Anda di halaman 1dari 3

*RILIS KOALISI ORANG MUDA DAN MASYARAKAT SIPIL (KOMMAS)

JAKARTA*

_*Protes Terhadap Pembelian 5 Moge Listrik dengan Anggaran Rp.6,3 Miliar oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta*_

Jakarta, 28 Maret 2024

Kami, Koalisi Orang Muda dan Masyarakat Sipil (KOMMAS) Jakarta, menyatakan
*keprihatinan dan protes* kami terhadap keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk
membeli lima unit sepeda motor listrik baru dengan anggaran sebesar Rp 6.354.750.0001.
Kendaraan ini dimaksudkan untuk petugas patroli dan pengawalan (Patwal) dari Dinas
Perhubungan (Dishub) dan khususnya untuk pengawalan gubernur terpilih dalam Pilkada
20241.

Kami mempertanyakan kebijakan ini dan menyerukan transparansi dan akuntabilitas


dalam penggunaan dana publik. Kami menilai anggaran sebesar itu boros dan tidak
rasional. Buat apa Moge semahal itu dibeli kalau hanya sekedar gagah-gagahan di depan
masyarakat. Ini cerminan gubernur yang tidak merakyat dan kurang paham masyarakat
Jakarta. Kalau hanya sekedar melewati kemacetan kenapa mesti pakai Moge semahal itu.
Yang ada sekarang cukup atau beli yang baru tapi tidak mahal dan sebanyak itu. Kalau macet
malah seharusnya Gubernur turun mengurai kemacetan karena itu tugasnya sebagai
Gubernur.

Anggaran tersebut akan lebih mengena pada persoalan masyarakat Jakarta bila dialokasikan
untuk inisiatif yang lebih mendesak dan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat
Jakarta. Seperti stunting yang masih pada angka 14,8%, 4.469 Posyandu yang butuh
intervensi layanan gizi anak dan ibu hamil, 75 ribu anak putus sekolah dan praktek PPDB
yang bermasalah dan diskriminatif.

Kami mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta *untuk membatalkan keputusan ini dan
berfokus pada peningkatan kualitas hidup warga Jakarta, bukan pada pembelian
kendaraan mewah untuk pejabat tinggi.*

KOMMAS menuntut Gubernur untuk *mengalokasikan dana tersebut untuk program


prioritas yang lebih mendukung kesejahteraan masyarakat.* KOMMAS menekankan
bahwa anggaran tersebut dapat digunakan untuk program-program yang lebih bermanfaat
bagi masyarakat, seperti pembangunan fasilitas kesehatan yang lebih baik dan terjangkau,
peningkatan akses pendidikan berkualitas untuk semua warga, termasuk program pendidikan
jarak jauh, maupun pengembangan infrastruktur publik yang dapat memperbaiki kualitas
hidup warga, seperti jalan dan fasilitas transportasi.

*Program publik di Jakarta yang dapat dibiayai dengan anggaran Rp 6,3 Miliar*
(beserta perkiraan biayanya):

1. *Pendidikan*
 Pengembangan PAUD: Rp 1 Miliar (meningkatkan kualitas dan akses pendidikan bagi
anak usia dini, membangun dan merenovasi PAUD, dan melatih guru PAUD).
 Beasiswa bagi siswa berprestasi: Rp 500 Juta (memberikan bantuan pendidikan bagi
siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu dan meningkatkan motivasi belajar
siswa).
 Peningkatan kualitas guru: Rp 500 Juta (melatih guru untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik dan profesional dan memberikan penghargaan bagi guru
berprestasi).

2. *Kesehatan*
 Peningkatan pelayanan kesehatan: Rp 2 Miliar (meningkatkan kualitas dan akses
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, membangun dan merenovasi puskesmas, dan
menyediakan obat-obatan dan peralatan medis.
 Program kesehatan masyarakat: Rp 1 Miliar (melaksanakan program kesehatan
masyarakat, seperti imunisasi, fogging, dan penyuluhan kesehatan serta meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang kesehatan).

3. *Lingkungan Hidup*
 Penghijauan: Rp 500 Juta (menanam pohon di taman, jalan, dan area publik lainnya,
serta meningkatkan kualitas udara dan mengurangi polusi).
 Pengolahan sampah: Rp 500 Juta (meningkatkan sistem pengolahan sampah agar
lebih efektif dan ramah lingkungan serta mengurangi pencemaran lingkungan akibat
sampah).

4. *Sosial*
 Bantuan sosial bagi warga kurang mampu: Rp 1 Miliar (nemberikan bantuan sosial
kepada warga kurang mampu, seperti lansia, anak yatim piatu, dan penyandang
disabilitas serta meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat).
 Pemberdayaan masyarakat: Rp 500 Juta (melaksanakan program pemberdayaan
masyarakat, seperti pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha serta
meningkatkan kemandirian masyarakat).

KOMMAS juga mendesak pemerintah untuk melakukan audit terhadap penggunaan anggaran
dan memastikan transparansi dalam pengelolaan dana publik. Selain itu, KOMMAS
menuntut pemerintah untuk menyediakan informasi yang lebih jelas dan akuntabel mengenai
penggunaan anggaran tersebut.

Rilis protes ini merupakan bagian dari upaya KOMMAS untuk mempertahankan transparansi
dan akuntabilitas pemerintah dalam pengelolaan anggaran publik, serta memastikan bahwa
dana tersebut dialokasikan untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.

*Koalisi Orang Muda dan Masyarakat Sipil (KOMMAS) Jakarta*

Untuk nformasi lebih Lanjut, hubungi:


1. Dika Moehammad Sekretaris Nasional SPRI (+62 819-0898-6987)
2. Anwar Rozak Koordinator KOPPEL Jabotabek (+62 812-4111-8020)
3. Elizabet Kusrini Direktur Eksekutif IBC (+62 813-8469-7372)
4. Faizal Raiful Umam (Penggerak Muda Gusdurian Jakarta) +62 831-0941-9308

*Tentang KOMMAS Jakarta*


KOMMAS Jakarta adalah koalisi dari berbagai kelompok masyarakat sipil dan pemuda yang
berdedikasi untuk mempromosikan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam
pemerintahan. Melalui kerja sama dan advokasi, kita dapat menciptakan Jakarta yang lebih baik dan
lebih adil untuk semua. Berikut ada organisasi yang tergabung dalam KOMMAS Jakarta:

1. Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) DKI Jakarta


2. Komite Pemantau Parlemen (KOPPEL) Jabotabek
3. Indonesia Budget Center (IBC)
4. Gusdurian Jakarta
5. Safnet
6. Abraham Samad Speak Up
7. Forum Islam Progresif (FIP)
8. Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) DKI Jakarta
9. Perkumpulan Penyandang Disabilitas Fisik (PPDFI) DKI Jakarta
10. Relawan Pendidikan & Advokasi Pendidikan (REDI) DKI Jakarta
11. Seniman Jalanan Jakarta (SENJA)
12. Suara Muda Kelas Pekerja (SMKP)
13. Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI) Jabotabek
14. Yayasan Mutiara Maharani (YMM)
15. Jaringan Advokasi Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan
16. Jaringan Komunikasi Informasi Lowongan Kerja (JARKOM ILK)
17. Forum Peduli Literasi (FILEM)
18. Keluarga Besar Kampung Jawa (KBKJ) 67
19. Komite Pergerakan Pemuda (KPP) Petamburan

Anda mungkin juga menyukai