Anda di halaman 1dari 5

alat mesin peternakan 'incubator penetas telur'

1. Pengertian alat penetas telur:


Alat penetas telur, atau inkubator telur, adalah perangkat
yang dirancang khusus untuk meniru kondisi lingkungan
yang diperlukan agar telur bisa menetas. Proses penetasan
telur biasanya melibatkan suhu, kelembaban, dan ventilasi
yang tepat. Berikut adalah beberapa elemen umum dalam
pengertian alat penetas telur:
2. Berikut adalah beberapa bagian utama pada
incubator penetas telur:
a.Thermostat atau Pengatur Suhu:
Bagian ini mengontrol suhu di dalam inkubator. Thermostat biasanya dilengkapi dengan
sensor suhu untuk memastikan bahwa suhu dijaga sesuai dengan yang diatur.

b.Hygrometer atau Pengukur Kelembaban:


Hygrometer digunakan untuk mengukur kelembaban di dalam inkubator. Kelembaban
yang tepat penting untuk perkembangan telur dan embrio.

c.Pemanas atau Elemen Pemanas:


Elemen pemanas atau pemanas udara bertanggung jawab untuk menjaga suhu di dalam
inkubator. Mereka diatur oleh thermostat untuk mempertahankan suhu yang diinginkan.

d.Pemutar Telur (Opsional):


Beberapa incubator dilengkapi dengan sistem pemutar telur otomatis. Pemutar telur
membantu mencegah embrio menempel pada satu sisi cangkang dan memastikan
perkembangan yang merata.

e.Ventilasi:
Ventilasi diperlukan untuk menyebarkan panas, kelembaban, dan oksigen secara merata
di dalam inkubator. Sirkulasi udara yang baik membantu menciptakan kondisi yang
sesuai untuk penetasan.

f.Wadah Air atau Sistem Penyemprot:

Wadah air atau sistem penyemprot digunakan untuk menjaga


kelembaban di dalam inkubator. Pada beberapa model, wadah air
dapat diisi secara manual, sementara pada model lain, terdapat
sistem penyemprot air otomatis.

g.Kontroler atau Pengontrol:


Kontroler atau pengontrol memberikan pengguna kemampuan untuk memantau dan
mengatur suhu serta kelembaban sesuai kebutuhan. Beberapa kontroler dilengkapi
dengan layar digital dan tombol kontrol untuk mempermudah pengaturan.
h.Cahaya Pengecek atau Lampu Inspeksi:
Lampu pengecek membantu melihat keadaan dalam telur, seperti adanya pembuluh
darah atau perkembangan embrio, tanpa perlu membuka inkubator yang dapat
mempengaruhi suhu dan kelembaban.

i.Rak atau Penyusun Telur:


Rak atau penyusun telur memungkinkan telur ditempatkan dengan aman dan sesuai.
Rak ini dapat dilepas untuk memudahkan pembersihan inkubator.

j.Layar atau Display:


Layar atau display pada kontroler menampilkan informasi seperti suhu dan kelembaban
saat ini. Ini memberikan pemantauan real-time kondisi lingkungan di dalam inkubator.

k.Tutup Inkubator:
Tutup inkubator dirancang untuk menjaga kondisi lingkungan di dalamnya dan
mencegah kebocoran suhu dan kelembaban.

3.Berikut adalah langkah-langkah umum cara kerja alat penetas telur:

a.Penyetelan Suhu:

Pengguna harus mengatur suhu inkubator sesuai dengan jenis telur yang ingin
diinkubasi. Setiap jenis telur memiliki suhu ideal yang berbeda untuk penetasan.

b.Pemeliharaan Kelembaban:

Kelembaban juga diatur sesuai dengan jenis telur yang diinkubasi. Alat penetas telur
biasanya dilengkapi dengan wadah air atau sistem penyemprot untuk menjaga
kelembaban di dalam inkubator.

c.Ventilasi:

Ventilasi diatur untuk memberikan sirkulasi udara yang cukup di dalam inkubator. Hal ini
membantu menyebarkan panas dan kelembaban secara merata di sekitar telur.

d.Pemutar Telur (Opsional):


Jika inkubator dilengkapi dengan pemutar telur, sistem ini akan secara otomatis
memutar telur secara berkala. Pemutaran ini membantu mencegah embrio menempel
pada satu sisi cangkang dan memastikan perkembangan yang merata.

e.Monitor Keadaan Lingkungan:

Inkubator biasanya dilengkapi dengan monitor atau pengontrol keadaan lingkungan. Ini
dapat memberikan informasi tentang suhu, kelembaban, dan keadaan ventilasi secara
real-time.

f.Periode Inkubasi:

Telur dibiarkan dalam inkubator selama periode tertentu sesuai dengan jenis telur yang
diinkubasi. Proses ini mencakup waktu yang dibutuhkan untuk embrio berkembang
hingga siap menetas.

4.ciri-ciri telur yang telah siap untuk di tetaskan sebagai berikut:

Telur yang siap untuk diinkubasi atau ditetas biasanya memiliki beberapa ciri khusus.
Ciri-ciri ini dapat membantu mengidentifikasi telur yang memiliki potensi untuk menetas.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri telur yang telah siap untuk diinkubasi:

a.Ukuran dan Bentuk:

Telur yang sehat dan siap untuk diinkubasi umumnya memiliki ukuran dan bentuk yang
seragam. Jika ada telur yang terlalu kecil atau besar, mungkin ada masalah dengan
kesehatannya.

b.Warna dan Kecerahan Cangkang:

Warna cangkang telur dapat bervariasi tergantung pada jenis burung atau hewan yang
menghasilkannya. Telur yang sehat biasanya memiliki warna cangkang yang cerah dan
bersih.

c.Keutuhan Cangkang:

Cangkang telur seharusnya tidak memiliki retak atau kerusakan lainnya. Cangkang yang
utuh adalah penting untuk melindungi embrio selama proses inkubasi.

d.Bersih dari Noda atau Kotoran:

Telur yang baik untuk diinkubasi harus bebas dari noda atau kotoran. Kotoran dapat
menyebabkan kontaminasi dan mempengaruhi kondisi inkubasi.

e.Berat yang Sesuai:


Telur yang sehat memiliki berat yang sesuai dengan jenisnya. Beberapa peternak
berpengalaman dapat mengukur berat telur untuk memastikan kualitasnya.

f.Pemantulan Cahaya:

Cahaya dapat diterapkan pada telur untuk melihat isi di dalamnya. Telur yang sehat
biasanya memancarkan bayangan gelap atau terdapat pembuluh darah yang
berkembang di dalamnya, menandakan bahwa proses perkembangan telah dimulai.

g.Posisi Tidak Tergeser:

Telur yang baik untuk diinkubasi sebaiknya tidak tergeser dari posisi semula. Goyangan
atau pergeseran telur dapat merusak atau menghambat perkembangan embrio.

h.Waktu Penetasan yang Tepat:

Telur sebaiknya diambil untuk diinkubasi secepat mungkin setelah dikumpulkan. Jika ada
penundaan, sebaiknya disimpan pada suhu yang tepat untuk mempertahankan
keutuhan dan kualitasnya.

i.Tingkat Fertilitas:

Telur yang telah dibuahi memiliki tingkat fertilitas yang tinggi. Pengamatan oleh peternak
yang berpengalaman atau penggunaan teknik tes fertilitas dapat membantu memastikan
bahwa telur memiliki embrio yang bberkembang.

Anda mungkin juga menyukai