Kurikulum Pendidikan Islam Dalam Perspektif Hadits 1
Kurikulum Pendidikan Islam Dalam Perspektif Hadits 1
Disusun oleh :
17611031
Aditya Rahmansyah
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang atas rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul,
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Islam
dan Budaya Lokal di Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada Yogyakarta.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan tidak asing bagi seorang pendidik dan peserta didik dengar
kata “kurikulum”. Kurikulum ini sangat penting bagi pendidik maupun peserta didik. Karena
kurikulum ini, bisa juga di ibaratkan seperti kendaraan baik sepeda, motor, mobil atau bahkan
bis. Nah, tapi di Indonesia yang sudah beberapa kali ganti menganti model kurikulum dan
belum membuahkan hasil bagi pendidik bahkan peserta didik sendiri.
Inilah yang seharusnya menjadi perhatian dan intropeksi kita semua. Sudahkah kita
berkontribusi untuk peserta didik kita terkait dengan kurikulum yang sudah kita pakai
sekarang ini ?
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kurikulum ?
2. Apa tujuan kurikulum bagi pendidik dan peserta didik ?
3. Hadits apa saja yang terkait dengan kurikulum pendidikan ?
4. Apa saja problematika kurikulum pendidikan Islam ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu kurikulum.
2. Mengetahui tujuan kurikulum bagi pendidik maupun peserta didik.
3. Mengetahui hadits apa saja yang ada kaitannya dengan kurikulum.
4. Bisa memecahkan problematika yang ada di kurikulum pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
a. Pengertian Kurikulum
Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu Curir yang berati
pelari dan curere yang berati tempat berpacu. Jadi istilah kurikulum berasal dari dunia olah
raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian yaitu suatu jarak
yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finish. Dalam bahasa Arab, kata
kurikulum bisa diungkapkan dengan manhaj yang berati jalan yang terang yang dilalui oleh
manusia pada berbagai bidang kehidupan. Sementara arti manhaj / kurikulum dalam
pendidikan Islam sebagaimana yang terdapat dlam kamus adalah seperangkat perencanaan
dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam perwujudkan tujuan-tujuan
pendidikan.
Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam
pasal 1 ayat 19 dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.1
Pengertian kurikulum ditinjau dari segi terminologi banyak ditemukan oleh para
ahli antara lain :
1. Hilda Taba sebagaimana dikutip Wina Sanjaya mengatakan bahwa kurikulum
ialah “a plan for learning”yaitu sesuatu yang direncanakan untuk pelajaran
anak.
2. Kurikulum menurut Saylor J. Gallen & Wiliam N. Alexander adalah
keseluruhan usaha sekolah untuk memengaruhi belajar baik berlangsung di
dalam kelas, di halaman maupun di luar kelas.
3. Menurut Harold B. Albertycs, kurikulum adalah segala kegiatan baik yang
dilakukan di dalam maupun di luar kelas yang menjadi tanggung jawab
sekolah.
4. Kurikulum menurut Edwar A. Krug adalah terdiri atas cara-cara dan usaha-
usaha yang digunakan untuk mencapai tujuan sekolah.
Sutinah Rifa’i, 2015, Pengembangan Kurikulum Pendidikan (Umum dan Islam), Yogyakarta :
3
4
Sutinah Rifa’i, 2015, Pengembangan Kurikulum Pendidikan (Umum dan Islam), Yogyakarta :
STAIMS press, hlm. 25-27.
Problem realitas hari ini banyak pemahaman keliru bahwa kurikulum itu hanya
dipahami sebagai bahan ajar yang dibatasi dalam kelas. Phenix [1962] dan Oliva [1982]
menjadi lahan dialog yang panjang. Kebanyakan definisi tradisional mengacu kepada
kecenderungan schoolcentric di dalam konsepsinya. Sejumlah besar dari mereka mengacu
pada planning for learning in the school. Kurikulum adalah course of study, subject matter,
tetapi dalam kontek luas kurikulum adalah segala pengalaman dan budaya yang diciptakan
oleh sekolah untuk membangun kemandirian. Beberapa penulis melihat kurikulum dalam
pengertian yang luas. Brubaker misalnya mendefinisikan kurikulum sebagai “what persons
experience in a setting [Brubaker, 1982: 2]. Pandangan ini tidak saja berkait dengan
sekolahdan lingkungan pengajaran, tetapi secara luas mencakup segala peristiwa hidup yang
dianggap sebagai bagian yang menjadi domain kurikulum [Amstrong, 1989: 2] Dalam studi
Hadis Tarbawi kurikulum berupa bentangan nilai, budaya, karakter, prinsip, ajaran yang
terbentang dalam khazanah hadis, yang merupakan contoh dari penmerapan Alquran oleh
Nabi Muhammad ﷺ. Akhlaquhul quran, wa khuluquhul adhim. Berikut hadis-
hadis yang layak direnungkan. Sebagaiman diungkap dalam hadits-hadits berikut ini:
ِّ حُب: ال
ٍ bص ِ وْ ا اَوْ اَل َد ُك ْم َعلَى ثَاَلbbُ اَ ِّدب: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ ث ِخ َ ِ قَا َل َرسُوْ ُل هللا: ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل
ِ ع َْن َعلِ ٍّي َر
) ِظ ٌّل ِظلَّهُ َم َع اَ ْنبِيَائِ ِه َواَصْ فِيَائِ ِه ( َر َواهُ ال َّد ْيلَ ِم نَبِيِّ ُك ْم َوحُبِّ اَ ْه ِل بَ ْيتِ ِه َو قِ َرأَةُ ْالقُرْ أَ ِن فَإ ِ َّن َح ْملَةَ ْالقُرْ أَنُ فِ ْي ِظ ِّل هللاِ يَوْ َم اَل
5
Hasbiyallah, 2013, Hadits Tarbawi dan Hadits2 di Sekolah/Madrasah, Bandung, hlm. 16-18.
D. Probelmatika dalam Kurikulum Pendidikan Islam
Seperti yang sebelumnya, kita sudah membahas tentang makna dari kurikulum
sendiri. Bisa di artikan jarak yang ditempuh selama pembelajaran berlangsung, atau bisa di
artikan dengan pedoman guru untuk menyampaikan pembelajaran, ataupun bisa juga di
artikan sebagai alat yang di gunakan untuk mencapai tujuan dari pemelajaran tersebut.
Tergantung cara memandang kita dari arah mana melihat makna dari kurikulum sendiri.
Kalau kita lihat arti kurikulum dari pandangan guru adalah pedoman. Tentu
pedoman yang dianut oleh suatu pendidik pasti ada salah satu, salah dua atau bahkan ada
beberapa kekurangan dalam penyampaian pembelajaran. Disini penulis akan membahas
prolem-problem yang sering dijumpai dalam pembelajaran:
BAB III
PENUTUPAN