Oleh Kelompok 5:
Rachma Julianty Putri : F1061191008
Dwi Alfito Novanda : F1061191009
Tri Indri Yani : F1061191032
Oleh Kelompok 5:
Rachma Julianty Putri : F1061191008
Dwi Alfito Novanda : F1061191009
Tri Indri Yani : F1061191032
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah……………………………………….. 1
D. Manfaat Makalah…………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………. 3
A. Pengertian Guru Menurut Para Ahli………………................……. 3
B. Definisi Profesional Menurut Para Ahli…………….......…..……... 4
C. Definisi Guru Profesional……………………….............…………. 4
D. Pengertian Profesi Pendidikan Guru …………………………........ 5
E. Syarat-syarat Menjadi Guru Profesional………….………………. 5
BAB III PENUTUP…………………………………………....……….. 8
A. Kesimpulan………………………………………………………… 8
B. Saran……………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya disampaikan oleh seorang guru. Mulai dari
lingkungan keluarga, orang tua adalah guru pertama bagi anak. Orang tua
mengajarkan cara berjalan, cara makan, dan lain-lain, merupakan
pengetahuan pertama anak yang didapatkannya dari orang tua. Kemudian
ketika anak sudah mulai menginjak umur untuk bersekolah, anak mulai
mendapatkan pengetahuannya dari seorang guru.
Pada tahap usia anak mulai menginjak bangku sekolah, anak akan
mempelajari dan meniru segala sesuatu yang diajarkannya baik melalui
pancaindra dalam proses pembelajaran mencari pengetahuan. Sehingga,
peran guru sangat mempengaruhi dalam mengendalikan proses
pembelajaran mencari pengetahuan bagi si anak.
Berdasarkan latar belakang diatas, kami mengangkaf makalah dengan
judul "Menjadi Guru Profesional dan Profesi Pendidikan Guru".
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari guru profesional?
2. Apa pengertian dari profesi pendidikan guru?
3. Apa saja syarat menjadi guru profesional?
4. Apa hubungan menjadi guru profesional dengan profesi pendidikan
guru?
C. Tujuan
Makalah mengenai Menjadi Guru Profesional dan Profesi Pendidkan
Guru ini memiliki beberapa tujuan dalam penulisan ini berdasarkan latar
belakang dan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya.
Adapun beberapa tujuan dalam penulisan makalah Menjadi Guru
Profesinal dan Profesi Pendidikan Guru yaitu :
1
1. Mengetahui dan memahami pengertian guru profesional.
2. Mengetahui pengertian profesi pendidikan guru.
3. Mengetahui syarat menjadi guru profesional
4. Mengetahui hubungan menjadi guru profesional dan profesi
pendidikan guru.
D. Manfaat
Makalah yang ditulis mengenai gagasan penulis tentang Menjadi Guru
Profesional dan Profesi Pendidikan Guru ini diharapkan mampu
memberikan manfaat bagi khazanah ilmu pengetahuan dan dapat
memberikan dampak bagi dunia Pendidikan terutama bagi seorang
pendidik. Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para penuntut
ilmu untuk lebih mendalami pemahaman mengenai dunia pendidikan.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
B. Definisi Profesional Menurut Para Ahli
1) Hamalik (2004: 118-119)
Pekerjaan guru adalah suatu profesi tersendiri, pekerjaan ini tidak dapat
dikerjakan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai
seorang guru. Banyak yang pandai berbicara tertentu, namun orang itu
belum dapat disebut sebagai seorang guru.
2) Menurut Sudjana (2008: 13)
pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat
dilakukan oleh mereka yang secara khusus disiapkan untuk itu dan bukan
pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat atau tidak
memperoleh pekerjaan lainnya.
3) Ali (1992: 23)
keahlian atau kemampuan profesional tidak mesti harus diperoleh dari
jenjang pendidikan, tetapi bisa saja seseorang yang secara tekun
mempelajari dan melatih diri dalam suatu bidang tertentu menjadi
profesional. Hanya saja menurutnya, profesi yang disandang melalui
jenjang pendidikan akan memperoleh pengakuan yang bersifat formal
maupun informal, sedangkan yang diperoleh dari selain pendidikan
formal pada umumnya hanya akan mendapat pengakuan yang bersifat
informal saja.
4) Prayudi A, (1979)
istilah profesional dapat diartikan pula sebagai: “usaha untuk
menjalankan salah satu profesi berdasarkan keahlian dan keterampilan
yang dimiliki seseorang dan berdasarkan profesi itulah seseorang
mendapatkan suatu imbalan pembayaran berdasarkan standar
profesinya".
4
keahlian dan keterampilan yang dimiliki pendidik serta dianggap layak
karena telah mempersiapkan keahliannya secara khusus terutama menjadi
seorang guru.
D. Pengertian Profesi Pendidikan Guru
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Sehingga, profesi pendidikan guru adalah
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap pengetahuan
terutama dalam hal pendidikan guru. Guru profesional dapat dikatakan
profesional apabila telah memahami, menguasai, dan telah melalui pelatihan
yang khusus mengenai profesi pendidikan guru.
5
pendidikan, terutama terhadap kebutuhan dan perkembangan peserta
didik agar kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan berhasil guna.
2) Kompetensi Personal
Kompetensi personal adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
dan berakhlak mulia. (SNP, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir b). Artinya
guru memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi
sumber inspirasi bagi siswa. Dengan kata lain, guru harus memiliki
kepribadian yang patut diteladani, sehingga mampu melaksanakan tri-
pusat yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantoro, yaitu Ing Ngarso
Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. (di depan
guru memberi teladan/contoh, di tengah memberikan karsa, dan di
belakang memberikan dorongan! motivasi).
3) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP, penjelasan Pasal 28
ayat 3 butir c). Artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas
berkenaan dengan bidang studi yang akan diajarkan serta penguasaan
didaktik metodik dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoretis,
mampu memilih model, strategi, dan metode yang tepat serta mampu
menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Guru pun harus memiliki
pengetahuan luas tentang kurikulum, dan landasan kependidikan.
4) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dan
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali
peserta didik, dan masyarakat sekitar. (Standar Nasional Pendidikan,
penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d).
6
Artinya ia menunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan
murid-muridnya maupun dengan sesama teman guru, dengan kepala
sekolah bahkan dengan masyarakat luas.
7
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Guru profesional adalah pendidik atau orang dewasa yang beranggung
jawab memberikan bimbingan atau pengarahan kepada siswa berdasarkan
keahlian dan keterampilan yang dimiliki pendidik serta dianggap layak
karena telah mempersiapkan keahliannya secara khusus terutama
menjadi seorang guru.
2. Profesi pendidikan guru adalah pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap pengetahuan terutama dalam hal
pendidikan guru.
3. Syarat menjadi guru profesional apabila telah memenuhi 4 kompetensi.
Yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial.
4. Guru profesional dapat dikatakan profesional apabila telah memahami,
menguasai, dan telah melalui pelatihan yang khusus mengenai profesi
pendidikan guru.
B. Saran
Mempelajari profesi pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan
khususnya dalam dunia pendidikan, karena profesi pendidkan membantu
kita untuk menjadi pendidik yang baik dan profesional dalam mendidik
generasi bangsa yang unggul, cerdas, dan berakhlak mulia.
8
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Mu’mur Jamal. 2013. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan
Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.