N
Oleh Kelompok 1 (Satu)
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususan makalah
yang berjudul “Penilaian IPS SD”.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah
Pembelajaran IPS SD.Atas tersusunnya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran ips sd Bapak Monang Tua Simamora
M.Pd yang telah membimbing penulis dalam menyusun makalah ini.
2. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami serta para
pembaca.
Penulis
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian penilaian.............................................................................................3
B. Hakikat penilaian.................................................................................................3
C. Prinsip - prinsip penilaian....................................................................................4
D. Aspek Aspek Dalam Penilaian ............................................................................5
E. Jenis-jenis penilaian IPS?.....................................................................................8
F. Penilaian pada KTSP dan kurikulum 2013..........................................................10
G. Remidi dan Pengayaan Dalam Pembelajaran IPS SD..........................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian penilaian ?
2. Bagaimana Hakikat penilaian?
3. Apa Saja Prinsip - prinsip penilaian ?
4. Apa Saja Aspek Aspek Dalam Penilaian ?
5. Apa Saja Jenis-jenis penilaian IPS?
6. Bagaimana Penilaian pada KTSP dan kurikulum 2013 ?
7. Apa Yang dimaksud dengan Remidi dan Pengayaan Dalam Pembelajaran IPS SD ?
1
C. Tujuan Penulisan
Sesuai rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk Mengetahu Pengertian penilaian
2. Untuk Mengetahui Hakikat penilaian
3. Untuk Mengetaui Prinsip - prinsip penilaian
4. Untuk Memahami Aspek Aspek Dalam Penilaian
5. Untuk Mengetahu Jenis-jenis penilaian IPS?
6. Untuk mengenal bagaimana Penilaian pada KTSP dan kurikulum 2013
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Remidi dan Pengayaan Dalam
Pembelajaran IPS SD
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian Pembelajaran IPS
B. Hakikat penilaian
3
pesertadidik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan). Hasil penilaian dapat
berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan kuantitatif atau
(berupaangka).
Menurut Linn Gronlund, penilaian (assessment)adalah istilah umum
yangmelibatkan semua rangkaian prosedur yang digunakan untuk mendapatkan
informasitentang hasil belajar peserta didik misalnya observasi, skala bertingkat tentang
kinerja,tes tertulis) dan pelaksanaan penilaian mengenai kemajuan belajar peserta didik.
Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar pada pembelajaran IPS, pendidik perlu
memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:
a. Valid/sahih
Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi yang
ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) dan standar
kompetensi lulusan. Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai
dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
b. Objektif dan Adil
Penilaian hasil belajar peserta didik tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik dan tidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang
agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.
c. Transparan/terbuka
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur penilaian,
kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil belajar peserta
didik dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
d. Terpadu
Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik.
f. Bermakna
4
Penilaian hasil belajar oleh pendidik hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti,
bermanfaat, dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama guru, peserta didik,
dan orangtua serta masyarakat
g. Sistematis
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
h. Akuntabel
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
i. Beracuan kriteria
Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang ditetapkan.
5
a. Pengetahuan (knowledge)
Penilaian ini hanya mengungkap tentang fakta, definisi, pengertian dan sejenisnya.
Jadi, siswa hanya dituntut untuk mengingkat kembali apa yang telah dipelajari.
b. Pemahaman (comprehension)
Penilaian ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah
dipelajari. Siswa dituntut dapat menjelaskan apa yang telah dipelajari dengan
kalimatnya sendiri. Siswa tidak dapat sekedar mengingat dan menghafal informasi
yang telah diperoleh, tetapi dapat memilih dan mengorganisasikan informasi tersebut.
c. Penerapan (Application)
Jika pada pertanyaan yang mengungkapkan pengetahuan siswa diminta mengingat
menghafal dan mendefenisikan sesuatu. Selanjutnya dapat menjelaskan dan
mengungkapkan informasi yang diterima maka pada penerapan siswa dapat
menggunakan informasi yang diterima untuk memecahkan sesuatu masalah. Dengan
menggunakan konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses yang telah dipelajari
sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan jawaban yang benar terhadap
pertanyaan yang diajukan.
d. Analisis (Analysis)
Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis bahkan
menciptakan sesuatu yang baru. Untuk menjawab pertanyaan analisis, siswa harus
mampu menguraikan sebab, motif atau mampu mengadakan deduktif. Oleh karena itu,
pertanyaan analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan
berbagai alternatif. Pertanyaan analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif,
yaitu berikut ini.
1) Menguraikan alasan atau sebab-sebab suatu kejadian.
2) Mempertimbangkan dan menganalisis informasi agar dapat menyimpulkan
informasi yang diterima.
3) Menganalisis kesimpulan untuk menemukan bukti yang menunjang.
e. Sintesis (Synthesis)
Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berpikir original dan kreatif.
Siswa dituntut berpikir induktif. Jenis pertanyaan sintesis dapat berbentuk seperti
berikut ini:
a. Pertanyaan yang menuntut siswa membuat peramalan atau perkiraan.
b. Pertanyaan yang menuntut siswa mengungkapkan ide dan menghasilkan pemikiran
yang original.
6
c. Pertanyaan yang menuntut siswa untuk memecahkan masalah.
f. Penilaian (evaluation)
Evaluasi yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk melakukan kegiatan
berpikir yang paling tinggi. Siswa dapat melakukan itu apabila pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis dan sisntesis dapat dikuasai dengan baik. Kemungkinan
jawaban yang diberikan siswa berbeda-beda. Adanya perbedaan itu justru memperluas
segi penalaran siswa sehingga mereka mempunyai cakrawala yang luas. Pertanyaan
yang mengungkap evaluasi dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Pertanyaan yang meminta siswa memberikan pendapat.
b. Pertanyaan yang memberikan penilaian terhadap suatu ide.
c. Pertanyaan yang meminta siswa untuk memecahkan masalah.
d. Pertanyaan yang meminta siswa menetapkan karya terbaik.
2. Membuat hipotesis
7
Hipotesis adalah suatu perkiraan yang mempunyai alasan untuk menerangkan suatu
pengamatan tertentu. Hipotesis perlu diuji melalui penelitian atau eksperimen.
3. Merencanakan penelitian
Eksperimen adalah menguji atau mengetes melalui penelitian praktis. Dalam
melakukan eksperimen, guru perlu melatih siswa dalam merencanakan penelitian.
4. Mengendalikan variabel
5. Mengintrepetasi atau menafsirkan data
6. Menyusun kesimpulan sementara
7. Meramalkan
8. Menerapkan
9. Mengkomunikasikan
2. Non Tes
Non tes merupakan salah satu bentuk penilaian dalam mengambil keputusan
terhadap hasil proses pembelajaran untuk kompetensi yang bersifat afektif atau
kompetensi yang tidak dapat diukur secara kuantitatif. Apabila penilaian dengan tes
selalu dapat dinyatakan dengan angka/skala maka penilaian dengan teknik non-tes,
umumnya menghasilkan deskripsi secara kualitatif meskipun untuk kompetensi tertentu
ada yang berupa angka/skala. Beberapa teknik non tes antara lain:
a. Panduan Observasi
Panduan observasi dapat dikembangkan oleh guru sehingga tidak menutup
kemungkinan terjadinya bias akibat subyektifitas guru. Namun inilah ciri khas dari
penilaian afektif yang tidak mungkin steril dari pengaruh subjektifitas guru. Ada
8
beberapa petunjuk untuk mengurangi kelemahan dalam penyusunan panduan
observasi (Zaenul, 1993: 67):
1) Rencanakan terlebih dahulu apa yang akan diamati, untuk menghindari tertariknya
pengamat pada hal lain yang menarik perhatiannya.
2) Agar observasi dapat dilakukan secara cermat dan berkelanjutan untuk
memperoleh data yang seobjektif mungkin, maka diperlukan alat perekam data
observasi yang mudah dan jelas untuk dilaksanakan.
3) Sebaiknya melibatkan orang lain selain guru sebagai pengamat dalam melakukan
pengamatan, misalnya saja orang tua murid, konselor, wali murid, guru lain, teman
sebaya dan sejenisnya. Dengan demikian orang tua siswa terlibat secara langsung
dalam pembelajaran.
b. Skala Sikap
Skala sikap digunakan untuk menilai sikap dalam pembelajaran. Dalam skala ini
pernyataan afektif menunjukkan pernyataan yang secara langsung mengungkapkan
perasaan terhadap suatu objek sikap. Sedangkan pernyataan psikomotor menunjukkan
pernyataan pilihan tingkah laku atau maksud tingkah laku yang berkenaan.
c. Daftar Ceklis
Daftar ceklis adalah suatu alat penilaian non tes yang digunakan secara terstruktur
untuk memperoleh informasi tentang sesuatu yang diamati. Alat ini sangat bermanfaat
untuk menilai hasil belajar ataupun proses pembelajaran secara lebih rinci.
Penggunaannya sangat sederhana, karena hanya dengan membubuhkan menghendaki
jawaban yang benar atau salah seperti dalam ujian lisan yang menentukan lulus atau
tidak lulus, melainkan hanya mengungkapkan informasi tentang sikap yang digali
yang dapat menggambarkan keadaan peserta didik saat itu.
d. Skala Bertingkat
Skala bertingkat adalah alat penilaian non tes untuk menilai karakteristik tertentu
sebagaimana diharapkan muncul dalam diri peserta didik.Tipe skala bertingkat di
bawah ini termasuk jenis yang sederhana.
e. Wawancara
Pedoman wawancara disusun seperti daftar pertanyaan yang akan diajukan saat
wawancara dengan respondennya adalah siswa.
f. Portofolio
9
Portofolio sebagai salah satu penilaian dimaksudkan penilaian terhadap hasil karya
siswa. Kumpulan pekerjaan siswa biasanya berupa sampel termasuk foto-foto
kegiatan, komentar-komentar secara tertulis termasuk perasan, sikap terhadap topik
kegiatan, dan keinginan siswa yang perlu diketahui guru yang selanjutnya dimasukkan
kedalam folder. Portofolio merupakan alat yang sangat baik sebagai bahan bagi guru
ketika bertemu dengan orang tua siswa. Guru dapat menjelaskan secara kronologis
tentang aktivitas siuswa dan hasilnya. Jadi penilaian portofolio merupakan suatu
pendekatan dalam penilaian kinerja peserta didik atau digunakan untuk menilai
kinerja.
Penilaian KTSP
Penilaian dalam KTSP adalah penilaian otentik yaitu penilaian yang secara
langsung bermakna, dalam arti bahwa apa yang dinilai memang demikian yang
sesungguhnya terjadi dan dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. penilaiannya lebih
dominan pada aspek pengetahuan. Penilaian otentik mengharuskan pembelajaran berpusat
pada siswa sebab pelaku belajar adalah siswa. Sifat-sifat penilaian otentik:
1. Berbasis kompetensi yaitu penilaian yang mampu memantau kompetensi siswa.
2. Individual, dapat secara langsung mengukur kemampuan individu.
3. Berpusat pada siswa, karena direncanakan, dilakukan dan dinilai oleh siswa sendiri,
mengungkapkan seoptimal mungkin kelebihan individu dan juga kekurangannya.
4. Tak terstruktur dan open-ended, penyelesaian tugas-tugas otentik tidak bersifat
uniformed dan klasikal. Juga kinerja yang dihasilkan tidak harus sama antar individu
di suatu kelompok atau kelas.
5. Terintegrasi dengan proses pembelajaran, sehingga siswa tidak selalu dalam situasi tes
yang menegangkan.
6. On-going atau berkelanjutan, oleh karena itu penilaian harus secara langsung
dilaksanakan pada saat proses pembelajaran
10
Penilaian pada Kurikulum 2013 adalah penilaian otentik, yaitu mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK
merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan
minimal (KKM). Dalam kurikulum 2013 mengisyarakatkan penggunaan penilaian otentik
(authentic assesment), dimana siswa dinilai kesiapannya, proses, dan hasil belajar secara
utuh.
Diantara teknik dan isntrumen penilaian dalam kurikulum 2013 sebagai berikut.
a. Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,
penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen
yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan
pada jurnal berupa catatan pendidik.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Salah satu bentuk tindak lanjut yang dilakukan guru adalah melaksanakan
remedial dan pengayaan. Program remedial dan pengayaan dilakukan setelah pelaksanaan
ulangan harian atau dalam kurikulum 2013 disebut dengan penilaian harian, atau
menyelesaikan pembelajaran untuk satu Kompetensi Dasar atau lebih. Penilaian harian
dilaksanakan guru sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pada program semester.
Soal-soal yang diberikan harus sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang telah
ditetapkan. Sebab guru harus mampu menyesuaikan antara perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian. Penilaian harian atau yang sering juga disebut dengan ulangan harian,
dilakukan guru pada jam pelajarannya masing-masing. penilaian harian atau ulangan
harian ini termasuk jenis penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan.
11
Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian,
pada pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan ulangan adalah proses yang
dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan
dalam proses pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta
didik.
Program remedial dan pengayaan adalah program kegiatan yang dilaksanakan
guru setelah melakukan analisis terhadap ulangan harian atau penilaian harian peserta
didik. Program remedial adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk
memperbaiki, membetulkan sehingga menjadi lebih baik sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. remedial diberikan kepada peserta didik yang memperoleh nilai di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Remedial bisa bisa dilakukan secara klasikal dan
bisa juga secara individual. Sedangkan program pengayaan adalah suatu bentuk kegiatan
yang dilakukan untuk membantu peserta didik yang sudah melampaui nilai KKM, dan
bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya
(Izzati:2015). Pengayaan dilakukan agar peserta didik dapat mengoptimalkan
pengetahuannya. Fokus pengayaan adalah perluasan dan pendalaman materi berdasarkan
kompetensi yang dipelajari. Pengayaan hanya diberikan sekali, tidak berulang seperti
halnya remedial. Pelaksanaan remedial dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain,
memberikan penguatan terhadap materi yang belum dikuasai oleh peserta didik.
Memberikan ulangan kembali dengan sesuai indikator. Memberdayakan tutor sebaya.
Pemberian tugas, dan lain sebagainya.
Sementara kegiatan pangayaan dapat dilakukan dengan cara, meminta peserta
didik membaca materi sesuai KD dengan tingkat kedalaman lebih tinggi. Pemberian
tugas, belajar kelompok dan lain sebagainya.
Hal yang perlu dilakukan oleh guru sebelum melaksanakan remedial dan
pengayaan antara lain, mengadakan ulangan harian/penilaian harian. Mengoreksi hasil
ulangan harian peserta didik. Membedakan peserta didik yang belum tuntas, tuntas dan
melampuai KKM. Selanjutnya membuat program remedial dan pengayaan.
12
peserta didik dengan tingkat kompetensi lebih tinggi. Menghindari kebosanan bagi
peserta didik yang telah menguasai materi dengan baik. Sebagai tindak lanjut dari
pelaksanaan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
13
A. Kesimpulan
Penilaian adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh, menganalisis dan
menafsirkan hasil belajar siswa sehingga menjadi informasi yang
bermakna untuk pengambilan keputusan dalam menentukan tingkat pencapaian
kompetensinya. Tujuan penilaian diantaranya adalah untuk keperluan selektif, diagnostik,
penempatan dan pengukuran keberhasilan. Prinsip penilaian diantaranya adalah valid,
objektif dan adil, terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan, bermakna, sistematis,
akuntabel dan beracuan kriteria. Sedangkan acuan penilaiannya yaitu acuan norma dan
kriteria. Teknik penilaian dalam pembelajaran IPS yaitu tes dan non tes. Pembelajaran
IPS penilaiannya melingkupi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
B. Saran
Penyusun menyarankan sebagai calon guru hendaknya dapat mengetahui tentang
penilaian pembelajaran IPS di SD dan dapat mengaplikasikannya ketika melaksanakan
pembelajaran di SD.
DAFTAR PUSTAKA
14
http://goresanpendidikansekolahdasar.blogspot.com/2017/04/penilaian-
pembelajaran-ips-sd-kelas.html?m=1
https://www.academia.edu/41521679/PENILAIAN_PEMBELAJARAN_IPS
https://www.academia.edu/41507471/
Makalah_Penilaian_Pembelajaran_IPS_di_MI_SD
http://118.98.234.117/download/PGDK/Buku%20Cetak%20Remidial
%20PGDK/BUKU%201-%20IPS%20BAHAN%20PENGAYAAN%20DAN
%20REMIDI_PGSD.pdf
15