suatu rantai makanan, semakin
besar energi yang dapat disimpan oleh organisme di ujung rantai makanan. Sebaliknya, semakin
panjang rantai makanan, energi yang dapat disimpan oleh organisme di ujung rantai makanan
semakin kecil. Berdasarkan tipe organisme yang menduduki tingkat trofik I, rantai makanan
dibagi menjadi dua macam, yaitu rantai makanan produsen dan rantai makanan detritus.
Rantai Makanan Produsen
Rantai makanan produsen adalah rantai makanan yang dimulai dari organisme produsen
(tumbuhan hijau). Perhatikan contoh berikut.

Rantai Makanan Detritus


Rantai makanan detritus adalah rantai makanan yang dimulai dari detritus,yaitu serpihan
organisme yang sudah mati. Contohnya sebagai berikut.

Jaring-Jaring Makanan
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari beberapa
rantai makanan yang saling berhubungan dan kompleks.
Semakin kompleks suatu jaring-jaring makanan,semakin
tinggi tingkat kestabilan suatu ekosistem. Jika suatu rantai
makanan terputus akibat musnahnya suatu organisme, akan
terjadi ketidakstabilan ekosistem.

Piramida Ekologi
Piramida ekologi adalah sebuah diagram yang menunjukkan jumlah relatif dalam rantai
makanan atau jaring-jaring makanan yang berbentuk piramida. Fungsi piramida ekologi adalah
untuk mengetahui perbandingan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik berikutnya
dalam suatu ekosistem. Piramida ekologi dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu piramida
jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.

Piramidah Jumlah adalah piramida yang menggambarkan


jumlah organisme pada setiap tingkat trofik. Semakin ke
atas, jumlahnya semakin sedikit (menyempit).
Piramida biomassa adalah piramida yang menggambarkan
massa kering total organisme hidup pada masing-masing
tingkat trofik pada kurun waktu tertentu. Setiap tingkat trofik
pada piramida biomassa diukur berdasarkan satuan berat per
meter persegi, yaitu g/m2. Cara mengukur biomassa adalah
dengan mengukur berat rata-rata organisme di setiap tingkat
trofik, kemudian memperkirakan jumlah organisme di setiap
tingkat trofik tersebut. Pengukuran ini dapat menggunakan
sampel dengan jumlah sedikit untuk menghindarikerusakan
habitat. Pada umumnya, massa rata-rata produsen lebih besar
daripada massa rata- rata konsumen. Oleh karena itu, bentuk
piramida umumnya menyempit secara tajam dari produsen di
bagian dasar hingga ke karnivor di puncak piramida. Akan
tetapi, pada ekosistem akuatik berlaku sebaliknya. Hal ini
dikarenakan biomassa konsumen lebih besar daripada
produsen.

Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan


terjadinya penurunan energi pada setiap tingkat trofik serta
tidak bergantung pada ukuran dan jumlahindividu. Jumlah total
energi pada setiap tingkat trofik akan semakin kecil ke arah
puncak piramida. Secara umum, konsumen hanya mampu
menggunakan 10% energi yang diperoleh dari organisme yang
berada pada tingkat trofik di bawahnya. Hal ini terjadi karena
sebagian besar energi terbuang sebagai panas. Bentuk piramida
energi selalu berupa piramida tegak. Satuan yang digunakan
adalah kalori per m² per satuan waktu (kal/m2/th). Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya penurunan energi adalah sebagai
berikut:

Hanya sejumlah makanan tertentu yang dapat dimakan oleh


organismetrofik di atasnya.
Beberapa bahan makanan yang sulit dicerna dibuang dalam
keadaanmasih mengandung energi kimia.
Hanya sebagian energi kimia dalam bahan makanan yang
dapat disimpan dalam sel dan sebagian lainnya untuk
melakukan aktivitas hidup.
DAUR BIOGEOKIMIA

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait
pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan
peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar
komponen serta perubahan lingkungan.

Tujuan Pembelajaran:
Menganalisis data dan mengomunikasikan hasil pengamatan hubungan antara komponen
biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap keseimbangan ekosistem.

Indikator Tujuan Pembelajaran:


1. Menganalisis daur biogeokimia (air, karbon, nitrogen, belerang dan fosfor)

A. Daur Biogeokimia
Daur biogeokimia adalah perputaran atau daur unsur-unsur kimia dari lingkungan melalui
komponen biotik dan kembali ke lingkungan yang berlangsung terus-menerus. Unsur- unsur
kimia yang terdapat di alam dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Unsur-unsur kimia
tersebut akan disintesis oleh tumbuhan menjadi berbagai senyawa organik, seperti
karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat. Daur biogeokimia dapat dikelompokkan
menjadi tiga tipe, yaitu daur gas, daur cair, dan daur padat. Daur gas meliputi daur karbon
dan daur nitrogen. Daur cair meliputi daur air (daur hidrologi). Daur padat (sedimen) meliputi
daur fosfor dan daur sulfur (belerang).

Daur Karbon
Di atmosfer, unsur karbon bersenyawa dengan oksigen membentuk karbon dioksida (CO2).
CO2 di atmosfer terbentuk melalui 2 hal, yaitu aktivitas organisme dan aktivitas alam.
Aktivitas organisme yang menghasilkan CO2 adalah respirasi, dekomposisi organisme yang
telah mati, pembakaran bahan bakar fosil, asap pabrik, asap kendaraan, dan sebagainya. CO2
akan digunakan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis dan diubah menjadi senyawa
organik seperti karbohidrat. Sebagian senyawa karbohidrat di dalam tubuh produsen akan
digunakan untuk melakukan aktivitas fisiologis seperti respirasi, dan sebagian lagi akan
ditransfer ke konsumen melalui rantai makanan. Respirasi yang dilakukan oleh produsen dan
konsumen akan membebaskan CO2 ke udara. Jika produsen dan konsumen mati, senyawa
karbon organik di dalam tubuh mereka akan diuraikan oleh organisme pengurai seperti
bakteri dan jamur. Senyawa karbon organik tersebut akan dibebaskan dalam bentuk CO2 ke
udara atau ke dalam air. Beberapa bahan anorganik yang sulit terurai atau terurai dalam
waktu yang lama akan berubah menjadi batu kapur (CaCO3), arang, dan minyak bumi (bahan
bakar fosil). Pembakaranbahan bakar fosil akan membebaskan CO2 kembali ke udara. CO2 di
dalam air akan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat
akan bereaksi dengan batu kapur membentuk ion bikarbonat (HCO–) dan ion karbonat
(CO2–).
Ion karbonat merupakan sumber karbon bagi organisme perairan. Ion karbonat akan digunakan
oleh Algae untuk menyusun makanan bagi dirinya sendiri danorganisme heterotrof air lainnya.
Melalui proses respirasi yang dilakukan oleh organismeperairan, akan dihasilkan CO2 kembali.

Daur Nitrogen
Di dalam daur nitrogen terjadi 4 tahapan, yaitu fiksasi nitrogen, amonifikasi, nitrifikasi,
dandenitrifikasi.
a) Fiksasi nitrogen di atmosfer, nitrogen berbentuk N2. N2 bebas ini dapat dimanfaatkan oleh
organisme setelah melalui proses fiksasi (pengikatan) dan diubah menjadi ion nitrat (NO3). Proses
fiksasi dapat berlangsung secara biologi dan secara elektrokimia.
1. Proses fiksasi secara biologi Proses fiksasi secara biologi dilakukan oleh mikroorganisme, yaitu
bakteri dan Cyanobacteria. Bakteri yang dapat melakukan fiksasi N2 bebas antara lain adalah
bakteri nonsimbiotik seperti Azotobacter maupun bakteri simbiotik seperti Rhizobium
leguminosarum yang bersimbiosis dengan akar tanaman polong-polongan membentuk bintil
akar. Cyanobacteria yang dapat mengikat N2 bebas adalah Anabaena dan Nostoc.

1. Proses fiksasi secara elektrokimia Proses ini memerlukan energi dari halilintar dan
berlangsung di atmosfer. Melalui proses elektrokimia, N2 bebas akan berikatan dengan
oksigen membentuk nitrogen dioksida (NO2). NO2 akan bereaksi dengan air membentuk ion
nitrat. Ion nitrat (NO–) selanjutnya akan diserap oleh akar tumbuhan. Ion nitrat merupakan
bahan untukmenyusun protein nabati di dalamtubuh tumbuhan. Protein nabati yang
dimakan oleh hewan akan diubah menjadi protein hewani.
b) Amonifikasi
Amonifikasi adalah proses penguraian nitrogen menjadi amonia. Jika tumbuhan dan hewan telah
mati, protein di dalam tubuhnya akan diuraikan (didekomposisi) menjadi asam amino dan amonia
oleh bakteri Bacillus subtilis dan Bacillus mesentericus. Senyawa amonia selanjutnya akan diubah
menjadi senyawa amonium. Senyawa amonium dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan, tetapi
sebagian besar amonium dimanfaatkanoleh bakteri aerob sebagai sumber energi. Reaksi
amonifikasi adalah sebagai berikut.

c) Nitrifikasi
Nitrifikasi adalah proses pengubahan amonium menjadi ion nitrat. Nitrifikasi terdiri atas dua
tahapan, yaitu nitritasi dan nitratasi.
1.Nitritasi adalah pengubahan senyawa amonium menjadi ion nitrit (NO2–) oleh bakteri nitrit, yaitu
Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
Nitratasi adalah pengubahan ion nitrit menjadi ion nitrat (NO–) oleh bakteri nitrat, yaitu
Nitrobacter. Sebagian senyawa nitrat akan diserap oleh tumbuhan dan sebagian lagi akan
mengalami denitrifikasi atau menumpuk dalam bentuk endapan.

d) Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah proses penguraian ion nitrat menjadi N2 kembali yang dibebaskan ke udara.
Proses ini dilakukan oleh bakteri Pseudomonas denitrificans, Micrococcus denitrificans, atau
Thiobacillus denitrificans.

Daur Air (Daur Hidrologi)


Daur air adalah daur pergerakan air melalui tiga fase (gas, cair, dan padat) di dalam empatlapisan
bumi, yaitu atmosfer (udara), litosfer (batuan dan tanah), hidrosfer (air), sertabiosfer (organisme)
yang berlangsung secara terus-menerus. Daur air memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah
dapat mengatur suhu lingkungan, mengatur perubahan cuaca, menciptakan hujan, dan
menciptakan keseimbangan dalam kehidupan di bumi.
Daur air terdiri atas 7 tahapan yang berlangsung secara sistematis dan beraturan, yaitu:
Evaporasi adalah proses penguapan air yang ada di permukaan bumi karena adanya energi
panas dari matahari. Air yang menguap berasal dari beragam sumber air seperti laut, sungai,
danau, rawa, tanah, dan sebagainya. Laju evaporasi dipengaruhi oleh besarnya energi panas
matahari yang sampai ke bumi. Semakin besar energi panas matahari yang sampai ke bumi,
laju evaporasi akan semakin besar.

Transpirasi adalah proses pengeluaran uap air melalui stomata daun.

Sublimasi adalah proses perubahan es menjadi uap air tanpa melewati fase cairterlebih
dahulu. Sumber utama air dari proses sublimasi adalah lapisan es dari kutub utara, kutub
selatan, dan es di pegunungan. Dalam daur air, sublimasi merupakan proses yang lebih lambat
dari penguapan.

Kondensasi adalah proses pengubahan uap air menjadi partikel es yang berukuran sangat kecil
akibat suhu yang sangat dingin. Partikel-partikel es tersebut akan saling berdekatan
membentuk awan dan kabut di udara.

Pengendapan (presipitasi) adalah proses turunnya hasil kondensasi air sebagai hujan ke
permukaan bumi akibat perubahan suhu atau angin yang panas. Jika suhusangat rendah,
tetesan air akan turun sebagai hujan salju atau hujan es.

Limpasan (run off) adalah proses mengalirnya air di permukaan bumi. Air akan mengalir dari
tempat yang tinggi menuju ke tempat-tempat yang lebih rendah. Airakan mengalir melalui
saluran-saluran seperti sungai dan got-got menuju danau, laut, dan samudra. Pada tahap ini, air
akan kembali ke lapisan hidrosfer.

Infiltrasi adalah proses masuknya air ke dalam lapisan litosfer. Hujan yang jatuh ke permukaan
bumi tidak semuanya masuk ke tahap limpasan. Sebagian dari air tersebut akan merembes
masuk ke dalam tanah menjadi air tanah. Infiltrasi dipengaruhi oleh gaya kapiler dan gravitasi.
Setelah lapisan tanah bagian atas jenuh air (kelebihan air), air yang berlebih tersebut akan
mengalir ke tanah yang lebih dalam sebagai akibat gaya gravitasi bumi yang dikenal sebagai
proses perkolasi.
Daur Fosfor
Daur fosfor adalah proses perubahan fosfat dari fosfat anorganik menjadi fosfat organik dan
sebaliknya yang berlangsung secara terus-menerus. Di alam, fosfor terdapat dalamdua bentuk,
yaitu fosfat organik dan fosfat anorganik. Fosfat organik adalah fosfat yang terdapat di dalam
tubuh organisme, sedangkan fosfat anorganik adalah fosfat yang terdapat di dalambatuan, tanah,
dan air.
Di dalam tubuh makhluk hidup, fosfor berfungsi menyimpan dan memindahkan energi (dalam
bentuk ATP), membentuk asam nukleat, serta membantu proses respirasi dan asimilasi. Tahapan
dalam daur fosfor adalah sebagai berikut.
1. Batuan yang mengandung fosfor mengalami pelapukan, sehingga fosfor terdapat di dalam
tanah dan masuk ke dalam air.
2. Tumbuhan akan menyerap fosfor dari tanah dalam bentuk fosfat anorganik, yaitu H2PO4–,
HPO42–, dan PO43–.
3. Melalui rantai makanan,fosfor didalam tubuh tumbuhan berpindah ke dalam tubuh hewan.
4. Jika tumbuhan dan hewan mati, terjadi dekomposisi oleh organisme pengurai,sehingga fosfor
akan dilepaskan kembali ke alam.
5. Fosfor di dalam tanah akan berpindah ke badan air melalui proses pengikisan tanah.
6. Tumbuhan air akan memanfaatkan fosfor yang terdapat dalam air untuk kebutuhannya.
Melalui rantai makanan di dalam badan air, fosfor akan berpindah ke dalamtubuh hewan air.
Jika tumbuhan dan hewan air mati, akan terjadi proses dekomposisi. Fosfor akan diendapkan di
dalam badan air (sedimentasi).
7. Proses pengangkatan tanah atau batuan dari dasar laut dapat mengembalikan fosfor ke
daratan. Berikut ini adalah gambar daur fosfor di alam:
Daur Sulfur (Belerang)
Daur sulfur adalah proses perubahan sulfur dari bentuk hidrogen sulfida menjadi sulfur
dioksida, kemudian menjadi sulfat dan kembali lagi menjadi hidrogen sulfida. Sulfur di alam
terdapat di atmosfer dalam bentuk sulfur dioksida (SO2) yang berasal dari aktivitas vulkanis
seperti letusan gunung berapi, pembakaran bahan bakar fosil, asap kendaraan, dan asap
pabrik.

Selain itu, sulfur juga terdapat dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S) yang dilepaskan dari
proses pembusukan bahan organik oleh bakteri dan jamur pengurai di dalamtanah dan air.
Sebagian H2S yang terbentuk akan tetap berada di dalam tanah dan sebagian lagi akan
berubah menjadi gas H2S yang menguap ke udara. H2S yang terdapat di dalam tanahakan
diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur dioksida (SO2) dengan bantuan bakteri. Ion
sulfat akan diserap oleh tumbuhan dan SO2 akan terlepas ke udara. H2S di udara akan bereaksi
dengan oksigen menjadi senyawa SO2. SO2 selanjutnya akan bereaksi dengan airmembentuk
senyawa asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat akan jatuh ke bumi dalam bentukhujan asam. Hujan
asam bersifat korosif terhadap batu-batuan dan logam. Dalam daur sulfur, mikroorganisme
yang berperan dalam setiap tahap perubahan bentuk sulfur adalah sebagai berikut.

1. H2S→ SO2→ SO4, bakteri sulfur tak berwarna, hijau, dan ungu.
2. SO4→ H2S, bakteri Desulfovibrio dalam reaksi reduksi sulfat secara anaerob.
3. H2S→ SO4, bakteri Thiobacillus dalam proses reaksi oksidasi sulfida secara aerob.

4. Sulfur organik SO4 + H2S mikroorganisme heterotrofik aerob dan anaerob.

Berikut ini adalah gambar daur sulfur di alam.


KESEIMBANGAN
EKOSISTEM

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi
atas permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau
global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan
peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen
ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan lingkungan.

Tujuan Pembelajaran:
Menganalisis data dan mengomunikasikan hasil pengamatan hubungan antara
komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya terhadap keseimbangan
ekosistem.

Indikator Tujuan Pembelajaran:


1. Menganalisis pengaruh interaksi antar komponen abiotik dan biotik terhadap
keseimbangan ekosistem.
2. Menerapkan upaya menjaga keseimbangan ekosistem

A. Lingkungan yang Seimbang


Kehidupan yang ada di muka bumi ini sebenarnya merupakan satu sistem ekologis. Sebagai
suatu sistem, semua komponen penyusunnya seperti manusia, hewan, tumbuhan dan
lingkungan akan saling memengaruhi komponen yang lainnya. Dalam keadaan normal,
lingkungan membentuk suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan dinamis (dynamic
equilibrium) Dalam kondisi keseimbangan ini, komponen-Komponen yang menyusun
ekosistem saling mendukung satu sama lain. Di dalam ekosistem hutan yang masih alami,
terdapat pohon-pohon atau tumbuhan lain yang berperan sebagai produsen. Sebagai
produsen, tumbuhan merupakan penghasil makanan (energi) dan oksigen, karena mampu
melakukan fotosintesis. Fotosintesis menghasilkan karbohidrat sebagai sumber energi bagi
konsumennya, termasuk manusia. Tumbuhan juga mempunyai fungsi sebagai tempat
berlindung atau tempat tinggal bagi berbagai jenis hewan. Selain untuk makanan, sumber
daya hutan juga dimanfaatkan manusia untuk memenuhi keperluan lain, seperti aneka jenis
kayu dan rotan yang digunakan untuk bahan bangunan dan peralatan rumah tangga.

B. Lingkungan yang Tidak Seimbang


Lingkungan dapat mengalami perubahan, baik karena kegiatan manusia atau peristiwa alam.
Perubahan lingkungan berpengaruh pada makhluk hidup yang ada dalam lingkungan
tersebut. Peristiwa masuknya atau dimasukkannya zat atau bahan ke lingkungan oleh karena
kegiatan manusia atau peristiwa alam yang mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan,
sehingga lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya disebut pencemaran
atau polusi. Zat atau bahan yang menyebabkan polusi disebut polutan. Suatu zat atau bahan
dikategorikan sebagai polutan jika kadarnya melebihi normal, berada pada tempat yang tidak
semestinya, berada pada waktu yang tidak tepat dan bersifat toksik/racun.
Faktor Penyebab Perubahan Lingkungan
1) Faktor Alami
Faktor alami yang menyebabkan perubahan keseimbangan komponen biotik dan abiotik
seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, gempa bumi, abrasi, angin topan, kebakaran
hutan, bahkan tsunami, dapat menyebabkan terputusnya rantai makanan yang menunjukkan
bahwa keseimbangan lingkungan sudah terganggu.

2) Faktor Manusia
Dibanding komponen biotik lainnya, manusia merupakan komponen biotik yang mempunyai
pengaruh ekologi terkuat di biosfer bumi ini. Dengan kemampuannya untuk mengembangkan
ilmu dan teknologi, manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar baik pengaruh yang
memusnahkan ekosistem maupun yang meningkatkan ekosistem. Dalam upaya memenuhi
kebutuhan hidupnya manusia mampu mengubah lingkungan sesuai dengan yang diinginkan,
misalnya dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) tanpa memikirkan
dampaknya. Beberapa faktor kerusakan alam akibat ulah manusia antara lain: perburuan liar,
tumpahan minyak, sampah, penggunaan CFCyang berlebih, nuklir, pembakaran hutan,
reklamasi dan pertambangan.

Upaya menjaga Ekosistem


Keseimbangan ekosistem perlu dijaga karnea ekosistem yang tidak seimbang, akan
berdampak langsung pada keberlangsungan hidup manusia. Perubahan iklim merupakan
salah satu dampak akibat dari ketidakseimbangan ekosistem. Selain itu, ada banyaknya berita
mengenai hewan-hewan liar yang mulai menyerang penduduk. Hal itu memperlihatkan
bahwa rumah bagi hewan-hewan ini semakin sempit, sehingga mereka keluar hutan demi
mencari makan dan mencari tempat tinggal. Agar bumi tetap menjadi rumah yang aman dan
nyaman bagi setiap makhluk hidup yang tinggal di dalamnya, diperlukan upaya manusia
untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Upaya Menjaga Ekosistem di Rumah


Beberapa kegiatan upaya menjaga ekosistem yang dapat dilakukan dirumah, yaitu sebagai
berikut:
a. Mengurangi penggunaan bahan kimia pencemar lingkungan
b. Mengurangi produksi sampah rumah tangga dalam memilah sampah
c. Menghemat penggunaan air
d. Menghemat penggunaan kertas dan tisu
e. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
f. Menghindari penggunaan alat-alat yang terdapat kandungan CFC didalamnya

Upaya menjaga keseimbangan dimasyarakat


Beberapa kegiatan upaya menjaga ekosistem yang dapat dilakukan di lingkungan masyarakat,
yaitu sebagai berikut,
a. Melakukan reboisasi dan tebang pilih
b. Menjaga kelestarian hutan dan melindungi
c. Bijak dalam bercocok tanam.. Menginsumsi hasil pertanian dan peternakan dalam negeri
e. Melakukan analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Upaya Pemulihan Kerusakan Ekosistem
Manusia memerlukan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu,
diperlukan usaha-usaha pelestarian lingkungan agar lingkungan tetap bisa memberikan
manfaat bagi manusia. Kejadian demi kejadian yang dialami di dalam negeri ini telah memberi
dampak yang sangat besar. Tidak sedikit kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia
juga. Namun, hal yang perlu dipertanyakan adalah apakah pengalaman tersebut sudah cukup
menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru
merasa lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri tanpa suatu
pencarian solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi? Ada beberapa usaha yang mestinya
dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, yaitu upaya rekonsiliasi,
perubahan konsep atau pemahaman tentang alam dan menanamkan budaya pelestari.

Menjalankan Progam Penanaman Seribu Pohon


Bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan rob bukan terjadi begitu saja. Bencana ini
utamanya terjadi karena kurangnya daerah resapan air hujan akibat penggundulan hutan. Alih
fungsi hutan menjadi lahan pertanian dan bangunan membuat tanah menjadi lemah dalam
menyerap air. Akibatnya, lapisan tanah terkikis dan terjadilah erosi. Dengan adanya penahan
tanah terhadap air hujan atau ombak, maka kemungkinan terjadi bencana banjir, longsor dan
rob bisa berkurang. Di wilayah padat penduduk bisa disiasati dengan melakukan penanaman
pohon-pohon buah atau tanaman hias di sekitar rumah. Selain membantu tanah untuk
menyerap air, lingkungan sekitar rumah terlihat lebih hidup dengan adanya tanaman.

Tidak Membuang Limbah ke Sungai atau Laut


Selain penggundulan hutan, pembuangan sampah di aliran sungai juga mempengaruhi
terjadinya banjir. Sampah plastik misalnya, sulit untuk didegradasi dan biasanya menumpuk di
sepanjang aliran sungai. Saat hujan datang, aliran terhalang sampah sehingga aliran air
membelok keluar dari aliran sungai. Selain menjadi penyebab banjir, dampak sampah plastik
bagi kesehatan juga cukup beresiko. Air-air yang tergenang di sampah plastik berperan besar
dalam daur hidup nyamuk yang membawa penyakit malaria atau demam berdarah. Bukan
hanya limbah sampah, pabrik yang dekat aliran sungai juga sering membuang limbahnya di
sungai. Pembuangan limbah seperti ini masih perlu banyak dievaluasi karena pada
kenyataannya limbah yang dibuang banyak yang mengandung logam berat. Bahaya logam
berat bagi lingkungan sangat besar. Selain baunya yang menyengat, logam berat dapat
meracuni ikan dan bersifat karsiogenik bagi tubuh manusia.

Tidak Melakukan Perburuan Liar dan Perusakan Alam


Semua unsur dalam lingkungan hidup saling berinteraksi dan mengalami hubungan timbal
balik. Untuk itu perlu disadari bahwa merusak alam dengan melakukan penebangan ilegal,
perburuan liar, hingga perusakan hutan akan merusak rantai makanan dan pada akhirnya akan
berimbas kepada kehidupan manusia. Oleh karena itu, pelaku perusakan lingkungan hidup
harus diberi sanksi yang berat agar ada rasa jera untuk mengulangi perbuatannya. Pada
lingkungan laut contohnya, penggunaan pukat harimau dan bom ikan sebaiknya dihentikan
dan diberi sanksi yang tegas karena mengancam ekosistem dan kehidupan biota laut di
dalamnya. Itulah beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari- hari. Kita
dapat memulainya dari kita sendiri. Apabila upaya- upaya tersebut dilakukan per individu
setiap harinya, maka hal ini akan dapat membantu mengurangi berbagai peristiwa
keseimbangan ekosistem yang dapat berdampak pada perubahan lingkungan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Indralaya Utara
Mata Pelajaran : Biologi
Fase/Kelas : E/X
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Materi : Komponen dan Interaksi antar Komponen Ekosistem

Indikator Pembelajaran

Menganalisis macam-macam interaksi antar komponen ekosistem


Menganalisis peranan komponen ekosistem (produsen, konsumen, detrivora, dan
pengurai)

Langkah Pembelajaran

Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok mencari 1


lokasi di halaman sekolah (lapangan terbuka, di bawah pohon dan di taman
sekolah
Setelah mengamati lingkungan sekitar. Analisislah :
a.Komponen biotik dan abiotik yang kalian peroleh dilingkungan tersebut
b.Peranan masing-masing komponen ekosistem
c Bentuk interaksi antar komponen ekosistem
d.Pengaruh setiap komponen terhadap keseimbangan lingkungan
Hasil analisis di buat dalam bentuk (laporan tertulis, gambar info grafis atau video)

REFLEKSI
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2

kelompok 4
kelompok 3

kelompok 5 kelompok 6

REFLEKSI
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Indralaya Utara
Mata Pelajaran : Biologi
Fase/Kelas : E/X
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Materi : Aliran Energi

Indikator Pembelajaran

Menganalisis aliran energi pada rantai makanan dan jaring-jaring makanan


Menganalisis bentuk piramida ekologi

Langkah Pembelajaran

1. Guru membagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok diberikan


gambar jaring-jaring makanan pada ekosistem air dan darat
2. Setelah mengamati salah satu jaring-jaring makanan, analisislah :
a. Bentuk rantai makanan
b. Jenis interaksi antar komponen ekosistem pada jaring-jaring makanan
c. Kaitan setiap komponen terhadap fungsinya dalam rantai makanan
d. Gambarkan piramida ekologi (jumlah, biomassa, dan energi
3.Hasil analisis di buat dalam bentuk (laporan tertulis, gambar info grafis, atau
jurnal belajar)

kelompok 2
kelompok 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Indralaya Utara
Mata Pelajaran : Biologi
Fase/Kelas : E/X
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Materi : Daur Biogeokimia

Indikator Pembelajaran

Menganalisis Daur biogeokimia (air, karbon, nitrogen, belerang dan fosfor)

Langkah Pembelajaran

Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk mencari salah satu


siklus biogeokimia yang berbeda (Siklus air, nitrogen, fosfor, belerang,
karbon)
Menganalisis :
a. Bentuk senyawa kimia yang mengalami siklus biogeokimia
b. Komponen-komponen yang terlibat pada daur biogeokimia tersebut.
Hasil analisis di buat dalam bentuk (laporan tertulis, gambar info grafis,
jurnal belajar, atau skema atau bagan daur bioegeokimia)

REFLEKSI
PERMAINAN SNAKE AND LADDER
Keseimbangan Ekosistem

30 29 28 27 26
Sumber
Siklus
Daya
Biogeokimia
Alam
Selesai

23 24 25
21 22

Kepunahan

18 19 20
16 17
Rantai Daya
Makanan Pencemaran
dukung
lingkungan

11 12 13 14 15

Kehilangan Stabilitas
habitat Ekonomi

7 8 9 10
6

Dekomposer Konsumen Produsen

1 2 3 4 5

Keanekaragaman Jaring
hayati
Makanan
KARTU SOAL PERMAINAN SNAKE AND LADDER

1 sebutkan dua contoh kerusakan 2 jelaskan 2 contoh kerusakan


ekosistem yang disebabkan oleh ekosistem yang disebabkan oleh
aktivitas manusia aktivitas manusia

jelaskan bagaimana dampak


sebutkan dua dampak kerusakan 4
3 ekosistem yang disebabkan oleh
penebangan hutan yang dapat
menyebabkan kerusakan ekosistem
aktivitas manusia dan gangguan terhadap
keanekaragaman hayati.

5 6
jelaskan dampak polusi air apa hubungan pemanasan global
terhadap biota di dalamnya dengan keseimbangan ekosistem

7 apa dampak perubahan iklim 8


mengapa erosi dapat menyebabkan
terhadap ekosistem yang ada di
kerusakan ekosistem
hutan

9 jelaskan pengaruh penggunaan


10 sebutkan dua indikator
pestisida terhadap ekosistem sawah lingkungan yang tidak seimbang

11 sebutkan dua dampak dari 12 sebutkan 3 contoh perilaku


ketidakseimbangan ekosistem manusia yang merusak ekosistem

13 apa dampak yang terjadi apabila 14 upaya apa yang dapat dilakukan
terjadi penebangan hutan secara untuk mencegah terjadinya
liar terhadap ekosistem penebangan hutan secara liar

pendekatan yang paling efektif apa hambatan yang dihadapi


15 dalam mengatasi kerusakan 16 dalam upaya mengatasi kerusakan
ekosistem, perlindungan ekosistem ekosistem dan bagaimana
yang ada atau restorasi ekosistem mengatasinya?
yang rusak? berikan pendapatmu.
KARTU SOAL PERMAINAN SNAKE AND LADDER

17 bagaimana cara menciptakan


18sebutkan contoh bentuk partisipasi
keseimbangan antara upaya masyarakat untuk mengatasi
konservasi dan kebutuhan manusia? kerusakan ekosistem

19 bagaimana peran teknologi dalam


bagaimana pendekatan 20 upaya mengatasi kerusakan
berkelanjutan untuk mencegah
kerusakan ekosistem ekosistem

apakah upaya mengatasi kerusakan manakah yang lebih efektif dalam


21 ekosistem lebih efektif jika
22 upaya mengatasi kerusakan
dilakukan secara global atau lokal? ekosistem jika dilakukan secara
berikan pendapatmu. global atau lokal? berikan
pendapatmu.

apa pentingnya pendidikan dan


23 kesadaran masyarakat dalam upaya
24 apakah pengaruh perekonomian
terhadap kerusakan ekosistem?
untuk mengatasi kerusaakan
ekosistem?

jika anda memiliki sumber daya


25 yang cukup, apa tindakan yang 26 upaya apa yang dapat dilakukan
untuk menjaga ekosistem di
akan dilakukan untuk mengatasi
lingkungan tempat tinggal
kerusakan ekosistem?

27 28 apa peran konservasi habitaat


upaya yang dapat dilakukan untuk untuk memulihkan keseimbangan
menjaga ekosistem di masyarakat ekosistem

29 jelaskan cara yang dapat dilakukan 30 apa strategi yang dapat dilakukan
untuk memulihkan keseimbangan untuk mempertahankan
ekosistem yang terganggu keseimbangan ekosistem
ASESMEN SUMATIF

1. Berikut merupakan bentuk hubungan antara komponen biotik yang mempengaruhi


komponen abiotik adalah….
A. Cahaya matahari berperan dalam pertumbuhan tanaman
B. Cahaya matahari mempengaruhi suhu udara
C. Cacing tanah meningkatkan kesuburan tanah
D. Kadar air mempengaruhi kelembaban udara
E. Air berperan dalam kelangsungan hidup organisme

2. Salah satu bentuk hubungan antara komponen biotik dengan biotik adalah sebagai
berikut, kecuali….
A. Kompetisi
B. Predasi
C. Simbiosis
D. Alelopati
E. Evaporasi

3. Ekosistem ini terdapat di perairan dangkal dan jernih dengan suhu lebih dari 22⁰C,
masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga organisme autotrof didalamnya dapat
berfotosintesis, dan didominasi kelompok Cnidaria yang menyekresikan kalsium
karbonat. Jika dianalisis, termasuk ciri-ciri jenis ekosistem perairan apakah yang
dimaksud?
A. Ekosistem pantai pasir
B. Ekosistem pantai batu
C. Ekosistem terumbu karang
D. Ekosistem estuari
E. Ekosistem laut dalam

4. Diketahui bahwa interaksi yang terjadi antara jamur Penicillium notatum dapat
menghambat pertumbuhan/membunuh bakteri, dalam ekosistem bentuk interaksi
tersebut termasuk kedalam … .
A. Kompetisi
B. Predasi
C. Antibiosis
D. Netralisme
E. Parasitisme

5. Perhatikan gambar berikut ini!


Berdasarkan skema jaring-jaring makanan
tersebut, apabila tikus dimusnahkan maka
yang akan terjadi adalah ….
A. Ekosistem akan tetap stabil karena tikus
merupakan hama penganggu
B. Menurunnya populasi ular dan ekosistem menjadi stabil karena ular sebagai
predator
C. Meningkatnya populasi serangga herbivora dan ekosistem menjadi tidak stabil
D. Polpulasi burung pemakan biji-bijian meningkat dan ekosistem tetap stabil
E. Meningkatnya populasi burung elang dan ekosistem menjadi tidak stabil

6. Berdasarkan jaring-jaring makanan di atas, manakah yang dikategorikan sebagai


konsumen 2 sekaligus konsumen 3?
A. Kelinci dan Burung Pemakan Serangga
B. Burung Pemakan Serangga dan Laba-laba
C. Laba-laba dan Ular
D. Tikus dan Kelinci
E. Ular dan Elang

7. Di padang rumput yang mengalam kekeringan berkepanjangan, hidup sekelompok


zebra dan singa. Akibat kekeringan, terjadi penurunan produsen yang selanjutnya
akan terjadi…
A. Populasi rumput musnah
B. Peningkatan populasi zebra dan singa
C. Penurunan populasi zebra dan singa
D. Penurunan populasi zebra dan peningkatan populasi singa
E. Peningkatan populasi zebra dan penurunan populasi singa
8. Dalam rantai makanan tidak semua energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan trofik
berikutnya berpindah secara sempurna dan selama perjalanannya energi terus
berkurang. Selain itu, kehilangan energi yang paling besar adalah antara tumbuhan
dan konsumen primer (herbivora). Hal ini terjadi karena….
A. Herbivora tidak mampu secara sempurna mencerna serat kasar dari tumbuhan
sehingga banyak energi yang terbuang bersama feses.
B. Herbivora banyak melakukan aktivitas respirasi sehingga energi yang dibutuhkan
lebih banyak.
C. Herbivora tidak mampu mengonsumsi semua jenis produsen sehingga energi yang
tersedia di alam tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
D. Beberapa herbivora pemamah biak sehingga energi yang terkandung dalam
makanannya tidak termanfaatkan secara sempurna.
E. Pencernaan herbivora dibantu oleh mikroorganisme untuk menghancurkan
selulosa pada makanannya.

9. Ketika hewan mengonsumsi makanan, mereka memiliki level efisiensi dalam


mengubah makanan tersebut menjadi biomassa. Level efisiensi dapat dihitung dengan
rumus.
Produktivitas Sekunder Bersih X 100%
Efisiensi Produk= Asimilasi Produk Primer

Jika diketahui seekor serangga mengonsumsi biji- bijian dengan kandungan energi
200 J dan kemudian menggunakannya 50J untuk respirasi dan memproduksi feces
hingga 100 J, lalu berapakah produktivitas sekunder bersih dari serangga tersebut?
A. 0 J
B. 50 J
C. 100 J
D. 150 J
E. 200 J

10. Berikut proses yang mempengaruhi daur karbon di alam!


1) Penggunaan bahan bakar fosil
2) Respirasi makhluk hidup
3) Dekomposisi pada kondisi aerob
4) Fotosintesis pada tumbuhan Normalnya cahaya matahari yang menembus atmosfer
akan dipantulkan kembali ke luar angkasa.
Tetapi karbondioksida dalam jumlah banyak pada atmosfer akan memerangkap panas
cahaya matahari sehingga terjadi peningkatan suhu bumi yang dikenal sebagai
pemanasan global. Dari beberapa proses di atas, yang merupakan proses penghasil
polutan karbondioksida adalah ....
A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. Semua benar

11. Perhatikan penjelasan berikut!


1) Bentuk pengurangan antara nilai gross primary productivity (GPP) dengan total
energi yang digunakan produsen untuk respirasi (Rs).
2) Selisih antara hasil fotosintesis dan konsumsi bahan bakar organik dalam
respirasi.
3) Biomassa vegetasi yang ditambahkan ke ekosistem per satuan luas per satuan
waktu (g/m2/tahun).
4) Nilai laju saat organisme-organisme mensintesis biomassa baru. 5. Nilai biomassa
tanaman tegakan (standing crop biomass). Net primary productivity (NPP)
merupakan nilai produktivitas bersih yang dihasilkan oleh produsen primer suatu
rantai makanan. Dari penjelasan diatas, yang bukan merupakan cara untuk
menghitung nilai NPP adalah... .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

12. Pernyataan berikut yang tidak menjelaskan siklus karbon adalah


A. Hutan berperan besar dalam siklus karbon
B. Produsen mengubah karbon menjadi senyawa organic Kembali
C. Fiksasi gas karbon dilakukan oleh organisme berklorofil
D. Respirasi makhluk hidup mengikat karbon bebas menjadi senyawa organic
E. Siklus karbon memengaruhi proses evapotranspirasi

13. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika X terbakar habis, dampak yang terjadi adalah


A. Aliran air berkurang
B. Tidak memengaruhi persediaan air di hutan
C. Bertambah besarnya aliran air dari gunung
D. Bertambah besar proses evapotranspirasi
E. Bertambah besar daya serap humus

14. Proses yang terjadi pada bagian yang bertanda X adalah…

Tumbuhan Hewan
atmosfer

tanah
PO4 X Sisa hewan mati

A. Pembentukan fosfat organik dari unsur-unsur fosfat


B. Mengubah fosfat organik dari sisa organisme menjadi fosfat anorganik
C. Mengambil unsur fosfor dari lingkungan dalam bentuk fosfat anorganik
D. Mengikat fosfat anorganik dan menyediakan bagi tumbuhan
E. Melepaskan fosfor ke atmosfer hasil penguraian fosfat anorganik
15. Bentuk sulfur nomor 1, 2, dan 3 secara berturut- 3
5
2

turut yaitu…
a. S, SO2,SO42-
4

b. SO2, S, H2S
1

c. H2S, S, SO2
d. SO42-, H2S, S
e. H2S, SO42-, S

16. Perhatikan daur biogeokimia berikut!

Pada daur nitrogen di atas, 3, 2, dan 1 secara berturut-turut adalah… .


A. Fiksasi Nitrogen, Amonifikasi, Dentrifikasi
B. Amonifikasi, Dentrifikasi, Fiksasi Nitrogen
C. Reduksi Nitrat, Amonifikaasi, Dentrifikasi
D. Oksidasi Nitrogen, Fiksasi Nitrogen, Reduksi Nitrat
E. Dentrifikasi, Fiksasi Nitrogen, Amonifikasi

17. Berikut ini bermacam-macam tumbuhan dalam sebuah ekosistem:


1) Rumput
2) Pohon
3) Lichens
4) Perdu
5) Lumut
Apabila ekosistem tersebut merupakan hasil suksesi, urutan tumbuhan yang muncul
sehingga terbentuk komunitas klimaks adalah…
A. 1-3-4-2-5
B. 1-4-3-5-2
C. 3-1-4-2-5
D. 3-5-1-4-2
E. 4-3-1-5-2

18. Suksesi primer adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang mula-mula
tidak bervegetasi atau lahan yang pernah bervegetasi, tetapi mengalami gangguan
berat hingga komunitas asal hilang secara total atau tidak ada lagi kehidupan.
Sedangkan suksesi sekunder adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang
pada awalnya telah bervegetasi sempurna, kemudian mengalami kerusakan, tetapi
tidak sampai menghilangkan komunitas asal secara total. Sebuah tatanan lingkungan
yang terbentuk dari ekosistem alami yang mengalami perusakan disebut ekosistem
suksesi. Berikut yang termasuk contoh ekosistem hasil suksesi primer…
A. Penebangan hutan di Bukit Lawang
B. Kawasan di sekitar Gunung Batur
C. Pembakaran hutan di Kalimantan
D. Banjir bandang di kawasan Kalimantan Selatan
E. Danau rawa pening yang ditumbuhi eceng gondok

19. Pembukaan hutan untuk lahan dan pemukiman secara besar-besaran akan
mengakibatkan kerusakan lingkungan, seperti…
A. Eutrofikasi
B. Hujan asam
C. Efek rumah kaca
D. Mata air menjadi kering
E. Rusaknya lapisan ozon

20. Tumbuhan bakau memiliki peran penting bagi lingkungan. Namun saat ini, ekosistem
bakau mengalami tekanan dengan ancaman berupa alih fungsi lahan untuk industri,
permukiman, tambak, pencemaran limbah domestik, dan illegal logging. Bagaimana
hubungan antara kegiatan alih fungsi ekosistem bakau dengan kondisi ekologis
disekitarnya?
A. Tidak ada pengaruhnya, alih fungsi lahan justru meningkatkan pendapatan
masyarakat sekitar
B. Tidak berpengaruh sama sekali, karena hasil tangkapan perikanan tetap mengalami
peningkatan
C. Berpengaruh, karena alih fungsilahan menyebakan berbagai macam penyakit
D. Berpengaruh, karena menyebabkan hilangnya kicauan burung-burung
E. Berpengaruh, karena terjadi penurunan populasi ikan, udang, dan kerang
KARTU SOAL BIOLOGI
ASESMEN SUMATIF MATERI EKOSISTEM
Satuan Pendidikan : SMAN 1 Indralaya Utara Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal : 20 PG
Kelas/Semester : X IPA/Ganjil Penyusun : Ersa Lois A.

Capaian Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan


Pembelajaran solusi atas permasalahan-permasalahan berdasarkan isu lokal,
nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk
hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi
biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta
perubahan lingkungan.
Tujuan Menganalisis data dan mengomunikasikan hasil pengamatan
Pembelajaran hubungan antara komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya di
terhadap keseimbangan ekosistem.
Materi Komponen Ekosistem dan Interaksi Antarkomponen
Indikator Soal 1. Menganalisis macam-macam interaksi antar komponen ekosistem
2. Menganalisis peranan komponen ekosistem (produsen, konsumen
dan pengurai)
Level Kognitif C4
No. Soal 1,2,3
Skor 5
Kunci Jawaban 1. C
2. E
3. C
1. Berikut merupakan bentuk hubungan antara komponen biotik yang mempengaruhi
komponen abiotik adalah….
A. Cahaya matahari berperan dalam pertumbuhan tanaman
B. Cahaya matahari mempengaruhi suhu udara
C. Cacing tanah meningkatkan kesuburan tanah
D. Kadar air mempengaruhi kelembaban udara
E. Air berperan dalam kelangsungan hidup organisme

2. Salah satu bentuk hubungan antara komponen biotik dengan biotik adalah sebagai
berikut, kecuali….
A. Kompetisi
B. Predasi
C. Simbiosis
D. Alelopati
E. Evaporasi

3. Ekosistem ini terdapat di perairan dangkal dan jernih dengan suhu lebih dari 22⁰C,
masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga organisme autotrof didalamnya dapat
berfotosintesis, dan didominasi kelompok Cnidaria yang menyekresikan kalsium
karbonat. Jika dianalisis, termasuk ciri-ciri jenis ekosistem perairan apakah yang
dimaksud?
A. Ekosistem pantai pasir
B. Ekosistem pantai batu
C. Ekosistem terumbu karang
D. Ekosistem estuari
E. Ekosistem laut dalam

Capaian Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan


Pembelajaran solusi atas permasalahan- permasalahan berdasarkan isu lokal,
nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk
hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi
biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta
perubahan lingkungan.
Tujuan Menganalisis data dan mengomunikasikan hasil pengamatan
Pembelajaran hubungan antara komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya di
terhadap keseimbangan ekosistem.
Materi Komponen Ekosistem
Indikator Soal 1. Menganalisis macam-macam interaksi antar komponen ekosistem
2. Menganalisis peranan komponen ekosistem (produsen, konsumen
dan pengurai)
Level Kognitif C4 dan C6
No. Soal 4,5,6,7
Skor 5
Kunci Jawaban 4. C
5. C
6. B
7. C
4. Diketahui bahwa interaksi yang terjadi antara jamur Penicillium notatum dapat
menghambat pertumbuhan/membunuh bakteri, dalam ekosistem bentuk interaksi
tersebut termasuk kedalam … .
A. Kompetisi
B. Predasi
C. Antibiosis
D. Netralisme
E. Parasitisme

5.
Berdasarkan skema jaring-jaring makanan tersebut, apabila tikus dimusnahkan maka
yang akan terjadi adalah ….
A. Ekosistem akan tetap stabil karena tikus merupakan hama penganggu
B. Menurunnya populasi ular dan ekosistem menjadi stabil karena ular sebagai
predator
C. Meningkatnya populasi serangga herbivora dan ekosistem menjadi tidak stabil
D. Polpulasi burung pemakan biji-bijian meningkat dan ekosistem tetap stabil
E. Meningkatnya populasi burung elang dan ekosistem menjadi tidak stabil

6. Berdasarkan jaring-jaring makanan di atas, manakah yang dikategorikan sebagai


konsumen 2 sekaligus konsumen 3?
A. Kelinci dan Burung Pemakan Serangga
B. Burung Pemakan Serangga dan Laba-laba
C. Laba-laba dan Ular
D. Tikus dan Kelinci
E. Ular dan Elang

7. Di padang rumput yang mengalam kekeringan berkepanjangan, hidup sekelompok


zebra dan singa. Akibat kekeringan, terjadi penurunan produsen yang selanjutnya akan
terjadi…
A. Populasi rumput musnah
B. Peningkatan populasi zebra dan singa
C. Penurunan populasi zebra dan singa
D. Penurunan populasi zebra dan peningkatan populasi singa
E. Peningkatan populasi zebra dan penurunan populasi singa

Capaian Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan


Pembelajaran solusi atas permasalahan- permasalahan berdasarkan isu lokal,
nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk
hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi
biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta
perubahan lingkungan.
Tujuan Menganalisis data dan mengomunikasikan hasil pengamatan
Pembelajaran hubungan antara komponen biotik dan
abiotik serta pengaruhnya terhadap keseimbangan ekosistem.
Materi Aliran Energi
Indikator Soal 1. Menganalisis aliran energi pada rantai makanan dan jaring-jaring
makanan
2. Menganalisis bentuk piramida energi
Level Kognitif C4 dan C5
No. Soal 8,9: C4
11,12: C5
Skor 5
Kunci Jawaban 8. A
9. B
10. A
11. E
8. Dalam rantai makanan tidak semua energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan trofik
berikutnya berpindah secara sempurna dan selama perjalanannya energi terus
berkurang. Selain itu, kehilangan energi yang paling besar adalah antara tumbuhan dan
konsumen primer (herbivora). Hal ini terjadi karena….
A. Herbivora tidak mampu secara sempurna mencerna serat kasar dari tumbuhan
sehingga banyak energi yang terbuang bersama feses.
B. Herbivora banyak melakukan aktivitas respirasi sehingga energi yang dibutuhkan
lebih banyak.
C. Herbivora tidak mampu mengonsumsi semua jenis produsen sehingga energi yang
tersedia di alam tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
D. Beberapa herbivora pemamah biak sehingga energi yang terkandung dalam
makanannya tidak termanfaatkan secara sempurna.
E. Pencernaan herbivora dibantu oleh mikroorganisme untuk menghancurkan selulosa
pada makanannya.

9. Ketika hewan mengonsumsi makanan, mereka memiliki level efisiensi dalam


mengubah makanan tersebut menjadi biomassa. Level efisiensi dapat dihitung dengan
rumus.
Produktivitas Sekunder Bersih X 100%
Efisiensi Produk= Asimilasi Produk Primer
Jika diketahui seekor serangga mengonsumsi biji- bijian dengan kandungan energi 200
J dan kemudian menggunakannya 50J untuk respirasi dan memproduksi feces hingga
100 J, lalu berapakah produktivitas sekunder bersih dari serangga tersebut?
A. 0 J
B. 50 J
C. 100 J
D. 150 J
E. 200 J

10. Berikut proses yang mempengaruhi daur karbon di alam!


1) Penggunaan bahan bakar fosil
2) Respirasi makhluk hidup
3) Dekomposisi pada kondisi aerob
4) Fotosintesis pada tumbuhan Normalnya cahaya matahari yang menembus atmosfer
akan dipantulkan kembali ke luar angkasa.
Tetapi karbondioksida dalam jumlah banyak pada atmosfer akan memerangkap panas
cahaya matahari sehingga terjadi peningkatan suhu bumi yang dikenal sebagai
pemanasan global. Dari beberapa proses di atas, yang merupakan proses penghasil
polutan karbondioksida adalah ....
A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. Semua benar

11. Perhatikan penjelasan berikut!


1) Bentuk pengurangan antara nilai gross primary productivity (GPP) dengan total
energi yang digunakan produsen untuk respirasi (Rs).
2) Selisih antara hasil fotosintesis dan konsumsi bahan bakar organik dalam respirasi.
3) Biomassa vegetasi yang ditambahkan ke ekosistem per satuan luas per satuan
waktu (g/m2/tahun).
4) Nilai laju saat organisme-organisme mensintesis biomassa baru. 5. Nilai biomassa
tanaman tegakan (standing crop biomass). Net primary productivity (NPP)
merupakan nilai produktivitas bersih yang dihasilkan oleh produsen primer suatu
rantai makanan. Dari penjelasan diatas, yang bukan merupakan cara untuk
menghitung nilai NPP adalah... .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Capaian Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan


Pembelajaran solusi atas permasalahan- permasalahan berdasarkan isu lokal,
nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk
hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi
biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta
perubahan lingkungan.
Tujuan Pembelajaran Menganalisis data dan mengomunikasikan hasil pengamatan
hubungan antara komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya
terhadap keseimbangan ekosistem.
Materi Daur Biogeokimia
Indikator Soal Menganalisis daur biogeokimia (air, karbon, nitrogen, belerang dan
fosfor)
Level Kognitif C4
No. Soal 12,13,14,15,16
Skor 5
Kunci Jawaban 12. D
13. C
14. B
15. A
16. B
12. Pernyataan berikut yang tidak menjelaskan siklus karbon adalah
A. Hutan berperan besar dalam siklus karbon
B. Produsen mengubah karbon menjadi senyawa organic Kembali
C. Fiksasi gas karbon dilakukan oleh organisme berklorofil
D. Respirasi makhluk hidup mengikat karbon bebas menjadi senyawa organic
E. Siklus karbon memengaruhi proses evapotranspirasi

13. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika X terbakar habis, dampak yang terjadi adalah


A. Aliran air berkurang
B. Tidak memengaruhi persediaan air di hutan
C. Bertambah besarnya aliran air dari gunung
D. Bertambah besar proses evapotranspirasi
E. Bertambah besar daya serap humus

14. Proses yang terjadi pada bagian yang bertanda X adalah…


Tumbuhan Hewan atmosfer

tanah
PO4 X Sisa hewan mati

A. Pembentukan fosfat organik dari unsur-unsur fosfat


B. Mengubah fosfat organik dari sisa organisme menjadi fosfat anorganik
C. Mengambil unsur fosfor dari lingkungan dalam bentuk fosfat anorganik
D. Mengikat fosfat anorganik dan menyediakan bagi tumbuhan
E. Melepaskan fosfor ke atmosfer hasil penguraian fosfat anorganik

15. Bentuk sulfur nomor 1, 2, dan 3 secara berturut-


turut yaitu… 3
5

2
a. S, SO2,SO42-
b. SO2, S, H2S
c. H2S, S, SO2 4

d. SO42-, H2S, S 1

e. H2S, SO42-, S

16. Perhatikan daur biogeokimia berikut!

Pada daur nitrogen di atas, 3, 2, dan 1 secara berturut-turut adalah… .


A. Fiksasi Nitrogen, Amonifikasi, Dentrifikasi
B. Amonifikasi, Dentrifikasi, Fiksasi Nitrogen
C. Reduksi Nitrat, Amonifikaasi, Dentrifikasi
D. Oksidasi Nitrogen, Fiksasi Nitrogen, Reduksi Nitrat
E. Dentrifikasi, Fiksasi Nitrogen, Amonifikasi

Capaian Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan


Pembelajaran solusi atas permasalahan- permasalahan berdasarkan isu lokal,
nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk
hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi
biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen serta
perubahan lingkungan.
Tujuan Menganalisis data dan mengomunikasikan hasil pengamatan
Pembelajaran hubungan antara komponen biotik dan abiotik serta pengaruhnya
terhadap keseimbangan ekosistem.
Materi Keseimbangan Ekosistem
Indikator Soal 1. Menganalisis pengaruh interaksi antar komponen abiotik dan biotik
terhadap keseimbangan ekosistem.
2. Menerapkan upaya menjaga keseimbangan ekosistem
Level Kognitif C4, C5, C6
No. Soal 17,18: C5
19: C4
20: C6
Skor 5
Kunci Jawaban 17. D
18. B
19. C
20. E
17. Berikut ini bermacam-macam tumbuhan dalam sebuah ekosistem:
1) Rumput
2) Pohon
3) Lichens
4) Perdu
5) Lumut
Apabila ekosistem tersebut merupakan hasil suksesi, urutan tumbuhan yang muncul
sehingga terbentuk komunitas klimaks adalah…
A. 1-3-4-2-5
B. 1-4-3-5-2
C. 3-1-4-2-5
D. 3-5-1-4-2
E. 4-3-1-5-2

18. Suksesi primer adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang mula-mula
tidak bervegetasi atau lahan yang pernah bervegetasi, tetapi mengalami gangguan berat
hingga komunitas asal hilang secara total atau tidak ada lagi kehidupan. Sedangkan
suksesi sekunder adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang pada
awalnya telah bervegetasi sempurna, kemudian mengalami kerusakan, tetapi tidak
sampai menghilangkan komunitas asal secara total. Sebuah tatanan lingkungan yang
terbentuk dari ekosistem alami yang mengalami perusakan disebut ekosistem suksesi.
Berikut yang termasuk contoh ekosistem hasil suksesi primer…
A. Penebangan hutan di Bukit Lawang
B. Kawasan di sekitar Gunung Batur
C. Pembakaran hutan di Kalimantan
D. Banjir bandang di kawasan Kalimantan Selatan
E. Danau rawa pening yang ditumbuhi eceng gondok

19. Pembukaan hutan untuk lahan dan pemukiman secara besar-besaran akan
mengakibatkan kerusakan lingkungan, seperti…
A. Eutrofikasi
B. Hujan asam
C. Efek rumah kaca
D. Mata air menjadi kering
E. Rusaknya lapisan ozon
20. Tumbuhan bakau memiliki peran penting bagi lingkungan. Namun saat ini, ekosistem
bakau mengalami tekanan dengan ancaman berupa alih fungsi lahan untuk industri,
permukiman, tambak, pencemaran limbah domestik, dan illegal logging. Bagaimana
hubungan antara kegiatan alih fungsi ekosistem bakau dengan kondisi ekologis
disekitarnya?
A. Tidak ada pengaruhnya, alih fungsi lahan justru meningkatkan pendapatan
masyarakat sekitar
B. Tidak berpengaruh sama sekali, karena hasil tangkapan perikanan tetap mengalami
peningkatan
C. Berpengaruh, karena alih fungsilahan menyebakan berbagai macam penyakit
D. Berpengaruh, karena menyebabkan hilangnya kicauan burung-burung
E. Berpengaruh, karena terjadi penurunan populasi ikan, udang, dan kerang

Pedoman Penilaian Pilihan Ganda


Keterangan Bobot Skor:
• Jika dijawab benar skor 5
• Jika dijawab salah/ tidak dijawab skor 0
• Jumlah skor total adalah 20

Nilai Akhir: Skor total x 5


A. Identitas Modul
Triewarni, S.Pd.
Penyusun

Kelas X

Fase Pencapaian Fase E

Elemen Pemahaman Biologi dan Keterampilan Proses

Topik Virus

Alokasi Waktu 45 menit x 6 Jam pelajaran (3x pertemuan)

Profil Pelajar Pancasila Mandiri, Bernalar kritis, dan Kreatif.

B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah mempelajari tentang ciri makhluk hidup yang berukuran mikroskopis agar
bisa mengidentifikasi jenis jenis organisme yang mikroskopis, bisa membandingkan antara
virus dengan mikroorganisme lainnya, mana yang termasuk uniseluler, dan mana yang bukan
disebut sel. Sehingga diharapkan mampu membedakan keduanya dari cara perkembangbiakan
struktur dan bisa memecahkan masalah dilapangan ketika menemukan dampak, gejala dari
mikroorganisme tersebut, dari berbagai sumber informasi seperti infografis dan mengetahui
peranannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan Fase E, adalah
1. Mandiri melalui pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan saat melihat sebuah video
maupun membaca sumber, mengerjakan segala tugas individu yang diberikan dalam
upaya meningkatkan kompetensinya.
2. Bernalar Kritis, melalui proses informasi dan gagasan serta melakukan evaluasi
terhadap prosedur yang dilakukan, mampu mengemukakan pendapat mengenai
informasi yang muncul setelah mempelajari komponen ekosistem dan Interaksinya.
3. Kreatif, melalui hasil karya atau gagasan atau tindakan yang orisinal dalam pengerjaan
tugastugas yang diberikan baik dalam bentuk audio, visual, audio visual, maupun karya
tulis.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan-
permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman
makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen
ekosistem dan interaksi antar komponen serta perubahan lingkungan.

E. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis struktur, replikasi dan peran virus dalam
Kehidupan sehari-hari.

F. Indikator Tujuan Pembelajaran


Memahami peranan virus dalam kehidupan.

Pertemuan Indikator Tujuan Asesmen


Pembelajaran

I Mendeskripsikan ciri-ciri Asesmen awal:


virus. Di pertemuan pertama sebelum
kegiatan pembelajaran Guru
Membandingkan proses memberikan soal refleksi diri peserta
II
replikasi virus secara litik didik berupa lembar ceklis.
maupun lisogenik.

Mengidentifikasi peranan Asesmen proses:


III
virus dengan menyajikan Pada saat pembelajaran Guru
daftar peranan virus yang memberikan LKPD, Tabel Identifikasi,
menguntungkan dan dan pertanyaan diskusidalam setiap
merugikan. kelompok.
Asesmen akhir:
Dengan cara Guru memberikansoal
review materi menggunakan model
TGT (Teams Games Tournamen)

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1) Asesmen Awal
Asesmen awal bertujuan untuk memetakan bahwa sejauh mana kompetensi yang sudah
dikuasai oleh Peserta didik sebelum belajar mengenai virus. Kompetensi prasyarat
yang harus dikuasai peserta didik sebelum belajar mengenai virus adalah pemahaman
mengenai ciri-ciri makhluk hidup dan Mengidentifikasi jenis-jenis organisme
mikroskopis.
Catatan untuk Guru: Sebagai gambaran, Guru dapat menggunakan lembar ceklist
untuk mengukur kemampuan peserta didik.
Contoh asesmen berikut ini:
Berikan
No Pernyataan Ya Tidak penjelasan singkatatau
contoh sesuai
pemahaman anda

1 Saya memahami mengapa virus tidak


masuk kedalam organisme hidup

2 Saya dapat mengetahui penyakit-


penyakit yang disebabkan oleh virus

3 Saya dapat menyebutkan


contoh-contoh organisme
mikroskopis.

4 Saya dapat mengetahui ciri-ciri


Virus

5 Saya menggambarkan proses


replikasi virus.

6 Saya dapat memahami peranan


virus dalam kehidupan sehari-hari.
PERTEMUAN 1

1.
mempelajari materi virus.
2.

sehari-
hari melalui.

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah pertemuan pertama peserta didik diharapkan:
1. Dapat mendeskripsikan ciri-ciri dan struktur virus
2. Dapat mendeskripsikan bentuk-bentuk virus
3. Peserta didik memahami ciri virus sebagai organisme tak hidup

B. Langkah Pembelajaran

Guru memberikan pertanyaan pemantik


Contoh pertanyaan pemantik:

Tiga tahun belakangan ini dunia dihebohkan dengan munculnya virus COVID-
19 yang mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia. Para ilmuwan mulai
mengembangkan vaksin untuk meminimalisir infeksi dan penyebaran yang diakibatkan
oleh virus tersebut. Apakah kalian sudah pernah menerima vaksin covid? Menurut
kalian apa tujuan pemberian vaksin covidtersebut?

kelompok berisi 3– 4 Peserta didik.

Catatan untuk Guru: Berikan artikel yang berbeda pada setiap kelompok.setiap
kelompok bisa mencari referensi sendiri atau disediakan oleh guru disesuai dengan
keadaan peserta didik.

Contoh artikel 1.

Virus Flu Burung Mulai Menular Antar Manusia


Ancaman virus H7N9 ternyata belum berakhir. Malah, hasil analisis mendalam
terhadap kasus di China menunjukkan virus ini menular antar manusia. Hasil penelitian
ini telah dipublikasikan dalam British Medical Journal

(BMJ). Penelitian ini menganalisis kasus penularan di sebuah keluarga di China Timur dan
bukti – bukti menunjukkan terjadi penularan virus ini dari pasien(usia 60 tahun) kepada
anak perempuannya.
(Sumber:http://health.kompas.com/read/2013/08/07/1328022/Virus.H7N9.Bisa.
Menular.AntarManusia diakses 23 Juni 2022 pada pukul 08.51 WIB).

Contoh artikel 2.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Menular dengan Cepat

Virus PMK masuk ke dalam tubuh hewan melalui mulut atau hidung dan virus
memperbanyak diri pada sel-sel epitel di daerah nasofaring, virus PMK kemudian masuk
ke dalam darah dan memperbanyak diri pada kelenjar limfoglandula dan sel-sel epitel di
daerah mulut dan kaki yang mengakibatkan luka/lepuh. Penularan PMK dari hewan sakit
ke hewan lain terutama hewan yang peka dapat terjadi dengan dua cara yaitu secara
langsung dan secara tidak langsung.
Penularan secara langsung terjadi karena adanya kontak langsung dengan
hewan sakit, kontak dengan air liur dan leleran hidung, dan bahan- bahan yang
terkontaminasi virus PMK, serta hewan karier. Sedangkan penularan secara tidak
langsung terjadi karena kontak dengan bahan/alat yang terkontaminasi virus PMK, seperti
petugas, kendaraan, pakan ternak, produk ternak berupa susu, daging, jerohan, tulang,
darah, semen, embrio, dan fesesdari hewan sakit. Penyebaran PMK dari suatu daerah ke
daerah lain pada umumnya terjadi melalui perpindahan atau transportasi ternak yang
terinfeksi, produk asal ternak tertular dan hewan karier atau hewan pembawa virus infektif
dalam tubuh.
(Sumber: https://distanpangan.baliprov.go.id/penyakit-mulut-dan-kuku-pmk/
diakses 23 Juni 2022 pada pukul 05.30 WIB).

yang ingin diketahui dari artikel artikel tersebut. (Sub elemen


Mengajukan Pertanyaan pada Dimensi Bernalar Kritis)

Catatan untuk Guru:

1. Arahkan Peserta didik untuk membuat pertanyaan yang berkaitan denganciri-ciri


virus, struktur virus dan cara penyebarannya?
Contoh Pertanyaan:
a) Mengapa virus dapat menular antar spesies (hewan ke manusia)?
b) Apa yang menyebabkan virus dapat menyerang manusia?
c) Bagaimana cara mencegah terjadinya penularan virus antarspesies?
d) Dari bacaan tersebut, mengapa virus sangat mudah sekalimenular?
e) Bagaimana struktur tubuh virus flu burung?
2. Jika diperlukan, Guru dapat menambahkan tabel identifikasi strukturvirus pada
lampiran pertemuan 1.

melakukan eksplorasi materi.

Guru memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk


mengumpulkan informasi guna menyelidiki pertanyaan yang
mereka temukan dan membuat kesimpulan.

dan menyatukan ide pendapat. (Sub elemen Mengidentifikasi,


mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan pada
Dimensi Bernalar Kritis dan Sub elemen Komunikasi untuk
mencapai tujuan bersama pada Dimensi Bergotong Royong).
pertanyaan diskusi (opsional).

oleh Guru. (Sub elemen Saling-ketergantungan positif pada


Dimensi Bergotong Royong).

memberikan tanggapan.

lampiran pertemuan 1).

mengarahkan Peserta didik untuk mencari informasi

membuka diskusi atau memberikan konfirmasi di


pertemuan berikutnya.
Untuk lembar kerja yang telah dikumpulkan,
Guru dapat memeriksa kembali sejauh mana

jika dirasa belum tercapai, Guru dapat mengulas


kembali terhadap konsep penting di pertemuan
berikutnya.
C. Materi Pertemuan 1

Struktur dan Ciri-ciri Virus

Sumber: https://roboguru.ruangguru.com/question/gambarkan-secara-
skematis-struktur-virus-dan-bagian-bagiannya-tuliskan-pula-fungsi-
bagian_QU-AS41T6YU diakses pada 16 Oktober 2023, Pukul: 10.52 WIB.

1) Struktur
Satu struktur partikel virus disebut sebagai virion. Virus/virion terdiriatas:
a. Asam nukleat, pembawa materi genetik virus yang digunakan untuk replikasi.
Virus hanya memiliki salah satu asam nukleat (DNA atau RNA), tidak
keduanya.
b. Kapsid, selubung protein di sekitar asam nukleat yang tersusun ataskapsomer.
Fungsi kapsid:
- Pelindung asam nukleat dari enzim.
- Reseptor virus ketika akan menginfeksi sel hospes.
- Penghasil protein enzim untuk menembus membran sel hospes.
Satu kesatuan asam nukleat dan kapsid (nukleokapsid).
c. Sampul (envelope), lapisan tambahan nukleokapsid yang melindungi dan membantu
virus memasuki hospes.
Sampul virus mengandung:
- Protein dan fosfolipid milik hospes.
- Protein dan glikoprotein milik virus.
d. Selubung ekor, pembungkus ekor yang terdiri dari cincin berjumlah12 atau 24.
e. Papan dasar (base plate), tempat jarum penusuk berupa perpanjangan serabut ekor
yang digunakan saat adsorpsi

sulit untuk diamati. Virus juga merupakan penyebab penyakit dan

dapat dilakukan.

Sumber: https://www.istockphoto.com/id/vektor/merapatkan-objek-terisolasi- dari-


berbagai-jenis-virus-gm1171465867-324552264

2) Sejarah Penemuan Virus


Virus pertama kali diartikan sebagai racun, gen yang berpetualang, dan agen
penyebab penyakit. Berikut beberapa tokoh dalam penemuan virus pertama:
a. Adolf Mayer (1883) - Jerman
Percobaan diawali dari munculnya penyakit bintik kuning pada daun tembakau.
Ia mencoba menyemprotkan getah tanaman sakit ke tanaman sehat, hasilnya
tanaman sehat tertular.
b. Dmitri Ivanovski (1892) - Rusia
Ia mencoba menyaring getah tanaman yang sakit dengan filter bakteri sebelum
disemprotkan ke tanaman sehat. Hasilnya, tanaman sehat tetap tertular. Ia
menyimpulkan bahwa ada partikel yang lebih kecil lagi dari bakteri yang lolos
saringan yang menularkan penyakit.
c. Martinus W. Beijerinck (1896) - Belanda
Ia menemukan bahwa partikel itu dapat bereproduksi pada tanaman, tapi tidak
pada medium pertumbuhan bakteri. Ia menyimpulkan bahwa partikel itu hanya
dapat hidup pada makhluk hidup yang diserangnya.
d. Wendell M. Stanley (1935) – Amerika
Ia berhasil mengkristalkan partikel tersebut. Partikel mikroskopis itu lalu
dinamai TMV (Tobacco Mosaic Virus).

3) Ciri Umum Virus


a. Ukuran
Virus berukuran mikroskopis (25-300 nm), dapat diamati dengan mikroskop
elektron. Virus terkecil adalah Poliovirus, virus terbesar adalah TMV.
b. Sifat
Virus adalah parasit obligat intraseluler, yaitu hanya dapat hidup pada sel inang
(hospes) yang hidup. Virus bersifat hidup dan sifat mati.

Sifat hidup:
 Memiliki asam nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau
RNA).

 Dapat bereproduksi, namun dengan replikasi dan hanya


dapatdilakukan pada sel hospes yang hidup.
Sifat mati:
 Dapat dikristalkan dan dicairkan.
 Struktur berbeda dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel.

4) Bentuk Virus

Gambar Bentuk virus


Virus memiliki bentuk yang bermacam-macam, seperti batang, bulat, oval
(peluru), filamen (benang), polihedral, dan seperti huruf T.

a. Bentuk batang, misalnya TMV (Tobacco Mosaic Virus).


b. Bentuk batang dengan ujung oval seperti peluru, misalnya Rhabdovirus. c.
Bentuk bulat, misalnya HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan
Orthomyxovirus.
c. Bentuk filamen (benang), misalnya virus Ebola.
d. Bentuk polihedral, misalnya Adenovirus.
e. Bentuk seperti huruf T, misalnya bakteriofag, yaitu virus yang menyerang
bakteri Escherichia coli.

Berdasarkan asam nukleat, virus terdiri dari:


1) Deoksiribovirus, virus dengan DNA.
Contoh: Bakteriofage, Measles virus, Adenovirus, Hepatitis B, Herpesvirus,
Poxvirus, Papillomavirus, Parvovirus.
2) Ribovirus, virus dengan RNA.
Contoh: TMV, HIV, SARS virus, Rabiesvirus, Poliovirus, Hepatitis, Rubella virus,
H5N1 virus, dan virus pada manusia lainnya.
D. Rangkuman

1. Virus mempunyai ukuran sangat kecil, yaitu 20-300 nm (1 nm = 10-6 mm), virus bukanlah
sel sehingga tidak memiliki sistem organel, hanya dapat hidup pada sel

2. yang hidup bersifat parasit obligat.

3. Bentuk virus bermacam-macam ada yang berbentuk batang, bola atau bulat,

4. berbentuk peluru dan berbentuk T. Secara lengkap virus yaitu kepala, leher, dan ekor. 3.
Dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA saja.

5. Virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup sehingga
dikatakan bahwa virus bukanlah makhluk hidup yang mandiri.

E. Penugasan Mandiri
No. Soal Benar Salah Penjelasan/Alasan
1. Virus adalah organisme hidup.

2. Virus memiliki sel-sel seperti


organisme hidup lainnya
3. Antibiotik efektif dalam
mengatasi infeksi virus

4. Virus hanya dapat menginfeksi


manusia

5. Vaksin adalah cara untuk


mencegah infeksi virus

6. Virus memiliki materi genetik


DNA

7. HIV adalah virus yang


menyebabkan penyakit AIDS

8. Virus tidak memiliki kemampuan


untuk berkembang biak di luar sel
inangnya
9. COVID-19 disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2

10. Virus dapat menginfeksi


tumbuhan, hewan, dan manusia

F. Kunci Jawaban
No. Benar/Salah Penjelasan
1. Salah Virus bukan organisme hidup. Mereka dianggap sebagai
entitas biologis yang menggabungkan karakteristik organisme
hidup dan non-hidup.
2. Salah Virus tidak memiliki sel-sel seperti organisme hidup. Mereka
terdiri dari materi genetik dan kapsid protein.
3. Salah Antibiotik tidak efektif dalam mengatasi infeksi virus.
Antibiotik biasanya digunakan untuk mengobati infeksi
bakteri, bukan virus.
4. Salah Virus dapat menginfeksi berbagai jenis organisme, tidak hanya
manusia.
5. Benar Vaksin adalah cara yang efektif untuk mencegah infeksi virus
dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk
menghasilkan perlindungan terhadap virus tertentu.
6. Benar Virus dapat memiliki materi genetik berupa DNA atau RNA,
tergantung pada jenis virusnya.
7. Benar HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang
menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome).
8. Salah Virus tidak memiliki kemampuan untuk berkembang biak di
luar sel inangnya.
9. Benar COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 (Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2)
10. Benar Virus dapat menginfeksi berbagai jenis organisme, termasuk
tumbuhan, hewan, dan manusia.

A. Pedoman Penskoran
Skor jawaban benar salah 5/soal
Skor jawaban penjelasan 5/soal

Nilai= Jumlah Skor/20 x 100


PERTEMUAN 2

1.
mempelajari materi replikasi virus.
2.
3.
kehidupan sehari-hari.
4.
pembelajaran.

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menganalisis replikasi virus secara litik
2. Menganalisis replikasi virus secara lisogenik
B. Langkah Pembelajaran

 Peserta didik diberi motivasi atau stimulus untuk memusatkan


perhatianpada topik materi: Replikasi virus (litik dan lisogenik).


dalam tubuh manusia. (Guru dapat menampilkan video lain
yang relevan dengan materi yang akan disampaikan).

Pertanyaan Pemantik:
Virus bersifat parasit dan hanya dapat hidup pada tubuh organisme lain.Virus hanya
dapat hidup di dalam organisme tertentu yang cocok sehingga disebut parasit obligat
intraseluler. Virus berkembang biak dengan cara replikasi (perbanyakan diri) di dalam sel
inang. Replikasi virus terjadi melalui dua cara, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
Replikasi virus merupakan proses reproduksi pada virus. Proses replikasi virus dapat
diamati dengan jelas pada bakteriofag yang menyerang bakteri Echericia coli. Virus yang
menyerang tumbuhan, hewan, manusia mempunyai cara replikasi hampir sama dengan
bakteriofag yaitu melalui siklus litik dan lisogenik.
Lalu, apa yang membedakan antara siklus litik dan lisogenik? Bagaimana tahapan pada
masing-masing siklus tersebut?
 Guru mengelompokkan 3 – 4 Peserta didik dalam setiap kelompok,
kemudian memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk

topik materi dan merencanakan lingkup materi apa saja yang akan
dipelajari. (Sub elemen Mengajukan Pertanyaan pada Dimensi
Bernalar Kritis)

Catatan untuk Guru: Arahkan pertanyaan berkaitan dengan siklus litik dan
lisogenik, persamaan dan perbedaannya.

Peserta didik mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai

untuk menjawab pertanyaan yang telah disusun. (Sub elemen


Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan
gagasan pada Dimensi Bernalar Kritis)

Peserta didik berdiskusi tentang materi replikasi virus. (Sub elemen


Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama pada Dimensi
Bergotong Royong).

Peserta didik membuat diagram venn perbedaan siklus litik dan


lisogenik.
Peserta didik menyampaikan hasil diskusi tentang materi (berupa

lainnya dan Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok


secara klasikal. (Sub elemen Saling-ketergantungan positif pada
Dimensi Bergotong Royong).

Peserta didik dapat mengemukakan pendapat atas presentasi yang


dilakukan.

peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas bersama


Guru (Guru dapat mengkonfirmasi apabila terdapat pemahaman

pada lampiran pertemuan 2).

C. Materi Pertemuan 2
Replikasi Virus

Cara hidup virus yaitu dengan parasit obligat intraseluler, artinya virus hanya dapat
hidup pada sel hidup. Tahap-tahap dalam reproduksi virus: adsorbsi, penetrasi, sintesis
(eklifase), pematangan, dan lisis. Reproduksi virusdapat melalui;
1. Daur Litik

Daur litik terjadi jika pertahanan sel inang lebih lemah dibandingkan dengan daya
infeksi virus. Virus yang mampu bereproduksi dengan daur litik disebut virus virulen.
Pada daur litik, sel inang akan pecah dan mati, serta akan terbentuk virion-virion baru.
Seluruh tahapan dalam daur litik berlangsung dengan cepat. Tahapan-tahapan tersebut
adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi, pematangan (perakitan), serta lisis.

a. Adsorpsi

Virion menempel pada reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan bagian
serabut ekornya. Molekul reseptor ini berbeda-beda untuk setiap jenis virus,
ada yang berupa protein dan ada yang berupa oligosakarida. Ada tidaknya
reseptor juga menentukan patogenesis virus, yaitu mekanisme infeksi dan
perkembangan penyakit oleh virus. Sebagai contoh, virus polio hanya dapat
melekat pada sel saraf pusat dan saluran usus primata, virus HIV hanya
berikatan dengan reseptor T CD4 pada sel sistem imun, atau virus rabies yang
hanya berinteraksi dengan reseptor asetilkolin.

b. Penetrasi

Ujung serabut ekor membuat lubang untuk menembus dinding dan membran
sel inang. Selanjutnya, virus menginjeksikan materi genetiknya sehingga
kapsid virus menjadi kosong (mati).

c. Sintesis dan replikasi

DNA virus menghidrolisis dan mengendalikan materi genetik sel inang untuk
membuat asam nukleat (salinan genom) dan protein komponen virus.
Selanjutnya berlangsung tahap replikasi, yaitu pembentukan bagian-bagian
tubuh virus yang baru.

d. Pematangan atau perakitan

Asam nukleat dan protein hasil sintesis dan replikasi dirakit menjadi partikel-
partikel virus yang lengkap sehingga terbentuk virion-virion baru.

e. Lisis

Virus menghasilkan enzim lisozim, yaitu enzim yang dapat merusak dinding
sel inang. Dinding sel yang rusak mengakibatkan terjadinya osmosis, sehingga
sel inang membesar dan akhirnya pecah. Partikel virus yang baru akan keluar
dari sel inang dan menyerang sel inang yang lain.

2. Daur Lisogenik

Daur lisogenik terjadi jika pertahanan sel inang lebih baik dibandingkan dengan
daya infeksi virus. Sel inang pada daur ini tidak segera pecah, bahkan dapat
bereproduksi secara normal. Pada daur lisogenik, replikasi genom virus tidak
menghancurkan sel inangnya. DNA virus bakteriofag akan berinteraksi dengan
kromosom sel inang membentuk profag. Jika sel inang yang mengandung profag
membelah diri untuk bereproduksi, profag akan diwariskan kepada sel-sel anakannya.
Profag di dalam sel anakan dapat aktif dan keluar dari kromosom sel inang untuk
masuk ke dalam tahapan-tahapan daur litik. Virus yang dapat bereproduksi dengan
daur litik dan lisogenik disebut virus temperat, misalnya fag λ.

Tahapan-tahapan dalam daur lisogenik adalah adsorpsi dan infeksi, penetrasi,


penggabungan, pembelahan, serta sintesis.

a. Adsorpsi

Virion menempel pada reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan bagian
serabut ekornya.

b. Penetrasi

Virus menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid


virus menjadi kosong (mati).

c. Penggabungan

DNA virus bakteriofag bergabung dengan DNA bakteri (sel inang) membentuk
profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif,
tetapi ada sedikitnya satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi mengkode
protein reseptor. Protein reseptor berfungsi menjaga agar gen-gen profag tidak
aktif.

d. Pembelahan

Jika sel inang membelah, setiap anakannya akan mewarisi profag. Profag dapat
diinduksi menjadi aktif, sehingga mengakibatkan terjadinya daur litik.

e. Sintesis
Profag aktif dan keluar dari kromosom bakteri, sehingga DNA bakteri (sel
inang) hancur. Kemudian, terjadi fase replikasi DNA bakteriofag, sintesis
bagian-bagian tubuh virus, dan seterusnya seperti pada daur litik.

D. Rangkuman
Virus mempunyai kemampuan berkembangbiak atau memperbanyak diri. Proses ini
disebut replikasi. Ada dua cara replikasi virus yaitu secara litik dan secara lisogenik. Pada daur
litik, sel inang akan pecah dan mati, serta akan terbentuk virion-virion baru. Tahapan secara litik
yaitu adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan replikasi, pematangan (perakitan), serta lisis. Pada
daur lisogenik, replikasi genom virus tidak menghancurkan sel inangnya. DNA virus akan
berinteraksi dengan kromosom sel inang membentuk profag. Jika sel inang yang mengandung
profag membelah diri untuk bereproduksi, profag akan diwariskan kepada sel-sel anakannya.
Tahapan dalam daur lisogenik adalah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan,
pembelahan, serta sintesis.
E. Penugasan Kelompok
Lembar Kerja Pembuatan Gambar Diagram Siklus litik dan Lisogenik

Lembar Kerja

Nama Anggota Kelompok: 1.


2.
3.
Lembar kerja ini digunakan untuk menggambar diagram venn danmenuliskan
keterangannya.
Gambar

Keterangan
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
Pertanyaan Diskusi
a. Perhatikan gambar siklus hidup bakteriofag. Apa yang membedakan antara
siklus litik dan lisogenik?
b. Berdasarkan ciri-ciri reproduksi virus, apakah virus dapat berkembangbiak di luar
sel hidup? Berikan alasannya!
Jawaban
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
F. Pedoman Penskoran

Rubrik Penilaian Lembar Kerja

No Indikator Deskripsi kriteria Skor

1 Tampilan Sangat menarik 4


Gambar
Menarik 3

Cukup menarik 2

Kurang menarik 1

2 Kesesuaian Sangat sesuai dengan konsep 4


Konsep 3
Sesuai (kesalahan kurang dari 1 aspek)

Cukup sesuai (kesalahan kurang dari 2 aspek) 2

Kurang sesuai (kesalahan lebih dari 3 aspek) 1

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒h


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 (8) 𝑥 10
PERTEMUAN 3

A. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami manfaat dan tujuan pembiakan virus.
2. Memahami tentang peranan virus dalam kehidupan manusia.
3. Memahami tentang penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus dan penularannya.
4. Memahami tentang pencegahan dan pengobatan infeksi virus.

B. Langkah Pembelajaran
1. Peserta didik diberikan gambaran tentangmanfaat mempelajari materi peranan virus.
2. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
3. Peserta didik diberikan apersepsi untuk memusatkan perhatianpada topik materi:
Peranan Virus.
4. Guru memberikansoal asesmen sumatif serta review materi menggunakan model TGT
(Teams Games Tournamen)

C. Materi Pertemuan 3
Jika kita membicarakan tentang virus pasti yang terbersit di benak kita adalah virus
merupakan penyebab timbulnya penyakit. Padahal tidak semua virus menyebabkan
penyakit, beberapa virus justru dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kepentingan manusia.
Misalnya untuk terapi gen dan sebagai pembawa gen pengendali pertumbuhan melalui
bioteknologi.

1. Manfaat Virus
Sebagian besar virus memang merugikan karena merupakan parasit intraseluler
obligat pada sel hidup. Akan tetapi, ada beberapa virus yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Di antaranya adalah sebagai
berikut.
a. Pembuatan vaksin protein. Selubung virus dapat digunakan sebagai protein
khusus yang akan memacu terbentuknya respons kekebalan tubuh untuk melawan
suatu penyakit.
b. Digunakan dalam pembuatan rekayasa genetika, misalnya untuk terapi gen.
c. Pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau membunuh bakteri,
jamur, atau protozoa yang bersifat patogen.
d. Pembuatan perangkat elektronik. Tim ilmuwan dari John Innes Center di Inggris
berhasil menginokulasi partikel virus dan mencampurnya dengan senyawa besi
(Fe) untuk membuat kapasitor (alat penyimpan energi listrik).
e. Pemberantasan hama tanaman. Misalnya Baculovirus yang digunakan untuk
biopestisida. Biopestisida ini tidak mencemari lingkungan.
f. Produksi interferon, yaitu sejenis senyawa yang mampu mencegah replikasi virus
di dalam sel induk.
g. Pembuatan hormon insulin, yaitu dengan mencangkokkan virus penyebab kanker
pada gen-gen penghasil insulin dalam tubuh bakteri. Akibatnya, bakteri tersebut
dapat berkembang biak dan memproduksi insulin.
2. Tujuan Pembiakan Virus
Tujuan dari pembiakan virus adalah: sebagai berikut.
a. Untuk pembuatan vaksin.
b. Untuk mengetahui ciri-ciri fisik dan kimiawi struktur tubuh virus.
c. Untuk mengetahui cara penyebaran virus.
d. Untuk mengetahui masa inkubasi virus serta cara
reproduksinya.
e. Untuk mempelajari perilaku dan cara virus menginfeksi
tubuh inang

3. Virus Penyebab Penyakit pada Manusia


Virus penyebab penyakit pada manusia, antara lain;
4. Herpesvirus varicelae, penyebab penyakit cacar;
5. Virus polio, penyebab penyakit poliomyelitis;
6. Virus influenza, penyebab penyakit influenza atau flu;
7. Virus morbili, penyebab penyakit campak;
8. Virus rabies, penyebab penyakit rabies;
9. Virus H5N1, penyebab penyakit flu burung;
10. Paramyxovirus (virus parotitis) penyebab penyakit gondong;
11. HIV (Human Immunodeficiency Virus), penyakit yang menyerang
kekebalan imun sel CD4.
12. Virus Dengue, penyebab penyakit demam berdarah. 10)Virus
H1N1, penyebab penyakit flu babi (Swine influenza).
4. Virus Penyebab Penyakit pada Hewan
1. Virus rabies, penyebab penyakit rabies pada anjing, kucing, danmonyet;
2. Virus NCD (New Castle Disease), penyebab penyakit tetelo pada ayam;
3. Virus FMD (Foot and Mouth Disease), penyebab penyakit mulut dan kukupada ternak;
4. Virus cowpox, penyebab penyakit cacar pada sapi.

5. Virus Penyebab Penyakit pada Tumbuhan


1. Virus mosaic, menyerang tanaman tembakau, kentang, dan tomat.
2. Citrus Vein Phloem Degenerative (CVPD), menyerang tanaman jeruk.
3. Virus tungro, menyerang tanaman padi;
4. Potato yellow mosaic virus, menyerang tanaman kentang;
5. Beans yellow mosaic virus, menyerang tanaman buncis.

6. Virus yang Bermanfaat bagi Kehidupan.


Beberapa jenis virus sengaja dibudidayakan manusia untuk tujuan tertentu, yaitu untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia. Virus, antara lain dapat dimanfaatkan dalam
bidang medis, untuk mengukur dosis radiasi, dan untuk membasmi hama tanaman.
Beberapa penggunaan virus untuk medisantara lain;
1. Bakteri yang mengandung profag bermanfaat untuk pengobatanberbagai
macam penyakit;
2. Untuk membuat interferon (suatu protein untuk menghambat replikasivirus) dari
virus melalui teknik rekayasa genetika;
3. Untuk membuat vaksin.
4. Untuk membuat peta kromosom.
5. Virus Baculovirus yang disemprotkan ke tanaman budidaya, tanpasengaja
akan termakan oleh hama, dan lama kelamaan hama akan mati.
D. Rangkuman
 Virus memiliki peran dalam kehidupan baik itu menguntungkan maupun merugikan.
Peran yang menguntungkan misalnya berperan dalam pembuatan interferon, profage,
vaksin, pelemahan bakteri, antitoksin.
 Peranan virus yang merugikan dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit pada
manusia, Hewan, dan tumbuhan. Contoh penyakit pada manusia yang disebabkan
oleh virus yaitu influenza, Covid 19, campak, rabies, cacar air, dan AIDS. Contoh
penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus yaitu penyakit kuku dan mulut
pada ternak, rabies, tumor/kutil dan tetelo. Sedangkan contoh penyakit pada
tumbuhan yang disebabkan oleh virus adalah mosik virus pada tembakau, virus
tungro pada tanaman padi, pada penyakit TYLC pada tanaman tomat.
 Karena virus banyak menyebabkan penyakit pada manusia, untuk menjaga agar tidak
terinfeksi virus dapat dilakukan dengan vaksinasi dan membiasakan pola hidup
sehat.

E. Penugasan Kelompok
Lembar Kerja Peranan Virus
Petunjuk:
Lakukan diskusi dengan teman sekelompok tentang peranan virus yang
menguntungkan/ menunjang dalam kehidupan manusia maupun virus yang merugikan
(penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia), kemudian tuliskan data
tersebut ke dalam tabel berikut ini:

No Nama Virus Peranan Virus

10
Soal TGT

PAKET 1
1. Apa yang membedakan virus dari organisme hidup?
a. Memiliki sel
b. Memiliki kromosom
c. Tidak memiliki sel
d. Bisa berkembang biak sendiri

2. Apa yang menjadi materi genetik dalam virus?


a. Protein
b. RNA atau DNA
c. Lemak
d. Karbohidrat

3. Apa fungsi kapsid pada virus?


a. Perlindungan materi genetik
b. Menyediakan energi
c. Membantu virus bergerak
d. Memetabolisme sel inang

4. Bagaimana virus mereplikasi diri?


a. Dengan fotosintesis
b. Dengan mengonsumsi makanan
c. Dalam sel inang
d. Melalui pembelahan sel

5. Apa yang membedakan daur hidup siklus liris dengan siklus


lisogenik pada virus?
a. Waktu replikasi virus
b. Kemampuan virus untuk membunuh sel inang
c. Keberadaan kapsid
d. Tingkat keparahan penyakit

PAKET 2
6. Apa yang dimaksud dengan vaksin?
a. Obat untuk mengobati infeksi virus
b. Antibiotik
c. Zat yang memicu respons kekebalan tubuh terhadap virus
d. Zat yang membunuh virus

7. Virus RNA memiliki materi genetik berupa apa?


a. RNA
b. DNA
c. Protein
d. Lemak

8. Apa yang dimaksud dengan zoonosis?


a. Penyakit yang hanya menular dari manusia ke hewan
b. Penyakit yang menular dari tumbuhan ke hewan
c. Penyakit yang menular dari hewan ke manusia
d. Penyakit yang tidak menular

9. Bagaimana virus memasuki sel inangnya?


a. Melalui pernapasan
b. Dengan melepaskan spora
c. Melalui kapsid
d. Dengan menghancurkan membran sel inang

10. Apa yang membedakan virus pandemik dari virus yang tidak
pandemik?
a. Virus pandemik tidak menyebabkan penyakit
b. Virus pandemik hanya menyebar di satu negara
c. Virus pandemik menyebar secara luas dan menginfeksi banyak
negara
d. Virus pandemik tidak bisa diobati

PAKET 3
11. Apa yang dimaksud dengan virulensi virus?
a. Tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh virus
b. Tingkat penyebaran virus
c. Tingkat adaptasi virus terhadap inangnya
d. Jumlah virus dalam tubuh manusia

12. Apa yang memicu proses replikasi virus?


a. Antibiotik
b. Zoonosis
c. Sinyal kimia dari sel inang
d. Cahaya matahari

13. Apa yang memengaruhi spesifisitas inang virus?


a. Sifat fisik virus
b. Mutasi virus
c. Kemampuan virus untuk berkembang biak
d. Interaksi antara kapsid dan sel inang

14. Apa yang dimaksud dengan mutasi virus?


a. Perubahan dalam materi genetik virus yang tidak memengaruhi
sifat dan perilaku virus
b. Perubahan dalam sifat virus yang tidak dapat dijelaskan
c. Perubahan dalam kapsid virus
d. Perubahan dalam waktu replikasi virus

15. Apa yang memengaruhi kekebalan tubuh dalam melawan infeksi


virus?
a. Suasana hati individu
b. Waktu tidur
c. Antibodi
d. Makanan yang dikonsumsi

PAKET 4
16. Apa yang membedakan virus DNA dari virus RNA?
a. Materi genetik
b. Ukuran
c. Sifat spesifik
d. Kecepatan replikasi

17. Bagaimana virus mengenali sel inangnya?


a. Melalui sifat fisik virus
b. Dengan mengenali reseptor di permukaan sel inang
c. Dengan mencium bau sel inang
d. Dengan menghitung jumlah sel inang

18. Apa yang memicu replikasi siklus lisogenik pada virus?


a. Faktor lingkungan
b. Daur hidup virus
c. Hormon
d. Daur hidup sel inang

19. Bagaimana virus memengaruhi keanekaragaman genetik di alam?


a. Meningkatkan keanekaragaman
b. Menurunkan keanekaragaman
c. Tidak berpengaruh
d. Menghancurkan keanekaragaman

20. Apa yang dimaksud dengan reservoir alami virus?


a. Tempat penyimpanan virus
b. Lingkungan tempat virus hidup tanpa menyebabkan penyakit
c. Tempat produksi virus
d. Lingkungan tempat virus menyebar luas

PAKET 5
21. Bagaimana virus memasuki sel inangnya?
a. Dengan meresap melalui membran sel
b. Dengan menyemburkan asam nukleat
c. Dengan cara mengebor membran sel
d. Dengan membuka pintu sel

22. Apa yang memicu replikasi siklus lisogenik pada virus?


a. Cahaya matahari
b. Daur hidup virus
c. Faktor lingkungan
d. Daur hidup sel inang

23. Apa yang membedakan daur hidup siklus liris dari siklus lisogenik pada virus?
a. Waktu replikasi virus
b. Peran kapsid
c. Penyebab penyakit
d. Keberadaan kromosom virus

24. Bagaimana mutasi dalam materi genetik virus dapat memengaruhi sifat virus?
a. Mutasi selalu memperkuat virus
b. Mutasi selalu melemahkan virus
c. Mutasi dapat memengaruhi sifat virus seperti virulensi
d. Mutasi hanya memengaruhi warna virus

25. Apa yang memengaruhi virulensi virus?


a. Ukuran virus
b. Materi genetik
c. Replikasi virus
d. Interaksi dengan sel inang

PAKET 6
26. Apa yang dimaksud dengan vaksin?
a. Obat untuk mengobati infeksi virus
b. Zat yang memicu respons kekebalan tubuh terhadap virus
c. Antibiotik
d. Cairan penyembuh

27. Bagaimana adaptasi virus terhadap inangnya memengaruhi sifat-sifat virus?


a. Tidak memengaruhi sifat virus
b. Meningkatkan keparahan penyakit
c. Meningkatkan kekebalan inang terhadap virus
d. Meningkatkan produksi virus

28. Apa yang membedakan virus DNA dari virus RNA?


a. Materi genetik
b. Struktur kapsid
c. Jumlah sel inang yang diperlukan
d. Daftar inang potensial

29. Apa peran spesifisitas inang dalam interaksi virus dengan sel inang?
a. Menentukan apakah virus patogen atau saprofit
b. Mengatur lapisan kapsid virus
c. Menentukan jenis sel yang dapat diinfeksi oleh virus
d. Membuat sel inang lebih kuat

30. Bagaimana mutasi virus memengaruhi sifat dan perilaku virus?


a. Tidak ada pengaruh
b. Selalu melemahkan virus
c. Dapat mengubah sifat virus dan tingkat penyakit yang
disebabkannya
d. Mengubah sel inang

31. Apa yang memicu replikasi virus?


a. Sinyal kimia dari sel inang
b. Cahaya matahari
c. Suhu tubuh
d. Makanan

PAKET 7
32. Apa yang dimaksud dengan zoonosis?
a. Penyakit yang hanya menular dari manusia ke hewan
b. Penyakit yang menular dari hewan ke manusia
c. Penyakit yang hanya menular dari hewan ke hewan
d. Penyakit yang hanya menular dari tumbuhan ke hewan

33. Bagaimana virus memasuki sel inangnya?


a. Melalui melepaskan spora
b. Dengan menyemburkan asam nukleat
c. Melalui kapsid
d. Melalui pernapasan

34. Apa yang memicu replikasi siklus lisogenik pada virus?


a. Daur hidup virus
b. Faktor lingkungan
c. Hormon
d. Daur hidup sel inang

35. Bagaimana virus memengaruhi keanekaragaman genetik di alam?


a. Meningkatkan keanekaragaman
b. Menurunkan keanekaragaman
c. Tidak berpengaruh
d. Menghancurkan keanekaragaman

36. Apa yang membedakan virus pandemik dari virus yang tidak pandemik?
a. Virus pandemik tidak menyebabkan penyakit
b. Virus pandemik hanya menyebar di satu negara
c. Virus pandemik menyebar secara luas dan menginfeksi banyak
negara
d. Virus pandemik tidak bisa diobati

37. Apa yang dimaksud dengan virulensi virus?


a. Tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh virus
b. Tingkat penyebaran virus
c. Tingkat adaptasi virus terhadap inangnya
d. Jumlah virus dalam tubuh manusia

F. Kunci Jawaban TGT


1. c (Tidak memiliki sel)
2. b (RNA atau DNA)
3. a (Perlindungan materi genetik)
4. c (Dalam sel inang)
5. a (Waktu replikasi virus)
6. c (Zat yang memicu respons kekebalan tubuh terhadap virus)
7. a (RNA)
8. c (Penyakit yang menular dari hewan ke manusia)
9. d (Dengan menghancurkan membran sel inang)
10. c (Virus pandemik menyebar secara luas dan menginfeksi banyak
negara)
11. a (Tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh virus)
12. c (Sinyal kimia dari sel inang)
13. d (Interaksi antara kapsid dan sel inang)
14. a (Perubahan dalam materi genetik virus yang tidak memengaruhi
sifat dan perilaku virus)
15. c (Antibodi)
16. a (Materi genetik)
17. b (Dengan mengenali reseptor di permukaan sel inang)
18. a (Faktor lingkungan)
19. a (Meningkatkan keanekaragaman)
20. b (Lingkungan tempat virus hidup tanpa menyebabkan penyakit)
21. a (Dengan meresap melalui membran sel)
22. c (Faktor lingkungan)
23. c (Penyebab penyakit)
24. c (Mutasi dapat memengaruhi sifat virus seperti virulensi)
25. d (Interaksi dengan sel inang)
26. b (Zat yang memicu respons kekebalan tubuh terhadap virus)
27. c (Meningkatkan kekebalan inang terhadap virus)
28. a (Materi genetik)
29. c (Menentukan jenis sel yang dapat diinfeksi oleh virus)
30. c (Dapat mengubah sifat virus dan tingkat penyakit yang
disebabkannya)
31. a (Sinyal kimia dari sel inang)
32. b (Penyakit yang menular dari hewan ke manusia)
33. c (Melalui kapsid)
34. b (Faktor lingkungan)
35. a (Meningkatkan keanekaragaman)
36. c (Virus pandemik menyebar secara luas dan menginfeksi banyak
negara)
37. a (Tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh virus)

G. Pedoman Penskoran

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑥
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
LAMPIRAN
Asesment Awal

Berikan
No Pernyataan Ya Tidak penjelasan singkatatau
contoh sesuai
pemahaman anda

1 Saya memahami mengapa virus tidak


masuk kedalam organisme hidup

2 Saya dapat mengetahui penyakit-


penyakit yang disebabkan oleh virus

3 Saya dapat menyebutkan


contoh-contoh organisme
mikroskopis.

4 Saya dapat mengetahui ciri-ciri


Virus

5 Saya menggambarkan proses


replikasi virus.

6 Saya dapat memahami peranan


virus dalam kehidupan sehari-hari.
Penugasan Mandiri
pertemuan 1

No. Soal Benar Salah Penjelasan/Alasan

1. Virus adalah organisme hidup.

2. Virus memiliki sel-sel seperti


organisme hidup lainnya

3. Antibiotik efektif dalam


mengatasi infeksi virus

4. Virus hanya dapat menginfeksi


manusia

5. Vaksin adalah cara untuk


mencegah infeksi virus

6. Virus memiliki materi genetik


DNA

7. HIV adalah virus yang


menyebabkan penyakit AIDS

8. Virus tidak memiliki kemampuan


untuk berkembang biak di luar sel
inangnya

9. COVID-19 disebabkan oleh virus


SARS-CoV-2

10. Virus dapat menginfeksi


tumbuhan, hewan, dan manusia
Penugasan Kelompok
Pertemuan 2

Lembar Kerja

Nama Anggota Kelompok: 1.


2.
3.
Lembar kerja ini digunakan untuk menggambar diagram venn danmenuliskan
keterangannya.
Gambar

Keterangan
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
Pertanyaan Diskusi
a. Perhatikan gambar siklus hidup bakteriofag. Apa yang membedakan antara
siklus litik dan lisogenik?
b. Berdasarkan ciri-ciri reproduksi virus, apakah virus dapat berkembangbiak di luar
sel hidup? Berikan alasannya!
Jawaban
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……….……………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
….…………………………………………………………………
…….………………………………………………………………
……….……………………………………………………………
……………………………………………………………………
Tugas Kelompok

Nama Anggota Kelompok: 1.


2.
3.

No Nama Virus Peranan Virus

10
Tes sumatif

1. Apa yang membedakan virus dari organisme hidup?


a. Memiliki sel
b. Memiliki kromosom
c. Tidak memiliki sel
d. Bisa berkembang biak sendiri

2. Apa yang menjadi materi genetik dalam virus?


a. Protein
b. RNA atau DNA
c. Lemak
d. Karbohidrat

3. Apa fungsi kapsid pada virus?


a. Perlindungan materi genetik
b. Menyediakan energi
c. Membantu virus bergerak
d. Memetabolisme sel inang

4. Bagaimana virus mereplikasi diri?


a. Dengan fotosintesis
b. Dengan mengonsumsi makanan
c. Dalam sel inang
d. Melalui pembelahan sel

5. Apa yang memicu replikasi siklus lisogenik pada virus?


a. Cahaya matahari
b. Daur hidup virus
c. Faktor lingkungan
d. Daur hidup sel inang

6. Mengapa virus tidak dapat mereplikasikan diri diluar inang sel?


a. Karna virus tidak memiliki materi genetik
b. Karena virus terlalu kecil
c. Karena virus memerlukan komponen sel inang
d. Karena virus tidak dapat mengenali sel inang

7. Apa yang membedakan daur hidup siklus litik dengan siklus


lisogenik pada virus?
a. Waktu replikasi virus
b. Kemampuan virus untuk membunuh sel inang
c. Keberadaan kapsid
d. Tingkat keparahan penyakit

8. Bagaimana mutasi dalam materi genetik virus dapat memengaruhi sifat virus?
a. Mutasi selalu memperkuat virus
b. Mutasi selalu melemahkan virus
c. Mutasi dapat memengaruhi sifat virus seperti virulensi
d. Mutasi hanya memengaruhi warna virus
9. Bagaimana virus dapat memengaruhi kesehatan manusia?
a. Dengan meningkatkan daya tahan tubuh.
b. Dengan merangsang pertumbuhan sel tubuh.
c. Dengan menyebabkan penyakit melalui infeksi.
d. Dengan menghasilkan nutrisi tambahan untuk tubuh.

10. Bagaimana pengembangan vaksin berkaitan dengan pemahaman peran virus?


a. Vaksin dibuat dari virus untuk menyebabkan penyakit yang lemah.
b. Vaksin digunakan untuk merangsang pertumbuhan virus.
c. Vaksin mengandung komponen virus yang dilemahkan untuk memicu
respons imun.
d. Vaksin digunakan untuk mengobati infeksi virus.
KISI KISI SOAL SUMATIF BIOLOGI MATERI VIRUS KELAS X

SATUAN PENDIDIKAN : SMAN 1 INDRALAYA UTARA MATA PELAJARAN : BIOLOGI


KELAS/FASE : X/E BENTUK SOAL : PG
KURIKULUM : MERDEKA JUMLAH SOAL : 20
TAHUN PELAJARAN : 2023/2024 GURU MATA PELAJARAN : TRIEWARNI, S.Pd.

Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Indikator Tujuan Pembelajaran Level Nomor


Kognitif Soal
Pada akhir fase E, peserta didik Peserta didik mampu  Mendeskripsikan ciri-cirivirus. C1 1,2,3
memiliki kemampuan menganalisis struktur,
menciptakan solusi atas replikasi dan peran virus  Membandingkan proses replikasi C2 4,5,6,
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. virus secara litikmaupun lisogenik. C3 7,8
berdasarkan isu lokal, nasional
atau global terkait pemahaman
keanekaragaman makhluk hidup  Mengidentifikasi perananvirus C4 9,10
dan peranannya, virus dan dengan menyajikandaftar peranan
peranannya, inovasi teknologi virus yangmenguntungkan dan
biologi, komponen ekosistem dan merugikan.
interaksi antar komponen serta
perubahan lingkungan.
KARTU SOAL

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis No. Soal Skor
struktur, replikasi dan peran virus 1 10
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi: 1. Apa yang membedakan virus dari organisme hidup?
 Ciri-ciri virus
 Siklus litik dan lisogenik, Siklus
a. Memiliki sel
litik dan lisogenik
 Peranan virus b. Memiliki kromosom
Indikator Soal: c. Tidak memiliki sel
Menjelaskan salah satu ciri-ciri virus d. Bisa berkembang biak sendiri

Level Kognitif: C1
KUNCI JAWABAN: C

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis No. Soal Skor
struktur, replikasi dan peran virus 2 10
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi: 2. Apa yang menjadi materi genetik dalam virus?
 Ciri-ciri virus a. Protein
 Siklus litik dan lisogenik, Siklus
b. RNA atau DNA
litik dan lisogenik
 Peranan virus c. Lemak
Indikator Soal: d. Karbohidrat
Menjelaskan salah satu ciri-ciri virus

Level Kognitif: C1
KUNCI JAWABAN: B
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis No. Soal Skor
struktur, replikasi dan peran virus 3 10
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi: 3. Apa fungsi kapsid pada virus?
 Ciri-ciri virus a. Perlindungan materi genetik
 Siklus litik dan lisogenik, Siklus
b. Menyediakan energi
litik dan lisogenik
 Peranan virus c. Membantu virus bergerak
Indikator Soal: d. Memetabolisme sel inang
Menjelaskan fungsi bagian struktur virus

Level Kognitif: C1
KUNCI JAWABAN: A

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis No. Soal Skor
struktur, replikasi dan peran virus 4 10
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi: 4. Bagaimana virus mereplikasi diri?
 Ciri-ciri virus a. Dengan fotosintesis
 Replikasi virus, Siklus litik dan
b. Dengan mengonsumsi makanan
lisogenik
 Peranan virus c. Dalam sel inang
Indikator Soal: d. Melalui pembelahan sel
Menjelaskan replikasi virus

Level Kognitif: C2
KUNCI JAWABAN: C
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis No. Soal Skor
struktur, replikasi dan peran virus 5 10
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi: 5. Apa yang memicu replikasi siklus lisogenik pada virus?
 Ciri-ciri virus a. Cahaya matahari
 Replikasi virus, Siklus litik dan
b. Daur hidup virus
lisogenik
 Peranan virus c. Faktor lingkungan
Indikator Soal: d. Daur hidup sel inang
Menjelaskan siklus lisogenik
Level Kognitif: C2
KUNCI JAWABAN: C

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis No. Soal Skor
struktur, replikasi dan peran virus 6 10
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi: 6. Mengapa virus tidak dapat mereplikasikan diri diluar inang sel?
 Ciri-ciri virus a. Karna virus tidak memiliki materi genetik
 Replikasi virus, Siklus litik dan
b. Karena virus terlalu kecil
lisogenik
 Peranan virus c. Karena virus memerlukan komponen sel inang
Indikator Soal: d. Karena virus tidak dapat mengenali sel inang
Menjelaskan replikasi virus
Level Kognitif: C2
KUNCI JAWABAN: C
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis No. Soal Skor
struktur, replikasi dan peran virus 7 10
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi: 7. Apa yang membedakan daur hidup siklus litik dengan siklus
 Ciri-ciri virus lisogenik pada virus?
 Replikasi virus, Siklus litik dan
a. Waktu replikasi virus
lisogenik
 Peranan virus b. Kemampuan virus untuk membunuh sel inang
Indikator Soal: c. Keberadaan kapsid
Menganalisis perbedaan siklus litik dan d. Tingkat keparahan penyakit
lisogenik
Level Kognitif: C3
KUNCI JAWABAN: B

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis No. Soal Skor
struktur, replikasi dan peran virus 8 10
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi: 8. Bagaimana mutasi dalam materi genetik virus dapat memengaruhi
 Ciri-ciri virus sifat virus?
 Replikasi virus, Siklus litik dan
a. Mutasi selalu memperkuat virus
lisogenik
 Peranan virus b. Mutasi selalu melemahkan virus
Indikator Soal: c. Mutasi dapat memengaruhi sifat virus seperti virulensi
Menganalisis perbedaan siklus litik dan d. Mutasi hanya memengaruhi warna virus
lisogenik
Level Kognitif: C3
KUNCI JAWABAN: C
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis No. Soal Skor
struktur, replikasi dan peran virus 9 10
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi: 9. Bagaimana virus dapat memengaruhi kesehatan manusia?
 Ciri-ciri virus a. Dengan meningkatkan daya tahan tubuh.
 Replikasi virus, Siklus litik dan
b. Dengan merangsang pertumbuhan sel tubuh.
lisogenik
 Peranan virus c. Dengan menyebabkan penyakit melalui infeksi.
Indikator Soal: d. Dengan menghasilkan nutrisi tambahan untuk tubuh.
Menganalisis peranan virus pada
manusia
Level Kognitif: C4
KUNCI JAWABAN: C

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis No. Soal Skor
struktur, replikasi dan peran virus 10 10
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi: 10. Bagaimana pengembangan vaksin berkaitan dengan pemahaman
 Ciri-ciri virus peran virus?
 Replikasi virus, Siklus litik dan
a. Vaksin dibuat dari virus untuk menyebabkan penyakit yang lemah.
lisogenik
 Peranan virus b. Vaksin digunakan untuk merangsang pertumbuhan virus.
Indikator Soal: c. Vaksin mengandung komponen virus yang dilemahkan untuk
Menganalisis peranan virus memicu respons imun.
d. Vaksin digunakan untuk mengobati infeksi virus.
Level Kognitif: C4

KUNCI JAWABAN: C

Anda mungkin juga menyukai