Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Bahan Makanan
Dosen Pengampu Nuralam, SKM.,M.Kes
Disusun Oleh
Nama : Helviana
NIM : 230305502004
Kelas :F
No. Urut : 06
Dengan rasa syukur yang mendalam atas kehadiran Allah Yang Maha Esa, kami dengan
rendah hati menyajikan makalah ini kepada para pembaca yang terhormat. Kami menyadari
bahwa segala pencapaian dan pengetahuan yang kami peroleh merupakan anugerah dari-Nya,
dan atas rahmat serta petunjuk Nya, kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menanbah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik.
Karena keterbasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Helviana
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................6
2.1 Pengertian Daging & Unggas.......................................................................................................6
2.2 Contoh Produk Olahan Daging & Unggas....................................................................................7
2.3 Cara Penyimpanan Daging & Unggas...........................................................................................9
2.4 Kandungan Gizi pada Daging & Unggas.....................................................................................11
BAB III PENUTUP............................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................14
BAB I PENDAHULUAN
Bahan pangan olahan adalah bahan makanan segar dan kering yang mengalami
pengolahan untuk mempertahankan mutu gizi maupun organoleptik. Pangan olahan
adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu, dengan
atau tanpa bahan tambahan (Peraturan Pangan No. 28/2004 tentang keamanan, mutu, dan
gizi pangan).
Daging merupakan salah satu bahan yang kerap digunakan dalam pengolahan pangan
yang menjadi andalan sumber protein hewani dan sangat menunjang untuk memenuhi
kebutuhan dasar bahan pangan di Indonesia. Hewan-hewan yang khusus diternakan
sebagai penghasil daging adalah berbagai spesies mamalia seperti: sapi, kerbau, kambing,
domba, dan babi serta berbagai spesies unggas seperti: ayam, kalkun, dan bebek atau itik.
Dengan berkembangnya ilmu-ilmu peternakan, beberapa spesies hewan seperti: sapi,
domba, babi, dan ayam telah diseleksi khusus sebagai penghasil daging yang mana
hewan-hewan tersebut mengkonversi sebagian besar ransum yang dimakan untuk
pertumbuhan jaringan otot. Namun, sebagian besar orang-orang tidak peduli kandungan
apa saja yang terdapat dalam daging tersebut. terlebih lagi sebagian besar orang tidak
dapat membedakan karakteristik masing-masing daging mana yang masih segar dan mana
yang sudah tidak segar lagi bahkan sudah tidak layak konsumsi lagi. Sehingga kita harus
berhati-hati dalam menentukan daging yang nantinya akan kita konsumsi.
Ternak unggas merupakan salah satu sumber penghasil protein hewani yang cukup
digemari oleh masyarakat di Indonesia. Salah satu jenis ternak unggas yang
dimanfaatkan sebagai bahan pangan konsumsi adalah ternak itik. Hasil produksi ternak
itik yang telah lama di kenal oleh masyarakat adalah telur dan daging. Ternak itik
penyebarannya cukup merata di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di Provinsi
Jambi.
Di Provinsi Jambi populasi ternak itik hampir menyebar di setiap kabupaten/kota.
Salah satu kabupaten/kota yang cukup tinggi populasinya adalah Kota Sungai Penuh.
Populasi ternak itik di Kota Sungai Penuh mencapai 133.810 ekor yang tersebar di
beberapa kecamatan diantaranya di Kecamatan Kumun Debai dengan populasi sebanyak
23.842 ekor dan di Kecamatan Tanah Kampung dengan populasi sebanyak 28.319 ekor
(Dinas Peternakan Provinsi Jambi, 2015).
Jenis ternak itik yang umum dijumpai di Kota sungai penuh ialah jenis itik lokal dan
itik yang di datangkan luar daerah, seperti itik Tegal. Pemasukan itik Tegal ke daerah
Sungai Penuh dan sekitarnya pernah dilakukan pemerintah secara besar-besaran di awal
tahun 1990an. Itik lokal yang ada di Kota Sungai Penuh merupakan jenis itik Kerinci
yang telah di akui dengan ciri-ciri sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor
2834/Kpts/LB.430/8/2012 ialah itik jantan tegak dengan sudut 70-80 derajat dan itik
betina condong ke depan dengan sudut 40-45 derajat. Warna bulu jantan dominan putih
bintik cokelat di bagian leher, dada dan punggung, ujung ekor warna campuran cokelat
dan biru kehitaman atau gelap, sedangkan betina warna dasar bulu putih, totol cokelat
terang dari dada hingga ujung ekor dan sayap gelap.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa kandungan gizi yang terdapat pada daging dan unggas
2. Untuk mengetahui daging dan unggas seperti apa yang layak untuk dikonsumsi
BAB II PEMBAHASAN
B. Unggas
Unggas (Inggris: poultry) adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang
dimanfaatkan untuk daging dan telurnya.
Pengertian lain juga menyebutkan bahwa unggas adalah hewan bersayap,
berkaki dua, berparuh dan berbulu, yang mencakupi segala jenis burung, dapat
dipelihara dan diternakan sebagai penghasil pangan (daging dan telur).
Kata unggas juga umumnya digunakan untuk burung pedaging seperti di atas.
Lebih luasnya, kata ini juga dapat digunakan untuk dagimg burung jenis lain
seperti merpati. Bagian paling berdaging dari burung adalah otot terbang pada
dada, serta otot jalan pada segmen pertama dan kedua pada kakinya.
Angsa Panggang : Unggas yang identik berwarna putih dengan leher panjang
ini terkenal sebagai masakan musim dingin atau perayaan hari besar di
beberapa negara seperti Timur Tengah, Tiongkok, dan Eropa.Cara
mengolahnya sama seperti masakan panggang lainnya yang mana daging akan
dibumbui terlebih dahulu lalu dipanggang.
Ayam Cincane : Ayam cincane terbuat dari ayam yang dimasak dengan cara
ditumis bersama bumbu dan santan hingga mengering. Kemudian dipanggang
pada oven atau dibakar.Itu tadi tujuh kuliner dari unggas yang ada di
Nusantara.
Bebek Garo Rica : Berasal dari Manado, bebek garo rica terbuat dari potongan
bebek yang dimasak dengan cara diungkep dan ditumis bersama bumbu
rempah.Rasanya yang pedas, kuliner unggas ini cocok banget disantap oleh
kalian yang doyan makan pedas. Aroma daun jeruk, sereh, serta daun kemangi
yang semerbak menusuk indera penciuman. Melupakan bau amis yang
melekat pada bebek.
2.3 Cara Penyimpanan Daging & Unggas
A. Cara Penyimpanan Pada Daging
Untuk menyimpan daging dalam waktu yang lama, penggunaan freezer adalah
opsi terbaik. Cara menyimpan daging yang benar perlu dilakukan selain untuk
menjaga nilai gizinya juga untuk menjaganya agar tidak rusak. Penyimpanan dan
penanganan daging yang berkualitas juga ditujukan untuk mencegah Penyakit Mulut
dan Kuku (PMK) pada binatang ternak terutama sapi. Berikut adalah beberapa
langkah yang dapat diikuti untuk menyimpan daging dengan baik dalam waktu yang
lama:
1. Persiapan awal : Potong daging dalam ukuran yang sesuai untuk penyimpanan dan
konsumsi. Buang lemak berlebih dan bagian yang rusak. Pastikan daging dalam
kondisi bersih dan kering sebelum penyimpanan. Daging tidak perlu dicuci untuk
menghindari kontaminasi silang dan penyebaran kuman yang dapat menempel dan
berkembangbiak di pori-pori daging Bagi daging menjadi porsi yang sesuai dengan
kebutuhan anda, (Misalnya ½ kg atau 1 kg) . Ini akan memudahkan pengambilan
daging di kemudian hari sesuai yang diperlukan tanpa perlu mencairkan seluruh stok.
2. Bungkus dengan rapat : Gunakan kantong ziplock tahan freezer atau bungkus kedap
udara lainnya untuk mengemas setiap porsi daging secara terpisah. Pastikan untuk
mengeluarkan sebanyak mungkin udara dari kantong ziplock sebelum menutupnya.
Hal ini akan membantu mencegah pembentukan kristal es dan oksidasi pada daging.
3. Label dan catat tanggal : Beri label pada setiap kemasan daging dengan jelas. Tulis
tanggal penyimpanan agar Anda dapat melacak berapa lama daging telah disimpan.
Pastikan untuk menggunakan daging dalam urutan first in, first out (FIFO). Gunakan
daging yang telah disimpan lebih lama terlebih dahulu untuk memastikan
kesegarannya.
4. Simpan didalam Kulkas : Jika daging tidak langsung diolah , simpan secara 2 tahap,
yaitu (1) Disimpan terlebih dahulu pada suhu dingin (chiller) minimal 24 jam ,
kemudian (2) Disimpan pada suhu beku (freezer). Pastikan suhu freezer anda diatur di
bawah -18 derajat Celsius (0 derajat Fahrenheit). Tempatkan porsi daging yang sudah
dikemas dengan rapat di bagian yang paling dingin dari freezer, seperti rak bagian
atas atau laci bawah. Hindari menumpuk daging terlalu banyak dalam satu tempat
agar sirkulasi udara tetap lancar dan kualitas daging tetap terjaga.
5. Jaga kebersihan dan keamanan : Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelum dan setelah menangani daging. Gunakan alat-alat dapur yang bersih dan
hindari kontaminasi silang dengan bahan makanan lainnya. Jaga kebersihan di tempat
mengolah daging dan kebersihan area penyimpanan daging di freezer secara rutin. Air
hasil pembuangan daging harus diberikan kaporit atau cuka sebelum dibuang untuk
mencegah penyebaran penyakit PMK pada hewan ternak.
6. Penyimpanan dalam waktu yang tepat : Daging yang disimpan dalam freezer dengan
suhu yang tepat dapat bertahan hingga beberapa bulan tergantung jenisnya. Namun,
sebaiknya konsumsi daging dalam waktu 3-6 bulan untuk memastikan kualitas dan
kesegarannya.
Tabel Komposisi Gizi Daging Ayam dan Daging Hewan Konsumsi lainnya
3.1 Kesimpulan
Daging dan unggas merupakan sumber protein yang penting bagi kesehatan manusia,
tetapi pengolahan dan pemasaran harus dilakukan dengan cara yang benar untuk mengurangi
risiko terjadinya penyakit.
Pemilihan sumber daging dan unggas harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi individu
dan kondisi kesehatan.
Perlakuan dan pengelolaan unggas harus dilakukan dengan tepat untuk mengurangi risiko
terjadinya penyakit.
3.2 Saran
Cara pengolahan daging dan unggas yang benar untuk mengurangi risiko penyakit.
Pengelolaan dan perlakuan unggas yang tepat untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit.
Pemilihan sumber daging dan unggas yang tepat berdasarkan kebutuhan nutrisi individu dan
kondisi kesehatan. Peran daging dan unggas dalam kesehatan manusia.
Dampak penggunaan antibiotik pada unggas terhadap kesehatan manusia. Peran
perusahaan makanan dalam pengolahan dan pemasaran daging dan unggas. Peran pemerintah
dalam mengatur dan mengatur kegiatan pengolahan dan pemasaran daging dan unggas.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.um-surabaya.ac.id/3408/3/BAB_2.pdf
https://m.kumparan.com/ragam-info/jenis-jenis-olahan-pangan-setengah-jadi-dari-bahan-
daging-21cdiA4SK3u/full
https://istanaumkm.pom.go.id/artikel-kosmetik/jangan-keliru-menyimpan-daging-ini-tips-
menyimpan-daging-berkualitas
https://repository.unja.ac.id/2275/9/BAB%20I%20-%20BAB%20V.pdf.pdf
https://id.scribd.com/document/535038302/Makalah-unggas
https://www.idntimes.com/food/dining-guide/rosma-stifani/kuliner-dari-unggas-khas-
nusantara-c1c2