Anda di halaman 1dari 32

POLA TIDUR SISWA SMA LABSCHOOL JAKARTA

Karya Tulis
Diajukan untuk Melengkapi Tugas – Tugas
dalam Menyelesaikan SMA

EMERALDA PUSPA KALYANA

No. Induk : 11.5123

Kelas : XII IPA 1

SMA LABSCHOOL JAKARTA

2014
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini telah dibaca dan disetujui oleh:

Guru Pembimbing Wali Kelas

Ika Maharani, S.Pd. Sukasto Suwiryo, S.Pd.


Tanggal: …………………. Tanggal: ………………….

Guru Penguji I Guru Penguji II

Mulyadi, S.Pd. Dra. Sudarmi


Tanggal: …………………. Tanggal: ………………….
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

Rakhmat dan Karunia Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang

berjudul “Pola Tidur Siswa SMA Labschool Jakarta” dengan baik. Adapun

penulisan karya tulis ini bertujuan untuk melengkapi tugas-tugas dan

untuk melengkapi persyaratan selama menyelesaikan studi di SMA

Labschool Jakarta.

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung. Penulis

mengucapkan terimakasih atas segala perhatian, bantuan dan dukungan,

sehingga terselesaikannya penulisan karya tulis ini kepada :

1. Bapak Drs. M Fakhruddin, M.Si., selaku Kepala Sekolah SMA

Labschool Jakarta

2. Bapak Sukasto, S.Pd., selaku wali kelas XII IPA 1

3. Ibu Ika Maharani, S.Pd., selaku guru pembimbing

4. Kedua orangtua penulis yang telah memberikan arahan, dorongan,

dan memberikan semangat yang luar biasa

5. Teman-teman XII IPA 1 khususnya Mutia Novitasari, Fadhilah

Khairunnisa, dan Tiara Risfita dan teman-teman yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu yang telah memberikan dukungan dalam

penyusunan karya tulis ini.


Penulis menyadari banyak sekali kekurangan yang penulis miliki

sehingga karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

bila ada kesalahan dalam karya tulis ini, penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya, kritik ataupun saran akan penulis terima untuk

menyempurnakan karya tulis ini menjadi lebih baik.

Jakarta, 21 Oktober 2013

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii

KATA PENGANTAR.................................................................................. iii

DAFTAR ISI.................................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah............................................................................ 2

1.3 Pembatasan Masalah......................................................................... 3

1.4 Perumusan Masalah........................................................................... 3

1.5 Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data............................. 3

1.6 Tujuan Pembahasan........................................................................... 3

1.7 Manfaat Pembahasan........................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................... 5

2.1 Pengertian Tidur................................................................................. 5

2.2 Tahapan Tidur.................................................................................... 7

2.2.2 Tidur NonREM.......................................................................... 7

2.2.3 Tidur REM.................................................................................. 8

2.3 Mekanisme Tidur : Sleep Clock........................................................... 8

2.4 Pola Tidur pada Remaja...................................................................... 8

2.5 Waktu Ideal untuk Tidur....................................................................... 9


2.6 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tidur.............................................. 10

2.6.1 Olah Raga................................................................................. 10

2.6.2 Menonton TV atau Melihat Komputer........................................ 11

2.6.3 Mandi dengan Air Panas.............................................................11

2.6.4 Terlalu Banyak Minum.................................................................11

2.6.5 Bekerja....................................................................................... 11

2.6.6 Membaca Buku.......................................................................... 12

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................... 13

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 21

4.1 Kesimpulan........................................................................................ 21

4.2 Saran................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 24

LAMPIRAN.............................................................................................. 26
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner............................................................................... 25
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah pada umumnya selalu menuntut siswanya untuk

mengikuti kegiatan belajar mengajar dari pagi hingga sore hari. Tidak

cukup belajar di sekolah saja, terkadang beberapa siswa masih ada yang

disibukkan oleh kegiatan lain setelah mereka bersekolah misalnya les

bimbingan belajar atau biasa disebut bimbel, les musik atau lainnya.

Karena hal itu, siswa memerlukan istirahat yang cukup untuk menjaga

staminanya agar bisa mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Tidur

merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan istirahat yang

cukup. Banyak sekali siswa yang tidak memerhatikan pola tidurnya

sekarang ini, contohnya bisa dilihat dari masih terdapat siswa yang tertidur

saat guru menerangkan pelajaran.

Banyak faktor yang memengaruhi pola tidur siswa. Jejaring sosial

merupakan salah satu faktor utama yang membuat pola tidur siswa

menjadi terganggu, selain itu bermain game online juga bisa

memengaruhi pola tidur siswa. Waktu yang seharusnya mereka gunakan

untuk beristirahat justru mereka gunakan untuk meng-update status

mereka di jejaring sosial atau bermain game online sampai larut malam.

Banyak siswa yang memilih tidur larut malam dan mengerjakan tugas atau

belajar untuk ulangan. Ada juga yang lebih memilih untuk tidur sampai jam
tertentu lalu bangun saat subuh dan mengerjakan tugas atau belajar untuk

ulangan. Sebenarnya hal tersebut tidak baik, karena dapat mengganggu

pola tidur siswa. Pola tidur yang terganggu dapat mengangganggu

konsentrasi dan juga berpengaruh bagi kesehatan siswa.

Tidur merupakan suatu kebutuhan yang harus diperhatikan oleh

setiap orang khususnya bagi para siswa. Karena kegiatan dan aktivitas

yang dilakukan oleh para siswa bukan hanya bersekolah saja. Banyak

siswa yang sering tidur larut malam atau bahkan tidak tidur karena bergaul

dan berkumpul bersama teman-temannya bahkan sampai lupa waktu.

Dan mereka juga tidak sadar akan akibat yang ditimbulkan oleh kebiasaan

tidur tersebut.

Sehubungan dengan hal itu, dengan banyaknya kegiatan yang siswa

lakukan, penulis ingin mengetahui apakah siswa di SMA Labschool

Jakarta memiliki pola tidur yang cukup baik atau tidak.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang dapat dimunculkan dari latar belakang di atas

adalah, dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh siswa baik di

sekolah maupun di luar sekolah bagaimanakah pola tidur siswa tersebut,

mengapa pola tidur siswa menjadi terganggu dan dengan semua hal itu

apakah pola tidur siswa sudah tergolong baik atau belum.


1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang akan dibahas Penulis di sini yaitu

terbatas pada bagaimana pola tidur yang dimiliki oleh siswa SMA

Labschool Jakarta.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan

permasalahan yaitu “Bagaimana pola tidur siswa SMA Labschool

Jakarta?”

1.5 Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menggunakan metode studi

literatur dan penyebaran angket sebagai teknik pengumpulan data.

1.6 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai

berikut:

1. Mengetahui bagaimana pola tidur siswa SMA Labschool Jakarta

2. Mengetahui apa saja alasan pola tidur siswa menjadi terganggu

3. Mengetahui apakah pola tidur siswa SMA Labschool Jakarta tergolong

baik atau tidak


1.7 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kita dapat

melihat apakah pola tidur siswa di SMA Labschool Jakarta sudah

tergolong baik atau belum serta kita dapat melihat hal-hal yang

mempengaruhi pola tidur siswa. Dengan mengetahui hal tersebut penulis

berharap bagi siswa atau orang lain yang membaca dapat memperbaiki

pola tidur mereka jika mereka memiliki pola tidur yang kurang baik.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tidur

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan

oleh semua orang. Untuk berfungsi secara optimal, maka setiap orang

memerlukan istirahat dan tidur yang cukup. Tidur berasal dari kata

bahasa latin “somnus” yang berarti alami periode pemulihan, keadaan

fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran. Tidur adalah sesuatu hal

yang dilakukan manusia untuk menghilangi rasa letih setelah seharian

beraktivitas. Setiap menusia memerlukan istirahat dan tidur yang cukup.

Berikut adalah pendapat beberapa ahli tentang tidur:

Tidur adalah suatu keadaan yang berulang - ulang, perubahan status

kesadaran yang terjadi selama periode tertentu. (Perry dan Potter.

2005)

Tidur adalah sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana orang

tersebut dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik

atau dengan rangsangan lainnya. (Guyton. 2008 : 679 )

Makna dasar tidur adalah suatu keadaan dimana otak dan pikiran

serta tubuh diberi kesempatan untuk beristirahat. (Yolanda Amirta.

2007 )
Dengan waktu tidur yang cukup maka tubuh seseorang akan

merasa segar bugar ketika bangun pagi dan siap melakukan berbagai

aktifitas sepanjang hari dari pagi hingga malam. Normalnya manusia tidur

pada saat malam hari hingga pagi hari, namun tidak jarang ada orang

yang bisa tidur dari siang sampai malam hari karena tuntutan pekerjaan

atau karena sudah terbiasa.

Dari beberapa pendapat para ahli tentang tidur dapat disimpulkan

bahwa tidur sangat penting bagi tubuh. Karena pada saat tidur sebagian

organ tubuh termasuk otak akan beristirahat. Jika seseorang kekurangan

tidur maka otak orang tersebut pun menjadi kurang istirahat, hal itu

menyebabkan konsentrasi belajar menjadi terganggu. Jam biologis

merupakan pengatur waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara

otomatis. Jam biologis manusia sudah terprogram secara genetik untuk

menentukan waktu bangun dan tidur kita. Setiap orang memiliki jam

biologis yang berbeda-beda tergantung pada umurnya. Jika seseorang

melawan jam biologis maka akan berdampak buruk bagi kesehatannya.

2.2 Tahapan Tidur

Normalnya, tidur dibagi menjadi dua tahapan yaitu, tidur tenang

atau nonrapid eye movement (NREM) dan tidur aktif atau rapid eye

movement (REM). Penjelasan dari tahapan tersebut adalah sebagai

berikut:
2.2.1 Tidur NonREM

Menurut Tarwoto & Wartonah, (2006) tahapan NonREM

mempunyai karakter sebagai berikut : NonREM Tahap I kedaan ini masih

dapat merespons cahaya, berlangsung beberapa menit, aktivitas fisik

menurun, tanda vital dan metabolisme menurun, bila terbangun terasa

sedang mimpi. NonREM Tahap II tubuh mulai relaksasi otot, berlangsung

10 – 20 menit, fungsi tubuh berlangsung lambat, dapat dibangunkan

dengan mudah. NonREM Tahap III adalah awal dari keadaan tidur

nyenyak, sulit di bangunkan, relaksasi otot menyeluruh, tekanan darah

menurun, berlangsung 15 – 30 menit. NonREM Tahap IV sudah terdapat

tidur nyenyak, sulit untuk di bangunkan, untuk restorasi dan istirahat,

tonus otot menurun, sekresi lambung menurun, gerak bola mata cepat.

2.2.2 Tidur REM

Tahap tidur REM sangat berbeda dari tidur nonREM.

Karakteristik tidur REM meliputi : mata cepat tertutup dan terbuka, kejang

otot kecil, otot besar imobilisasi, pernapasan tidak teratur, kadang dengan

apnea, nadi cepat dan ireguler, tekanan darah meningkat atau fluktuasi,

sekresi gaster meningkat, metabolisme meningkat, temperatur tubuh naik,

siklus tidur : sulit di bangunkan. (Alimul. 2006)


2.3 Mekanisme Tidur : Sleep Clock

Ada suatu mekanisme dalam tubuh kita yang mengatur kualitas

tidur kita yang ditentukan oleh seberapa lelap dan seberapa lama kita

tidur. Mekanisme ini disebut body clock. Namun karena kita sedang

membicarakan tentang tidur, istilah ini akan diganti menjadi sleep clock.

Seperti yang dikatakan oleh Kacper M. Postawski bahwa “Sleep clock

adalah suatu system yang mendasari dan mengatur tidur dan energi kita.

(Kacper M. Postawski, PowerfulSleep.com.)

2.4 Pola Tidur pada Remaja

Pola tidur remaja perlu perhatian lebih karena berhubungan pada

kegiatan sekolah. Pada 20 tahun terakhir ini, para peneliti mengenai tidur

menyadari perbedaan perubahan pola tidur pada remaja. Perubahan

tersebut ialah jam biologis remaja atau disebut irama sirkadian. Pada

permulaan masa pubertas, fase tidurnya menjadi telat. Untuk tertidur

menjadi lebih malam dan bangun tidur lebih telat pada pagi hari. Dan

remaja tersebut lebih aktif pada malam hari dan menjadi lebih susah tidur.

Menurut penelitian dari Virginia Academy of Sleep Medicine, remaja

atau manusia yang berumur 12-18 tahun membutuhkan waktu sekitar 7-9

jam untuk tidur dalam sehari. Namun nyatanya mereka berhadapan

dengan peningkatan aktivitas yang mengakibatkan kurangnya tidur. Waktu


tidur dan bangun berdasarkan waktu sekolah dan kehidupan sosial akan

mengkontribusi pengurangan waktu tidur pada remaja.

2.5 Waktu Ideal untuk Tidur

Dari waktu tidur yang dibutuhkan sekitar 7-9 jam, seseorang lebih

dianjurkan untuk tidur saat malam hari. Hal ini dikarenakan tubuh

memerlukan kondisi waktu tertentu untuk melakukan penyerapan dan

pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya.

Jadwal proses tersebut antara lain :

1. Pukul 9 – 11 malam

Pada jam ini tubuh sedang mengalami pembuangan zat-zat tidak

berguna / beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah

bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana

tenang. Bila saat itu seorang remaja masih dalam kondisi yang tidak

santai seperti bermain game, hal ini dapat berdampak negatif bagi

kesehatan.

2. Pukul 11 malam – 1 pagi

Pada waktu ini sedang terjadi proses de-toxin pada hati, proses ini

harus berlangsung dalam keadaan tidur pulas.

3. Pukul 1 – 3 pagi

Pada waktu ini sedang terjadi proses de-toxin di bagian empedu,

proses ini juga berlangsung dalam keadaan tidur.

4. Pukul 3 – 5 pagi
Pada waktu ini sedang terjadi proses de-toxin di bagian paru-paru.

5. Pukul 5 – 7 pagi

Pada waktu ini sedang terjadi proses de-toxin di bagian usus besar.

Proses ini mengharuskan seseorang untuk BAB (Buang Air Besar), yang

berarti seseorang diharuskan untuk bangun tidur pada jam ini.

2.6 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kurang Tidur

Menurut (Alimul. 2006), Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi

oleh beberapa faktor. Kualitas tersebut dapat menunjukan adanya

kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai

dengan kebutuhanya. Diantaranya faktor-faktor yang mempengaruhi

kurangnya tidur seseorang adalah:

2.6.1 Olah Raga

Olah raga sebenarnya adalah aktivitas yang penting bagi

kesehatan, dan sebenarnya dapat memberikan kontribusi untuk

mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Tapi masalahnya, olah raga 3

jam sebelum tidur dapat meningkatkan suhu tubuh dan membuat badan

menjadi berkeringat, sehingga dapat membuat seseorang menjadi sulit

untuk tidur.

2.6.2 Menonton TV atau Melihat Komputer

Penelitian menunjukkan bahwa paparan radiasi sinar televisi atau

internet dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk tidur. Cahaya dari


layar tv atau komputer dapat menghambat perkembangan melatonin,

hormon yang membuat rasa ingin tidur.

2.6.3 Mandi dengan Air Panas

Seperti halnya olahraga, mandi dengan air panas akan membantu

untuk cepat tertidur di waktu yang tepat, tidak ketika akan tidur. Jika ingin

mandi air panas, atur suhu air agar tidak terlalu panas. Air yang terlalu

panas akan membuat kulit berkeringat dan akhirnya susah tidur. Sebelum

tidur, pastikan tubuh sudah kembali ke suhu semula.

2.6.4 Terlalu Banyak Minum

Kafein dan alkohol, sudah jelas dapat merusak tidur seseorang.

Terlalu banyak minum beberapa gelas sebelum tidur juga dapat

mengganggu tidur karena akan terbangun tengah malam untuk pergi ke

toilet.

2.6.5 Bekerja

Apapun pekerjaan seseorang, sebaiknya selesaikan tugas-tugas

kantor keesokkan harinya. Tubuh juga membutuhkan waktu yang cukup

untuk beristirahat. Otak yang terus-terusan berkonsentrasi untuk

menyelesaikan pekerjaan hingga tengah malam dapat merangsang otak

untuk terus bekerja dan dapat menimbulkan stress. Hal tersebut tentu saja

dapat merusak kualitas tidur seseorang.

2.6.6 Membaca Buku

Membaca sebuah buku dengan cerita yang mengasyikan adalah

salah satu faktor yang dapat membuat tidur menjadi tidak berkualitas.
Orang yang senang membaca buku akan terus membuka halaman-

halamannya dan baru menyadari kalau ternyata sudah pagi. Kebiasaan

tersebut merupakan kebiasaan buruk yang dapat menganggu tidur

seseorang.
BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan kepada 100 orang

siswa SMA Labschool Jakarta, penulis telah mendapatkan hasil dari

penelitian tersebut. Dalam kuisioner yang dibagikan oleh penulis, terdapat

10 pertanyaan. Dari 10 pertanyaan tersebut, 2 pertanyaan bertujuan untuk

mengetahui faktor yang memengaruhi pola tidur responden, 5 pertanyaan

untuk mengetahui pola tidur responden, 2 pertanyaan untuk mengetahui

dampak dari pola tidur responden dan 1 pertanyaan untuk mengetahui

apakah waktu tidur responden sudah dirasa cukup atau belum. Dengan

pembagian 40 angket untuk kelas XII, 30 angket untuk kelas XI, dan 30

angket untuk kelas X, diharapkan data yang terkumpul bisa mewakili

seluruh siswa SMA Labschool Jakarta.

1. Apakah Anda memiliki


kegiatan lain setelah pulang
sekolah?

19%
Tidak
Ya
81%
Pertanyaan pertama adalah mengenai kegiatan yang dilakukan

responden setelah pulang sekolah. Sebanyak 19% tidak memiliki kegiatan

setelah pulang sekolah dan sebanyak 81% menjawab ya dan sebagian

besar dari responden menyebutkan les sebagai kegiatan lain setelah

pulang sekolah.

2. Pada pukul 3. Pada pukul


berapakah Anda berapakah Anda
tidur? (hari sekolah) bangun tidur?
(hari sekolah)
< jam 7
0% 5% malam 3% Jam 3 pagi

7% Antara jam 8 - 6% 2%
9 malam Jam 4 pagi
24%
Antara jam 9 -
10 malam 33% Jam 5 pagi
64% Antara jam 10 56%
- 11 malam Jam 6 pagi
> jam 12
malam > jam 6
pagi

Pertanyaan kedua dan ketiga menanyakan tentang pola tidur

responden pada hari sekolah. Pertanyaan kedua mengenai pada pukul

berapakah responden tidur. Tidak ada dari responden yang tertidur kurang

dari pukul 7 malam, sebanyak 5% responden tertidur antara pukul 8-9

malam, 34% dari responden menjawab antara pukul 9-10 malam, 54%

menjawab antara pukul 10-11 malam, dan 7% dari responden menjawab


lebih dari pukul 12 malam. Pertanyaan ketiga mengenai pada pukul

berapakah resonden bangun dari tidur, sebanyak 3% menjawab pukul 3

pagi, 26% menjawab pukul 4 pagi, 62% menjawab pukul 5 pagi, 7%

menjawab pukul 6 pagi, dan sebanyak 2% menjawab lebih dari pukul 6

pagi. Dari pertanyaan kedua dan ketiga dapat diketahui bahwa responden

yang tidur antara pukul 8–9 malam tidak ada yang bangun pada pukul 3

pagi, 3% bangun pada pukul 4 pagi, 2% bangun pada pukul 5 pagi dan

tidak ada yang bangun pada pukul 6 ataupun lebih dari pukul 6 pagi. Dari

24% responden yang menjawab tidur antara pukul 9–10 malam, 3%

diantaranya bangun pada pukul 3 pagi, 11% bangun pada pukul 4 pagi,

8% bangun pada pukul 5 pagi, 2% bangun pada pukul 6 pagi, dan tidak

ada yang bangun lebih dari pukul 6 pagi. Dari 64% responden yang tidur

antara pukul 10-11 malam, 10% diantaranya menjawab bangun pada

pukul 4 pagi, 50% bangun pada pukul 5 pagi, 3% bangun pada pukul 6

pagi dan 1% bangun lebih dari pukul 6 pagi. Dari 7% responden yang

menjawab tidur diatas pukul 12 malam, 2% diantaranya bangun pada

pukul 4 pagi, 2% bangun pada pukul 5 pagi, 2% bangun pada pukul 6

pagi, dan 1% bangun lebih dari pukul 6 pagi.


4. Pada pukul 5. Pada pukul
berapakah Anda berapakah Anda
tidur? (hari libur) bangun tidur?
(hari libur)
< jam 7
0% 2% malam Jam 3 pagi
0%
Antara jam 8 - 0% 3%
18% 11% Jam 4 pagi
9 malam
Antara jam 9 - 17%
10 malam Jam 5 pagi

69% Antara jam 10 80%


- 11 malam Jam 6 pagi
> jam 12
malam > jam 6
pagi

Pertanyaan keempat dan kelima menanyakan tentang pola tidur

responden pada hari libur atau Sabtu-Minggu. Pertanyaan ketiga

mengenai pada pukul berapakah responden tidur. Tidak ada dari

responden yang menjawab tidur dibawah pukul 7 malam, sebanyak 2%

menjawab tertidur antara pukul 8-9 malam, sebanyak 11% menjawab

antara pukul 9-10 malam, sebanyak 74% menjawab antara pukul 10-11

malam dan sebanyak 13% responden menjawab tertidur diatas pukul 12

malam. Pertanyaan keempat menanyakan tentang pada pukul berapakah

responden bangun dari tidur. Tidak ada reponden yang menjawabn

bangun tidur pada pukul 3 pagi maupun pukul 4 pagi. Sedangkan,

sebanyak 3% menjawab bangun pada pukul 5 pagi, sebanyak 17%


menjawab pukul 6 pagi, dan 80% responden menjawab bangun tidur

diatas pukul 6 pagi.

6. Apakah Anda pernah tidur larut


malam?

6%

43% Pernah
Sering

51% Tidak Pernah

Kemudian, pada pertanyaan keenam, responden menjawab

pertanyaan mengenai apakah para responden pernah tidur larut malam

atau tidak. 43% diantaranya menjawab pernah tidur larut malam, 51%

sering tidur larut malam, dan sebanyak 6% menjawab tidak pernah tidur

larut malam.
7. Kegiatan apakah yang
membuat Anda tidur larut
malam?
Belajar/mengerjakan
10% tugas sekolah
9%
Bermain game

23% 58% Menonton televisi

Bermain internet

Pada pertanyaan ketujuh, responden menjawab pertanyaan

mengenai kegiatan apakah yang membuat para responden menjadi tidur

larut malam. Sebanyak 59% menjawab karena belajar/mengerjakan tugas

sekolah, 23% menjawab karena bermain game, 10% menjawab karena

menonton televisi/DVD, dan 8% menjawab karena bermain internet.

8. Apakah Anda 9. Apakah Anda


pernah mengantuk pernah tertidur saat
atau merasa lesu jam pelajaran
saat sekolah? sekolah? Sering
8% Sering

13%
Pernah 30% Pernah
39%
beberapa kali beberapa
kali
53% Tidak Pernah
57%
Tidak pernah
Pertanyaan kedelapan dan kesembilan menanyakan tentang

dampak dari tidur laurt malam pada responden saat di sekolah. Pada

pertanyaan kedelapan mengenai pernahkah responden mengantuk atau

merasa lesu saat sekolah, 39% menjawab sering, 53% menjawab pernah

beberapa kali, dan 8% menjawab tidak pernah. Pertanyaan kesembilan

mengenai pernahkan responden tertidur saat pukul pelajaran sekolah,

30% menjawab sering, 57% menjawab pernah beberapa kali, dan 13%

menjawab tidak pernah.

10. Menurut Anda,


apakah waktu tidur yang
Anda miliki sekarang
sudah cukup atau belum?

32% Sudah
68% Tidak

Pertanyaan terakhir dari kuisioner ini menanyakan tentang

pendapat responden apakah waktu tidur yang dimiliki oleh responden

sudah dirasa cukup atau belum. Sebanyak 32% menjawab sudah cukup,

sebagian besar dari responden menjawab sudah karena para responden

sudah terbiasa dengan pola tidurnya sehingga para responden merasa

waktu tidurnya sudah cukup. Sedangkan 68% lainnya menjawab tidak


karena para responden masih sering merasa mengantuk, lesu dan bahkan

pusing sehingga waktu tidur yang para responden miliki dirasa belum

cukup.

Dari kuisioner ini, dapat disimpukan bahwa, sebagian besar siswa

SMA Labschool Jakarta belum memenuhi kriteria waktu tidur yang

dibutuhkan oleh remaja berdasarkan hasil penilitian dari Virginia Academy

of Sleep Medicine, yaitu remaja membutuhkan 7-9 jam untuk tidur. Namun

kenyataannya, hanya 20% dari responden yang waktu atau pola tidurnya

sesuai dengan kriteria tersebut. Pola tidur yang belum cukup baik ini

mengakibatkan banyaknya responden yang merasa mengantuk dan

mengakibatkan mereka tertidur saat jam pelajaran sekolah.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat

menyimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMA Labschool Jakarta

belum memiliki pola tidur yang baik. Karena sebanyak 80% siswa memiliki

pola tidur yang kurang dari 7 jam. Ada beberapa hal yang membuat para

siswa tidur larut malam, diantaranya adalah belajar atau mengerjakan

tugas sekolah, bermain game, menonton televisi/DVD, bermain internet,

dan lain lain. Berdasarkan angket yang telah diberikan kepada 100 siswa,

sebagian besar dari siswa mengatakan bahwa belajar atau karena

mengerjakan tugas sekolah yang membuat para siswa menjadi tidur larut

malam.

Ditambah lagi, pada hari libur atau Sabtu-Minggu para siswa

cenderung tidur lebih larut malam dan bangun lebih siang dibandingkan

pada hari sekolah. Jadwal tidur yang tidak teratur ini memberi kontribusi

terhadap buruknya pola tidur yang dimiliki siswa. Pola tidur yang kurang

baik ini berdampak pada aktivitas siswa di sekolah, karena sebagian

besar dari para siswa menjawab bahwa para siswa pernah dan bahkan

sering mengantuk, merasa lesu dan pernah tertidur saat jam pelajaran

sekolah.
4.2 Saran

Jika dilihat dari hasil penelitian, para siswa mulai tidur pada pukul

11 malam. Kekurangan tidur bagi siswa sebenarnya bukan sepenuhnya

salah siswa. Masuknya sekolah yang terlalu pagi merupakan salah satu

faktor mengapa siswa menjadi kekurangan tidur. Jika siswa mulai

mengantuk dan tidur pukul 11 malam, siswa belum mendapat tidur yang

cukup karena hanya mendapat waktu tidur selama 6 jam jika bangun

pukul 5 pagi. Hal ini mengakibatkan waktu tidur yang dimiliki menjadi

sangat kurang terutama dengan tolak ukur kebutuhan tidur seorang

remaja yaitu 7 – 9 jam.

Pukul 10 malam ke atas adalah waktu dimana remaja lebih

produktif dibanding jam-jam sebelumnya. Tidur di atas pukul 11 malam

untuk hanya bermain internet atau menonton televisi adalah saat-saat

dimana siswa melepas stres dan lelah setelah seharian beraktivitas di

sekolah.

Saran yang dapat diberikan oleh penulis agar para siswa dan

pembaca dapat memiliki pola tidur yang baik adalah menjadwalkan waktu

tidur dan bangun, baik pada hari kerja maupun hari libur, keteraturan pola

tidur ini dapat membuat metabolisme dalam tubuh berjalan dengan baik.

Mengenali kebiasaan sebelum tidur juga bisa memperbaiki pola tidur

seseorang, contohnya adalah mempersiapkan segala sesuatu yang biasa

dilakukan sebelum tidur dengan baik agar waktu tidur tidak terlewat.
Selain itu, asupan nutrisi yang seimbang serta vitamin bisa membantu

tubuh menghadapi aktivitas yang belum siap dilakukan oleh tubuh karena

diharuskan untuk bangun tidur pagi-pagi sekali.


Lampiran 1

KUISIONER
1. Apakah Anda memiliki kegiatan lain setelah pulang sekolah?
a) Tidak
b) Ya, sebutkan............................................................................................

2. Pada pukul berapakah Anda tidur? (hari libur)


a) < jam 7 malam
b) Antara jam 8 – 9 malam
c) Antara jam 9 – 10 malam
d) Antara jam 10 – 11 malam
e) > jam 12 malam

3. Pada pukul berapakah Anda bangun tidur? (hari sekolah)


a) Jam 3 pagi
b) Jam 4 pagi
c) Jam 5 pagi
d) Jam 6 pagi
e) > jam 6 pagi

4. Pada pukul berapakah Anda tidur? (hari libur)


a) < jam 7 malam
b) Antara jam 8 – 9 malam
c) Antara jam 9 – 10 malam
d) Antara jam 10 – 11 malam
e) > jam 12 malam

5. Pada pukul berapakah Anda bangun tidur? (hari libur)


a) Jam 3 pagi
b) Jam 4 pagi
c) Jam 5 pagi
d) Jam 6 pagi
e) > jam 6 pagi

6. Apakah Anda pernah tidur larut malam?


a) Pernah
b) Sering
c) Tidak pernah

7. Kegiatan apakah yang membuat Anda tidur larut malam?


a) Belajar/mengerjakan tugas sekolah
b) Bermain game
c) Menonton televisi
d) Bermain internet (social media)

8. Apakah Anda pernah mengantuk atau merasa lesu saat sekolah?


a) Sering
b) Pernah beberapa kali
c) Tidak pernah

9. Apakah Anda pernah tertidur saat jam pelajaran sekolah?


a) Sering
b) Pernah beberapa kali
c) Tidak pernah

10. Menurut Anda, apakah waktu tidur yang Anda miliki sekarang sudah cukup atau
belum?
a) Sudah,
alasan.................................................................................................................
...........................................................................................................................
........

b) Tidak,
alasan.................................................................................................................
...........................................................................................................................
........

Anda mungkin juga menyukai