PTK 1
PTK 1
Disusun Oleh
AZWENDRI
i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemahaman pada
materi Rasul Allah Idolaku, siswa kelas V SD DEK tahun ajaran 2021/2022 melalui
media video. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas dengan subjek
penelitian siswa kelas V SD DEKtahun ajaran 2021/2022 yang berjumlah 20 siswa.
Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Indikator keberhasilan penelitian ini ditandai dengan meningkatnya pemahaman materi
Rasul allah Idolaku yaitu 75% dari jumlah siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media
video pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat
meningkatkan pemahaman materi Rasul Allah SWT
Idolaku. Sebelum dilakukan tindakan, dari 20 siswa, 5 siswa mencapai ketuntasan
(20%) dan 20 siswa (80%) belum mencapai ketuntasan. Setelah dilakukan tindakansiklus
I siswa yang mencapai ketuntasan 13 siswa (65%) dan belum tuntas 7 siswa
(35%). Setelah tindakan siklus II, siswa yang mengalami ketuntasan yaitu 17 siswa
(85%)dan belum tuntas 3 siswa (15%).
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan
Media Video Di SD DEK Kota Padang”. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan
untuk mengetahui pola belajar yang akan digunakan oleh guru. Penyusunan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini tidak akan selesai tanpa bantuan, bimbingan dan
kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Mince fransiska, S.Si. selaku Kepala Sekolah SD DEKyang telahmemberi
izin penelitian, dorongan, dan bantuannya kepada penulis.
2. Guru-guru SD DEKyang sudi memberikan bantuan dan dukungan dalam penelitian
ini.
3. Siswa kelas V SD DEK tahun pelajaran 2021/2022 yang bersedia menjadi
subjek dalam penelitian ini.
4. Semua pihak yang telah membantu sampai terselesaikannya Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga amal baik yang telah mereka berikan
senantiasa mendapat rahmat dari Allah SWT.
Padang, 24 Januari
2022 Penulis
Azwendri
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................3
C. Pemecahan Masalah..................................................................3
D. Tujuan Penelitian.......................................................................3
E. Manfaat Penelitian.....................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Karakteristik Pembelajaran PAI................................................5
B. Aspek Yang Mempengaruhi Hasil Belajar PAI........................8
1. Tujuan Pembelajaran..........................................................8
2. Kondisi siswa atau Pengelolaan Kelas...............................9
3. Minat Siswa terhadap Mata Pelajaran..............................10
4. Sikap Siswa di Kelas........................................................10
5. Motivasi............................................................................11
6. Strategi Pembelajaran.......................................................11
C. Kajian Teori.............................................................................12
1. Media................................................................................12
2. Video Pembelajaran.........................................................16
3. Hasil Belajar PAI Rasul Allah SWT Idolaku...................16
4. Hubungan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa.....17
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Penelitian.................................................................18
B. Tempat dan Waktu Penelitian..........................................18
C. Prosedur Penelitian...........................................................19
D. Pelaksanaan Siklus Penelitian..........................................19
E. Teknik Pengumpulan Data...............................................21
F. Instrumen Penelitian.........................................................21
G. Teknik Analisis Data........................................................22
iv
H. Keabsahan Data.................................................................23
I. Indikator Keberhasilan......................................................23
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan
dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa. Depdikbud (1999).
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya
adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru
secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan
serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna
mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan
diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik sesuai dengan konsep-
konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara
dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan hasil belajar
peserta didik khususnya pelajaran Agama islam. Misalnya dengan memutarkan
video pembelajaran, membimbing Peserta didik untuk bersama-sama terlibat aktif
dalam proses pembelajaran dan mampu membantu Peserta didik berkembang sesuai
dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman Peserta didik
terhadap konsep-konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat dan
motivasi. Tanpa adanya minat menandakan bahwa peserta didik tidak mempunyai
motivasi untuk belajar. Untuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam bentuk
motivasi sehingga dengan bantuan itu peserta didik dapat keluar dari kesulitan
belajar. Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran kelompok, wajib A yang diharapkan
oleh guru.
Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-
rata dihadapi oleh sejumlah peserta didik yang tidak memiliki dorongan belajar.
Sehingga nilai rata-rata mata pelajaran wajib A rendah yaitu mencapai 70-75. Hal
ini disebabkan karena sebagian dari guru dalam proses belajar mengajar hanya
menggunakan metode ceramah, tanpa menggunakan alat peraga. Selain itu juga di
sebabkan pengaruh pemanfaatan tehnologi yang tidak pada tempatnya sehingga
peserta didik kurang berminat dalam belajar.
Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan
upaya membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan memutarkan video
pembelajaran,membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang
melibatkan peserta didik serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk
2
menemukan konsep pada mata pelajaran agama islam dan budi pekerti.
Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini
mengambil judul "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DI SD DEK KOTA PADANG".
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagaiberikut:
1. Bagaimanakah Meningkatkan hasil belajar PAI Dengan
diterapkannya penggunaanVideo pembelajaran?
2. Bagaimana Pengaruh penggunaan media terhadap motivasi belajar siswa?
C. PEMECAHAN MASALAH
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian,diman peneliti ini telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan dengan
demikian hipotesis yang akan peneliti lakukan menunjukkan bahwa : “ Jika guru
menggunakan media video dalam mengajar siswa kelas V SD DEK dengan materi
Rasul Allah SWT Idolaku a.s, maka akan terjadi peningkatan hasil belajar pada
pelajaran Rasul Allah SWT Idolaku.
D. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan :
E. MANFAAT PENELITIAN
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1. Guru
Memberikan informasi tentang manfaat vidio pembelajaran yang sesuai dan
motivasidengan pelajaran PAI materi Rasul Allah SWT Idolaku.
2. Siswa
Meningkatkan hasil belajar serta prestasi pada Pelajaran PAI “Rasul Allah SWT
Idolaku”
3. Sekolah
Memberikan masukan agar kepala sekolah mengambil kebijakan untuk
melengkapi kebutuhan dalam menggunakan media pembelajaran di SD DEK
3
BAB II
KAJIAN TEORI & HIPOTESIS
TINDAKAN
budaya pada tataran lokal, nasional, regional, dan global dimasa depan.
lingkungan sekolah.
asional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
4
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
5
1. Al-Qur‟an-Hadis merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti
menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, Akidah
pada disiplin ilmu, yaitu: syari‟ah (fiqih), aqidah, dan akhlak, dengan Al-
pelaksanaan islam, iman dan ihsan dapat dipelajari dalam disiplin ilmu
6
Struktur materi untuk setiap disiplin ilmu pada aspek PAI adalah
lingkup materi (maudhu‟) pada setiap disipilin ilmu aspek PAI. Ilmu al-
Quran, Ilmu hadits, ilmu aqidah, ilmu fiqih, ilmu akhlak dan ilmu sejarah
beda. Sebagai guru PAI profesional tentu harus menguasai struktur materi
sebagai berikut:
1. Tujuan Pembelajaran
dalam pembelajaran.
keseluruhan proses
2013),h . 58.
7
pembelajaran merupakan aktivitas yang utama. secara umum
dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga seperti yang
dapat mengelola kelas dengan baik dari aspek fisik. Tetapi belum tentu
kemampuan yang dimiliki siswa atau daya sikap yang dihasilkan pada
8
diketahui bahwa kondisi siswa di ruang kelas sangat berkaian dengan
mengajar di kelas.
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
menunjukan bahwa siswa dapat menyukai suatu hal lainnya, dapat pula
belajar dengan rajin dan tidak akan mudah bosan. Prestasi yang berhasil
suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri
muncul seketika atau bawaan lahir, tetapi disusun dan dibentuk melalui
8 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pendoman Ilmu Jaya, 2008), h. 121-122.
10
pengalaman serta memberikan pengaruh langsung kepada respon
guru sebagai liader dalam proses belajar mengajar. Gaya belajar yang
belajar siswa. Sikap siswa akan terwujud dalam bentuk perasaan senang
atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, suka atu tidak suka terhadap
hal-hal tersebut. Sikap sepeti ini akan berpengaruh terhadap proses dan
5. Motivasi
kebutuhan dasar hidup manusia itu terbagi atas lima tingkatan, yaitu
6. Strategi pembelajaran
1
perencanaan dan implementasi pengembangan nilai/karakter yang melibatkan
C. Kajian Teori
1. Media
Secara etimologis kata “ media “ berasal dari bahasa latin,yaitu medius yang
artinya tengah,perantara,atau pengantar.Dalam kamus Bahasa Indonesia kata
medium berarti antara ( menyatakan posisi) atau sedang ( menyatakan
ukuran).Istilah media pada umumnya merujuk pada sesuatu yang dijadikan sebagai
wadah, alat, atau sarana untuk melakukan komunikasi. Jadi secara umum,pengertian
media adalah suatu alat perantara atau pengantar yang berfungsi untuk menyalurkan
pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerima pesan.
Pengertian media menurut para ahli :
2. Syaiful Bahri Djamarah, media adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan
sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan.
4. Ahmad Rohani,media adalah segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera
manusia dan berfungsi sebagai perantara, sarana, atau alat untuk proses
komunikasi.
6. Leslie J.Briggs, arti media adalah suatu alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi
1
a. Jenis-Jenis Media
1. Media Audio
Media visual adalah jenis media yang melibatkan indera penglihatan (mata).
1
gambar. Media video digunakan dapat membantu siswa dalam menerima
maksud pesan yang ingin disampaikan. Video yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan video yang diambil dari program youtube. Video
ditampilkan melalui komputer yang dihubungkan dengan LCD.
5. Karakteristik media video
Media video memiliki kelebihan dan kelemahan. Menurut Ronald
Anderson (1994:103-105) kelebihan dan kekurangan media video antara lain
sebagai berikut.
Kelebihan media video:
a. Dapat digunakan untuk klasikal atau individual Media video dapat
digunakan dalam pembelajaran klasikal. Siswa secara bersama dapat
menyaksikan tayangan video yang diputarkan oleh guru. Selain secara
klasikal, dapat digunakan secara individu. Siswa dapat melihat tampilan
video secara individu di komputer masing-masing.
b. Digunakan secara berulang. Video dapat diputar berulang-ulang sehingga
praktis untuk digunakan dalam pembelajaran.
c. Dapat menyajikan objek yang bersifat bahaya. Materi-materi
pembelajaranyang bersifat dapat membahayakan siswa, ditampilkan
melalui media video.
d. Dapat menyajikan obyek secara detail.
e. Tidak memerlukan ruang gelap.
f. Pemutaran media video dapat dilakukan di dalam kelas dalam kondisi
terang.
g. Dapat di perlambat dan di percepat.
h. Menyajikan gambar dan
suara. Kelemahan media
video :
a. Sukar untuk dapat direvisi
b. Membutuhkan biaya yang banyak
6. Tujuan media video dalam pembelajaraan
Ronald Anderson (1994:102) mengemukakan tentang tujuan dari
pembelajaran mengunakan media video. Tujuan penggunaan media video
antara lain sebagai berikut.
1
Tujuan kognitif media video:
a. Dapat mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut kemampuan
mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan gerak dan
serasi.
b. Dapat menunjaukan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagai media
foto dan film bingkai meskipun kurang ekominis.
c. Dapat diajarkan pengetahuan tentang hukum-hukum dan prinsip-prinsip
tertentu.
d. Dapat digunakan untuk menunjukan contoh dan cara bersikap atau berbuat
dalam suatu penampilan.
Tujuan afektif :
Video dapat menjadi media yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap
dan emosi.
Tujuan psikomotorik :
a. Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh
ketrampilan yang menyangkut gerak.
b. Siswa dapat langsung mendapat umpan balik terhadap kemampuan
mereka sehingga mampu mencoba ketrampilan yang menyangkut gerakan
tadi.
Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah video
yang dari youtube.
b. Fungsi Media
6. Sebagai sarana untuk melakukan pengawasan atau control sosial bagi masyarakat.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian media
1
adalah suatu saluran komunikasi yang digunakan untuk menyebarkan informasi,
1
berita, pendidikan, hiburan, data atau pesan promosi.
2. Vidio Pembelajaran
Vidio menurut bebera ahli merupakan salah satu jenis media audio visual
dan dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama - sama dengan
suara alamiah atau suara yang sesuai.
Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar,pengajar dan
bahan ajar. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut
media pengajaran. Dalam pengertian yang lebih luas media pembelajaran adalah alat
,metode dan teknik yang dipergunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses dikelas
(Oemar Hamalik,1989:12 dalam Hujair 2010: 4).
Jadi Vidio Pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara
sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan dalam
pengembangannya mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran sehingga
program tersebut memungkinkan peserta didik mencermati materi pelajaran secara
lebih mudah dan menarik. Secara fisik video pembelajaran merupakan program
pembelajaran yang dikemas dalam kaset dan disajikan dengan menggunakan
berbagai alat.
3. Hasil Belajar PAI “Rasul Allah SWT Idolaku”
1
dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Sejalan dengan hasil belajar, maka dapat diartikan bahwa hasil belajar PAI"
adalah nilai yang diperoleh siswa setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh
potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan
psikomotor (keterampilan) dalam proses belajar mengajar PAI “Rasul Allah SWT
Idolaku”.
4. Hubungan Media Vidio Terhadap Hasil Belajar Siswa.
1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Berbagai rumusan definisi PTK antara lain sebagai berikut :
1. Hopkins (Muslich 2009:8) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif,
yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional
dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam
pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.
2. Rochman Natawijaya (Muslich 2009:9) mendefinisikan PTK adalah pengkajian
terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang
ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan
masalah yang dihadapi atau memperbaiki sesuatu.
3. Suyanto (Muslich 2009:9) menjelaskan PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara
professional .
4. Kemmis (Hopskin 2011:87) menjelaskan bahwa PTK merupakan salah satu
bentuk penyelidikan atau refleksi diri yang dilaksanakan untuk meningkatkan
rasionalitas dan keadilan dalam praktik sosial dan pendidikan. Penelitian
dilaksanakan sebagai usaha mengembangkan kurikulum berbasis sekolah,
pengembangan profesional, program-program pengembangan sekolah,
pengembangan kebijakan, dan perencanaan sistem.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat diartikan bahwa penelitian tindakan
kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru bekerja sama dengan
peneliti, atau guru sendiri sebagai peneliti di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar
dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam
penelitian ini, PTK yang dilakukan adalah guru bertindak sebagai peneliti di kelasnya
dan berkolaborasi dengan teman sejawat. Teman sejawat menjadi obsever dalam
penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
B. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang tidak memandang
adanya populasi dan sampel karena dampak perlakuan hanya berlaku bagi subjek
yang dikenai tindakan maka yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini
adalah semua siswa kelas V SD DEK, dengan jumlah
1
siswa 20 orang. Tempat Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD DEK Waktu
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2022.
C. Prosedur Penelitian
2
2. Tindakan (action)
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data PTK agar kegiatan menjadi sistematis
dan mudah. Instrumen yg digunakan dalam penelitian ini, pertama adalah pedoman
observasi berupa kutipan dan catatan ketika melakukan pengamatan di SD DEK
pada tahun pelajaran 2021-2022. Kedua berupa dokumentasi berupa daftar lembar
penelitian dari hasil tes yang diberikan kepada siswa.
2
1. Pengamatan (observasi)
Metode observasi adalah pengamatan melalui pemusatan terhadap suatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indra, yaitu penglihatan, peraba,
penciuman, pendengaran, peneliti melihat bagaimana ekspresi siswa ketika peneliti
mengadakan pelajaran kisah keteladan luqman dengan menggunakan media Video
untuk memperoleh data di lapangan dengan alasan untuk mengetahui situasi nyata.
pada siswa SD DEK
Metode observasi yang akan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
ini adalah Observasi Partisipan.
2. Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan(stimulus)yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar
bagi penetapan skor angka.1 Dalam hal ini tes diberikan kepada siswa Kelas V SD
DEK tahun pelajaran 2021/2022 dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan
dalam pelaksanaan.
Pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) khususunya dalam materi
Rasul Allah SWT Idolaku dengan metode drill. Dalam teknis berupa tes ini,
peneliti menggunakan tes lisan berupa praktik menghafal, baik sebelum Rasul
Allah SWT Idolaku, metode itu digunakan (pre tes) maupun setelah metode drill
dalam proses pembelajaran dilakukan (pos tes), yang kemudian dilakukan
penskoran guna menjadikan bukti secara dokumentatif yang akuntabel.
G. Teknik Analisis Data
1. Kemampuan Berfikir
Hasil belajar pada aspek kognitif dari hasil test dianalisis dengan teknik
analisis evaluasi untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Caranya adalah dengan
menganalisis hasil test formatif dengan menggunakan kriteria ketuntasan belajar.
Secara individu, siswa dianggap telah belajar tuntas apabila daya serapnya mencapai
65 %, Secara kelompok dianggap tuntas jika telah belajar apabila mencapai 85 %
2
dari jumlah siswa yang mencapai daya serap minimal 65 % (Dedikbud 2000 dalam
Aswirda 2007)
H. Keabsahan Data.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang telah diperoleh dari hasil, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yg penting dan akan
dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri
maupun orang lain.
I. Indikator Keberhasilan
2
BAB IV
HASIL PENELITIAN
2
Tabel
Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
Setelah Tindakan Siklus I
Jumlah siswa Ketuntasan Presentasi Keterangan
T BT T BT
22 13 7 65% 35%
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 30
Rata-Rata 74,6
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa kelas V yang sudah
memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥ 75 terdapat 13 siswa (65%).
Sedangkan yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≤ 75
terdapat 7 siswa (35%). Hal ini disebabkan karena beberapa siswa masih kurang
paham dengan materi dengan menggunakan media video pembelajaran karena media
video ditampilkan hanya sekali.
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil
pengamatan sebagai berikut :
1. Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran,
2. Sebagian siswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan
3. Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung
d. Revisi
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat
kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung
dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2. Penyampaian materi Pembelajaran dibuat lebih menarik dengan menampilkan
gambar-gambar dalam video pembelajaran yang lebih menarik dan
komunikatif sehingga siswa bisa menyimak materi dengan baik.
3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga
siswa bisa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.
2
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan ini merupakan persiapan pembelajaran menggunakan media
audiovisual. Peneliti menyusun rencana tindakan yang akan dilaksanakan untuk
meningkatkan pemahaman kisah keteladanan Nabi Ilyas as dan nabi Ilyasa as dengan
menggunakan media audiovisual. Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II
didasarkan pada hasil refleksi siklus I. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, perlu
dilakukan perbaikan-perbaikan. Perbaikan yang akan dilaksanakan yaitu sebagai
berikut.
1. Guru membagi kelompok yang berbeda dari siklus I dan Siklus II.
2. Siswa lebih diberikan kesempatan bertanya dan mengungkapkan pendapat.
3. Video ditampilkan menggunakan animasi-animasi yang lebih menarik.
4. Frekuensi guru keliling dalam memantau jalannya diskusi ditingkatkan agar siswa
tidak punya kesempatan membicarakan bukan masalah pelajaran.
Langkah-langkah dalam rencana tindakan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut.
1. Menentukan waktu penelitian. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2022.
2. Menyiapkan materi pembelajaran. Materi pada Siklus II.
3. Menyusun LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan soal-soal evaluasi.
4. Menyusun lembar observasi yang di dalamnya berisi lembar pengamatan tentang
kegiatan guru dan siswa saat proses pembelajaran dengan menggunakan media
audiovisual.
5. Menyiapkan alat peraga dan sumber belajar yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pada dasarnya tindakan di siklus II bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I. Tindakan siklus
II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan, yaitu tanggal 16 dan 20 Januari 2022.
Kompetensi dasar yang dipelajari pada pertemuan pertama siklus II adalah Kisah
keteladanan nabi Ilyas as dan nabi Ilyasa as dan Kisah keteladanan Nabi Muhammad
SAW.
2
1. Pertemuan Pertama
Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari jum’at 16 Januari 2022.
Indikator yang diajarkan diajarkan pada pertemuan pertama adalah menjelaskan
tentang Kisah Keteladanan Nabi Ilyas as dan Nabi Ilyasa as. Guru memulai pelajaran
dengan salam pembuka, do’a bersama dan apersepsi. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. Guru menampilkan video di layar depan. Siswa memperhatikan
tayangan video Kisah keteladanan Nabi Ilyas as dan Nabi Ilyasa as. Guru dan siswa
melakukan tanya jawab. Guru memberikan penguatan. Kemudian guru membagi
siswa secara berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Susunan 4 kelompok
secara heterogen, terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan, serta merata secara
kepandaian. Guru memberikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang berkaitan
dengan Kisah keteladanan Nabi Ilyas as dan Nabi Ilyasa as (LKPD terdapat pada
lampiran).
Siswa melakukan diskusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan
waktu yang ditentukan dari guru. Setelah waktu yang diberikan selesai, masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan menarik
kesimpulan dari permasalahan tersebut. Setelah semua kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya, siswa bersama guru membuat kesimpulan yang sudah diperoleh.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya. Guru
mengakhiri pertemuan dengan salam penutup.
2. Pertemuan kedua
Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis 20 Januari 2022.
Indikator yang dipelajari adalah Kisah keteladanan Nbi Muhammad SAW. Guru
memulai pelajaran dengan salam pembuka, do’a bersama dan presensi. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru mengingkatkan pelajaran sebelumnya. .
“Nah, anak-anak mari perhatikan video berikut ini” anak-anak sudah duduk di
kelompoknya masing-masing. Mereka memperhatikan video (video keteladanan Nabi
Muhammad SAW) yang ditayangkan menggunakan infokus. Setelah selesai
memperhatikan dan menyimak video tersebut, guru mengulang materi tersebut
dengan memberikan penjelasan dan tanya jawab kepada siswa, agar guru bisa melihat
pemahaman siswa pada materi ini. Setelah itu guru membagikan LKPD (Lembar
Kerja Peserta Didik) . Setiap kelompok melakukan diskusi untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan waktu yang ditentukan. Setelah waktu yang diberikan
selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, siswa kembali ke dalam
2
kelompoknya. Guru berkeliling melihat jalannya diskusi. Setelah semua kelompok
selesai, perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasilnya. Guru dan siswa
menarik kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya. Pada akhir
siklus II dilakukan evaluasi untuk melihat tingkat pemahaman siswa. Pemberian soal-
soal kepada siswa untuk mengetahuai pemahaman konsep.
Setelah dilakukan dua pertemuan pada siklus ini, dapat dilihat hasil dari
pertemuan pertama pada siklus II ini terjadi peningkatan pemahaman oleh siswa.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut. Adapun nilai yang diperoleh siswa
pada siklus II pertemuan pertama dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel Pertemuan Pertama
Pemahaman Konsep Pada Siklus II
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa aktivitas guru dan siswa pada Siklus II
mengalami peningkatan dari Siklus I adalah 100%. Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui bahwa siswa kelas V yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu ≥ 75 terdapat 16 siswa (80%). Sedangkan yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≤ 75 terdapat 4 siswa (20%).
Pada siklus II pertemuan kedua sangat terlihat bahwa peningkatan
pemahaman siswa sangat meningkat. Siswa merasa sangat tertarik dalam belajar.
Karena video yang digunakan oleh guru sangat menarik. Video yang digunakan
adalah gambar animasi-animasi, kemudian suara pada video sangat jelas. Nampak
pada pertemuan kedua ini para siswa lebih bersemangat lagi dalam melakukan
pembelajaran dengan menggunakan Video ini.
Setelah dilakukan pertemuan kedua pada siklus ini, dapat dilihat terjadi
peningkatan pemahaman oleh siswa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Adapun nilai yang diperoleh siswa pada siklus II pertemuan kedua dapat disajikan
dalam tabel sebagai berikut.
2
Tabel Pertemuan Kedua
Pemahaman Konsep Pada Siklus II
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa aktivitas guru dan siswa pada Siklus II
mengalami peningkatan dari Siklus I adalah 100%. Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui bahwa siswa kelas V yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu ≥ 75 terdapat 17 siswa (85%). Sedangkan yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≤ 75 terdapat 3 siswa (15%).
c. Refleksi
Refleksi pembelajaran siklus II sebagai berikut :
1. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
2. Siswa mulai berani dalam bertanya jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran
maupun dalam menjawab pertanyaan dari guru.
3. Media audovisual yang ditampilkan lebih menarik perhatian siswa sehingga tingkat
konsentrasi siswa terhadap pelajaran lebih meningkat.
4. Guru sudah memantau jalannya diskusi dengan cara berkeliling pada kelompok-
kelompok.
Berdasarkan pengamatan peneliti, pada dasarnya penggunaan media
audiovisual dalam pembelajaran sudah cukup efektif.. Dengan melalui media
audiovisual, sebagian besar siswa lebih antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran terutama materi permasalahan sosial. Selain itu media audiovisual
dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi. Keefektifan media
audiovisual dalam pembelajaran berdampak pada hasil nilai evaluasi siswa pada
siklus II yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai Siklus I.
Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti baik data berupa nilai maupun
data hasil observasi siswa hasilnya telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini cukup dilaksanakan sampai
siklus II dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
3
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa pada siklus I, dari 20 siswa, nilai yang berada di bawah KKM adalah 7
siswa (35%), sedangkan yang di atas KKM adalah 13 (65%). Pada siklus II, dengan adanya
perbaikan media video, semakin meningkatkan pemahaman pada materi Rasul Allah SWT
yakni kisah keteladanan nabi Sulaiman as, kisah keteladanan nabi Ilyas as dan nabi Ilyasa as
dan Kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW. Nilai nilai siswa yang berada di bawah KKM
3siswa (15%), sedangkan yang di atas KKM adalah 17 siswa (85%). Observasi terhadap
aktivitas siswa dan guru yang telah dilaksanakan dari siklus I sampai siklus II juga
mengalami peningkatan. Pada siklus II, aktivitas guru pada siklus II yang terdiri dari dua
pertemuan. Berdasarkan data di atas penggunaan media video telah dapat meningkatkan
pemahaman Rasul Allah idolaku pada siswa kelas V SD DEK tahun pelajaran 2021/2022.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, disarankan hal-hal sebagai
berikut.
1. Bagi siswa, hasil baik yang sudah dicapai harus dipertahankan dan hendaknya siswa lebih
aktif dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
2. Bagi guru, pembelajaran PAI dengan menggunakan media video sebaiknya didukung
dengan kreativitas guru.
3. Bagi kepala sekolah, pada umumnya guru jarang menggunakan media video. Sebaiknya
kepala sekolah mengadakan pelatihan terhadap guru-guru mengenai media yang digunakan
dalam pembelajaran khususnya media video dengan mengundang pakar yang ahli
dibidangnya.
4. Bagi peneliti lain, peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan
menggunakan media video, diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang
aspek-aspek lain dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada materi Rasul
Allah Idolaku, dengan menggunakan media video dan dapat mengaplikasikannya pada
materi yang berbeda.
3
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai, Pengantar Ilmudan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002).
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Darajat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006).
Jamra, Syaiful Bahridkk, Strategibelajarmengajar, (Jakarta; Rineka cipta. 2000)
Kurikulum PAI,2002.
3
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (SinarBaru:Algesindo,
1995).
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung:Sinar Biru,
1989).
Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung:Sinar
Baru.1998).
Sudjono, Anas, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo persada. 1996).
TayarYusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab,
(Jakarta: PTRaja Grafindo Persada, 1992).