Oleh : Kelompok 3b
Kelompok 3b
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
MASALAH : dari kasus tersebut, hal itu menunjukan perilaku individu dalam organisasi
sangat berdampak pada organisasi tempatnya bekerja. dari kasus korupsi tersebut, perawat T
adalah sosok yang mementingkan kepentingan individu/pribadi dan dapat mencoreng nama
organisasinya. kepercayaan yang telah diberikan kepada perawat T disalahgunakan, yang
seharusnya ia dapat mementingkan kepentingan organisasi/kelompok dibandingkan dengan
kepentingan pribadi.
ARGUMENTASI KELOMPOK :
seharusnya pribadi yang baik akan mementingkan kepentingan kelompokagar tidak
mencoreng nama baik kelompok/organisasi karena kepentingan pribadi. Dan dalam suatu
organisasi ini perlulah yang namanya pengawasan yang ketat sehinggatidak terjadi hal yang
tidak diinginkan.
Sebagai tempat bekerja, setiap organisasi memiliki cara agar setiap tenaga kerjanya
mampu bekerja dengan baik dan sesuai dengan tujuan organisasi. Akan tetapi, harapan itu
dibatasi dengan tidak semua sumber daya manusia (SDM) memiliki kapasitas atau kualitas
yang serupa karena adanya keragaman (diversity). Keragaman tenaga kerja tersebut meliputi
usia, jenis kelamin, ras dan etnis, disabilitas, masa kerja, gender, agama, identitas budaya,
kualifikasi pendidikan,status perkawinan, dan lain sebagainya. Perbedaan karakteristik
tersebut memberikan kekayaan lingkungan dan mampu meningkatkan komitmen karyawan,
pertumbuhan, kualitas layanan, dan mengurangi niat tenaga kerja untuk keluar (turnover)
(Omotayo et al., 2020)
Yaitu memperhatikan perbedaan antara satu hal dengan hal lain; kita sering mengacu pada
diskriminasi yang tidak adil, dimana penilaian kepada seseorang berdasarkan stereotip
kelompok demografis mereka.
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Ras dan Etnis
d. Disabilitas
Contoh: Suku Batak identik dengan logat bahasa daerahnya, pribadi yang keras dan nada
suara yang tinggi.
Masa kerja: Masa kerja berhubungan positif terhadap pekerjaan. Semakin lama seseorang
bekerja dalam suatu perusahaan semakin kecil kemungkinan untuk keluar.
Agama: Kepercayaan seseorang yang beragam. Contoh: Agama Islam, Hindu, Budha,
Kristen Protestan, Katolik dan bahkan agama yang lainnya.
Orientasi Seksual dan Identitas Gender: Orientasi seksual adalah ketertarikan seksual,
romantis, atau emosional kepada lawan jenis dan sesama jenis.
Identitas gender adalah salah satu ruang lingkup seksualitas dimana seseorang merasa
dirinya laki-laki, perempuan atau transgender.
Identitas budaya: Yaitu suatu karakter khusus yang melekat dalam suatu kebudayaan yang
berbeda antara budaya satu dengan budaya lainnya.
Tiga komponen nyata untuk mendorong program tenaga kerja yang efektif:
mulai dari usia, ras, etnis, tingkat pendidikan, agama,budaya, latar belakang,
2. Bangun komunikasi Masalah komunikasi dan hambatan persepsi bahasa dan budaya
perlu diatasi agar tercipta komunikasi yang baik. Bila komunikasi di lingkungan kerja
3. Deskriminasi yang adil dan menghormati Masalah yang kerap muncul dalam
biasanya timbul bila terdapat standar yang berbeda terhadap individu. setiap karyawan
berhak mendapatkan kesempatan dan perlakuan yang sama dalam lingkungan kerja
rekrutmen, atau yang bisa disebut EEO (Equal Employment Opportunity) akan
rekrutmen yang objektif dan transparan akan membantu dalam melakukan penilaian
Prasangka
Kesukaan Stereotype
Kurangnya komunikasi dan interaksi antar anggota
Diskriminasi
Pelecehan seksual
Dikarenakan dalam proses penerimaan keragaman mengalami beberapa kendala, oleh
karena itu dilakukan berbagai upaya agar proses penerimaan dapat berhasil dilaksanakan
dalam kehidupan berorganisasi. Berikut merupakan beberapa upaya yang digunakan dalam
penerimaan keragaman adalah sebagai berikut:
Mengurangi prasangka
Saling menerima dan percaya dengan orang yang memiliki soku yang lain
Mengurangi stereotype
Meminimalkan misscomunication dengan orang lain
Tidak membeda-bedakan orang lain
Membangun hubungan dengan beragam orang
Meningkatkan pelindungan
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mempelajari OB (organizational behavior) atau yang biasa disebut perilaku organisasi
adalah untuk memimpin agenda untuk orang lain. Namun, OB (organizational behavior) atau
yang biasa disebut perilaku organisasi adalah untuk semua orang. Keragaman dalam
organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting saat ini. Dengan keragaman, organisasi
dapat memperoleh berbagai pandangan, kemampuan, dan berbagai hal untuk mengatasi
permasalahan organisasi atau perusahaan, dan dapat juga meningkatkan efektivitas
perusahaan. Pada umumnya ada dua tingkat keragaman yaitu, keagaman level permukaan,
bukan pemikiran atau perasaan, serta dapat mengarahkan stereotip dan asumsi pekerja dalam
menilai orang lain.
Meskipun demikian, bukti telah menunjukan bahwa seiring orang mengenal satu sama
lain, mereka kurang peduli dengan perbedaan demografis jika mereka semakin menyadari
karakteristik-karateristik yang lebih penting seperti kepribadian dan nilai-nilai yang mewakili
keragaman level dalam. Mengingat bahwa keraganan dalam organisasi akan sangat
berpengaruh pada pengelolaan bisnis perusahaan, maka seharusnya hal tersebut ditempatkan
sebagai salah satu isu yang menjadi prioritas utama untuk diperhatikan oleh pihak
menajemen Perusahaan
9
DAFTAR PUSTAKA
Sischa Ayu Anggraeni, N. F. (2024). Pentingnya Perilaku Organisasi dan Strategi dalam
menghadapi Persaingan Bisnis di Era Digital : Studi Kasusu Usaha SAPIRING Sale
pisang Kering. Jurnal Kjian Ekonomi & Bisnis Islam, volume 5 no 4 2637-2643.
Siti Maliah Rosmaniah, T. Y. (2022). Perilaku Kelompok dan Organisasi Studi Kasus : di
Education.