Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK


“TRANSFER DAYA MAKSIMUM”

Disusun oleh:

Nama : Ari Nasanius


Kelas : 2-J
Absen/NIM : 4/1215020044
Nama Kelompok : Andy Setya Utama
Aji Wiyastoadi
Bimo Putra Mustafa Sebo
Fathurrahman Santosa
Firda Amalia
Grup/Kelompok : 1
Tanggal Praktek : 19 April 2016
Tanggal Pengumpulan : 26 April 2016
Penguji/Pembimbing : P. Jannus, MT.
Ir. Benhur Nainggolan, MT.

Jurusan Teknik Mesin


Politeknik Negeri Jakarta
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktek


 Menghitung dan membuktikan penyaluran daya secara maksimum dari suatu
pencatu daya
 Membuat grafik P = f. (RL) dari data percobaan dan mencari efisiensinya
 Mencari tahanan dalam pencatu pada saat menyalurkan daya maksimum

1.2 Dasar Teori


Ada berbagai macam sumber tegangan / pencatu daya, antara lain :
Electrochemical (battery), Electrical (generator), dan Transformator, electronic
(penyearah) yang mana semuanya itu digambar dalam bentuk rangkaian equivalen,
sebagai berikut :

Sumber
tegangan
Keterangan :
Rs I E = emf (tegangan sumber/
tegangan terminal)
Rb = Tahanan dalam sumber
(Terminal
Voltage)
RL Ri = Tahanan beban
emf I = Arus yang diberikan
sumber

Gambar 1 Rangkaian equivalen

Idealnya yang dikatakan sumber tegangan adalah suatu pencatu daya yang
mempunyai tegangan terminal konstan dan tidak tergantung dari banyaknya arus
yang dikeluarkan oleh sumber tegangan. Kondisi ini bias dicapai bila tahanan dalam
dari sumber sama dengan nol, dan tegangan keluarannya sama dengan tegangan
sumber (emf). Dalam kenyataannya, kita tidak pernah mendapatkan sumber
tegangan yang mempunyai tegangan nol, oleh karena itu tegangan keluarannya pasti
lebih kecil dari tegangan sumber itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh kerugian
tegangan pada tahanan dalam sumber.
Sumber tegangan ideal

Sumber tegangan praktek

Gambar 2 Kerugian tahanan dalam

Penyaluran daya maksimum dari sumber ke beban dalam banyak hal sangat
dibutuhkan. Untuk menentukan kapan suatu sumber dapat menyalurkan daya
maksimal, dibutuhkan pemecahan secara matematis atau secara praktek.

Dari gambar 1, didapatkan persamaan :

E ¿ I RL+ I RS
¿ I ( RL+ RS)
E
I=
( RL+ RS)
2 E2
I = 2
( RL+ RS)
2 E2 . RL
I . RL=
(RL+ RS)2
E2 . RL
PL= 2
(RL+ RS)

PL = Daya yang diterima beban

Dari persamaan diatas dapat digambar PL = f(RL) :


Daya beban (PL)

RS = R sumber
RL = R beban

RS = RL
Gambar 3 Grafik daya maksimum
Secara matematis, PL = f ( RL) diatas mencapai harga maksimum bila turunan
pertamanya sama dengan nol.

E2 . RL
PL= 2
(RL+ RS)
d Pl ( RL+ RS ) . E 2−2 ( RL+ RS ) . E 2 . RL
= =0
d Rl ( RL+ RS)4
( RL+ RS )2 . E2−2 ( RL+ RS ) . RL. E2=0
( RL2+ 2 RL. RS+ RS2 ) . E2−2 ( RL+ RS ) . RL . E 2=0
E2 RL2 +2 E2 RL . RS+ E 2 RS2−2 RL 2 E2 −2 RL. RS E2=0
E2 RL2 + E2 RS=2 RL2 E2
E2 RS2−E2 RL2 =0
E2 RS2=E2 RL2
RS=RL (Kondisi Maksimum)

Pada pencatu daya arus AC keadaan hamper sama hanya tahanan dalamnya
yang mengandung reaktansi induktif

Sumber
tegangan

Xs I

Rs
V
RL
emf

Gambar 4 Pencatu daya arus AC

Tahanan dalam dari rangkaian diatas merupaka impedansi(Zs) yang besarnya


Zs = Rs + jXs
E
I=
( RL+ RS ) + jXS

E
|I |= 2 2
√ ( RL+ RS ) + XS
Daya yang diberikan ke RL :

E2 RL
PL=I 2 . RL= 2 2
( RL+ RS) + XS
dPL
Syarat maksimum =0
dRL

E 2 . RL
d PL
=
d
{ }
( RL+ RS)2 + Xs 2
d RL dRl
¿ E {( RS+ RL)2 Xs 2 }−¿ ¿
2

¿ RS2 +2 RS . RL+ RL2 + XS2 −2 RL . RG−2 RL2=0


¿ RS2 + XS 2−RL2=0
RL2=RS2 + XS2
RL=√( RS)2 +( XS)2
RL=|ZS|( Kondisi Maksimum)

Yang diberikan beban tidak lepas dari soal efisiensi. Efisiensi (ȵ) adalah
perbandingan antara daya yang diterima beban dan daya yang diberikan oleh
pencatu daya.

PL
ȵ= x 100 %
Ps

PL = daya yang diterima beban


Ps = daya yang diterima pencatu daya

Pl I 2 . Rl Rl
ȵ= = 2 = X 100 %
Ps I (Rs+ Rl) ( Rs+ Rl)

Rs = Rl adalah kondisi maksimum

Rl
ȵ= x 100 %
(2 Rl )
ȵ=50 %( Kondisi Maksimum)
BAB II
ALAT DAN BAHAN

Peralatan yang dibutuhkan :

1. Baterai 1.5 V

2. Transformator 500 mA 220/3 V

3. 3 buah multimeter

4. Rheostat
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Langkah Kerja


1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini

S
A

Rs
V
+
E = 1,5 V
_

2. Ukur arus, tegangan dan tahanan dalam beban dari gambar di atas dan
hasilnya masukan ke dalam tabel data percobaan, Tabel 1:
Catatan :a. Setiap mengatur tahanan beban, Saklar harus terbuka
b. Masing-masing percobaan tidak boleh lebih dari 10 detik
c. Tahanan beban diatur sampai tahanan terkecil (0,25 Ω)

3. Buat gambar seperti di bawah ini

AA
S Zc

RL
220 V 6V E
VV

4. Ukur arus, tegangan dan tahanan dalam beban dari gambar diatas dan
hasilnya masukkan ke dalam data percobaan, tabel 2 :

Catatan :a. Setiap mengatur tahanan beban, Saklar harus terbuka


b. Masing-masing percobaan tidak boleh lebih dari 10 detik
c. Tahanan beban diatur sampai tahanan terkecil (0,25 Ω)
3.2 Problem/Pertanyaan
1. Tabel yang masih kosong diisi dengan perhitungan dan rumusnya sudah
tercantum
2. Berubahkah nilai tahanan dalam pencatu daya setiap pembebanan ? Kenapa
demikian?
3. Berapa besar tahanan dalam pada saat pencatu daya mengalirkan daya
maksimum? (Jelaskan tiap gambar)
4. Dari gambar rangkaian 2 cari besar XL dan Rs
5. Buat grafik PL = f (RL) dari gambar 1 dan gambar 2
6. Pada rangkaian apa penyaluran daya maksimum ini diutamakan (betul-betul
diperhitungkan), berikan contoh!
BAB IV
ANALISA DATA

4.1 Data dan Analisa


Tabel 1. Pencatu daya DC
RL1 RL = V/I RS = E/I – PL PS EFISENSI
E (V) I (A) V (V)
(Ω) (Ω) RL (Ω) (Watt) (Watt) (%)
0,5 2,5 0,83 0,40 0,48 2,10 0,340 2,140 15,8
1,0 1,9 0,75 0,60 0,80 1,73 0,562 1,890 29,7
1,5 1,9 0,70 1,00 1,42 1,29 0,735 1,897 38,7
2,0 1,9 0,68 1,20 1,76 1,09 0,924 1,938 47,6
2,5 2,0 0,66 1,40 2,12 0,91 0,089 1,990 54,7
3,0 1,9 0,62 1,80 2,90 0,16 1,153 1,897 60,7
3,5 1,9 0,60 2,00 3,30 0,13 1,260 1,902 66,2
4,0 2,0 0,54 2,16 3,80 0,09 1,160 1,850 62,7
4,5 2,0 0,50 2,25 4,50 0,50 1,125 2,000 56,2
5.0 1,8 0,46 2,30 5,00 1,08 1,050 1,803 58,2

Grafik transfer daya maksimum rangkaian DC

PL TERHADAP RL
1.4

1.2

0.8
PL

0.6

0.4

0.2

0
0 1 2 3 4 5 6
RL

Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui bahwa transfer daya maksimum terjadi saat
RL = RS, ketika Rl = 3,30Ω dan RS = 0,13Ω dengan efisiensi 66,2%. Secara teori, efisiensi
dalam kondisi maksimum yaitu 50%. Hal ini menunjukkan perbedaan yang cukup
signifikan yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya tahanan dalam pada
alat ukur, tidak mengkalibrasi terlebih dahulu multimeter yang digunakan dan kurangnya
ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran (human error).
Tabel 2. Pencatu daya AC
RL1 RS = E/I – RL PS EFISENSI
E (V) I (A) V (V) RL = V/I (Ω) PL (Watt)
(Ω) (Ω) (Watt) (%)
1 6 2,05 3,2 1,56 1.36 4.20 10,75 39,07
1,5 6 1,85 3,41 1,84 1.40 5.13 9,92 51,71
1,8 6 1,93 3,5 1,81 1.30 6,70 11,54 58,06
2 6 1,85 3,5 1,89 1.35 6,84 11,46 59,68
2,2 6 1,55 4,1 2,64 1.23 5,28 8,24 64,08
2,5 6 1,33 4 3,01 1.50 4,42 7,07 62,52
3 6 1,18 4,1 3,47 1.61 4,17 6,42 64,95
5 6 0,85 4,7 5.53 1.53 3,61 4,71 76,64
7 6 0,67 4,02 6,00 2.95 3,14 4,46 70,40

Grafik transfer daya maksimum rangkaian AC

PL TERHADAP RL
8

4
PL

0
1 2 3 4 5 6 7
RL

Pada data diatas kita dapatkan bahwa transfer daya maksimum terjadi saat RL = RS,
ketika Rl = 1,89Ω dan RS = 1,35Ω dengan efisiensi 59,68%. Secara teori, efisiensi dalam
kondisi maksimum yaitu 50%. Hal ini menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan
yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya tahanan dalam pada alat ukur,
tidak mengkalibrasi terlebih dahulu multimeter yang digunakan dan kurangnya ketelitian
praktikan dalam melakukan pengukuran (human error).
4.2 Jawaban Pertanyaan/Problem
1. Tabel dapat dilihat di bab 4 data dan analisa
2. Berubah, karena tahanan mendapatkan aliran tegangan, dikarenakan
tegangan berbanding lurus dengan tahanan, semakin lama tegangan mengalir
melalui tahanan, maka tahanannya akan semakin besar pula.
3. Rangkaian 1:
E−V 1,9−2
Rs= = =−0,16 Ω
I 0,6
Rangkaian 2 :
E−V 6−3,5
Rs= = =1,35 Ω
I 1,85
4. RL = Zs

Zs = Rs + jXs
1,56 = 1,36 + jXs
jXs = 1,56 – 1,36
-1.Xs = 0,2
Xs = -0.2 Ω

5. Grafik PL terhadap RL dapat dilihat pada data diatas


6. Pada rangkaian arus searah, contohnya adalah pada suatu amplifier dan pada
rangkaian komunikasi seperti pada receiver radio dan transmitter.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa transfer daya
maksimum terjadi jika nilai resistansi beban sama dengan nilai resistansi sumber,
baik dipasang secara seri dengan sumber tegangan ataupun dipasang secara pararel
dengan sumber arus dan nilai reaktansi sumber adalah negatif dari nilai reaktansi
beban.

6.2 Saran
1. Paham secara teori terlebih dahulu sebelum praktik
2. Dalam setiap melakukan percobaan, disarankan bekerja sesuai langkah kerja.
3. Mengenal cara pakai alat-alat terlebih dahulu sebelum praktik.
4. Gunakan alat sesuai kegunaannya.
5. Kerja sama tim sangat dibutuhkan.
6. Utamakan keselamatan, kebersihan dan kesehatan kerja.
7. Cek rangkaian sebelum dinyalakan,untuk menghindari sesuatu yang tidak
diinginkan.
8. Cek kabel terlebih dahulu sebelum digunakan.
9. Teliti dalam melakukan praktik

Anda mungkin juga menyukai