Anda di halaman 1dari 22

-MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA-

“PENYUSUNAN DIET PASIEN”

KELOMPOK 3
Viola Veronika S
Annisa Fetri A.
Irma Dwi Putri
Amelia Putri K.
Shany Novebianty A

0
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Penyusunan Diet Pasien” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita dalam mengenai Penyusunan Diet Pasien. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata kata yang kurang berkenan dan kami memohon krik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Purwakarta, 25 Agustus 2023

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................4
C. TUJUAN PEMBAHASAN.............................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
a) Definisi Diet..............................................................................................................5
b) Fungsi Diet................................................................................................................5
BAB III
PENYUSUNAN DIET PASIEN DENGAN PENYAKIT INFEKSI....................................................10
1. Diet Luka Bakar.......................................................................................................10
2. Diet Penyakit HIV/AIDS...........................................................................................11
3. Diet Disfagia...........................................................................................................12
BAB IV
PENYUSUNAN DIET PASIEN DENGAN PENYAKIT KRONIS....................................................13
1. Diet Penyakit Hati Dan Kandung Kemih..................................................................13
2. Diet Penyakit Diabetes mellitus..............................................................................14
3. Diet Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah...........................................................15
4. Diet Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih..................................................................17
5. Diet Penyakit Gout Artritis......................................................................................19
6. Diet Penyakit Kanker...............................................................................................19
BAB V
PENUTUP............................................................................................................................21
A. KESIMPULAN..........................................................................................................21
B. SARAN....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................22

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Diet adalah cara mengatur jumlah makan dan minum yang masuk ke
dalam tubuh untuk mencapai berat badan yang ideal. Pengertian diet untuk
beberapa orang sangat berbeda-beda, karena semua orang memiliki maksud
dan tujuan yang ingin dicapai ketika melakukan program diet Pengaturan pola
makan atau diet sangat diperlukan mengingat banyaknya penyakit yang timbul
akibat porsi atau bahan makanan yang tidak sehat dan tidak teratur dan resiko
dari pengaturan pola makan yang tidak sehat dapat menimbulkan kematian.

Makanan meskipun enak dan mahal tidak selalu menjadikan tubuh selalu
sehat dan produktif, bahkan sebaliknya menimbulkan penyakit misalnya
apabila sering makan yang berlemak dan manis-manis yang menghasilkan
energi tinggi tetap tidak diimbangi dengan kegiatan fisik yang memadai,
mendorong orang mudah menjadi gemuk.

Apabila kegemukan ini berlanjut dapat berakibat pada berbagai penyakit


seperti diabetes, jantung, saluran dan sebagainya. diabetes melitus, jantung,
ginjal, hati dan hipertensi. Banyak orang yang makanannya sederhana dan
murah tetapi menyehatkan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi diet


2. Bagaimana cara diet sehat
3. Bagaimana cara pengaturan gizi.

C. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Menjelaskan tentang definisi diet


2. Menjelaskan fungsi diet sehat
3. Menjelaskan dan tujuan tentang Pengaturan Gizi pada pasien secara
umum dan khusus

3
BAB II
PEMBAHASAN

a) Definisi Diet
Diet adalah serangkaian susunan jumlah dan jenis makanan dan
minuman yang dikomsumsi seseorang dari hari ke hari. Diet berbeda beda
untuk setiap individu sesuai dengan kondisi tubuhnya, contoh pasien
kegemukan dianjurkan untuk diet rendah lemak pada pasien darah tinggi
dianjurkan untuk diet rendah garam.

Diet yang baik dapat menjaga kesehatan dan menurunkan risiko untuk terkena
penyakit kronis yang ada seperti darah tingggi, kencing manis dan
osteoporosis. Banyak pola diet yang telah digunakan di pelayanan kesehatan
selama pasien dirawat untuk menunjang kesembuhan dan fisik pasien.
Misalnya diet rendah garam untuk darah tinggi, diet tinggi kalori tinggi
protein, diet rendah gula untuk pasien kencing manis.

b) Fungsi Diet
Pola diet berfungsi untuk memenuhi enam nutrisi yaitu karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Pola diet diatur dengan
menyesuaikan porsi makan sesuai kebutuhan dan jenis makanan yang boleh
dan tidak boleh dikonsumsi.

Menurut Food Guide Pyramid enam grup makanan utama yang dapat
dikonsumsi untuk mencapai nutrisi seimbang yaitu
 Roti, sereal, nasi dan pasta sebagai sumber karbohidrat
 Daging, ikan, telur, kacang kacangan sebagai sumber protein
 Lemak dan minyak sebagai sumber lemak
 Sayur sayuran
 Buah buahan
 Susu, yogurt dan keju.

4
1) Diet Sehat
Diet adalah sebuah metode yang mengatur asupan makanan dan minuman yang
masuk kedalam tubuh guna mencapai atau menjaga berat badan yang
terkontrol. Adapun diet dilakukan untuk mendapatkan berat badan ideal,
menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat badan (obesitas) dan
menaikan berat badan yang kurang atau belum mencapai berat badan.

Cara diet yang sehat diantaranya


 Penuhi Asupan Cairan Tubuh minum air untuk memelihara keseimbangan
cairan dan elektrolit dan mencegah dehidrasi.
 Penuhi Asupan Kalori Harian membutuhkan 2.000-2.800 kalori per hari.
Cukupi kebutuhan kalori harian dan tidak membatas yang sudah ditentukan
 Konsumsi Buah dan Sayur
Buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral dan kedua ini mengandung
serat dan air yang membuat kita merasa kenyang lebih lama.

Pengaturan Gizi Pasien

a) Pengaturan Gizi Pasien bertujuan bukan untuk meningkatkan atau


mempertahankan status nutrisi pasien, tetapi untuk meningkatkan atau
mempertahankan daya tubuh dalam menghadapi penyakit/ cedera,
khususnya infeksi serta membantu kesembuhan pasien dari penyakit
cederanya dengan memperbaiki jaringan rusak dan memulihkan keadaan
homeostastis yaitu keadaan seimbang dalam lingkungan internal tubuh yang
normal/ sehat. Memiliki standar makanan secara umum dan khusus.

Pengaturan secara umum


 Makanan biasa : sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka
ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur dan aroma normal.
 Makanan lunak : makanan yang memiliki tekstur yang mudah
dikunyah, ditelan dan dicerna dibandingkan makanan biasa.
 Makanan saring : makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih
halus dari makanan lunak yang dapat dicerna dan mudah ditelan.
 Makanan cair : makanan yang mempunyai yang mempunyai
konsistensi cair hingga kental.

Tujuan Pengaturan secara Umum

5
a. Makanan biasa bertujuan memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi
untuk mencegah dan mengurangi kerusakan tubuh.
b. Makanan lunak bertujuan memberikan makanan dalam bentuk lunak
mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit.
c. Makanan saring bertujuan memberikan makanan dalam bentuk
semipadat yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu
pendek sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih
padat.
d. Makanan cair
Diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan mengunyah,
menelan dan mencerna makanan disebabkan menurunnya kesadaran,
suhu tinggi, rasa mual, muntah pasca pendarahan saluran cerna serta pra
atau pascabedah. Makanan diberikan secara oral dan parental.

Pengaturan Secara Khusus


Makanan khusus atau diet khusus umumnya dalam penyajian dikombinasikan dengan
makanan biasa atau makanan lunak. Terdapat beberapa macam pengaturan diet
khusus yang umum disediakan rumah sakit yang disesuaikan dengan penyakit pasien.
 Diet Diabetes (DM) adalah Kumpulan gejala timbul pada seseorang yang
mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
hormon insulin. DM yaitu penyakit turunan tetapi dapat menyebabkan
beberapa faktor seperti umur, kegemukan, kurang aktivitas dan pola makan
tidak sehat. Diet yang digunakan sebagai penatalaksanaan DM dikontrol
berdasarkan kandungan energi, protein, lemak dan karbohidrat.
Standar diet yang dianjurkan makanan dengan komposisi seimbang yang
dianjurkan terdiri atas energi 90-125% karbohidrat 60-70% protein 10-15%
dan lemak 20-25%.
 Diet jantung penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, Ketika
jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi
secara normal. Dalam keadaan tidak terkompensasi, sirkulasi darah tidak
normal menyebabkan sesak napas, rasa Lelah dan sakit didaerah jantung.
 Diet pascabedah adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah
menjalani pembedahaan. Pengaruh pembedahan terhadap metabolisme
pascabedah tergantung berat ringannya pembedahan, keadaan gizi pasien
prabedah dan pengaruh pembedahan terhadap kemampuan pasien untuk
mencerna dan mengabsorpsi zat zat gizi.
 Diet saluran cerna adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan,
mengabsorpsi zat zat gizi dan mengekskresi sisa sisa pencernaan. gangguan

6
pencernaan dan absorpsi terjadi pada proses terjadi pada proses menelan,
mengosokan lambung, absorpsi zat zat gizi dan proses defekasi.
 Diet rendah garam adalah rendah garam adalah garam natrium seperti garam
dapur (NaCl), soda kue (NaHCO), baking powder, natrium benzoate dan
vetsin (monosodium glutamate). Asupan natrium yanh berlebihan, terutama
dalam bentuk klorida dapat menyebabkan edema atau hipertensi.
 Diet gout artritis adalah salah satu penyakit artritis disebabkan oleh
metabolism abronmal purine ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat
dalam darah yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut atau jari. Diet
gout artritis diberikan kepada pasien dengan gout atau batu asam urat dengan
kadar asam urat ≥7,5 mg/dl (miligram per desiliter (mg/dL). Pengaturan doet
pada pasien cukup protein, vitamin dan mineral; lemak sedang yaitu 10-20%
dan menghindari bahan makanan yang tidak mempunyai kandungan purine
>150mg/100g (miligram per gram)
 Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) adalah diet yang mengandung
energi dan protein diatas kebutuhan normal. Diet TKTP diberikan kepada
pasien yang telah mempunyai cukup nafsu makan dan menerima makanan
lengkap. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan
makanan sumber protein tinggi, seperti susu, telur daging.

Tujuan pengaturan secara khusus


- Tujuan diet penyakit diabetes melitus adalah membantu pasien
memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan control
metabolik dengan yang lebih baik
- Tujuan diet jantung memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan kerja jantung, menurunkan berat badan apabila terlalu
gemuk, mencegah atau menghilangkan penimbunan garam / air
- Tujuan diet pascabedah adalah mengupayakan agar status gizi pasien
segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh pasien.
- Tujuan diet saluran cerna (penyakit lambung) adalah memberikan
makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta
mencegah dan menetralkan asam lambung yang tidak berlebihan.
- Tujuan diet rendah garam adalah membantu menghilangkan retensi garam
atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi.
- Tujuan gout artritis adalah mempertahankan status gizi optimal serta
menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urine.

7
- Tujuan Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) adalah memenuhi
kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh, serta menambah berat badan
mencapai berat badan.

8
BAB III
PENYUSUNAN DIET PASIEN DENGAN PENYAKIT INFEKSI

1. Diet Luka Bakar


Luka bakar adalah kerusakan jaringan permukaan tubuh yang disebabkan oleh
panas pada suhu tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem
metabolisme. Luka bakar dapat disebabkan oleh ledakan, api, air panas, bahan
kimia, listrik, dan radiasi. Luka bakar dapat mengakibatkan masalah kompleks
yang dapat meluas melebihi kerusakan fisik yang terlihat pada jaringan yang
terluka secara langsung. Masalah kompleks ini memengaruhi semua sistem tubuh
dan beberapa keadaan yang mengancam kehidupan.
a. Tujuan Diet Luka Bakar
Tujuan diet luka bakar adalah untuk mempercepat penyembuhan dan mencwgah
terjadinya gangguan metabolic serta mempertahankan status gizi secara optimal
selama proses penyembuhan, dengan cara sebagai berikut :
1) Mengusahakan dan mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak.
2) Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen yang negatif
3) Memperkecil terjadinya hiperglikemia dan hipergliseridemia.
4) Mencegah terjadinya gejala-gejala kekurangan zat gizi mikro.

b. Syarat Diet Luka Bakar


Syarat-syarat diet luka bakar adalah sebagai berikut:
1) Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau nutrisi enteral
dini (NED).
2) Kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka
bakar, yaitu: Menurut Curreri: 25 kkal/kg BB aktual + 40 kkal x % luka
bakar. Menurut Asosiasi Dietetik Australia berdasarkan % luka bakar.
3) Protein tinggi, yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total.
4) Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total. Pembelian lemak
yang tinggi menyebabkan penundaan respons kekebalan sehingga pasien
lebih mudah terkena infeksi.
5) Karbohidrat sedang, yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total. Bila pasien
mengalami trauma jalan napas (trauma inhalasi), karbohidrat diberikan 45-
55% dari kebutuhan energy total.

9
6) Vitamin diberikan di atas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan
untuk membantu mempercepat penyembuhan. Vitamin umumnya
ditambahkan dalam bentuk suplemen.
7) Mineral tinggi, terutama zat besi, seng, natrium, kalium, fosfor, dan
magnesium. Sebagian mineral diberikan dalam bentuk suplemen.
8) Cairan tinggi. Akibat luka bakar terjadi kehilangan cairan dan elektrolit
secara intensif. Pada 48 jam pertama, pemberian cairan ditujukan untuk
mengganti cairan yang hilang agar tidak terjadi shock.

2. Diet Penyakit HIV/AIDS


AIDS merupakan tahap akhir penyakit infeksi yang disebabkan oleh HIV
yang dapat menimbulkan infeksi pada sistem organ tubuh termasuk otak sehingga
menyebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh.
a. Tujuan Umum
1) Memberikan intervensi gizi secara tepat dengan mempertimbangkan
seluruh aspek dukungan gizi pada semua tahap dini penyakit infeksi HIV.
2) Mencapai dan mempertahankan berat badan serta komposisi tubuh yang
diharapkan, terutama jaringan otot.
3) Memenuhi semua kebutuhan energi dan semua zat gizi.
4) Mendorong perilaku sehat dan menerapkan diet, olahraga dan relaksasi.

b. Tujuan Khusus
1) Mengatasi gejala diare, intoleransi laktosa, mual, dan muntah.
2) Meningkatkan kemampuan untuk memusatkan perhatian, yang terlihat
pada pasien dapat dibedakan antara gejala anoreksia, perasaan kenyang,
perubahan indra pengecap, dan kesulitan menelan.
3) Mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
4) Mencegah penurunan berat badan yang berlebihan (terutama jaringan
otot).
5) Memberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang adekuat
sesuai dengan kemampuan makn dan jenis terapi yang diberikan.

c. Syarat Diet
1) Energi tinggi, pada perhitungan kebutuhan energy, diperhatikan factor
stes, aktivitas fisik, dan kenaikan suhu tubuh.
2) Protein tinggi, yaitu 1,1-1,5 g/kg BB untuk memelihara da mengganti
jaringan sel tubuh yang rusak.
3) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy total.
4) Vitamin dan mineral tinggi, yaitu 1 kali (150% ) angka kecukupan gizi
yang dianjurkan (AKG), terutama vitamin A, C, E, folat, kalsium,
magnesium, seng, dan selenium.

10
5) Serat cukup, gunakan serat yang mudah cerna.
6) Cairan cukup, sesuai dengan keadaa pasien.
7) Elektrolit.
8) Bentuk makanan dimodifikasi sesuai dengan keadaan pasien.
9) Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
10) Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik,
teknik, maupun kimia.

3. Diet Disfagia
Diet disfagia merupakan bagian dari diet penyakit saluran cerna bagian atas.
Disfagia adalah kondisi ketika pasien merasakan sulit menelan karena adanya
gangguan aliran makanan pada saluran cerna. Hal ini terjad Karena adanya kelainan
sistem saraf menelan, pasca-strok, dan adanya tumor dalam saluran cerna yang
menghalangi makanan untuk masuk. Kekhasan dari diet disfagia adalah pada bentuk
makanannya.
a. Tujuan Dari Diet Disfagia
1) Memudahkan pasien untuk menelan makanannya dengan memberikan asupan
dalam bentuk yang sesuai dengan kemampuan pasien.
2) Mengurangi risiko aspirasi atau tersedak karena makanan tersebut.
3) Mencegah adanya defisiensi gizi dan cairan karena kesulitan menelan.

b. Syarat Diet Disfagia


1) Cukup energi, protein, dan zat gizi lainnya.
2) Mudah dicerna, porsi kecil, tetapi sering diberikan.
3) Cukup cairan.
4) Bentuk makanan tergantung dari kemampuan pasien dalam menelan makanan.
Dimulai daric air penuh atau cair kental untuk menghindari tersedak jika
diberikan cair jernih. Untuk NGT atau MGT bias dimulai daric air penuh, dan
untuk oral bias dimulai dar cair kental atau saring.
Diet disfagia diperuntukkan bagi lansia yang sering merasakan atau mengalami
gangguan saraf menelan, adanya tumor esophagus, dan pasca-strok.

11
BAB IV
PENYUSUNAN DIET PASIEN DENGAN PENYAKIT KRONIS

1. Diet Penyakit Hati Dan Kandung Kemih

a. Diet Penyakit Hati


Hati merupakan salah satu alat tubuh yang berperan dalam metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein.
1) Tujuan diet
a) Meningkatan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut
atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa.
b) Mencegah katabolisme protein.
c) Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan bila kurang.
d) Mencegah atau mengurangi asites, farises esofagus, dan hipertensi portal.
e) Mencegah koma hipatik.

2) Syarat diet
a) Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan berahap
sesuai dengan kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/kg BB
b) Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang
mudah dicerna atau emulsi.
c) Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kg BB agar terjadi anabolisme protein.
d) Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi.
e) Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dana sites.
f) Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontra indikasi.
g) Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah atau makanan biasa
sesuai kemampuan saluran cerna.

b. Diet Penyakit Kandung Empedu


Fungsi utama kandung empedu adalah untuk mengonsentrasikan dan menyimpan
empedu yang diproduksi oleh hati.
1) Tujuan diet
a) Menurunkan berat badan bila kegemukan, yang dilakukan secara bertahap.
b) Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen.
c) Mengatasi malapsorbsi lemak.

12
2) Syarat diet
a) Energi sesuai kebutuhan.
b) Protein agak tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
c) Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya
mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari
kebutuhan energi total.
d) Bila perlu diberikan suplemen vitamin A, D, E, dan K.
e) Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan
asam empedu dalam saluran cerna.
f) Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak
nyaman.

2. Diet Penyakit Diabetes mellitus


Diet penyakit diabetes mellitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan hormone insulin secara absolut atau relative.
a. Tujuan Diet
1) Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkanan asupan makanan dengan insulin (endogenous atau
exogeous), dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik.
2) Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
3) Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan
normal.
4) Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan
insulin, seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama
serta masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani.
5) Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi optimal.

2) Syarat Diet
1) Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
2) Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
3) Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam
bentuk <10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari
lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal.
4) Kebutuha karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%.
5) Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan,
kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu.

13
6) Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas.
7) Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat dalam sayur dan buah.
8) Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengonsumsi
natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3.000 mg/hari
9) Cukup vitamin dan mineral

3. Diet Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

a. Diet Dislipidemia
Dislipidemia adalah kelainan metabolism lipid yang ditandai dengan peningkatan
atau penurunan fraksi lipid dalam plasma.
1) Tujuan diet
a) Menurunkan berat badan bila kegemukan.
b) Mengubha jenis dan asupan lemak makanan.
c) Menurunkan asupan kolesterol makanan.
d) Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan
karbohidrat sederhana lipid
2) Syarat diet
a) Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik.
b) Lemak sedang, <30% dari kebutuhan energi total.
c) Protein cukup, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total.
d) Karbohidrat sedang, yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total.
e) Serat tinggi, terutama serat larut air yang terdapat dalam apel, beras tumbuk
atau beras merah, havermout, dan kacang-kacangan.
f) Vitamin dan mineral cukup.

b. Diet Penyakit Jantung


Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan ketika jantung secara
berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal.
1) Tujuan diet
a) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung.
b) Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
c) Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
2) Syarat diet
a) Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
b) Protein cukup, yaitu 0,8 g/kg BB

14
c) Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari
lemak jennuh dan 10-15% lemak tidak jenuh.
d) Kolesterol rendah terutama jika disertai dengan dislipidemia.
e) Vitamin dan mineral cukup.
f) Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
g) Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
h) Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
i) Cairan cukup, ±2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
j) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi
kecil.
k) Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan
tambahan berupa makanan enteral, perenteral, atau suplemen gizi.

3) Penyakit strok
Strok atau penyakit peredaran darah otak adalah kerusakan pada bagian otak yang
terjadi apabila pembuluh darah yang membawa oksigen dan zat-zat gizi ke bagian
otak tersumbat atau pecah.
1) Tujuan diet
a) Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit.
b) Memperbaiki keadaan strok, seperti disvagia, pneumonia, kelainan ginjal,
decubitus.
c) Memperhatikan keseimbangan cairan elektrolit.
2) Syarat diet
a) Energi cukup, yaitu 25-45 kkal/kg BB
b) Protein cukup, yaitu 0,8-1 g/kg BB
c) Lemak cukup, yaitu 20-25% dari ebutuhan energi total.
d) Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total.
e) Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin, asam folat, C, dan E.
f) Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium, dan kalium.
g) Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan
mencegah konstipasi.
h) Cairan cukup, yaitu 6-8 gelas /hari, kecuali dibatasi.
i) Bentuk makanan disesuaikan keadaan pasien.
j) Makanan diberikan dalam porsi kecil dan saring.

15
4. Diet Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih

a. Diet Dindroma Nefrotik


Sindroma nefrofatik atau nefrosis adalah kumpulan manifestasi oenyakit yang
ditandai oleh ketidakmampuan ginjal untuk memelihara keseimbangan nitrogen
sebagai akibat meningkatnya permeabilitas membran kapiler glomerulus.
1) Tujuan diet
a) Mengganti kehilangan protein terutama albumin.
b) Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
c) Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida.
d) Mengontrol hipertensi.
e) Mengatasi anoreksia.
2) Syarat diet
a) Energi cukup untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif, yaitu 35
kkal/kg BB per hari.
b) Protein sedang, yitu 1,0 gr/kg BB, atau 0,8 g/kg BB ditambahkan jumlah
protein yang dikeluarkan melalui urine.
c) Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
d) Karbohidat sebagai kebutuhan energi.
e) Natrium dibatasi, yaitu 1-4 g sehari, tergantung berat ringannya edema.
f) Kolesterol dibatasi <300 mg, begitu pula gula murni, bila ada peningkatan
trigliserida darah.
g) Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang dikeluarkan melalui urine
ditambah 500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan
pernapasan.

b. Diet Gagal Ginjal Akut


Gagal ginjal akut akan terjadi karena penurunan fungsi ginjal secara mendadak
yang terlihat pada penurunan Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren
Kreatinin (TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan produk-
produk sisa metabolism.
1) Tujuan diet
a) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal.
b) Menurunkan kadar ureun darah.
c) Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
d) Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat
penyembuhan wanita.

16
2) Syarat diet
a) Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/kg BB.
b) Protein disesuaikan dengan katabolisme protein, yait 0,6-1,5 g/kg BB.
c) Lemak sedang, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total, atau antara 0,5-1,5
g/kg BB.
d) Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurang jumlah energi
yang diperoleh dari protein dan lemak.
e) Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria.
f) Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare, dan urine
± 500 ml.
g) Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk
formula enteral atau parenteral, tambahkan suplemen asam folat, vitamin,
vitamin C, vitamin A, dan vitamin K.

c. Diet Penyakit Ginjal Kronik


Penyakit ginjal kronik (chronic kidney disease) adalah keadaan ketika terjadi
penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan (menahun)
disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal.
1) Tujuan diet
a) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan
memperhitungkan sisa fungsi ginjal agar tidak memberatkan kerja ginjal.
b) Mencegah dan menurunkan kadar ureun darah yang tinggi (uremia).
c) Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
d) Mencegah atau mengurangi progrevisitas gagal ginjal, dengan
memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus
2) Syarat diet
a) Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
b) Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kg BB.
c) Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total.
d) Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang
berasal dari protein dan lemak.
e) Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau
anuria.
f) Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hyperkalemia (kalium darah >
5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
g) Cairan dibatasi, sebanyak jumlah urine sehari ditambah pengeluaran
cairan melalui keringat dan pernapasan (±500 ml).

17
h) Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksi, asam folat,
vitamin C, dan vitamin D.

5. Diet Penyakit Gout Artritis


Gout adalah suatu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolism abnormal
purine yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah.
a. Tujuan Diet
Tujuan diet gout artritis adalah untk mencapai dan mempertahanka status gizi
optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urine.

b. Syarat Diet
1) Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
2) Protein cukup, 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi total.
3) Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan urine >
150 mg/100 gr.
4) Lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total.
5) Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari kebutuhan
energi total.
6) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
7) Cairan disesuaikan dengan urine yang keluar setiap hari.

6. Diet Penyakit Kanker

Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak
dapat dikontrol sehingga cepat menyebar.

a. Tujuan Diet
1) Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan kedaan penyakit serta
daya terima pasien.
2) Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan.
3) Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare.
4) Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh
pasien dan keluarganya.

b. Syarat Diet
1) Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32 kkal/kg BB untuk
perempuan.

18
2) Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
3) Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5) Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C, dan E.

6) Rendah iodium bila sedang menjalani medikasi radioaktif internal.


7) Bila imunitas menurun (leukosit >10 ul) atau pasien akan menjalani
kemoterapi agresif, pasien harus mendapat makanan yang steril.
8) Porsi makan kecil dan sering diberikan.

19
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan analisis data yang telah


dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut
- Diet yang salah dapat menimbulkan berbagai macam gangguan pada
organ tubuh
- Diet yang tidak didasari dengan pengetahuan dan keyakinan akan
keberhasulan yang akan berdampak pada maksimalnya program diet
tersebut
- Diet sehat dapat dilakukan dengan mengatur pola makan dan makan
makanan yang bergizi serta dibarengi oleh kegiatan fisik seperti olahraga
agar mencapai hasil yang maksimal.

B. SARAN
Kepada pembaca yang telah melakukan program diet:
Diharapkan untuk melakukan program diet yang telah dipilih secara sungguh
sungguh agar mendapatkan hasil maksimal

Diharapkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi apabila
terdapat gangguan pada tubuh Ketika melakukan dier

Diharapkan untuk lebih bijak dalam program diet agar tidak berhenti ditengah
jalan karena salah memilih program diet

Diharapkan untuk mencari informasi secara jelas sebelum melakukan diet.

20
DAFTAR PUSTAKA

A, A. F. (2023). Pemateri. Cibening, Purwakarta.


A, S. N. (2023). Pembuat makalah dan powerpoint. Cibening, Purwakarta.
Kasanda, A. P. (2023). Pemateri. Cibening, Purwakarta.
Putri, I. D. (2023). Pemateri. Cibening, Purwakarta.
Sianipar, V. V. (2023). pembuat makalah dan powerpoint. Cibening, purwakarta.

SUMBER MATERI:

https://tugasmereka.blogspot.com/2017/08/makalah-tentang-diet.html

21

Anda mungkin juga menyukai