Anda di halaman 1dari 2

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menggelar kegiatan Sosialisasi Program

Pembinaan Literasi Generasi Muda (Tahap II) di Hotel Resinda, Karawang, Jawa Barat
pada Selasa, 16 Mei 2023. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melaksanakan tugas pokok
dan fungsi Badan Bahasa yang berkaitan dengan bahasa dan sastra di Indonesia, yaitu
meningkatkan literasi kebahasaaan dan kesastraan generasi muda. Kegiatan ini menyasar
100 peserta yang terdiri atas para guru, dosen, perwakilan komunitas literasi, tokoh agama,
tokoh adat, dan sebagainya yang dapat menjadi perpanjangan tangan dalam pelaksanaan
program Badan Bahasa.

Hafidz Muksin, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dalam


pertemuan itu menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran peserta dan mengutip ayat Al-
Qur’an, surah Al-Alaq tentang pentingnya kecakapan literasi dalam kehidupan. Ia juga
menyampaikan bahwa Nabi Muhammad telah dianjurkan untuk membaca dan menulis
yang berkaitan erat dengan kecakapan literasi. “Hal itu harus menjadi pedoman bagi kita
bahwa meningkatkan kemampuan literasi itu penting," ungkap Hafidz.

Generasi muda saat ini sangat aktif menggunakan gawai dan berselancar di dunia maya,
sedangkan kebiasaan membaca mulai berkurang. Hafidz juga memaparkan hasil penelitian
di tahun 2021 bahwa Indonesia mengalami darurat literasi. Literasi masyarakat Indonesia
sangat rendah. Terlebih kebiasaan menggunakan gawai saat ini menyebabkan minat baca
menjadi kurang. Anak-anak yang rewel disuguhi gawai sebagai hiburan sehingga terbiasa
dengan itu. "Kebiasaan membaca harus ditanamkan sejak dini, bukan dengan gawai,"
ungkap Hafidz sambil mengangkat gawainya.

Sepakat dengan hal tersebut, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda juga menyampaikan
pesan menohok bahwa literasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Tingkat literasi
Indonesia tidak mengalami peningkatan yang signifikan dan kondisi ini darurat. Menurutnya,
perlu kerja sama semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kemampuan literasi.

Lebih lanjut, Syaiful mengungkapkan bahwa literasi yang bagus berpengaruh pada
kemajuan suatu negara. Hal tersebut harus menjadi konsen bersama. Literasi itu penting
dan literasi yang rendah tidak dapat dibiarkan. "Darurat dan bahaya! Ketika anak dekat
dengan buku, literasinya akan baik. Jika literasinya rendah, Indonesia masih jauh sebagai
negara yang mampu meningkatkan peradaban. Kreativitas akan tinggi jika literasi
seseorang tinggi," imbuh Syaiful.

Hal penting lainnya yang disampaikan Syaiful adalah kualitas dan akses bahan bacaan.
Menurutnya, anak-anak lebih baik banyak membaca buku sastra daripada buku numerik
karena sastralah yang dapat mengajar anak-anak membangun imajinasi. Dalam konteks
ilmu agama, bacaan harus membuka pikiran dan hati. Ilmu pengetahuan adalah nur
(cahaya). Ia juga mengatakan bahwa cara berpikir generasi milenial keras dan kasar
karena hatinya tidak disentuh oleh sastra. "Teman-teman harus pahami bahwa sastra dapat
membuka olah hati dan olah pikiran. Sastra sangat penting ke depan. Orang dapat
mengasah akal budinya dengan sastra,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Syaiful mengungkapkan bahwa pengetahuan yang baik akan
menciptakan individu yang berakhlak baik. Banyak orang berpengetahuan tinggi, tetapi
akhlaknya tidak baik. Dia pandai teknologi, tetapi menjadi penyintas data yang
membahayakan. Yang penting adalah pengetahuan baik dan akhlak baik.

Dalam pertemuan yang sama, salah satu peserta dari Forum Taman Bacaan Masyarakat
(FTBM) turut memberikan tips dalam meningkatkan kebiasaan membaca sejak dini.
Menurutnya, orang tua dan anak harus memiliki kesepakatan tentang kebiasaan membaca,
seperti menentukan waktu membaca, membahas ulang materi yang dibaca, dan
memberikan hadiah bagi anak yang mampu memahami dan mengikuti kesepakatan
tersebut.

Di akhir sesi, Ni Putu Ayu Widari, penerjemah Badan Bahasa, turut memberikan motivasi
kepada peserta untuk giat membaca di tengah zaman yang serba digital ini. Generasi muda
dan masyarakat harus mampu memilah konten-konten yang mampu meningkatkan
kemampuan literasi. Wanita yang kerap disapa Mbok Yu ini juga menyarankan untuk
membaca buku-buku digital, salah satunya adalah buku digital Badan Bahasa
di https://budi.kemdikbud.go.id/ (DV)

Anda mungkin juga menyukai