Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

LEADERSHIP AND INNOVATION

YULISDA
NPM : 222110
KELAS : SDM A

DOSEN : Dr. Hafiz Rahman, SE.,


MSB

MAGISTER MANAGEMENT
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS HAJI AGUS SALIM

BUKITTINGGI 2023
Tugas Individu UTS

 Dengan menggunakan sebuah contoh aktivitas/event, apa saja bentuk tantangan yang
anda hadapi dalam memimpin/mengelola bawahan atau kollega kerja anda
 Terkait point 1 diatas, apa saja yang telah anda lakukan sebagai seorang pimpinan
 Terkait point 1 diatas, apa saja bentuk kemungkinan bentuk inovasi yang anda
fikirkan, rencanakan dan terapkan dalam menghadapi situasi ini
 Apa saja hal terbesar yang dapat anda lakukan pada para bawahan, staf atau kolega
kerja anda untuk merubah visi mereka dalam bekerja.

Event : Penyusunan Rencana Kerja Unit Pengawasan Ketenagakerjaan Tahun


2024

Era globalisasi telah membawa pengaruh besar dan mengakibatkan


berbagai perubahan pada pembangunan di sektor ketenagakerjaan. Dalam
menjawab tantangan Jaman dan menyikapi perubahan yang terjadi di dunia
usaha, pengawasan ketenagakerjaan dituntut melakukan berbagai upaya
peningkatan kinerja guna memastikan kepatuhan para pelaku usaha dalam
menerapkan norma ketenagakerjaan melalui langkah- langkah pencegahan,
pemberian saran dan deteksi dini serta penegakan hukum terhadap
pelanggaran peraturan perundang- undangan di bidang ketenagakerjaan.
Indonesia sebagai negara anggota ILO berkewajiban untuk melaksanakan
pemenuhan Konvensi ILO No. 81 tentang Pengawasan Ketenagakerjaan
dalam Industri dan Perdagangan, yang telah diratifikasi melalui UU No. 21
Tahun 2003.

Standar internasional tersebut memberikan panduan lebih detail mengenai


pelaksanaan sistem pengawasan ketenagakerjan. Mulai dari penyediaan
sumber daya manusia, kelembagaan, tata cara dan pelaporan pengawasan
ketenagakerjaan. Hal ini menjadi sangat penting untuk memperkuat sistem
pengawasan ketenagakerjaan agar dapat melaksanakan pengawasan yang
lebih optimal dan dapat memberikan dampak positif bagi pekerja/buruh,
pengusaha dan negara dalam bentuk pembangunan yang berkualitas secara
berkelanjutan.
Pengawas Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2020 Tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 tahun2016
Tentang Tata Cara Pengawasan Ketenagakerjaan, diwajibkan menyusun
Rencana Kerja Pengawasan Ketenagakerjaan baik pada tingkat nasional,
unit dan individu. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Pengawasan
Ketenagakerjaan dimaksudkan sebagai acuan dan alat koordinasi dan
evaluasi bagi pelaksanaan program/kegiatan pengawasan ketenagakerjaan
dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Penyusunan Rencana Kerja (Renja)
bertujuan untuk mewujudkan sinergitas dan akselerasi pencapaian tujuan
(common goals) reformasi pengawasan ketenagakerjaan sebagaimana
tergambar dalam Rencana Strategis Kemnaker Tahun 2020 - 2024 dan visi
9 Lompatan Besar Kementerian Ketenagakerjaan

Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Unit ini merupakan kegiatan rutinan


disetiap tahunnya, dimana dalam event ini seluruh pengawas
ketenagakerjaan di di pertemukan dalam sebuah forum diskusi untuk
menyusun rencana kerja, kegiatan ini juga dihadiri oleh Pembina
Pengawas Ketenagakerjaan dari Kementerian, dan juga di hadiri oleh
narasumber dari instansi yang kinerjanya berkaitan dengan kegiatan
pengawasan ketenagakerjaan.

Tantangan : 1. Kurangnya jumlah Pengawas Ketenagakerjaan


2. Karena Pengawas Ketenagakerjaan yang sudah banyak yang hampir
memasuki purna tugas, jadi pengaruh usia ini menyebabkan kinerja
beberapa pengawas yang kurang maksimal.
3. Terkadang dibeberapa pegawai ini ada orientasi kerjanya yang sudah
tidak sesuai dengan aturan.
4. Masih ada di beberapa pegawai yang memiliki jiwa individualisme
sehingga untuk mencapai jiwa korsa dan menyatukan persepsi cukup
susah.
5. Karena wilayah kerja pengawasan ketenagakerjaan ini terbagi menjadi
3 wilayah yang berada di Kantor UPTD yang berbeda, ada yang di
Wilayah I di padang, Wilayah II di Payakumbuh, dan Wilayah III di
Sijunjung, persebaran kantor wilayah ini mengakibatkan sering
terjadinya Miss Communication.
6. Masih ada pegawai yang belum bertanggungjawab terhadap kerja

Tindakan 1. Memaksimalkan Unique Value saya.


Sebagai seorang pemimpin, saya memiliki unique value yang jadi
keunggulan saya. saya tidak akan membiarkan unique value tersebut
hilang. Akan diasah seiring dengan waktu agar tetap menonjol dan bisa
menjadi keahlian yang membantu Anda keluar dari masalah atau jalan
buntu.
2. Tetapkan tujuan untuk diri sendiri dan tim.
Tujuan yang tinggi namun realistis bisa menjadi motivasi sekaligus cara
menanggulangi berbagai tantangan yang dihadapi seorang pemimpin
seperti saya dan memastikan tujuan yang ditetapkan sesuai dengan
target kerja, serta memiliki strategi dan rencana yang nyata untuk
mencapai target tersebut bersama tim.
3. Berhubungan baik dengan semua pihak
Sebagai pemimpin sayan menjalin hubungan baik dengan berbagai
pihak. Di sinilah, kemahiran komunikasi secara vertikal dan horizontal
begitu berperan. Saya sanggup menjadi pendengar yang baik,
berempati, dan menyelesaikan masalah.
4. Menerapkan Servant Leadership
Dimana menempatkaan anggota dan kollega sebagai prioritas utama
dan berfokus pada membantu mereka mencapai potensi mereka.

Inovasi 1. Karena wilayah kerja yang berbeda, untuk meningkatkan efektif dan
efisiensi kinerja maka dilakukan pertembuan melalui zoom meeting,
pertemuan ini dilakukan minimal sekali sebulan.
2. Menyedikan Google Document untuk memudahkan pegawai meng
upload Rencana Kerja sehingga Kinerja dan Pengawas ini bisa ter-
kontrol denan baik.
3. mendorong inovasi dalam organisasi
Sebagai seorang pemimpin saya mendorong inovasi dalam organisasi
dengan mengembangkan budaya inovasi yang mendukung ide-ide baru
dan memotivasi karyawan untuk berpikir kreatif.
4. Mempromosikan pemikiran kreatif
Seorang pemimpin mempromosikan pemikiran kreatif dengan
membangun lingkungan yang mendukung kreativitas dan mengadopsi
metode-metode yang inovatif dalam pengambilan keputusan dan
perencanaan.
5. Memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan kepemimpinan.
Dengan memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan proses kerja,
meningkatkan efisiensi, dan menciptakan nilai tambah bagi setiap
individu maupun kelompok.

The Power Of 1. Menjaga Ekosistem Produktif,


Solution Saya selaku seorang pemimpin selalu menjaga ekosistem bekerja yang
produktif dan kondusif dengan ini diharapkan dapat meningkatkan
produktifitas anggota dan kollega kerja.
2. Mendelegasikan tugas dan pekerjaan kepada anggota dan kolega kerja
sehingga mereka merasa diberdayagunakan untuk sebuah kegiatan.
3. Memotivasi anggota dan kolega kerja untuk bisa bekerja cerdah
sehingga pekerjaan bisa dilakukan secara efektif dan efisien.
4. Memperkuat keselarasan dan kolaborasi tim.
Tim yang kuat akan memiliki kinerja yang jauh lebih baik. Memastikan
tiap anggota tim bekerja dengan selaras dan kompak. Selesaikan
konflik yang ada dengan cepat, dan tidak lupa untuk menunjukkan
apresiasi kepada tim Anda sebagai motivator yang bisa memperkuat
kolaborasi.

Anda mungkin juga menyukai