Anda di halaman 1dari 10

Chapter 4 : Siklus Pendapatan

A. SISTEM KONSEPTUAL
1. Langkah-Langkah Pemrosesan Penjualan
a. Menerima pesanan. Proses penjualan dimulai dengan menerima
pesanan pelanggan yang menunjukkan jenis dan jumlah barang yang
diminta. Karena pesanan pelanggan tidak sesuai dengan format
standar yang dibutuhkan oleh sistem pemrosesan pesanan
penjualan, maka pesana tersebut harus diterjamahkan kedalam
format pesanan pejualan.
b. Memeriksa kredit. Pemeriksaan kredit pada penjualan hanya
memastikan bahwa kredit pelanggan tersebut belum melebihi batas
yang sudah ditentukan.
c. Pengambilan barang. Departemen penjualan mengirim salinan surat
pengeluaran barang dari pesanan penjualan ke bagian gudang.
Dokumen ini mengindikasikan barang persediaan yang harus dicari
dan diambil dari gudang dan sebagai persetujuan formal bagi
peetugas gudang untuk mengeluarkan barang yang dimaksud.
d. Pengiriman barang. Sebelum menerima barang dari salinan suurat
pegelauaran barang, departemen penerimaan menerima salinan slip
pengepakan dan dokumen pengiriman dari departemen penjualan.
e. Penagihan pelanggan. pengiriman barang menandai berakhirnya
peristiwa ekonomi dan merupakan saat dimana pelanggan sudah
dapat ditagih. Jurnal penjualan adalah jurnal khusus untuk mencatat
setiap penjualan.
f. Memperbaharui catatan persediaan. Departemen pengendali
persediaan menggunakan dokumen pengeluaran barang untuk
memperbaharui akun buku besar pembantu persediaan.
g. Memperbaharui piutang dagang. Departemen piutang dagang akan
membukukan dari salinan buku besar pesanan penjualan ke buku
besar pembantu piutang dagang.
h. Memposting ke buku besar.
Piutang dagang-pengendali xxx
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan-pengendali xxx
Penjualan xxx

Reinhard Rivaldo R (A031191152)


Chapter 4 : Siklus Pendapatan

2. Prosedur Retur Penjualan


a. Menyiapkan slip retur . ketika barang dikembalikan, staf penerimaan
menghitung, memeriksa, dan menyiapkan slip retur barang yang
mendeskripsikan barang tersebut.
b. Menyiapkan memo kredit. Memo kredit merupakan alat yang sah bagi
pelanggan untuk menerima pembayaran atas berang yang
dikembalikan.
c. Menyetuji memo kredit. Manajer kredir mengevaluasi kondisi
pengembalian kemudian membuat keputusan untuk menyetujui atau
tidak menyetujui pengembalian barang.
d. Memperbaharui jurnal penjualan, persediaan, dan piutang dagang.
e. Memperbaharui buku besar.
Persediaan-pengendali xxx
Retur penjualan xxx
Harga pokok penjualan xxx
Piutang dagang-pengedali xxx
3. Prosedur Penerimaan Kas
a. Departemen ruang penerimaan dokumen. Ruang penerimaan
dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan
pembayaran.
b. Mencatat dan menyetor cek. Kasir menverifikasi keakuratan dan
kelengkapan antara cek dengan permintaan pembayaran. Setelah itu,
kasir mencatat penerimaan kas pada jurnal penerimaan kas. Lalu staf
merangkum ayat jurnal dan menyiapkan voucher entri sebagai
berikut:
Kas xxx
Piutang dagang xxx
c. Memperbaharui akun piutang. Melakukan pembukuan permintaan
pembayaran di buku pembantu piutang, kemudian merangkum buku
pembantu, setelah itu menyerahkan rangkuman tersebut ke
departemen buku besar.
d. Memperbaharui buku besar. Mencocokkan voucher jurnal dari
penerimaan kas dengan piutang dagang. Kemudian memperbaharui
akun buku besar.
e. Mencocokkan penerimaan kas dan penyetoran

Reinhard Rivaldo R (A031191152)


Chapter 4 : Siklus Pendapatan

4. Pengendalian Siklus Pendapatan


Aktivitas Poin-poin pengendali dalam sistem
pengendalian Pemrosesan penjualan Penerimaan kas
Otoritas Pemeriksaan kredit; Daftar permintaan pembayaran
transaksi kebijakan retur barang (pradaftar kas).

Pemisahan Kredit dipisah dari Penerimaan kas dipisah dari


tugas pemrosesan; piutang dagang dan akun kas;
pengendalian persediaan buku besar pembantupiutang
dipisah dari gudang; buku dagang dipisah dari buku
besar pembantu piutang besar.
dagang dipisah dari buku
besar umum.
Supervisi Ruang penerimaan dokumen.
Catatan Pesanan penjualan, jurnal Permintaan pembayaran, cek,
akuntansi penjualan, buku besar daftar permintaan
pembantu piutang dagang, pembayaran, jurnal
pegendali piutang dagang penerimaan kas, buku besar
(buku besar umum), pembantu piutang dagang,
pengendali persediaan, akun pengendali piutang
akun penjualan (buku dagang, akun kas.
besar umum).
Akses Akses fisik ke persediaan; Akses fisik ke kas; akses ke
akses catatan kauntansi di catatan akuntansi diatas.
atas
Verifikasi Departemen pengiriman, Penerimaan kas,buku besar
independen departemen penagihan, umum, rekonsiliasi bank.
buku besar umum.

B. SISTEM FISIK
Pertama, sistem manual berfungsi sebagai bantuan pelatihan visual untuk
mendorong pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep utama. Diagram
alir manual (dokumen) menggambarkan informasi sebagai arus dokumen fisik.
Kedua, diagram alir sistem manual memperkuat pentingnya pemisahan tugas
melalui batasan departemen yang ditentukan dengan jelas. Dalam sistem

Reinhard Rivaldo R (A031191152)


Chapter 4 : Siklus Pendapatan

berbasis komputer, pemisahan ini sering kali dilakukan melalui teknik


pemrograman komputer dan kontrol kata sandi yang tidak dapat ditampilkan
secara visual pada diagram alur. Terakhir, sistem manual adalah komponen
fundamental dari kerangka kerja untuk melihat inovasi teknologi. Kekurangan dan
kegagalan teknologi generasi saat ini menjadi keharusan desain untuk masa
depan.
C. SISTEM MANUAL
Bayangkan pemisahan tugas dan verifikasi independen, yang penting
untuk pengendalian internal yang efektif terlepas dari teknologi yang ada.

1. Pemrosesan Pesanan Penjualan


Dalam sistem manual, memelihara file fisik dokumen sumber sangat
penting untuk jejak audit. Saat menelusuri diagram alur, perhatikan bahwa di
setiap departemen, setelah menyelesaikan tugas yang diberikan, satu atau lebih
dokumen diajukan sebagai bukti bahwa tugas telah selesai.
 Departemen penjualan : Proses penjualan dimulai dengan pelanggan
menghubungi departemen penjualan melalui telepon, surat, atau secara
langsung. Departemen penjualan mencatat detail penting pada pesanan
penjualan. Informasi ini nantinya akan memicu banyak tugas, tetapi saat itu
masih diajukan sebagai menunggu persetujuan kredit.
 Persetujuan Departemen Kredit : Untuk memberikan independensi pada
proses otorisasi kredit, departemen kredit dipisahkan secara organ dan fisik
dari departemen penjualan. Ketika kredit disetujui, petugas departemen
penjualan menarik berbagai salinan pesanan penjualan dari file yang
menunggu keputusan dan melepaskannya ke departemen penagihan,
gudang, dan pengiriman. Pesanan pelanggan dan persetujuan kredit
kemudian ditempatkan di file pesanan terbuka.
 Prosedur Gudang : Langkah selanjutnya adalah mengirimkan barang
dagangan, yang harus dilakukan secepat mungkin setelah persetujuan
kredit. Petugas gudang menerima salinan rilis stok dari pesanan penjualan
dan menggunakan ini untuk menemukan inventaris. Inventaris dan
pelepasan stok kemudian dikirim ke departemen pengiriman. Akhirnya,
petugas gudang mencatat pengurangan persediaan dalam catatan stok.
 Departemen Pengiriman : Petugas pengiriman merekonsiliasi produk yang
diterima dari gudang dengan salinan pemberitahuan pengiriman dari
pesanan penjualan yang diterima sebelumnya. Rekonsiliasi ini merupakan

Reinhard Rivaldo R (A031191152)


Chapter 4 : Siklus Pendapatan

titik kontrol penting, yang memastikan bahwa perusahaan mengirimkan


produk dan kuantitas yang benar kepada pelanggan.
 Departemen Penagihan : Pemberitahuan pengiriman adalah bukti bahwa
produk telah dikirim dan merupakan dokumen pemicu yang memulai proses
penagihan. Setelah menerima pemberitahuan pengiriman dan pelepasan
stok, petugas penagihan mengumpulkan fakta yang relevan terkait transaksi
dan menagih pelanggan. Petugas penagihan kemudian memasukkan
transaksi ke dalam jurnal penjualan dan mendistribusikan dokumen ke AR
dan departemen kontrol inventaris. Secara berkala, juru tulis merangkum
semua transaksi ke dalam voucher jurnal dan mengirimkannya ke
departemen buku besar.
 Departemen Piutang, Kontrol Inventaris, dan Buku Besar : Setelah menerima
dokumen penjualan dari departemen penagihan, petugas kontrol piutang dan
inventaris memperbarui buku besar pembantunya masing-masing. Secara
berkala mereka menyiapkan voucher jurnal dan ringkasan akun, yang
mereka kirim ke departemen buku besar untuk direkonsiliasi dan diposting
ke akun kontrol.
2. Prosedur Retur Penjualan
 Departemen Penerima : Proses retur penjualan dimulai di departemen
penerimaan, di mana personel menerima, menghitung, memeriksa
kerusakan, dan mengirim produk yang dikembalikan ke gudang. Petugas
penerima menyiapkan slip pengembalian, yang diteruskan ke departemen
penjualan untuk diproses.
 Departemen penjualan : Setelah menerima slip pengembalian, petugas
menyiapkan nota kredit. Bergantung pada materialitas dan keadaan
pengembalian, kebijakan perusahaan akan menentukan apakah persetujuan
departemen kredit diperlukan atau tidak.
 Memproses Nota Kredit : Tujuan dari sistem pengembalian penjualan adalah
untuk membalikkan efek dari transaksi penjualan tadi. Penagihan mencatat
entri kontra dalam retur penjualan, dan kontrol inventaris jurnal penyisihan
mendebit catatan inventaris untuk mencerminkan pengembalian barang.
Petugas AR mengkredit akun pelanggan.
3. Prosedur Penerimaan Kas

Reinhard Rivaldo R (A031191152)


Chapter 4 : Siklus Pendapatan

 Ruang Surat : Pembayaran pelanggan dan saran pengiriman uang tiba di


ruang surat, tempat amplop dibuka. Cek dikirim ke kasir di departemen
penerimaan kas, dan saran pengiriman uang dikirim ke departemen AR.
 Penerimaan Tunai : Kasir mencatat cek tersebut di jurnal penerimaan kas
dan segera mengirimkannya ke bank, disertai dengan dua salinan slip
setoran. Secara berkala, karyawan tersebut menyiapkan voucher jurnal dan
mengirimkannya ke departemen buku besar.
 Piutang : Departemen AR menggunakan saran pengiriman uang untuk
mengurangi saldo akun pelanggan sesuai dengan jumlah yang dibayarkan.
Petugas AR menyiapkan ringkasan perubahan saldo akun, yang dikirim ke
departemen buku besar.
 Departemen Buku Besar : Setelah menerima voucher jurnal dan ringkasan
akun dari penerimaan kas dan AR, masing-masing, juru tulis buku besar
merekonsiliasi informasi dan posting ke akun kontrol.
 Kantor Pengendali :Karena kas adalah aset likuid dan dapat disalahgunakan,
diperlukan pengendalian tambahan. Dalam hal ini, seseorang dari kantor
pengendali secara berkala melakukan rekonsiliasi bank dengan
membandingkan slip setoran yang dikembalikan dari bank, ringkasan
rekening yang digunakan untuk memposting ke rekening, dan voucher jurnal.
D. SISTEM AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER
1. Mengotomatiskan Pemrosesan Penjualan dengan Teknologi Batch
Dengan mengotomatiskan fungsi akuntansi, perusahaandapat mengurangi
jumlah staf akuntansi, dan mengurangi kesalahan administrasi.

Reinhard Rivaldo R (A031191152)


Chapter 4 : Siklus Pendapatan

 Pemasukan data. Staf yang melakukan pemasukan data menginversi


dokumen pemberitahuan pengiriman ke media digital untuk menghasilkan
file transaksi pesanan penjualan. File transaksi yang dihasilkan berisi
beberapa batch pesanan penjualan.
 Pengeditan. Program edit mengevaluasi transaksi dengan menguji setiap
record untuk mengetahui jika terjadi kesalahan yang diakibatkan karena
pengetikan dan kesalahan logis. File yang sudah di edit kemudian dijalankan
pada proses selanjutnya.
 Prosedur pembaruan. Mulai dari bagian atas file pesanan penjualan yang
diedit, program pembaruan memasukkan transaksi pertama ke record buku
besar pembantu perseduiaan dan piutang dagang menggunakan kunci
sekunder untuk mencari record yang sesuai secara langsung. Record
transaksi dicatat dalam jurnal.
2. Rekayasa Ulang Pemrosesan Pesanan Penjualan dengan Teknologi
Real-Time
Berikut adalah ilustrasi mengenai pemrosesan penjualan dengan teknologi
real-time :

Banyak prosedur manual dan dokumen dari sistem yang lama digantikan
dengan terminal komputer yang interaktif :

a. Prosedur pemrosesan transakasi.

Reinhard Rivaldo R (A031191152)


Chapter 4 : Siklus Pendapatan

 Penjualan. Pada pemrosesan secara real-time, staf penjualan menerima


pesanan dari pelanggan dan memproses setiap transaksi secara terpisah
pada saat itu juga.
 Pergudangan. Terminal komputer staf pergudangan segera mencetak
dokumen pengeluaran barang yang dikirim secara elektonik.
 Departemen pengiriman. Staf pegiriman mencocokkan barang, dokumen
pengeluaran barang, dan slip pengepakan yang dibuat oleh terminal
komputer. Staf kemudian memilih kurir dan menyiapkan barang.
b. Prosedur pembaruan buku besar
Pembaruan batch dari record buku besar dilakukan untuk mencapai
efisiensi operasional dalam sistem pemrosesan transaksi bervolume tinggi.
Pendekatan alternatifnya adalah dengan memperbaharui akun buku besar
umum secara real-time.
c. Keunggulan dari pemrosesan real-time
 Pemrosesan real-time akan sangat menyederhanakan siklus kas
perusahaan
 Pemrosesan real-time dapat memberikan perusahaan keunggulan bersaing
dipasar.
 Pengeditan real-time memungkinkan identifikasi berbagai jenis kesalahan
ketika terjadi dan sangat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
opersasional.
 Pemrosesan secara real-time mengurangi pemakaian kertas.

3. Prosedur Penerimaan Kas Otomatis


 Ruang penerimaan dokumen, memisahkan cek denga permintaan
pembayaran dan menyiapkan daftra pembayaran. Rekayasa Ulang Prosedut
Penerimaan Kas
 Departemenr penerimaan kas. Staf penerimaan kas mencocokkan cek dan
daftar pembayaran dan menyiapkanslip setoran. Staf menyimpan dsftar
pembayaran dan satu salinan dari slip setoran.
 Departemen piutang dagang. Staf departemen piutang menerima dan
mencocokkan dokumen pembayaran dan daftar pembayaran. Melalui
terminal staf membuat transaksi permintaaan kas berdasarkan setiap
dokumen pembayaran.

Reinhard Rivaldo R (A031191152)


Chapter 4 : Siklus Pendapatan

 Departemen pemrosesan data. Pada akhir hari kerja, program batch


mencocokkan voucher jurnal dengan file transaksi penerimaan kas, dan
memperbaharui buku besar umum.

4. Sistem Point of Sale (POS)


Sistem point of sale digunakan oleh toko bahan makanan, pusat pertokoan,
dan jenis jualan eceran lainnya. Perusahaan tidak menyimpan rekening
pelanggan. persediaan disimpan di toko, tidak terpisah dengan gudang, sehingga
pelangga bisa langsung mengambil barang dan langsung membayarnya di kasir.

a. Prosedur harian. Kasir memindai label kode produk universal pada barang yang
dibeli dengan pemindai sinar laser. Ketika seluruh UPC selesai dipindai, sistem
secara otomatis menghitung pajak, potongan harga, dan total transaksi.
Penjualan juga dicatat pada gulungan kertas..
b. Prosedur akhir hari kerja. Pada akhir hari kerja, staf penerima uang tunai
menyiapkan tiga lembar slip setoran untuk seluruh penerimaan uang tunai. Satu
salinan diarsipkan dan dua lainnya dibawa ke bank bersama dengan uang tunai.
5. Rekayasa Ulang dengan EDI
Teknologi EDI dibuat untuk mempercepat transaksi rutin antara produsen
dengan pelanggan grosir, dan antara pedagang grosiir dengan pelanggan
eceran. Komputer pelanggan secara langsung ke komputer penjual melalui
telpon. Ketika komputer pelanggan mendeteksi adanya kebutuhan untuk
memesan, maka secara otomatis sistem mengirim pesanan tersebut ke penjual.

6. Reakayasa Ulang dengan Menggunakan Internet

Dengan masuk ke laman penjualan di internet dari komputer, pelanggan


dapat memperoleh akases ke daftar berang penjual, melihat barang yang
tersedia, dan memesan. Pesanan pelanggan dan informasi kartu kredit
disertakan pada file e-mail penjual. Staf akan meneliti pesanan tersebut,
menverifikasi kredit dan memasukkan transaksi tersebut pada sistem penjual
untuk dproses.

7. Pertimbangan Pengendalian untuk Sistem Berbasis Komputer


a. Otorisasi. Tugas otorisasi transaksi dalam sistem real-time akan dilakukan
secar otomatis. Dalam sistem POS, proses otorisasi melibatkan validasi

Reinhard Rivaldo R (A031191152)


Chapter 4 : Siklus Pendapatan

biaya kartu kredit dan menetapkan bahwa pelanggan tersebut adalah


pengguna sah dari kartu kredit tersebut.
b. Pemisahan tugas. Seorang akuntan harus memisahkan tugas untuk
mendesain, menyimpan, dan mengoperasikan program komputer.
c. Supervisi. Supervisi dalam bentuk kamera pengamatan dan penjagaan toko
dapat mengurangi resiko-resiko pencurian barang. Teknik ini juga bisa
digunakan untuk staf yang menangani kas masuk secara tunai.
d. Pengendalian akses. Untuk menjaga integritas dari catatan akuntansi,
perusahaan harus menerapkan pengendalian yang membatasi akses ke file.
e. Catatan akuntansi. Terdiri atas jurnal, buku besar dan cadangan file.
f. Verifikasi independen. Verifikasi independen dijalankan dengan melakukan
penghitungan bacth setiap selesai dijalankan, dengan membuat laporan
manajemen dan merangkum untuk ditinjau kembali oleh pengguna akhir.
E. SISTEM AKUNTANSI BERBASIS PC

Sistem akuntansi berbasis PC banyak digunakan pada perusahaan yang


berskala kecil yang menggunakan sistem tersebut untuk mengotomatisasi sistem
manual perusahaan tersebut sehingga menjadi lebih efisien dan kompetitif.
Modul bisnis umum mencakup pemrosesan pesanan penjualan dan piutang
dagang, pembelian, dan utang usaha, penerimaan kas, pengeluaran kas dan
penggajian.

Berbagai Isu Pengendalian


a. Pemisahan tugas. Sistem PC cenderung tidak mempunyai pemisahan tugas
yang memadai. Pengendailian pada lingkungan PC memerlukan supervisi
yang intensif, laporan manajemen yang memadai dan verifikasi independen.
b. Pengendalian akses. Sistem PC biasanya tidak cukup menyediakan
pengendalian pada akses ke file data. Solusi atas masalah ini mencakup
enkripsi data, penguncian disket, dan alat pengamanan fisik.
c. Catatan akuntansi. Lingkungan PC sering mengalami kehilangan data yang
mengancam catatan akuntansi dan jejak audit. Kegagalan disket komputer
merupakan sebab utama dari kehilangan data.

Reinhard Rivaldo R (A031191152)

Anda mungkin juga menyukai