Anda di halaman 1dari 8

Gaya Belajar Mengajar Gaya Eksplorasi Dan Guided Discovery

Berdasarkan Latar Belakang Masalah Diatas,Terdapat Beberapa


Identifikasi

Dosen Pengampuh : SOLEH SALAHUDIN,M.PD.I.MPK

KELOMPOK 3 NAMA ANGGOTA:


M WAHYU WIBISONO (06061282328065)
VARA SALSABILA ARISTA (06061382328074
NAURAH RAUDHATUL JANNAH (06061182328003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Palembang,September 2023

Penyusun.
Kelompok 3
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 5
1.2 Identifiasi masalah ............................................................................................ 6
1.3 Pembatasan Masalah ........................................................................................ 7
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 8
2.1 Pengertian ....................................................................................................... 9
2.2 Tahap-tahap pembelajaran gaya eksplorasi dan guided discovery .................... 10
2.3 Perbedaan gaya eksplorasi dan guided discovery .............................................. 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan beberapa penelitian dan sumber yang relevan, dapat disimpulkan bahwa belajar dan
pembelajaran penjaskes dengan gaya eksplorasi dan guided discovery memiliki beberapa keuntungan:
Meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai aktivitas fisik, seperti lompat tinggi dan sepakbola.
Memfasilitasi eksplorasi aktif siswa dalam memahami konsep dan prinsip yang mendasari suatu
aktivitas fisik
Mendorong siswa untuk terlibat dalam proses penemuan sendiri melalui bimbingan guru
Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran jasmani dan olahraga
Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
Namun, perlu diperhatikan bahwa gaya eksplorasi dan guided discovery tidak selalu cocok untuk
setiap situasi pembelajaran. Guru perlu mempertimbangkan konteks, tujuan pembelajaran, dan
karakteristik siswa dalam memilih pendekatan pembelajaran yang tepat. Selain itu, penggunaan gaya
mengajar yang beragam, seperti gaya komando, inklusi, eksplorasi, guided discovery, dan divergent
production, juga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran penjaskes
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas,terdapat beberapa identifikasi masalah yang cukup menarik
perhatian sebagai suatu gejala yang perlu dicari jawabannya ,diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Rendah nya keterampilan pengajar/pelatih dalam memberikan materi
2.Penentuan gaya mengajar oleh pengajar/pelatih yang tepat

C. Pembatasan Masalah
Agar tidak meluas nya permasalahan yang akan dibahas,maka masalah-masalah yang akan dibatasi
yaitu:
1.Gaya mengajar resiprokal dan gaya mengajar komando.
2.Tembakan kegawang pada olahraga permainan sepakbola.
3.Sasaran penelitianya itu parasiswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola.

BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN

Belajar dan Pembelajaran Penjaskes Gaya Eksplorasi dan Guided Discovery


Gaya belajar dan pembelajaran dalam pendidikan jasmani dapat mempengaruhi pemahaman
dan keterampilan siswa dalam berbagai aktivitas fisik, termasuk olahraga. Dua gaya
pembelajaran yang sering digunakan dalam penjaskes adalah gaya eksplorasi dan guided
discovery. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang kedua gaya pembelajaran tersebut:

Gaya eksplorasi dalam pembelajaran penjas kes memiliki beberapa ciri yang dapat dikenali. Berikut
adalah ciri-ciri gaya eksplorasi dalam pembelajaran penjas kes:
Mengajak siswa untuk aktif mencari informasi: Guru yang menggunakan gaya eksplorasi akan
melibatkan siswa dalam mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik yang sedang dipelajari.
Tujuan dari gaya ini adalah agar siswa mampu menginisiasi atau memprakarsai pengalaman
belajarnya, merancangnya, menampilkannya, dan mengevaluasinya.
Mendorong siswa untuk berpikir kritis: Gaya eksplorasi mendorong siswa untuk berpikir kritis dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pemahaman mereka sendiri tentang
topik yang sedang dipelajari. Hal ini dapat dilakukan melalui diskusi, penelitian, atau eksperimen
Memperhatikan faktor-faktor fisik siswa: Guru penjas kes yang menggunakan gaya eksplorasi
sebaiknya tidak mengabaikan faktor tinggi rendahnya koordinasi mata-tangan siswanya. Hal ini
penting agar siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.
Melibatkan siswa dalam pembelajaran kelompok: Gaya eksplorasi juga dapat melibatkan siswa dalam
pembelajaran kelompok, di mana siswa bekerja sama dalam mencari informasi, menyelesaikan tugas,
atau memecahkan masalah. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan
memperkuat keterampilan sosial mereka.
Mengembangkan keterampilan berpikir reflektif: Gaya pembelajaran ini bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan berpikir reflektif siswa, di mana siswa diajak untuk berpikir secara
kritis, menganalisis, dan menarik kesimpulan sendiri.
Memfasilitasi eksplorasi dan penemuan siswa: Siswa diberi kesempatan untuk menjelajahi materi
pembelajaran secara mandiri, menemukan pola, hubungan, dan konsep baru, serta mengaitkannya
dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.
Mendorong partisipasi aktif siswa: Gaya pembelajaran ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran, baik melalui diskusi, tanya jawab, maupun kegiatan praktik langsung.
Memberikan panduan dan bimbingan: Meskipun siswa diberi kebebasan untuk menemukan sendiri,
guru tetap berperan sebagai fasilitator yang memberikan panduan, pertanyaan, dan bimbingan yang
tepat untuk membantu siswa mencapai pemahaman yang lebih baik.
Mengaitkan pembelajaran dengan konteks kehidupan nyata: Gaya pembelajaran ini berusaha
mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi atau konteks kehidupan nyata siswa, sehingga siswa
dapat melihat relevansi dan aplikasi praktis dari apa yang mereka pelajari.
Menghargai perbedaan individual siswa: Gaya pembelajaran ini mengakui bahwa setiap siswa
memiliki kecepatan dan gaya belajar yang berbeda, sehingga guru perlu memperhatikan kebutuhan
dan kemampuan individual siswa dalam proses pembelajaran.

Tahapan dalam model pembelajaran guided discovery dapat dilihat dari beberapa sumber yang
relevan. Berikut adalah tahapan umum yang sering digunakan dalam model ini:
Stimulasi: Guru memberikan stimulus atau perangsang kepada siswa untuk membangkitkan minat dan
perhatian mereka terhadap topik pembelajara.
Pernyataan Masalah: Guru membantu siswa mengidentifikasi masalah atau pertanyaan yang perlu
dipecahkan dalam konteks pembelajaran.
Pengumpulan Data: Siswa mengumpulkan data atau informasi yang relevan untuk membantu mereka
memahami masalah atau pertanyaan yang diajuka.
Pengolahan Data: Siswa mengolah data yang telah dikumpulkan, menganalisisnya, dan mencari pola
atau hubungan yang ada.
Penarikan Kesimpulan: Siswa menarik kesimpulan atau generalisasi berdasarkan data dan informasi
yang telah mereka olah.
Aplikasi dan Evaluasi: Siswa mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman yang mereka peroleh
dalam konteks kehidupan nyata atau situasi yang serupa, serta mengevaluasi pemahaman mereka.
Refleksi: Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan, serta merencanakan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran
selanjutnya
Tahapan dalam model pembelajaran guided discovery dapat dilihat dari beberapa sumber yang
relevan. Berikut adalah tahapan umum yang sering digunakan dalam model ini:
Stimulasi: Guru memberikan stimulus atau perangsang kepada siswa untuk membangkitkan minat
dan
perhatian mereka terhadap topik pembelajaran.
Pernyataan Masalah: Guru membantu siswa mengidentifikasi masalah atau pertanyaan yang perlu
dipecahkan dalam konteks pembelajaran.
Pengumpulan Data: Siswa mengumpulkan data atau informasi yang relevan untuk membantu
mereka
memahami masalah atau pertanyaan yang diajukan.Pengolahan Data: Siswa mengolah data yang
telah
dikumpulkan, menganalisisnya, dan mencari pola atau hubungan yang ada.Penarikan Kesimpulan:
Siswa menarik kesimpulan atau generalisasi berdasarkan data dan informasi yang telah mereka
olah.Aplikasi dan Evaluasi: Siswa mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman yang mereka
peroleh dalam konteks kehidupan nyata atau situasi yang serupa, serta mengevaluasi pemahaman
mereka.
Refleksi: Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan, serta merencanakan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran
selanjutnya.
Dalam konteks belajar dan pembelajaran penjaskes, perbedaan antara gaya eksplorasi dan guided
discovery dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gaya Eksplorasi: Gaya mengajar eksplorasi melibatkan siswa dalam proses aktif menemukan dan
memahami konsep-konsep baru melalui eksplorasi mandiri atau kelompok. Dalam konteks
penjaskes,
siswa mungkin diberikan kebebasan untuk mencoba gerakan atau strategi baru secara mandiri atau
dengan bimbingan minimal dari guru. Tujuan dari gaya eksplorasi adalah untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan inisiatif siswa.
Gaya Guided Discovery: Gaya mengajar guided discovery melibatkan siswa dalam proses aktif
menemukan dan memahami konsep-konsep baru melalui serangkaian pertanyaan yang dipandu
oleh
guru. Dalam konteks penjaskes, guru mungkin memberikan pertanyaan yang mengarahkan siswa
untuk memahami prinsip-prinsip gerakan atau strategi yang sedang dipelajari. Tujuan dari gaya
guided discovery adalah untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih
mendalam
tentang konsep-konsep yang dipelajari.Perbedaan utama antara gaya eksplorasi dan guided
discovery
terletak pada tingkat bimbingan yang diberikan oleh guru. Dalam gaya eksplorasi, siswa memiliki
lebih banyak kebebasan untuk mengeksplorasi konsep-konsep baru secara mandiri, sementara
dalam
gaya guided discovery, guru memberikan bimbingan yang lebih terstruktur melalui serangkaian
pertanyaan. Kedua gaya ini memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu siswa memahami
konsepkonsep baru, namun pendekatan yang digunakan sedikit berbeda.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Berdasarkan beberapa penelitian dan sumber yang relevan, dapat disimpulkan bahwa belajar
dan pembelajaran penjaskes dengan gaya eksplorasi dan guided discovery memiliki beberapa
keuntungan:
Meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbagai aktivitas fisik, seperti lompat tinggi
dan sepakbola
Memfasilitasi eksplorasi aktif siswa dalam memahami konsep dan prinsip yang mendasari
suatu aktivitas fisik
Mendorong siswa untuk terlibat dalam proses penemuan sendiri melalui bimbingan guru
Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran jasmani dan olahraga
Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
Namun, perlu diperhatikan bahwa gaya eksplorasi dan guided discovery tidak selalu cocok
untuk setiap situasi pembelajaran. Guru perlu mempertimbangkan konteks, tujuan
pembelajaran, dan karakteristik siswa dalam memilih pendekatan pembelajaran yang tepat.
Selain itu, penggunaan gaya mengajar yang beragam, seperti gaya komando, inklusi,
eksplorasi, guided discovery, dan divergent production, juga dapat meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran penjaskes
DAFTAR PUSTAKA

M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita,S., Gaya Belajar Kajian Teoretik Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2012.
Handayani, Noor. 2017. Keefektifan Model Pembelajaran Guided Discovery
Abidin, Z.Z. & Abu, M.S. 2011. Alleviating Geometry Levels of Thinking among Indonesia
Students.

Anda mungkin juga menyukai