4. Mekanisme Kerja (sertakan video lebih bagus): Ceftazidime bekerja dengan mengikat
pada penicillin-binding proteins (PBPs) yang terletak di dinding sel bakteri. Dengan mengikat pada
PBPs, ceftazidime mengganggu proses pembentukan peptidoglikan, dinding sel bakteri menjadi
lemah dan tidak stabil, menyebabkan lisis (pecahnya) sel bakteri.
Ceftazidime memiliki aktivitas bakterisidal, artinya obat ini bisa membunuh bakteri secara
langsung, bukan hanya sekedar menghambat pertumbuhan atau reproduksi. Hal ini memungkinkan
ceftazidime efektif dalam mengatasi infeksi bakteri.
Mula kerja : setelah diberikan intravena, ceftazidime biasanya mulai bekerja dengan cepat. Namun,
waktu mula kerjanya bisa bervariasi tergantung pada berbagai factor termasuk rute pemberian,
keparahan infeksi, dan kondisi pasien.
Durasi kerja : durasi kerja ceftazidime biasanya sekitar 8 jam. Ini berarti dosis yang diberikan
biasanya diberikan setiap 8 jam untuk menjaga konsentrasi obat dalam darah pada tingkat yang efektif
untuk mengendalikan infeksi.
Waktu paruh eliminasi (T1/2 eliminasi) : waktu paruh ceftazidime berkisar anatara 1 – 2 jam pada
pasien dengan fungsi ginjal normal. Namun pada pasien disfungsi ginjal, waktu paruh eliminasi bisa
lebih lama karena perngeluaran obat melalui ginjal terganggu.
Ikatan protein : Ceftazidime memiliki ikatan protein plasma rendah, sekitar 10 – 15 %. Artinya,
Sebagian besar obat beredar dalam bentuk bebas dalam darah dan tidak terikat pada protein plasma.
Keadaan ini bisa memungkinkan obat beredar lebih bebas dan enjadi lebih aktif dalam mengatasi
infeksi.
6. Bakteri yang sensitif : Gram negative bacteria Citrobacter spp., Enterobacter spp.,
Klebsiella spp., Proteus spp., Serratia spp., Escherichia coli, Haemophiluas influenzae, Neisseria
meningtidis, Pseuromonas aerunginosa. Gram positive : Staphylococcus spp dan Streptococcus spp.
7. Indikasi/kegunaan (penyakit):
8. Dosis lazim:
1. Infeksi Saluran Kemih:
Anak-anak: Dosis berkisar antara 30-50 mg/kg per hari, dibagi menjadi 3 dosis.
Anak-anak: Dosis berkisar antara 50-100 mg/kg per hari, dibagi menjadi 3 dosis.
3. Infeksi Intra-abdominal:
Anak-anak: Dosis berkisar antara 50-100 mg/kg per hari, dibagi menjadi 3 dosis.
Anak-anak: Dosis berkisar antara 50-100 mg/kg per hari, dibagi menjadi 3 dosis.
9. Sediaan di Indonesia (sertakan gambar baik generic dan paten @ 2-3 contoh):
10. Efek Samping paling sering: gatal, ruam, demam, mual atau muntah, sakit perut.