Puji Tuhan saya panjatkan, karena atas Rahmat nya diberikan Kesehatan dan
“MORFOLOGI ALPUKAT” Dengan lancar tanpa ada halangan. Penulasan makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah BIOLOGI. Makalah ini disusun sebagai salah
satu tugas dalam memahami lebih dalam tentang karakteristik morfologi dari tanaman
Saya menyadari bahwa alpukat bukan hanya sekadar buah lezat yang
menyegarkan, tetapi juga merupakan tanaman yang memiliki struktur morfologi yang
alpukat. Makalah ini mencakup penjelasan mendalam tentang berbagai bagian morfologi
bagi pembaca, khususnya bagi mereka yang tertarik dengan morfologi tanaman alpukat.
Saya menyadari bahwa masih banyak hal yang dapat ditelusuri dan diperdalam terkait
dengan tanaman ini, dan penulis berharap makalah ini dapat menjadi pijakan untuk
Dalam makalah ini, saya menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari
kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu,saran,kritik,dan masukan dari ibu sangat
saya harapkan guna meningkatkan kualitas dan kebermanfaatan makalah ini.Sekian dan
terimakasih.
Penulis
Medan, 22 Januari 2024
Alfred Berkat Juniman Zebua
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan..............................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Tanaman Alpukat (Persea americana Mill)....................................................................6
B. Klasifikasi Alpukat...........................................................................................................7
C. Pengertian Morfologi Tumbuhan....................................................................................8
D. Karakteristik Umum Alpukat.........................................................................................9
E. Morfologi Alpukat..........................................................................................................11
F. Syarat Pertumbuhan......................................................................................................15
G. Perkembangan Fase Tanaman......................................................................................17
BAB III........................................................................................................................................20
PENUTUP...............................................................................................................................20
Kesimpulan..........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alpukat (Persea americana) merupakan salah satu buah tropis yang telah
mendapatkan perhatian dunia sebagai sumber nutrisi kaya dan bahan pangan yang lezat.
Dikenal dengan berbagai nama di berbagai wilayah, alpukat menjadi incaran tidak hanya
di pasar lokal tetapi juga di tingkat global. Keunikan buah ini tidak hanya terletak pada
pertanian. Morfologi mencakup berbagai aspek struktural tumbuhan, seperti bentuk daun,
bunga, buah, dan bagian-bagian lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki
Dalam pandangan ini, makalah ini akan menjelajahi ciri-ciri morfologis alpukat,
memahami signifikansinya dalam identifikasi jenis dan varietas, serta merinci potensi
berkontribusi pada pemahaman umum tentang ekologi buah ini yang semakin
berkembang.
lebih mendalam tentang morfologi alpukat juga dapat memberikan sumbangan pada
upaya mempromosikan kesehatan dan pemilihan varietas yang ramah lingkungan. Oleh
karena itu, penelitian ini diharapkan dapat membuka pintu untuk pemahaman lebih lanjut
berkelanjutan.
B. Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan alpukat, klasifikasi,
Tanaman Alpukat merupakan tanaman buah berupa pohon dengan nama alpuket
(Jawa Barat), Alpokat (Jawa Timur/Jawa Tengah), buah pokat, jambo pokat (Batak),
Advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung) dan lain-lain. Tanaman
alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke
Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi antara tahun 1920-1930, Indonesia telah
mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk
Tanaman alpukat (Persea americana miller) merupakan tanaman yang berasal dari
dataran tinggi Amerika Tengah dan memiliki banyak varietas yang tersebar di seluruh
dunia. Alpukat secara umum terbagi atas tiga tipe: tipe West Indian, tipe Guatemalan dan
tipe Mexican. Daging dari buah alpukat berwarna hijau di bagian bawah kulit dan
menguning kearah biji. Warna kulit buah alpukat bervariasi, bisa hijau ataupun hitam.
Warna hijau karena kandungan klorofil atau hitam karena pigmen antosiasin (Chandra et
al, 2013).
B. Klasifikasi Alpukat
adalah sebagaiberikut:
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur
tubuh dari tumbuhan. Istilah "morfologi" berasal dari bahasa Latin "morphus", yang
berarti wujud atau bentuk, dan "logos", yang berarti ilmu. Morfologi tumbuhan berbeda
dengan anatomi tumbuhan, yang secara khusus mempelajari struktur internal tumbuhan
tumbuhan saja, tetapi juga untuk menentukan fungsi dari masing-masing bagian dalam
kehidupan tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha mengetahui dari mana asal dan
susunan tubuh yang terbentuk. Informasi morfologi dibutuhkan dalam pemahaman siklus
Struktur morfologi tumbuhan tingkat tinggi secara umum terdiri atas akar, batang,
daun, dan bunga. Setiap bagian tumbuhan tersebut memiliki struktur dan fungsi yang
berbeda-beda. Misalnya, batang terdiri atas tunas aksiler (lateral) yang berpotensi
membentuk tunas cabang dan tunas terminal (ujung/apikal), bagian yang aktif tumbuh
dan berkembang membuat batang menjadi lebih tinggi. Fungsi transportasi zat mampu
alat hara yang hanya terletak pada batang dan tidak pernah terdapat pada bagian lain.
Daun dibagi terbagi menjad i daun tunggal dan daun majemuk, pada daun majemuk
terdapat sejumlah anak daun yang melekat pada tangkai daun atau perpanjangannya pada
Alpukat (Persea americana) adalah buah yang berasal dari Amerika Tengah dan
Amerika Selatan. Buah ini memiliki karakteristik umum yang membedakannya dari buah
Alpukat biasanya memiliki bentuk bulat hingga oval, meskipun ada beberapa
varietas yang berbentuk pir atau bulat panjang. Ukurannya bervariasi tergantung
2. Kulit:
Kulit alpukat bisa halus atau bergerigi, tergantung pada jenisnya. Warnanya dapat
bervariasi dari hijau tua hingga hijau cerah atau ungu kehitaman, tergantung pada
tingkat kematangan.
3. Daging Buah :
Dagingnya sangat lembut dan memiliki tekstur yang lembut dan krimi. Daging
4. Biji:
Alpukat memiliki biji besar yang biasanya berbentuk bulat atau oval. Biji ini
alpukat.
5. Kandungan Gizi:
Alpukat kaya akan nutrisi, termasuk lemak sehat, serat, vitamin (seperti vitamin
K, vitamin E, dan vitamin C), serta mineral seperti kalium. Kandungan nutrisinya
membuat alpukat dikenal sebagai makanan yang baik untuk kesehatan jantung
dan kulit.
6. Pematangan:
Alpukat umumnya dipetik saat masih belum matang dan matang setelah disimpan
pada suhu kamar selama beberapa hari. Waktu pematangan bisa berbeda-beda
E. Morfologi Alpukat
1) Akar
Alpukat dikenal sebagai tanaman dengan biji berkeping dua atau dikotil dan
Akar Utama: Alpukat memiliki akar utama yang dikenal sebagai akar tunggang.
Panjang akar utama alpukat bisa mencapai 5 sampai 10 meter atau lebih,
tergantung dari varietas tanaman alpukat. Akar utama ini memiliki fungsi utama
yaitu menyerap air dan zat-zat hara yang berasal dari dalam tanah.
Akar Tunggang: Setelah akar utama, alpukat memiliki akar tunggang. Akar
tunggang ini bertugas untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah dan membantu
Tekstur Batang: Batang alpukat memiliki tekstur yang berkayu, berkambium, dan
berbentuk bulat. Warna coklatnya menjadi salah satu ciri khas yang banyak
3) Daun
Tipe Daun: Daun tanaman alpukat bertipe tunggal. Ini berarti setiap cabang
Tangkai Daun: Tangkai daun alpukat memiliki panjang sekitar 1,5 – 5 cm.
Tangkai ini berfungsi untuk membantu daun alpukat tetap tegak dan menerima
alpukat tebal menyerupai kulit dengan ujung dan bagian pangkalnya meruncing.
Warna Daun: Warna daun alpukat biasanya hijau muda, tetapi bisa berubah
menjadi hijau gelap atau bahkan hitam saat dewasa. Warna ini bergantung pada
4) Bunga
Bunga alpukat berupa malai yang terletak di dekat ujung ranting, bunganya sangat
banyak berdiameter 1-1,5 cm, berwarna kekuningan, berbulu halus dengan benang sari
dalam 4 karangan. Bunga alpukat bersifat bunga yang sempurna (hermaprodit), tetapi
sifat pembungaannya dichogamy, artinya Bunga yang sama akan mekar 2 kali dalam
waktu 2 hari, dengan fungsi yang berbeda pada masing-masing saat mekar. Pada saat
bunga mekar pertama berfungsi sebagai bunga betina untuk menerima serbuk sari, fase
ini dapat berlangsung 2-4 jam, setelah itu bunga akan menguncup. Bunga yang sama akan
mekar kembali pada hari kedua yang berfungsi sebagai bunga jantan.
Pada saat mekar kedua, kepala sari akan melepaskan serbuk sari. Setelah mekar
kedua, bunga akan kembali menguncup hingga menjadi putik atau bunga gugur.
hari berikutnya. Tipe B: bunga betina mekar pada sore hari dan bunga jantan mekar pada
5) Buah
Tipe Buah: Buah alpukat termasuk sebagai buah buni, yang berbentuk bulat telur
kematangannya dan ada yang berbintik–bintik ungu pada kulitnya. Ketika daging
alpukat sudah masak, tekstur buahnya lunak dan warnanya hijau kekuningan.
Berat Buah: Pada bagian tengah buah terdapat biji tunggal yang berukuran besar.
Berat alpukat berkisar antara 200 – 400 gram. Namun pada beberapa jenis
Tipe Biji: Biji alpukat termasuk sebagai biji bumi, yang berbentuk oval atau bulat.
Ukuran Biji: Ukuran biji alpukat sangat bervariasi, berkisar antara 20–40 mm. Biji
alpukat yang lebih besar biasanya berpotensi untuk menghasilkan buah yang lebih
besar.
Warna Biji: Warna biji alpukat biasanya putih, tetapi bisa berubah menjadi krem,
krem putih, atau bahkan coklat ketika biji tersebut mulai matang.
F. Syarat Pertumbuhan
1. Iklim
a) Curah hujan
alpukat dapat tumbuh denganbaik, tanaman alpukat juga masih dapat tumbuh
pada daerah dengan curah hujan kurang dari kebutuhan minimal (2-6 bulan
b) Cahaya Matahari
matahari dalam waktu yang cukup lama. Kebutuhan tanaman alpukat dalam
c) Angin
Dengan bantuan hembusan angin, serbuk sari yang masak dari satu
percabangan tanaman alpukat yang tergolong lunak, rapuh dan mudah patah
(BAPPENAS, 2000).
d) Suhu
dataran tinggi, tanaman alpukat dapat mentolerir suhu udara antara 15- 30˚C
2. Tanah
tidak cocok ditanami pada tanah padat, karena air akan mudah menggenang
b) PH Tanah
bawah 5,5 tanaman akan menderita keracunan karena unsur Al, Mg, dan Fe
larut dalam jumlah yang cukup banyak. Sebaliknya pada pH di atas 6,5
beberapa unsur fungsional seperti Fe, Mg, dan Zn akan berkurang (Frandika,
2014).
bikarbonat dalam jumlah yang banyak. Ion ini dijumpai pada tanah dengan
pH sangat tinggi (lebih dari 8,0) dan mengganggu serapan normal unsur lain
1997).
c) Ketinggian Tempat
tinggi, yaitu 5-1500 mdpl. Tanaman alpukat akan tumbuh subur berkembang
baik di daerah dataran rendah dengan ketinggian 0-650 mdpl dan dataran
Pada awal pertumbuhan, bibit alpukat akan memiliki dua daun kecil yang
awal tanaman.
Akar dan batang akan mulai berkembang, namun mereka masih relatif
Pertumbuhan batang dan akar akan semakin kuat, dan pohon mulai
Selama fase ini, pohon alpukat akan terus menghasilkan daun dan cabang
baru. Daun-daun tersebut biasanya lebih besar dan bertekstur lebih tebal
4. Fase Pembungaan:
Ketika pohon alpukat mencapai usia yang cukup, ia akan mulai
berhasil terjadi.
pematangan.
Pada tahap ini, daging buah akan menjadi lebih lunak dan berubah warna
menjadi hijau gelap atau ungu, tergantung pada varietasnya. Kulit buah
pertumbuhan daun, batang, dan akar, serta perkembangan bunga dan buah. Pemenuhan
kebutuhan tanaman seperti air, nutrisi, dan cahaya matahari juga memainkan peran
Kesimpulan
tanaman ini memiliki struktur morfologi yang sangat menarik dan beragam. Dari daun hingga
akar, setiap bagian memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Daun alpukat, dengan struktur yang unik, memiliki adaptasi yang memungkinkan
tanaman berfungsi optimal dalam fotosintesis. Batangnya, selain sebagai struktur penyangga,
juga memiliki peran vital dalam pengangkutan air dan nutrisi ke seluruh tanaman. Proses
pembentukan bunga dan buah merupakan tahap kritis dalam siklus hidup alpukat, di mana
Buah alpukat, yang dikenal dengan kandungan lemak baiknya, memiliki anatomi yang
menarik dan memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. Akar alpukat, meskipun sering kali
tersembunyi di dalam tanah, memiliki peran yang sangat penting dalam menopang tanaman
Selain itu, alpukat juga menunjukkan adaptasi yang signifikan terhadap lingkungan
sekitarnya, seperti toleransi terhadap suhu yang bervariasi, kebutuhan air yang moderat, dan
mendalam terhadap morfologi tanaman ini menjadi kunci. Penelitian lebih lanjut dalam
bidang ini dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana mengelola
tanaman alpukat secara efisien, meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, serta