Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI


PETERNAKAN PUTRADHARMA

DESA PUCUNGLOR KECAMATAN NGANTRU

KABUPATEN TULUNGAGUNG

PROVINSI JAWA TIMUR

DISUSUSN OLEH :

NAMA : MUHAMAD KAMALUDIN TRIAT MAZA

NIS : 20061214

AGRIBISNIS TERNAK RUMINASIA

SMK NEGERI 1 TULUNGAGUNG


2023-2024
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Siswa : MUHAMAD KAMALUDIN TRIAT MAZA


NIS : 20061214
Kompetensi Keahlia : Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR)
Judul Laporan :Pengggemukan Sapi Potong Di Peternakan Bapak
H. Imam Sopingi Di Desa Pucunglor Kecamatan
Ngantru Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa
Timur

Telah disahkan dan disetujui oleh :


Pembimbing IDUKA Pembimbing Sekolah

Choirul Mustofa Drh. Rekka Putriana Sari


NIP.- NIP.

Pimpinan IDUKA Ketua Kompetensi Keahlian

H. Imam Sopingi
NIP. NIP.

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Tulungagung

Drs. MUHARI, M.Pd


NIP. 19640514 198903 1 009

ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG

JUDUL:

Manajemen Pemberian Pakan Ternak Sapi Potong Di Peternakan


Putradharma Desa Pucunglor Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung
Provinsi Jawa Timur

Telag dilakukan Ujian


Dan
Disahkan Pada:
Tanggal 25 Bulan Maret Tahun 2024

Mengesahkan,

Penguji I, Penguji II,

NIP. NIP.

iii
KATAN PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan baik dan lancar yang dilaksanakan di
PETERNAKAN PUTRADHARMA di Desa Pucunglor yang dimulai tanggal
6 Desember 2023 – 25 Maret 2024

Dalam penulisan Laporan ini tidak lepas dari adanya bentuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa
mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Muhari, M.Pd, selaku kepala sekolah SMKN 1


TULUNGAGUNG

2. Selaku guru pembimbing sekolah.

3. Bapak H. Sopingi selaku pemilik peternakan dan pembimbing


lapangan.

4. Orang tua yang selalu memberikan dorongan semangat melalui


pendidikan moral danselalu mengarahkan dalam hal kebaikan.
5. Drh. Rekka Putriana Sari, yang sudah membimbing saya
mengerjakan Laporan ini
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak lepas dari kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan demi
perbaikan penyusunan laporanyang akan datang.

Demikian hal yang perlu penulis sampaikan, mudah-mudahan laporan ini


bermanfaat bagi semua kalangan.

Tulungagung, 25 Maret 2024

Muhamad Kamaludin Triat Maza

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................. iii

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG...................................................... iii

KATAN PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3

2.1 Usaha Ternak Sapi Potong .......................................................................... 3

2.2 Pakan.......................................................................................................... 4

2.3 Jenis pakan ................................................................................................. 4

2.4 Jumlah Pemberian Pakan ............................................................................ 5

2.5 Frekuensi Pemberian Pakan ........................................................................ 6

BAB III PROSES DAN HASIL BELAJAR DI IDUKA ................................... 7

3.1 Gambaran Umum Perusahaan ..................................................................... 7

3.2 Waktu dan Lokasi ....................................................................................... 7

3.2.1 Waktu................................................................................................... 7

3.2.2 Lokasi .................................................................................................. 7

3.3 Kegiatan-Kegiatan ...................................................................................... 8

v
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 9

4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 9

4.2 Saran .......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

LAMPIRAN ..................................................................................................... 10

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kegiatan PKL.............................................................................................8

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penyelipak Pakan Ternak..................................................10


Gambar 2. Pemberian Pakan Kepada Ternak......................................10
Gambar 3. Memandikan Ternak..........................................................11
Gambar 4. Membersihkan Kandang Sapi...........................................12
Gambar 5. Kandang Putradharma.......................................................13

viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ternak sapi potong merupakan komoditas pertanian yang cukup penting
dalam penyediaan pangan, peningkatan pendapatan dan optimalisasi
pemanfaatan sumberdaya pertanian di Indonesia. Keberhasilan usaha ternak
sapi potong ditentukan oleh salah satu faktor terbesar, yaitu pakan. Pakan
adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak, baik berupa bahan organik
maupun anorganik, yang sebagian atau seluruhnya dapat dicerna dan tidak
mengganggu kesehatan ternak (Djarijah, 2008). Pakan yang diberikan kepada
sapi potong harus memiliki syarat sebagai pakan yang baik. Pakan yang baik
yaitu pakan yang mengandung zat makanan yang memadai kualitas dan
kuantitasnya, seperti energi, protein, lemak, mineral, dan vitamin, yang
semuanya dibutuhkan dalam jumlah yang tepat dan seimbang sehingga bisa
menghasilkan produk daging yang berkualitas dan berkuantitas tinggi
(Haryanti, 2009).

Pakan yang diberikan kepada sapi potong harus memiliki syarat sebagai
pakan yang baik. Pakan yang baik yaitu pakan yang mengandung zat makanan
yang memadai kualitas dan kuantitasnya, seperti energi, protein, lemak,
mineral, dan vitamin, yang semuanya dibutuhkan dalam jumlah yang tepat dan
seimbang sehingga bisa menghasilkan produk daging yang berkualitas dan
berkuantitas tinggi (Haryanti, 2009).

Pakan yang diberikan kepada sapi potong pada umumnya terdiri dari hijauan
dan konsentrat. Hijauan merupakan pakan yang berasal dari tumbuhan yang
diberikan pada sapi potong dalam bentuk segar, sedangkan konsentrat
merupakan pakan penguat yang disusun dari biji-bijian dan limbah hasil proses
industri bahan pangan yang berfungsi meningkatkan nilai nutrisi yang rendah
agar memenuhi kebutuhan normal ternak untuk tumbuh dan berkembang
secara sehat (Akoso, 2009).

1
2

Pemberian pakan berupa kombinasi kedua bahan itu akan memberi peluang
terpenuhinya nutrien dan biayanya relatif murah. Namun, bisa juga terdiri dari
hijauan ataupun konsentrat saja. Apabila pakan terdiri dari hijauan saja maka
biayanya relatif murah dan lebih ekonomis, tetapi produksi yang tinggi sulit
tercapai, sedangkan pemberian pakan yang hanya terdiri dari konsentrat saja
akan memungkinkan tercapainya produksi yang tinggi, tetapi biaya ransumnya
relatif mahal dan kemungkinan bisa terjadi gangguan pencernaan (Siregar,
2008), sehingga pakan dapat dimanfaatkan seefisien mungkin dan dapat
memenuhi kebutuhan ternak bila ditunjang dengan manajemen pakan yang
baik.

Manajemen pakan yang baik yaitu yang memperhatikan jenis pakan yang
diberikan, jumlah pakan yang diberikan sesuai kebutuhan, imbangan hijauan
dan konsentrat, serta frekuensi dan cara pemberian pakan yang tepat.
Bedasarkan hal tersebut, perlu dilakukan kegiatan praktek lapangan tentang
manajemen pakan ternak sapi potong di Peternakan Putradharma yang
berlokasi di Desa Pucunglor Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung.

1.2 Tujuan
1. Menambah wawasan dan pengetahuan kami tentang cara manajemen

pemeberian pakan ternak sapi.

2. Mempelajari dan menyelesaikan persoalan yang ada dalam manajemen


pemberian pakan ternak.

3. memperoleh pengetahuan tambahan, meningkatkan keterampilan siswa


pada bidang keahliannya masing-masing agar mendapat bekal yang
cukup untuk bekerja setelah lulus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usaha Ternak Sapi Potong
Jenis sapi potong yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah sapi
Limosin yang merupakan ternak sapi potong andalan Indonesia. Sapi Limosin
Sapi Limosin dapat mencapai bobot badan jantan dewasa 350-400 kg dan
betina dewasa antara 250-300 kg. Hewan ini memiliki persentase karkas yang
kadar lemaknya sedikit serta perbandingan tulang sangat rendah. Selama ini
sapi potong dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar local seperti rumah
tangga, hotel, restaurant, indutrsi pengolahan daging serta pasar atau pulau
terutama untuk pasar kota-kota besar (Utari, 2015)

Menurut Mariyono et al (2010) bahwa sapi potong merupakan salah satu


komponen usaha yang cukup berperan dalam agribisnis pedesaan, utamanya
dalam sistem integrase dengan subsektor pertanian lainnya, sebagai rantai
biologis dan ekonomis sistem usaha tani. Terkait dengan penyediaan pupuk,
maka sapi dapat berfungsi sebagai “pabrik kompos”. Seekor sapi dapat
menghasilkan kotoran sebanyak 8-10 kg/hari yang apabila diproses akan
menjadi 4-5 kg pupuk organik. Potensi pupuk organic ini diharapkan dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk mempertahankan kesuburan lahan, melalui
siklus unsur hara secara sempurna.

Peternakan sapi potong merupakan suatu industri di bidang agribisnis


dengan rantai kegiatannya tidak hanya terbatas pada kegiatan on farm tetapi
juga meluas hingga kegiatan di hulu dan hilir sebagai unit bisnis
pendukungnya. Di hulu, produksi bibit, pakan, sapronak merupakan kegiatan
besar yang sangat mendukung tercapainya produktivitas sapi potong yang
hebat sementara di hilir penanganan pascapanen memegang peranan yang
sangat kuat untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah (value added) bagi
daging sapi. Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dilakukan secara integritas agar
terbentuk sistem industri peternakan sapi potong yang kuat (Rianto dan
Purbowati, 2009)

3
4

2.2 Pakan
Pada dasarnya, sumber pakan sapi dapat disediakan dalam bentuk hijauan
dan konsentrat . Menurut Dicky P (2011), salah satu yang menyebabkan
rendahnya tingkat konsumsi pakan oleh ternak adalah faktor palatabilitas
pakan. Ternak memerlukan waktu lama beradaptasi baik terhadap pakan,
lingkungan kandang, pekerja maupun lingkungan. Sumber pakan di peternakan
Enhal farm sudah memenuhi untuk usaha penggemukan sapi potong. Pakan
hijauan yang diberikan berupa rumput Gajah dan jerami padi, sedangkan
konsentrat berupa campuran dari beberapa bahan pakan seperti jerami
fermentasi (dedak, tongkol jagung, tetes tebu).

Dalam usaha penggemukan sapi potong, pemberian pakan ditujukan


untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan produksi. kebutuhan hidup pokok
sangat tergantung dari bobot badan ternak, yaitu semakin berat bobot badan
ternak maka semakin tinggi jumlah kebutuhan pakannya, sedangkan kebutuhan
Lokasi kandang cukup strategis karena dekat dengan jalan sehingga
mempermudah transportasi. Lokasi kandang membujur dari arah utara ke
selatan dengan bentuk atap kandang tertutup yang menggunakan bahan seng.
Karena harga relatif murah, mudah didapat, tahan lama dan dapat menahan
panas matahari dengan baik, sehingga tidak langsung mempengaruhi panas
ruangan kandang. Sebagian kandang yang terbuka yaitu pada bagian ventilasi.
Sehingga sinar matahari tetap dapat masuk ke kandang dan ventilasi udara
tidak terhambat sinar matahari, terutama pada pagi hari, harus dapat masuk
secara langsung ke dalam kandang.

2.3 Jenis pakan


Perusahaan peternakan penggemukan sapi putradharma memenuhi
kebutuhan pakan yang diberikan pada ternak memanfaatkan limbah pertanian
atau limbah industri pertanian yang tidak dikonsumsi oleh manusia. Pakan
yang digunakan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang digunakan
berupa hijauan segar dan kering. Hijauan segar yang diberikan berupa rumput
gajah karena hijauan segar mempunyai kandungan vitamin dan mineral yang
5

diperlukan tubuh ternak. Sedangkan hijauan kering berupa jerami padi. Jerami
padi diberikan dalam bentuk jerami fermentasi. Karena pemberian pakan
jerami padi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pakan sumber serat dan
menimbulkan rasa kenyang. Jerami padi merupakan limbah pertanian yang
cukup potensial sebagai pakan ternak karena tersedia cukup banyak dan mudah
diperoleh disekitar daerah ternakan.

Pemberian jerami padi di Putradharma diberikan dalam bentuk jerami padi


fermentasi. Proses pembuatan jerami padi fermentasi dengan menggunakan
molases. molases berfungsi untuk memperbaiki nilai gizi jerami padi dan
menambah aroma harum pada pakan fermentasi. Antonius (2010) juga
mengemukakan bahwa fermentasi jerami dengan menggunakan MOL
diharapkan mampu merombak dan merenggangkan ikatan lignoselulosa dan
lignohemisellulosa, sehingga jerami lebih mudah dicerna oleh mikroba rumen.

Pakan konsentrat yang digunakan berupa konsentrat campuran yang terdiri


dari jerami fermentasi yang terbuat dari beberapa bahan pakan ( seperti tongkol
jagung, dedak, molases, bungkil kelapa, mineral mix, garam ), Pencampuran
bahan pakan lebih murah penggunaannya lebih banyak, hal ini bertujuan untuk
menghemat biaya pakan tanpa harus mengurangi nutrien yang dibutuhkan oleh
ternak.

2.4 Jumlah Pemberian Pakan


Pemberian pakan di Putradharma berupa konsentrat dan hijauan.
Pemberian pakan hijauan berupa rumput gajah dan jerami padi juga didasarkan
berat badan sapi kemampuan sapi dalam mengonsumsi ransum diukur dalam
bentuk bahan kering. Semakin tinggi bobot badan sapi akan semakin menurun
persentase kemampuannya mengonsumsi bahan kering ransum. Pada usaha
penggemukan sapi potong Di Enhal farm pemberiaan pakannya sudah cukup
karena diberikan sebesar 10% dari BB sapi (Yulianto, P. 2012) . Dari beberapa
sapi dapat diketahui bahwa rata – rata pemberian pakan sudah sesuai % dari
berat badan sapi.
6

2.5 Frekuensi Pemberian Pakan


Pemberian konsentrat dapat dilakukan dua atau tiga kali dalam sehari
semalam. Pemberian konsentrat dua kali dalam sehari semalam dapat
dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 06.00 dan sekitar pukul 13.00. Lain lagi
dengan pemberian yang dilakukan tiga kali dalam sehari semalam pada saat
pukul 09.00, sekitar pukul 15.00, dan sekitar pukul 19.00. sedangkan
pemberian hijauan dilakukan sekitar 2 jam setelah pemberian konsentrat.
Pemberian hijauan ini dilakukan secara bertahap dan minimal 2 kali dalam
sehari semalam. Frekuensi pemberian hijauan yang lebih sering dilakukan
dapat meningkatkan kemampuan sapi itu untuk mengonsumsi ransum dan juga
meningkatkan kencernaan bahan kering hijauan.

Teknik pemberian pakan yang baik untuk mencapai pertambahan bobot


badan yang lebih tinggi pada penggemukan sapi potong adalah dengan
mengatur jarak waktu antara pemberian konsentrat dengan hijauan. Pemberian
konsentrat dapat dilakukan dua atau tiga kali dalam sehari semalam. Frekuensi
pemberian hijauan yang lebih sering dilakukan dapat meningkatkan
kemampuan sapi itu untuk mengonsumsi ransum dan juga meningkatkan
kencernaan bahan kering hijauan, peningkatan kecernaan bahan kering ransum
akan menambah jumlah zat-zat gizi yang dapat dimanfaatkan untuk produksi,
termasuk pertumbuhan (Siregar, 2018).
BAB III
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI IDUKA
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
Peternakan ini dirintis oleh Bapak Hj. Imam Sopingi sejak tahun
2017,sebelum memuali pertenakan sapi beliau mempunyai usaha perternakan
kambing dan burung puyuh setelah itu beliau berkecimpung pada dunia sapi .
Pada 2020 saat krisis perekonomian beliau membeli 10 ekor sapi karna beliau
ingin mengembangkan usahanya supaya menghasilkan pendapatan yang lebih.
Dengan uang Tabungan, beliau bergegas membeli 22 ekor sapi dan kemudian
diperanakkan sehingga sekarang menjadi 42 ekor sapi yang bisa menghasilkan
banyak keuntungan untuk Pak Hj. Imam Sopingi sekeluarga.

3.2 Waktu dan Lokasi


3.2.1 Waktu

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan oleh siswa/siswi


jurusan Argibisnis Ternak Ruminansia (ATR) Asmkn 1 Tulungagung Kelas
Xi yang dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2023 - 25 Maret 2024
kegiatan PKL dilaksanakan selama 3 Bulan.

3.2.2 Lokasi

Lokasi kegiatan PKL dilakukan di Peternakan Putradharma milik H. Imam


Sopingi, yang terletak di Desa Pucunglor Kecamatan Ngantru Kabupaten
Tulungagung Provinsi Jawa Timur.

7
8

3.3 Kegiatan-Kegiatan
Tabel 1. Kegiatan PKL
WAKTU
KEGIATAN-
NO PELAKSANA
KEGIATAN
AN
Membersihkan tempat Pagi
1
pakan dan minum (setiap hari)
Memberikan pakan Pagi
2
konsentrat (setiap hari)
Sore
Memberikan pakan
3 (setiap hari)
hijauan

Pagi
4 Membersihkan kandang
(setiap hari)
Membersihkan
Setiap 2 minggu
5 lingkungan ternak dan
sekali
kandang
Pagi
6 Memandikan ternak
(setiap hari)
Pagi dan sore
7 Menguras tempat minum
(setiap hari)
sore
8 Menchooper hijauan
(setiap hari)
Dilakukan saat
Membuat pakan persediaan
9
konsentrat konsentrat mulai
habis
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dari laporan manajemen penggemukan sapi potong ini kita dapat menarik
kesimpulan Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan dapat disimpulkan,
bahwa pada dasarnya manajemen penggemukan sapi potong di Putradharma
sudah cukup baik. Sumber pakan di peternakan Putradharma sudah memenuhi
untuk usaha penggemukan sapi potong. Pakan hijauan yang diberikan berupa
rumput Gajah dan jerami padi, sedangkan konsentrat berupa campuran dari
beberapa bahan pakan seperti jerami fermentasi ( seperti tongkol jagung,
dedak, molases, bungkil kelapa, mineral mix, garam ). Proses pembuatan
jerami padi fermentasi dilakukan dengan menambahkan molases. Molases
berfungsi untuk memperbaiki nilai gizi jerami padi dan menambah aroma
harum pada pakan fermentasi. Fermentasi jerami dengan menggunakan
molases diharapkan mampu merombak dan merenggangkan ikatan
lignoselulosa dan lignohemisellulosa, sehingga jerami lebih mudah dicerna
oleh mikroba rumen.

4.2 Saran

Sebaiknya dibuat kandang karantina untuk ternak baru, sehingga dapat


mengantisipasi terjadinya penularan bibit penyakit yang dibawa oleh sapi. Di
peternakan Putradharma tidak dilakukan karantina untuk ternak-ternak baru
sehingga memungkinkan terjadi perpindahan penyakit dari ternak yang baru
dikandangkan dengan ternak yang telah dipelihara lebih dahulu.

9
DAFTAR PUSTAKA
Akoso, B.T. 2009. Epidemologi dan Pengendalian Antraks, Kanisius. Yogyakarta.

Djarijah, A.S. (1996). Usaha Ternak Sapi. Kanisius. Yogyakarta.


Haryanti, N. W. (2009). Ilmu nutrisi Dan Makanan Ternak Ruminansia. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Mariyono et al. (2010). Rekomendasi Teknologi Peternakan dan Veteriner
Mendukung Program Swasembada Daging Sapi (PSDS). Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian.
Rianto, E dan Purbowati, E. (2009). Panduan Lengkap Sapi Potong. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Siregar. 2008. Ransum Ternak Ruminansia, Jakarta: Penebar Swadaya.
Utari, R.T. (2015). Analisis Kelayakan Usaha Ternak Sapi Potong pada Berbagai
Skala Kepemilikan di Desa Samangki Kecamatan Simbang Kabupaten
Maros. Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

9
10

LAMPIRAN
GAMBAR KEGIATAN

Gambar 1. Penyelipan Pakan Ternak

Gambar 2. Pemberian Pakan Kepada Ternak


11

Gambar 3. Memandikan Ternak

Gambar 4. Membersihkan Kandang Sapi


12

Gambar 5. Kandang Putradharma

Anda mungkin juga menyukai