1. A. leader merupakan seseorang yang memimpin, membimbing, mendorong dan memotivasi untuk bekerja dalam sebuah organisasi. Sedangkan manajer merupakan orang yang membantu dalam pencapaian tujuan organisasi dan biasanya menjadi penghubung komunikasi. seorang leader bisa berada di setiap struktural mulai dari staff hingga posisi C-level. Seseorang yang berhasil mengarahkan tim kerja dan berhasil mengelola proyek dapat dianggap sebagai seorang leader. B. Manajer berfokus pada struktur dan proses, leader pada visi dan perubahan. Contoh: Steve Jobs (Apple) sebagai leader visioner, Tim Cook sebagai manajer operasional.
2. Planning: Menyusun strategi SDM; Organizing: Menetapkan struktur dan aliran
kerja; Leading: Menginspirasi karyawan; Controlling: Memantau kinerja. Contoh dalam sdm : a) planing Human Resource Planning ini menjadi investasi penting untuk bisnis apapun karena mendorong perusahaan tetap produktif dan profit. b) organizing Membagi pegawai dalam beberapa divisi sesuai keahlian dan kompetensinya. Menentukan tugas dan tanggung jawab pegawai sesuai posisi serta kapasitasnya. Membangun budaya kerja dan lingkungan pekerjaan yang kondusif. Mengupayakan ketersediaan sumber daya manusia sesuai beban target. c) leading , contoh leading dalam sdm adalah seperti mengambil keputusan, mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan bawahan, memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak, memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar sebuah oraganisasi berjalan lancar. d) controling, kemudian contoh controlling dalam sdm yaitu seperti mengendalikan sumber daya manusia yg diartikan sebagai pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan organisasi dapat terselenggara.
3. Gunakan pendekatan komunikasi yang inklusif dan fleksibel, sesuaikan dengan
kebutuhan generasi yang berbeda, dan promosikan budaya pertukaran ide dan penghargaan terhadap keragaman.Strategi komunikasi harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi berbagai generasi. Ini bisa melibatkan penggunaan berbagai saluran komunikasi, seperti email, media sosial, aplikasi pesan instan, dan pertemuan tatap muka. Selain itu, penting untuk mempromosikan budaya yang mendorong pertukaran ide dan feedback antargenerasi, memanfaatkan kekuatan unik setiap generasi.