Anda di halaman 1dari 4

Korban Orang Tua untuk anaknya

Pada suatu hari, ada suatu keluarga yang berisi seorang


anak dan ibunya.
Ayahnya, sudah meninggal sebelum anaknya yaitu ‘Reyhan’
lahir.
Ibunya harus berkerja keras untuk memenuhi kebutuhan
dirinya dan anaknya.
Ibunya selalu memikirkan anaknya sebelum dirinya sendiri

“permisi Ibu, Reyhan permisi ke kuliah ya..” Kata


Reyhan.
“Anak ibu..tak terasa kamu sudah kuliah ya..”Kata Ibu. “Iya
Bu” kata Reyhan dengan senyum.
“Belajar yang baik ya! Semangat terus ya!” Kat Ibu. “Pasti
dong bu!”Kata reyhan
“Rehan, nanti jikalau kamu sudah jadi orang yang hebat
jangan lupa ibu ya..” kata ibu dengan tangisan.
“Tak akan pernah aku akan melupakan Ibu. Ibu yang
mengakatkan aku menjadi orang hebat” Kata Reyhan sambil
pergi kuliah.

Beberapa bulan berlalu

“Haduh, gimananya untuk biaya kuliah reyhan? Apakah


saya harus menjual rumah ini?” Kata Ibu.
“Andakan jika Ayah masih disini.. Oh ya Tuhan bantu lah
hambamu ini..” Kata ibu sambil menagis.
Ibunya pun menjual rumah tersebut dan pergi ke kos-kosan di
rumah yang kecil supaya anaknya bisa kuliah dan menjadi
orang sukses.
Ibunya tersebut jarang memikirkan tentang dirinya sendiri
yang dia terus pikirkan yaitu anaknya Reyhan.

Akhirnya Reyhan berkerja sebagai Manager di sebuah


perusahaan

“Halo reyhan! Gimana kabarmu nak?”Kata ibu sambil


menelepon dia.
Reyhan menjawab “Baik bu, boleh nanti aja kita bicara saya
punya meeting sekarang..”
“Oh gitunya hmm gapapa kok! Kapan-kapan Reyhan kunjung
ibunya! Ibu sudah rindu..” Kata ibu.
“Soal itu bu, Reyhan tak bisa. Reyhan sudah menjadi orang
sukses yang berarti reyhan sudah sibuk sekali maafnya.
Reyhan kasih tambahan kok bulan ini!” Kata Reyhan

Selesai meeting

“Permisi Bos, boleh kah jika mungkin minggu depan


saya tak hadir” Kata satu pekerja Reyhan.
“Kenapa?” Kata Reyhan. “Saya mau mengunjungi ayahku,
Bos.”Jawabnya.
Saat Ia berkata seperti itu Reyhan teringat tentang ibunya
yang mau dia untuk mengunjunginya.
“Boleh” Kata Reyhnan. “Terimakasihnya bos!” kata salah
satu perkerja Reyhan.

Selesai Reyhan mensiapkan mobil dan Baju

Reyhan langsung pergi ke kampung halamannya saat Ia


masih kecil.
Ia pergi kerumah lamanya tapi saat dia lihat ibunya taka da di
situ jadi dia tanya kepada orang yang ada di situ.
“Permisi tante apakah tahu dimana ibu saya? Saya
Reyhan.”Kata Reyhan. “Reyhan? Kamu kah itu?” kata salah
satu orang disitu.
“Hehe.. Iya Tan” Jawab Reyhan. “Ibumu sudah menjual
rumah ini kepada saya ibumu sudah si tempat kost-kost di
depan” jawabnya

“Ibuku menjual rumah ini?” Tanya Reyhan. “Iya, kata


ibumu it untuk biaya kuliah mu.” Jawab dia.
“Makasihnya tante untuk infonya!” Jawab Reyhan. “Iya
gapapa reyhan!”Jawab dia.
Reyhan mencari dimana ibunya dan menemukan dimana Ia.
Dan Reyhan lari dan memeluk ibunya.
“Ibu!”Seru Reyhan. “kamu berkunjungkah!” seru ibu. Reyhan
tanya “Ibu kenapa jual rumah kita?”
“untuk masa depanmu nak..”Jawab ibu. “Apakah ibu tak
pernah memikirkan tentang diri ibu sendiri?” tanya Reyhan.
“ibu memikirkan diri ibu tapi yang lebih penting bagi ibu
yaitu kamu.”Jawab ibu.

Anda mungkin juga menyukai