00827301
22/02/2024
Pukul 12.00 : Pasien membawa obat suntikan benzatin penicillin ke poli kardiologi
Pukul 12.30 : Pasien dilakukan skintest dan cek tekanan darah oleh perawat poli, TD 140/90, pasien
dilakukan observasi selama 15-20 menit
Pukul 12.50 : Pasien dilakukan cek tekanan darah ulang TD 120/80 mmHg, HR : 83 x/menit
Pukul 13.01 : Orangtua dijelaskan mengenai proses penyuntikan Benzatin penicillin, tujuan dan resiko
penyuntikan. Orangtua menandatangani form persetujuan dan fingerprint di computer
Pukul 13.15 : Dilakukan persiapan penyuntikan oleh perawat dengan melarutkan benzatin penicillin,
dan menarik obat kedalam syringe. Dokter memakai sarung tangan dan pasien naik ke tempat tidur
dan menurunkan celana untuk disuntik.
Pukul 13.20 : Dokter melakukan desinfeksi pada daerah penyuntikan (2/3 jarak antara Spina Iliaca
Anterior Superior ke os coccygeus) dengan alkohol swab dan menunggu area penyuntikan kering.
Pukul 13.23 : Dokter memberikan suntikan benzatin 1,2 juta IU secara intramuscular, tegak lurus
dengan kulit bokong, secara cepat, dan menarik keluar jarum.
Pukul 13.25 : Pasien tidak sadarkan diri, tidak berespon dan wajah tampak membiru.
Pukul 13.27 : Pasien segera diberikan oksigen melalui sungkup dan dokter memeriksa detak jantung
pasien. Detak jantung tidak terdengar, lalu dokter segera melakukan RJPO
Pukul 13.30 : Pasien masih di RJPO dan perawat memberikan suntikan epinefrin secara intramuscular.
Pukul 13.35 : Detak jantung pasien masih tidak terdengar, RJPO dilanjutkan dan suntikan epinefrin
diberikan.
Pukul 13.40 : Detak jantung pasien masih tidak terdengar, RJPO dilanjutkan dan suntikan epinefrin
diberikan.
Pukul 13.50 : Detak jantung pasien masih tidak terdengar, RJPO dilanjutkan, dan pasien segera
didorong ke IGD untuk pertolongan lebih lanjut.