Kelompok 2
TEORI GESTALT
Oleh:
2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT. Berkat rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan tugas laporan kami dengan tepat waktu yaitu laporan
yang berjudul Teori Gestalt. Dan solawat beserta salam tak lupa kita sanjung
agungkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW. Yang kita nanti-
nantikan safaatnya di yaumul kelak .
Dalam Laporan ini kami membahas tentang Teori Gestalt untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teori-Teori konseling. Semoga laporan kami ini
dapat bermanfaat bagi para pendengar dan pembaca. Namun kami masih
menyadari bahwasanya Laporan kami masih terdapat banyak kekurangan oleh
karena itu kami masih mengharapan kritik dan saran yang membangun agar dapat
kami jadikan pelajaran ke kedepanya karena hakikinya manusia tidak ada yang
sempurna.
Dan tak lupa kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya terhadap
rekan-rekan yang telah membantu dalam proses pembuatan Laporan ini dan
ucapan terima kasih pula terhadap Ibu Ratna Wulandari S.Pd.,M.Pd yang telah
membimbing, dan memberikan ilmunya terhadap kami semua khususnya pada
mata kuliah Teori-Teori konseling. Akhir kata dari kami.
Wasalamualaikum.
II
DAFTAR ISI
SAMPUL……………………………………………………………………..I
KATA PENGANTAR……………………………………………………....II
DAFTAR ISI……………………………………………………………..…III
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….1
A. Latar Belakang……………………………………………………..1
B. Tujuan……………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………3
A. Terapi Gestalt……………………………………………………….3
A. Kesimpulan………………………………………………………….7
B. Saran…………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………8
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Terapi Gestalt
3
narsa, 1966) yang mengatakan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk m
enentukan arah kehidupannya.
Dalam terapi Gestalt, ada istilah yang dikenal sebagai “urusan yang ti
dak selesai”. Hal ini mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan se
perti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, rasa berdosa dan
gdut rasa diabaikan. Untuk menangani urusan yang tidak selesai tersebut, indi
vidu harus membawanya kedalam proses kesadaran dan mengakuinya secara
bertanggungjawab (Corey, 2009).
4
kesadarannya sehingga mampu mengatasu hambatan pertumbuhan kepribadia
nnya (Corey, 2009).
5
b) Pengarahan Langsung: konselor mengarhkan secara terus-menerus hal-ha
l yang dilakukan klien berdasarkan pernyataan yang diberikan klien. Cont
ohnya klie mengatakan bahwa dulu pernah diputuskan oleh pacarnya dan
sakit hati, kemudian konselor akan meminta klien melakukan tindakan bil
a hal itu terjadi sekarang.
e) Berbicara Dengan Bagian Dari Dirinya: tekhnik ini adalah variasai dari te
khnik kursi kosong. Intinya adalah klien melangsungkan percakapan anta
ra bagian-bagian yang ada didalam dirinya yang menimbulkan konflik.
BAB III
PENUTUP
6
A. Kesimpulan
Tujuan dari terapi ini adalah menjadikan pasien tidak bergantung pada
orang lain, menjadikan pasien menemukan sejak awal bahwa dia bisa melaku
kan banyak hal,membantu klien agar menemukan pusat dirinya.
B. Saran
Laporan ini tentu jauh dari sebuah kesempurnaan. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan sebagai bahan perbaikan
kedepannya. Semoga dengan adanya laporan tentang Teori Gestalt ini mampu
menambah khazanah keilmuan kita terkait dengan proses pelaksanaan
pengajaran yang bermutu dengan kata lain memiliki nilai presensi
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
7
Geral Corey, 2010. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung:
Refika Aditama
https://youtu.be/GyRrml0FdQc?si=gQbXE6M4EQYxjBnA