Proposal R Sempro
Proposal R Sempro
Oleh:
KEZYA MICZELA SANISOAN
2011117
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
BAB II .......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
kerja, karena para tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan
pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Selain
itu Hasibuan (2013:117) mengemukakan bahwa kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung ataupun tidak langsung yang
diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas yang diberikan kepada perusahaan.
Kompensasi sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawan. Agar
perusahaan dapat menanamkan semangat kerja pada karyawannya, maka perlu
diberikan kompensasi yang adil dan wajar, karena hal tersebut nantinya akan
menciptakan semangat kerja dan membuat karyawan meningkatkan kinerjanya
sendiri
Lingkungan kerja pada perusahaan atau organisasi juga menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini disebabkan karena
lingkungan kerja merupakan tempat yang berpengaruh langsung terhadap rasa
aman yang dapat memungkinkan karyawan untuk bekerja secara optimal. Danang
Sunyoto (2012:43) mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang ada disekitar para pekerja atau karyawan dan dapat mempengaruhi individu
dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Sedarmayati (2011:2)
mengemukakan bahwa lingkungan kerja maksudnya adalah keseluruhan peralatan
dan bahan yang ada, lingkungan sekitar tempat kerja, metode kerja, serta
pengaturan kerja. Baik sebagai individu maupun kelompok.
Ada dua tipe lingkungan kerja manajemen yaitu lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal dapat menjadi peluang atau ancaman,
sedangkan lingkungan internal menjadi kekuatan atau kelemahan bagi organisasi
atau perusahaan. Karena lingkungan mempengaruhi aktivitas manajerial, baik
secara langsung maupun secara tidak langsung, maka responsivitas dan
penyesuaian kebijakan manajemen terhadap lingkungannya adalah penting dan
menentukan kelangsungan hidup organisasi (Silalahi, 2013:408). Lingkungan kerja
berpengaruh cukup besar terhadap jalannya operasi suatu perusahaan. Sehingga
perusahaan seharusnya sedapat mungkin memberikan perhatian yang lebih
terhadap lingkungan perusahaan tersebut. Lingkungan kerja juga merupakan tempat
dimana pertama kali karyawan melakukan kontak dengan dunia kerja. Lingkungan
4
kerja yang baik menjadi salah satu penentu kenyamanan dalam bekerja seorang
karyawan. Semakin kondusif dan baik suatu lingkungan kerja, maka kenyamanan
kerja yang didapatkan karyawan pun akan semakin besar.
Lingkungan kerja adalah situasi yang ada disekitar para karyawan dan yang
dapat memicu atau mempengaruhi individu dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab yang dibebankan. Hal ini berarti lingkungan kerja yang kondusif dan baik
memiliki dampak atau pengaruh yang sangat besar terhadap kinerja karyawan. Baik
buruknya kinerja karyawan dapat dipengaruhi sedikit banyak oleh lingkungan kerja
yang ada disekitarnya, semakin baik lingkungan kerja semakin baik pula kinerja
karyawan, begitu juga sebaliknya.
PT.Unggul Widya Teknologi Lestari didirikan pada tahun 1985 dan
bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit. Saat ini lokasi perusahaan
berada di Desa Motu, Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi
Barat. Hasil dari kebun Inti dan kebun Plasma, kebun Kemitraan dan kebun
Swadaya masyarakat setempat diolah di 2 Pabrik yang berlokasi di Baras dan
Agribaras. Untuk memasarkan hasil produksi berupa:CPO (Crude Palm Oil), PK
(Palm Kernel), Cangkang (Palm Kernel Shell) melalui fasilitas terminal khusus di
Bonemanjing, Desa Sarudu Provinsi Sulawesi Barat.
Peningkatan kinerja karyawan merupakan suatu aspek kritis bagi
keberhasilan dan pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. PT Unggul Widya
Teknologi Lestari sebagai perusahaan yang bergerak di bidang usaha perkebunan
kelapa sawit memiliki kebutuhan untuk memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan guna meningkatkan daya saingnya. Dua faktor
yang diyakini memiliki dampak terhadap kinerja karyawan adalah kompensasi
yang diberikan dan lingkungan kerja di dalam organisasi.
Kompensasi yang adil dan memadai telah terbukti menjadi faktor penting
dalam memotivasi karyawan dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap
perusahaan. Bagi sebagian karyawan, harapan untuk memperoleh uang adalah
alasan utama untuk bekerja. Namun, pendapat lain mengatakan bahwa uang
hanyalah merupakan salah satu yang akan terpenuhi dari banyak kebutuhan melalui
kerja. Seseorang yang bekerja akan lebih di hargai oleh masyarakat sekitar
5
8
9
4) Pengintegrasian
Integrasi berarti pencocokkan keinginan karyawan yang sesuai di
dalam kebutuhan organisasi. Oleh karena itu diperlukan
keikutsertaan karyawan dalam menetapkan kebijakan organisasi.
Dalam pengintegrasian juga terdapat faktor seperti motivasi,
kepuasan kerja, dan kepemimpinan.
5) Pemeliharaaan Sumber Daya Manusia
Retensi karyawan mengacu pada mempertahankan karyawan agar
tetap berada di organisasi sebagai anggota dengan tingkat loyalitas
yang tinggi. Karyawan dengan loyalitas perusahaan yang tinggi
akan bertanggung jawab atas pekerjaan mereka dan biasanya
bekerja dengan baik. Retensi Sumber Daya Manusia berkaitan
dengan komunikasi ketenagakerjaan dan juga mencakup
kesehatan dan keselamatan kerja
b. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Cushway dalam Sutrisno (2017: 7-8) mengemukakan bahwa
manajemen sumber daya manusia mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memberi pertimbangan manajemen dalam merumuskan kebijakan
sumber daya manusia untuk memastikan bahwa perusahaan
memiliki karyawan yang mempunyai motivasi dan berkinerja
tinggi, serta memiliki karyawan yang selalu terbuka dan mau
belajar mengatasi perubahan dan memenuhi kewajiban kerjanya.
2. Mengimplementasikan dan mempertahankan kebijakan dan
prosedur tenaga kerja yang memungkinkan untuk mampu
mencapai tujuan organisasi.
3. Membantu dan mengembangkan arah organisasi dan strategi
terkhusus yang berkaitan dengan sumber daya manusia.
4. Memberi dukungan dan kondisi yang baik agar membantu manajer
mencapai tujuan perusahaan.
11
d. Indikator Kompensasi
(Umar 2008:16) mengemukakan bahwa indikator kompensasi
sebagai berikut:
1) Gaji diterima kepada karyawan tetap secara teratur dengan jaminan
tetap.
2) Tunjangan merupakan bentuk penghargaan kepada anggota
karyawan dengan kompensasi uang atau barang lain dari jenis yang
telah ditentukan sebelumnya.
3) Bonus, yaitu bentuk penghargaan untuk pekerjaan yang dilakukan
di luar target, akan diberikan satu kali tanpa ada ikatan di masa
mendatang, dan kemudianbeberapa persen dari keuntungan akan
dibagikan kepada mereka yang berhak atas bonus.
2.3 Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang baik sangat penting bagi karyawan untuk melakukan
aktivitas bekerja dan dapat memberikan motivasi serta semangat kerja yang lebih
baik. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menciptakan kondisi kerja
yang baik agar karyawan dapat bekerja dengan semangat dan motivasi yang tinggi.
Mardiana (2005: 15) mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah lingkungan
dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari. Lingkungan kerja yang
kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat
berkerja optimal. Render & Heizer (2001:239) berpendapat bahwa lingkungan
kerja merupakan lingkungan fisik tempat karyawan bekerja yang mempengaruhi
kinerja, keamanan dan mutu kehidupan kerja mereka.
Nitisemito (1996:106) berpendapat bahwa lingkungan kerja merupakan
kondisi dari segala sesuatu yang terdapat di sekitar tempat kerja yang mampu
memberikan pengaruh bagi individu dalam melaksanakan pekerjaannya.
Sedarmayati (2011:2) menyatakan bahwa lingkungan kerja maksudnya adalah
keseluruhan peralatan dan bahan yang ada, lingkungan sekitar tempat kerja, metode
kerja, serta pengaturan kerja. Baik sebagai individu maupun kelompok.
Lewa dan Subono (2005: 235) berpendapat dalam Rahmawanti, Swasto, dan
Prasetya (2014: 2) bahwa desain lingkungan kerja memungkinkan pembentukan
16
hubungan kerja yang mengikat pekerja dengan lingkungan mereka. Jika lingkungan
kerja tidak memadai, hal itu akan berdampak negatif dan menurunkan tingkat
produktifitas kinerja karyawan. Sebaliknya, lingkungan kerja yang menyenangkan
dapat membuat karyawan merasa betah dan mampu mencapai hasil yang optimal.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar tempat kerja yang dapat
mengikat karyawan dengan lingkungan pekerjaannya. Lingkungan kerja yang
kondusif akan membuat kinerja karyawan meningkat. Sebaliknya lingkungan yang
tidak kondusif akan menurunkan kinerja karyawan.
a. Jenis Lingkungan Kerja
Sedarmayanti (2001: 12) mengemukakan bahwa secara garis besar
jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1) Lingkungan Kerja Fisik
Semua situasi fisik di sekitar tempat kerja yang dapat memengaruhi
karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung disebut
lingkungan kerja fisik. Lingkungan kerja fisik dalam suatu
perusahaan juga merupakan kondisi kerja yang bermanfaat karena
memberikan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan dan
membuat mereka merasa nyaman untuk mencapai tujuan
perusahaan. Kondisi kerja yang buruk dapat menyebabkan
karyawan jatuh sakit, kehilangan fokus, dan kurang produktif.
Memelihara prasarana fisik seperti kebersihan yang selalu terjaga,
penerangan cahaya yang cukup, ventilasi udara, dan tata ruang
kantor yang nyaman adalah salah satu cara untuk meningkatkan
kenyamanan tempat kerja. karena lingkungan kerja dapat
menciptakan hubungan kerja yang mengikat antara individu yang
bekerja di sana
2) Lingkungan Kerja Non-Fisik
Semua keadaan yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik
dengan atasan, rekan kerja, atau bawahan, disebut lingkungan kerja
non-fisik.
17
5. Keamanan
Keamanan yang terjamin akan membuat karyawan lebih tenang
dalam melakukan pekerjaannnya sehingga karyawan terdorong
18
sehingga tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai (Onsardi, 2019,
Anjani, R., 2019). Mangkunegara (2010) berpendapat bahwa kinerja karyawan
(prestasi kerja) adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang didapatkan oleh
karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Simamora (2004:339) menyatakan kinerja adalah kadar
pencapaian tugas-tugas yang membentuk pekerjaan karyawan dan menjelaskan
seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan.
Wibowo (2016:44) berpendapat bahwa, kinerja merupakan tanggung
jawab setiap individu terhadap pekerjaan, membantu mendefinisikan kinerja,
mengusahakan kerangka kerja bagi supervisor dan pekerja untuk saling
berkomunikasi. Bangun (2012:231) mengemukakan bahwa kinerja (performance)
adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-
persyaratan pekerjaan (job requirement). Budi Setiyawan dan Waridin (2006)
mengemukakan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja
karyawan yang dapat nilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan pada
standar kerja yang ditetapkan oleh organisasi. Kinerja yang baik adalah kinerja
yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi danyang mendukung
tercapainya tujuan organisasi.
Keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja
karyawannya (Onsardi, 2020). Setiap perusahaan selalu berusaha untuk
meningkatkan kinerja karyawannya, agar apa yang menjadi tujuan perusahaan
dapat tercapai. Bila kinerja karyawan meningkat, maka perusahaan akan
memperoleh lebih banyak keuntungan. Menurut Rivai (2008), kinerja merupakan
suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau
pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan
tertentu.
Berdasarkan pengertian kinerja karyawan dari beberapa ahli diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa, kinerja merupakan suatu hal yang dinilai atas apa yang
dilakukan oleh seorang karyawan dalam pekerjanya atau dengan kata lain, kinerja
individu adalah bagaimana seorang karyawan melakukan pekerjaannya untuk
tanggung jawab atau pekerjaan.
20
theory) dari Alderfer, sebab sistem upah ini dapat mendorong karyawan untuk
belajar, meningkatkan dan memelihara keterampilannya. Hal ini dapat diartikan,
bahwa bagi karyawan yang ingin memenuhi kebutuhannya dengan lebih baik lagi,
maka pemberian kompensasi berdasarkan keterampilan akan menjadi pendorong
bagi karyawan tersebut untuk lebih meningkatkan keterampilan, agar memperoleh
kompensasi yang lebih tinggi, sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi.
Penelitian Terdahulu
Judul Metode
No. Peneliti, Tahun Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
Hasilnya menunjukkan
Pengaruh bahwa kompensasi
Kompensasi berpengaruh secara
dan signifikan terhadap
Lingkungan kinerja karyawan, dan
Kerja terhadap lingkungan kerja
Yuli Ismawati,
Kinerja Pendekatan berpengaruh secara
1 Wiwin
Pegawai Badan Kuantitatif signifikan terhadap
Agustian, 2022
Narkotika kinerja karyawan.
Nasional Selain itu, lingkungan
Provinsi kerja dan kompensasi
Sumatera berpengaruh secara
Selatan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Hasil penelitian
mereka menunjukkan
Pengaruh
bahwa kompensasi
Kompensasi
berpengaruh secara
dan
signifikan terhadap
Lingkungan
Habiburahman, kinerja karyawan, dan
Kerja Pendekatan
2 Siti lingkungan kerja
Terhadap Kuantitatif
Nur’aini,2023 berpengaruh secara
Kinerja
bersamaan terhadap
Karyawan
kinerja karyawan
Hotel Radisson
Badan Narkotika
Lampung
Nasional Provinsi
Sumatera Selatan.
Pengaruh Hasil penelitian
Kompensasi menunjukkan bahwa
N. Lilis Suryani, Pendekatan
3 Dan kompensasi terhadap
2019 Kuantitatif
Lingkungan kinerja dan lingkungan
Kerja kerja terhadap kinerja
26
Judul Metode
No. Peneliti, Tahun Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
Terhadap karyawan PT. Indo
Kinerja TekhnoPlus
Karyawan berpengaruh positif
PT. Indo satu sama lain.
Tekhnoplus
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
variabel kompensasi
dan lingkungan kerja
terhadap kinerja
karyawan PT. Putra
Pengaruh Bintang Sembada
Kompensasi secara parsial
Dan Tiara berpengaruh positif
Lingkungan Kusumawati, dan signifikan terhadap
Kerja Supriyanto, Pendekatan kinerja karyawan.
4
Terhadap Kardinah Kuantitatif Selain itu, variabel
Kinerja Indrianna kompensasi dan
Karyawan Pt. Meutia, 2022 lingkungan kerja
Putra Bintang terhadap kinerja
Sembada karyawan secara
keseluruhan
berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
kinerja karyawan PT.
Putra Bintang
Sembada.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
Pengaruh kinerja karyawan
Kompensasi dipengaruhi secara
Dan parsial oleh
Lingkungan kompensasi, dan secara
Sevynica
Kerja Fisik Pendekatan parsial oleh lingkungan
5 Rianda, Alex
Terhadap Kuantitatif tempat mereka bekerja.
Winarno, 2022
Kinerja Selain itu, kinerja
Pegawai Pada karyawan dipengaruhi
Pt Rajasaland secara signifikan oleh
Bandung kedua kompensasi dan
lingkungan tempat
mereka bekerja.
27
KOMPENSASI
(X1)
KINERJA KARYAWAN
(X1)
LINGKUNGAN KERJA
(X2)
29
30
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut Sugiyono (2014:81). Berikut ini sampel yang digunakan pada
penelitian ditentukan oleh rumus slovin (sugiyono 2017), sebagai berikut:
N
𝑛=
1 + N (𝑒)2
keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan sampel (sampling error), kesalahan maksimun 10%
100
𝑛=
1 + 100 (0,1)2
100 100
𝑛= = = 50
1+100 (0,01) 2
2. Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala
sesuatu yang berada di tempat seorang karyawan bekerja dapat memengaruhi
karyawan secara langsung maupun tidak lansung seperti bangunan di tempat
kerja, fasilitas yang ada, hubungan karyawan dengan atasan serta hubungan
sesama rekan kerja terhadap karyawan PT Unggul Widya Teknologi Lestari.
Siagian (2014:59) mengemukakan bahwa indikator lingkungan kerja yaitu:
a. Bangunan tempat kerja. Bangunan tempat kerja selain menarik untuk
dilihat juga dibangun dengan mempertimbangan keselamatan kerja,
agar karyawan merasa aman dalam melakukan pekerjaannya.
b. Peralatan kerja yang memadai, mendukung karyawan dalam
menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diembannya dalam
perusahaan.
c. Fasilitas. Fasilitas perusahaan sangat dibutuhkan oleh karyawan
sebagai pendukung dalam menyelesaikan pekerjakan yang ada di
perusahaan. Selain itu ada hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan
seperti tersedianya fasilitas untuk karyawan beristirahat setelah lelah
bekerja dan juga tersedianya tempat ibadah.
3. Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha atau
hasil,yang ditunjukkan seorang karyawan terhadap perusahaan sebagai bentuk
tanggung jawab karyawan PT Unggul Widya Teknologi Lestari atas pekerjaan
yang dilakukannya. Wibowo (2014:63) menyatakan bahwa indikator kinerja
karyawan adalah sebagai berikut:
a. Tujuan, merupakan keadaan yang ingin dicapai oleh seorang individu
maupun organisasi.
b. Standar, mempunyai arti penting karena memberitahukan kapan suatu
tujuan dapat diselesaikan.
c. Umpan Balik, melaporkan kemajuan yang dicapai baik secara kualitas
maupun kuantitas dalam mencapai tujuan yang dijelaskan dalam standar.
33
Umar, (2008:16)
Lingkungan Kerja yang a. Bangungan
dimaksud dalam penelitian ini Tempat
adalah segala sesuatu yang Kerja
berada di tempat seorang b. Peralatan
karyawan bekerja dapat kerja yang
memengaruhi karyawan secara memadai
langsung maupun tidak lansung c. Fasilitas
seperti bangunan di tempat kerja,
fasilitas yang ada, hubungan
Lingkungan karyawan dengan atasan serta
Kerja hubungan sesama rekan kerja
terhadap karyawan PT Unggul
Widya Teknologi Lestari
34
Siagian (2014:59)
Kinerja karyawan yang dimaksud a. Tujuan
dalam penelitian ini adalah usaha b. Standar
atau hasil,yang ditunjukkan c. Umpan balik
seorang karyawan terhadap d. Alat atau
perusahaan sebagai bentuk sarana
tanggung jawab karyawan PT e. Kompetensi
Kinerja Unggul Widya Teknologi Lestari f. Motif
Karyawan atas pekerjaannya. g. Peluang
Wibowo
(2014:63)
Skala Likert
1. Uji Validitas
Uji validitas tidak hanya digunakan untuk mengetahui apakah
kuesioner valid atau tidak (Ghozali 2016). Jika pernyataan-pernyataan
dalam kuesioner dapat menjelaskan apa yang dapat diukur olehnya,
kuesioner dapat dianggap valid. Kuesioner valid atau tidak dapat
diketahui diuji dengan program SPSS dengan outputnya yang disebut
corrected item corelation. Data dianggap valid jika nilai pada corrected
item corelation lebih besar dari 0,30.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ialah alat untuk mengevaluasi kuesioner yang
berfungsi sebagai pengukur konstruk atau variabel (Ghozali 2016).
Kuesioner dapat dianggap reliabel atau dapat dipercaya jika hasilnya
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Peneliti akan menggunakan
program SPSS untuk mengetahui seberapa jauh reliabilitas variabelnya,
dengan mengamati Aplha Cronbach dengan nilai signifikansi lebih
besar dari 0,60. Ghozali (2016) menyatakan bahwa suatu variabel dapat
dianggap reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach lebih besar
dari 0,60.
a. Uji Normalitas
Ghozali (2016) menyatakan bahwa uji linearitas digunakan untuk
menentukan keakuratan spesifikasi model. Agar dapat
menghasilkan data yang baik, hubungan linear antara variabel
dependen dan variabel independen harus ada. Hubungan linear
ditemukan jika nilai probabilitas kedua variabel lebih besar dari
0,05, dan jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 maka tidak
linear.
b. Uji Linearitas
Salah satu asumsi dasar regresi adalah linearitas data, yang
menunjukkan bahwa ada hubungan linier antara variabel yang
diuji, jika tingkat signifikansi uji linearitas data lebih besar dari
tingkat alpha (0,05), maka tidak ada hubungan linier, tetapi jika
tingkat signifikansi lebih rendah dari 0,05, maka ada hubungan
linier.
3. Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Uji Autokorelasi
Ghozal (2018;111) mengemukakan bahwa tujuan uji autokorelasi
adalah untuk menguji dengan model regresi linier apakah terdapat
korelasi antara kesalahan pada periode t dengan kesalahan periode
t-1 (sebelumnya). Apabila terjadi korelasi maka disebut masalah
autokorelasi.
b. Uji Multikolinearitas
Ghozali (2016) mengemukakan bahwa uji multikolinearitas
digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah model
regresi menentukan adanya korelasi antar variabel independen.
Model regresi yang benar adalah terdapat korelasi antar variabel
independen. Tujuan dari uji multikolinearitas ini adalah untuk
menghindari kebiasaan dalam proses penentuan pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen, dapat
37
= α + β1 X1 + β2 X2
Keterangan:
Y = Kinerja karyawan
X1 = Kompensasi
X2 = Lingkungan Kerja
α = Kostanta
β1 = Koefisien Regresi Variabel X1
β2 = Koefisien Regresi Variabel X2
DAFTAR PUSTAKA
di – tempat
Dengan hormat, bersama ini saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Kezya Miczela Sanisoan
NIM : 2011117
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Saat ini sedang melaksanakan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi)
yang berjudul “PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT UNGGUL WIDYA
TEKNOLOGI LESTARI” Untuk itu, saya mohon kepada Bapak/Ibu berkenan
untuk mengisi kuesioner ini dengan lengkap, jujur, dan tanpa dipengaruhi oleh
pihak lain. Kuesioner ini dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan
akademis/penelitian. Kerahasiaan jawaban akan dijaga sepenuhnya oleh peneliti.
Atas kerjasama, bantuan, perhatian serta waktu luang yang Bapak/Ibu berikan, saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Petunjuk Pengisian Kuesioner
DATA RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin
a. Laki-laki b. Perempuan
3. Usia
a. 18 – 25 Tahun c. 42 – 49 Tahun
b. 26 – 33 Tahun d. > 49 Tahun
c. 34 – 41 Tahun
4. Pendidikan Terakhir
a. SD d. Diploma
b. SMP e. S1
c. SMA/SMK f. S2
DAFTAR PERNYATAAN
Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat
anda.
Keterangan:
SS Sangat Setuju
S Setuju
N Netral
TS Tidak Setuju
No Pernyataan SS S N TS STS
Gaji yang diterima sudah sesuai dengan kinerja
1.
yang telah anda berikan.
Perusahaan tempat saya bekerja, dalam
2. memberikan gaji setiap bulan telah mampu
memenuhi kebutuhan sehari-hari karyawan.
Perusahaan tempat saya bekerja telah memberikan
3.
bonus secara adil kepada karyawan.
Bonus yang diberikan perusahaan tempat saya
4. bekerja selama ini, dapat meningkatkan semangat
dalam bekerja.
Perusahaan tempat saya bekerja, dalam
5. memberikan gaji setiap bulan kepada karyawan
cukup layak serta sesuai dengan penempatan kerja.
Saya merasa, bahwa saya mengandalkan
6.
tunjangan untuk pemenuhan kebutuhan saya.
Saya merasa, bahwa tunjangan yang diberikan
7.
sesuai dengan tanggung jawab saya.
Saya merasa aman dengan adanya asuransi yang
8.
diberikan.
Adanya asuransi kesehatan bagi karyawan dapat
9.
membantu saya untuk kesejahteraan keluarga.
LINGKUNGAN KERJA
No Pernyataan SS S N TS STS
1. Gedung tempat saya bekerja terasa nyaman.
2. Peralatan kerja yang ada sudah memadai.
3. Peralatan kerja mendukung keamanan
4. Fasilitas yang ada di tempat kerja sudah lengkap
seperti toilet, mushola dan lahan parkir.
5. Fasilitas yang tersedia saat ini dapat
mengoptimalkan hasil kerja.
KINERJA KARYAWAN
No Pernyataan SS S N TS STS
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang
1.
diberikan dengan baik.
Pekerjaan dilakukan dengan loyalitas dan
2.
tanggung jawab.
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
3.
ketelitian yang tinggi.
Sarana dan prasarana yang ada mendukung saya
4.
dalam bekerja.
Saya selalu menjaga hubungan baik dengan
5. karyawan lainnya tanpa melihat mereka sebagai
kompetitor.
6. Saya berusaha menjadi karyawan yang teladan.
Saya memiliki keterampilan yang sangat baik
7.
dalam melaksanakan pekerjaan saya.
Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang telah
8. menjadi tanggung jawab saya dalam kurun waktu
tertentu dengan baik.