Makalah Kebutuhan Dasar Manusia Kel 3
Makalah Kebutuhan Dasar Manusia Kel 3
KELOMPOK 3
Viola Veronika S
Annisa Fetri A.
Irma Dwi Putri
Amelia Putri K.
Shany Novebianty A
0
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Penyusunan Diet Pasien” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita dalam mengenai Penyusunan Diet Pasien. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata kata yang kurang berkenan dan kami memohon krik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................4
C. TUJUAN PEMBAHASAN.............................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
a) Definisi Diet..............................................................................................................5
b) Fungsi Diet................................................................................................................5
BAB III
PENYUSUNAN DIET PASIEN DENGAN PENYAKIT INFEKSI....................................................10
1. Diet Luka Bakar.......................................................................................................10
2. Diet Penyakit HIV/AIDS...........................................................................................11
3. Diet Disfagia...........................................................................................................12
BAB IV
PENYUSUNAN DIET PASIEN DENGAN PENYAKIT KRONIS....................................................13
1. Diet Penyakit Hati Dan Kandung Kemih..................................................................13
2. Diet Penyakit Diabetes mellitus..............................................................................14
3. Diet Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah...........................................................15
4. Diet Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih..................................................................17
5. Diet Penyakit Gout Artritis......................................................................................19
6. Diet Penyakit Kanker...............................................................................................19
BAB V
PENUTUP............................................................................................................................21
A. KESIMPULAN..........................................................................................................21
B. SARAN....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................22
2
BAB I
PENDAHULUAN
Diet adalah cara mengatur jumlah makan dan minum yang masuk ke
dalam tubuh untuk mencapai berat badan yang ideal. Pengertian diet untuk
beberapa orang sangat berbeda-beda, karena semua orang memiliki maksud
dan tujuan yang ingin dicapai ketika melakukan program diet Pengaturan pola
makan atau diet sangat diperlukan mengingat banyaknya penyakit yang timbul
akibat porsi atau bahan makanan yang tidak sehat dan tidak teratur dan resiko
dari pengaturan pola makan yang tidak sehat dapat menimbulkan kematian.
Makanan meskipun enak dan mahal tidak selalu menjadikan tubuh selalu
sehat dan produktif, bahkan sebaliknya menimbulkan penyakit misalnya
apabila sering makan yang berlemak dan manis-manis yang menghasilkan
energi tinggi tetap tidak diimbangi dengan kegiatan fisik yang memadai,
mendorong orang mudah menjadi gemuk.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
a) Definisi Diet
Diet adalah serangkaian susunan jumlah dan jenis makanan dan
minuman yang dikomsumsi seseorang dari hari ke hari. Diet berbeda beda
untuk setiap individu sesuai dengan kondisi tubuhnya, contoh pasien
kegemukan dianjurkan untuk diet rendah lemak pada pasien darah tinggi
dianjurkan untuk diet rendah garam.
Diet yang baik dapat menjaga kesehatan dan menurunkan risiko untuk terkena
penyakit kronis yang ada seperti darah tingggi, kencing manis dan
osteoporosis. Banyak pola diet yang telah digunakan di pelayanan kesehatan
selama pasien dirawat untuk menunjang kesembuhan dan fisik pasien.
Misalnya diet rendah garam untuk darah tinggi, diet tinggi kalori tinggi
protein, diet rendah gula untuk pasien kencing manis.
b) Fungsi Diet
Pola diet berfungsi untuk memenuhi enam nutrisi yaitu karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Pola diet diatur dengan
menyesuaikan porsi makan sesuai kebutuhan dan jenis makanan yang boleh
dan tidak boleh dikonsumsi.
Menurut Food Guide Pyramid enam grup makanan utama yang dapat
dikonsumsi untuk mencapai nutrisi seimbang yaitu
Roti, sereal, nasi dan pasta sebagai sumber karbohidrat
Daging, ikan, telur, kacang kacangan sebagai sumber protein
Lemak dan minyak sebagai sumber lemak
Sayur sayuran
Buah buahan
Susu, yogurt dan keju.
4
1) Diet Sehat
Diet adalah sebuah metode yang mengatur asupan makanan dan minuman yang
masuk kedalam tubuh guna mencapai atau menjaga berat badan yang
terkontrol. Adapun diet dilakukan untuk mendapatkan berat badan ideal,
menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat badan (obesitas) dan
menaikan berat badan yang kurang atau belum mencapai berat badan.
5
a. Makanan biasa bertujuan memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi
untuk mencegah dan mengurangi kerusakan tubuh.
b. Makanan lunak bertujuan memberikan makanan dalam bentuk lunak
mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit.
c. Makanan saring bertujuan memberikan makanan dalam bentuk
semipadat yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu
pendek sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih
padat.
d. Makanan cair
Diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan mengunyah,
menelan dan mencerna makanan disebabkan menurunnya kesadaran,
suhu tinggi, rasa mual, muntah pasca pendarahan saluran cerna serta pra
atau pascabedah. Makanan diberikan secara oral dan parental.
6
pencernaan dan absorpsi terjadi pada proses terjadi pada proses menelan,
mengosokan lambung, absorpsi zat zat gizi dan proses defekasi.
Diet rendah garam adalah rendah garam adalah garam natrium seperti garam
dapur (NaCl), soda kue (NaHCO), baking powder, natrium benzoate dan
vetsin (monosodium glutamate). Asupan natrium yanh berlebihan, terutama
dalam bentuk klorida dapat menyebabkan edema atau hipertensi.
Diet gout artritis adalah salah satu penyakit artritis disebabkan oleh
metabolism abronmal purine ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat
dalam darah yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut atau jari. Diet
gout artritis diberikan kepada pasien dengan gout atau batu asam urat dengan
kadar asam urat ≥7,5 mg/dl (miligram per desiliter (mg/dL). Pengaturan doet
pada pasien cukup protein, vitamin dan mineral; lemak sedang yaitu 10-20%
dan menghindari bahan makanan yang tidak mempunyai kandungan purine
>150mg/100g (miligram per gram)
Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) adalah diet yang mengandung
energi dan protein diatas kebutuhan normal. Diet TKTP diberikan kepada
pasien yang telah mempunyai cukup nafsu makan dan menerima makanan
lengkap. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan
makanan sumber protein tinggi, seperti susu, telur daging.
7
- Tujuan Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) adalah memenuhi
kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh, serta menambah berat badan
mencapai berat badan.
8
BAB III
PENYUSUNAN DIET PASIEN DENGAN PENYAKIT INFEKSI
9
6) Vitamin diberikan di atas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan
untuk membantu mempercepat penyembuhan. Vitamin umumnya
ditambahkan dalam bentuk suplemen.
7) Mineral tinggi, terutama zat besi, seng, natrium, kalium, fosfor, dan
magnesium. Sebagian mineral diberikan dalam bentuk suplemen.
8) Cairan tinggi. Akibat luka bakar terjadi kehilangan cairan dan elektrolit
secara intensif. Pada 48 jam pertama, pemberian cairan ditujukan untuk
mengganti cairan yang hilang agar tidak terjadi shock.
b. Tujuan Khusus
1) Mengatasi gejala diare, intoleransi laktosa, mual, dan muntah.
2) Meningkatkan kemampuan untuk memusatkan perhatian, yang terlihat
pada pasien dapat dibedakan antara gejala anoreksia, perasaan kenyang,
perubahan indra pengecap, dan kesulitan menelan.
3) Mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
4) Mencegah penurunan berat badan yang berlebihan (terutama jaringan
otot).
5) Memberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang adekuat
sesuai dengan kemampuan makn dan jenis terapi yang diberikan.
c. Syarat Diet
1) Energi tinggi, pada perhitungan kebutuhan energy, diperhatikan factor
stes, aktivitas fisik, dan kenaikan suhu tubuh.
2) Protein tinggi, yaitu 1,1-1,5 g/kg BB untuk memelihara da mengganti
jaringan sel tubuh yang rusak.
3) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy total.
4) Vitamin dan mineral tinggi, yaitu 1 kali (150% ) angka kecukupan gizi
yang dianjurkan (AKG), terutama vitamin A, C, E, folat, kalsium,
magnesium, seng, dan selenium.
10
5) Serat cukup, gunakan serat yang mudah cerna.
6) Cairan cukup, sesuai dengan keadaa pasien.
7) Elektrolit.
8) Bentuk makanan dimodifikasi sesuai dengan keadaan pasien.
9) Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
10) Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik,
teknik, maupun kimia.
3. Diet Disfagia
Diet disfagia merupakan bagian dari diet penyakit saluran cerna bagian atas.
Disfagia adalah kondisi ketika pasien merasakan sulit menelan karena adanya
gangguan aliran makanan pada saluran cerna. Hal ini terjad Karena adanya kelainan
sistem saraf menelan, pasca-strok, dan adanya tumor dalam saluran cerna yang
menghalangi makanan untuk masuk. Kekhasan dari diet disfagia adalah pada bentuk
makanannya.
a. Tujuan Dari Diet Disfagia
1) Memudahkan pasien untuk menelan makanannya dengan memberikan asupan
dalam bentuk yang sesuai dengan kemampuan pasien.
2) Mengurangi risiko aspirasi atau tersedak karena makanan tersebut.
3) Mencegah adanya defisiensi gizi dan cairan karena kesulitan menelan.
11
BAB IV
PENYUSUNAN DIET PASIEN DENGAN PENYAKIT KRONIS
2) Syarat diet
a) Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang diberikan berahap
sesuai dengan kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/kg BB
b) Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang
mudah dicerna atau emulsi.
c) Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kg BB agar terjadi anabolisme protein.
d) Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi.
e) Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dana sites.
f) Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontra indikasi.
g) Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah atau makanan biasa
sesuai kemampuan saluran cerna.
12
2) Syarat diet
a) Energi sesuai kebutuhan.
b) Protein agak tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
c) Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya
mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari
kebutuhan energi total.
d) Bila perlu diberikan suplemen vitamin A, D, E, dan K.
e) Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan
asam empedu dalam saluran cerna.
f) Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak
nyaman.
2) Syarat Diet
1) Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
2) Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
3) Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam
bentuk <10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari
lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal.
4) Kebutuha karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%.
5) Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan,
kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu.
13
6) Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas.
7) Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat dalam sayur dan buah.
8) Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengonsumsi
natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3.000 mg/hari
9) Cukup vitamin dan mineral
a. Diet Dislipidemia
Dislipidemia adalah kelainan metabolism lipid yang ditandai dengan peningkatan
atau penurunan fraksi lipid dalam plasma.
1) Tujuan diet
a) Menurunkan berat badan bila kegemukan.
b) Mengubha jenis dan asupan lemak makanan.
c) Menurunkan asupan kolesterol makanan.
d) Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan
karbohidrat sederhana lipid
2) Syarat diet
a) Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik.
b) Lemak sedang, <30% dari kebutuhan energi total.
c) Protein cukup, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total.
d) Karbohidrat sedang, yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total.
e) Serat tinggi, terutama serat larut air yang terdapat dalam apel, beras tumbuk
atau beras merah, havermout, dan kacang-kacangan.
f) Vitamin dan mineral cukup.
14
c) Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari
lemak jennuh dan 10-15% lemak tidak jenuh.
d) Kolesterol rendah terutama jika disertai dengan dislipidemia.
e) Vitamin dan mineral cukup.
f) Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
g) Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
h) Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
i) Cairan cukup, ±2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
j) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi
kecil.
k) Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan
tambahan berupa makanan enteral, perenteral, atau suplemen gizi.
3) Penyakit strok
Strok atau penyakit peredaran darah otak adalah kerusakan pada bagian otak yang
terjadi apabila pembuluh darah yang membawa oksigen dan zat-zat gizi ke bagian
otak tersumbat atau pecah.
1) Tujuan diet
a) Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit.
b) Memperbaiki keadaan strok, seperti disvagia, pneumonia, kelainan ginjal,
decubitus.
c) Memperhatikan keseimbangan cairan elektrolit.
2) Syarat diet
a) Energi cukup, yaitu 25-45 kkal/kg BB
b) Protein cukup, yaitu 0,8-1 g/kg BB
c) Lemak cukup, yaitu 20-25% dari ebutuhan energi total.
d) Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total.
e) Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin, asam folat, C, dan E.
f) Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium, dan kalium.
g) Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan
mencegah konstipasi.
h) Cairan cukup, yaitu 6-8 gelas /hari, kecuali dibatasi.
i) Bentuk makanan disesuaikan keadaan pasien.
j) Makanan diberikan dalam porsi kecil dan saring.
15
4. Diet Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih
16
2) Syarat diet
a) Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/kg BB.
b) Protein disesuaikan dengan katabolisme protein, yait 0,6-1,5 g/kg BB.
c) Lemak sedang, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total, atau antara 0,5-1,5
g/kg BB.
d) Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurang jumlah energi
yang diperoleh dari protein dan lemak.
e) Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria.
f) Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare, dan urine
± 500 ml.
g) Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk
formula enteral atau parenteral, tambahkan suplemen asam folat, vitamin,
vitamin C, vitamin A, dan vitamin K.
17
h) Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksi, asam folat,
vitamin C, dan vitamin D.
b. Syarat Diet
1) Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
2) Protein cukup, 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi total.
3) Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan urine >
150 mg/100 gr.
4) Lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total.
5) Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari kebutuhan
energi total.
6) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
7) Cairan disesuaikan dengan urine yang keluar setiap hari.
Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak
dapat dikontrol sehingga cepat menyebar.
a. Tujuan Diet
1) Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan kedaan penyakit serta
daya terima pasien.
2) Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan.
3) Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare.
4) Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh
pasien dan keluarganya.
b. Syarat Diet
1) Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32 kkal/kg BB untuk
perempuan.
18
2) Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
3) Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5) Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C, dan E.
19
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Kepada pembaca yang telah melakukan program diet:
Diharapkan untuk melakukan program diet yang telah dipilih secara sungguh
sungguh agar mendapatkan hasil maksimal
Diharapkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi apabila
terdapat gangguan pada tubuh Ketika melakukan dier
Diharapkan untuk lebih bijak dalam program diet agar tidak berhenti ditengah
jalan karena salah memilih program diet
20
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER MATERI:
https://tugasmereka.blogspot.com/2017/08/makalah-tentang-diet.html
21