Anda di halaman 1dari 15

JAWABAN UAS

“EVALUASI DAN ASESMENT PEMBELAJARAN EKONOMI”

Oleh

RISKA ADILAH NASUTION : 21179014

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
1. Dihapuskannya Ujian Nasional dalam sistem Pendidikan di Indonesia tentunya membawa
berbagai permasalahan dan dampak terhadap berbagai aspek.
a. Uraikanlah dampak yang ditimbulkan oleh penghapusan ujian nasional dilihat dari
aspek pelaksanaan asesmen
Jawab:
Adapun dampak yang ditimbulkan dari penghapusan ujian nasional yaitu jika
dilihat dari segi mutu pendiidkan sebelum UN ditiadakan sekolah dan siswa pasti
akan berlomba-lomba agar mendapatkan hasil yang sangat maksimal sehingga
menjadi prestasi tersendiri baik untuk siswa maupun sekolah, namun saat dihapuskan
memberikan penurunan semangat begi peserta didik dalam mengejar prestasi
sehingga banyak yang beranggapan mau bagaimanapun siswa itu akan tetap
diluluskan baik itu pintar maupun tidak. Kemudian jika dilihat dari segi mutu
mengajar setelah UN ditiadakan setiap guru harus mempunyai inovasi dan kreativitas
dan proses belajar mengajar. Mereka harus memahami setiap bakat dan potensi dari
masing-masing siswa selama proses pembelajaran sebagai penilaian asesmen. Ini
menjadi tantangan bagi guru agar selalu dapat berpikir kreatif sepaya dapat
menumbuhkan jiwa siswa agar minat dalam belajar.
Kemudian dengan dihapusnya ujian nasional, siswa dan guru tidak lagi terbebani
dengan target ujian nasional. Jika sebelumnya, siswa harus mengikuti pelajaran
tambahan di sekolah, ataupun di lembaga belajar di luar sekolah untuk mendapatkan
hasil maksimal dalam ujian nasional. Selain itu, guru juga dituntut untuk lebih ekstra
dalam penyampaian materi agar siswa dapat memahami apa yang disampaikan. Jadi
dengan dihapuskannya UN mmeberikan keringanan beban bagi siswa dan guru agar
tidak mengadakan k les tambahan lagi dan berpokus pada sat jam pelajaran
berlangsung
Selanjutnya Adanya keadilan dalam sistem pendidikan dimanad alam ujian
nasional, siswa diberikan soal yang sama di seluruh Indonesia sebagai tolak ukur
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Padahal jika dilihat, sistem pendidikan
kita belum merata. Jangankan di seluruh Indonesia, antara desa dan kotapun terjadi
kesenjangan yang sangat mencolok. Ini menjadi suatu pertimbangan baik bagi guru
dan siswa karena pemahaman peserta diidk setiap daerah di Indonesia tentang mata
pelajaran sangat berbeda-beda dan belum memiliki kemampuan yang sama
Dengan dihapusnya ujian nasional, setiap sekolah berhak memberikan tolak ukur
sendiri kepada para peserta didiknya. Dengan dihapusnya UN diharapkan
memberikan pelajaran baik dari positif maupun negative sehingga guru dan siswa
juga dapat berpikir jernih dalam memahami makna dihauskannya UN, karena setiap
program yang dikeluarkan oleh pemerintah pasti ada siis positif dan negatifnya.

b. Kemukakan solusi yang dapat dilakukan agar output yang dihasilkan tetap berkualitas
meskipun tanpa dilaksanakannya ujian nasional.
Jawab
Solusinya menurut saya terkait UN dihapuskan sehingga output yang dihasilkan
tetap berkualitas meskipun tanpa dilaksanakan UN adalah setiap guru maupun siswa
harus berkolaborasi dalam terwujudnya pendiidkan di Indonesia. Dimana jika guru
saja yang turut andil dalam hal ini memberikan inovasi maupun memberikan system
pengajaran yang lebih bermutu kepada peserta didik tanpa dukungan maupun
kolaborasi yang baik dengan siswa maka system pendiidkan yang tujuannya
mencerdaskan bangsa tidak akan terwujud, namun apabila siswa-siswi turut andil,
bersemnagta dalam belajar serta juga berpartisipasi dan menghargai setiap
pembelajaran yang diberikan oleh guru makan akan dapat memberikan keseimbangan
dalam terwujudnya pendiidkan yang baik meskipun tanpa dilaksanakannya UN, krena
guru yang baik adalah guru yang biasa mengajari peserta diidk dengan baik juga serta
dapat mengisfirasi dan memotivasi peserta didik

2. Kemajuan teknologi telah membawa pengaruh positif terhadap pelaksanaan proses pembelajaran,
khususnya asesmen pembelajaran. Saat ini berbagai institusi Pendidikan telah mulai menerapkan
asesmen berbasis digital (e-assessment) untuk berbagai keperluan.
a. Jelaskan kapan penilaian digital tepat untuk dilakukan!
Jawab:
Penilaian digital tepat digunakan pada pada saat sekarang ini terutama dalam
penilaian ujian peserta didik, baik ujian harian maupun ujian akhir sekolah, penilaian
digital tidak semua dilakukan oleh guru tergantung kapasitas materi pelajaran dan sarana
dan prasarana yang ada disekolah. Kemudian juga dilihat dari siswa dan gurunya apakah
sudah memahami misalnya saja aplikasi ujian online (kuiss) yang ada dalam gejet
(hanphone) maupun aplikasi. Selain itu penilaian digital juga tidak hanya dilakukan
untuk menilai kemampuan dalam ujian sekolah saja namun juga sekarang ini penilain
digital banyak juga dilakukan dalam bidang lain salah satu contohnya dalam penelitian,
dengan menggunakan penilaian digital di zaman sekarang ini dapat mempermudah
peneliti dalam mengambil data untuk diolah dalam penelitiannya. Penilaian digital ini
juga tepat dilakukan untuk menguji kelayakan baik itu dalam menerima karyawan
maupun untuk melihat situasi serta keadaan baik disekolah maupun luar sekolah tentunya
dalam bentuk kuesioner yang sudah di buatkan dalam aplikasi digital.

b. Ungkap dampak negative pelaksanaan penilaian digital dan solusi untuk mengatasinya.
Adapun damfak negative dari penilaian digital yaitu memberikan peluang bagi
siswa untuk dapat melihat jawaban ( mencontek) dikarenakan jika penilaian secara digital
tidak dikontrol dengan baik dan diatur tata cara menjawab soal baik itu dari waktu
mengerjakan maupun kategori soal yang diberian, karena apabila seorang siswa sudah
pandai dalam menjalankan gejet(hanphone) akan sangat banyak dampak yang mereka
timbulkan, tentunya dalam belajar sehingga apabila mereka sudah pintar maka bisa saja
jawaban yang mereka berikan adlaah hasil contekan. Kemudian dampak selanjutnya
adala memberikan peluang untuk peserta diidk untuk dapat bekerja sama dengan teman
sekelas sehingga menyebabkan jawaban yang diberkan akan sama.
Menurut saya acara mengatasinya adalah memberikan penilaian yang lebih efektif
dan juga menciptakan atau memilih aplikasi digital yang lebih berkualitas. Memberikan
penilaian yang efektif maksudnya disini adlah mengatur peserta diidk dalam menjawab
soal baik segi waktu maupun yang lainnya agar ujian dapat berjalan dengan kondusif,
kemudian memilih aplikasi yang berkaulitas maksdunya dapat memilih apliasi ataupun
penilaian digital yang sesuai kriteria di dalam kelas. Jika kelasnya pendiam maka apliaksi
yang diberikan untuk penilaian dapat mengontrol siswa supaya lebih focus dan
konsentasi dalam menjawab soal, jika kelsnya keadaan rebut, harus menggunakan
aplikasi yang lebih terarah dan memungkinkan dapat mengontrol ujian agar lebih
kondusif.

3. Berikut salah satu bentuk soal yang diberikan oleh guru untuk menilai hasil belajar ekonomi
siswa.

Cara mengatasi pengangguran musiman adalah ….


A. Memberi latihan keterampilan lain seperti mengelas dan menjahit

B. Menempelkan iklan-iklan lowongan kerja di tempat-tempat umum

C. Menciptakan teknik pemasaran untuk menarik pembeli


D. Memindahkan tenaga kerja ke tempat yang membutuhkan
E. Meningkatkan daya beli masyarakat

a. Apakah soal tersebut sudah termasuk kategori soal berpikir tingkat tinggi (higher order
thinking skills/HOTS)? Berikan alasan pendukung.
Jawab:
Menurut saya tidak soal tersebut masih berada dalam kategori c1. Karena masih soal
mendeskripsikan tentang penjelasan cara mengatasi pengangguran belum termasuk soal
yang membuat berpikir kritis dan mengasah kemampuan

b. Jika soal di atas belum masuk kategori HOTS, maka ubahlah soal tersebut agar menjadi
soal yang memenuhi kategori soal HOTS!
Jawab
Pengangguran musim terjadi di musim tertentu, contohnya petani yang menganggur
karena belum waktunya musim tanam. Dibawah ini termasuk cara mengatasi
pengangguran musiman adalah…….
1) Memberi latihan keterampilan lain seperti mengelas dan menjahit dan memberika
pelatihan yang dpat mengasah skil
2) Menempelkan iklan-iklan lowongan kerja di tempat-tempat umum
3) Menciptakan teknik pemasaran untuk menarik pembeli dan menciptakan program
pemasaran yang beromset tinggi
4) Memindahkan tenaga kerja ke tempat yang membutuhkan sebagai acuan tenaga kerja
berdasarkan bidangnya
5) Meningkatkan daya beli masyarakat

Dari penjelasan di atas yang termasuk cara mengatasi pengangguran musiman yang tepat
dilakukan di zaman pandemic covid 19 adalah……….

A. 1,3,5
B. 1,2,4
C. 1,3,4
D. 1,4,5

4. Seorang guru Kewirausahaan melaksanakan pembelajaran berbasis project dengan meminta


siswa secara berkelompok untuk menyusun rencana usaha. Luaran dari kegiatan tersebut
adalah siswa diminta untuk membuat proposal business plan dan mempresentasikannya
a. Bagaimana cara guru menilai hasil belajar siswa? Model penilaian apa yang dapat
digunakan oleh guru?
Jawab
Cara penilain yang dapat dilakukan guru ada dengan penilaian autentik. penilaian
autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang
seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian
yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di Standar Kompetensi (SK)
atau Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) (Ani, Y. : 2013).
Dengan model penilaian proyek. Penilaian proyek merupakan penyelesaian tugas
peserta didik berupa investigasi yang dilakukan dimulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Tugas
proyek dapat menanamkan dan mengembangkan kepemimpinan, komunikasi, kerja
sama, dan keterampilan pemecahan masalah (Sukmasari, V. P., & Rosana, D. : 2017).
Guru menilainya berdasarkan:
1) Keaktifan peserta didik dalam kelompok (nilai individu)
2) Hasil laporan pengamatan dan presentasi (nilai individu dan kelompok)
3) Kerjasama (nilai kelompok)

b. Tentukan aspek hasil belajar yang akan dinilai dan buatlah contoh instrument
penilaiannya beserta dengan rubric

jawab:

INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK

Mata Pelajaran :Ekonomi


Kelas/Semester :X/2
Kompetensi Dasar :
Materi : Kewirausahaan

Kelompok : ………………………….

Nama Proyek : ……………………........

Skor
No Aspek
1 2 3 4 5
1 Perencanaan :
Topik
Rumusan judul
Diagram proyek
2 Pelaksanaan

Sistematika penulisan

Keakuratan sumber data/informasi


Kuantitas sumber data
Analisis data

Penarikan kesimpulan
3 Laporan proyek

Daftar rujukan dapat dipertanggungjawabkan


Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
Presentasi dan penguasaan
Total skor

Contoh petunjuk penilaian

Komponen Kriteria Skor


yang

dinilai
Sesuai materi pembelajaran, orisinal, konstektual 5
Sesuai materi pembelajaran, orisinal, tidak konstektual 4
Sesuai materi pembelajaran, tidak orisinal, konstektual 3
Topik Sesuai materi pembelajaran, tidak orisinal, tidak konstektual 2
Tidak sesuai materi pembelajaran, tidak orisinal, tidak konstektual 1
Mencerminkan hubungan, ada peluang penemuan 5
Mencerminkan hubungan, tidak ada peluang penemuan 4
Kurang mencerminkan hubungan, ada peluang penemuan 3
Diagram Kurang mencerminkan hubungan, ada peluang penemuan 2
Proyek Tidak membuat diagram 1
Lengkap, sistematis, metodologis 5
Lengkap, kurang sistematis, metodologis 4
Lengkap, sistematis, kurang metodologis 3
Tahapan Lengkap, kurang sistematis, kurang metodologis 2
proses Kurang lengkap, kurang sistematis, kurang metodologis 1
Proyek
Sesuai tahapan proyek, jadwal jelas, ada lembar kemajuan 5
Sesuai tahapan proyek, jadwal jelas, tidak ada lembar kemajuan 4
Sesuai tahapan proyek, jadwal tidak jelas, ada lembar kemajuan 3
Monitoring Sesuai tahapan proyek, jadwal tidak jelas, tidak ada lembar 2
kemajuan
Tidak sesuai tahapan proyek 1

Rubik Penilaian Proyek

No. Aspek yang Dinilai Skor


1. Persiapan 0–2
- Membuat perencanaan lengkap (jenis pencemaran, tempat pengamatan, 2
waktu dan frekuensi pengamatan).
1
- Membuat perencanaan, tetapi kurang lengkap (tidak memuat jenis
pencemaran, tempat pengamatan, waktu, atau frekuensi pengamatan).
- Tidak membuat perencanaan. 0
2. Pengambilan data/informasi: 0–3
- Kondisi pencemaran telah tercatat perkembangannya dengan lengkap 3
(menampilkan kondisi air, tanah, dan udara) sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat.
2
- Kondisi pencemaran telah tercatat perkembangannya tetapi kurang
lengkap (tidak menampilkan salah satu dari kondisi air, tanah, atau
udara). Kondisi pencemaran telah tercatat secara kontinu sesuai dengan
1
frekuensi pengamatan.
- Kondisi pencemaran telah tercatat perkembangannya tetapi kurang
lengkap (tidak menampilkan salah satu dari kondisi air, tanah, atau
0
udara). Kondisi pencemaran telah tercatat tidak secara kontinu (tidak
sesuai dengan frekuensi pengamatan).
3. Penulisan Laporan
- Tidak mencatat hasil pengamatan atau tidak melakukan pengamatan. 0–3
- Laporan ditulis lengkap (terdapat tahap persiapan, hasil pengamatan, dan 3
gagasan penyelesaian yang relevan dengan kondisi pencemaran)
- Tidak tercantumnya satu komponen (tahap persiapan, hasil pengamatan,
2
gagasan penyelesaian masalah yang relevan) pada laporan.
- Tidak tercantumnya dua komponen (tahap persiapan, hasil pengamatan,
gagasan penyelesaian masalah yang relevan) pada laporan 1

- Tidak tercantumnya seluruh komponen pada laporan. 0


Skor Maksimum 8

Rentang Bobot
No. Aspek yang dinilai
Skor
1. Pendahuluan 0–9
- Judul Survei 0–1
Judul survei sesuai dengan tema dan materi 1
Judul survei tidak sesuai dengan tema 0
- Latar belakang 0–1
Sesuai dengan permasalahan Tidak 1
sesuai dengan permasalahan 0 10%
- Rumusan masalah 0–1
Terdapat rumusan masalah sesuai tema Tidak 1
terdapat rumusan masalah sesuai tema 0
- Tujuan 0–1
Tujuan sesuai dengan permasalahan 1
Tidak sesuai dengan permasalahan 0
- Dasar Teori 0–1
Teori yang digunakan mendukung tujuan survei Teori 1
yang digunakan tidak mendukung tujuan survei 0
- Teknik pengumpulan data 0–1
Sampel harga bahan pokok bersifat representatif Sampel 1
harga bahan pokok tidak bersifat representatif 0
Isi laporan 0 – 21

– Pengolahan data 0–9


Menghitung inflasi harga dari masing-masing produk bahan
pokok.
Setiap melakukan perhitungan tingkat inflasi pada masing-
masing bahan pokok (sejumlah 9 bahan pokok) dengan benar
mendapat skor 1.
– Jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahannya 0–9
Mengidentifikasi jenis inflasi pada setiap bahan pokok
berdasarkan tingkat keparahannya.
Setiap mengidentifikasi jenis inflasi pada masing- masing
bahan pokok (sejumlah 9 bahan pokok) dengan benar
mendapat skor 1.
- Jenis inflasi berdasarkan penyebabnya 0–2
Melakukan analisis inflasi berdasarkan faktor 2
penyebabnya dengan tepat
Melakukan analisis inflasi berdasarkan faktor 1
penyebabnya dengan kurang tepat
Melakukan analisis inflasi berdasarkan faktor 0
penyebabnya dengan tidak tepat
- Dampak inflasi jika tidak segera di atasi 0–1
Terdapat dampak inflasi bagi produsen dan konsumen Tidak 1
terdapat dampak inflasi bagi produsen dan konsumen 0
Penutup 0–3

- Kesimpulan 0–1
Berisi kesimpulan yang sesuai dengan pembahasan Tidak 1
berisi kesimpulan yang tidak sesuai pembahasan 0
- Saran Kebijakan untuk mengatasi inflasi 0–1
Terdapat saran kebijakan untuk mengatasi inflasi Tidak 1
terdapat saran kebijakan untuk mengatasi inflasi 0
- Daftar pustaka 0–1
Terdapat daftar pustaka Tidak terdapat daftar pustaka 1
0
Lampiran 0–3

- Foto/gambar kegiatan survei 0–1


Terdapat foto/gambar kegiatan survei Tidak terdapat 1
foto/gambar kegiatan survei 0
- Tabel survei inflasi. 0–1
Terdapat tabel survei inflasi. Tidak terdapat tabel survei 1
inflasi. 0
- Daftar pertanyaan untuk produsen 0–1
Terdapat daftar pertanyaan untuk produsen Tidak terdapat 1
daftar pertanyaan untuk produsen 0
Skor Maksimal 36

1) Lembar Penilaian Afektif (Pengamatan Keterampilan Sosial)

Nama :

Tanggal:
Kelas:

Petunjuk:

Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian () atas keterampilan
sosial peserta didik itu menggunakan skala berikut ini:
No. Rincian Keterampilan 5 4 3 2 1 Keterangan
Sosial
1 Bertanya

2 Mengemukakan pendapat

3 Menanggapi pendapat

4 Menarik kesimpulan

Rubik penilaian afektif

1-7 = Rendah
8-14 = Sedang
15-20 = Tinggi

2) Penilaian Kognitif (Uji Kompetensi)

Soal Evaluasi
3) Lembar Penilaian Psikomotor

Skor
No. Rincian Tugas Kinerja Skor
Asesmen
Acuan
Oleh Dosen
1. Merangkai Alat:
a. Terampil merangkai alat sesuai gambar 5
termasuk mengatur posisi statif
b. Kurang tahu susunan alat yang benar. 3
c. Tidak melakukan apa-apa 0

2. Menggunakan Alat:
a. Cekatan tetapi tetap hati-hati mengganti 5
beban
b. Kurang cekatan atau kurang hati- 3
hati mengganti beban
c. Tidak mengerjakan apa-apa 0
3. Mengamati:
a. Membaca penunjukan angka pada alat ukur 5
dengan posisi yang benar
b. Membaca penunjukan angka pada alat ukur 3
dengan posisi yang tidak benar
c. Tidak mengerjakan apa-apa 0
4. Membuat kesimpulan:
a. Membuat kesimpulan yang benar dan 5
denganbahasa yang mudah dipahami
b. Membuat kesimpulan yang kurang benar 3
c. Tidak membuat apapun 0

skor yang diperoleh


Nilai Proyek= x 100
skor maksimal

Pencapaian Peserta Didik

a. 90–100 pemahamannya baik sekali


b. 70–89 pemahamannya baik
c. 50–69 pemahamannya cukup
d. 30–49 pemahamannya kurang
e. 0–29 pemahamannya kurang sekali

Anda mungkin juga menyukai