Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA PERTANIAN

KARBOHIDRAT

FERRY ARDINO SYAPUTRA


2330204010078
KELOMPOK IV C

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2024
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERTANIAN


KARBOHIDRAT

Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikum pada:


Hari : …………….
Tanggal : …………….

ASISTEN PRAKTIKUM

MUHAMMAD ANAS FATURAHMAN


223020401039

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. v
I. PENDAHULUAN
1.1. Dasar Teori.................................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum.......................................................................... 2
II. BAHAN DAN METODE
2.1. Waktu dan Tempat ........................................................................ 2
2.2. Alat dan Bahan .............................................................................. 2
2.3. Cara Kerja ..................................................................................... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan.......................................................................... 4
3.2. Pembahasan................................................................................... 6
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan ................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
I. KARBOHIDRAT

A. Dasar Teori
Karbohidrat merupakan makromolekul yang penting bagi tongkat kehidupan
mahluk hidup. Senyawa karbohidrat menyumbangkan 70-80% sumber energi untuk
aktivitas manusia. Konsumsi rata-rata karbohidrat dalam makanan sekitar 65% dan
energi yang dihasilkan dari metabolism selular karbohidrat tersebut akan digunakan
utnuk metabolisme biomelekul lainnya seperti protein, lemak, dan asam nukleat.
Selain itu, lebih dari 90% komponen penyusun tumbuhan kering adalah
karbohidrat. Secara umum, karbohidrat merupakan senyawa polihidroksialdehid
atau polihidreksiketon dan derivatnya dalam bentuk unit tunggal yang sederhana
maupun unit kompleks (Robifhinisiawati, 2017). Karbohidrat terdiri atas 4
golongan yaitu a). Monosakarida, monosakarida adalah jenis karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi gula yang sederhana. Berdasarkan gugus fungsinya,
jenis monosakrida ada dua yaitu aldose yang memiliki fungsi aldehid dan ketosa
memiliki fungsi keton. Beberapa jenis monosakarida antara lain glukosa, fruktosa,
dan galaktosa. b). Oligosakarida adalah hasil kondensasi dari dua sampai sepuluh
monosakarida. Oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida, dan
tetrasakarida. Disakarida merupakan hasil kondensasi dari dua unit monosakarida.
Contohnya adalah laktosa, maltose dan sukrosa (Nasution 2018).
Polisakarida, adalah jenis karbohidrat yang terbentuk dari tiga monosakarida
atau lebih. Dilansir dari microbe notes, polisakarida tidak terasa manis dan tidak
larut dalam air karena molekulnya yang sangat besar. Contohnya senyawa yang
termasuk kelompok polisakarida adalah selulosa. d). Glikosida, adalah senyawa
yang alami terdiri dari bagian karbohidrat dan bagian bukan karbohidrat. Bagian
bukan karbohidrat paling banyak ditemukan adalah triterpene, steroid, dan
flavonoid. Sedangkan molekul karbohidrat yang paling banyak ditemukan adalah
glukosa, galaktosa, xilosa, dan arabinosa (Muchtadi, 2017). Beras merupakan salah
satu sumber karbohidrat. Selain beras, komoditas sumber karbohidrat lain yang
lazim dikonsumsi adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar, serta terigu dan turunannya
seperti roti dan mie instan. Ubi kayu dan ubi jalar merupakan komoditas penting
2

dalam program penganekaragaman atau diversifikasi pangan pokok. Karbohidrat


berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh kita. Karbohidrat juga dapat memberi
rasa manis pada makanan. Selain itu, adanya karbohidrat dapat membantu
menghemat protein, mengatur metabolisme lemak, serta membantu pengeluaran
feses (Satria 2018).
Manfaat mempelajari karbohidrat yaitu kita dapat mengetahui komponen
karbohidrat dalam bahan makanan, fungsi dan sumber karbohidrat dalam bahan
makanan. Dapat memberikan contoh tentang bahan pangan sumber karbohidrat
dan dapat menguraikan berbagai jenis karbohidrat (Nurhamida, 2020).

B. Tujuan Praktikum
Adapaun Tujuan Praktikum Biokimia dengan materi Krbohidrat ini, yaitu:
1. Mengenal berbagai macam karbohidrat.
2. Mengetahui cara pengujian tentang adanya karbohidrat.

C. Waktu dan Tempat


Praktikum Fisika Dasar materi Besaran, Satuan dan Pengukuran Dasar
dilaksanakan pada hari kamis, 29 Februari 2024 pukul 11.00-12.00 WIB. Bertempat
di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Palangka Raya.

D. Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan pada praktikum Biokimia pertanian dengan materi
karbohidrat ini adalah glukosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, amilum, dan asam
sulfat (H2SO4). Sedangkan alat yang dipakai yaitu tabung reaksi, rak tabung reaksi,
pipet volume, dan pipet tetes.

E. Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum Biokimia Pertanian dengan materi Karbohidrat
antara lain:
a). Uji Molish
1. Meenyiapkan tabung reaksi.
3

2. Mengisi masing-masing tabung dengan glukosa 1%, fruktosa 1%, dan amilum
1%.
3. Menambahkan H2SO4 paket dengan masing-masing tabung melalui dinding
tabung pelan-pelan sampai timbul dua lapisan.
4. Mengulangi percobaan sekali lagi.
5. Mengamati perubahan yang terjadi.
b). Uji Benedict
1. Menyiapkan tiga tabung reaksi.
2. Mengisi bahan glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1% sebanyak 1 ml pada
masing-masing tabung.
3. Menambahkan 2 ml Reagent Benedict pada masing-masing tabung.
4. Mengamati perubahan yang terjadi.
5. Kemudian memanaskan sampai mendidih selama 10 menit.
6. Amati perubahan yang terjadi.
c). Uji Iodium
1. Menyiapkan 3 tabung reaksi
2. Memipet kedalam 3 tabung reaksi masing-masing 3 ml larutan amilum.
3. Menambahkan 2 tetes air kedalam tabung reaksi. 2 tetes HCI pada tabung
kedua dan 2 tetes NaOH pada tabung ketiga.
4. Menggojok semua tabung, lalu menambahkan 1 tetes larutan iodin kedalam
tabung masing-masing.
5. Mengamati perubahan sekali lagi.
4

F. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Molish.
No Bahan bahan reaksi Hasil pengamatan Keterangan
1. glukosa Reagent H2SO4 Terbentuk cincin +
fulkural berwarna ungu
2 ml 2 ml

2. laktosa 2 ml 2 ml Terbentuk cincin +


fulkultural berwarna
ungu
3 Amilum 2 ml 2 ml Terbentuk cincin +
fulkultural berwarna
ungu

Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Benedict.


No Nama bahan bahan yang hasil pengamatan keterangan
diguankan reagent
1. Glukosa (2 ml) 2 ml Sebelum dipanaskan +
berwarna biru. Setelah
dipanaskan berwarna
orange
2. Laktosa (2 ml) 2 ml sebelum dipanaskan +
berwarna biru. Setelah
dipanaskan berwarna
orange.
3. Amilum (2 ml) 2 ml Sebelum dipanaskan +
berwarna biru. Setelah
dipanaskan berwarna
kuning.

Tabel 3. Hasil pengamatan Uji Iodium.


No Nama bahan Bahan yang Hasil pengamatan keterangan
digunakan reagent
1. Glukosa (2 ml) 1 Tetes Sebelum ditetesi -
iodium warnanya
bening, sesudah
ditetesi warnanya
orange, lalu ditetesi
NaOH jadi bening.
2. Laktosa (2 ml) 1 Tetes Sebelum ditetesi iodid -
warnanya orange,
sesudah ditetesi
NaOH jadi bening
5

3. Amilum (2 ml) 1 Tetes Sebelum ditetesi iodid +


warnanya biru, setelah
ditetesi NaOH jadi
bening
6

G. Pembahasan
1. Hasil pembahasan Uji Molish
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada uji molish, bahan yang
digunakan pada percobaan yaitu: a). Glukosa dan bahan pereaksinya yaitu, reagent
dan H2SO4. Pertama memasukkan glukosa kedalam tabung reaksi sebanyak 2 ml,
setelah itu diberikan asam sulfat (H2SO4) sebanyak 2 ml dan larutan reagent
sebanyak 2 ml dengan cara memasukkan melalui dinding tabung secara perlahan
dan tanpa dikocok. Setelah itu didapati hasil cairan tersebut membentuk lapisan
cincin fulkural berwarna ungu dan hasil dari pengujian ini dinyatakan positif
mengandung karbohidrat. b). Laktosa dan bahan pereaksinya yaitu larutan H2SO4
dan reagent. Pertama memasukkan laktosa sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi.
Setelah itu diberikan asam sulfat (H2SO4) sebanyak 2 ml dan juga reagent sebanyak
2 ml dengan cara memasukkan melalui dinding tabung secara perlahan dan tanpa
dikocok. Setelah itu didapati hasil cairan terebut membentuk cincin fulkular
berwarna ungu, percobaan tersebut positif mengandung karbohidrat. c). Amilum
dan bahan pereaksinya yaitu larutan H2SO4 dan reagent. Pertama memasukkan
amilum sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi, kemudian diberikan larutan asam
sulfat (H2SO4) sebanyak 2 ml dan juga reagent sebanyak 2 ml. setelah itu didapati
hasil cairan tersebut membentuk cincin fulkular berwarna ungu, percobaan tersebut
positif mengandung karbohidrat.

a. b. c.

Gambar 1. Uji Molish a). Glukosa; b). Amilum; c). Laktosa


(Sumber: Dok. Pribadi)
7

2. Hasil pengamatan Uji Benedict


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap uji Benedict, bahan yang
digunakan pada percobaan yaitu: a). Glukosa yang ditambah dengan 2 ml reagent
benedict memberikan keterangan yang positif, dimana larutan glukosa yang sudah
di reaksikan dengan reagent benedict menghasilkan perubahan warna menjadi
warna biru. Kemudian larutan tersebut dipanaskan sehingga menjadi orange. b).
Laktosa memiliki reaksi yang sama seperti glukosa saat ditambahkan dengan 2 ml
reagent benedict memberikan keterangan yang positif. Dimana laktosa yang sudah
direaksikan dengan reagent benedict menghasilkan perubahan warna menjadi
warna biru, kemudian larutan tersebut dipanaskan sehingga terdapat peubahan
warna menjadi kuning. c). Amilum yang dicampur dengan reagent benedict
sebanyak 2 ml dan menghasilkan keterangan positif. Dimana amilum yang sudah
direaksikan dengan reagent sebanyak 2 ml menghasilkan perubahan warna menjadi
warna biru, kemudian larutan tersebut dipanaskan dan menghasilkan perubahan
warna manjadi warna hijau
Larutan benedict mengandung natrium sitrat, natrium karbonat anhidrat,
dan tembaga sulfat, H2O, dan semua garam tersebut dilarutkan dalam air. Terdapat
perbedaan dengan larutan fehling yang bekerja pada basa kuat karena mengandung
kalium hidroksida, sedangkan dalam larutan benedict hanya terdapat natrium
karbonat sehingga tidak terlalu basa.

a. b. c.
Gambar 2. Uji Benedict a). Amilum; b). Laktosa; c). Glukosa
(Sumber. Dok: Pribadi)

3. Hasil pengamatan uji Iodium


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap pengamatan uji Iodium,
bahan yang digunakan pada percobaan yaitu: a). Glukosa menggunakan bahan
8

larutan yaitu reagent sebanyak 1 tetes. Sebelum ditetesi iodid warnanya bening,
kemudian ditetesi reagent sebanyak 1 tetes terjadi perubahan menjadi warna orange.
Lalu ditetesi NaOH terdapat perubahan warna lagi menjadi warna bening dan
menghasilkan keterangan negatif. b). Laktosa menggunakan larutan reagent
sebanyak 1 tetes, sebelum ditetesi iodid warnanya bening, kemudian ditetesi iodid
terjadi perubahan warna menjadi orange. Kemudiaan ditetesi NaOH terjadi
perubahan warna lagi menjadi bening dan menghasilkan keterangan negatif. c).
Amilumm menggunakan larutan reagent sebanyak 1 tetes. Sebelum ditetesi iodid
warnanyaa bening kemudian ditetesi reagent sebanyak 1 tetes terjadi perubahan
warna menjadi biru, lalu diberikan NaOH terjadi perubahan warna menjadi bening
dan menghasilkan keterangan positif.
Ada beberapa alasan mengapa hasil uji iodium ini dapat bersifat positif atau
negatif. Reaksi positif terjadi jika zat yang diuji mengandung senyawa organik
seperti pati, gula, atau protein, maka akan terjadi reaksi positif pada uji coba iodin.
Ini terjadi karena iodin bereaksi dengan senyawa organic tersebut dan membentuk
kompleks biru hitam yang dapat dilihat dengan mudah. Kemudian reaksi negatif
terjadi karena karena zat yang diuji tidak mengandung senyawa organic yang dapat
bereaksi dengan iodin, maka tidak akan terjadi reaksi positif pada uji coba iodin.
Reaksi negatif juga bisa terjadi jika terdapat zat yang mengganggu reaksi iodin.
Seperti senyawa reduktor dan asam kuat. Senyawa reduktor akan mereduksi iodin
menjadi iodide, sedangkan asam kuat akan membentuk ion hidrogen iodide yang
juga mengganggu reaksi iodin. Dalam kondisi ini, uji coba amilum tidak akan
memberikan senyawa hasil yang akurat dan dapat menghasilkan reaksi negatif.

a. b. c.

Gambar 3. Uji Lodium a). Glukosa; b). Laktosa; c). Amilum


(Sumber. Dok: Pribadi)
9

H. Kesimpulan

Karbohidrat dikelompkkan menjadi empat macam yaitu, monosakarida,


oligosakarida, glikosida, dan polisakarida. Apabila larutannya didalam air
dicampurkan dengan beberapa tetes naptahol dan kemudian dialirkan asam sulfat
pekat dengan hati-hati sehingga tidak tercampur. Untuk kualitatif yang dilakukan
seperti uji benedict, uji molish, uji iodium.
Uji karbohidrat bertujuan untuk mengetahui prinsip dasar uji kualitatif
karbohidrat serta memahami masing-masing prinsip dan metode dari uji molish, uji
benedict, dan uji iodium serta penggunaannya masing-masing untuk pengujian apa
saja. Prinsip uji molish adalah reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat pekat
membentuk cincin fulkular. Prinsip uji benedict adalah larutan CuSO, dalam
suasana basa direaksikan dengan gugusan gula pereduksi akan mereduksi CuO
menjadi Cu2O membentuk endapan. Prinsip uji iodium adalah larutan amilum
bentuk tri odida akan masuk ke struktur helical pada pati sehingga terbentuk
berwarna kebiru hitaman.

I. Daftar Pustaka
Muchtadi. 2017. Karbohidrat Pangan dan Kesehatan. Erlangga : Jakarta.
Satria. 2018. Analisis Kandungan Karbohidrat, Glukosa dan Uji Daya Terima pada
Nasi Bakar, Nasi panggang dan Nasi Biasa. Jurnal Agroteknologi Vol. 12: 1-
10.
Nurhamida. 2019. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan. Vol.13(2) : 38-44.
Nasution, j. 2018. Kandungan Karbohidrat dan protein jamuran tiram putih
(Pleurotos Ostreatus) pada media tanam serbuk kayu kemiri (Aleurites
moluccana) dan serbuk kayu campuran. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran
MIPA. Vol 1(2): 20-25.
Robifhinisiawati, E. 2017. Perbandingan Kadar Glukosa dan Uji Daya Terima
Produk Olahan Makanan dengan Bahan Dasar Kentang dan Ubi Jalar.
Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Muhamadiyah: Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai