Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPI

TERHADAP TINGKAT HARGA DIRI PADA KORBAN BULLYING


(Di SDN Sumber Kec. Merakurak Kab. Tuban)

Oleh :
RINDA FEBRIANTI

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2024
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bullying bukanlah masalah baru bagi pelajar Indonesia. Bentuk

bullying yang sering terjadi dikalangan pelajar seperti ejekan, pengucilan

dan tindakan fisik, baik dilakukan secara langsung maupun tidak

langsung. Bullying di sekolah biasanya tidak diawasi oleh guru atau orang

dewasa lainnya. Faktanya, sebagian besar korban bullying takut

menceritakan pengalamannya kepada orang lain, termasuk guru dan

keluarga. Bullying merupakan tindakan yang sangat berbahaya, karena

dapat menimbulkan efek traumatis yang sangat besar bagi korbannya.

Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan akibat perilaku bullying yaitu

harga diri rendah.

Harga diri rendah merupakan kondisi seseorang yang menilai

keberadaannya pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan orang lainnya

yang secara negatif memandang dirinya sebagai orang yang gagal, tidak

mampu dan tidak dapat sukses (Keliat, 2010 dalam ........, 2020).

Fenomena harga diri rendah siswa yang mengalami bullying

Survei awal

Data International Center for Research on Women (ICRW)

Febriana (2017) menunjukkan bahwa 84% anak Indonesia menjadi korban

bullying persentase yang lebih tinggi dibandingkan negara lain di Asia.

Faktanya, kasus bullying di Indonesia mengkhawatirkan dan menarik

banyak perhatian. Di antara kasus-kasus bullying yang didaftarkan oleh


Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) selama sembilan tahun

terakhir, jumlah pengaduan yang diterima antara tahun 2011 hingga 2019

di bidang pendidikan dan media sosial adalah 37.381 (Komisi Lembaga

Perlindungan Anak Indonesia, 2020). Situasi ini menunjukkan bahwa

jumlah kasus bullying di sekolah semakin meningkat. Di provinsi Jawa

Timur, Surabaya menjadi kota dengan tingkat bullying tertinggi yaitu

59,8%. Penelitian yang dilakukan oleh Simbar, Ruindungan dan Solang

(2015) menemukan bahwa 26,7% anak memiliki harga

diri yang rendah setelah mengalami bullying, yaitu menarik diri

dari lingkungannya untuk mendapatkan rasa aman. Penelitian (Fajriyah

dan Setiawati 2019) menunjukkan bahwa 58,3% korban bullying memiliki

harga diri yang rendah. Hal ini merupakan faktor predisposisi yang

menyebabkan orang yang memiliki harga diri rendah menjadi korban

bullying dan anak yang memiliki harga diri rendah lebih besar

kemungkinannya menjadi korban bullying.

KRONOLOGI

Faktor penyebab HDR , tanda gejala sampai dampak yang terjadi

jika HDR dibiarkan.

SOLUSI

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membantu korban

bullying mengatasi harga diri mereka yaitu: terapi Perilaku Kognitif

2.Terapi Afirmasi Positif 3.Child Centered Play Therapy 4.Terapi aktivitas

Kelompok Stimulasi Persepsi. Terapi aktivitas kelompok stimulasi


persepsi yaitu salah satu terapi modalitas keperawatan dalam bentuk

permainan atau interaksi satu dengan yang lain, dimana seseorang belajar

untuk meningkatkan harga dirinya dengan menggali kemampuan positif.

Terapi Aktivitas Kelompok stimulasi persepsi dapat membantu

meningkatkan harga diri dengan memberikan kesempatan untuk

menguasai suatu aktivitas, sehingga korban bullying merasakan suatu

pencapaian dan meningkatkan rasa kebersamaan dengan berbagai

pengalaman

Media berbasis permainan muncul dengan mengadaptasi sifat

permainan menjadi media pendidikan, mengubah aturan, format, dan

tampilan permainan. TAK sangat efektif mengatasi rendahnya harga diri

korban kekerasan karena dapat menstimulasi kemampuan kognitif, bahasa,

fungsi sosial dan emosionalnya. Terapi aktivitas kelompok adalah tentang

kemampuan untuk mengekspresikan keinginan, emosi dan fantasi sendiri,

mengembangkan kreativitas dengan cara yang menyenangkan, membantu

pasien beradaptasi lebih baik terhadap stres yang berhubungan dengan

penyakit, meningkatkan konsentrasi dan koordinasi tangan dan mata dapat

dilatih.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk

mengambil judul penelitian tentang “Pengaruh terapi aktivitas kelompok

stimulasi persepsi terhadap tingkat harga diri pada korban bullying di SDN

Sumber Kec. Merakurak Tuban”


1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi

Presepsi (TAKSP) terhadap tingkat harga diri pada korban bullying di

SDN Sumber Kec. Merakurak Kab.Tuban?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi

Presepsi(TAKSP) terhadap tingkat harga diri pada korban bullying di

SDN Sumber Kec. Merakurak Kab. Tuban

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat harga diri sebelum dilakukan Terapi Aktivitas

Kelompok Stimulasi Persepsi (TAKSP) pada korban bullying di SDN

Sumber Kec. Merakurak Kab. Tuban

2. Mengidentifikasi tingkat harga diri sebelum dilakukan Terapi Aktivitas

Kelompok Stimulasi Presepsi(TAKSP) pada korban bullying di SDN

Sumber Kec. Merakurak Kab. Tuban

3. Menganalisis pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi

Persepsi(TAKSP) pada korban bullying di SDN Sumber Kec. Merakurak

Kab. Tuban

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pengembangan ilmu

keperawatan jiwa dengan mengetahui pengaruh Terapi Aktivitas


Kelompok Stimulasi Presepsi(TAKSP) terhadap tingkat harga diri pada

korban bullying di SDN Sumber Kec. Merakurak Kab. Tuban

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah ilmu

pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam menganalisis

permasalahan harga diri pada korban bullying yang mengalami harga

diri rendah di SDN Sumber Kec. Merakurak Kab. Tuban

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi institusi sehingga

dapat memberikan Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi

Presepsi(TAKSP) terhadap tingkat harga diri pada korban bullying

yang mengalamdi harga diri rendah di SDN Sumber Kec. Merakurak

Kab. Tuban

3. Bagi Responden

Dapat menambah ilmu wawasan tentang pengaruh Terapi Aktivitas

Kelompok Stimulasi Presepsi(TAKSP) terhadap tingkat harga diri

pada korban bullying yang mengalami harga diri rendah di SDN

Sumber Kec. Merakurak Kab. Tuban

4. Bagi Keluarga

Dapat menambah wawasan keluarga dalam mengetahui kondisi

tentang korban bullying yang mengalami harga diri rendah dan


memberikan motivasi atau semangat kepada korban bullying untuk

melakukan Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Presepsi(TAKSP)

5. Bagi Sekolah

Dapat digunakan sebagai sumber informasi guna meningkatkan

pengetahuan, kesadaran serta strategi penanganan bullying dan harga

diri rendah
BAB 3

KERANGKA KONSEP

Model Konsep Teori Penatalaksanaan


Perilaku Dorothy E. Klasifikasi Harga diri
psikoterapit Terapi
Jhonson : a. Harga diri tinggi aktivitas kelompok :
1. Sistem
2. Perilaku b. Harga diri sedang TAK Stimulasi
3. Sistem perilaku persepsi halusinasi
c. Harga diri rendah
4. Subsistem TAK Stimulasi
5. Equilibrium persepsi kekerasan
6. Tension
7. Stresor
TAK Stimulasi
TAK Stimulasi persepsi umum
Sistem perilaku
persepsi Harga diri
Faktor predisposisi : rendah
1. Pola mengidentifikasi hal
positif pada korban
2. Perulangan bullying melatih
3. Cara bersikap kemampuan korban
bullying
Faktor Presipitasi :
1. Kegagalan berulang
2. Perubahan peran sosial
3. Anxiety/cemas
Peningkatan HDR
BAB 4
METODE PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai