KASUS I
Seorang pasien yang merupakan petani datang dengan keluhan bibir yang mengelupas dan
kering serta terasa perih. Pasien mengaku sebelumnya bibirnya mengelupas, bibirnya sedikit
membengkak dan meradang. Pasien belum pernah merawat dengan obat apapun dan tidak
ada riwayat alergi.
Etiologi : acnitic chelitis mempengaruhi bibir bawah pada 95% kasus. Epitel bibir
memiliki pigmen tipis yang lebih sedikit dari kulit wajah sdan sekitarnya, hal tersebut
yang menyebabkan kulit bibit lebih rentan mengalami kerusakan terhadap paparan
sinar ultraviolet dari matahari. Paparan sinar yang terus menerus menyebabkan
kerusakan DNA sel dan dapat menyebabkan kelainan. Penyakit ini lenih sering
dialami oleh orang berkulit putih, albino dan orang dengan kelainan pigmen.
Perawatan inisial / awal : Mennggunakan krim UV protector seperti lip balm dan
membatasi paparan sinar matahari, penggunaan pelembab dapat mengurangi gejala
kulit kering, menjaga agar tubuh tetap terhidrasi selama dibawah sinar matahari. Pada
kasus akut, diperlukan aturan pengobatan selama beberapa hari dari dokter. Pada
kasus yang parah, jaringan yang terkena mungkin perlu diangkat. Pengobatan lainnya
dapat berupa Laser abration, vermilionectomy, cryotherapy dan electrocautry.
Pengobatan memerlukan waktu yang tidak singkat dan pemeriksaan lanjutan.
KASUS II
Seorang pasien datang dengan keluhan terdapat celah yang perih pada sudut mulutnya.
Pada pemeeriksaan ekstraoral, tampak fisur multiple kemerahan yang berdarah pada kedua
sudut bibir. Pemeriksaan intraoral pasien edentulous penuh menggunakan GTP. Gigi tiruan
diakui pasien sudah 15 tahun lamanya dengan anatomi anasi gigi sudah rata dan memendek.
Etiologi : penyebab utama penyakit ini adalah infeksi jamur candida. Penyakit
angular cheilitis meningkat tiga kali lipat pada orang lanjut usia yang menggunakan
gigi tiruan dan meningkat dua kali lipat pada laki-laki. 20% dari pasien dengan
granulomatosis orofasial mengalami cheilitis angular. Pasien dengan kelainan
psikiatri yang menyebabkan trauma pada bibir, seperti pada bulimia atau anoreksia,
juga dapat menyebabkan terjadinya cheilitis angular. Pada kasus tertentu, hal ini di
dapat disebabkan oleh infeksi jamur Staphylococcus aureus. Kondisi tersebut dipicu
oleh produksi air liur dan kekurangan asupan vitamin B12.