oleh
kelompok 2 :
Nanda Dwie Rosmalinda NPM 2110631080016
Dewinta Paramita Utari NPM 2110631080006
Lusianti NPM 2110631080012
Siti Fatmah NPM 2110631080021
Tiffina Tiara Amara NPM 2110631080025
Amara Aprilianti NPM 2110631080030
Kelas 5A
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 2
A. Definisi Rumusan Anggapan ....................................................................................... 2
B. Cara Menentukan Anggapan Dasar .............................................................................. 2
C. Contoh Anggapan Dasar yang Dapat Dirumuskan ...................................................... 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demikian dengan harapan agar makalah ini dapat memberikan dan memperkaya ilmu
pengetahuan baru. Khususnya dalam bidang metodologi penelitian. Makalah ini dibuat
dengan judul " Makalah rumusan anggapan dan hipotesis".
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
2. Memahami hipotesis
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Rumusan anggapan
1. Pengertian
Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmad M.Sc.Ed. anggapan dasar atau postulat
merupakan sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik.
Setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik
mungkin meragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai
suatu kebenaran. Anggapan dasar juga merupakan landasan teori di dalam pelaporan
hasil penelitian.
Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan beberapa asumsi yang kuat serta bukti
tentang masalah yang sedanng diteliti. Dalam melakukan penelitian, anggapan dasar
perlu dirumuskan secara jelas sebelum lanjut ke pengumpulan data. Anggapam-
anggapan ini disebut juga sebagai asumsi dasar yang telah diyakini oleh peneliti.
2. Cara Menentukan Anggapan Dasar
a. Perbanyak membaca
Dalam hal ini peneliti dapat menulis dengan wawasan yang luas dan tidak asal
meneliti. Karena sebelumnya oeneliti membaca referensi terlebih dahulu. Baik
berupa buku, berita dari surat kabar, atau berita lainnya. Menurut Prof. Drs.
Sutrisno Hadi, M.A mengklasifikasikan bahan pustaka (daftar pustaka atau bahan
rujukan) menjadi dua bagian yaitu:
• Sumber umum yang meliputi: buku teks, ensiklopedi, dsb. Dari sumber
acuan umum ini yang dapat diambil yaitu teori-teori dan konsep dasar.
• Sumber acuan khusus meliputi: bulletin, jurnal, majalah-majalah yang
terbit secara berkala, skripsi, dsb. Yang dapat diambil dari sumber acuan
khusus adalah hasil dari penelitian yang sudah dan sedang dilaksanakan.
b. Perbanyak relasi dan berbincang dengan orang lain
c. Sering berkunjung ke tempat-tempat bersejaran atau tempat-tempat yang
sekiranya dapat menimbulkan referensi
d. Mengadakan pendugaan mengabstraksi berdasarkan perbendaharaan
pengetahuannya
3. Contoh Anggapan Dasar yang Dapat Dirumuskan
Contoh judul: Analisis nilai sosial dalam novel setelah dia pergi karya Dedy Chandra
2
Anggapan dasar:
Berdasarkan hasil pengamatan dan pemahaman, penulis beranggapan bahwa di dalam
novel Setelah Dia Pergi karya Dedy Chandra terdapat nilai-nilai sosial yaitu interaksi
sosial, konflik sosial, lembaga sosial dan perubahan sosial
B. Hipotesis
1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai satu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dari arti
katanya, hipotesis berasal dari dua penggalan kata “hipo” yang artinya “di bawah”
dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Menurut Sugiyono (2018: 63) menjelaskan
bahwa hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, yang mana rumusan masalah tersebut sudah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan. Hipotesis disebut sementara karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan pada teori.
2. Jenis- Jenis Hipotesis
Dalam hipotesis terdapat dua jenis yang bisa digunakan dalam penelitian:
a. Hipotesis Kerja atau Hipotesis Alternatif
Hipotesis kerja kerap juga disebut hipotesis alternatif (Ha). Namun, ada
kalanya hipotesis disimbolkan dengan H1. Jadi, hipotesis kerja ini berfungsi
untuk menyatakan hubungan antara variabel X dan Y.
Contoh rumusan hipotesis alternatif (Ha)
Penggunaan bahasa baku mahasiswa perguruan tinggi X lebih banyak
digunakan daripada perguruan tinggi Y
b. Hipotesis Nol (null hipotesis)
Hipotesis nol (null hypotheses) biasanya disimbolkan dengan Ho. Nama lain
hipotesis ini adalah hipotesis statistik. Dinamai demikian karena sering dipakai
dalam penelitian kuantitatif yang membutuhkan perhitungan statistik.
Kebalikannya dengan hipotesis hipotesis Ho menerangkan tidak ada
hubungannya atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain.
Contoh rumusan masalah hipotesis nol (Ho)
Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dan mahasiswa tingkat II
dalam penggunaan bahasa baku di perguruan tinggi.
3
3. Macam-Macam Hipotesis Berdasarkan Bentuknya
Bentuk- bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian.
Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada
tiga yaitu: rumusan masalah deskriptif (variabel mandiri), komparatif (perbandingan)
dan asosinif (hubungan). Oleh karena itu, maka bentuk hipotesis penelitian juga ada
tiga yaitu hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiatif/hubungan.
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah
deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. Jadi hipotesis
deskriptif hanya memberi gambaran tentang sampel penelitian.
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif merupakan sebuah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah komparatif. Dalam rumusan ini, variabelnya sama tetapi populasi atau
sampelnya yang berbeda, atau keadaannya yang terjadi pada waktu yang
berbeda.
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif diartikan sebagai jawaban sementara atas hubungan antara
dua variabel atau lebih. jadi, hipotesis ini dirumuskan berdasarkan rumusan
masalah yang asosiatif atau menggambarkan suatu hubungan.
4. Karakteristik Hipotesis yang Baik
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan
variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan
antara dua variabel atau lebih. (Pada umumnya hipotesis deskriptif tidak
dirumuskan).
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai
penafsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode- metode ilmiah.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggapan dasar atau postulat merupakan titik tolak pemikiran yang diterima oleh
penyelidik dan menjadi landasan teori dalam pelaporan hasil penelitian. Anggapan dasar
perlu dirumuskan secara jelas sebelum pengumpulan data dilakukan. Untuk menentukan
anggapan dasar, seorang peneliti perlu memperbanyak membaca, berinteraksi dengan
orang lain, berkunjung ke tempat bersejarah, dan mengadakan pendugaan berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki. Kemudian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
permasalahan penelitian. Hipotesis dapat dibedakan menjadi hipotesis kerja atau alternatif
dan hipotesis nol. Hipotesis kerja menyatakan ada hubungan antara variabel yang diteliti,
sedangkan hipotesis nol menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel. Hipotesis
dapat berbentuk deskriptif, komparatif, atau asosiatif/hubungan, tergantung pada rumusan
masalah penelitian. Karakteristik hipotesis yang baik antara lain merupakan dugaan
tentang variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel, atau hubungan antara dua
variabel atau lebih. Hipotesis juga harus dinyatakan secara jelas dan dapat diuji dengan
metode ilmiah.
B. Saran
Rumusan anggapan dasar dan hipotesis penting dibuat bagi para penulis ketika
membuat penelitian. Oleh karena itu makalah ini diharapkan dapat berguna untuk
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya.
5
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. (2015). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta, 106.
Wardoyo Thoy. (2019). Merumuskan Anggapan Dasar, Merumuskan Hipotesis & Teknik
Pengambikan Sampel.
Mayasari, S., & Safina, W. D. (2021). PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN
PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN AYAM
GORENG KALASAN CABANG ISKANDAR MUDA MEDAN. Jurnal Bisnis
Mahasiswa, 1(2), 63-76.