Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEKNIK VISUAL/ GUIDED IMAGERY

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Konseling

Dosen Pengampu: Ratih Dian Nur Faizah, M.Psi., Psikolog

Disusun oleh kelompok 8:

1. Hame Rista Indri Yani (126308212196)


2. Siti Khoirun Ni’mah (126308212199)
3. Aulia Nurul Ilma (126308213209)
4. Maila Agustin (126308213231)
5. Muhammad Samsul Arifin (126308213235)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT.Yang telah memberikahn rahmat serta hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Teknik Visual/
Guided Imagery" dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Psikologi Konseling. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
Psikologi Konseling bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Ratih Dian Nur Faizah, M.Psi.,
Psikolog selaku dosen pengampu Mata Kuliah Psikologi Konseling. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada anggota kelompok delapan sebagai penulis yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi memperbaiki makalah ini.

Tulungagung, 26 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. Asal Usul Teknik Visual/ Guided Imagery.....................................................................3

B. Cara Mengimplementasikan Teknik Guided Imagery....................................................5

C. Variasi-Variasi Teknik Guided Imagery.........................................................................6

D. Contoh Teknik Guided Imagery......................................................................................8

E. Kegunaan Dan Evaluasi Teknik Guided Imagery.........................................................10

BAB III PENUTUP..................................................................................................................12

A. Kesimpulan...................................................................................................................12

B. Saran..............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi konseling adalah bidang dalam psikologi yang fokus pada membantu
individu mengatasi masalah pribadi, emosional, sosial, atau psikologis. Ini melibatkan
konselor atau terapis yang bekerja dengan klien untuk memahami dan mengatasi konflik,
stres, perasaan, dan masalah psikologis lainnya. Pendekatan dalam konseling dapat
bervariasi, seperti kognitif, perilaku, psikoanalisis, atau terapi berbicara. Tujuan utamanya
adalah membantu klien mencapai pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri
dan mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah mereka. Untuk mencapai tujuan
dalam membantu klien perlu menggunakan teknik yang tepat.
Teknik-teknik konseling dalam psikologi konseling adalah alat atau strategi yang
digunakan oleh seorang konselor untuk membantu individu atau kelompok dalam
mencapai tujuan tertentu, mengatasi masalah, dan meningkatkan kesejahteraan
psikologis. Setiap konselor mungkin memilih teknik yang sesuai dengan situasi klien dan
pendekatan konseling yang digunakan. Penggunaan teknik-teknik ini harus selalu
memperhatikan kebutuhan dan preferensi klien, salah satu teknik yang digunakan adalah
teknik visual/guided imagery.
Teknik visual atau guided imagery, yang merupakan metode yang digunakan untuk
memanfaatkan kekuatan imajinasi dan pemikiran visual dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Teknik ini telah diterapkan dalam berbagai bidang seperti kesehatan, psikoterapi,
olahraga, dan kreativitas. Teknik ini melibatkan penciptaan gambaran mental yang kuat
untuk mencapai tujuan tertentu, seperti meredakan stres, meningkatkan kinerja, atau
mengatasi rasa cemas. Dalam beberapa dekade terakhir, teknik visual telah mendapatkan
perhatian lebih dalam penelitian ilmiah dan penggunaannya semakin meluas. Dalam
konteks ini, kami akan membahas asal-usul teknik visual/guided imagery, cara
mengimplementasikan teknik visual/guided imagery, variasi teknik-teknik visual/guided
imagery, contoh teknik visual/guided imagery, dan kegunaan dan evaluasi teknik
visual/guided imagery.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah asal usul teknik guided imagery
2. Bagaimana cara mengimplementasikan teknik guided imagery
3. Apa saja variasi-variasi teknik guided imagery
4. Bagaimana contoh pengaplikasian teknik guided imagery
5. Apa saja kegunaan dan evaluasi teknik guided imagery

C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah asal usul teknik guided imagery
2. Mengetahui cara mengimplementasikan teknik guided imagery
3. Mengetahui variasi-variasi teknik guided imagery
4. Mengetahui contoh pengaplikasian teknik guided imagery
5. Mengetahui kegunaan dan evaluasi teknik guided imagery

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal Usul Teknik Visual/ Guided Imagery


Guided/Visual imagery adalah teknik relaksasi yang melibatkan penggunaan imajinasi
visual (penggunaan pikiran) untuk membayangkan atau menciptakan gambaran mental
yang jelas tentang suatu pengalaman. Teknik ini telah digunakan dalam terapi selama
lebih dari seabad, dan telah terbukti efektif untuk berbagai tujuan, termasuk:

kemampuan untuk membayangkan dan merasakan pengalaman secara detail dan


hidup. Ini melibatkan indra-imajinasi, di mana seseorang dapat menciptakan gambar-
gambar, suara, bau, rasa, dan sensasi lainnya dalam pikiran mereka dengan tingkat
kejelasan yang tinggi. Dengan gambaran mental yang jelas, pengalaman imajinatif
menjadi lebih nyata dan memengaruhi perasaan dan respons emosional.

a. Meningkatkan relaksasi
b. Mengurangi kecemasan
c. Mengatasi rasa sakit
d. Meningkatkan kepercayaan diri
e. Membantu klien mencapai tujuan

Teknik visual imagery (gambaran/imajinasi visual) memiliki akar yang berasal dari
interpretasi mimpi oleh Sigmund Freud pada akhir 1890-an, dan dipengaruhi oleh konsep
imajinasi aktif yang diusulkan oleh Carl Jung. Kemudian, pengembangan teknik ini
mencakup berbagai fase:

1. Hypnagogic Visions (Penglihatan Hipnagogik): Pada tahun 1913, Alfred Frank


mencatat pengalaman penglihatan yang muncul selama relaksasi mendalam. Pada
tahun 1922, Kretschmer menggambarkannya sebagai "berpikir dalam bentuk film."
2. Metode Guided Daydream (Lamunan Terbimbing): Pada tahun 1920-an, Robert
Desoille mengembangkan metode ini sebagai teknik terapi. Ini melibatkan klien
dalam lamunan aktif dalam keadaan relaksasi otot dengan tema yang diberikan oleh
psikoterapis.
3. Pengaruh Modern: Beberapa pengaruh modern termasuk Guided Affective Imagery
(Bayangan Afektif Terbimbing) oleh Leuner pada tahun 1950-an dan Initiated
Symbol Projection (Proyeksi Simbol Diinisiasi) oleh Swartly pada tahun 1965. Audio

6
rekaman, buku panduan, dan aplikasi digital telah dikembangkan untuk membantu
orang menggunakan teknik ini dengan lebih mudah dan efektif

Saat ini, teknik visual imagery digunakan dalam berbagai pendekatan terapi, termasuk:

1. Terapi Perilaku: Terapis perilaku menggunakan imagery dalam penanganan fobia,


relaksasi, dan pengelolaan stres.
2. Terapi Kognitif: Terapis kognitif menerapkan imagery untuk mengakses keyakinan
kunci klien dan mengubah cara klien menginterpretasi pengalaman.
3. Terapi Psikodinamis: Terapis psikodinamis menggunakan imagery untuk membantu
klien memproses ingatan atau pikiran yang sulit.
4. Terapi Gestalt: Terapis Gestalt menggunakan imagery untuk membantu klien
menangani konflik internal atau mengurangi kecemasan.
5. Konselor Terfokus-Solusi: Konselor terfokus-solusi menggunakan imagery untuk
mengimplementasikan "miracle question" (teknik bertanya untuk membantu klien
untuk membayangkan dan mendefinisikan solusi yang mereka inginkan untuk
masalah yang mereka hadapi) dalam sesi konseling.

Ada beberapa jenis visual imagery, termasuk:

1. Mental Imagery: Ini melibatkan proses fokus pada gambaran mental yang jelas
tentang suatu pengalaman. Mental imagery dapat membantu menghubungkan
pengalaman klien dengan gejala yang muncul dan membantu dalam pemahaman
bagaimana pengalaman tersebut memengaruhi pikiran klien.
2. Positive Imagery: Ini melibatkan visualisasi pemandangan yang menyenangkan, yang
dapat berupa kenyataan atau khayalan. Positive imagery dapat membantu meredakan
stres, mengatasi kecemasan, atau membantu individu mengatasi rasa sakit.
3. Goal-Rehearsal Imagery (Coping Imagery): Teknik ini mengharuskan klien untuk
memvisualisasikan diri mereka berhasil mengatasi setiap langkah dalam suatu proses,
seperti menghadapi tantangan atau mencapai tujuan. Ini dapat membantu
meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan koping.

Dengan berbagai jenis dan pendekatan yang berbeda, teknik visual imagery menjadi
alat yang berguna dalam berbagai konteks terapi untuk membantu individu memahami,
mengatasi, dan merespons pengalaman mereka dengan cara yang lebih positif.

7
B. Cara Mengimplementasikan Teknik Guided Imagery
Teknik visual atau "visual imagery" adalah teknik mental yang melibatkan
penciptaan gambaran mental yang jelas dan rinci di dalam pikiran Anda. Ini dapat
digunakan untuk membantu relaksasi, meningkatkan fokus, mengurangi stres, atau
meningkatkan keterampilan dalam berbagai bidang. Teknik ini juga dikenal dengan
sebutan "guided imagery" ketika dilakukan dengan panduan atau bimbingan dari orang
lain (Rossman, 2000). Berikut adalah cara mengimplementasikan teknik visual/guided
imagery:

1. Pilih Lingkungan yang Tenang: Cari tempat yang tenang dan nyaman di mana Anda
dapat duduk atau berbaring tanpa gangguan.
2. Pilih Tujuan atau Tema: Tentukan apa yang ingin Anda capai dengan teknik ini.
Apakah Anda ingin merasa lebih rileks, meningkatkan kreativitas, atau mengatasi rasa
cemas? Pilih tujuan atau tema yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. Breathe dan Rileks: Mulailah dengan beberapa teknik pernapasan yang dalam dan
perlahan untuk merilekskan tubuh Anda. Ini membantu Anda memasuki keadaan
yang lebih tenang dan penerima.
4. Bayangkan Gambaran Mental: Mulailah membayangkan gambaran mental yang
sesuai dengan tujuan Anda. Misalnya, jika Anda ingin merasa lebih rileks,
bayangkanlah diri Anda berada di pantai yang indah. Gambaran mental ini harus
sangat rinci dan hidup, dengan semua indra Anda terlibat. Bayangkan warna, tekstur,
suara, dan aroma yang ada dalam gambaran mental Anda.
5. Gunakan Panduan (Jika Diperlukan): Jika Anda kesulitan membayangkan gambaran
mental, Anda dapat mencari panduan visual atau audio yang akan membantu Anda.
Ada banyak aplikasi dan situs web yang menawarkan panduan guided imagery untuk
berbagai tujuan.
6. Latihan dan Konsistensi: Praktikkan teknik ini secara teratur. Semakin sering Anda
melakukannya, semakin terampil Anda akan menjadi dalam menciptakan gambaran
mental yang mendalam.
Sebelum memulai guided imagery, pastikan bahwa ruangannya tenang dan klien
merasa nyaman. Musik dapat digunakan untuk menciptakan suasana perasaan yang
menenangkan, tetapi sadari bahwa bagi sebagian orang musik adalah distraksi. Bantu
klien rileks dengan menyarankan untuk memejamkan mata dan mengambil napas pelan
dan dalam. Begitu klien rileks, mulailah pengalaman guided imagery. Bicaralah dengan

8
suara yang lembut dan menenangkan. Lebih baik menyiapkan naskah cerita sebelumnya
untuk memastikan bahwa kata- katanya menciptakan suasana perasaan dan arah yang
diinginkan. Naskah guided imagery tidak perlu panjang, dan mungkin hanya perlu waktu
satu atau dua menit untuk membimbing klien melalui sebuah pengaman, meskipun
beberapa pengalaman mungkin berlangsung selama lebih dari 10 menit. Buat latihannya
sederhana untuk awalnya. Arbuthnott et al. (2001) memberikan contoh berikut untuk
bagaimana multi-sensory guided imagery dapat digunakan dalam sebuah sesi konseling:

“Bayangkan Anda sedang berjalan melintasi padang rumput hijau segar di


musim semi yang hangat. Anda merasakan lembutnya rumput di bawah
telapak kaki Anda, kehangatan udara di kulit Anda, dan mendengar suara
burung-burung berkicau di kejauhan. Anda sedang berjalan menuju ke
sebatang pohon besar di dekat sungai kecil. Ketika Anda sampai di pohon itu,
Anda duduk dengan punggung bersandar pada batangnya. Mendengarkan
suara lembut air yang mengalir di sungai kecil. Anda merasa diri Anda
dipenuhi dengan perasaan sehat dan bahagia”

Selalu biarkan klien untuk membayangkan sesuatu yang sudah sangat dikenalnya
dan tidak mengancam sebelum pindah ke skrip yang menyuguhkan dilema serius atau
mengharuskan klien untuk menghadapi isu tertentu. Akhiri pengalaman guided imagery
dengan menanyakan pertanyaan terakhir, memerintahkan klien untuk membiarkan
pikirannya kosong kembali, atau dengan memberi tahu klien bahwa pengalamannya
berakhir dan ia harus membuka matanya lagi pada hitungan ketiga. Setelah itu
diskusikan pengalaman guided imagery itu. Tanyakan kepada klien bagaimana
perasaannya tentang ke- giatan itu dan apa yang tidak disukainya tentang itu.

C. Variasi-Variasi Teknik Guided Imagery


Guided imagery merupakan salah satu subtipe utama visual imagery. Guided
imagery dapat digunakan untuk membantu klien dalam mengubah isu-isu emosional atau
interpersonal kata-kata, membantu klien dalam memunculkan tujuan-tujuan perubahan,
membantu klien berlatih perilaku baru, atau membantu klien menerapkan kontrol atas
tingkat emosi atau stresnya (Arbuthnott et al., 2001). Di dalam guided imagery seseorang
dibimbing melalui proses visualisasi yang diarahkan melalui kata-kata atau dorongan
suara-suara. Yang mana klien didorong untuk rileks, kemudian membayangkan dirinya
dalam suatu situasi tertentu dan setelahnya akan diskusikan dan memproses kegiatan

9
tersebut untuk mendapatkan Insight. Di dalam guided imagery, konselor menggunakan
tiga tipe gambaran/visualisasi diantaranya ;

1. Spontaneous images (gambaran spontan), yakni gambaran yang timbul tanpa


pengarahan yang disadari tentang isinya. Maksudnya adalah ketika klien dapat
membayangkan/memvisualisasikan gambaran yang disarankan oleh konselor dan
klien dapat mendeskripsikan gambaran tersebut secara spontan atau langsung ketika
konselor meminta klien untuk mendeskripsikan perjalanan/imajinasi tersebut.
Contohnya klien mendeskripsikan visualisasi yang ia bayangkan seperti sebuah
pantai, berjalan mendaki gunung, melintasi padang rumput, dan sebagainya yang
berupa perjalanan santai.
2. Directed images (gambaran yang diarahkan), yakni konselor mensugestikan
gambaran tertentu yang harus dikonsentrasikan/divisualisasikan oleh klien.
3. Guided images (gambaran terbimbing), yakni menggabungkan kedua tipe yang lain
dengan memberi klien sebuah titik keberangkatan dan membiarkan klien mengisi
titik-titik kosongnya. Contohnya konselor mengajak klien untuk
membayangkan/imajinasi berada di suatu tempat tertentu yang membuatnya
nyaman/rileks misalnya berada dipantai dan konselor mengajak klien untuk
mencoba merasakan pasir pantai yang mengenai kakinya dan mendengarkan suara
ombak disekitarnya. Dan selanjutnya konselor meminta klien untuk mencoba
membayangkan kanvas kosong yang kemudian meminta klien untuk mengisi
kekosongan kanvas tersebut dengan warna-warna berdasarkan imajinasi yang telah
dilakukannya.

Guided imagery dapat bersifat realistis atau mengandalkan khayalan atau metafora
(Arbuthnott et al., 2001). Penentuan waktu, durasi, dan intensitas guided imagery
seharusnya dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan masing-masing individu (Seligman
& Reichenberg, 2013). Imagery paling kuat jika menarik bagi indra yang dominan klien
(penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman) dan jika dipraktikkan diantara sesi-sesi

D. Contoh Teknik Guided Imagery


1. Penerapan guided imagery dalam prosedur reciprocal inhibition.
Nick merupakan laki-laki berusia 35 tahun yang dirujuk untuk gejala-gejala
depresi dan juga kecemasan. Dalam menangani iya diintroduksikan dengan teknik

10
menyisipkan atau memblokir visualisasi yang didasarkan pada reciprokal inhibition
(hambatan timbal balik).
Dalam kasus ini konselor meminta Nick untuk memejamkan mata dan
membayangkan hal-hal yang terjadi dalam masa lalunya. Setelah itu konselor
menjelaskan mengenai visualisasi dan gambaran visual, ini juga diminta untuk
menyebutkan tempat yang membuatnya rileks dan ingin ia datangi. Ini kemudian
memilih Hawai sebagai tempat yang membuatnya rileks dan ingin mendatangi Hawaii
tiap kali Nick merasa stress. Kemudian konselor meminta Nick untuk membayangkan
bahwa dia saat ini sedang di Hawaii dan merasakan bagaimana suasana yang ada di
Hawaii itu. Setelah itu konselor bertanya pada Nick tentang perasaannya setelah
membayangkan berada di Hawai. Setelah itu konselor membawa Nick untuk kembali
ke masa sekarang di mana dia berada dan memvisualisasikan adegan mengenai
atasan, mantan istri, dan teman sejawat yang jahat kepada Nick. Kemudian konselor
akan meminta Nick untuk mengubah adegan dalam pikirannya menjadi adegan ketika
Nick ada di Hawaii dan rileks serta melakukan self talk positif.
Setelah serangkaian guided imagery yang dilakukan oleh konselor kepada
Nick, kemudian konselor menjelaskan bahwasanya memvisualisasikan dan
memikirkan hal-hal yang menyedihkan dan membuatnya stres, maka Nick dapat
menjadi sedih dan stres. Dan dengan teknik ini Nick dapat memikirkan dan
memvisualisasikan hal-hal rileks yang kemudian membuatnya menjadi rileks juga.

2. Tempat Persembunyian Tropis


Hari ini kita akan melakukan perjalanan ke sebuah pantai tropis yang. sebelum
itu kita akan melakukan kegiatan di breathing atau mengambil nafas dalam-dalam
untuk menyiapkan kita untuk menempuh perjalanan rileks kita. Ambil posisinya mana
pejamkan mata anda dan letakkan salah satu tangan anda di atas perut. Bernafaslah
hingga anda merasakan tangan Anda yang berada di perut naik seiring Anda menarik
nafas. Bayangkan bahwa ada bola pantai di perut anda. Saat anda menarik nafas isi
bola itu dengan udara dan saat Anda menghembuskan nafas biarkan udara keluar dari
bola pantai itu. Lakukanlah secara berulang-ulang, namun dengan perlahan jangan
terburu-buru.
Bayangkan anda melihat jalan setapak yang mengarah ke dalam hutan rasakan
semangat bahwa anda memiliki semangat untuk berpetualang. Anda mengikuti jalan
setapak itu dan melihat ada banyak tanaman hijau yang rimbun, ada bunga-bunga

11
tropis yang berwarna terang, mendengar kicau burung, dan binatang kecil lainnya. Di
ujung jalan setapak itu anda melihat ada pantai berpasir putih yang sangat indah dan
sepi. Kemudian Anda berjalan menyusuri pantai dan merasakan kehangatan matahari
di tubuh anda. Mendengarkan disir ombak menyapu pantai dan kaki Anda melangkah
lebih dekat menuju air di pinggir pantai dengan butir pasir halus dan hangat di
telapak kaki anda. Rasakan kedamaian dan keindahan pantai itu. Setelah itu anda
berjalan kembali ke arah hutan tropis dengan perasaan rileks, damai, dan tenang.
Menghirup aroma bunga-bunga tropis dan sambil meNickmati suara burung burung
yang berkicau. Anda begitu rileks dan bahagia dan Anda menyadari bahwa kapanpun
anda mau anda bisa kembali ke tempat persembunyian tropis itu kapanpun anda mau.
Mempelajari efek-efek visualisasi terbimbing pada klient atau menanamkan
makna pada pengalaman, konselor profesional sudah seharusnya mengajukan
beberapa pertanyaan lebih lanjut sebelum mengakhiri atau beralih ke topik atau
kegiatan lain contohnya adalah pertanyaan seperti berikut ini:
Apa yang anda sukai tentang kegiatan ini?

Apa yang Anda tidak sukai dari kegiatan ini?

3. Penerapan guided imagery pada pasien pre operasi


Sebuah penelitian tentang efektivitas teknik relaksasi imajinasi terbimbing dan
nafas dalam terhadap penurunan kecemasan pada pasien pre operasi, diperoleh hasil
bahwa ada pengaruh teknik relaksasi imajinasi terbimbing terhadap penurunan
kecemasan pasien pre operasi. RSUD kota Mataram menerapkan teknk guided
imagery kepada pasiennya setelah menjalani operasi dan hasilnya terbukti bahwa
teknik guided imagery ini efektif digunakan dalam menurunkan tingkat kecemasan
pada pasien pre operasi.

E. Kegunaan Dan Evaluasi Teknik Guided Imagery


Visual Imagery banyak digunakan dalam situasi perkembangan dan terapeutik. Yang
mana imagery ini dapat mengurangi kecemasan, memfasilitasi relaksasi, meningkatkan
kemampuan mengkontrol perasaan, menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan,
mengurangi rasa sakit, dan membantu orang untuk mengembangkan perspektif baru
tentang hidupnya. Imagery ini menghasilkan perubahan perilaku dan memperkuat konsep
diri seseorang. Guided imagery dapat digunakan untuk menangani perilaku melukai diri
non-bunuh diri, stres, gangguan stres pasca-trauma, serangan panik, bulimia nervosa,
fobia, depresi, dan nyeri kronis. Kegunaan Visual imagery dan guided imagery yang

12
utama adalah untuk meningkatkan relaksasi, tetapi kedua teknik tersebut juga membantu
dalam menangani pengelolaan diri, pain management (pengelolaan penderitaan), dan
asma. Guided imagery juga berguna dalam menangani enuresis, gangguan psikosomatik,
dan menghasilkan efikasi-diri yang lebih tinggi dalam pain management pada klien
Hispanik, dan meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi tingkat kecemasan pada
seseorang yang menderita asma dan concomitant anixity dirsorder (gangguan kecemasan
yang menyertai gangguan lain).
Percobaan skala kecil yang dirandomisasi dan dikontrol oleh Toth et al.(2007),
menemukan bahwa Guided imagery yang diberikan melalui rekaman dapat mengurangi
kecemasan pada pasien medis rawat inap, dan menghasilkan kemungkinan efikasi
aplikasi yang luas untuk orang-orang yang terkena strss yang lebih tinggi dalam jangka
panjang maupun jangka pendek. Jallo, Bourguignon, Taylor, dan Utz (2008), melakukan
penelitian selama 12 minggu untuk menentukan apakah intervensi relaxation-guided
imagery (R-GI) akan meningkatkan stress managenent pada perempuan Afrika-Amerika
pada trimester kedua kehamilan. Mereka menemukan bahwa bahwa partisipan mengalami
perbaikan dalam pernapasan, tingkat relaksasi, respons terhadap tes, siklus tidur, tingkat
kecemasan dan kemarahan mereka berkurang. Wynd (2015)
Guided imagery memungkinkan klien untuk mengungkapkan emosi-emosi yang
sangat kompleks dari berbagai pengalaman, seperti penganiayaan seksual. Naun imagery
menunjukkan kegunaan yang terbatas untuk klien yang mengalami gangguan psikotik dan
adiksi. Perlu dicatat juga bahwa Visual Imagery tidak cocok digunakan pada anak-anak
yang masih kesulitan dalam memisahkan antara khayalan dan kenyataan, sulit
merilekskan tubuh, kesulitan untuk terus memejamkan mata, dan mencontoh jalan cerita
dalam film atau TV dan tidak menggunakan imajinasinya sendiri.
Secara umum, pendekatan-pendekatan mindfulness termasuk Visual Imagery telah
digunakan untuk menambahkan penyesuaian psikologis pada penyakit-penyakit yang
serius, seperti kanker, leukimia, gagal ginjal serta digunakan untuk mengatasi stresor
terkait pekerjaan. Schure et al.(2008) melakukan juga penelitian dan menemukan
pendekatan berbasis mindfulness efektif dalam pelatihan konselor profesional, khususnya
untuk mengambangkan empati dan keterampilan mendengarkan tingkat lanjut.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknik visual/guided imagery merupakan salah satu teknik relaksasi yang melibatkan
penggunaan imajinasi visual dalam menciptakan gambaran mental yang jelas tentang
suatu pengalaman. Teknik ini telah digunakan dalam berbagai pendekatan terapi, seperti
terapi kognitif-behavioral, transpersonal, psikodinamis, gestalt, dan ericksonian, dan juga
telah terbukti efektif dalam membantu klien untuk mengurangi kecemasan, memfasilitasi
relaksasi, meningkatkan kemampuan mengontrol perasaan, menyelesaikan masalah dan
mengambil keputusan, mengurangi rasa sakit, serta membantu klien untuk
mengembangkan perspektif baru tentang hidupnya. Di dalam guided imagery seseorang
dibimbing melalui proses visualisasi yang diarahkan melalui kata-kata atau suara-suara
stimulus. Yang mana klien didorong untuk rileks, kemudian membayangkan dirinya
berada dalam situasi tertentu, yang setelahnya akan di diskusikan dan memproses
kegiatan tersebut untuk mendapatkan insight.

B. Saran
Dengan adanya makalah yang telah kami susun, diharapkan pembaca mampu
memahami tentang pengertian teknik visual/guided imagery, cara mengaplikasikannya,
variasi-variasi tekniknya, penerapan dan juga kegunaan dari teknik visual/guided imagery
itu sendiri. Dalam sebuah penulisan tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan, untuk

14
itu kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca, agar dapat menjadi bahan evaluasi
bagi kami saat menyusun jurnal dengan baik dikemudian hari.

15
DAFTAR PUSTAKA
Erford B. T.(2015). 40 Teknik yang harus diketahui setiap konselor., Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Raudatul, J. (2023, Juli 15). Mengenal teknik guided imagery; Penurunan kecemasan pada
pasien pre-operasi. RSUD Kota Mataram. Diakses Oktober 26, 2023, dari
https://rsud.mataramkota.go.id/baca-artikel?xId=1fc25901-4ea8-4715-b79f-
6c3eeca48566&art=mengenal-teknik-guided-imagery;-penurunan-kecemasan-
pada-pasien-pre-operasi

Rossman, M. L. (2000). Guided imagery for self-healing: An essential resource for anyone
seeking wellness (2nd ed). H J Kramer ; New World Library.

16

Anda mungkin juga menyukai