Biokimia 1 Ferry 1
Biokimia 1 Ferry 1
BIOKIMIA PERTANIAN
KARBOHIDRAT
ASISTEN PRAKTIKUM
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. v
I. PENDAHULUAN
1.1. Dasar Teori.................................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum.......................................................................... 2
II. BAHAN DAN METODE
2.1. Waktu dan Tempat ........................................................................ 2
2.2. Alat dan Bahan .............................................................................. 2
2.3. Cara Kerja ..................................................................................... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan.......................................................................... 4
3.2. Pembahasan................................................................................... 6
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan ................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
I. KARBOHIDRAT
A. Dasar Teori
Karbohidrat merupakan makromolekul yang penting bagi tongkat kehidupan
mahluk hidup. Senyawa karbohidrat menyumbangkan 70-80% sumber energi untuk
aktivitas manusia. Konsumsi rata-rata karbohidrat dalam makanan sekitar 65% dan
energi yang dihasilkan dari metabolism selular karbohidrat tersebut akan digunakan
utnuk metabolisme biomelekul lainnya seperti protein, lemak, dan asam nukleat.
Selain itu, lebih dari 90% komponen penyusun tumbuhan kering adalah
karbohidrat. Secara umum, karbohidrat merupakan senyawa polihidroksialdehid
atau polihidreksiketon dan derivatnya dalam bentuk unit tunggal yang sederhana
maupun unit kompleks (Robifhinisiawati, 2017). Karbohidrat terdiri atas 4
golongan yaitu a). Monosakarida, monosakarida adalah jenis karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi gula yang sederhana. Berdasarkan gugus fungsinya,
jenis monosakrida ada dua yaitu aldose yang memiliki fungsi aldehid dan ketosa
memiliki fungsi keton. Beberapa jenis monosakarida antara lain glukosa, fruktosa,
dan galaktosa. b). Oligosakarida adalah hasil kondensasi dari dua sampai sepuluh
monosakarida. Oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida, dan
tetrasakarida. Disakarida merupakan hasil kondensasi dari dua unit monosakarida.
Contohnya adalah laktosa, maltose dan sukrosa (Nasution 2018).
Polisakarida, adalah jenis karbohidrat yang terbentuk dari tiga monosakarida
atau lebih. Dilansir dari microbe notes, polisakarida tidak terasa manis dan tidak
larut dalam air karena molekulnya yang sangat besar. Contohnya senyawa yang
termasuk kelompok polisakarida adalah selulosa. d). Glikosida, adalah senyawa
yang alami terdiri dari bagian karbohidrat dan bagian bukan karbohidrat. Bagian
bukan karbohidrat paling banyak ditemukan adalah triterpene, steroid, dan
flavonoid. Sedangkan molekul karbohidrat yang paling banyak ditemukan adalah
glukosa, galaktosa, xilosa, dan arabinosa (Muchtadi, 2017). Beras merupakan salah
satu sumber karbohidrat. Selain beras, komoditas sumber karbohidrat lain yang
lazim dikonsumsi adalah jagung, ubi kayu, ubi jalar, serta terigu dan turunannya
seperti roti dan mie instan. Ubi kayu dan ubi jalar merupakan komoditas penting
2
B. Tujuan Praktikum
Adapaun Tujuan Praktikum Biokimia dengan materi Krbohidrat ini, yaitu:
1. Mengenal berbagai macam karbohidrat.
2. Mengetahui cara pengujian tentang adanya karbohidrat.
E. Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum Biokimia Pertanian dengan materi Karbohidrat
antara lain:
a). Uji Molish
1. Meenyiapkan tabung reaksi.
3
2. Mengisi masing-masing tabung dengan glukosa 1%, fruktosa 1%, dan amilum
1%.
3. Menambahkan H2SO4 paket dengan masing-masing tabung melalui dinding
tabung pelan-pelan sampai timbul dua lapisan.
4. Mengulangi percobaan sekali lagi.
5. Mengamati perubahan yang terjadi.
b). Uji Benedict
1. Menyiapkan tiga tabung reaksi.
2. Mengisi bahan glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1% sebanyak 1 ml pada
masing-masing tabung.
3. Menambahkan 2 ml Reagent Benedict pada masing-masing tabung.
4. Mengamati perubahan yang terjadi.
5. Kemudian memanaskan sampai mendidih selama 10 menit.
6. Amati perubahan yang terjadi.
c). Uji Iodium
1. Menyiapkan 3 tabung reaksi
2. Memipet kedalam 3 tabung reaksi masing-masing 3 ml larutan amilum.
3. Menambahkan 2 tetes air kedalam tabung reaksi. 2 tetes HCI pada tabung
kedua dan 2 tetes NaOH pada tabung ketiga.
4. Menggojok semua tabung, lalu menambahkan 1 tetes larutan iodin kedalam
tabung masing-masing.
5. Mengamati perubahan sekali lagi.
4
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Molish.
No Bahan bahan reaksi Hasil pengamatan Keterangan
1. glukosa Reagent H2SO4 Terbentuk cincin +
fulkural berwarna ungu
2 ml 2 ml
G. Pembahasan
1. Hasil pembahasan Uji Molish
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada uji molish, bahan yang
digunakan pada percobaan yaitu: a). Glukosa dan bahan pereaksinya yaitu, reagent
dan H2SO4. Pertama memasukkan glukosa kedalam tabung reaksi sebanyak 2 ml,
setelah itu diberikan asam sulfat (H2SO4) sebanyak 2 ml dan larutan reagent
sebanyak 2 ml dengan cara memasukkan melalui dinding tabung secara perlahan
dan tanpa dikocok. Setelah itu didapati hasil cairan tersebut membentuk lapisan
cincin fulkural berwarna ungu dan hasil dari pengujian ini dinyatakan positif
mengandung karbohidrat. b). Laktosa dan bahan pereaksinya yaitu larutan H2SO4
dan reagent. Pertama memasukkan laktosa sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi.
Setelah itu diberikan asam sulfat (H2SO4) sebanyak 2 ml dan juga reagent sebanyak
2 ml dengan cara memasukkan melalui dinding tabung secara perlahan dan tanpa
dikocok. Setelah itu didapati hasil cairan terebut membentuk cincin fulkular
berwarna ungu, percobaan tersebut positif mengandung karbohidrat. c). Amilum
dan bahan pereaksinya yaitu larutan H2SO4 dan reagent. Pertama memasukkan
amilum sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi, kemudian diberikan larutan asam
sulfat (H2SO4) sebanyak 2 ml dan juga reagent sebanyak 2 ml. setelah itu didapati
hasil cairan tersebut membentuk cincin fulkular berwarna ungu, percobaan tersebut
positif mengandung karbohidrat.
a. b. c.
a. b. c.
Gambar 2. Uji Benedict a). Amilum; b). Laktosa; c). Glukosa
(Sumber. Dok: Pribadi)
larutan yaitu reagent sebanyak 1 tetes. Sebelum ditetesi iodid warnanya bening,
kemudian ditetesi reagent sebanyak 1 tetes terjadi perubahan menjadi warna orange.
Lalu ditetesi NaOH terdapat perubahan warna lagi menjadi warna bening dan
menghasilkan keterangan negatif. b). Laktosa menggunakan larutan reagent
sebanyak 1 tetes, sebelum ditetesi iodid warnanya bening, kemudian ditetesi iodid
terjadi perubahan warna menjadi orange. Kemudiaan ditetesi NaOH terjadi
perubahan warna lagi menjadi bening dan menghasilkan keterangan negatif. c).
Amilumm menggunakan larutan reagent sebanyak 1 tetes. Sebelum ditetesi iodid
warnanyaa bening kemudian ditetesi reagent sebanyak 1 tetes terjadi perubahan
warna menjadi biru, lalu diberikan NaOH terjadi perubahan warna menjadi bening
dan menghasilkan keterangan positif.
Ada beberapa alasan mengapa hasil uji iodium ini dapat bersifat positif atau
negatif. Reaksi positif terjadi jika zat yang diuji mengandung senyawa organik
seperti pati, gula, atau protein, maka akan terjadi reaksi positif pada uji coba iodin.
Ini terjadi karena iodin bereaksi dengan senyawa organic tersebut dan membentuk
kompleks biru hitam yang dapat dilihat dengan mudah. Kemudian reaksi negatif
terjadi karena karena zat yang diuji tidak mengandung senyawa organic yang dapat
bereaksi dengan iodin, maka tidak akan terjadi reaksi positif pada uji coba iodin.
Reaksi negatif juga bisa terjadi jika terdapat zat yang mengganggu reaksi iodin.
Seperti senyawa reduktor dan asam kuat. Senyawa reduktor akan mereduksi iodin
menjadi iodide, sedangkan asam kuat akan membentuk ion hidrogen iodide yang
juga mengganggu reaksi iodin. Dalam kondisi ini, uji coba amilum tidak akan
memberikan senyawa hasil yang akurat dan dapat menghasilkan reaksi negatif.
a. b. c.
H. Kesimpulan
I. Daftar Pustaka
Muchtadi. 2017. Karbohidrat Pangan dan Kesehatan. Erlangga : Jakarta.
Satria. 2018. Analisis Kandungan Karbohidrat, Glukosa dan Uji Daya Terima pada
Nasi Bakar, Nasi panggang dan Nasi Biasa. Jurnal Agroteknologi Vol. 12: 1-
10.
Nurhamida. 2019. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan. Vol.13(2) : 38-44.
Nasution, j. 2018. Kandungan Karbohidrat dan protein jamuran tiram putih
(Pleurotos Ostreatus) pada media tanam serbuk kayu kemiri (Aleurites
moluccana) dan serbuk kayu campuran. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran
MIPA. Vol 1(2): 20-25.
Robifhinisiawati, E. 2017. Perbandingan Kadar Glukosa dan Uji Daya Terima
Produk Olahan Makanan dengan Bahan Dasar Kentang dan Ubi Jalar.
Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Muhamadiyah: Surakarta.