2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT.Yang telah memberikahn rahmat serta hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Teknik Visual/
Guided Imagery" dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Psikologi Konseling. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
Psikologi Konseling bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Ratih Dian Nur Faizah, M.Psi.,
Psikolog selaku dosen pengampu Mata Kuliah Psikologi Konseling. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada anggota kelompok delapan sebagai penulis yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi memperbaiki makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi konseling adalah bidang dalam psikologi yang fokus pada membantu
individu mengatasi masalah pribadi, emosional, sosial, atau psikologis. Ini melibatkan
konselor atau terapis yang bekerja dengan klien untuk memahami dan mengatasi konflik,
stres, perasaan, dan masalah psikologis lainnya. Pendekatan dalam konseling dapat
bervariasi, seperti kognitif, perilaku, psikoanalisis, atau terapi berbicara. Tujuan utamanya
adalah membantu klien mencapai pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri
dan mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah mereka. Untuk mencapai tujuan
dalam membantu klien perlu menggunakan teknik yang tepat.
Teknik-teknik konseling dalam psikologi konseling adalah alat atau strategi yang
digunakan oleh seorang konselor untuk membantu individu atau kelompok dalam
mencapai tujuan tertentu, mengatasi masalah, dan meningkatkan kesejahteraan
psikologis. Setiap konselor mungkin memilih teknik yang sesuai dengan situasi klien dan
pendekatan konseling yang digunakan. Penggunaan teknik-teknik ini harus selalu
memperhatikan kebutuhan dan preferensi klien, salah satu teknik yang digunakan adalah
teknik visual/guided imagery.
Teknik visual atau guided imagery, yang merupakan metode yang digunakan untuk
memanfaatkan kekuatan imajinasi dan pemikiran visual dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Teknik ini telah diterapkan dalam berbagai bidang seperti kesehatan, psikoterapi,
olahraga, dan kreativitas. Teknik ini melibatkan penciptaan gambaran mental yang kuat
untuk mencapai tujuan tertentu, seperti meredakan stres, meningkatkan kinerja, atau
mengatasi rasa cemas. Dalam beberapa dekade terakhir, teknik visual telah mendapatkan
perhatian lebih dalam penelitian ilmiah dan penggunaannya semakin meluas. Dalam
konteks ini, kami akan membahas asal-usul teknik visual/guided imagery, cara
mengimplementasikan teknik visual/guided imagery, variasi teknik-teknik visual/guided
imagery, contoh teknik visual/guided imagery, dan kegunaan dan evaluasi teknik
visual/guided imagery.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah asal usul teknik guided imagery
2. Bagaimana cara mengimplementasikan teknik guided imagery
3. Apa saja variasi-variasi teknik guided imagery
4. Bagaimana contoh pengaplikasian teknik guided imagery
5. Apa saja kegunaan dan evaluasi teknik guided imagery
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah asal usul teknik guided imagery
2. Mengetahui cara mengimplementasikan teknik guided imagery
3. Mengetahui variasi-variasi teknik guided imagery
4. Mengetahui contoh pengaplikasian teknik guided imagery
5. Mengetahui kegunaan dan evaluasi teknik guided imagery
5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Meningkatkan relaksasi
b. Mengurangi kecemasan
c. Mengatasi rasa sakit
d. Meningkatkan kepercayaan diri
e. Membantu klien mencapai tujuan
Teknik visual imagery (gambaran/imajinasi visual) memiliki akar yang berasal dari
interpretasi mimpi oleh Sigmund Freud pada akhir 1890-an, dan dipengaruhi oleh konsep
imajinasi aktif yang diusulkan oleh Carl Jung. Kemudian, pengembangan teknik ini
mencakup berbagai fase:
6
rekaman, buku panduan, dan aplikasi digital telah dikembangkan untuk membantu
orang menggunakan teknik ini dengan lebih mudah dan efektif
Saat ini, teknik visual imagery digunakan dalam berbagai pendekatan terapi, termasuk:
1. Mental Imagery: Ini melibatkan proses fokus pada gambaran mental yang jelas
tentang suatu pengalaman. Mental imagery dapat membantu menghubungkan
pengalaman klien dengan gejala yang muncul dan membantu dalam pemahaman
bagaimana pengalaman tersebut memengaruhi pikiran klien.
2. Positive Imagery: Ini melibatkan visualisasi pemandangan yang menyenangkan, yang
dapat berupa kenyataan atau khayalan. Positive imagery dapat membantu meredakan
stres, mengatasi kecemasan, atau membantu individu mengatasi rasa sakit.
3. Goal-Rehearsal Imagery (Coping Imagery): Teknik ini mengharuskan klien untuk
memvisualisasikan diri mereka berhasil mengatasi setiap langkah dalam suatu proses,
seperti menghadapi tantangan atau mencapai tujuan. Ini dapat membantu
meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan koping.
Dengan berbagai jenis dan pendekatan yang berbeda, teknik visual imagery menjadi
alat yang berguna dalam berbagai konteks terapi untuk membantu individu memahami,
mengatasi, dan merespons pengalaman mereka dengan cara yang lebih positif.
7
B. Cara Mengimplementasikan Teknik Guided Imagery
Teknik visual atau "visual imagery" adalah teknik mental yang melibatkan
penciptaan gambaran mental yang jelas dan rinci di dalam pikiran Anda. Ini dapat
digunakan untuk membantu relaksasi, meningkatkan fokus, mengurangi stres, atau
meningkatkan keterampilan dalam berbagai bidang. Teknik ini juga dikenal dengan
sebutan "guided imagery" ketika dilakukan dengan panduan atau bimbingan dari orang
lain (Rossman, 2000). Berikut adalah cara mengimplementasikan teknik visual/guided
imagery:
1. Pilih Lingkungan yang Tenang: Cari tempat yang tenang dan nyaman di mana Anda
dapat duduk atau berbaring tanpa gangguan.
2. Pilih Tujuan atau Tema: Tentukan apa yang ingin Anda capai dengan teknik ini.
Apakah Anda ingin merasa lebih rileks, meningkatkan kreativitas, atau mengatasi rasa
cemas? Pilih tujuan atau tema yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. Breathe dan Rileks: Mulailah dengan beberapa teknik pernapasan yang dalam dan
perlahan untuk merilekskan tubuh Anda. Ini membantu Anda memasuki keadaan
yang lebih tenang dan penerima.
4. Bayangkan Gambaran Mental: Mulailah membayangkan gambaran mental yang
sesuai dengan tujuan Anda. Misalnya, jika Anda ingin merasa lebih rileks,
bayangkanlah diri Anda berada di pantai yang indah. Gambaran mental ini harus
sangat rinci dan hidup, dengan semua indra Anda terlibat. Bayangkan warna, tekstur,
suara, dan aroma yang ada dalam gambaran mental Anda.
5. Gunakan Panduan (Jika Diperlukan): Jika Anda kesulitan membayangkan gambaran
mental, Anda dapat mencari panduan visual atau audio yang akan membantu Anda.
Ada banyak aplikasi dan situs web yang menawarkan panduan guided imagery untuk
berbagai tujuan.
6. Latihan dan Konsistensi: Praktikkan teknik ini secara teratur. Semakin sering Anda
melakukannya, semakin terampil Anda akan menjadi dalam menciptakan gambaran
mental yang mendalam.
Sebelum memulai guided imagery, pastikan bahwa ruangannya tenang dan klien
merasa nyaman. Musik dapat digunakan untuk menciptakan suasana perasaan yang
menenangkan, tetapi sadari bahwa bagi sebagian orang musik adalah distraksi. Bantu
klien rileks dengan menyarankan untuk memejamkan mata dan mengambil napas pelan
dan dalam. Begitu klien rileks, mulailah pengalaman guided imagery. Bicaralah dengan
8
suara yang lembut dan menenangkan. Lebih baik menyiapkan naskah cerita sebelumnya
untuk memastikan bahwa kata- katanya menciptakan suasana perasaan dan arah yang
diinginkan. Naskah guided imagery tidak perlu panjang, dan mungkin hanya perlu waktu
satu atau dua menit untuk membimbing klien melalui sebuah pengaman, meskipun
beberapa pengalaman mungkin berlangsung selama lebih dari 10 menit. Buat latihannya
sederhana untuk awalnya. Arbuthnott et al. (2001) memberikan contoh berikut untuk
bagaimana multi-sensory guided imagery dapat digunakan dalam sebuah sesi konseling:
Selalu biarkan klien untuk membayangkan sesuatu yang sudah sangat dikenalnya
dan tidak mengancam sebelum pindah ke skrip yang menyuguhkan dilema serius atau
mengharuskan klien untuk menghadapi isu tertentu. Akhiri pengalaman guided imagery
dengan menanyakan pertanyaan terakhir, memerintahkan klien untuk membiarkan
pikirannya kosong kembali, atau dengan memberi tahu klien bahwa pengalamannya
berakhir dan ia harus membuka matanya lagi pada hitungan ketiga. Setelah itu
diskusikan pengalaman guided imagery itu. Tanyakan kepada klien bagaimana
perasaannya tentang ke- giatan itu dan apa yang tidak disukainya tentang itu.
9
tersebut untuk mendapatkan Insight. Di dalam guided imagery, konselor menggunakan
tiga tipe gambaran/visualisasi diantaranya ;
Guided imagery dapat bersifat realistis atau mengandalkan khayalan atau metafora
(Arbuthnott et al., 2001). Penentuan waktu, durasi, dan intensitas guided imagery
seharusnya dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan masing-masing individu (Seligman
& Reichenberg, 2013). Imagery paling kuat jika menarik bagi indra yang dominan klien
(penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman) dan jika dipraktikkan diantara sesi-sesi
10
menyisipkan atau memblokir visualisasi yang didasarkan pada reciprokal inhibition
(hambatan timbal balik).
Dalam kasus ini konselor meminta Nick untuk memejamkan mata dan
membayangkan hal-hal yang terjadi dalam masa lalunya. Setelah itu konselor
menjelaskan mengenai visualisasi dan gambaran visual, ini juga diminta untuk
menyebutkan tempat yang membuatnya rileks dan ingin ia datangi. Ini kemudian
memilih Hawai sebagai tempat yang membuatnya rileks dan ingin mendatangi Hawaii
tiap kali Nick merasa stress. Kemudian konselor meminta Nick untuk membayangkan
bahwa dia saat ini sedang di Hawaii dan merasakan bagaimana suasana yang ada di
Hawaii itu. Setelah itu konselor bertanya pada Nick tentang perasaannya setelah
membayangkan berada di Hawai. Setelah itu konselor membawa Nick untuk kembali
ke masa sekarang di mana dia berada dan memvisualisasikan adegan mengenai
atasan, mantan istri, dan teman sejawat yang jahat kepada Nick. Kemudian konselor
akan meminta Nick untuk mengubah adegan dalam pikirannya menjadi adegan ketika
Nick ada di Hawaii dan rileks serta melakukan self talk positif.
Setelah serangkaian guided imagery yang dilakukan oleh konselor kepada
Nick, kemudian konselor menjelaskan bahwasanya memvisualisasikan dan
memikirkan hal-hal yang menyedihkan dan membuatnya stres, maka Nick dapat
menjadi sedih dan stres. Dan dengan teknik ini Nick dapat memikirkan dan
memvisualisasikan hal-hal rileks yang kemudian membuatnya menjadi rileks juga.
11
tropis yang berwarna terang, mendengar kicau burung, dan binatang kecil lainnya. Di
ujung jalan setapak itu anda melihat ada pantai berpasir putih yang sangat indah dan
sepi. Kemudian Anda berjalan menyusuri pantai dan merasakan kehangatan matahari
di tubuh anda. Mendengarkan disir ombak menyapu pantai dan kaki Anda melangkah
lebih dekat menuju air di pinggir pantai dengan butir pasir halus dan hangat di
telapak kaki anda. Rasakan kedamaian dan keindahan pantai itu. Setelah itu anda
berjalan kembali ke arah hutan tropis dengan perasaan rileks, damai, dan tenang.
Menghirup aroma bunga-bunga tropis dan sambil meNickmati suara burung burung
yang berkicau. Anda begitu rileks dan bahagia dan Anda menyadari bahwa kapanpun
anda mau anda bisa kembali ke tempat persembunyian tropis itu kapanpun anda mau.
Mempelajari efek-efek visualisasi terbimbing pada klient atau menanamkan
makna pada pengalaman, konselor profesional sudah seharusnya mengajukan
beberapa pertanyaan lebih lanjut sebelum mengakhiri atau beralih ke topik atau
kegiatan lain contohnya adalah pertanyaan seperti berikut ini:
Apa yang anda sukai tentang kegiatan ini?
12
utama adalah untuk meningkatkan relaksasi, tetapi kedua teknik tersebut juga membantu
dalam menangani pengelolaan diri, pain management (pengelolaan penderitaan), dan
asma. Guided imagery juga berguna dalam menangani enuresis, gangguan psikosomatik,
dan menghasilkan efikasi-diri yang lebih tinggi dalam pain management pada klien
Hispanik, dan meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi tingkat kecemasan pada
seseorang yang menderita asma dan concomitant anixity dirsorder (gangguan kecemasan
yang menyertai gangguan lain).
Percobaan skala kecil yang dirandomisasi dan dikontrol oleh Toth et al.(2007),
menemukan bahwa Guided imagery yang diberikan melalui rekaman dapat mengurangi
kecemasan pada pasien medis rawat inap, dan menghasilkan kemungkinan efikasi
aplikasi yang luas untuk orang-orang yang terkena strss yang lebih tinggi dalam jangka
panjang maupun jangka pendek. Jallo, Bourguignon, Taylor, dan Utz (2008), melakukan
penelitian selama 12 minggu untuk menentukan apakah intervensi relaxation-guided
imagery (R-GI) akan meningkatkan stress managenent pada perempuan Afrika-Amerika
pada trimester kedua kehamilan. Mereka menemukan bahwa bahwa partisipan mengalami
perbaikan dalam pernapasan, tingkat relaksasi, respons terhadap tes, siklus tidur, tingkat
kecemasan dan kemarahan mereka berkurang. Wynd (2015)
Guided imagery memungkinkan klien untuk mengungkapkan emosi-emosi yang
sangat kompleks dari berbagai pengalaman, seperti penganiayaan seksual. Naun imagery
menunjukkan kegunaan yang terbatas untuk klien yang mengalami gangguan psikotik dan
adiksi. Perlu dicatat juga bahwa Visual Imagery tidak cocok digunakan pada anak-anak
yang masih kesulitan dalam memisahkan antara khayalan dan kenyataan, sulit
merilekskan tubuh, kesulitan untuk terus memejamkan mata, dan mencontoh jalan cerita
dalam film atau TV dan tidak menggunakan imajinasinya sendiri.
Secara umum, pendekatan-pendekatan mindfulness termasuk Visual Imagery telah
digunakan untuk menambahkan penyesuaian psikologis pada penyakit-penyakit yang
serius, seperti kanker, leukimia, gagal ginjal serta digunakan untuk mengatasi stresor
terkait pekerjaan. Schure et al.(2008) melakukan juga penelitian dan menemukan
pendekatan berbasis mindfulness efektif dalam pelatihan konselor profesional, khususnya
untuk mengambangkan empati dan keterampilan mendengarkan tingkat lanjut.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik visual/guided imagery merupakan salah satu teknik relaksasi yang melibatkan
penggunaan imajinasi visual dalam menciptakan gambaran mental yang jelas tentang
suatu pengalaman. Teknik ini telah digunakan dalam berbagai pendekatan terapi, seperti
terapi kognitif-behavioral, transpersonal, psikodinamis, gestalt, dan ericksonian, dan juga
telah terbukti efektif dalam membantu klien untuk mengurangi kecemasan, memfasilitasi
relaksasi, meningkatkan kemampuan mengontrol perasaan, menyelesaikan masalah dan
mengambil keputusan, mengurangi rasa sakit, serta membantu klien untuk
mengembangkan perspektif baru tentang hidupnya. Di dalam guided imagery seseorang
dibimbing melalui proses visualisasi yang diarahkan melalui kata-kata atau suara-suara
stimulus. Yang mana klien didorong untuk rileks, kemudian membayangkan dirinya
berada dalam situasi tertentu, yang setelahnya akan di diskusikan dan memproses
kegiatan tersebut untuk mendapatkan insight.
B. Saran
Dengan adanya makalah yang telah kami susun, diharapkan pembaca mampu
memahami tentang pengertian teknik visual/guided imagery, cara mengaplikasikannya,
variasi-variasi tekniknya, penerapan dan juga kegunaan dari teknik visual/guided imagery
itu sendiri. Dalam sebuah penulisan tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan, untuk
14
itu kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca, agar dapat menjadi bahan evaluasi
bagi kami saat menyusun jurnal dengan baik dikemudian hari.
15
DAFTAR PUSTAKA
Erford B. T.(2015). 40 Teknik yang harus diketahui setiap konselor., Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Raudatul, J. (2023, Juli 15). Mengenal teknik guided imagery; Penurunan kecemasan pada
pasien pre-operasi. RSUD Kota Mataram. Diakses Oktober 26, 2023, dari
https://rsud.mataramkota.go.id/baca-artikel?xId=1fc25901-4ea8-4715-b79f-
6c3eeca48566&art=mengenal-teknik-guided-imagery;-penurunan-kecemasan-
pada-pasien-pre-operasi
Rossman, M. L. (2000). Guided imagery for self-healing: An essential resource for anyone
seeking wellness (2nd ed). H J Kramer ; New World Library.
16