Anda di halaman 1dari 25

Sumber

Hukum Internasional
Dosen : W. Angela Riry, SH., MH

www.themegallery.com
(Psl 38 ayat 1 Statuta MI)
-Hukum Perjanjian internasional
-Hukum Kebiasaan Internasional (International
custom, as evidence of a general practices
accepted as law)
-Prinsip Hk.. Umum (The general principles of
law recognazed by civilized nations)
-Keputusan Badan Peradilan dan Pendapat
Para sarjana ( Judicial decisions and the
teaching of most highly qualified publicists
of the various nations
1.PERJANJIAN INTERNASIONAL
(International Convention)
Istilah

Traktar (Treaty), Konvensi (Convention), Piagam


(Statute/Charter), Pakta (Pact), Deklarasi, Protokol,
Arrangement, Accord & modus vivendi
Sifat Perjjn Internasional
1. Law Making Treaty (mengikat scr kuat)
sep: Konvensi Laut thn 1982, Konvensi Wina th 1961
ttg Hub Dplomatik , dll

2. Treaty Contract hanya mengikat para pihak yg


mengadakan perjanjian
sep : perjnjian perdagangan, dll
Definisi Perjanjian Int
Psl 2 KW. Wina thn 1969

PI

Suatu persetujuan yg dibuat antar negara dlm bentuk


tertulis dan diatur oleh HI, apakah berdasarkan
instrumen tunggal atau dua atau lebih insturmen
yg berkaitan dan apapun nama yg diberikan
kpdnya
Dlm UU No. 24 th 2000 ttg Perjanjian Internas ==
Ind menganut pengertian yg sama dg K. Wina th
1969

Kesimp :
PI = semua pjjn yg dibuat oleh ngr sbg salah satu
subjek hk. Int yg diatur oleh HI dan beirisikan
ikatan-ikatan yg mempunyai akibat-akibat hkm
Tahap Pembuatan PI
Perundingan

Pengadopsian Naskah Perjanjian intern

Pemungutan Suara

Pengesahan/Pengotentikan naskah pjjn

Pengikatan diri pada perjanjian


Mulainya berlaku PI
(Entry into Force)
a. Ada yg ditentuka scr tegas dalm PI tgl mulai
berlakunya
b. Pd saat pertukaran piagam ratifikasi
(ratification) /saat penandatanganan
c. Ditentukan dgn rumusan tertentu
sep : K. Hk. Laut 1982 = “mulai berlaku sjk
dua belas bln stlh tgl penyimpanan piagam
ratifikasi yg ke-60”
d. Psl 24 (3) K. Wina 1969 = pada saat atau tgl
ngr itu menyatakan persetujuan utk terikat
2. HUKUM KEBIASAAN
 INTERNASIONAL
International Custom Law
Psl 38 (1) Statuta MI
KBI

merupakan bukti dari


adanya praktek atau
perilaku yg berlaku umum
atau diterima sbg hukum
Unsur Kebiasan Inter
a. Perilaku haruslah merupakan praktik/perilaku
yg telah dipraktikan oleh negara2 scr berulang-
ulang
b. Telah diterima atau ditaati sbg perilaku yg
memiliki nilai hkm (diterima sbg hukum)

 Jika tdk memenuhi salah satu unsur tsb di atas


=== “Bukan Kebisaan-kebiasaan Inter”
Contoh: Kebiasaan Internasional

Setiap negara harus tunduk dan taat kepada


Konvensi Internasional yang telah disepakati

Indonesia walaupun tidak meratifikasi


Konvensi den Haag namun tetap taat pada
Konvensi tersebut.
Proses pembentukan KBI
Relatif Cepat

Mis : dlm bidang hk. Angkasa (outer space law)

Jangka waktu lama

Mis : dlm. Hk. Diplomatik


KBI dalam Prakteknya
PI dapat berkembang menjadi KBI

sep : bidang ekstradisi


khususnya ttg larangan menyerahkan
pelaku kejahatan politik, asas
kewarganegaraan (Semuanya tercantum
dlm setiap perjanjian ekstradisi) ===
merupakan KBI
3. PRINSIP-PRINSIP HUKUM UMUM
 Berkaitan dgn nilai etika dan moral
universal (nilai fundamental)
Nilai-nilai luhur dan agung dan
menjiwai norma hukum
 Selengkap-lengkapnya PI dan
KBI/Yurisprudensi masih saja ada hal yg
blm diatur /berada di luar jangkauannya
Hukum terus berkembang == Prinsip hk.
Umum jg terus berkembang
Prinsip Hk Umum Pd Belbagai Sistem
Hukum
Sep : Sistem hk. Anglo Saxon

Sistem hk eropa Kontinental

Sistem hkm sosialis, dll

Berlaku dan berpengaruh pada pelbagai


negara/kawasan
Prinsip HI dlm Piagam
PBB
Dirumuskan dlm kaedah hk int positif

Sep : - Prinsip penentuan nasib sendiri


dari setiap negara; (termuat dlm
Piagam PBB)
- Prinsip non intervensi (termuat
dlm Piagam PBB)
- Prinsip pacta sun servanda
International Law Convention
menghslkan:
 Kodefikasi Hukum Prjanjian dlm Konvensi Wina
1969

 Psl 53…… Suatu perjanjian batal bila bertentangan


dengn Yus cogens;

 Pasal 54…..timbulnya suatu Yus cogens

 Pasal 66…….pengaturan prosedur penyelesain


dengan jalur hukum.
Apa itu Yus cogens
 Yus cogens adalah norma dasar Hukum
Internasional, aturan dasar, sendi-
sendi dasar yg telah diterima sebagai
hal yang mengikat terhadap mana
norma tersebut tidak boleh dilanggar.
Dan juga dapat disebut sbg public
policy atau ketertiban umum yang
terdiri dari
 Prinsip kedaulatan (Psl 2 ayat 1 Piagam PBB
 Prinsip pengakuan(Konv Montevidio 1933)
 Prinsip permufakatan (Psl 2 ayat 2 P PBB)
 Prinsip itikad baik ( -------- )
 Hak membela diri (Psl 57 Piagam PBB)
 Prinsip tanggungjawab negara;
4. Keputusan Badan Peradilan dan
Pendapat Para sarjana
Keputusan badan peradilan ==
“Yurisprudensi”
Pendapat para sarjana hukum =
“Doktrin”
 Yurisprudensi & Doktrin ==
“subsidiary” /sumber hk. tambahan
Keputusan Badan Peradilan (Yurisprudensi)
Con :
Keputusan MI th 1951 == “Anglo Norwegian
Fisheries Case”

Mengukuhkan eksistensi penarikan grs pangkal


lurus dari ujung ke ujung (from point to point) thd
Inggris

Termuat dlm Kv. Hk. Laut PBB (UNCLOS) 1982


Pendapat para sarjana (Doktrin)
 Walaupun bkn hk. Positif sering
dikutip utk memperkuat argumnetasi ttg
adanya atau kebenaran dari suatu norma hkm
 Pendapat para sarjana karena wibawanya &
pengaruhnya sgt luas

Norma hk. Positif


Contoh : Pandangan seorang sarjana dlm karya
tulisnya ttg masalah tertentu
dikutip/disetujui oleh penulis lain yg
berkembang menjadi kesamaan pandangan
para sarjana/ masyakarakat == “Norma hkm”
Pendapat para sarjana akan lebih
cpt berpengaruh “norma hk.positif”
jika :

Badan-badan, para ahli/perkumpulan


profesional dimana para sarjana
berdasarkan keahlian yg sama
sep : Komisi Hk. Int (Int Law Comission)
TO BE CONTINUE …
SEE YOU NEXT WEEK ^_^

Anda mungkin juga menyukai