Anda di halaman 1dari 12

PEMAHAMAN KETEPATAN LOKASI,

PROSEDUR DAN PASIEN

DOSEN PENGAMPU: AZWALDI, APP.,M.Kes

DISUSUN OLEH:

Veni Guhasmelanti (PO7120123003) Allea Sandra Lestari (PO7120123033)


Rido Abdiansyah (PO7120123010) Maura Salwa Allysa (PO7120123034)
Cahya Alisha Humayra (PO7120123011) Aisyah Amanda (PO7120123035)
Jiriansyah (PO7120123015) Dhea Cindy Mayang Sari (PO7120123036)
Sekar Ayu Dwi Novilla (PO7120123018) Nanda Fitri Gracella (PO7120123037)
Fatima Ayuningtias Azzahra (PO7120123019) Tri Bhakti Prasetyo (PO7120123039)
Rindi Antika (PO7120123021) Zhahrina Awaliyah Haz (PO7120123041)
Aldi Licu Jupiter (PO7120123022) Dalilah Tsabita Hafizo (PO7120123044)
Nasha Tri Destiana (PO7120123026) Fitri (PO7120123045)
Intan Nuraini (PO7120123029) Mutiara Lestari (PO7120123046)
Dwi Nurul Novelika (PO7120123030) Erie Sanzana (PO7120123049)
Deni Carles (PO7120123031) Anggelina (PO7120123051)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt atas segala rahmat-Nya sehingga
Makalah dengan judul “PEMAHAMAN KETEPATAN LOKASI PROSEDUR DAN
PASIEN” dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa untuk mengucapkan terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan, diharapkan lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai penyusun, terdapat kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan Makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Palembang, Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
2.1 Sasaran Keselamatan Pasien .................................................................................... 3
2.2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien .......................................................................... 3
2.3 Sasaran Keselamatan Pasien: Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, dan Pasien ................. 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 7
3.2 Saran ........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan pasien merupakan 1nvasi yang bertujuan untuk memberikan asuhan


terhadap pasien secara aman sebagai 1nvas mencegah kejadian yang tidak diinginkan
(Kemenkes, 2011). Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah
pasien dan staf rumah sakit yang cukup besar, merupakan hal yang berfotensi
terjadinya kesalahan dalam proses pemberian pelayanan kesehatan berupa kesalahan
diagnosis, pengobatan, perawatan, serta kesalahan 1nvasi lainnya sehingga berbagai
kesalahan yang terjadi mengakibatkan insiden keselamatan pasien.

Keselamatan pasien merupakan prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, yang


terdiri dari asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya, serta implementasi 1nvasi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melakukan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Standar
keselamatan pasien yang telah ditetapkan pada tahun 2017, yang meliputi tujuh standar
keselamatan pasien dan enam sasaran keselamatan pasien. Rumah sakit wajib
menyusun prosedur tetap dalam setiap jenis tindakan pelayanan agar pelayanan yang
berjalan menjadi terstandar

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud sasaran utama keselamatan pasien?
2. Apa saja enam sasaran keselamatan pasien?
3. Bagaimana proses dari tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi sasaran utama keselamatan pasien.
2. Untuk mengetahui enam sasaran keselamatan pasien.
3. Untuk mengetahui proses dari tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sasaran Keselamatan Pasien

Rumah Sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat


lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi. Rumah Sakit menggunakan suatu tanda
yang segera dikenali untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien dalam
proses penandaan/pemberi tanda. Rumah Sakit menggunakan suatu cheklist atau
proses lain untuk melakukan verifikasi pra operasi tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan
tepat-pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat/benar,
dan fungsional. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan
mencatat/mendokumentasikan prosedur “sebe|um insisi/time-out” tepat sebelum di
mulainya suatu prosedur/tindakan pembedahan. Kebijakan dan prosedur
dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses guna memastikan lokasi,tepat
prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur rnedis dan tindakam pengobatan yang
dilaksanakan di Iuar kamar operasi.

Sasaran keselamatan pasien yang terkait dengan tepat lokasi, tepat prosedur,
dan tepat operasi pasien adalah salah satu dari enam sasaran penting keselamatan
pasien yang harus diketahui dan diperhatikan. Ini merupakan 3nvasiv yang sangat
penting untuk mengurangi kesalahan dalam lokasi, prosedur, dan operasi yang dapat
berdampak negatif terhadap kesehatan pasien (Busnia, 2019)..

2.2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien

Enam Sasaran Keselamatan Pasien : Enam sasaran keselamatan pasien yang


diperlukan dalam pelayanan kesehatan antara lain:

3
1 Tepat Lokasi : memutar lokasi yang tepat dan benar untuk melakukan operasi atau
tindakan pengobatan
2 Tepat Prosedur : Melakukan prosedur yang sesuai dengan standar, dan mengikuti
peraturan-peraturan yang berlaku
3 Tepat Pasien Operasi : memutar pasien yang tepat dan sesuai dengan yang harus
dilakukan
4 Peningkatan Komunikasi : komunikasi efektif antara pasien, dokter, dan perawat
5 Peningkatan Keamanan Obat : menafsirkan keamanan obat-obatan yang perlu
diwaspadai
6 Pengurangan Resiko Infeksi : mengubah lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, pembedahan pada pasien yang benar, pengurangan resiko infeksi
akibat perawatan kesehatan, dan mengurangi resiko pada pasien akibat jatuh

2.3 Sasaran Keselamatan Pasien: Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, dan Pasien

Rumah sakit perlu meningkatkan suatu strategi agar dapat memastikan


tepatlokasi, tepat-prosedur, dan tepat-pasien. Salah lokasi, prosedur, dan salah pasien
pada operasi, merupakan suatu hal yang meresahkan serta kerap terjadi pada rumah
sakit atau fasilitas kesehatan. Kesalahan ini muncul tentunya karena berbagai 4nvasi
misalnya tidak adanya pengecekan ulang catatan medis, tidak terjalin komunikasi yang
efektif diantara tim medis, tidak mengikutsertakan pasien pada saat penandaan lokasi
pasien yang akan melakukan operasi (site marking), penggunaan singkatan sebagai
instruksi dari tindakan maupun permasalahan yang berkaitan dengan tidak terbacanya
tulisan (illegible handwriting) (Pratama, 2023).

Tujuan dari pengembangan strategi dalam memastikan tepat lokasi, tepat


prosedur, dan tepat pasien yaitu mencegah serta meminimalisir angka kejadian salah
lokasi, prosedur, serta salahpasien operasi. Rumah sakit perlu memakai tanda yang

4
jelas serta yang dapat dipahami dalam pengidentifikasian lokasi pasien serta ikut
mengikutsertakan pasien saat proses penandaan, kegiatan tersebut berupa:

1) Dalam memverifikasi saat pre-operasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien rumah sakit memakai suatu checklist maupun cara lain . Serta seluruh
dokumen dan peralatan yang diperlukan harus tersedia dan berfungsi serta
tepat.

2) Sebelum dimulainya suatu prosedur maupun tindakan pembedahan, tim


operasi yang lengkap perlu mencatat prosedur “sebelum insisi/timeout”.

3) Dalam memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien kebijakan
serta prosedur perlu mendukung kesamaan proses tersebut (Tutiany et al.,
2017).

a. Proses Verifikasi

1) Merupakan proses untuk mengidentifikasi hal-hal yang harus tersedia pada


saat tindakan pembedahan (Yanti and Rkt, 2019), terdiri dari :

a. Dokumen-dokumen yang terkait dengan tindakan pembedahan :


b. Assesmen pra operasi, diagnosis pra operasi, rencana operasi dan
rencana anesthesi Infomed Consent yang sudah ditanda tangani oleh
pasien/ keluarganya, dokter operator dan dokter anesthesia
c. Hasil pemeriksaan penunjang (radiologi, laboratorium, dll)
d. Alat-alat atau bahan khusus yang perlu disiapkan pada saat tindakan
seperti implan, tranfusi darah, dll

2) Mencocokkan hal-hal tersebut diatas dengan pasien


3) Proses verifikasi sedapat mungkin dilakukan dengan melibatkan pasien
4) Proses verifikasi dicatat dalam lembar verifikasi

5
5) Proses verifikasi dilakukan sebelum pasien masuk kamar operasi

b. Penandaan Lokasi Prosedur (Marking)

Semua pasien yang akan dioperasi 6nvasi lokasi operasi memiliki lateralisasi (sisi
kanan dan kiri), struktur ganda (jari-jari tangan, kaki, lesi) atau tingkatan berlapis
(tulang belakang, tulang iga) harus dilakukan pemberian “Surgical Site Marking”.

c. Time Out

a. RS melaksanakan Time Out dalam rangkaian prosedur keselamatan pasien bedah


terstandar yang diadaptasi dari mWHO – surgical Safety Checklyst berupa:

- Sign In
- Time Out
- Sign In

b. Proses Time Out harus diikuti oleh seluruh anggota tim yang terlibat dalam
prosedur bedah atau prosedur invasive
c. Check list keselamatan bedah harus dilakukan dan dilengkapi untuk seluruh pasien
yang menerima tindakan bedah atau prosedur invasif lainnya.
d. Tindakan Time Out dilakukan sebelum prosedur invasif atau sebelum dilakukan
insisi.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sasaran keselamatan pasien meliputi pengurangan insiden cedera,


kesalahan medis, dan infeksi terkait perawatan. Ini mencakup peningkatan
komunikasi antara tim medis, identifikasi pasien yang akurat, penggunaan obat
yang aman, pencegahan infeksi, serta peningkatan kesadaran dan pelatihan bagi
petugas kesehatan dalam praktik-praktik yang meminimalkan risiko bagi
pasien. Keselamatan dan kesehatan kerja penting dilakukan untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan karyawan serta untuk terhindar dari adanya resiko
dalam bekerja. Dalam menjamin keselamatan dan kesehatan karyawan
dilakukan dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), dan adanya
pencapaian zero accident. Resiko yang dapat terjadi dalam pekerjaan PDKB
adalah terkena tegangan listrik dan dapat menyebabkan kehilangan nyawa

Terdapat 6 tempat untuk sasaran keselamtan

1. Tepat Lokasi : memutar lokasi yang tepat dan benar untuk melakukan
operasi atau tindakan pengobatan

2. Tepat Prosedur : Melakukan prosedur yang sesuai dengan standar,


dan mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku

3. Tepat Pasien Operasi : memutar pasien yang tepat dan sesuai dengan
yang harus dilakukan

4. Peningkatan Komunikasi : komunikasi efektif antara pasien, dokter,


dan perawat

5. Peningkatan Keamanan Obat : menafsirkan keamanan obat-obatan


yang perlu diwaspadai

7
6. Pengurangan Resiko Infeksi : mengubah lokasi pembedahan yang ,
prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar,
pengurangan resiko infeksi akibat perawatan kesehatan, dan
mengurangi resiko pada pasien akibat jatuh

3.2 Saran

Sebagai tenaga kesehatan kita wajib melakukan tindakan dengan baik dan benar
sesuai standar pelayanan kesehatan pada pasien, sehingga akan terjamin keselamatan
pasien dari segala aspek tindakan yang kita berikan. Salah satu cara untuk mencapainya
adalah dengan melakukan komunikasi yang jelas dan terbuka dengan semua pihak yang
terlibat, seperti pasien, tim medis, dan staf administratif. Pastikan untuk menjelaskan
dengan detail mengenai lokasi, prosedur yang akan dilakukan, serta informasi penting
mengenai kondisi pasien. Selain itu, selalu verifikasi informasi dengan pasien untuk
memastikan bahwa mereka memahaminya dengan benar dan memberi kesempatan
bagi mereka untuk bertanya jika ada hal yang kurang jelas. Juga, pastikan untuk
menggunakan alat komunikasi yang sesuai, seperti bahasa yang mudah dipahami dan
jika perlu, dukungan visual seperti gambar atau diagram.

8
DAFTAR PUSTAKA

Busnia, B. (2019) ‘Spo Rsud M.Natsir’, p. 2.

Pratama, S.H. (2023) ‘Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Implementasi


Sasaran Keselamatan Pasien Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tasik
Medika Citratama (Tmc) Kota Tasikmalaya.’, 4(1), pp. 1–23.

Yanti, E. and Rkt, S. (2019) ‘Peran Perawat dalam Penerapan Sasaran


Keselamatan Pasien Latar Belakang Hasil Tujuan Metode’, (Depkes).

Anda mungkin juga menyukai