KABUPATEN TULUNGAGUNG
DISUSUSN OLEH :
NIS : 20061214
H. Imam Sopingi
NIP. NIP.
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Tulungagung
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
JUDUL:
Mengesahkan,
NIP. NIP.
iii
KATAN PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan baik dan lancar yang dilaksanakan di
PETERNAKAN PUTRADHARMA di Desa Pucunglor yang dimulai tanggal
6 Desember 2023 – 25 Maret 2024
Dalam penulisan Laporan ini tidak lepas dari adanya bentuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
iv
DAFTAR ISI
2.2 Pakan.......................................................................................................... 4
3.2.1 Waktu................................................................................................... 7
v
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 9
LAMPIRAN ..................................................................................................... 10
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ternak sapi potong merupakan komoditas pertanian yang cukup penting
dalam penyediaan pangan, peningkatan pendapatan dan optimalisasi
pemanfaatan sumberdaya pertanian di Indonesia. Keberhasilan usaha ternak
sapi potong ditentukan oleh salah satu faktor terbesar, yaitu pakan. Pakan
adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak, baik berupa bahan organik
maupun anorganik, yang sebagian atau seluruhnya dapat dicerna dan tidak
mengganggu kesehatan ternak (Djarijah, 2008). Pakan yang diberikan kepada
sapi potong harus memiliki syarat sebagai pakan yang baik. Pakan yang baik
yaitu pakan yang mengandung zat makanan yang memadai kualitas dan
kuantitasnya, seperti energi, protein, lemak, mineral, dan vitamin, yang
semuanya dibutuhkan dalam jumlah yang tepat dan seimbang sehingga bisa
menghasilkan produk daging yang berkualitas dan berkuantitas tinggi
(Haryanti, 2009).
Pakan yang diberikan kepada sapi potong harus memiliki syarat sebagai
pakan yang baik. Pakan yang baik yaitu pakan yang mengandung zat makanan
yang memadai kualitas dan kuantitasnya, seperti energi, protein, lemak,
mineral, dan vitamin, yang semuanya dibutuhkan dalam jumlah yang tepat dan
seimbang sehingga bisa menghasilkan produk daging yang berkualitas dan
berkuantitas tinggi (Haryanti, 2009).
Pakan yang diberikan kepada sapi potong pada umumnya terdiri dari hijauan
dan konsentrat. Hijauan merupakan pakan yang berasal dari tumbuhan yang
diberikan pada sapi potong dalam bentuk segar, sedangkan konsentrat
merupakan pakan penguat yang disusun dari biji-bijian dan limbah hasil proses
industri bahan pangan yang berfungsi meningkatkan nilai nutrisi yang rendah
agar memenuhi kebutuhan normal ternak untuk tumbuh dan berkembang
secara sehat (Akoso, 2009).
1
2
Pemberian pakan berupa kombinasi kedua bahan itu akan memberi peluang
terpenuhinya nutrien dan biayanya relatif murah. Namun, bisa juga terdiri dari
hijauan ataupun konsentrat saja. Apabila pakan terdiri dari hijauan saja maka
biayanya relatif murah dan lebih ekonomis, tetapi produksi yang tinggi sulit
tercapai, sedangkan pemberian pakan yang hanya terdiri dari konsentrat saja
akan memungkinkan tercapainya produksi yang tinggi, tetapi biaya ransumnya
relatif mahal dan kemungkinan bisa terjadi gangguan pencernaan (Siregar,
2008), sehingga pakan dapat dimanfaatkan seefisien mungkin dan dapat
memenuhi kebutuhan ternak bila ditunjang dengan manajemen pakan yang
baik.
Manajemen pakan yang baik yaitu yang memperhatikan jenis pakan yang
diberikan, jumlah pakan yang diberikan sesuai kebutuhan, imbangan hijauan
dan konsentrat, serta frekuensi dan cara pemberian pakan yang tepat.
Bedasarkan hal tersebut, perlu dilakukan kegiatan praktek lapangan tentang
manajemen pakan ternak sapi potong di Peternakan Putradharma yang
berlokasi di Desa Pucunglor Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung.
1.2 Tujuan
1. Menambah wawasan dan pengetahuan kami tentang cara manajemen
3
4
2.2 Pakan
Pada dasarnya, sumber pakan sapi dapat disediakan dalam bentuk hijauan
dan konsentrat . Menurut Dicky P (2011), salah satu yang menyebabkan
rendahnya tingkat konsumsi pakan oleh ternak adalah faktor palatabilitas
pakan. Ternak memerlukan waktu lama beradaptasi baik terhadap pakan,
lingkungan kandang, pekerja maupun lingkungan. Sumber pakan di peternakan
Enhal farm sudah memenuhi untuk usaha penggemukan sapi potong. Pakan
hijauan yang diberikan berupa rumput Gajah dan jerami padi, sedangkan
konsentrat berupa campuran dari beberapa bahan pakan seperti jerami
fermentasi (dedak, tongkol jagung, tetes tebu).
diperlukan tubuh ternak. Sedangkan hijauan kering berupa jerami padi. Jerami
padi diberikan dalam bentuk jerami fermentasi. Karena pemberian pakan
jerami padi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pakan sumber serat dan
menimbulkan rasa kenyang. Jerami padi merupakan limbah pertanian yang
cukup potensial sebagai pakan ternak karena tersedia cukup banyak dan mudah
diperoleh disekitar daerah ternakan.
3.2.2 Lokasi
7
8
3.3 Kegiatan-Kegiatan
Tabel 1. Kegiatan PKL
WAKTU
KEGIATAN-
NO PELAKSANA
KEGIATAN
AN
Membersihkan tempat Pagi
1
pakan dan minum (setiap hari)
Memberikan pakan Pagi
2
konsentrat (setiap hari)
Sore
Memberikan pakan
3 (setiap hari)
hijauan
Pagi
4 Membersihkan kandang
(setiap hari)
Membersihkan
Setiap 2 minggu
5 lingkungan ternak dan
sekali
kandang
Pagi
6 Memandikan ternak
(setiap hari)
Pagi dan sore
7 Menguras tempat minum
(setiap hari)
sore
8 Menchooper hijauan
(setiap hari)
Dilakukan saat
Membuat pakan persediaan
9
konsentrat konsentrat mulai
habis
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari laporan manajemen penggemukan sapi potong ini kita dapat menarik
kesimpulan Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan dapat disimpulkan,
bahwa pada dasarnya manajemen penggemukan sapi potong di Putradharma
sudah cukup baik. Sumber pakan di peternakan Putradharma sudah memenuhi
untuk usaha penggemukan sapi potong. Pakan hijauan yang diberikan berupa
rumput Gajah dan jerami padi, sedangkan konsentrat berupa campuran dari
beberapa bahan pakan seperti jerami fermentasi ( seperti tongkol jagung,
dedak, molases, bungkil kelapa, mineral mix, garam ). Proses pembuatan
jerami padi fermentasi dilakukan dengan menambahkan molases. Molases
berfungsi untuk memperbaiki nilai gizi jerami padi dan menambah aroma
harum pada pakan fermentasi. Fermentasi jerami dengan menggunakan
molases diharapkan mampu merombak dan merenggangkan ikatan
lignoselulosa dan lignohemisellulosa, sehingga jerami lebih mudah dicerna
oleh mikroba rumen.
4.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Akoso, B.T. 2009. Epidemologi dan Pengendalian Antraks, Kanisius. Yogyakarta.
9
10
LAMPIRAN
GAMBAR KEGIATAN