Makalah Gangguan Mood
Makalah Gangguan Mood
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Lokal A.2
Elsa 2240606082
Sentia Dani 2240606098
Rara 2240606130
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah "GANGGUAN MOOD (MOOD DISORDER).
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
ibu Nazwa Manurung, S.Psi.,M.Psi., Psikolog selaku dosen pengampuh mata kuliah Psikologi
Abnormal yang telah memberikan tugas terhadap kami. Dan kami juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi kami dan para pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian gangguan mood disorder.
2. Untuk mengetahui karakteristik gangguan mood disorder.
3. Untuk mengetahui tipe gangguan mood disorder.
4. Untuk mengetahui perspektif teoritis gangguan mood disorder.
5. Untuk mengetahui penanganan gangguan mood disorder.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.3 Tipe Gangguan Mood Disorder
1. Depresi Mayor
Gangguan suasana hati (mood) atau gangguan mental yang terjadi karena situasi
atau peristiwa traumatis. Depresi mayor meliputi serangkaian gejala
ketidakmampuan atau ketidakberdayaan anda yang ditandai dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Sulit berkonsentrasi
b. Sulit mengambil keputusan dan sering gelisah
c. Berfikir tentang kematian atau ingin bunuh diri
d. Kehilangan minat untuk mengerjakan aktivitas sekalipun aktivitas
tersebut menyenangkan
e. Mengalami gangguan tidur, misalnya sulit tidur atau sebaliknya anda
lebih banyak tidur
f. Kehilangan tenaga, misalnya mengalami kelesuan, keletihan, dan mudah
sekali kehilangan energi
g. Kehilangan nafsu makan
2. Depresi Kronis
Ketika mengalami depresi kronis, kita tetap bisa menjalankan aktivitas seperti
bekerja, bersosialisasi, dan kegiatan lainnya meskipun dalam keadaan semangat
yang rendah. Itulah sebabnya depresi kronis kadang-kadang sulit identifikasi
karena kita sendiri mungkin tidak tahu atau tidak merasa bahwa kita sedang
mengalami depresi kronis. Untuk mengetahui apakah anda mengalami depresi
kronis, beberapa gejala berikut ini merupakan ciri-cirinya, yaitu:
a. Kelelahan
b. Pesimis
c. Perasaan bersalah yang berlebihan
d. Mudah marah
e. Mudah tersinggung
f. Lebih sensitif
g. Perasaan tidak berharga
7
3. Manik Depresi (depresi bipolar)
Manik Depresi (depresi bipolar) adalah keadaan suasana hati anda yang berubah-
ubah secara cepat antara depresi dan mania. Peningkatan suasana hati ini disebut
mania. Manik depresi disebut depresi bipolar atau gangguan bipolar karena anda
mengalami kedua kutub suasana hati, yakni depresi (peralihan sedih yang
mendalam) dan mania (gembira yang berlebihan) silih berganti. Kadang-kadang
pergantian suasana hati anda terjadi begitu cepat sehingga hanya dalam waktu
sekejap, anda sudah kembali ke suasana hati yang normal.
Untuk mengetahui apakah anda menderita manik depresi (gangguan bipolar)
dapat dilihat dari beberapa ciri berikut ini :
a. Eksterm Mania Ringan
1. Kegembiraan yang berlebihan
2. Reaksi berlebihan terhadap hal-hal kecil
3. Tidak memperhitungkan resiko bahaya tindakannya
8
2. Pendekatan Psikodinamika
Fokus pada konflik internal dan dinamika psikologis yang mungkin menjadi
penyebab gangguan mood, seperti konflik batin, pertahanan ego, dan
pengalaman masa kanak-kanak.
3. Pendekatan Kognitif
Memerhatikan peran pola pikir dan persepsi yang salah terhadap diri sendiri,
dunia, dan masa depan. Kognisi yang negatif dapat berkontribusi pada
pengembangan dan pemeliharaan Gangguan Mood.
4. Pendekatan Behavioral
Berkaitan dengan pola perilaku yang mungkin muncul sebagai respons terhadap
lingkungan atau peristiwa tertentu. Terapi perilaku kadang digunakan untuk
mengubah pola perilaku yang tidak sehat.
5. Pendekatan Sosial
Menyoroti faktor-faktor sosial, seperti dukungan sosial, stres hidup, dan
lingkungan sekitar yang dapat memengaruhi perkembangan gangguan mood.
9
c. Antipsikotik seperti aripiprazole, untuk penderita bipolar disorder yang
mengalami fase mania atau episode campuran (mania dan depresi secara
bersamaan).
2. Psikoterapi
Pasien dengan mood disorder mungkin perlu menjalani psikoterapi (terapi
bicara) atau konseling guna mengatasi kondisinya. Beberapa bentuk psikoterapi
yang umum dilakukan, yaitu terapi perilaku kognitif cognitive-behavioral
therapy (CBT) dan terapi interpersonal. Pada terapi mood disorder ini, psikiater
akan membantu mengubah pandangan Anda yang menyimpang mengenai diri
atau lingkungan sekitar. Terapi ini juga membantu meningkatkan hubungan
interpersonal serta mengidentifikasi dan menghindari berbagai pemicu stres.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gangguan Mood Disorder merupakan perubahan suasana hati pada diri seseorang yang
terjadi karena situasi/kondisi yang sedang dialami, bisa datang secara tiba-tiba dalam
kejadian yang tak terduga. Gangguan ini dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari
individu, termasuk hubungan sosial, pekerjaan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Penanganan yang tepat termasuk terapi dan pengobatan, dapat membantu individu
dalam mengelola gangguan mood disorder dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
3.2 Saran
Diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut dan membantu dalam memahami
serta mengatasi gangguan mood disorder.
11
DAFTAR PUSTAKA
12