Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

“PENGAMATAN JAMUR PADA ROTI TAWAR ”

Dibuat untuk memenuhi Tugas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Lanjutan

Dosen Pengampu Mata Kuliah Dr. Sudarto, M.Pd

OLEH

Irna Nazira

95 Pilihan

210407562041

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

JURUSAN PENDIDIKAN GURU EKOLAH DASAR

2024
1. JUDUL
“Pengamatan Pertumbuhan dan Identifikasi Jamur pada Roti Tawar Berdasarkan Masa
Sebelum dan Sesudah Kadaluarsa dengan Perbedaan Suhu Inkubasi”

2. TUJUAN
untuk membandingkan dan mengidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis
jamur yang tumbuh pada roti tawar sebelum dan sesudah kadaluarsa. Penelitian ini juga
mengamati pertumbuhan jamur roti tawar pada suhu inkubasi berbeda.

3. DASAR TEORI
Sekarang ini pangan yang mudah kadaluarsa banyak beredar di kalangan
masyarakat, terutama di toko atau warung kota maupun desa. Salah satu pangan yang
sering dijumpai pada saat keadaan kadaluarsa adalah roti. Pangan ini merupakan
makanan yang telah dikenal sejak dahulu karena rasanya yang enak dan kandungan
gizinya yang baik. Salah satu roti yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah roti
tawar. Pangan ini sering digunakan sebagai menu sarapan atau pengganti nasi oleh
sebagian masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, banyak sekali masyarakat umum
yang membeli roti dalam jumlah banyak dengan tujuan untuk dapat dijadikan
persediaan makanan di rumahnya. Namun ketahanan sebuah roti tawar biasanya tidak
lebih dari seminggu atau bahkan hanya tiga hari, itu sebabnya penampilan roti tawar
cepat sekali berubah, yang mulanya memiliki warna putih susu berubah menjadi
berbintik hitam hingga ditumbuhi jamur, yang artinya roti tersebut sudah tak layak
konsumsi lagi
Hal ini biasa terjadi pada awal kadaluarsanya roti dengan ciri-ciri terjadinya
pertumbuhan jamur pada roti yang sudah tak layak konsumsi. Kebiasaan tersebut
seringkali dilakukan yang dampaknya dapat mendatangkan banyak penyakit bagi
konsumen. Pertumbuhan jamur yang sangat cepat pada roti tawar disebabkan oleh
bahan dasar dari pembuatan roti tersebut. Salah satu bahan dasarnya adalah tepung
terigu, yang mana mengandung pati dalam jumlah yang relatif tinggi. Pati ini dapat
dihidrolisis menjadi gula sederhana oleh mikroorganisme khususnya jamur, karena
gula sederhana merupakan sumber nutrisi utama bagi mikroorganisme tersebut
Pertumbuhan jamur pada pangan dapat mengakibatkan perubahan fisik maupun
kimiawi yang tidak diinginkan, seperti halnya perubahan warna, perubahan testur,
aroma dan rasa sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Hal yang di khawatirkan jika
terdapat jamur yang tumbuh pada roti tawar karena dapat menghasilakan mitoksin pada
kondisi tertentu atau selama penyimpanan. Mitoksin merupakan hasil metabolik
sekunder pada jamur yang dapat mengkontaminasi makanan dan dapat menyebabkan
keracunan pada manusia Secara umum roti hanya bertahan selama 4 hari. Apabila
tempat penyimpanan tidak steril dan cara penyimpanan juga tidak dilakukan dengan
benar maka roti akan sangat cepat terkontaminasi oleh mikroorganisme.

4. METODE PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik, cawan petri,
erlenmeyer, magnetik stirer, jarum ose, pinset, bunsen, korek api, pisau, hot plate,
laminar air flow, autoklave, objek glass, deck glass, dan mikroskop. Adapun bahan
yang digunakan yaitu media PDA (Potato Dextrosa Agar), tisu, plastik wrab, kertas
label, aquades, alkohol, roti tawar (S) dan roti tawar (P) (sebelum dan sesudah
kadaluarsa)

5. Prosedur kerja

Isolasi Jamur Roti tawar (S dan P) (sebelum dan sesudah kadaluarsa) dipotong
berbentuk dadu sebanyak 3 potong ke dalam cawan petri berisi media PDA. Tutup
cawan petri dan tambahkan plastik wrab pada bagian sisi cawan petri, lalu inkubasi 4
biakan jamur ke dalam inkubator dengan suhu 37°C dan 4 biakan lagi letakkan di
tempat dengan suhu 25°C selama 7 hari. Pemurnian Jamur Koloni kapang yang tumbuh
pada media PDA dimurnikan dengan cara mengambil sedikit miselium atau bagian
jamur yang tidak terkontaminasi dengan ujung jarum kemudian ditumbuhkan pada
medium PDA yang baru. Koloni selanjutnya diinkubasi ke dalam suhu 37°C selama 4
hari

6. Identifikasi Jamur

Kultur murni isolat jamur roti tawar kemudian diidentifikasi berdasarkan ciriciri
makroskopis dan mikroskopisnya. Ciri-ciri makroskopis diidentifikasi berdasarkan
pada karakter koloni seperti: warna, permukaan koloni, garis-garis radial dari pusat ke
tepi koloni, dan lingkaran konsentris. Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan cara
biakan murni jamur diambil secara aseptis menggunakan jarum ose dan diletakkan di
atas permukaan objek glass. Preparat ditutup menggunakan deck glass dengan posisi
45° terhadap objek glass dan amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 40× dan
100×. Ciri-ciri mikroskopis yang diamati meliputi sporangiofor, konidia, fialid dan
vesikel.

7. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan , diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 2 isolat jamur


yang mengkontaminasi roti tawar sesudah kadaluarsa pada roti bermerek (S) yaitu
jamur dari genus Mortierella Sp dan Aspergillus niger. Suhu optimum pertumbuhan
jamur dalam penelitian ini adalah 37°C dengan rata-rata pertumbuhan dimulai pada
hari ke-2 sedangkan pada suhu ruangan 25°C pertumbuhan jamur dimulai pada hari ke-
5. Hal ini menunjukan bahwa masa kadaluarsa yang terdapat pada bungkus roti tawar
tidak menjanjikan kondisi roti tawar tersebut untuk benar-benar aman dikonsumsi.
Sedangkan suhu penyimpanan roti tawar yang paling baik digunakan yaitu suhu
ruangan 25°C

Anda mungkin juga menyukai