Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 2

Menafsirkan, Putusan MK
No. 91/PUU-XVIII/2020
tentang UU Cipta Kerja:

DOSEN PENGAMPU :
DR. IRSAN, SH., MH
NAMA KELOMPOK
1. GALIH FEBRIAN (02011282328293)
2. PETER ASYER (02011282328173)
3. CHOIRUL ANWAR (02011182328331)
4. SATRIA FAJAR K (02011282328183)
5. ARBILRIANSAH SAHRUL R (02011282328319)
6. REVANZA DEWANTARA P (02011282328275)
7. PERDANA R MANALU (02011282328295)
8. FILDZAH ROSSA (02011282328273)
9. ABDULLAH AHMAD J (02011282328091)
10. NOVIA DWI RAMADHANI (02011182328001)
Apa itu Putusan MK No. 91/PUU-
XVIII/2020 tentang UU Cipta Kerja:
Putusan MK No. 91/PUU-XVIII/2020 tentang
UU Cipta Kerja adalah putusan Mahkamah
Konstitusi (MK) yang menyatakan bahwa
Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja)
inkonstitusional bersyarat. Putusan ini
dibacakan pada tanggal 25 November
2020.
Ringkasan Isi Putusan MK

-MK menyatakan bahwa UU Cipta Kerja Inkontitusional bersyarat dalam


proses pembentukannya.
-MK membatalkan UU Cipta Kerja secara keseluruhan.
-MK memerintahkan Pemerintah dan DPR untuk memperbaiki UU Cipta
Kerja dalam waktu 2 tahun.
-MK menyatakan bahwa UU Cipta Kerja tetap berlaku sementara selama 2
tahun sejak putusan MK dibacakan.
Penafsiran Harfiah dari Ringkasan Putusan MK
No. 91/PUU-XVIII/2020 tentang UU Cipta
Kerja:
"Inkontitusional bersyarat": Diartikan sebagai cacat formil, bukan cacat
materiil.
"Membatalkan": Diartikan sebagai membatalkan seluruh UU Cipta
Kerja, bukan hanya pasal-pasal tertentu.
"Memperbaiki": Diartikan sebagai merevisi UU Cipta Kerja sesuai
dengan ketentuan MK.
"Sementara": Diartikan sebagai berlaku selama 2 tahun, setelah itu UU
Cipta Kerja yang baru harus diberlakukan.
Apakah Putusan MK No. 91/PUU-
XVIII/2020 tentang UU Cipta Kerja:
Melanggar Etik.
Pertanyaan mengenai pelanggaran kode etik dalam Putusan MK No. 91/PUU-XVIII/2020 tentang UU Cipta Kerja merupakan isu kompleks yang
masih diperdebatkan. Ada banyak pandangan dan argumen yang menyatakan melanggar ataupun tidak melanggar etik.
Pandangan yang menyatakan melanggar etik.
-Keberpihakan: Beberapa pihak menuding MK berpihak pada pemerintah dan tidak mempertimbangkan secara objektif aspirasi publik dan dampak
negatif UU Cipta Kerja.
-Proses Pertimbangan: Ada kritik terkait proses pengambilan putusan MK yang dianggap tidak transparan dan minim partisipasi publik.
-Konflik Kepentingan: Dipertanyakan potensi konflik kepentingan hakim MK yang memiliki hubungan dengan pihak-pihak terkait UU Cipta Kerja.
Pandangan yang menyatakan tidak melanggar etik.
-Kewenangan MK: Diingatkan bahwa MK memiliki kewenangan konstitusional untuk menguji undang-undang dan putusan MK bersifat final dan
mengikat.
-Independensi MK: Ditegaskan bahwa MK adalah lembaga independen yang bebas dari pengaruh politik dan kepentingan pribadi.
-Pertimbangan Matang: Dijelaskan bahwa putusan MK didasarkan pada pertimbangan matang dan analisis hukum yang mendalam.
Menganalisa Putusan MK No.
91/PUU-XVIII/2020 tentang UU
Cipta Kerja:
Apakah menguntungkan Apakah menyusahkan
beberapa pihak? Rakyat?
-Pasal tentang ketenagakerjaan: Dikhawatirkan
-Investor: UU Cipta Kerja menyederhanakan perizinan akan menyebabkan upah buruh turun dan jam
usaha dan memberikan insentif bagi investor. kerja meningkat.
-Pengusaha: UU Cipta Kerja memberikan kemudahan -Pasal tentang lingkungan hidup: Dikhawatirkan
dalam menjalankan usaha, seperti aturan akan melemahkan perlindungan lingkungan
ketenagakerjaan yang lebih fleksibel. hidup.
-Pemerintah: UU Cipta Kerja diharapkan dapat -Pasal tentang hak asasi manusia:
meningkatkan pendapatan negara dan menciptakan Dikhawatirkan akan membatasi hak asasi
lapangan pekerjaan. manusia.
Dampak dari Putusan MK No. 91/PUU-
XVIII/2020 tentang UU Cipta Kerja:
Dampak Positif:

-Kejelasan Hukum: Putusan MK memberikan kepastian hukum atas


status UU Cipta Kerja yang sebelumnya inkonstitusional bersyarat.
-Peluang Perbaikan: Putusan MK membuka ruang bagi perbaikan UU
Cipta Kerja agar lebih sejalan dengan konstitusi dan aspirasi publik.
-Partisipasi Publik: Putusan MK mendorong partisipasi publik yang
lebih bermakna dalam proses revisi UU Cipta Kerja.
-Penguatan Mahkamah Konstitusi: Putusan MK menunjukkan peran
pentingnya Mahkamah Konstitusi dalam menjaga konstitusi dan hak-
hak rakyat.
Dampak dari Putusan MK No. 91/PUU-
XVIII/2020 tentang UU Cipta Kerja:
Dampak Negatif:

-Ketidakpastian Ekonomi: Putusan MK menimbulkan ketidakpastian


bagi investor dan pelaku usaha yang bergantung pada UU Cipta Kerja.
-Penundaan Investasi: Investor dan pelaku usaha mungkin menunda
investasinya hingga UU Cipta Kerja yang baru selesai direvisi.
-Kehilangan Peluang Kerja: Penundaan investasi dapat menyebabkan
hilangnya peluang kerja bagi masyarakat.
-Polarisasi Politik: Putusan MK memperkuat polarisasi politik antara
pro dan kontra UU Cipta Kerja.
Kesimpulan
Putusan MK No. 91/PUU-XVIII/2020 tentang UU Cipta
Kerja masih menuai kontroversi. Ada yang menilai putusan ini
melanggar kode etik, menguntungkan beberapa pihak, dan
menyusahkan rakyat.
Dan jika dilihat Berdasarkan Teori Penafsiran Harfiah,
Putusan MK No. 91/PUU-XVIII/2020 menunjukkan bahwa
UU Cipta Kerja cacat secara formil dan harus diperbaiki oleh
Pemerintah dan DPR. UU Cipta Kerja tetap berlaku selama 2
tahun, setelah itu UU Cipta Kerja yang baru harus
diberlakukan.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai