Konsep Kunci
Pada keadaan tidak ada penyakit, fungsi sistolik jantung yang baik tetap terjaga,
bahkan pada usia sekitar delapan puluh tahun. Meningkatnya tonus vagal dan
jantung.
ekhokardiografi Doppler.
anestesi umum. Waktu sirkulasi yang memanjang menunda onset obat intravena,
alveoli dan kolaps saluran napas kecil. Kolaps saluran napas meningkatkan
volume residual dan closing capacity (kapasitas tertutup). Seperti pada orang
dalam posisi terlentang dan pada umur 65 dalam posisi duduk. Jika hal ini terjadi,
(penghambat β endogen).
1
Gangguan penanganan natrium, kemampuan konsentrasi, dan kapasitas
general (konsentrasi alveolar minimum) berkurang pada pasien usia lanjut. Satu
yang lebih luas ke arah kranial, tetapi dengan durasi analgesia dan blok motoris
yang singkat. Lama kerja yang lebih panjang dapat diharapkan dari anestetik
spinal.
Beberapa pasien usia lanjut mengalami berbagai derajat keadaan bingung akut,
Perubahan akibat penyakit dan variasi antar-individu yang luas, bahkan dalam
2
Pada tahun 2040, penduduk berusia 65 tahun atau lebih diperkirakan sebesar 24%
dari populasi dan akan menghabiskan 50% dari total belanja untuk perawatan
meninggal, walaupun memiliki resiko tiga kali lipat lebih tinggi untuk mengalami
kematian perioperatif dibanding pasien yang lebih muda. Pembedahan darurat, tempat
sebagai hal yang dapat meningkatkan resiko anestesi (lihat Bab I). Operasi yang
usia lanjut meliputi operasi toraks, intraperitoneal (terutama pembedahan kolon), dan
anatomi yang normal, serta respon terhadap agen farmakologik terhadap penuaan.
Pada kenyataannya, terdapat beberapa kemiripan antara pasien usia tua dengan pasien
pediatrik (Tabel 45-1). Tetapi, dibandingkan dengan pasien pediatri, manusia usia
lanjut menunjukkan rentang variasi yang lebih luas terhadap parameter tersebut.
Frekuensi gangguan fisiologis yang serius yang relatif tinggi pada pasien usia lanjut
SISTEM KARDIOVASKULER
Penting untuk membedakan antara perubahan fisiologis yang secara normal terjadi
seiring bertambahnya usia dengan patofisiologi penyakit yang sering terjadi pada
3
populasi geriatri (Tabel 45-2). Sebagai contoh, aterosklerosis adalah patologis –
keadaan ini tidak terjadi pada pasien usia lanjut yang sehat. Di samping itu,
penurunan elastisitas arterial yang disebabkan oleh fibrosis dari tunika media
merupakan bagian normal dari proses penuaan. Berkurangnya daya regang arterial
ventrikel kiri. Dinding ventrikel kiri menebal sehingga memperkecil ruang ventrikel
kiri. Fibrosis miokardial dan kalsifikasi katup juga sering terjadi. Jika tidak disertai
oleh penyakit yang lain, tekanan diastolik darah tetap tidak berubah atau mengalami
penursunan. Fungsi baroreseptor tertekan. Sama halnya, ketika curah jantung secara
tipikal menurun bersamaan dengan penuaan, hal itu tampaknya tetap terjaga pada
pasien sehat dengan kondisi yang baik. Jika tidak ada penyakit, fungsi sistolik jantung
tampaknya tetap terpelihara bahkan pada umur 80an. Meningkatnya tonus vagal dan
denyut jantung maksimal menurun menjadi kira-kira satu kali per menit per tahun
pada umur di atas 50 tahun. Fibrosis sistem konduksi dan hilangnya sel nodus
Tabel 45-1. Kemiripan antara orang usia lanjut dengan bayi, dibandingkan dengan populasi
umum.
4
Pasien usia lanjut yang menjalani evaluasi untuk pembedahan mempunyai
insiden disfungsi diastolik yang lebih tinggi yang dapat dideteksi dengan
katup jantung, terutama stenosis aorta. Pasien mungkin asimptomatis atau mengeluh
pada volume ventrikel kiri; peran atrial terhadap pengisian ventrikel menjadi sangat
penting dibandingkan pada pasien yang lebih muda (lihat Bab 19). Pembesaran
takikardi, terutama fibrilasi atrial. Pasien mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk
anestesi umum. Waktu sirkulasi yang memanjang menunda onset obat intravena,
tetapi mempercepat induksi obat inhalasi. Seperti pada bayi, pasien usia lanjut
SISTEM PERNAPASAN
Penurunan elastisitas juga terjadi pada jaringan paru, menyebabkan distensi alveoli
berlebihan dan kolaps saluran napas kecil. Distensi alveoli yang berlebihan
5
Kolaps saluran napas meningkatkan volume residual (volume udara yang tersisa di
dalam paru-paru pada akhir ekspirasi paksa) dan kapasitas tertutup (volume udara di
dalam paru-paru saat saluran napas kecil mulai menutup). Seperti pada orang normal,
kapasitas tertutup melebihi kapasitas residual fungsional (volume udara yang masih
tersisa di dalam paru-paru pada akhir ekspirasi normal) pada umur 45 tahun dalam
posisi terlentang dan pada umur 65 tahun dalam posisi duduk. Jika hal ini terjadi,
beberapa saluran napas tertutup selama pernapasan tidal yang normal mengakibatkan
ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi. Efek samping yang terjadi akibat
perubahan mirip emfisema tersebut adalah penurunan tekanan oksigen arterial rata-
rata 0,35 mmHg per tahun. Tetapi terdapat kisaran tekanan oksigen arterial yang luas
pada pasien usia lanjut preoperatif (Gambar 45-1). Ruang rugi anatomi maupun
fisiologi meningkat. Efek lain penuaan yang terjadi pada paru ditunjukkan pada Tabel
45-2.
Ventilasi dengan masker mungkin lebih sulit pada pasien yang tidak sadar,
menjadi tantangan intubasi. Walaupun demikian, tidak adanya gigi atas sering
(toilet) paru yang agresif. Pneumonia aspirasi sering terjadi dan merupakan
komplikasi potensial yang mengancam hidup pada pasien usia lanjut. Salah satu
6
alasan dari kecenderungan ini adalah penurunan progresif refleks protektif
Tabel 45-2. Perubahan fisiologis terkait umur dan penyakit utama pada usia lanjut.
Gangguan ventilasi pada ruang pemulihan lebih sering pada pasien usia lanjut. Oleh
karena itu, pasien dengan penyakit pernapasan berat yang ada sebelumnya dan pasien
7
yang baru saja menjalani pembedahan abdominal mayor sebaiknya, secara umum,
tetap terintubasi pada masa post operatif. Selain itu, teknik kontrol nyeri yang dapat
Gambar 45-1. Terdapat kisaran tekanan oksigen arterial yang luas pada pasien usia lanjut
preoperatif.
Konsumsi oksigen basal dan maksimal menurun seiring dengan penuaan. Setelah
mencapai berat badan puncak pada umur sekitar 60 tahun, kebanyakan pria maupun
wanita mulai mengalami penurunan berat badan; rata-rata berat badan pria maupun
wanita usia lanjut kurang daripada rekannya yang lebih muda. Produksi panas
Respon neuroendokrin terhadap stres tampaknya tetap terjaga atau sedikit menurun
pada kebanyakan pasien usia tua yang sehat. Penuaan dihubungkan dengan
8
penurunan respon terhadap agen β-adrenergik (“penghambat β-endogen”). Kadar
FUNGSI GINJAL
Aliran darah ginjal dan massa ginjal (mislanya, jumlah glomerulus dan panjang
tubulus) menurun seiring dengan penuaan. Perubahan tersebut terutama terjadi pada
korteks ginjal dimana massa korteks diganti oleh lemak dan jaringan fibrotik. Fungsi
renal yang ditentukan oleh laju filtrasi glomerulus dan bersihan kreatinin (creatinin
clearance) menurun (Tabel 45-2). Kadar kreatinin serum tidak berubah sebab saat
terjadi penurunan massa otot dan produksi kreatinin, blood urea nitrogen (nitrogen
atau overload cairan. Respon terhadap hormon antidiuretik dan aldosteron menurun.
ginjal dan pengurangan massa nefron meningkatkan resiko pasien usia lanjut untuk
elektrolit membuat penatalaksanaan cairan yang tepat menjadi lebih sulit; pasien usia
tua lebih cenderung untuk mengalami hipokalemia dan hiperkalmeia. Hal ini
diperparah oleh penggunaan diuretik yang sering pada populasi usia lanjut. Akhirnya,
9
elektrolit serum, tekanan pengisian jantung dan output urin harus lebih sering
dimonitor.
FUNGSI GASTROINTESTINAL
Berkurangnya massa hati pada orang usia lanjut berhubungan dengan penurunan
SISTEM SARAF
Aliran darah serebral dan massa otak menurun seiring dengan penuaan; hilangnya
neuronal lebih menonjol pada korteks serebral, terutama pada lobus frontalis. Neuron
reseptornya menurun. Sel astrosit dan mikrogial bertambah. Aliran darah serebral
serebral tetap terjaga. Jika tidak ada penyakit, penurunan fungsi kognitif secara
normal kecil, tetapi bervariasi. Aktifitas fisik tampaknya mempunyai pengaruh yang
positif terhadap terjaganya fungsi kognitif. Degenerasi sel saraf perifer menyebabkan
kecepatan konduksi memanjang dan atrofi otot skelet. Penuaan dihubungkan dengan
10
peningkatan ambang rangsang hampir semua rangsang sensoris misalnya, raba,
lebih kompleks dan kurang dipahami. Mekanisme proses sentral dan perifer mungkin
terganggu.
dan general (MAC : konsentrasi alveolar minimum) berkurang pada pasien lanjut
penyebaran yang lebih luas ke arah kranial, tetapi dengan durasi analgesia dan blok
motoris yang singkat. Sebaliknya, lama kerja yang lebih panjang dapat diharapkan
dari anestetik spinal. Pasien usia lanjut sering kali memerlukan waktu yang lebih
lama untuk pulih secara sempurna dari efek SSP anestetik umum, terutama jika
penting pada pembedahan rawat jalan geriatri, dimana faktor sosioekonomi seperti
lebih besar.
mungkin multifaktorial dan meliputi efek obat, nyeri, demensia, hipoksemia, dan
mungkin berperan. Pasien usia lanjut terutama sensitif terhadap bahan antikolinergik
postoperatif tampaknya hampir sama, baik pada anestesi regional maupun anestesi
11
umum; insidens tersebut lebih sedikit setelah anestesi regional tanpa sedasi. Beberapa
MUSKULOSKELETAL
akibat penuaan dan mudah mengalami trauma akibat pita berperekat, bantalan
ruptur pada infus intravena. Sendi yang mengalami arthritis dapat mengganggu
subarakhnoid).
plasma) dan farmakodinamik (hubungan antara konsentrasi plasma dan efek klinik)
berubah. Sayangnya, perubahan terkait penyakit dan variasi yang luas antar-individu
bahkan dalam populasi yang mirip menyebabkan generalisasi yang tidak konsisten.
menonjol pada wanita tua) menyebabkan penurunan cairan tubuh total (total body
water). Penurunan volume distribusi untuk obat larut air dapat menyebabkan
konsentrasi plasma yang lebih tinggi; sebaliknya, peningkatan volume distribusi obat
12
terikat lemak dapat menurunkan konsentrasi obat dalam plasma. Perubahan volume
distribusi ini dapat mempengaruhi waktu paruh eliminasi. Jika volume distribusi obat
meningkat, waktu paruh eliminasinya akan memanjang kecuali jika laju bersihan juga
meningkat. Tetapi, karena fungsi ginjal dan hati menurun akibat penuaan, penurunan
bahwa tidak seperti orang yang sakit, pasien usia lanjut yang aktif dan sehat hanya
mengalami perubahan kecil pada volume plasma atau tidak berubah sama sekali.
plasma (lihat Bab 8). Albumin yang cenderung berikatan dengan obat yang bersifat
penuaan. α1-asam glikoprotein, yang berikatan dengan obat yang bersifat basa
(misalnya, anestetik lokal), meningkat. Obat yang terikat protein tidak dapat
diekskresi.
penurunan kebutuhan anestetik, ditunjukkan oleh MAC yang rendah. Titrasi hati-hati
bahan anestetik membantu menghindari efek samping dan durasi yang panjang;
sangat berguna pada pasien usia lanjut. Obat yang secara bermakna tidak tergantung
pada fungsi hepatik dan ginjal atau aliran darah, seperti mivacurium, atracurium, dan
13
ANESTETIK INHALASI
MAC untuk agen inhalasi berkurang sekitar 4% per dekade umur setelah usia 40
tahun. Sebagai contoh, MAC halotan pada usia 80 tahun diharapkan menjadi 0,65
(0,77-[0,77 x 4% x 4]). Onset kerja akan lebih cepat jika curah jantung berkurang,
tetapi akan lebih lambat jika terdapat gangguan ventilasi/perfusi yang signifikan (lihat
Bab 7). Efek depresan miokardial dari anestetik gas bertambah pada pasien usia
Dengan demikian, berlawanan dengan efeknya pada pasien yang lebih muda,
isofluran mengurangi curah jantung dan denyut jantung pada pasien usia lanjut.
Pemulihan dari anestesi yang menggunakan anestetik gas mungkin memanjang sebab
Pada umumnya, pasien usia lanjut menunjukkan kebutuhan dosis barbiturat, opioid
agonis, dan benzodiazepin yang lebih rendah. Sebagai contoh, umur delapan puluhan
kebutuhan pada umur 20-an. Hal ini mungkin diakibatkan oleh kadar puncak
tiopental tidak menurun secara cepat pada pasien geriatri karena distribusi yang lebih
lambat dari kompartemen sentral ke kompartemen yang seimbang dengan cepat. Pada
bertanggung jawab. Hal ini berlawanan dengan opioid agonis, yang menunjukkan
14
paruh eliminasi) dan farmakodinamik (peningkatan sensitivitas otak). Karena
distribusinya lebih besar pada pasien usia lanjut sehingga eliminasi dari tubuh juga
lambat. Waktu paruh lebih dari 36 jam dapat menyebabkan kebingungan selama
beberapa hari setelah pemberian diazepam. Walaupun midazolam larut dalam air
pada pH asam, midazolam akan larut dalam lemak pada pH fisiologis sehingga
dibandingkan dengan diazepam, dan waktu paruh eliminasinya relatif tetap tidak
berubah.
PELUMPUH OTOT
penuaan. Tetapi, penurunan curah jantung dan aliran darah otot yang lambat dapat
pasien usia lanjut. Pemulihan dari pelumpuh otot nondepolarisasi yang tergantung
ekskresi hepatik akibat kehilangan massa hati memperpanjang waktu paruh eliminasi
dan lama kerja rokuronium dan vekuronium. Profil farmakologi atrakurium dan
pipekuronium tidak terpengaruh secara signifikan oleh umur. Pria usia lanjut – tetapi
15
tidak bagi wanita usia lanjut – dapat menunjukkan sedikit pemanjangan efek
perioperatif?
sebaiknya dikonsentrasikan pada identifikasi penyakit yang terkait umur (Tabel 45-2)
dan perkiraan cadangan fisiologis. Terdapat perbedaan fisiologis yang sangat besar
antara pasien yang berjalan tiga blok menuju toko penjual makanan secara teratur
mempunyai umur yang sama. Ternyata, beberapa kondisi yang membutuhkan terapi
Pada saat yang sama, penundaan yang lama dapat membahayakan perbaikan bedah
lebih sedikit. Meskipun demikian, fraktur panggul sangat nyeri, terutama selama
16
gerakan di ruang operasi. Kecuali terdapat kontraindikasi berupa penyakit penyerta
diperlukan, karena penuaan disertai dengan atrofi kelenjar ludah. Pasien ini
mempunyai resiko aspirasi, karena premedikasi opioid dan nyeri akibat cedera akan
menurunkan laju pengosongan lambung. Oleh karena itu, terapi awal dengan
antagonis H2 atau antasid non partikel oral sebaiknya dipertimbangkan (lihat Bab
tetapi pada pasien usia lanjut dapat terjadi peningkatan resiko efek samping
Faktor apa yang dapat mempengaruhi pilihan antara anestesi regional atau general?
pada populasi usia lanjut. Untuk pembedahan panggul, anestesi regional setinggi
tingkat sensoris T8 dapat diperoleh dengan cara blok arakhnoid atau epidural.
Kedua blok tersebut membutuhkan kerjasama pasien dan kemampuan untuk tetap
posisi optimal tidak memungkinkan (lihat Bab 16). Kecuali anestesi regional disertai
biasanya terbatas pada turunnya tekanan darah arterial akibat blok simpatetik.
pasien dengan fungsi jantung borderline dapat mengalami gagal jantung kongestif
17
jika blok menghilang dan tonus simpatetik timbul kembali. Berkurangnya afterload
dapat menyebabkan hipotensi yang berbahaya pada pasien dengan stenosis aorta,
suatu bentuk lesi katup yang sering terjadi pada populasi usia lanjut. Pasien dengan
miokardial akibat refleks takikardi atau penurunan suplai akibat rendahnya perfusi
arteri koroner.
Apakah ada keuntungan dan kerugian spesifik teknik regional pada pasien usia lanjut
– adalah rendahnya insiden tromboembolisme postoperatif (lihat Bab 40). Hal ini
barangkali disebabkan vasodilatasi perifer dan terjaganya aliran darah vena pada
ekstremitas bawah. Selain itu, anestetik lokal menghambat agregasi platelet dan
menstabilkan sel endotelial. Anestesi regional dianggap oleh beberapa ahli anestesi
menjaga fungsi respirasi lebih baik daripada anestesi general. Kecuali pada anestesi
Masalah teknik yang dihubungkan dengan anestesi regional pada usia lanjut
meliputi gangguan bentuk tubuh akibat degenerasi kolumna vertebralis dan kesulitan
berbaring pada sisi fraktur, larutan hipobarik dapat diinjeksi secara intratekal. Sakit
18
Jika pasien menolak anestesi regional, apakah anestesi general dapat diterima?
regional. Salah satu keuntungannya adalah pasien dapat diinduksi di tempat tidur
sirkulasi darah yang lambat akan menunda onset kerja. Penting untuk diingat bahwa
sebesar lebih dari 1 L, induksi dengan natrium tiopental atau propofol dapat
pemberian obat dengan lebih lambat dan pemasangan masker ventilasi dengan hati-
hati sambil menjaga tekanan krikoid yang mantap sampai posisi pipa endotrakheal
yang memuaskan tercapai. Hipotensi yang terjadi pada awalnya dapat berganti
tekanan darah yang sangat nyata ini meningkatkan resiko iskemia miokardial dan
dapat dihindari dengan pemberian lidokain (1,5 mg/kg), esmolol (0,3 mg/kg), atau
19
Paralisis intraoperatif akibat pelumpuh otot nondepolarisasi meningkatkan
20