Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

I DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN ELIMINASI URINE DI RUANG PERAWATAN
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RS. DUSTIRA CIMAHI
TANGGAL : 08-10 DESEMBER 2020
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu syarat dalam menyelesaikan
Tugas Praktik Klinik Keperawatan Dasar
Program Pendidikan Diploma III keperawatan
Pembimbing : Winara, S.Kep.,Ners

Disusun Oleh :
Siti Amelia
19.141
II C

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA


CIMAHI
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. I DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN SISTEM PERKEMIHAN DI RUANG
PERAWATAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RS. DUSTIRA
TANGGAL : 08-10 DESEMBER 2020

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Klien
Nama : Tn. I
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : karyawan swasta
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Status Perkawinan : kawin
Golongan Darah :A
Diagnosa Medis : gagal ginjal akut/ BPH
Tanggal Masuk RS : 08 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 12 Desember 2020
No. Medrec : 28091970
Alamat : Jl. Warung Contong RT 03 RW 09
Cimahi
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. I
Umur : 47 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Jenis Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu RT (rumah tangga)
Hubungan Dengan Klien : Istri
Alamat : Jl. Warung Contong RT 03 RW 09
Cimahi
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Nyeri saat berkemih
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Alasan masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan nyeri saat berkemih ± selama 3 hari disertai
tidak bisa berkemih, kandung kemih terasa penuh. Sebelum
dibawa kerumah sakit klien mengobati penyakitnya dengan
membeli obat di apotek dekat rumahnya yaitu. Furosemide,
oskadon, akan tetapi nyeri pada saat berkemih dan tidak bisa
berkemih tidak kunjung sembuh dan terasa semakin parah,
sehingga Tn. I meminta istrinya untuk membawanya ke IGD RS
Dustira.
b) Keluhan saat di kaji
P : pasien mengatakan nyeri saat berkemih
Q : nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk jarum di daerah
bawah perut
R : nyeri pada perut bagian bawah tembus hingga belakang,
dan sering menjalar ke genetalia
S : skala nyeri 6 (sedang) dari tentang (1-10),
T : nyeri bertambah ketika BAK dan berkurang saat istirahat,
nyeri dirasakan hilang timbul

3) Riwayat kesehatan dahulu


Istri klien megatakan bahwa kejadian yang sama pernah dialami
oleh klien sekitar 6 bulan yang lalu. Dan ini adalah kejadian yang
kedua kalinya

4) Riwayat kesehatan keluarga


Istri klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai
riwayat penyakit yang sama dengan yang dialami oleh pasien dan
di keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan
seperti penyakit jantung, DM, hepertensi dll.

c. Pola Fungsi Kesehatan


1) Pola Persepsi-Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan kesehatan sangat penting yang harus dijaga.
Tetapi pasien mengakui bahwa dirinya perokok aktif. Bahkan pada
saat sebelum dibawa kerumah sakit klien masih mengkonsumsi
tembakau (rokok). Klien mengatakan bahwa ia tidak mengkonsumsi
alkohol dan tidak memiliki riwayat penyakit alergi.
2) Pola Nutrisi, Istirahat Tidur, Eliminasi Dan Personal Hygiene
No Pola Sebelum masuk RS Sesudah masuk RS
.
1. Nutrisi &
Metabolisme
a. Makanan 3x/hari 1 porsi (±1 pring) 3x/hari
Frekuensi Nasi, sayur/sup, lauk pauk Bubur, sayur, lauk pauk
Jenis Tidak diet Lunak
Diet Tidak ada pantangan Tidak boleh makan yang banyak protein
Pantangan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Keluhan
b. Minum ±6 gelas/hari (±1500 cc) ±5 gelas/ hari (±1250 cc)
Frekuensi Air putih Air putih
Jenis Tidak ada Tidak ada
Keluhan
2. Eliminasi
- BAB
Frekuensi 1x/hari 1x/ hari
Konstipasi Lunak Lunak
Warna Kuning khas fases Kuning khas fases
Bau khas feces Khas fases
Keluhan Tidak ada Klien dibantu keluarga ke kamar mandi
- BAK
Frekuensi 3-4x/hari (±600 cc/hari) Menggunakan cateter
Warna Kuning Kuning jernih
Keluhan Tidak keluar Klien dibantu oleh cateter
3. Istirahat tidur
- Siang
Kualitas Tidak nyenyak Tidak nyeyak
Lama ±2 jam per hari ±2,5 jam per hari
- Malam
Kualitas Tidak nyenyak Tidak nyenyak
Lama ±5 jam ±6 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
4. Personal Hygiene
Mandi 2x/hari 1x/hari di bantu oleh keluarga
Keramas 1x/hari Belum pernah keramas
Gosok gigi 2x/hari 1x/hari
Gunting kuku 1x seminggu Kuku masih pendek
Masalah Tidak ada Tidak ada

3) Pola Aktivitas Dan Latihan


kemampuan perawatan diri meliputi :
Skor : 0=Mandiri, 1=Dibantu sebagian, 2=Perlu bantuan orang lain,
3=Perlu bantuan orang lain dan alat, 4=Tergantung atau tidak
mampu
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Berdandan √
Eliminasi √
Mobilitas di tempat √
tidur
Pindah √
Ambulasi √
Naik tangga √
Belanja √
Memasak √
Merapihkan rumah √

4) Pola Toleransi-Koping Stres


Klien mengatakan jika ada masalah selalu di ceritakan semua
masalahnya ke istrinya dan adik dari klien. Kalau tidak saya
melakukan solat 5 waktu dan berdoa semoga masalah cepat
selesai.
5) Kognitif-Perceptual
Klien dapat berkomunikasi dengan baik, pandangan klien baik dan
jelas, dan berbicara dengan lancar dengan menggunakan bahasa
yang baik dan benar, pasien dapat menjawab pertanyaan perawat
dan pasien bersikap kooperatif
6) Konsep Diri
a) Gambaran diri :
Klien mengatakan klien sudah menerima kondisinya saat ini,
dan menerima penyakit yang dideritanya.
b) Peran Diri
Istri klien mengatakan klien adalah seorang karyawan swasta
disebuah pabrik dan bapak dari anaknya selama klien sakit
yang menggantikan peran klien adalah istrinya sendiri.
c) Harga Diri
Klien mengatakan tidak merasa malu dengan keadaan atau
kondisi sekarang.
d) Identitas Diri
Istri klien mengatakan klien merupakan kepala keluarga dan
memiliki 2 orang anak, yang selalu ingin membahagiakan
keluarganya.
e) Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar dapat kembali lagi
berkumpul dengan keluagarnya, dan bisa melakukan kegiatan/
aktivitas sperti dulu lagi.

7) Pola Hubungan dan Peran


Klien mengatakan bahwa keluarga adalah orang-orang yang paling
berarti dalam hidupnya. Karena keluarga adalah tempat klien untuk
berkomunikasi, dan menceritakan masalahnya dan keluh kesahnya.
Klien mengatakan dirinya adalah seorang karyawan swasta dan
mengatakan hubungan dengan rekan-rekannya baik.
8) Pola Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan bawah agama yang dianut adalah agama islam.
dan pasien juga mengatakan selalu shalat 5 waktu dan tampak
selalu berdoa atas kesembuhannya. Selama dirawat klien hanya
meminta doa ke istri dan Tuhan supaya di berikan kesembuhan
supaya bisa berkumpul kembali.
d. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum : Bersih, berpenampilan laki-
laki, lemes
2) Kesadaran : Composmentis, GCS (E4 V5
M6)=15
3) Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital :
a) Denyut nadi : 85x/menit
b) Respirasi : 24x/menit
c) Tekanan darah : 120/70 mmhg
4) Pemeriksaan Kulit dan Rambut
Kulitnya bersih, warna coklat, warna kulit merata, tidak lembap,
tidak ada luka pada kulit pasien, tidak adanya edema dan lesi pada
rambut, warna hitam distribusi merata atau tidak lembap dan bau.
5) Kepala dan Leher
a) Kepala
Inpeksi : Bentuk kepalanya simetris dan ukurannya 56 cm,
rambutnya berwarna hitam dan kulit kepalanya bersih distribusi
merata, tidak rontok, warna kulit merata.
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan, tidak adanya pembengkakan.
b) Mata
Inpeksi : mata simetris karena sejajar dengan telinga, alis
simetris karena sama kanan dan kiri , warna hitam distribusi
merata, bulu mata intropion (melekuk keluar), kelopak mata
tidak adanya pembengkakan dan lingkaran hitam, konjungtiva
merah muda, sklera berwarna putih, pergerakan bola mata
normal, lapang pandang baik, reflek pupil terhadap cahaya baik,
tidak memakai kacamata.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c) Hidung
Inpeksi : hidung simetris, tidak ada pergerakkan cuping hidung,
tidak terdapat polip, kepatenan jalan nafas baik, fungsi
penciuman normal dibuktikan dgn.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
d) Telinga
Inpeksi : Pinna sejajar dengan kantus mata, fungsi pendengaran
masih normal, membran timfami utuh.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan (TEST GARPUTALA)
e) Mulut
Inpeksi : simetris, berwarna merah muda tidak ada stoma,
keadaan gigi bersih tidak ada karies, tidak ada pembengkakan
tonsil, indra pengecap normal dapat membedakan rasa manis
dan asin, ovula bergetar saat pasien mengatakan “aaaa”.
f) Leher
Inpaksi : leher simetris dengan bidang tubuh, reflek menelan
baik, kekuatan otot baik, tidak ada pembesaran pada kelenjar
paratiroid dan kelenjar tiroid.
Palpasi : tidak ada massa disekitar leher, tidak ada nyeri tekan.
6) Dada/Thorak (Payudara, Jantung dan Paru)
Inpeksi : frekuensi nafas takipne, tidak ada retraksi otot dada,
bentuk dada simetris, tulang punggung simetris, tidak ada luka,
memar, jejas, payudara simetris.
Palpasi : tidak ada benjolan.
Auskultasi : terdengar suara vesikular pada pernapasan.
Perkusi : terdengar suara resonan saat perkusi paru.
ICS, VOAKL PREMITUS DLL.
7) Abdomen
Inpeksi : bentuk abdomen simetris, warnanya sama dengan kulit
lain, tidak ada benjolan, tidak ada bekas operasi.
Auskultasi : terdengarnya bunyi bising usus (bruit) pada aorta
abdomen
Perkusi : karena kandung kemih berisi urin maka bunyinya pekak
Palpasi : adanya nyeri pada saat palpasi ringan dan dalam, adanya
nyeri palpasi ginjal.
8) Genetalia, Anus dan Rektum
Inpeksi :distribusi rambut pubis merata berwarna hitam, adanya
peradangan atau luka, terpasangnya kateter.
9) Ekstremitas (REFLEK HAMMER)
a) Ekstremitas Atas
Inpeksi : bentuk normal, jari ada 5, simetris, tidak adanya
benjolan atau pembengkakan sendi, warna kulit merata,
terpasang infus di tangan kiri.
Palpasi : CRT kembali dalam 2 detik, kekuatan otot, ROM
secara reflex baik.
b) Ekstremitas Bawah
Inpeksi : kaki simetris, bentuk normal, jarinya ada 5, tidak
terdapat edema, tidak ada lesi.
Palpasi : kekuatan otot, ROM serta reflex baik.
e. Data Penunjang
1) Laboraturium
pemeriksaan dari pada tanggal 08 Desember 2020
No. Jenis pemeriksaan HasilNilai normal UNIT KETERANGAN
di RS
1. WBC 7,00 4.00-10.0 10³/µL N
2. RBC 4,72 4.00-6.00 10⁶/ml N
3. HGB 12,7 12.00-16.00 g/dl N
4. HCT 38,0 37.0-48.0 % N
5. MCV 79,7 80-90.0 fL N
6. MCHC 26,6 26-33.5 pg N
7. MCH 33,4 31.5-35.0 Pg N
8. PLT 263 150-400 10³/µL N
9. CREATININE 0,9 0.7-1.2 mg/dL N
10 GLUKOSA 94 70-180 mg/dL N
11. SGOT 38 <45 U/L N
12. SGPT 38 <41 gr/dL N
13. UREUM 23 19-44 Mg/dL N
Keterangan : N=normal, TN=tidak normal
2) Thorak photo : tidak ada
3) USG : tidak ada
4) CT Scan : tidak ada
f. Terapi

No Nama obat Dosis Rute Fungsi


.
1. Infus RL 20 tpm (makro Intravena Supaya pasien tidak dehidrasi
drip)
2. ciprofloxacin 500 mg 2x1 tablet Oral Antibiotik untuk menghentikan bakteri
3. Ranitidin 150 mg 2x1 tablet Oral Menurunkan sekresi asam lambung
berlebih
4. Natrium diklofenax 25 mg 2x1 tablet Oral Menghentikan produksi zat penyebab
rasa sakit
5. alprazolam 0,5 mg 1x1 tablet Oral Mengurangi keteganggan psikologis yang
dirasakan

2. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
.
1. Data subjektif Kondisi muskuloskeletal kronis Nyeri kronis
1) Klien ↓ (D.0078)
mengatakan Kerusakan sistem saraf
nyeri pada ↓ (SDKI DPP
saat Penekanan saraf PPNI, 2017)
berkemih ↓
Data objektif Infiltrasi tumor
1) Klien tampak ↓
lemah, Ketidakseimbangan
gelisah neurotransmiter,neuromodulator,
tampak, dan dan reseptor
meringis ↓
kesakitan Gangguan imunitas
pada saat di ↓
palpasi Gangguan fungsi metabolik
2) Skala nyeri 6 ↓
(sedang) Riwayat posisi kerja statis
dengan ↓
rentang (1- Peningkatan indeks massa
10) tubuh
3) Nyeri terasa ↓
pada daerah Kondisi panca trauma
perut bawah ↓
Tekanan emosional

Riwayat penganiyayaan
(misalnya fisik, psikologis,
esksual)

Riwayat penyalahgunaan
obat/zat
(SKDI DPP PPNI, 2017)
2. Data subjektif Gejala penyakit Gangguan
1) Klien ↓ rasa nyaman
mengatakan Kurang pengendalin (D.0074)
urin tidak situasional/lingkungan (SDKI DPP
keluar ↓ PPNI, 2017)
Data subjektif Ketidakadekuatan sumber daya
1) Klien tampak ↓
lemah, Kurangnya privasi
gelisah ↓
tampak, dan Gangguan stimulus lingkungan
meringis ↓
kesakitan Efek samping terapi
pada saat di ↓
palpasi Gangguan adaptasi kehamilan
(SDKI DPP PPNI, 2017)
3. Data subjektif Peningkatan tekanan uretra Retansi
1) Klien ↓ urine
mengatakan Kerusakan arkus refleks (D.0050)
kandung ↓ (SDKI DPP
kemih terasa Blok spingter PPNI)
penuh ↓
Data subjektif Disfungsi neurologis
1) Pada saat di ↓
palpasi pada Afek agen farmakoligis
perut bagian (SDKI DPP PPNI)
bawah
bunyinya
pekak

B. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


1. Retensi urine berhubungan dengan kerusakan reflek ditandai dengan
sensasi penuh kandung kemih terasa penuh/distensi kandung kemih
(D.0050)
2. Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan fungsi metabolik ditandai
dengan pasien mengeluh nyeri/tampak meringis (D.0078)
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit ditandai
dengan urine tidak keluar/ pola eliminasi berubah (D.0074)
(SDKI DPP PPNI)
C. Rencana Asuhan Keperawatan
Nama pasien : Tn. I
Ruang : IGD
No. Medrec : 28091970
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
. keperawata
n
1. Retensi Setelah diberikan 1. Identifikasi 1. Menentukan
urine asuhan konsultan masalah
kemungkina keperawatan via telepon 2. Mengetahui
n 3x24 jam di (I.12462) kesimbanga
berhubunga harpkan tanda 2. Identifikasi n cairan
n dengan dan gejala retensi indikasi 3. Menjaga
kerusakan urine pasien tidak irigasi defisit
akrus reflekada dengan kateter urine cairan
ditandai kriteia hasil : (I.04146) 4. Relaksasi
dengan 1) Kemampu 3. Monitor pikiran
sensai an keseimbang dapat
kandung berkemih an cairan meningkatk
kemihterasa awalnya (I.04145) an
penuh/diten menurun 4. Identifikasi kemampuan
si kandung dengan kepatuhan berkemih
kemih skor 1 menjalani 5. Menguatkan
(D.0050) menjadi program otot pelvis
(SDKI DPP meningkat pengobatan 6. Mengeluark
PPNI, 2017) skor 5 (I.12361) an urine.
2) Verbalisasi 5. Identifikasi (KUPDF, 2017)
pengeluar kesiapan
an urine dan
tidak kemampuan
tuntas pasien dan
awalnya keluarga
meningkat menerima
skor 1 informasi
menjadi (I.12375)
menurun 6. Kolaborasi
skor 5 pemberian
3) Sensai deuretik
berkemih (I.03098)
awalnya 7. Jelaskan
memburuk masalah
dengan yang
skor 1 sedang
menjadi dihadapi
membaik pasien
skor 5 (I.12462)
(L.04036) (SIKI DPP PPNI,
(SLKI DPP PPNI, 2017)
2017)
D. Implementasi Dan Evaluasi
Nama pasien : Tn. I
Ruang : IGD
No. Medrec :28091970
No HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI No. EVALUASI PARAF
.
1. Selasa, 08-12- Rabu, 09-12-2020 Siti
2020 07.30 WIB Amelia
21.00 WIB 1. Monitor tanda-
tanda vital 1. S:
Respon : - Klien mengatakan perutnya
Tekanan darah masih merasakan sakit tembus
120/70 mmHg, hingga belakang terutama saat
pernapasan BAK, nyeri hilang timbul dan
24x/menit, nadi rasanya seperti ditusuk-tusuk
85x/menit O:
21.10 WIB 2. Lakukan - 130/70 mmHg
pengkajian - Skala nyeri 5
secara - Klien tampak meringis
koperhensif memegang perut bagian
Termasuk lokasi, bawah dan pinggang.
karakteristik, A:
durasi frekuensi, - Masalah belum teratasi
kualitas, dan P : intervensi lanjutan
faktor presipitasi. - Lakukan pengkajian secara
Hasil : komperhensif termasuk lokasi,
Klien mengatakan karakteristik, durasi frekuensi,
nyeri pada perut kualitas, dan faktor presipitasi.
bagian bawah - Observasi reaksi nonverbal
tembus hingga dari ketidaknyamannan
belakang. Nyeri - Observasi tanda-tanda vital
bertambah parah - Kontrol lingkungan yang dapat
pada saat buang mempengaruhi nyeri seperti
air kecil, nyeri suhu ruangan, pencahayaan
seperti ditusuk- dan kebisingan berulang
tusuk jarum dan - Kaji tipe dan sumber nyeri
sering menjalar untuk menentukan intervensi
ke genetalia. - Ajarkan pasien teknik non
Dengan skala farmakologi (teknik relaksasi
nyeri 6 dan sering nafas dalam)
21.20 WIB timbul dan hilang. - Berikan analgetik untuk
3. Obsevasi reaksi mengurangi nyeri
nonverbal dari - Tingkatan istirahat
ketidaknyamanan
. S:
Hasil : 2. - Klien mengatakan BAK masih
Klien tampak tidak keluar, masih butuh
gelisah dan waktu cukup lama untuk
meringis menuntaskan BAK-nya dan
kesakitan dengan urin masih berwarna kuning
21.30 WIB memegang perut O:
bagian bawah - Klien nampak cukup lama
4. Mengajarkan pada saat masuk WC, warna
tentang teknik urin kuning
non farmakologi A:
(teknik nafas - Masalah gangguan rasa
dalam). nyaman belum teratasi
Hasil : P : intervensi tetap dilanjutkan
Klien nampak - Pantau eliminasi urine, meliputi
mengikuti apa frekuensi, konsistensi, bau,
yang di ajurkan volume, dan warna jika perlu
(teknik relaksasi - Ajarka pasien minum 200 ml
nafas dalam dan cairan pada saat makan, di
21.40 WIB ditraksi) antara waktu makan, dan di
5. Mengajurkan awal petang
pasien untuk - Berikan privasi untuk eliminasi
meningkatkan - Berikan cukup waktu untuk
istirahat. pengosongan kandung kemih
Hasil : (10menit)
Klien nampak - Ajarkan pasien tentang tanda
mengerti apa dan gejala infeksi saluran
yang di ajurkan kemih yang harus dilaporkan
21.50 WIB dan dilakukan. (misalnya demam, mengigil,
6. Ajarkan pasien nyeri pinggang, hematuria,
minum 200 ml serta perubahan konsistensi
cairan pada saat dan bau urine)
makan, diantara
waktu makan dan S:
22.00 WIB di awal petang - Klien mengatakan kandung
7. Ajarkan pasien kemih terasa penuh
tentang tanda dan 3. O:
gejala infeksi - Klien masih nampak gelisah
saluran kemih - Tekanan darah 130/70 mmHg
yang harus - Klien masuk dalam tingkat
dilaporkan ketidaknyamanan karena
(misalnya terpasang kateter
demam, A:
menggigil, nyeri - Masalah retensi urine belum
pinggang, teratasi
hematuria, serta P : intervensi dilanjutkan
perubahan dan - Dorongan keluarga untuk
bau urine) menemani pasien
Hasil : - Dengarkan dengan penuh hati
Klien mengerti - Identifikasi tingkat
dengan tanda dan ketidaknyamanan
gejala infeksi - Intruksikan pasien
saluran kemih menggunakan teknik rileks
yang dijelaskan
perawat

2. Rabu, 09-12- Kamis, 10-12-2020 Siti


2020 07.30 WIB Amelia
07.30 WIB 1. Monitor tanda- 1. S:
tanda vital - Klien mengatakan nyeri pada
Hasil : perutnya masih sakit terutama
Tekanan darah saat BAK, nyeri seperti
130/70 mmHg ditusuk-tusuk dan menjalar
Nadi 24x/menit hingga kekemaluannya
Respirasi O:
88x/menit - Tekanan darah 120/70 mmHg
2. Lakukan - Skala nyeri 3
07.40 WIB pengkajian nyeri - Klien nampak menunjuk area
secara yang nyeri saat BAK
komperhensif A:
termasuk lokasi, - Masalah nyeri teratasi
karakteristik, P:
durasi frekuensi, - Intervensi dihentikan
kualitas, dan
faktor presipitas. 2. S:
Hasil : - Klien mengatakan pagi ini BAK
Klien mengatakan 1 kali, warna urine kuning,
nyeri perut masih klien mengatakan saat BAK
sakit tembus masih terasa nyeri
hingga belakang O:
terutama saat - Warna urine kuning
klien BAK, nyeri A:
seperti ditusuk- - Masalah gangguan rasa
tusuk dan nyaman sudah teratasi
menjalar hingga P:
kekemaluannya, - Intervensi dihentikan
skala nyeri 5
3. Obervasi reaksi 3. S:
07.50 WIB non verbal dari - Klien mengatakan bahwa
ketidaknyamanan kandung kemih sudah
Hasil : berkurang rasa penuhnya
Klien tampak O:
gelisah dan - Klien tampak banyak
meringis tersenyum
kesakitan A:
memegang perut - Masalah retensi urine teratasi
bagian bawah P:
dan pinggang. - Intervensi dihentikan
4. Mengajurkan
08.00 WIB untuk melakukan
teknik non
farmakologi
(teknik nafas
dalam dan
ditraksi)
Hasil :
Klien mengatakan
ia melakukan
yang telah
diajarkan
perawat.
08.10 WIB 5. Mengajarkan
klien untuk
meningkatkan
istirahat.
Hasil :
Klien mengatakan
ia susah untuk
tidur
6. Mengontrol
08.20 WIB lingkungan yang
dapat
mempengaruhi
seperti suhu
ruangan,
pencahayaan,
dan kebisingan.
Hasil :
Membatasi
pengunjung dan
mengontrol
kebisingan.
7. Anjurkan pasien
08.30 WIB minum 200 ml
cairan saat
makan, diantara
waktu makan dan
di awal petang
Hasil :
Klien mengatakan
ia melakukan
yang diintruksikan
perawat
8. Menyambungkan
08.40 WIB cairan
Hasil :
Terpasang cairan
RL (20tpm)
9. Mendorong
10.50 WIB pasien untuk
mengungkapkan
perasaan,
kekuatan,
persepsi
Hasil :
Klien mengatakan
masih takut bila
harus di operasi
10. Mendengarkan
11.10 WIB dengan penuh
perhatian
Hasil :
Klien sangat
menceritakan
pada perawat
tentang keluhan
yang ia rasakan
11. Identifikasi tingkat
rasa takut
11.20 WIB Hasil :
Klien masuk
dalam tingkat
takut sedang
12. Mendorong
keluarga untuk
11.30 WIB menemani pasien
Hasil :
Keluarga selalu
menemani pasien
saat dirumah
sakit
13. Berikan cukup
13.30 WIB waktu untuk
mengosongkan
kandung kemih
(10 meit)
Hasil :
Klien mengatakan
masih urine tidak
bisa keluar dan
agak lama untuk
menuntaskan
BAK
13.40 WIB 14. Berikan privasi
untuk eliminasi
Hasil :
Menutup pintu
WC saat klien
BAK
3. Kamis, 10-12- Jumat, 11-12-2020 Siti
2020 07.45 WIB Amelia
07.45 WIB 1. Monitor tanda- 1. S:
tanda vital - Klien mengatakan nyeri pada
Hasil : perutnya sudah tidak nyeri lagi
Tekanan darah saat BAK
120/70 mmHg O:
Respirasi - Tekanan darah 120/70 mmHg
24x/menit A:
Nadi 85x/menit - Masalah nyeri teratasi
2. Lakukan P:
pengkajian nyeri - Intervensi dihentikan
secara
komperhensif 2. S:
termasuk lokasi, - Klien mengatakan pagi ini BAK
karakteristik, sudah 2 kali, warna urine
durasi frekuensi, kuning. Saat BAK sudah tidak
kualitas dan terasa nyeri
faktor prepitasi O:
Hasil : - Warna urine kuning
Klien mengatakan A:
nyeri pada perut - Masalah gangguan rasa
masih sakit nyaman teratasi
terutama pada P:
saat BAK, - Intervensi dihentikan
nyerinya tertusuk-
tusuk dan 3. S:
menjalar hingga - Klien mengatakan kandung
kekemaluan, kemih sudah tidak terasa
skala nyeri 3 dan penuh
nyeri hilang timbul O:
3. Observasi reaksi - Klien tampak banyak
nonverbal dari tersenyum
ketidaknyamanan - Tekanan darah 120/70 mmHg
Hasil : A:
Klien nampak - Masalah retensi urine teratasi
menunjukkan P:
area yang nyeri - Intervensi dihentikan
saat BAK
4. Menganjurkan
pasien untuk
melakukan teknik
non farmakologi
di rumah bila
nyeri (teknik
nafas dalam dan
ditraksi)
Hasil :
Klien mengatakan
ia akan
melakukan
dirumah bila nyeri
5. Mengajurkan
klien untuk
banyak istirahat
Hasil :
Klien mengatakan
ia akan mengatur
waktu tidur saat
dirumah
6. Ajurkan pasien
tetap minum 200
ml cairan pada
saat makan, di
antara waktu
makan dan di
awal petang
Hasil :
Klien mengatakan
ia akan
melakukan yang
diintruksikan
perawat
7. Mendorong
pasien untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan,
persepsi
Hasil :
Klien mengatakan
bahwa akan
mengungkapkan
perasaan apabila
kondisinya
kembali
memburuk
8. Mendengarkan
dengan penuh
perhatian
Hasil :
Klien sangat
antusias
menceritakan
pada perawat
tentang keluhan
yang ia rasakan
9. Identifikasi tingkat
rasa takut
Hasil :
Klien masuk
dalam tingkat
rasa takut sedang
10. Mendorong
keluarga untuk
mendukung
pasien dirumah
Hasil :
Keluarga
mengatakan akan
selalu
mengingatkan
klien untuk
menjaga
kesehatannya
11. Memantau
eliminasi urine,
meliputi frekuensi,
konsistensi
Hasil :
Klien mengatakan
hari ini BAK baru
sekali sejak pagi
sampai saat ini,
warna urine
kuning

E. Catatan Perkembangan
Nama pasien : Tn. I
Ruang :IGD
No. Medrec :28091970
No. HARI/TANGGAL SOAP PARAF
1. Rabu, 09-12-2020 Siti Amelia
07.30 WIB S:
- Klien mengatakan perutnya masih
merasakan sakit tembus hingga belakang
terutama saat BAK, nyeri hilang timbul dan
rasanya seperti ditusuk-tusuk
O:
- 130/70 mmHg
- Skala nyeri 5
- Klien tampak meringis memegang perut
bagian bawah dan pinggang.
A:
- Masalah belum teratasi
P : intervensi lanjutan
- Lakukan pengkajian secara komperhensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi
frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi.
- Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamannan
- Observasi tanda-tanda vital
- Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan berulang
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
- Ajarkan pasien teknik non farmakologi
(teknik relaksasi nafas dalam)
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Tingkatan istirahat
S:
- Klien mengatakan BAK masih tidak keluar,
masih butuh waktu cukup lama untuk
menuntaskan BAK-nya dan urin masih
berwarna kuning
O:
- Klien nampak cukup lama pada saat masuk
WC, warna urin kuning
A:
- Masalah gangguan rasa nyaman belum
teratasi
P : intervensi tetap dilanjutkan
- Pantau eliminasi urine, meliputi frekuensi,
konsistensi, bau, volume, dan warna jika
perlu
- Ajarka pasien minum 200 ml cairan pada
saat makan, di antara waktu makan, dan di
awal petang
- Berikan privasi untuk eliminasi
- Berikan cukup waktu untuk pengosongan
kandung kemih (10menit)
- Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala
infeksi saluran kemih yang harus dilaporkan
(misalnya demam, mengigil, nyeri
pinggang, hematuria, serta perubahan
konsistensi dan bau urine)

S:
- Klien mengatakan kandung kemih terasa
penuh
O:
- Klien masih nampak gelisah
- Tekanan darah 130/70 mmHg
- Klien masuk dalam tingkat
ketidaknyamanan karena terpasang kateter
A:
- Masalah retensi urine belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Dorongan keluarga untuk menemani pasien
- Dengarkan dengan penuh hati
- Identifikasi tingkat ketidaknyamanan
- Intruksikan pasien menggunakan teknik
rileks

2. Kamis, 10-12-2020 Kamis, 10-12-2020 Siti Amelia


07.30 WIB 07.30 WIB
S:
- Klien mengatakan nyeri pada perutnya
masih sakit terutama saat BAK, nyeri
seperti ditusuk-tusuk dan menjalar hingga
kekemaluannya
O:
- Tekanan darah 120/70 mmHg
- Skala nyeri 3
- Klien nampak menunjuk area yang nyeri
saat BAK
A:
- Masalah nyeri teratasi
P:
- Intervensi dihentikan

S:
- Klien mengatakan pagi ini BAK 1 kali,
warna urine kuning, klien mengatakan saat
BAK masih terasa nyeri
O:
- Warna urine kuning
A:
- Masalah gangguan rasa nyaman sudah
teratasi
P:
- Intervensi dihentikan

S:
- Klien mengatakan bahwa kandung kemih
sudah berkurang rasa penuhnya
O:
- Klien tampak banyak tersenyum
A:
- Masalah retensi urine teratasi
P:
- Intervensi dihentikan
3. Jumat, 11-12-2020 S: Siti Amelia
07.45 WIB - Klien mengatakan nyeri pada perutnya
sudah tidak nyeri lagi saat BAK
O:
- Tekanan darah 120/70 mmHg
A:
- Masalah nyeri teratasi
P:
- Intervensi dihentikan

S:
- Klien mengatakan pagi ini BAK sudah 2
kali, warna urine kuning. Saat BAK sudah
tidak terasa nyeri
O:
- Warna urine kuning
A:
- Masalah gangguan rasa nyaman teratasi
P:
- Intervensi dihentikan

S:
- Klien mengatakan kandung kemih sudah
tidak terasa penuh
O:
- Klien tampak banyak tersenyum
- Tekanan darah 120/70 mmHg
A:
- Masalah retensi urine teratasi
P:
- Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai