Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Hakikat Guru
Dosen Pengampu: Dr. H. Yudo Dwiyono, M.Si

Di susun oleh Kelompok: 2


PGSD E 2023

Nurlasmi : 2305116155
Alya : 2305116139
Ferdin : 2305116162

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Rahmat dan
keberkahan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat Guru” dapat
kami selesaikan dengan baik. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada rekan-
rekan dari kelompok dua yang telah bekerja sama dan berkontribusi menyelesaikan
makalah ini tepat waktu. Pembuatan makalah ini bertujuan agar menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami menyadari


masih banyak kekurangan dan kesalahan pada makalah ini. Kami sangat terbuka
dan menerima kritik dan saran pembaca untuk penulis yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, 21 Februari 2024

Kelompok 2

II
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ..................................................................................................................
Kata Pengantar ....................................................................................................................
Daftar Isi ..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................
1.3 Tujuan ....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Guru......................................................................................................
2.2 Syarat-Syarat Menjadi Guru...................................................................................
2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Guru .........................................................................
2.4 Peran Seorang Guru ...............................................................................................
2.5 Hak dan Kewajiban Seorang Guru .......................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menjadi seorang guru merupakan hal tidak mudah untuk dilakukan.


Banyak padangan luar yang menganggap bahwa mengajar adalah hal sepele
yang hanya mengandalkan kemampuan dalam memahami materi dan
berbicara. Tetapi jauh dari pada itu, menjadi seorang guru pada dasarnya
membutuhkan kemampuan dalam mengontrol diri dan juga orang lain. Dalam
Safitri (2019) setidaknya ada empat pokok minimal terkait dengan tugas dan
tanggung jawab guru dalam kegiatan belajar mengajar yaitu: 1) menguasai
bahan pengajaran, 2) merencanakan program belajar-mengajar, 3)
melaksanakan, memimpin, dan mengelola proses belajar-mengajar, dan 4)
menilai dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar.
Jika dilihat secara umum, memang tak sedikit dijumpai guru-guru yang
belum memahami betul posisi dan kedudukannya sebagai seorang guru.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Ketidakpaham akan profesinya lah yang
menjadikan seorang guru terkesan tidak menyadari kedudukannya. Dalam
suatu profesi keguruan ada beberapa kompetensi yang harus dikuasai.
Kompetensi yang dimaksud yaitu merujuk pada suatu kemampuan,
kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhi syarat menurut ketentuan
hukum (Syah, 2009) dalam Zulhapiz (2013).
Dalam profesi keguruan memang diperlukan keahlian khusus dan juga
keseriusan di dalamnya. Sebagai seorang guru, terlebih dulu kita harus
memahami seluk beluk dari profesi yang akan kita emban. Dan pada tulisan
ini akan dijabarkan mengenai apa saja yang perlu dilakukan oleh seorang
guru untuk dapat mengembangkan dirinya agar lebih memahami hakikat dari
profesi keguruan agar menjadi seorang guru yang profesional.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian guru?
2. Apa saja syarat-syarat menjadi guru?

1
3. Apa tugas dan tanggung jawab guru?
4. Apa saja peran seorang guru?
5. Apa saja hak dan kewajiban guru?
1.3 Tujuan
1. Untuk engetahui pengertian profesi guru
2. Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat menjadi guru
3. Untuk mengetahui apa tugas dan tanggung jawab guru
4. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi peran seorang guru
5. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi hak dan kewajiban guru

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Guru


Kata "Guru" terkadang ditengah-tengah masyarakat merupakan akronim dari
orang yang di "gugu" dan di "tiru" yaitu orang yang selalu dapat ditaati dan diikuti
(Yamin dan Maisah, 2010: 88). Dalam hal ini guru adalah orang yang memberikan
ilmu pengetahuan kepada orang lain yang melaksanakan pendidikan dan
pembelajaran ditempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal,
tetapi bisa juga di masjid, di rumah dan sebagainya (Djamarah, 2005: 31).
Purwanto (1995: 138) menegaskan bahwa semua orang yang pernah
memberikan suatu ilmu atau kepandaian tertentu kepada seseorang atau sekelompok
orang dapat disebut "guru", misalnya guru silat, guru mengaji, guru menjahit dan
sebagainya. Hal ini senada djielaskan Pidarta (1997: 264) bahwa guru adalah semua
orang yang berkewajiban membina anak-anak. Dalam perspektif tradisional
pengertian guru dijelaskan Roestiyah yaitu guru adalah seorang yang berdiri di
depan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan (Nurdin dan Usman, 2002: 7).
Namun saat ini terjadi perluasan makna guru dari hanya sekadar penyampai ilmu
pengetahuan kepada hal-hal yang lebih manusiawi sebagaimana dijelaskan Uno yang
dikutip Aditya dan Wulandari (2011: 28) bahwa guru adalah orang dewasa yang
secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta
didik. Oleh karena itu, guru memiliki peran kunci dalam peningkatan mutu
pendidikan dan mereka berada di titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan
yang diarahkan pada perubahan-perubahan kualitatif.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dijelaskan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Hal ini sejalan dengan penjelasan Pidarta (1997: 265) bahwa
guru dan dosen adalah pejabat professional sebab mereka diberi tunjangan
professional.
Usman (2002: 5) menegaskan bahwa guru merupakan jabatan atau profesi yang
memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang

3
tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru.
Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut
sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai
guru profesional yang harus menguasai seluk-beluk pendidikan dan pengajaran
dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya.
Wiyani (2015:27-28) mengumpulkan pendapat para ahli terkait dengan
pengertian guru sebagai berikut.
1. Ahmad Tafsir: guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
berlangsungnya proses pertumbuhan dan perkembangan potensi peserta didik,
baik potensi kognitif maupun potensi psikomotorik.
2. Imam Barnadib: guru adalah setiap orang yang dengan sengaja memengaruhi
orang lain untuk mencapai kedewasaan.
3. Ahmad D. Marimba: guru adalah orang yang memikul tanggung jawab untuk
mendidik, yaitu manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya
bertanggung jawab terhadap pendidikan si terdidik.
4. Hadari Nawawi: guru adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan
pelajaran di kelas atau di sekolah.
5. Ahmad Janan Asifuddin: guru adalah orang yang mengajar dan
mentransformasikan ilmu serta menanamkan nilai-nilai terhadap peserta didik.
6. Sutari Imam Barnadib: guru adalah setiap orang yang sengaja memengaruhi
orang lain untuk mencapai kedewasaannya.
7. Zakiah Daradjat: guru secara implisit telah merelakan dirinya menerima dan
memikul tanggung jawab pendidikan yang dipikulkan di pundak para orang tua.
Sebutan guru dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
mencakup: (1) guru itu sendiri, baik guru kelas, guru bidang studi, maupun guru
bimbingan dan konseling atau guru bimbingan karir, (2) guru dengan tugas
tambahan sebagai kepala sekolah, dan (3) guru dalam jabatan pengawas.
Dari pemaparan di atas maka dapatlah dimaknai bahwa guru adalah semua
orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina
anak didik, baik secara individual maupun secara klasikal, di sekolah maupun di luar
sekolah. Dalam penjelasan tersebut terkandung makna bahwa guru merupakan
tenaga professional yang memiliki tugas-tugas professional dalam pendidikan dan
pembelajaran.

4
2.2 Syarat-Syarat Menjadi Guru
Untuk melakukan peranan dan tanggung jawabnya, guru memerlukan
syarat-syarat tertentu. Adapun syarat-syarat menjadi guru itu dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok.
A. Persyaratan administratif
Administrasi menurut KKBI adalah usaha dan kegiatan yang meliputi
penetapan tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan
organisasi, usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
kebijakan untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pemerintah, kegitan kantor dan tata usaha
Persyaratan administarsi guru secara umum yaitu:
1. Seseorang yang ingin menjadi guru harus jelas status
kewarganegaraannya (Warga NegaraIndonesia atau Asing).
2. Berkelakuan baik, Budi pekerti sangat penting baik dalam proses
pembentukan watak para murid.
3. Mengajukan permohonan untuk menjadi seorang guru.
4. Umur (Sekurang-kurangnya 18 Tahun).
B. Persyaratan Teknis
Teknis merupakan sebuah aturan, norma ataupun persyaratan yang
umumnya dalam bentuk sebuah dokumen formal yangg menciptakan suatu
kriteria, metode, proses dan praktik.
1. Guru memiliki ijazah yang dimaksud ijazah disini adalah ijazah dapat
memberi wewenang untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru di suatu
sekolah tertentu.
2. Pendidikan guru yang disesuaikan dengan tingkatan Lembaga Pendidikan,
jurusan, program studi, tempat mengajar, dan mata Pelajaran yang diajarkan.
3. Termapil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-
cita memajukan Pendidikan.
C. Persyaratan Psikis
Sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan bertindak, mampu mengendalikan
emosi, sabar,ramah dan sopan, memiliki jiwa jiwa kepemimpinan, konsekwen
dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian,

5
bersifat pragmatis dan realistis,memiliki pandangan yang mendasar dan filosofis,
mematuhi norma dan nilai yang berlakuserta memiliki semangat membangun.
D. Persyaratan Fisik
Fisik dalam bahasa inggris “Body” adalah sebutan yang berarti sesuatu wujud dan
dapat terlihat oleh kasat mata.Persyaratan fisik seorang guru antara lain:
 Harus sehat aspek jasmani, artinya berbadan sehat, tidak cacat tubuh yang
dapatmengganggu pekerjaannya, tidak buta warna, bagus pendengarannya.
kesehatan jasmanimerupakan salah satu syarat penting dalam setiap pekerjaan
 Berpenampilan rapi, wangi, bersih dan berwibawa, termasuk bagaimana cara
berpakaianseorang guru. karena disebabkan posisi guru termasuk trend center
kegiatan pembelajaran,sehingga memungkinkan untuk dilihat/diamati bahkan
dinilai oleh para peserta didiknya.

Menurut Oemar Hamalik yang dikutip bukunnya oleh Ngainun Naim ada beberapa
persyaratan untuk menjadi seorang guru, yaitu:.
a. Harus memiliki bakat seorang guru
b. Harus memiliki keahlian seorang guru.
c. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasid.
d. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luase.
e. Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila dan
f. Guru adalah seorang seorang warga Negara yang baik.
2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Guru
Tugas dan tanggung jawab seorang guru diantaranya adalah menciptakan suasana
atau iklim proses pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar
dengan baik dan semangat. Tugas seorang guru itu mencakup beberapa hal, yaitu
sebagai berikut: guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam
bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan, dan
bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan
melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan
kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan
pada siswa.
Peters dikutip Sudjana (2002:15), Menyebutkan tugas dan tanggung jawab guru,
yaitu:

6
(a) Guru sebagai pengajar
(b) Guru sebagai pembimbing,
(c) guru sebagai administrator.
Ketiga tugas guru di atas merupakan tugas pokok profesi guru. Dimana guru
sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan
melaksanakan pengajaran. Guru sebagai pembimbing memberi tekanan kepada
tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang
dihadapinya. Sedangkan guru sebagai administrator kelas pada hakikatnya
merupakan jalinan antara pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya.
Tanggung jawab guru menurut Hamalik (2004: 127), yaitu sebagai berikut:
 Guru harus menuntut murid-murid belajar. Tanggung jawab guru yang
terpenting adalah merencanakan dan menuntut murid-murid melakukan
kegiatan-kegiatan belajar guru mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
diinginkan.
 Turut serta membina kurikulum sekolah. Sesungguhnya guru merupakan
seorang key person yang paling mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang
sesuai dengan tingkat perkembangan murid.
 Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak dan jasmaniah).
Memompakan pengetahuan kepada murid kiranya bukan pekerjaan yang sulit.
Tetapi membina siswa agar menjadi manusia berwatak (berkarakter) sudah pasti
bukan pekerjaan yang mudah. Mengembangkan watak dan kepribadiannya,
sehingga mereka memiliki kebiasaan, sikap, cita-cita, berpikir dan berbuat,
berani dan bertanggung jawab, ramah dan mau bekerja sama, bertindak atas
dasar nilai-nilai moral yang tinggi, semuanya menjadi tanggungjawab guru.
 Memberikan bimbingan kepada murid. Bimbingan kepada murid agar mereka
mampu mengenal dirinya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mampu
menghadapi kenyataan dan memiliki stamina emosional yang baik, sangat
diperlukan.
 Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian
atas kemajuan belajar.
 Menyelenggarakan penelitian. Sebagai seorang yang bergerak dalam bidang
keilmuan (scientist) bidang pendidikan maka ia harus senantiasa memperbaiki
cara bekerjanya.

7
 Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif. Guru tidak mungkin melaksanakan
pekerjaannya secara efektif, jikalau guru tidak mengenal masyarakat seutuhnya
dan secara lengkap.
 Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila. Pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa yang mendasari sendi-sendi hidup dan kehidupan
nasional, baik individu maupun masyarakat kecil sampai dengan kelompok
sosial yang terbesar termasuk sekolah.
 Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan
perdamaian dunia. Guru bertanggung jawab untuk mempersiapkan siswa
menjadi warga negara yang baik. Pengertian yang baik adalah antara lain
memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.
 Turut menyukseskan pembangunan. Pembangunan adalah cara yang paling
tepat guna membawa masyarakat ke arah kesejahteraan dan kemakmuran
bangsa. Pembangunan itu meliputi pembangunan dalam bidang mental spiritual
dan bidang materil
Wijaya dkk (1994:9), menyebutkan beberapa tanggung jawab yang memerlukan
sejumlah kemampuan yang lebih khusus dari seorang guru, yaitu:
1. Tanggung jawab moral adalah setiap guru harus memiliki kemampuan
menghayati perilaku dan etika yang sesuai dengan moral Pancasila dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tanggung jawab dalam bidang pendidikan di sekolah adalah setiap guru harus
menguasai cara belajar-mengajar yang efektif, mampu membuat satuan
pelajaran, mampu dan memahami kurikulum dengan baik, mampu mengajar
dikelas, mampu menjadi model bagi siswa, mampu memberikan nasihat,
menguasai teknik-teknik pemberian bimbingan dan layanan, mampu membuat
dan melaksanakan evaluasi dan lain-lain.
3. Tanggung jawab guru dalam bidang kemasyarakatan adalah turut serta
menyukseskan pembangunan dalam bidang kemasyarakatan, untuk itu guru
harus mampu membimbing, mengabdi kepada dan melayani masyarakat
4. Tanggung jawab guru dalam bidang keilmuan, yaitu guru selaku keilmuan
bertanggung jawab dan turut serta memajukan ilmu, terutama ilmu yang telah
menjadi spesialisasinya dengan melaksanakan penelitian dan pengembangan.
2.4 Peran Seorang Guru

8
Perkembangan terbaru terhadap pandangan mengenai belajar mengajar
menuntut guru untuk meningkatkan kompetensi dan perannya. Karena
seyogyanya proses belajar mengajar serta hasil belajar mengajar siswa
sebagian besar ditentukan oleh seberapa besar peran dan kompetensi seorang
guru. Walaupun dunia terus mengalami perkembangan sehingga banyak hal
yang bisa digantikan oleh mesin ataupun robot, namun beberapa peran guru di
berikut ini tidak bisa digantikan oleh apapun.
1. Motivator
Seorang guru harus bisa menjadi motivator bagi para peserta didiknya.
Guru harus bisa mendorong mereka untuk lebih semangat dan lebih aktif
belajar.
2. Fasilitator
Kedua guru harus mampu berperan sebagai fasilitator. Fasilitator yang
dimaksud yaitu guru harus bisa memberikan fasilitas-fasilitas ataupun
kemudahan untuk proses belajar mengajar.
3. Mediator
Peran guru sebagai mediator membuat guru harus memiliki pemahaman
dan pengetahuan yang cukup luas seputar media pendidikan karena saat ini
media merupakan alat untuk menunjang proses belajar mengajar agar lebih
efektif.
4. Pengelola Kelas
Peran guru sebagai pengelola kelas menuntut para guru untuk bisa
mengelola kelas dan lingkungan sekolah agar kegiatan belajar mengajar
bisa lebih terfokus ke tujuan-tujuan pendidikan. Lingkungan belajar yang
baik adalah lingkungan belajar yang bisa merangsang dan menantang para
peserta didik untuk lebih giat belajar sekaligus mampu memberikan rasa
aman selama proses belajar mengajar.Kualitas dan juga kuantitas Belajar
siswa juga ditentukan oleh beberapa faktor lain seperti hubungan pribadi
guru dengan siswa saat di dalam kelas, suasana kelas dan kondisi umum
lainnya.
5. Demonstrator

9
Sebagai seorang pengajar sekaligus demonstrator, guru harus menguasai
materi pelajaran yang hendak diajarkan serta berupaya untuk
mengembangkan sekaligus meningkatkan kemampuan diri. Dengan bekal
kemampuan baru dan pengetahuan yang diasah secara terus-menerus,
peran guru sebagai demonstrator diharapkan mampu mengajar para siswa
secara didaktis agar apa yang disampaikan dapat benar-benar dimiliki oleh
para siswa.
6. Inspirator
Peran guru sebagai inspirator adalah memberi inspirasi untuk kemajuan
belajar para peserta didik. Karena persoalan seputar belajar adalah masalah
pokok siswa, maka guru harus bisa memberi petunjuk pada siswa
bagaimana cara belajar yang lebih baik.
7. Mentor
Sebagai seorang mentor guru sudah seharusnya bisa menjadi rekan belajar
bagi para siswanya. Guru harus bisa memberi arahan dan juga bimbingan
pada para siswa dan tidak bersikap otoriter atau selalu mendikte peserta
didik supaya bisa melakukan apapun keinginannya.
8. Pemantik Kreativitas dan Imajinasi
Pendidikan di era sekarang harus bersifat lebih fleksibel dan tidak kaku
atau berpusat pada guru saja. Seorang guru dituntut agar bisa mendesain
sebuah proses pembelajaran yang menyenangkan dan aktif untuk para
peserta didik.
9. Pengembang Kerja Tim
Kolaborasi adalah keterampilan yang harus dikuasai oleh para siswa di era
ini. Guru harus bisa melatih siswa untuk dapat berkolaborasi dengan pihak
lain serta menanamkan nilai-nilai positif pada karakter siswanya.
10. Empati Sosial
Seorang guru harus dapat menunjukkan empati pada peserta didiknya. Hal
ini adalah salah satu yang tidak bisa digantikan oleh apapun karena empati
guru merupakan penghargaan terhadap sisi kemanusiaan peserta didik.
2.5 Hak dan Kewajiban Seorang Guru

10
Hak dan kewajiban seorang guru sudah diatur semua dalam peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan pendidikan, yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen.
Agar lebih jelas, berikut rincian hak dan kewajiban guru sebagai tenaga
pendidikan di Indonesia. Hak dan Kewajiban Guru Berdasarkan Undang-Undang.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
hak dan kewajiban guru terdapat pada Pasal 39 hingga Pasal 44, antara lain:
A. Hak guru
Adapun hak guru dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 39 hingga
Pasal 44, antara lain:
1. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.
2. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
3. Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan
berdasarkan latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan, dan
prestasi kerja dalam bidang pendidikan, pembinaan karier sesuai dengan
tuntutan pengembangan kualitas.
4. Berhak mendapatkan sertifikasi pendidik.
5. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual.
6. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
Selain Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, hak dan kewajiban guru juga
diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
tepatnya tercantum pada Pasal 14 ayat 1 untuk hak guru, serta Pasal 20 untuk
kewajiban guru.
Berikut hak-hak yang harus diterima guru dalam menjalankan tugas
keprofesionalannya sebagai tenaga pendidik berdasarkan Pasal 14 ayat 1.
1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial.
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja.
3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual.

11
4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
5. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk
menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.
6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik
7. Sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-
undangan.
8. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan
tugas.
9. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
10. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan
pendidikan.
11. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualifikasi akademik dan kompetensi.
12. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.
B. Kewajiban guru
Adapun kewajiban yang harus dilakukan guru menurut Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 yang tercantum dalam Pasal 39 hingga Pasal 44 antara
lain:
1. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, dan
melakukan pembimbingan dan pelatihan. Harus memiliki kualifikasi
minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
2. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis.
3. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
4. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Kewajiban guru juga tercantum dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 Pasal 20, antara lain:
1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang

12
bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika. Memelihara dan memupuk persatuan
dan kesatuan bangsa.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevalusi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan menengah. Seorang guru mempunyai
nilai-nilai yang atau tenaga kependidikan dalam rangka melaksanakan
tugasnya, tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas
kemasyarakatan, apabila diutarakan sekaligus merupakan pengetahuan,
pilihan hidup dan praktek komunikasi. Jadi walaupun pengutaraannya
berbeda namanya, oleh karena dipandang dari sudut guru dan dan sudut
siswa, namun yang diberikan itu adalah nilai yang sama, maka
pendidikan tenaga kependidikan pada umumnya dan guru pada
khususnya sebagai pembinaan prajabatan, bertitik berat sekaligus dan
sama beratnya pada tiga hal, yaitu melatih mahasiswa, calon guru atau
calon tenaga kependidikan untuk mampu menjadi guru atau tenaga
kependidikan yang baik, khususnya dalam hal ini untuk mampu bagi
yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas profesional.
Tidak mungkin seseorang dapat dianggap sebagai guru atau tenaga
kependidikan yang baik di satu bidang pengetahuan kalau dia tidak
menguasai pengetahuan itu dengan baik. Ini bukan berarti bahwa
seseorang yang menguasai ilmu pengetahuan dengan baik dapat menjadi
guru yang baik, oleh karena biar bagaimanapun mengajar adalah seni.
Tetapi sebaliknya biar bagaimanapun mahirnya orang menguasai seni

14
mengajar (art of teaching), selama ia tidak punya sesuatu yang akan
diajarkannya tentu ia tidak akan pantas dianggap menjadi guru.
3.2 Saran
Diharapkan setiap guru maupun calon guru khususnya guru PGSD
memahami betul mengenai hakikat guru termasuk tanggung jawab,
peran, tugas guru dan lain sebagianya mengingat untuk meningkatkan
SDM dan juga kualitas pendidikan di Indonesia perlukan guru yang
profesional.

DAFTAR PUSTAKA

15
Alamsyah, Y. A. (2016). Expert teacher (membedah syarat-syarat untuk menjadi guru
ahli atau expert teacher) 24. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 3(1), hlm
27.
Kamal, M. (2019). Guru: Suatu Kajian Teoritis dan Praktis. 12, 1–50.
Razi, M. F. (2022). Peran, Hak dan Kewajiban Guru. 7823–7830.
https://www.google.com/url?q=https://osf.io/e2fpy/download&sa=U&sqi=2&ved=2
ahUKEwj2r5an-
qeEAxXy4TgGHaUdBj0QFnoECBsQAQ&usg=AOvVaw3k2nDxLN-
Jq5gbqh7lto0k
Sanjani, M. A. (2020). Tugas dan Peran Guru dalam Proses Peningkatan Belajar
Mengajar. Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan, 6, 36–38. https://www.google.com/url?
q=https://osf.io/e2fpy/download&sa=U&sqi=2&ved=2ahUKEwj2r5an-
qeEAxXy4TgGHaUdBj0QFnoECBsQAQ&usg=AOvVaw3k2nDxLN-
Jq5gbqh7lto0k

16

Anda mungkin juga menyukai