Anda di halaman 1dari 24

Pembuatan Media Kultur Tuberkulosis

Kelompok 19

Dosen Pengampu : Maria Tuntun Siregar, S.Pd., M.Biomed


Anggota kelompok

M iqbal alkasfari 2113353076


Adila permata sari 2113353097
Nita aprilia 2113353082
Lidya Puspita Sari 2113353075
Citra Dwi Aryani 2113353053
Else Ismalinda. 2113353058
Meilia Sari 2113353077
Kornelia Liza Purnamasari 2113353073
Faradillah sandy 2113353061
Mycobacterium Tuberculosis

Tuberkulosis (TB), merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi


organisme spesies Mycobacterium tuberculosis.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah kelompok patogen yang


menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada manusia, serta
mengakibatkan kerugian ekonomi pada bidang pertanian di dunia.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis terdiri atas kelompok mikobakteri


meliputi beberapa spesies, yaitu M. tuberculosis, M. bovis, M. africanum, M.
canetti, M. pinnipedii, M. leprae, dan M microti.

Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus atau sedikit


melengkung, tidak berspora dan tidak berkapsul, berukuran lebar 0,3–0,6
mikrometer dan panjang 1–4 mikrometer.

Penyusun utama dinding sel Mycobacterium tuberculosis adalah asam


mikolat.
Pengertian Media Kultur

Pembiakan media sangat penting untuk uji mikrobiologi agar mendapatkan


biakan murni, menumbuhkan dan menghitung sel bakteri dan
mengidentifikasi bakteri . Pembiakan bakteri dilakukan agar mudah mengetahui
sifat, dan mudah diidentifikasi berbagai jenis bakteri yang dikembangkan.
Pemeriksaan penunjang gold standar diagnosis penyakit TB adalah kultur
Mycobacterium tuberculosis dengan sensitivitas 99% dan spesifisitas 100%.
Kultur akan menunjukkan hasil positif apabila minimal terdapat 50 basil tahan
asam (BTA) per mL sputum dan membutuhkan waktu lama untuk menunggu
pertumbuhan bakteri yaitu 6-8 minggu, jadi pemeriksaan ini kurang praktis
Media yang bisa dipakai untuk kultur Mycobacterium tuberculosis adalah
media diperkaya yang mengandung telur, gliserol dan asparagin dan media cair
yang dilengkapi dengan serum albumin atau bovin albumin

Hatati. 2023. PEMBIAKAN DAN PERTUMBUHAN BAKTERI. Pontianak: EURIKA MEDIA AKSARA
MACAM MEDIA KULTUR
MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

Kultur bakteri tuberkulosis dapat dibedakan menjadi dua


kelompok yaitu dengan media padat dan media cair. Antibiotik
dapat ditambahkan pada media kultur untuk mencegah
pertumbuhan flora nonspesifik. Media padat dan cair
direkomendasikan untuk isolasi Mycobacterium tuberculosis
yang berasal dari sampel biologis .

Sumber : Modul Pembelajaran Tuberkulosis Untuk Pendidikan Ahli Teknologi Laboratorium Medik
MACAM-MACAM MEDIA
KULTUR TUBERCULOSIS

1. Media Padat Komposisi media LJ (Lowenstein


A. Lowenstein Jensen (LJ) Jensen) terdiri dari:
1.Tepung Kentang (Potato Starch)
Media LJ yang mengandung malachite green :30,0 gr
2.L-Asparagine :3,6 gr
sebagai inhibitor non mycobacterium paling
3.Monopotassium Phosphate :2,5 gr
sering digunakan terutama untuk biakan
4.Magnesium Sitrat :0,6 gr
sputum. Media LJ yang mengandung gliserol 5.Malachite Green : 0,4 gr
dapat menunjang pertumbuhan 6.Magnesium Sulfat :0,24 gram
Mycobacterium tuberculosis,sedangakan LJ 7.Gliserol :12 ml
tanpa gliserol namun mengandung sodium 8.Suspensi telur :1000 ml
pirufat dapat menunjang pertumbuhan 9.Air Suling (Aquabides) :600 ml
Mycobacterium bovis.

Ujiani, Sri.,dkk.2020. Modul Pembelajaran Tuberkulosis Untuk Pendidikan Ahli Teknologi Laboratorium Medik. Kemenkes RI
MACAM-MACAM MEDIA
KULTUR TUBERCULOSIS

Komposisi media ogawa 3%


B. Ogawa
KH2PO4 15 gram
Media Ogawa merupakan LJ tanpa Na Glutamat 5 gram
asparagin. Media Ogawa lebih Telur bebek 1000 ml
murah dibandingkan dengan Gliserol 30ml
Lowenstein-Jensen karena dibuat Malachite Green 30 ml
tanpa asparagin. Kandungan garam- Aquades 500ml
garam mineral yang telah dicampur
dapat disimpan lama.

Ujiani, Sri.,dkk.2020. Modul Pembelajaran Tuberkulosis Untuk Pendidikan Ahli Teknologi Laboratorium Medik. Kemenkes RI
PERBEDAAN MEDIA LOWENSTEIN-
JENSEN & OGAWA

LOWENSTEIN-JENSEN MEDIA KULTUR MTBC (Ogawa )

a). Merupakan media yang mengandung telur a). Media Ogawa lebih murah
diperkaya dengan gliserol dan asparagin yang dengan dibandingkan dengan Lowenstein-
cepat menyuburkan Mycobacterium tuberculosis.
Jensen karena dibuat tanpa asparagin.
b). Media LJ digunakan untuk diagnosis infeksi
b). Kandungan garam-garam mineral
Mycobacterium dan uji kerentanan antibiotik
terhadap isolat. yang telah dicampur dapat disimpan
c). Membedakan perbedaan spesies Mycobacterium lama.
(berupa morfologi koloni, kecepatan pertumbuhan, c). Sedangkan campuran pewarna tidak
karakteristik biokimia, dan mikroskopis). dapat disimpan lama karena mengendap
d). Media LJ lebih dikenal untuk kultur atau berubah menjadi larutan yang
Mycobacterium, seperti direkomendasikan oleh
berwarna sangat pucat.
International Union Against Tuberculosis (IUAT).

Sumber : BBLK Palembang. Instruksi Kerja Laboratorium Medik Pembuatan Media. Kemenkes RI.
MACAM-MACAM MEDIA KULTUR
TUBERCULOSIS

B. MEDIA CAIR
1. Mycobacteria Growth Indicator Tube (MGIT)
MGIT merupakan metode kultur pada media
cair, prosedurnya lebih cepat dan lebih mudah
daripada metode kultur konvensional. MGIT
sudah banyak digunakan untuk deteksi
Mycobacterium tuberculosis serta uji
kepekaan terhadap obat anti-TB (OAT).
Adanya pertumbuhan Mycobacterium
dideteksi secara visual menggunakan sinar
ultra violet. Adanya oksigen menurunkan
pancaran fluoresens yang keluar dari sensor.

Ujiani, Sri.,dkk.2020. Modul Pembelajaran Tuberkulosis Untuk Pendidikan Ahli Teknologi Laboratorium Medik. Kemenkes RI
MACAM-MACAM MEDIA KULTUR
TUBERCULOSIS

Komposisi media MGIT Kandungan per L adalah:

1. 110 uL indicator fluoresensi dan 4 1.Modified Middlebrook 7H9 Broth


mL broth. base 5.9 g
2. Indikatornya mengandung Tris 4,7- 2.Casein peptone 1.25 g
diphenyl-1.10-phenanthroline 3.Glicerol 3.1
ruthenium chloride pentahydrate
dalam basis karet silicon (silicon
rubber base).

Nur, Alfian.,dkk.2021. Manajemen Tuberkulosis Terpadu. Jwa Timur:Airlangga University Press


PEMBUATAN MEDIA KULTUR
TUBERCULOSIS
PEMBUATAN MEDIA PADAT
(LOWENSTEIN-JENSEN)

Alat Bahan Prinsip

TB Medium Base : 37.2 G


Timbangan analitik
Autoclave Glycerol : 12ml
Lowenstein-Jensen
Hot plate stirrer Aquabidest pH 7.0 : 600 ml menggunakan malasit
Inspisator
Dry heat oven
Telur bebek segar green untuk
(berumur tidak lebih dari 7
Gelas ukur steril
hari) : 20-25 butir
menghambat bakteri
Beaker glass
Labu erlenmayer 250ml steril Alkohol 70% (untuk lain kemudian
Labu erlenmayer 2 liter steril merendam telur) : 1.5 L memodifikasi dengan
Corong kaca steril Kapas Alkohol
Blender steril citrate dan
Botol Mc Cartney steril
Pipet steril phosphate

Sumber : BBLK Palembang. Instruksi Kerja Laboratorium Medik Pembuatan Media. Kemenkes RI.
PEMBUATAN MEDIA PADAT
(LOWENSTEIN-JENSEN)

Cara Pembuatan Medium Telur Homogen


1.Gunakan telur bebek segar yang berumur tidak lebih dari hari.
2.Bersihkan satu persatu telur dengan cara menggosok dengansikat, air dan
sabun
3.Bilas denganair mengalir hingga bersih, kemudiankeringkan
4.Rendam denganalkohol 70% selama 15menit
5.Tangan dicucidan disikat sebelummemegang telur yang telah bersih dan kering
6.Pecahkan telur dan tampungdalam gelas blendersteril
7. Blender + 2 detik, sampai telur homogen tapi jangan sampai terbentuk
gelembung
8.Saring telur dengan corong steril yang telah diberi2-3 lapis kasa Steril
9.Ukur dengangelas ukur sterilsampai didapatkan 1 liter

Sumber : BBLK Palembang. Instruksi Kerja Laboratorium Medik Pembuatan Media. Kemenkes RI.
PEMBUATAN MEDIA PADAT
(LOWENSTEIN-JENSEN)

b. Cara Pembuatan Medium LJ


1. Larutkan TB Medium Base 37,2 gr dalam 600ml aquadest
2. Tambahkan 12ml glycerol
3.Setelah tercampur sempurna, sterilkan dengan autoclave selama 15 menit dengan suhu 121° C
4.Dinginkan sampai mencapai suhu 50°C, kemudian tambahkan 1000 ml telur homogen
dipersiapkan dari telur bebek yang baru dalam keadaan steril
5.Campur perlahan-lahan dan hindari terbentuknya gelembung lalu homogenkan diatas hot
plate stirrer selama + 30menit (sampai larut).
6.Lakukan penyaringan ulang.
7.Bagikan kedalam tabung Me Cartney steril 6ml
8.Tutup rapat dan letakkan dalam posisi miring (30°) di dalam alat inspisator, taruh dalam oven
yang telah dipanaskan sampai suhu 85°C dan panggang selama 45 menit
9.Keluarkan dari oven dan diamkan sampai suhu kamar.

Sumber : BBLK Palembang. Instruksi Kerja Laboratorium Medik Pembuatan Media. Kemenkes RI.
PEMBUATAN MEDIA PADAT
(OGAWA)

Alat Bahan

Neraca analitik KH2PO4 3 gram


Spatula Sodium Glutamat 2 gram
Hot plate
Sodium Piruvat 1,2 gram
Stirer
Gelas ukur Whole egg 400 mL
Beaker glass Malachite Green 2% 12 mL
Labu erlenmeyer Aquades 200ml
Tabung reaksi
Autoclaf
Pipet
Corong kaca
PEMBUATAN MEDIA PADAT
(OGAWA)

1. Larutan garam (salt solution), terdiri atas :


3g KH2PO4
2g sodium glutamat
1,2 gsodium piruvat
2.Larutan tersebut dilarutkan dalam aquades hingga 200 mL, dihomogenkan
dengan stirer, kemudian diautoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit.
3.Larutan tersebut ditambah 400 mL whole egg, dihomogenkan, dan diberi 12
mL malachite green 2%.
4.Campuran larutan garam dan emulsi whole egg dibagi ke dalam tabung-
tabung steril, masing-masing 10 mL.
5.Tabung diposisikan dengan kemiringan 45°, dimasukan dalam inkubator
bersuhu 85°C selama 45 menit atau hingga menjadi padat.

Sumber : BBLK Palembang. Instruksi Kerja Laboratorium Medik Pembuatan Media. Kemenkes RI.
PEMBUATAN MEDIA CAIR
MYCOBACTERIUM GROWTH INDICATOR
TUBE (MGIT)
Peralatan

Tabung MGIT tubes, 7 ml


MGIT PANTA
MGIT Growth Supplement
Rak tabung 15 ml
Pipet transfer steril (terdapat penanda volume)
Pipet serologi steril (10 atau 20 ml)
Tip pipet
Pipet p1000 dengan tip berfilter steril
Desinfektan
Tempat pembuangan dari plastik biohazard berisi
desinfektan
Label
Spidol permanen

Sumber : BBLK Palembang. Instruksi Kerja Laboratorium Medik Pembuatan Media. Kemenkes RI.
PEMBUATAN MEDIA CAIR
MYCOBACTERIUM GROWTH INDICATOR
TUBE (MGIT)
1.Periksa semua tabung MGIT apakah ada kontaminasi atau rusak. Pastikan tabung MGIT dalam
kondisi baik. Inokulasi kedalam tabung MGIT harus dilakukan di dalam BSC dengan
perlengkapan APD.
2.Saat spesimen sedang diproses (homogenisasi dan dekontaminasi), siapkan suplemen
antibiotik (PANTA). Rekonstitusi/campur MGIT PANTA dengan 15 ml MGIT Growth Supplement.
Campuran ini stabil selama 5 hari jika disimpan pada suhu 2 – 8 °C. Beri label antara lain tanggal
pembuatan, tanggal kadaluwarsa, dan nama inisial pembuat pada sisa campuran yang akan
disimpan.
3.Beri label sisi masing-masing tabung MGIT sesuai dengan penomoran laboratorium. Catat
nomor tabung MGIT (dari label barcode) di lembarkerjalaboratorium MGIT.
4.Buka tutup tabung MGIT dan tambahkan 0,8 ml campuran PANTA dan growth supplement ke
masing-masing tabung MGIT menggunakan mikropipet dengan tip steril (aseptik).
5.Tambahkan 0,5 ml spesimen yang telah diproses/terkonsentrasi dengan pipet transfer steril
kedalam tabung MGIT berlabel.
6.Segera tutup tabung dengan rapat dan homogenisasi dengan membalik tabung beberapa
kali.
PEMBUATAN MEDIA CAIR
MYCOBACTERIUM GROWTH INDICATOR
TUBE (MGIT)

7.Bersihkan tabung dan tutup tabung dengan desinfektan mycobacterisidal dan


diamkan pada suhu kamar selama 30 menit.
8.Masukkan tabung ke dalam mesin MGIT sesegera mungkin sesuai dengan buku
petunjuk alat.
9.Instrumen MGIT akan menginkubasi dan memonitor secara otomatis.
10.Tabung MGIT tetap berada di dalam mesin sampai terdapat sinyal "positif" jika ada
pertumbuhan, atau sinyal "negatif" jika tidak ada pertumbuhan setelah inkubasi selama
42 hari.
11.Tabung yang menunjukkan sinyal positif segera diambil. Lanjutkan identifikasi BTA
dengan pewarnaan ZN untuk melihat bakteri mikobakterium dan sub biakan pada
media agar darah/BHI agar (inkubasi suhu 35-37ᵒC selama 24-72 jam) untuk melihat ada
tidaknya kontaminan.
12.Tabung yang menunjukkan sinyal negatif segera diambil. Pastikan secara visual
bahwa benar tidak ada pertumbuhan.Apabila tampak pertumbuhan,maka lanjutkan
langkah seperti perlakuan jika tabung positif.Jika tidak ada pertumbuhan, maka bisa
dilanjutkan untuk pencatatan hasil negatif.

Sumber : Rukmana, Andriansjah,dkk.2022. Kemenkes RI : Jakarta.


PERBEDAAN MEDIA KULTUR
Mycobacterium tuberculosis

Kemenkes RI. (2020). Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Tuberculosis Resisten Obat Di Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI.
KONTROL KUALITAS MEDIA

A.Uji Sterilitas
Ambil 5% dari jumlah media yang dibuat.
Inkubasi pada suhu 37°C selama 2 x 24 jam.
Apabila media tidak ada pertumbuhan/steril, media tersebut dapat
digunakan.

Hasil : harus steril (tidak ada pertumbuhan koloni mikroorganisme pada


media yang diuji)

B.Uji Pertumbuhan
Lakukan kontrol pertumbuhan dengan menggunakan bakteri
Mycobacterium fortuitum

Staff BBLK. 2022. Instruksi Kerja Laboratorium Medik "Pembuatan Media Lowenstein-jensen. Palembang Balai Besar Laboratorium
Kesehatan. Halaman 3-4
SIFAT-SIFAT BIAKAN

1. Pada Media Telur 2. Pada Media Cair 3. PadaMedia Agar


yg di Inspisasi (Broth) Semi-sintetik
Middle brook 7 H10 & 7H11
Media Lowenstein-Jensen Media cair membantu
mengandung garam, vitamin, co
mengandung garam, gliserol, proliferasi dari inokulum
factor, oleic acid, albumin, catalase,
dan bahan-bahan organik kecil. Karena sifat
& gliserol.Medium 7H11 juga
kompleks (telur atau kuning hidrofobik permukaan
mengandung casein hydrolysate.
telur, tepung kentang, dll), cairan biasanya
Albumin mentralkan toksin &
malachit green ditambahkan Mycobacterium tumbuh
menghambat efek fatty acid pada
untuk menghambat bakteri menggumpal. Bila
spesimen atau pada medium.
lain.
Inokulum kecil→ tumbuh
ditambah tween (water
suluble ester of fatty
Inokulum besar → tumbuh dalam
dalam 3-6 minggu acid)→ permukaan
beberapa minggu
Bisa ditambah antibiotik→ menjadi basah dan
Medium ini kurang sensitif
dibanding medium lain
selective medium biakan diuraikan
PENYIMPANAN MEDIA

Biarkan media yang telah jadi pada suhu kamar dengan posisi berdiri
selama 24 jam.
1. Media disimpan dalam lemari esdengan suhu : 4-8°C , media harus
tertutup rapat supaya tidak kering.
2. Media tersebut harus disimpan dalam kondisi yang tepat,
umumnya pada suhu rendah,
3. Media Ogawa lebih murah dibandingkan dengan Lowenstein-
Jensen karena dibuat tanpa asparagin. Kandungan garam-garam
mineral yang telah dicampur dapat disimpan lama sedangkan
campuran pewarna tidak dapat disimpan lama karena mengendap
atau berubah menjadi larutan yang berwarna sangat pucat.

BBLK Palembang. Instruksi Kerja Laboratorium Medik Pembuatan Media. Kemenkes RI


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai