Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN

PEMBUATAN TEMPE

Disusun oleh :

1. Syifa Nuraini (9E/27)

2. Zahra Marissa Purnama Sari (9E/30)

SMPN 6 KOTA BLITAR


2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi
pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan
perubahan sifat bahan pangan, sebagai akibat dari pemecahan kandungan-
kandungan bahan pangan tersebut.
Jika cara-cara pengawetan pangan yang lain misalnya pemanasan,
pendinginan, pengeringan, iradiasi dan lain-lainnya ditujukan untuk mengurangi
jumlah mikroba, maka proses fermentasi adalah sebaliknya, yaitu memperbanyak
jumlah mikroba dan menggiatkan metabolismenya di dalam makanan. Tetapi
jenis mikroba yang digunakan sangat terbatas yaitu disesuaikan dengan hasil
akhir yang dikehendaki.
Beberapa contoh makanan hasil fermentasi adalah tempe, tauco, dan kecap
yang dibuat dari kedelai, oncom dari bungkil kacang tanah, ikan peda, terasi, sayur
asin, keju dan yoghurt dari susu, anggur minum, brem dan lain-lainnya.
Pada proses pembuatan tempe, fermentasi berlangsung secara aerobik dan
non
alkoholik. Mikroorganisme yang berperan adalah kapang (jamur), yaitu
Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, dan Rhizopus arrhizus.

B. Tujuan
1. Tujuan Kegiatan :
Kegiatan ini bertujuan agar mampu menganalisis dan memahami
prinsip fermentasi yang terjadi pada kedelai hingga menjadi tempe.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah memberikan informasi kepada pembaca
mengenai fermentasi yang terjadi pada kedelai hingga menjadi tempe.
BAB II

PELAKSANAAN

A. Tempat
Di rumah Zahra Marissa P.S. Jln. Cipemali No.48, Ngadirejo,Blitar.
B. Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, yaitu dari hari Minggu, 4 Februari 2024
sampai hari Rabu, 7 Februari 2024
C. Alat dan Bahan
1. Bahan
Biji kedelai, tepung, dan ragi (laru tempe)
2. Alat
Panci, kompor gas, tampah, saringan, sendok nasi, baskom, plastik, jarum
D. Prosedur Kerja
1. Biji kedelai yang telah dipilih, dibersihkan dan dicuci dengan air bersih.
2. Kedelai direbus sampai mendidih dan empuk
3. Kedelai yang sidah direbus direndam dengan air bersih selama satu hari
satu malam. Air rendaman diganti setiap 12 jam.
4. Kulit kedelai dibuang dengan cara diremas-remas sampai biji terbelah.
5. Kedelai yang telah dibuang kulitnya direbus lagi dengan air baru dan
bersih. Kemudian rebusan kedelai ditiriskan dengan saringan dan
didinginkan.
6. Setelah rebusan kedelai dingin, taburkan bibit tempe sebanyak 1 gram / 1
kg kedelai secara merata dengan alat pengaduk.
7. Kedelai yang sudah dicampur bibit tempe, dibungkus dengan plastik yang
sudah ditusuk-tusuk dengan jarum. Setelah itu diamkan selama 2 hari.
8. Pengamatan dilakukan selama dua hari berturut-turut guna melihat proses
berlangsungnya fermentasi.
E. Data Hasil Kegiatan
1. Pengamatan I (Kamis, 6 Februari 2024)/Pukul 16.00 WIB) : Kedelai
yang terbungkus masih dalam keadaan panas dan mengembun
2. Pengamatan II (Rabu, 7 Februari 2024)/Pukul 06.00 WIB) : Jamur merata,
tekstur rata dan berbau tempe.

F. Analisis Data dan Pembahasan


Pada pengamatan I keadaan bungkus kedelai dipenuhi uap air akibat panas
yang masih ditimbulkan oleh proses fermentasi dan mycelia putih dari jamur belum
merata (masih terlihat padatan/biji kedelai).
Pada pengamatan II masih ada biji kedelai yang terlihat akan tetapi
keadaan
kedelai telah terbungkus sempurna oleh mycelia putih dari jamur, karena
padatan kedelai menempel pada pembungkusnya maka padatan kedelai tersebut
terlihat membentuk tekstur yang rata sesuai bentuk pembungkusnya dan pastinya
tercium bau yang khas dari bungkusan kedelai tersebut yaitu bau tempe.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengolahan tempe yang paling baik adalah dengan cara menggunakan
kacang kedelai karena hasil yang didapatkan lebih sempurna dengan
pertumbuhan ragi tempe yang menutupi seluruh bagian kacang kedelai.
Takaran ragi harus pas agar menghasilkan tempe yang baik. Jika ragi terlalu
banyak, tempe akan lebih cepat membusuk. Namun, jika ragi kurang,
kacang kedelai tidak menjadi tempe yang sempurna.
B. Saran
1. Sebaiknya pada pembuatan tempe ini kita harus memperhatikan kesterilan
kedelai maupun alat yang digunakan dalam proses pembuatan tempe.
2. Bagi pembaca, diharapkan laporan ini dapat menambah wawasan
mengenai proses pembuatan tempe
LAMPIRAN
(Foto Proses Pembuatan Tempe)

Kedelai dicuci hingga bersih

Kulit kedelai dibuang

Kedelai direbus

Kedelai dicampur dengan ragi

Kedelai yang sudah dicampur ragi dimasukkan ke plastik yg sudah ditusuk-tusuk jarum

Tempe didiamkan selama 2 hari

Anda mungkin juga menyukai