Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AWAL (LAPORAN MINGGU PERTAMA)

HASIL OBSERVASI SEKOLAH


PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 6 TAHUN 2023

Nama ketua kelompok Femas Anggit Wahyu Nugroho

Nomor telepon aktif ketua kelompok 0895413549365

Nama anggota kelompok 1. Mifta Diana Rizki


2. Dewi Permoni
3. Nur Laila Musfirah
4. Junia Dwi Selviana

Nomor telepon aktif anggota kelompok 1. 085290461544


2. 081327618897
3. 085212671583
4. 085225229481

Tanggal dan waktu pelaksanaan 16 Agustus 2023 dan 18 Agustus 2023

Nama sekolah SD Negeri Plumbungan

NPSN sekolah 20316211

Nama Kepala Sekolah Joko Saputro, S.Pd. SD.

Nomor Whatsapp aktif Kepala Sekolah 082325069524

Nama Guru Pamong Rina Esti Lusiana Widyaningsih, S.Pd.

Nomor Whatsapp aktif Guru Pamong 082313715081

Nama Dosen Pembimbing Lapangan Wahyudi, S.Pd., M.Eng.

Nama PIC Dinas Pendidikan untuk Paryanto, S.Pd., M.M


Kampus Mengajar

Jabatan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pati

Nomor Whatsapp aktif PIC Dinas 08122500429


Pendidikan

*Guru Pamong hanya satu orang


**PIC = penanggung jawab

Jelaskan metode yang dilakukan saat observasi sekolah!


Metode:
- Wawancara
- Pengamatan Langsung
- Lainnya (sebutkan)

Penjelasan pemilihan metode:


Metode yang digunakan adalah wawancara dan pengamatan langsung.
a. Wawancara dilakukan dengan guru pamong yaitu Rina Esti Lusiana Widyaningsih,
S.Pd. Alasan pemilihan guru pamong sebagai narasumber adalah beliau sebagai wali
kelas 5 yang akan menjadi target pelaksanaan AKM. Selain itu, beliau juga memiliki
pengalaman sebagai guru penggerak. Wawancara dilaksanakan pada 18 Agustus
2023. Poin-poin pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara sebagai berikut.
1. Kurikulum yang digunakan
2. Strategi dan metode pembelajaran
3. Media dan sumber pembelajaran
4. Pembelajaran literasi dan numerasi yang sudah berjalan di sekolah
5. Gerakan literasi sekolah
6. Kegiatan pengembangan sekolah dan kompetensi guru
7. Kemampuan para guru dalam memanfaatkan teknologi
Selain dengan guru pamong, juga dilaksanakan wawancara secara singkat dengan
petugas perpustakaan yakni Sri Nuryati, S.I.Pus. Wawancara ini dilakukan hanya
sebatas untuk mengetahui bagaimana pengelolaan perpustakaan selama ini,
aktivitas siswa dalam memanfaatkan perpustakaan, dan seberapa sering kunjungan
siswa ke perpustakaan.
b. Pegamatan langsung dilakukan dengan mengamati secara langsung kondisi
perpustakaan, ruang kelas, lingkungan sekolah, dan lingkungan di sekitar sekolah.
Pengamatan langsung pertama kali dilaksanakan pada 16 Agustus 2023 meliputi
pengamatan kondisi perpustakaan dan lingkungan di sekitar sekolah. Pengamatan
langsung dilanjutkan pada 18 Agustus meliputi pengamatan pada kondisi ruang kelas
dan kondisi lingkungan sekolah.
Poin-poin yang menjadi fokus dalam pengamatan perpustakaan sebagai berikut.
1. Penataan dan pengelompokan buku
2. Jenis-jenis buku
3. Kondisi buku
4. Administrasi buku
5. Penataan dan dekorasi ruang
Poin-poin yang menjadi fokus dalam pengamatan ruang kelas sebagai berikut.
1. Kondisi pojok baca
2. Fasilitas kelas
3. Dekorasi kelas
4. Pajangan-pajangan di kelas
Poin-poin yang menjadi fokus dalam pengamatan lingkungan sekolah sebagai
berikut.
1. Sarana prasarana, seperti ada/tidak adanya ruang UKS, lab.komputer, kantin,
toilet, dan tempat parkir sepeda
2. Kondisi halaman sekolah
3. Pajangan-pajangan di dinding (untuk mengetahui ada tidaknya pajangan yang
dapat mendukung penguatan literasi dan numerasi siswa)
Poin-Poin yang menjadi fokus dalam pengamatan lingkungan di sekitar sekolah
sebagai berikut.
1. Letak sekolah
2. Kedekatan sekolah dengan rumah-rumah warga dan peserta didik
Sebutkan sumber data apa saja yang digunakan saat melakukan observasi sekolah!
Sumber data yang digunakan saat melakukan observasi sekolah yaitu dokumentasi
pengamatan langsung berupa foto dan video, hasil wawancara dengan narasumber berupa
rekaman suara wawancara.

Bagaimana keadaan lingkungan kelas?


Lingkungan kelas terdiri dari 6 ruangan. Fasilitas seperti tempat sampah, kipas angin, dan
papan tulis sudah tentu ada pada setiap kelas. Tempat sampah diletakkan di depan setiap
kelas. Di depan setiap kelas terdapat pula rak sepatu. Pada tiap kelas sudah memiliki fasilitas
proyektor. Berdasarkan penuturan guru pamong pada saat wawancara, pemanfaatan
proyektor ini masih tidak maksimal karena posisi proyektor menggantung di atas. Guru
pamong juga menuturkan adanya rencana untuk menurunkan proyektor agar
pemanfaatannya dalam kegiatan pembelajaran bisa lebih maksimal.
Setiap kelas terdapat papan pajangan sebagai tempat untuk memajang hasil karya siswa.
Hasil karya siswa yang dipajang berupa hasil gambar, puisi, dan cerpen. Selain itu, terdapat
struktur organisasi dan gambar beberapa pahlawan yang terpajang di dinding ruangan.
Terdapat poster-poster dan gambar-gambar yang memuat kata-kata mutiara/kata-kata bijak
menghiasi ruangan seperti “kegagalan adalah guru terbaikmu, belajarlah dari mereka”,
“belajar adalah ibadah, prestasi adalah sesuatu yang indah. Selain poster/gambar berisikan
kata-kata mutiara, terdapat pula poster yang berisikan informasi seperti poster mengenai
punakawan, huruf hijaiyah, bimbingan cara wudhu, bimbingan shalat ringkas, nama-nama
binatang, huruf tegak bersambung, dan poster perkalian dan pembagian.

Di sudut belakang ruangan setiap kelas terdapat tempat alat kebersihan. Di sudut belakang
lain masing-masing kelas memiliki pojok baca. Hanya saja, pojok baca tersebut sepertinya
masih belum dikelola dengan maksimal. Hanya beberapa kelas yang memiliki referensi buku
yang dipajang di pojok baca. Berdasarkan penuturan guru pamong, pemanfaatan pojok baca
sudah dijalankan terutama pada kelas 5. Pemanfaatan ini berupa kegiatan rutin membaca
buku yang disediakan pada pojok baca dengan durasi sekitar 30 menit.

Kelas yang paling aktif dalam memanfaatkan pojok baca adalah kelas 5. Selain itu, penataan
ruang kelas 5 juga edukatif dan kaya teks yang dapat menjadi pemantik siswa untuk
berliterasi dan numerasi. Berdasarkan penuturan guru pamong yang juga sebagai wali kelas
5, kegiatan literasi sudah cukup berjalan secara rutin seperti membaca buku 30 menit dan
setiap minggu akan dipilih satu siswa untuk menyampaikan isi dari apa yang telah dibacanya.
Berikut tampilan penataan ruang kelas 5 dan beberapa dokumentasi kegiatan yang dilakukan
oleh siswa.
Bagaimana keadaan lingkungan sekolah?
Lingkungan sekolah cukup tertata rapi, terutama pada halaman depannya. Halaman sekolah
sudah disemen/dicor dan terdapat tiang bendera serta beberapa pohon yang dibiarkan tetap
tumbuh. Terdapat sebanyak 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan kepala sekolah, 1 ruang UKS,
1 ruang Lab.Komputer, dan perpustakaan.
Ruangan-ruangan tersebut tertata dalam bentuk L. Di depan tiap kelas terdapat tempat
sampah, rak sepatu, dan pot-pot berisi beberapa macam tanaman hias yang tersusun rapi.
Di dinding-dinding terpajang beberapa poster seperti tata tertib, gambar pahlawan, dan
poster kata-kata mutiara seperti “datang berguru pulang berilmu”, “aku malu datang
terlambat”. Belum terdapat mading yang dipajang di dinding luar kelas sebagai tempat untuk
menampilkan hasil karya siswa.
Tempat parkir untuk sepeda siswa dan kantin berada di pojok belakang bangunan sekolah
serta bersebelahan dengan bangunan Taman Kanak-Kanak (TK). Bangunan sekolah dan
bangunan TK tertata masih dalam satu pagar sebenarnya. Sehingga gabungan antara
bangunan sekolah dan bangunan TK tersebut membentuk huruf U.

Perpustakaan cukup bersih. Terdapat dua rak buku yang tersusun membentuk huruf L. Rak
tersebut berisikan buku-buku bacaan anak seperti cerita bergambar dan beberapa buku
kumpulan cerpen serta beberapa novel yang tidak terlalu tebal. Buku-buku tersebut
diletakkan pada rak dan ditandai dengan “kesusastraan”. Rak lain dipenuhi oleh buku-buku
paket dari kelas 1-6. Buku paket yag ada merupakan buku-buku dari kurikulum merdeka,
kurikulum 2013, dan beberapa buku paket dari kurikulum KTSP juga masih tertata di sana.
Di ruang perpustakaan juga terdapat lemari untuk menyimpan beberapa media
pembelajaran. Sangat disayangkan sepertinya media-media tersebut barangkali sudah lama
tidak digunakan. Hal ini terlihat dari kondisi beberapa media yag sudah tidak berfungsi,
usang, dan berdebu. Di ruang perpustaakaan juga terdapat satu meja, 2 kursi, dan 1 kursi
panjang yang diletakkan di belakang rak buku.
Dinding perpustakaan dicat dengan warna orange dan masih polosan (belum terdapat
dekorasi untuk lebih menarik minat siswa). Di depan rak buku yang berbentuk L itu, terdapat
meja dan kursi petugas pepustakaan yang mengelola perpustakan tersebut. Berdasarkan
penuturan petugas perpustakaan, siswa memang jarang sekali berkunjung ke perpustakaan.
Kalaupun ada itu dapat dihitung jari dan waktunya pun hanya sebentar.

Hasil observasi proses pembelajaran:


1. Kurikulum yang digunakan
2. Metode dan strategi pembelajaran yang digunakan
3. Media dan sumber pembelajaran yang digunakan
1. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum merdeka dan kurikulum 2013. Kurikulum
merdeka digunakan pada kelas 1,2,4, dan 5, sedangkan kurikulum 2013 digunakan
kelas 3 dan 6.
2. Metode yang sering digunakan adalah diskusi kelompok, discovery learning.
Berdasarkan wawancara dengan guru pamong, anak-anak sangat antusias dengan
metode diskusi terutama saat prsentasi. Siswa juga antusias saat pembelajaran
menggunakan permainan seperti permainan role playing model botol. Strategi
mengunakan pengelolan kelas yang baik dan diferensiasi. Diferensiasi meliputi
diferensiasi proses, produk, dan konten. Diferensiasi konten disesuaikan dengan
gaya belajar siswa (visual, audio, kinestetik). Guru pamong memberikan contoh lagu
bangun ruang balok (amati, tiru, modifikasi/ATM dari youtube)
3. Media dan sumber pembelajaran dari buku, dan lks. Selain itu juga menggunakan
LCD/proyektor tetapi belum sepenuhnya. Selain itu juga menggunakan media pop-up
book.

Identifikasi masalah:
1. Jelaskan pembelajaran literasi dan numerasi yang sudah ada di sekolah!
2. Apakah ada Gerakan Literasi Sekolah (GLS)? Jelaskan!
3. Apakah sudah ada kegiatan pengembangan sekolah dan kompetensi guru?
Jelaskan!
4. Bagaimana kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi? Jelaskan!

1. Literasi dilakukan melalui pembelajaran bahasa Indonesia, Ipa, dan mata pelajaran
lain.Numerai lewat tabel, grafik. Akan tetapi menurut guru pamong siswa tentu
penyerapannya berbeda. Selain itu, penerapan literasi dan numerasi belum
diterapkan di semua kelas.
2. Kegiatan literasi sekolah diterapkan di beberapa kelas, salah satunya di kelas 5.
Kegiatan ini berupa kegiatan rutin membaca buku yang tersedia di pojok baca dan
dilakukan setiap pagi antara pukul 07.00-07.30. Selai itu di dalam kelas setiap minggu
guru memilih salah satu siswa untuk menceritakan apa yang sudah dibacanya.
3. Pengembangan guru berupa kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru). Dalam kegiatan
tersebut para guru dapat saling bertukar pikiran. KKG dilaksanakan seminggu sekali
pada hari Sabtu. Selain itu, guru bergerak sendiri mengembangkan kompetensinya
melalui bimtek online.
4. Berdasarkan wawancara dengan guru pamong, kemampuan guru dalam
memanfaatkan teknologi dapat dikatakan semuanya bisa, tetapi dalam batas hanya
“bisa”/belum tentu mahir. Menurut guru pamong, 50% dari guru sudah menggunakan
IT dan penggunaan media canva. Akan tetapi untuk penggunan canva belum sampai
kepada siswa. Selain itu, para guru masih berusaha dan belajar untuk
mengembangkan kemampuan pemanfaatan teknologi.

Jelaskan gambaran awal dari rencana program yang akan diimplementasikan selama
penugasan!
Gambaran sementara awal program yang akan diimplementasikan mencakup pengelolaan
perpustakaan dan pojok baca, program literasi, program numerasi, dan program adaptasi
teknologi. Gambaran awal yang bersifat sementara ini tentunya dapat berubah seiring
munculnya ide-ide baru dari rekan-rekan mahasiswa.
Pengelolaan perpustakaan dan pojok baca meliputi hal-hal berikut
1. Penataan ulang buku-buku perpustakaan. Penataan difokuskan pada buku bacaan
anak yang kondisinya masih ada yang bercampur dengan buku-buku lain.
2. Pembuatan tempat untuk kelas membaca di perpustakaan
3. Dekorasi perpustakaan untuk menarik perhatian siswa
4. Penataan ulang pojok baca. Kondisi sementara kebanyakan pojok baca tidak aktif
dan hanya beberapa pojok baca yang memilili buku.
Program literasi meliputi hal-hal berikut.
1. Kelas membaca di perpustakaan. Kegiatan ini nantinya dibuat jadwal per kelas.
2. Pemanfaatan buku-buku di pojok baca
3. Pohon literasi dan/atau pohon impian
4. Dekorasi kelas yang bersifat edukatif untuk menunjang kemampuan literasi siswa
5. Bercerita hasil bacaan
Program numerasi meliputi hal-hal berikut.
1. Kelas permainan numerasi.
2. Pembuatan media pembelajaran untuk menunjang kemampuan numerasi
Program adaptasi teknologi sementara baru terfikirkan program yang akan ditujukan kepada
siswa sebagai berikut.
1. Desain canva
2. Pemanfaatan google form
3. Quiziz mode kertas
4. Wordwall

Pilih skala 1 - 5, yang menggambarkan perasaanmu saat melaksanakan observasi


sekolah! Jelaskan!
Skor 1. Sangat Baik
Skor 2. Baik
Skor 3. Netral
Skor 4. Kurang Baik
Skor 5. Sangat Tidak Baik

Skor: 1
Penjelasan: Kepala sekolah dan para guru kelas sangat terbuka dengan kehadiran kami.
Hal ini membuat rekan-rekan mahasiswa mudah untuk berkoordinasi tertutama dengan
kepala sekolah dan guru pamong. Selain itu juga memudahkan rekan-rekan mahasiswa
dalam melakukan observasi kelas, dan lingkungan sekolah serta berinteraksi dengan para
siswa. Guru pamong juga turut serta mendampingi rekan-rekan mahasiswa dalam
pelaksanaan observasi dan memberikan beberapa arahan.

19 Agustus, 2023.
Mahasiswa

Femas Anggit Wahyu Nugroho

Menyetujui/Mengetahui:

Guru Pamong Dosen Pembimbing Lapangan

Rina Esti Lusiana Widyaningsih, S.Pd. Wahyudi, S.Pd., M.Eng.

Anda mungkin juga menyukai