Anda di halaman 1dari 15

KEGIATAN PENDAMPINGAN INDIVIDU 5

No. Kegiatan Langkah Kegiatan

1 Bagian 1. Menjelaskan tentang fokus pendampingan, PP memastikan CGP memahami aktivitas pendampingan yang akan dilakukan.
awal (10)
2. Pengajar Praktik menanyakan apa saja proses yang sudah berjalan selama satu bulan terakhir, menanyakan rencana tindak lanjut dari
pendampingan sebelumnya, serta hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu bulan terakhir (berdasarkan Jurnal Pemanatauan
Pembelajaran Daring)

3. Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring.

4. Meminta hasil observasi pembelajaran rekan sejawat

2 Bagian 1. Penerapan aksi nyata modul 3.1 (30’)


inti Penerapan aksi nyata modul 3.1, CGP tidak ditugaskan untuk melaporkan implementasinya melalui LMS. CGP hanya mendiskusikan
(160’) pengalaman dan refleksi dari aksi nyata ini bersama pendamping pada saat pendampingan individu.
Untuk mempermudah PP melaksanakan refleksi dengan CGP, gunakanlah pertanyaan pematik berikut ini:

○ Refleksi proses pengambilan keputusan dengan menggunakan pertanyaan:

■ Berdasarkan hasil pemetaan yang Bapak/ Ibu lakukan, bagaimana hal tersebut memengaruhi proses pengambilan
keputusan yang dilakukan Bapak/ Ibu?

■ Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu masih perlu dikembangkan atau perlu dievaluasi?

■ Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu mendukung keberhasilan dari keputusan yang diambil?

■ Adakah pengalaman yang terjadi (baik dalam waktu dekat ataupun sebelum mengikuti Pendidikan Guru Penggerak)
yang mencerminkan dilema etika, baik itu terkait murid maupun rekan sejawat?

■ Menurut Bapak/Ibu, apakah proses pengambilan keputusan yang dilakukan sudah sesuai dengan prinsip dan langkah
yang dipelajari di modul 3.1?

■ Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu masih perlu dikembangkan atau perlu dievaluasi dari proses pengambilan
keputusan tersebut?

2. Rancangan program yang berdampak pada murid (30’)


Diskusi rancangan program yang berdampak pada murid, dapat diawali dengan menanyakan rancangan program yang sudah ada di sekolah.
Lakukan reviu bersama CGP, apakah rancangan di sekolah sudah berpihak kepada murid?, berdasarkan diskusi awal ini menjadi dasar untuk
PP untuk melanjutkan diskusi pada tahap berikutnya.
Untuk lebih meningkatkan penglaman CGP, ajaklah CGP berdiskusi terkait rancangan program yang berdampak pada murid dengan
mengacukan pertanyaan pematik berikut ini:

○ Apakah Bapak/Ibu sudah membuat rancangan program yang berdampak pada murid?

○ Apa bentuk program yang sudah Bapak/Ibu rancang?

○ Dukungan apa saja yang Bapak/Ibu perlukan untuk menerapkan program yang sudah dibuat?

○ Apa yang menjadi tantangan Bapak/Ibu dalam melaksanakan rancangan program yang sudah dibuat?

○ Apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

3. Perkembangan komunitas praktisi (30’)


Diskusi perkembangan komunitas praktisi yang dijalankan di sekolah serta implementasi dari rencana di lokakarya 2 untuk berbagi ke rekan
sejawat.

○ Bapak/ Ibu sudah merintis komunitas praktisi di lingkungan sekolah (dan sekitarnya, jika ada), bagaimana peran komunitas ini
terhadap proses belajar Bapak/ Ibu?

○ Apa saja perubahan menyenangkan yang Bapak/ Ibu alami dari rekan di komunitas praktisi Bapak/ Ibu?

○ Apa rencana yang akan dilakukan komunitas praktisi Bapak/ Ibu setelah program ini selesai?
○ Apa dukungan yang Bapak/ Ibu perlukan untuk komunitas praktisi Bapak/ Ibu agar bisa terus belajar bersama?

4. Dialog Pasca-Observasi Pembelajaran (70’)


Diakhir PI 4, CGP sudah ditugaskan untuk membimbing satu orang rekan sejawat dalam penyusunan RPP dan juga melakukan observasi
pembelajaran ke kelas rekan sejawat. Pada PI 5 ini, PP mengarahkan CGP untuk:

○ Menyampaikan tujuan percakapan dan hasil analisis data observasi pembelajaran ke rekan sejawat.

○ Melakukan percakapan umpan balik. Dalam percakapan CGP menemukan area pengembangan dan perbaikan diri yang hendak
dilakukan kepada rekan sejawat. Catat hasil umpan balik pada Catatan Percakapan Pasca Observasi Kelas (format ambil di modul
2.3 pada bagian aksi nyata).

○ Percakapan perencanaan area pengembangan

○ Rencana aksi pengembangan diri. Hasil perencanaan aksi pengembangan diri rekan sejawat dicatat pada Lembar Rencana
Pengembangan Diri (format ambil di modul 2.3 pada bagian aksi nyata).

Proses Pasca-observasi pembelajaran ini diamati dan dilakukan penilaian oleh PP dengan mengunakan Rubrik Penilaian Sesi Aksi Nyata pada kegiatan
PI.5.5. Penilaian Keterampilan Coaching untuk Supervisi Akademik.

3 Bagian 1. Melakukan refleksi terhadap proses pendampingan saat ini:


akhir
(10) ○ Setelah Bapak/ Ibu menjalani program PGP ini apa hal yang menurut Bapak/ Ibu paling Bapak/Ibu kuasai dari materi-materi yang
sudah dipraktikkan?

○ Materi apa yang Bapak/ Ibu rasakan masih membingungkan dan ingin dipelajari lebih dalam?

2. Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring.

3. Mengingat CGP untuk menyebarkan, mengumpulkan dan mengimput survei tentang kompetensi guru penggerak (feedback 360). Kegiatan ini
sudah harus dilakukan sebelum pelaksanaan PI 6. Yang harus dilakukan CGP:

○ Menyebarkan kuesioner survey feedback 3600 sesuai peran dan jenjang yang diampu oleh CGP dengan responden Kepala
sekolah, rekan guru (5 orang), dan perwakilan murid CGP (5 orang)

○ CGP mengisi self evaluation.

4. Mengingatkan CGP untuk melakuan diskusi terkait Pemetaan Aset (pelaksanaan sebelum PI 6 dilakukan), adapun hal-hal yang harus
dilakukan CGP:

○ Menentukan jadwal diskusi Pemetaan aset dengan Kepala Sekolah

○ Mengundang aktor (Kepala sekolah, rekan guru, murid, orang tua, tokoh setempat dan perwakilan gender) yang terlibat dalam
diskusi

○ Membuat notulen hasil diskusi

○ Mengambil foto kegiatan

○ Mengumpulkan hasil pemetaan

Refleksi proses pengambilan keputusan


Nama CGP : DINA ADELINA,S.Pd.
Kepala Sekolah : LEGIRIN,S.Pd.
Asal Instansi CGP : SDN BENDO 2
Hari/Tanggal PI 5 : selasa, 5 Maret 2024

No Pertanyaan Respon CGP

1. Berdasarkan hasil pemetaan yang Bapak/ Hasil pemetaan yang saya lakukan telah memberikan
Ibu lakukan, bagaimana hal tersebut gambaran yang lebih jelas tentang faktor-faktor yang
memengaruhi proses pengambilan memengaruhi proses pengambilan keputusan saya. Dengan
keputusan yang dilakukan Bapak/ Ibu? pemahaman yang lebih mendalam tentang Langkah
Pengambilan Keputusan
1. Identifikasi Keputusan yang Diperlukan
2. Memperoleh Informasi dan Data yang Cukup
3. Membuat Pilihan Alternatif
4. Menimbang Informasi yang Diperoleh
5. Tentukan Pilihan dari Sejumlah Alternatif
6. Terapkan Keputusan yang Efisien
7. Review Kembali Keputusan yang Dibuat.
Pemetaan ini membantu saya untuk lebih cermat dalam
menganalisis masalah, mengidentifikasi opsi yang tersedia,
dan memahami konsekuensi dari setiap keputusan yang
diambil. Selain itu, pemetaan ini juga memungkinkan saya
untuk mengakui peran penting nilai-nilai, kebijaksanaan, dan
pengalaman sebelumnya dalam pengambilan keputusan.
Dengan pemahaman ini, saya dapat membuat keputusan yang
lebih tepat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu masih Keputusan yang tepat dalam menyikapi suatu peristiwa yang
perlu dikembangkan atau perlu dievaluasi? dialami oleh peserta didik karena dapat menentukan
keberhasilan masa depan peserta didik itu sendiri. Untuk itu,
guru perlu hati-hati dalam mengambil keputusan yang
menyangkut peserta didik, keputusan yang diambil perlu
mempertimbangkan uji kebenaran dan 9 langkah
pengambilan keputusan.

3. Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu Hal yang mendukung keberhasilan dari keputusan yang
mendukung keberhasilan dari keputusan diambil mencakup pemahaman mendalam terhadap konteks
yang diambil?
dan masalah, keterlibatan stakeholder untuk memperoleh
beragam pandangan, kreativitas dalam mencari solusi,
pertimbangan nilai dan etika sebagai landasan, evaluasi dan
koreksi berdasarkan dampak, komunikasi efektif untuk
menghindari kebingungan, komitmen serta konsistensi dalam
pelaksanaan, dan kemampuan untuk belajar dari pengalaman
sebelumnya, baik yang sukses maupun yang gagal. Semua
faktor ini berperan dalam menciptakan keputusan yang lebih
baik dan berdampak positif.

4 Adakah pengalaman yang terjadi (baik Sebelum mengikuti Pendidikan Guru Penggerak, saya
dalam waktu dekat ataupun sebelum mengalami dilema etika terkait dengan siswa yang belum
mengikuti Pendidikan Guru Penggerak)
lancar membaca tetapi aktif masuk sekolah, ini siswa saya
yang mencerminkan dilema etika, baik itu
terkait murid maupun rekan sejawat
kelas 6. Dilema saya adalah apakah harus memberikan
penilaian yang rendah berdasarkan kemampuan mengerjakan
tugas di karenakan tidak lancar membaca, meskipun
sebenarnya dia memiliki kemampuan sikap yang sangat baik
dan rajin ke sekolah. Ini memicu pertanyaan etika tentang
sejauh mana penilaian harus mencerminkan akademik saja
dan sejauh mana harus berfokus pada nilai sikap dan sosial.
Keputusan yang saya ambil saat itu adalah memberikan
penilaian yang lebih seimbang dengan merinci penilaian
perilaku sikap sosial dan akademik. Hal ini mengajarkan
saya bahwa penting untuk mempertimbangkan semua aspek
seorang siswa dalam menilai kinerjanya.

5 Menurut Bapak/Ibu, apakah proses saya percaya bahwa proses pengambilan keputusan yang saya
pengambilan keputusan yang dilakukan lakukan sudah sesuai dengan prinsip dan langkah yang
sudah sesuai dengan prinsip dan langkah
dipelajari di modul 3.1. Saya berupaya menerapkan 4
yang dipelajari di modul 3.1?
paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan
keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian
keputusan sebagaimana yang diajarkan dalam modul. Saya
juga mengidentifikasi apakah situasi yang dihadapi termasuk
dalam dilema etika atau bujukan moral. Saya merasa lebih
siap dan mampu untuk menghadapi situasi dilema etika
dengan landasan nilai-nilai kebajikan.

Selain itu, saya juga menerapkan refleksi sebagai salah satu


langkah untuk mengevaluasi proses pengambilan keputusan.
Saya meyakini bahwa refleksi ini membantu saya memahami
lebih dalam pengalaman dan pembelajaran yang saya peroleh
dari setiap keputusan yang diambil. Saya berusaha untuk
terus mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan
ini dan berbagi pengalaman serta pembelajaran dengan rekan
sejawat saya. Dengan demikian, saya yakin bahwa proses
pengambilan keputusan yang saya jalani sudah sesuai dengan
prinsip dan langkah yang diajarkan dalam modul 3.1.

6 Apa hal yang menurut Bapak/ Ibu masih Proses pengambilan keputusan selalu dapat ditingkatkan.
perlu dikembangkan atau perlu dievaluasi Dalam pengalaman saya, saya melihat perlunya lebih banyak
dari proses pengambilan keputusan
kerja sama dan diskusi dengan sesama guru serta pihak
tersebut?
sekolah dalam menghadapi dilema etika yang rumit. Evaluasi
terhadap proses pengambilan keputusan juga perlu dilakukan
secara rutin untuk menilai efektivitas keputusan yang telah
diambil dan apakah ada cara-cara lebih baik untuk
menghadapi situasi serupa di masa depan.

Rancangan program yang berdampak pada murid


No Pertanyaan Respon CGP

1. Apakah Bapak/Ibu sudah membuat Ya saya sudah merancang program yang berdampak
rancangan program yang berdampak pada murid.
pada murid?

2. Apa bentuk program yang sudah " KIAN SENANG " merupakan wadah untuk
Bapak/Ibu rancang? memberikan keleluasaan kepada murid untuk berkreasi
menghias kelasnya masing-masing, sehingga kelas yang
mereka desain akan menjadi inspirasi bagi kelas yang
lainnya.
kreatif setiap murid berupa: tema kelas, mading kelas,
pohon literasi, poster”, dan hiasan dinding lainnya yang
membuat kelas menjadi hidup program yang berfokus
pada pengembangan kemampuan “mendesain kelas
dengan berbagai hiasan, mulai dari tema kelas, pohon
literasi, peta , jadwal piket, jadwal pembelajaran, dan
hiasan lain yang membuat kelas menjadi indah
nyaman.” kelas indah aman nyaman dan menyenangkan
(KIANSENANG) di sekolah. Dalam program ini, saya
akan melibatkan siswa dalam aktivitas komunikasi
dalam menghias kelas.

Tujuan dari program ini adalah


1.menggali ide-ide cemerlang dari semua di kelasnya
masing-masing.

2.melatih daya kreatifitas murid, sehingga kreatifitas


murid dapat terasah dengan baik

3.menginspirasi kelas lain juga sekolah yang lainnya


untuk menciptakan kelas yang indah dan nyaman

3. Dukungan apa saja yang Bapak/Ibu Untuk menerapkan program "KIANSENANG," saya
perlukan untuk menerapkan program memerlukan dukungan dalam bentuk berbagai sumber
yang sudah dibuat? daya. Pertama, dukungan dari rekan guru dan staf
sekolah sangat penting, baik dalam hal mendukung
pelaksanaan program, menyediakan fasilitas, atau
berkolaborasi dalam pelaksanaan program. Sumber daya
manusia yang berkomitmen untuk mendukung program
ini sangat diperlukan.

Selain itu, dukungan dari komite sekolah dan orang tua


siswa, terutama dalam hal memahami dan mendukung
program ini serta memastikan bahwa siswa dapat
berpartisipasi aktif. Dukungan dalam hal fasilitas seperti
buku, materi ajar, dan teknologi pendukung juga sangat
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program.

Terakhir, dukungan dari pihak sekolah dan instansi


terkait untuk mengadakan acara atau kegiatan terkait
"KIANSENANG" juga sangat membantu dalam
memperluas dampak positif program ini. Keseluruhan
dukungan ini akan membantu program berjalan dengan
lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi siswa.

4. Apa yang menjadi tantangan Bapak/Ibu Tantangan utama dalam melaksanakan program "KIAN
dalam melaksanakan rancangan SENANG" adalah memastikan bahwa siswa semua
program yang sudah dibuat? benar-benar terlibat aktif dalam menghias kelas bukan
hanya guru kelasnya saja. Selain itu, perlu memastikan
bahwa guru dan warga sekolah program memiliki
kemampuan kreativitas yang memadai untuk memandu
siswa dengan baik. Diperlukan perencanaan dan
persiapan yang matang agar program berjalan lancar.
Selain itu, penting juga untuk memastikan bahwa
program ini berkelanjutan dan mendapat dukungan dari
seluruh komunitas sekolah.

5 Apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk Untuk menghadapi tantangan dalam menjalankan
menghadapi tantangan tersebut? program "KIANSENANG" saya telah merancang
berbagai strategi. Pertama, saya menyusun jadwal kapan
musyawarah dengan guru kelas, dengan siswa, dan wali
murid dan tentu saya ijin dan perlu dukuangan kepala
kepala sekolah, sehingga semua siswa dan guru lebih
terlibat dan merasa nyaman ketika kolaborasi satu sama
lain dalam menuangkan ide, kreativitas, inovasi dan
kerjasamanya. Saya juga menjadwalkan sesi refleksi
setelah setiap program untuk mendengar masukan dari
siswa dan guru, sehingga kami dapat memperbaiki dan
menyempurnakan program secara berkelanjutan.

Perkembangan komunitas praktisi


No Pertanyaan
Respone CGP
.

1. Bapak/ Ibu sudah merintis Komunitas praktisi yang telah saya rintis di lingkungan sekolah memainkan
komunitas praktisi di peran yang sangat penting dalam proses belajar saya. Mereka memberikan
lingkungan sekolah (dan kesempatan untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik
sekitarnya, jika ada), dalam dunia pendidikan. Melalui komunitas ini, saya memiliki akses ke
bagaimana peran berbagai sumber daya dan ide inovatif yang membantu meningkatkan
komunitas ini terhadap kualitas pengajaran saya.
proses belajar Bapak/ Ibu?

Kami sering mengadakan pertemuan, dan diskusi bersama untuk


membahas isu-isu pendidikan terkini dan merancang strategi terbaik untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Komunitas praktisi juga memberikan
dukungan emosional dan motivasi yang sangat berarti. Saya merasa
terhubung dengan sesama pendidik dan merasa didukung dalam
menghadapi tantangan yang muncul dalam proses pengajaran. Dengan
demikian, komunitas praktisi membantu saya menjadi pendidik yang lebih
baik dan berdampak positif pada pembelajaran siswa.

2. Apa saja perubahan Melalui komunitas praktisi, saya telah mengalami berbagai perubahan yang
menyenangkan yang sangat menyenangkan. Pertama, sangat memperkaya pengalaman belajar
Bapak/ Ibu alami dari saya.
rekan di komunitas praktisi
Bapak/ Ibu?
Selanjutnya, saya merasa didorong untuk terus berkembang dan
meningkatkan kualitas pengajaran.

Yang tidak kalah penting adalah perasaan kepuasan dan prestasi pribadi.
Melalui komunitas praktisi, saya memiliki akses ke informasi dan sumber
daya yang membantu meningkatkan pencapaian saya dalam mengajar dan
membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka.

Selain itu, pengalaman bersama rekan praktisi di komunitas ini juga


menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung, yang membuat
profesi pendidik menjadi lebih menyenangkan dan bermakna. Semua
perubahan ini memberikan dampak positif yang luar biasa pada pengalaman
belajar dan mengajar saya.

3 Apa rencana yang akan Setelah program ini selesai, komunitas praktisi yang telah terbentuk akan
dilakukan komunitas terus aktif dan berperan dalam mendukung perkembangan pendidikan di
praktisi Bapak/ Ibu setelah lingkungan sekolah dan sekitarnya. Rencananya, komunitas akan
program ini selesai? melanjutkan pertemuan rutin atau kegiatan kolaboratif yang telah terjalin
selama program berjalan. Ini termasuk berbagi pengalaman, sumber daya,
dan praktik terbaik dalam pengajaran dan pembelajaran.

Selain itu, kami berencana untuk mengembangkan proyek-proyek


pendidikan yang lebih besar dan berkelanjutan yang dapat memberikan
dampak positif pada siswa dan masyarakat sekitar. Kami ingin menjalankan
berbagai inisiatif, seperti pelatihan guru, kegiatan sosial, dan program
literasi, untuk memajukan pendidikan di wilayah kami.

Komunitas praktisi juga akan berfokus pada pemberdayaan diri sendiri dan
pengembangan profesional lebih lanjut. Kami berharap dapat terus tumbuh,
belajar, dan berkontribusi secara positif dalam dunia pendidikan,
membentuk generasi penerus yang lebih berkualitas dan berdaya saing.

4 Apa dukungan yang Untuk mendukung kelangsungan komunitas praktisi kami, kami
Bapak/ Ibu perlukan untuk memerlukan dukungan dalam bentuk sumber daya dan fasilitas yang
komunitas praktisi Bapak/ memungkinkan kami untuk melanjutkan pertemuan dan kegiatan
Ibu agar bisa terus belajar kolaboratif. Sumber daya ini mencakup tempat pertemuan yang nyaman,
bersama? akses ke literatur pendidikan terbaru, dan mungkin dukungan finansial
untuk melaksanakan beberapa proyek pendidikan. Kami juga akan
menghargai bimbingan atau pelatihan lanjutan dalam pengembangan
profesional kami. Dukungan dari pihak sekolah dan pemerintah daerah
sangat dibutuhkan untuk memastikan kelangsungan dan perkembangan
komunitas praktisi kami sehingga kami dapat terus belajar bersama dan
memberikan manfaat yang lebih besar bagi pendidikan.

Dialog Pasca-Observasi Pembelajaran

Menyampaikan tujuan percakapan dan hasil analisis data observasi pembelajaran ke rekan sejawat.

Melakukan percakapan umpan balik. Dalam percakapan CGP menemukan area pengembangan dan perbaikan diri yang hendak dilakukan kepada
rekan sejawat. Catat hasil umpan balik pada Catatan Percakapan Pasca Observasi Kelas (format ambil di modul 2.3 pada bagian aksi nyata)

Percakapan perencanaan area pengembangan

Rencana aksi pengembangan diri. Hasil perencanaan aksi pengembangan diri rekan sejawat dicatat pada Lembar Rencana Pengembangan Diri
(format ambil di modul 2.3 pada bagian aksi nyata).

Prinsip Kriteria
Coaching

Kemitraan 1. Tujuan ditetapkan oleh rekan sejawat


2. TIDAK menggurui atau memberikan saran/nasihat kepada rekan sejawat, pada saat
dimintai saran, berbagi pengalaman

Proses Kreatif 3. Percakapan dua arah dan rekan sejawat yang lebih banyak berbicara
4. Mendengarkan, mengulang/merangkum perkataan rekan sejawat, dan bertanya
5. Pertanyaan yang digunakan merupakan pertanyaan yang menggali

6. Percakapan menghasilkan tindak lanjut konkrit


Memaksimalkan 7. Tindak lanjut konkrit berasal dari rekan sejawat
potensi 8. Percakapan ditutup dengan kesimpulan dari rekan sejawat
Refleksi pendampingan Individu 5

No. Pertanyaan Pemantik Refleksi Respon CGP


1 Setelah Bapak/ Ibu menjalani Pembelajaran yang berpihak pada murid dan memperhatikan karakteristik
program PGP ini apa hal yang murid yang beragam
menurut Bapak/ Ibu paling Bapak/Ibu
kuasai dari materi-materi yang sudah Guru harus mampu menuntun murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman
agar tercapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia
dipraktikkan?
individu maupun masyarakat

Guru harus menjadi among dan mampu menerapkan Triologi Pendidikan (Ing
Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Nilai Guru Penggeraknya, yaitu Berpihak pada Murid, Reflektif, Inovatif,


kolaboratif, Mandiri
Peran Guru Penggerak, yaitu

Menjadi Pemimpin Pembelajaran

Mewujudkan Kepemimpinan Murid

Mendorong Kolaborasi

Menjadi Coach bagi Guru Lain

Menggerakkan Komunitas Praktisi

VISI GURU PENGGERAK

Visi Guru Penggerak harus mampu mencerminkan Nilai dan Peran Guru
Penggerak dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila

Proses pembuatan Visi melalui tahapan BAGJA

PRAKTIK PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA MURID

Memetakan Kebutuhan Belajar: Modul ini mengajarkan teknik pemetaan


kebutuhan murid, memahami gaya belajar, tingkat pemahaman, dan tantangan
belajar yang mereka hadapi. Ini bukan sekadar pengelompokan kaku,
melainkan analisis mendalam untuk menciptakan strategi pembelajaran yang
tepat sasaran.

Coaching: Mengantar Murid Menuju Kemandirian Selain pembelajaran


berdiferensiasi, modul 2 juga memperkenalkan coaching sebagai strategi
pendampingan yang efektif untuk menggali potensi dan mengembangkan
kemandirian murid. Guru Penggerak bukan lagi pemecah masalah instan,
melainkan fasilitator yang membantu murid menemukan solusi dan belajar dari
kesalahan.

Kepemimpinan Murid

Murid sebenarnya mempunyai kemampuan untuk mengambil peranan dalam


proses belajar mereka sendiri. Tetapi, terkadang guru memperlakukan mereka
seolah-olah tidak mampu membuat keputusan, pilihan atau memberikan
pendapat terkait dengan proses belajar mereka. Kadang-kadang kita bahkan
tanpa sadar membiarkan murid secara sengaja menjadi tidak berdaya, dengan
secara sepihak memutuskan semua yang harus murid pelajari dan bagaimana
mereka mempelajarinya, tanpa melibatkan peran serta mereka dalam proses
pengambilan keputusan tersebut.

Suara Murid, Pilihan Murid, dan Kepemilikan Murid

Ketika murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri,


maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan
kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka.

Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan


Murid

Komunitas merupakan salah satu aset sosial yang dimiliki sekolah. Komunitas
yang dimaksud adalah guru, murid, orang tua/wali murid, dan masyarakat di
sekitar sekolah yang secara langsung atau tidak langsung dapat memengaruhi
proses belajar murid.

2. Materi apa yang Bapak/ Ibu rasakan Tidak ada yang membingungkan, semua sudah jelas runtut dan
masih membingungkan dan ingin sangat mudah dipahami saat belajar di LMS.
dipelajari lebih dalam?

Catatan/Pesan Kegiatan sebelum pelaksanaan PI 6

1. Menyebarkan kuesioner survey feedback 3600 sesuai peran dan jenjang


yang diampu oleh CGP dengan responden Kepala sekolah, rekan guru (5
orang), dan perwakilan murid CGP (5 orang)
2. CGP mengisi self evaluation.

● Mengingatkan CGP untuk melakuan diskusi terkait Pemetaan Aset


(pelaksanaan sebelum PI 6 dilakukan), adapun hal-hal yang harus dilakukan
CGP:
1. Menentukan jadwal diskusi Pemetaan aset dengan Kepala Sekolah
2. Mengundang aktor (Kepala sekolah, rekan guru, murid, orang tua, tokoh
setempat dan perwakilan gender) yang terlibat dalam diskusi
3. Membuat notulen hasil diskusi
4. Mengambil foto kegiatan
5. Mengumpulkan hasil pemetaan

DOKUMENTASI KOMUNITAS BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai