Laporan Awal - Junia Dwi Selviana
Laporan Awal - Junia Dwi Selviana
Di sudut belakang ruangan setiap kelas terdapat tempat alat kebersihan. Di sudut belakang
lain masing-masing kelas memiliki pojok baca. Hanya saja, pojok baca tersebut sepertinya
masih belum dikelola dengan maksimal. Hanya beberapa kelas yang memiliki referensi buku
yang dipajang di pojok baca. Berdasarkan penuturan guru pamong, pemanfaatan pojok baca
sudah dijalankan terutama pada kelas 5. Pemanfaatan ini berupa kegiatan rutin membaca
buku yang disediakan pada pojok baca dengan durasi sekitar 30 menit.
Kelas yang paling aktif dalam memanfaatkan pojok baca adalah kelas 5. Selain itu, penataan
ruang kelas 5 juga edukatif dan kaya teks yang dapat menjadi pemantik siswa untuk
berliterasi dan numerasi. Berdasarkan penuturan guru pamong yang juga sebagai wali kelas
5, kegiatan literasi sudah cukup berjalan secara rutin seperti membaca buku 30 menit dan
setiap minggu akan dipilih satu siswa untuk menyampaikan isi dari apa yang telah dibacanya.
Berikut tampilan penataan ruang kelas 5 dan beberapa dokumentasi kegiatan yang dilakukan
oleh siswa.
Bagaimana keadaan lingkungan sekolah?
Lingkungan sekolah cukup tertata rapi, terutama pada halaman depannya. Halaman sekolah
sudah disemen/dicor dan terdapat tiang bendera serta beberapa pohon yang dibiarkan tetap
tumbuh. Terdapat sebanyak 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan kepala sekolah, 1 ruang UKS,
1 ruang Lab.Komputer, dan perpustakaan.
Ruangan-ruangan tersebut tertata dalam bentuk L. Di depan tiap kelas terdapat tempat
sampah, rak sepatu, dan pot-pot berisi beberapa macam tanaman hias yang tersusun rapi.
Di dinding-dinding terpajang beberapa poster seperti tata tertib, gambar pahlawan, dan
poster kata-kata mutiara seperti “datang berguru pulang berilmu”, “aku malu datang
terlambat”. Belum terdapat mading yang dipajang di dinding luar kelas sebagai tempat untuk
menampilkan hasil karya siswa.
Tempat parkir untuk sepeda siswa dan kantin berada di pojok belakang bangunan sekolah
serta bersebelahan dengan bangunan Taman Kanak-Kanak (TK). Bangunan sekolah dan
bangunan TK tertata masih dalam satu pagar sebenarnya. Sehingga gabungan antara
bangunan sekolah dan bangunan TK tersebut membentuk huruf U.
Perpustakaan cukup bersih. Terdapat dua rak buku yang tersusun membentuk huruf L. Rak
tersebut berisikan buku-buku bacaan anak seperti cerita bergambar dan beberapa buku
kumpulan cerpen serta beberapa novel yang tidak terlalu tebal. Buku-buku tersebut
diletakkan pada rak dan ditandai dengan “kesusastraan”. Rak lain dipenuhi oleh buku-buku
paket dari kelas 1-6. Buku paket yag ada merupakan buku-buku dari kurikulum merdeka,
kurikulum 2013, dan beberapa buku paket dari kurikulum KTSP juga masih tertata di sana.
Di ruang perpustakaan juga terdapat lemari untuk menyimpan beberapa media
pembelajaran. Sangat disayangkan sepertinya media-media tersebut barangkali sudah lama
tidak digunakan. Hal ini terlihat dari kondisi beberapa media yag sudah tidak berfungsi,
usang, dan berdebu. Di ruang perpustaakaan juga terdapat satu meja, 2 kursi, dan 1 kursi
panjang yang diletakkan di belakang rak buku.
Dinding perpustakaan dicat dengan warna orange dan masih polosan (belum terdapat
dekorasi untuk lebih menarik minat siswa). Di depan rak buku yang berbentuk L itu, terdapat
meja dan kursi petugas pepustakaan yang mengelola perpustakan tersebut. Berdasarkan
penuturan petugas perpustakaan, siswa memang jarang sekali berkunjung ke perpustakaan.
Kalaupun ada itu dapat dihitung jari dan waktunya pun hanya sebentar.
Identifikasi masalah:
1. Jelaskan pembelajaran literasi dan numerasi yang sudah ada di sekolah!
2. Apakah ada Gerakan Literasi Sekolah (GLS)? Jelaskan!
3. Apakah sudah ada kegiatan pengembangan sekolah dan kompetensi guru?
Jelaskan!
4. Bagaimana kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi? Jelaskan!
1. Literasi dilakukan melalui pembelajaran bahasa Indonesia, Ipa, dan mata pelajaran
lain.Numerai lewat tabel, grafik. Akan tetapi menurut guru pamong siswa tentu
penyerapannya berbeda. Selain itu, penerapan literasi dan numerasi belum
diterapkan di semua kelas.
2. Kegiatan literasi sekolah diterapkan di beberapa kelas, salah satunya di kelas 5.
Kegiatan ini berupa kegiatan rutin membaca buku yang tersedia di pojok baca dan
dilakukan setiap pagi antara pukul 07.00-07.30. Selai itu di dalam kelas setiap minggu
guru memilih salah satu siswa untuk menceritakan apa yang sudah dibacanya.
3. Pengembangan guru berupa kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru). Dalam kegiatan
tersebut para guru dapat saling bertukar pikiran. KKG dilaksanakan seminggu sekali
pada hari Sabtu. Selain itu, guru bergerak sendiri mengembangkan kompetensinya
melalui bimtek online.
4. Berdasarkan wawancara dengan guru pamong, kemampuan guru dalam
memanfaatkan teknologi dapat dikatakan semuanya bisa, tetapi dalam batas hanya
“bisa”/belum tentu mahir. Menurut guru pamong, 50% dari guru sudah menggunakan
IT dan penggunaan media canva. Akan tetapi untuk penggunan canva belum sampai
kepada siswa. Selain itu, para guru masih berusaha dan belajar untuk
mengembangkan kemampuan pemanfaatan teknologi.
Jelaskan gambaran awal dari rencana program yang akan diimplementasikan selama
penugasan!
Gambaran sementara awal program yang akan diimplementasikan mencakup pengelolaan
perpustakaan dan pojok baca, program literasi, program numerasi, dan program adaptasi
teknologi. Gambaran awal yang bersifat sementara ini tentunya dapat berubah seiring
munculnya ide-ide baru dari rekan-rekan mahasiswa.
Pengelolaan perpustakaan dan pojok baca meliputi hal-hal berikut
1. Penataan ulang buku-buku perpustakaan. Penataan difokuskan pada buku bacaan
anak yang kondisinya masih ada yang bercampur dengan buku-buku lain.
2. Pembuatan tempat untuk kelas membaca di perpustakaan
3. Dekorasi perpustakaan untuk menarik perhatian siswa
4. Penataan ulang pojok baca. Kondisi sementara kebanyakan pojok baca tidak aktif
dan hanya beberapa pojok baca yang memilili buku.
Program literasi meliputi hal-hal berikut.
1. Kelas membaca di perpustakaan. Kegiatan ini nantinya dibuat jadwal per kelas.
2. Pemanfaatan buku-buku di pojok baca
3. Pohon literasi dan/atau pohon impian
4. Dekorasi kelas yang bersifat edukatif untuk menunjang kemampuan literasi siswa
5. Bercerita hasil bacaan
Program numerasi meliputi hal-hal berikut.
1. Kelas permainan numerasi.
2. Pembuatan media pembelajaran untuk menunjang kemampuan numerasi
Program adaptasi teknologi sementara baru terfikirkan program yang akan ditujukan kepada
siswa sebagai berikut.
1. Desain canva
2. Pemanfaatan google form
3. Quiziz mode kertas
4. Wordwall
Skor: 1
Penjelasan: Kepala sekolah dan para guru kelas sangat terbuka dengan kehadiran kami.
Hal ini membuat rekan-rekan mahasiswa mudah untuk berkoordinasi tertutama dengan
kepala sekolah dan guru pamong. Selain itu juga memudahkan rekan-rekan mahasiswa
dalam melakukan observasi kelas, dan lingkungan sekolah serta berinteraksi dengan para
siswa. Guru pamong juga turut serta mendampingi rekan-rekan mahasiswa dalam
pelaksanaan observasi dan memberikan beberapa arahan.
19 Agustus, 2023.
Mahasiswa
Menyetujui/Mengetahui: