Anda di halaman 1dari 28

Rehabilitasi Jantung:

Evaluasi dan Pemantauan


dr. Peggy, SpKFR, K.R.(K)

RS Hermina Kemayoran
Rehabilitasi Jantung
Rehabilitasi jantung adalah program
multidisiplin mencakup latihan fisik,
modifikasi faktor risiko jantung,
asesmen psikososial, dan asesmen
keluaran lainnya.

Bozkurt B, et al. Cardiac rehabilitation for patients with heart failure. Journal of the American College of Cardiology. 2021 Mar;77(11):1454–69.
Tujuan Rehabilitasi Jantung

Meningkatkan kapasitas fungsional


dan performa fisik

Meningkatkan kualitas hidup

Mengurangi angka kematian 35-39%


dan re-admisi rumah sakit 11%
(prevensi sekunder)
Kandidat
Pasca Sindroma Koroner Akut

Penyakit irama jantung


Pasca prosedur intervensi
Koroner Perkutan (percutaneous
coronary intervention/PCI)

Pasca repair katup jantung


Pasca operasi coronary artery
bypass graft (CABG)

Pasca pemasangan Penyakit jantung bawaan


implan alat pacu
jantung
Gagal jantung kongestif stabil

Warner MM. Cardiac Rehabilitation Past, Present and Future: An Overview. Cardiovasc Diagnose-Therapy. 2012
Dokter
Penanggung
Jawab
Utama
Dokter
Spesialis
Kedokteran Perawat
Fisik dan
Rehabilitasi

Tim
Rehabilitasi
Pekerja Jantung
Sosial Fisioterapis
Medis

Terapis
Psikolog
Okupasi

American Association of Cardiovascular and Pulmonary Rehabilitation Robertson, L (Ed.) (2006) Cardiac Rehabilitation Resource Manual. Champaign: Human Kinetics.
Rangkaian Perawatan Rehabilitasi
Jantung Berkelanjutan

Perawatan Perawatan fase Perawatan fase Perawatan fase Perawatan di


Kesehatan pra-akut akut pasca akut rumah (Homecare)

Sebelum terjadi
Setelah Program
komplikasi
Sebelum tindakan Setelah pemeliharaan
dengan salah
tindakan operatif atau rawat jalan : untuk
satu tujuan
operatif periodik Fase 1,2,3 menjadi gaya
mencegah
rawat inap hidup
hospitalization
Asesmen dan Evaluasi
Rehabilitasi Jantung
Diagnosis Fungsi Berdasarkan
International Classification of Functioning
(ICF)
Contoh: Penyakit Jantung Koroner pasca CABG

Aktivitas Partisipasi
Fungsi Tubuh
• Tugas dan kebutuhan • Rekreasi dan bersantai
Struktur Tubuh • Fungsi jantung
umum (mengangkat dan • Kehidupan sosial, komunitas, dan
• Struktur sistem kardiovaskular • Fungsi pembuluh darah
membawa benda) kependudukan (interaksi
• Struktur sistem respirasi • Fungsi respirasi
• Mobilitas (berjalan dan interpersonal kompleks,
• Struktur ekstremitas • Fungsi toleransi latihan
bergerak) pekerjaan yang memberi upah)
(atrofi/hipotrofi otot) • Ketahanan fisik umum
• Fungsi seksual
• Perawatan diri dan rumah
tangga
2014

Lingkungan
Faktor personal
• Produk dan teknologi pendukung untuk penggunaan pribadi
• Jenis kelamin
• Keluarga dekat
• Usia
• Asisten pribadi
• Kepribadian
• Profesi kesehatan
• Pengobatan
• Layanan, sistem, kebijakan kesehatan
• Kebiasan / gaya hidup
• Desain, konstruksi, produk bangunan untuk penggunaan pribadi
Fase Rehabilitasi
Phase Jantung
of Cardiac Rehabilitation

Fase 3
(maintenance)
Fase 2 Pemeliharaan
Jangka Panjang
Rawat Jalan
Fase 1
Rawat Inap
Contoh Program Rehabilitasi Jantung Fase 1 Tanpa Penyulit

Fase Rehabilitasi Tingkat


MET
Aktivitas

Jantung
- Tirah baring (bedrest) sampai kondisi stabil
Hari - Duduk di kursi samping tempat tidur / di luar kasur
1-2
1 - Buang air di samping tempat tidur

FASE 1 Hari
-
-
Aktivitas sehari-hari di ICCU termasuk perawatan diri
Duduk sambil melakukan aktivitas ringan
2-3
2 - Berjalan di dalam ruangan

Rawat inap - Duduk di samping tempat tidur sesuai kemampuan

Mobilisasi segera Hari 3 2-3


- Berdiri sambil melakukan aktivitas ringan
- Berjalan 5-10 menit di koridor, 2-3x/hari (dengan pengawasan)
setelah kondisi stabil
- Mandi di kursi
tercapai - Berdiri sambil melakukan aktivitas ringan
- Berjalan 5-10 menit di koridor, 3-4x/hari
Hari 4 3-4
- Berjalan turun tangga satu lantai, atau naik turun tangga setengah
lantai (dengan pengawasan)

- Aktivitas harian seperti di atas


- Berjalan naik turun tangga satu lantai (dengan pengawasan)
Hari 5 3-4
- Latihan berjalan di treadmill (tergantung fasilitas RS) 10
Fase Rehabilitasi
Jantung
FASE 2
Setting rawat jalan
Fase 2 dapat terdiri dari satu atau lebih
• Meningkatkan aktivitas & ketahanan
berikut:
fisik
• Stratifikasi risiko
• Program latihan yang dimulai denganTujuan • Mengurangi depresi dan cemas
uji latih berupa uji jalan enam menit • Edukasi dan konseling gizi,
atau uji Astrand ergocycle vokasional, dan seksual
• Pasien menghadiri sesi individu atau • Ketahanan fisik mencapai 6 METs
kelompok dengan latihan selama 4-8 minggu

11
AACPR. Guidelines for Cardiac Rehabilitation and Secondary Prevention Programs. 2013
Faktor –Faktor yang Memengaruhi Intoleransi
Latihan/Aktivitas
Keterbatasan Kardiovaskular:
1. Komplikasi farmakologis
2. Iskemia miokard
3. Kardiomiopati
4. Penyakit katup jantung Keterbatasan Muskuloskeletal:

5. Disritmia dipicu latihan 1. Dekondisi fisik

6. Hipertensi dipicu latihan 2. Penyakit pembuluh darah perifer

7. Dekondisi fisik 3. Miopati metabolik


4. Miopati mitokondrial
5. Miopati tubular
6. Inefisiensi mekanik
7. Obesitas

Keterbatasan Ventilasi:
1. Kapasitas ventilasi berkurang
2. Bronkokonstriksi dipicu latihan
3. Hipoventilasi alveolar
4. Sindroma hiperventilasi
5. Ventilasi tidak efisien
6. Penyakit vaskular paru
7. Penyakit paru interstisial
• Tanpa disfungsi ventrikel kiri
signifikan (EF > 50%)
Stratifikasi Risiko Tanpa disritmia kompleks saat
Fase Rehabilitasi

Rendah •
istirahat atau dipicu latihan
Hemodinamik normal saat latihan
Jantung •
atau istirahat
Tanpa angina saat latihan atau
istirahat
• Kapasitas fungsional > 7.0 MET

FASE 2
• Disfungsi ventrikel kiri
signifikan (EF = 40-49%)
Sedang • Ada gejala angina saat
latihan derajat sedang (5-7
MET)

• Penurunan fungsi ventrikel kiri (EF


<40%)
• Ada riwayat henti jantung
• Disritmia ventrikel kompleks saat
istirahat atau latihan
Tinggi • Hemodinamik abnormal saat
latihan
• Muncul gejala angina pada latihan
derajat ringan (<5 MET)
• Gejala klinis memberat

13
AACPR. Guidelines for Cardiac Rehabilitation and Secondary Prevention Programs. 2013
Fase Rehabilitasi
Jantung
Tujuan fase 3:
FASE 3 • Meningkatkan kapasitas
fungsional (6-8 MET)
Fase 3 terdiri dari satu atau lebih hal
berikut: (durasi 3-6 bulan) • Perubahan gaya hidup
• Formal education sessions • Mencegah progresivitas dan
• Program latihan perburukan penyakit
• Latihan penguatan • Meningkatkan kualitas hidup

AACPR. Guidelines for Cardiac Rehabilitation and Secondary Prevention Programs. 2013 14
Konsultasi dan Evaluasi

FASE 3
• Rutinitas latihan
• Aktivitas kehidupan sehari-hari
(AKS/ADL)
• Aktivitas olahraga
• Aktivitas santai
• Aktivitas kerja
• Aktivitas seksual
• Modifikasi faktor risiko 15
Pemantauan Rehabilitasi Jantung
Pemantauan Saat Rehabilitasi Jantung di Fase 1
Gejala subjektif: nyeri dada, sesak, pusing, lelah yang berlebihan, dan berdebar-debar

Nadi
EKG
Tekanan darah (mean
arterial pressure /MAP)
Saturasi Oksigen
Suhu

Laju Pernapasan

etCO2
AACPR. Guidelines for Cardiac Rehabilitation and Secondary Prevention Programs. 2013
17
Pemantauan Saat Rehabilitasi Jantung di Fase 2 dan 3

• Tanda Vital: tekanan darah, laju pernapasan, nadi, suhu


• Saturasi oksigen
• Skala nyeri (apabila ada)
• EKG (bila fasilitas tersedia)
• Tanda atau gejala intoleransi latihan

AACPR. Guidelines for Cardiac Rehabilitation and Secondary Prevention Programs. 2013
18
Kewaspadaan Rehabilitasi Jantung Pasca Operasi
▷ Pasca CABG
○ Luka sternotomy di dada
• Sternal precaution selama 6 – 8 minggu hingga
penyembuhan luka membaik
• Hindari fleksi dan abduksi bahu > 90 derajat, sesuai
toleransi nyeri
• Mengangkat beban maksimal 2,5 – 5,0 kg
○ Luka graft harvesting v. saphenous di tungkai
• Ekstravasasi cairan saat latihan minimal
• Waspada adanya nyeri dan wound dehiscence
➢ Kewaspadaan khusus pada pasien dengan komplikasi
pasca tindakan dan komorbiditas lain, spt
o Pneumothorax
o Pulmonary hypertension
o Uncontrolled arrythmia, dsb
Kriteria Terminasi Latihan
• Nadi meningkat >20-30 beats per menit di atas nadi istirahat
• Nadi menurun hingga di bawah nadi istirahat
• Tekanan darah sistolik meningkat >20-30mmHg di atas tekanan darah sistolik istirahat atau menurun
hingga >10 mmHg di bawah tekanan darah sistolik istirahat
• Saturasi oksigen berkurang 4% dari saturasi oksigen istirahat
• Timbul gejala napas pendek atau laju pernapasan meningkat hingga > 30
• Perubahan EKG (tanda iskemik atau aritmia)
• Pasien meminta untuk berhenti
• Tanda-tanda subjektif intoleransi latihan : sesak, nyeri dada, pusing, pucat, rasa lelah berlebihan

Hillegass, Ellen. Essentials of Cardiopulmonary Physical Therapy, 3rd Edition. W.B. Saunders Company, 2011. Page:
586 20
Sharing Experience
Rehabilitasi Jantung Post CABG RS Hermina
Kemayoran

Lintasan Uji Jalan 6 Menit


Rehabilitasi Jantung Post CABG Dengan
Komplikasi
Pengembangan Layanan
Rehabilitasi Jantung
Komponen yang Menjadi Pertimbangan

MAN
MATERIAL

METHODS MONEY
Formula
▷ Uji Jalan 6 menit
VO2max = (jarak tempuhx0.03)+3.98 = ( 200x 0.03)
+3.98= 9.98
METs= VO2max : 3.5 = 2.85

▷ Heart Rate Reserve = ((220-umur) –nadi istirahat) ) x%


intensitas )+nadi istirahat
Contoh = ((220-40)-80)x 50%) +80 = 130 bpm

▷ Skala Borg
-TERIMA KASIH-

Anda mungkin juga menyukai