Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN TENTANG ORGANIZATIONAL BEHAVIOR (OB)

DAN DIVERSITY IN ORGANIZATIONS

Oleh : Kelompok 3b

1. Selviyan Enjelita Zebua (032019067)


2. Debby Hutasoit (032020097)

Dosen Pembimbing: Lili Suryani Tumanggor S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
MEDAN
TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat yang telah
dilimpahkannya bagi kami, sehingga pembuatan makalah Mata Kuliah Manajemen
Keperawatan “ Pelaksanaan tentang organizational behavior dan diversity
organizations” ini dapat selesai tepat pada waktunya. Kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat menambah pengetahuan bagi para pembacanya.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen Ibu Lili Suryani Tumanggor
yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pemabaca, agar dalam pembuatan
makalah yang akan datang lebih baik lagi, Terimakasih.

Medan, 12 Maret 2024

Kelompok 3b

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................ 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 3
2.1 Pengertian organizational Behavior........................................................................... 3
2.2 Pengertian Diversity in Organizations (Keragaman dalam Organisasi).................... 3
2.3 Cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam penerimaan keragaman
didalam suatu organisasi............................................................................................ 7
2.4 Apa manfaat dari penggunaan keragaman dalam organisasi................................. 8
BAB 3 PENUTUP........................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangan yang terjadi, saat ini perilaku keorganisasian memberikan
pengaruh besar terhadap pembentukan SDM yang handal dan sukses baik dibidang
pekerjaannya maupun dibidang pekerjaan yang lainnya.
Menurut bahasa organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu öpyavov, organon yang
berarti alat. sedangkan menurut istilah adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah
untuk tujuan bersama. Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Organisasi
adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Perilaku keorganisasian adalah suatu konsep perbuatan atau kebudayaan yang
dilakukan dalam setiap organisasi apapun itu, mengerjakan suatu tugas pekerjaan dengan
dua orang atau lebih yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama yang
diinginkan dalam suatu organisasi, yang terdiri dari individu-individu, kelompok, dan
didukung oleh system yang baik.
Hal itu merupakan tantangan yang harus dihadapi dilingkungan organisasi, dengan
usaha bagaimana seorang individu dapat berinteraksi dengan baik terhadap orang lain.
Contohnya pelanggan suatu perusahaan. Dari hal tersebut SDM dari seorang individu
dieksplorasikan/dilatih seberapa besar perannya dalam melakukan pekerjaan dilingkup
organisasi dan dapat mengatur keanekaragaman yang dihadapi, seperti perbedaan jenis
kelamin, agama, ras, cacat, lanjut usia, orang-orang kelainan seksual (waria, homo,
lesbian) dan etnis dalam berinteraksi terhadap orang lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. pengertian organizational Behavior?
2. Apa pengertian Diversity in Organizations (Keragaman dalam Organisasi)
3. Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam penerimaan keragaman
didalam suatu organisasi?
4. Apa manfaat dari penggunaan keragaman dalam organisasi?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian organizational Behavior


2. Untuk mengetahui pengertian Diversity in Organizations (Keragaman dalam
Organisasi)
3. Untuk mengetahui Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam
penerimaan keragaman didalam suatu organisasi
4. Untuk mengetahui apa manfaat dari penggunaan keragaman dalam organisasi

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organization Behavior


Mempelajari OB (organizational behavior) atau yang biasa disebut perilaku organisasi
adalah untuk memimpin agenda untuk orang lain. Namun, OB (organizational behavior) atau
yang biasa disebut perilaku organisasi adalah untuk semua orang.

a. Contoh- Contoh Organizational Behavior

PENGENALAN MASALAH : Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang menjatuhkan


hukuman 3.5 tahun penjara terhadap Perawat T, seorang perawat yang bertugas sebagai
verifikator program Jaminan Praktik Mandiri di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Perawat T
terbukti menyalahgunakan kesempatan ketika menjadi verifikator program Jaminan Praktik
Mandiri sehingga menguntungkan dirinya sendiri. Hakim juga mewajibkan terdakwa
membayar uang pengganti kerugian negara yang besarnya Rp 695,5 juta. "Menyatakan
terdakwa terbukti bersalah melanggar pasal 18 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 yang
telah diubah dan ditambahkan dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi," Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menerima suapan
dana untuk program Jaminan Praktik Mandiri yang besarnya mencapai Rp 4.1 miliar. Dari
dana tersebut, sekitar Rp 1,7 miliar dana dicairkan berdasarkan hasil verifikasi yang
dilakukan terdakwa," perawat T mengaku dana yang digelapkannya tersebut digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pribadinya. Atas putusan hakim tersebut, terdakwa perawat T
menyatakan menerima hukuman yang dijatuhkan kepada dirinya.

MASALAH : dari kasus tersebut, hal itu menunjukan perilaku individu dalam organisasi
sangat berdampak pada organisasi tempatnya bekerja. dari kasus korupsi tersebut, perawat T
adalah sosok yang mementingkan kepentingan individu/pribadi dan dapat mencoreng nama
organisasinya. kepercayaan yang telah diberikan kepada perawat T disalahgunakan, yang
seharusnya ia dapat mementingkan kepentingan organisasi/kelompok dibandingkan dengan
kepentingan pribadi.

KESIMPULAN : dari (Rosmania, et al, 2022) Menyeleksi individu yang berkualitas


diperlukan demi menguji komitmen dan loyalitasnya sebagai anggota kelompok atau
organisasi. Individu yang berkomitmen akan
memiliki dedikasi yang tinggi sehingga dia mampu mendahulukan kepentingan kelompok
atau organisasi daripada kepentingan pribadi. Hal ini akan berdampak terhadap produktivitas
dan efektivitas kinerja organisasi dan reputasi kelompok atau organisasi. Selain
itu, diperlukan pengawasan yang ketat terhadap para anggota organisasi agar tidak
melakukan kegiatan diluar tujuan awal yang pada akhirnya dapat merugikan organisasi
tersebut.

ARGUMENTASI KELOMPOK :
seharusnya pribadi yang baik akan mementingkan kepentingan kelompokagar tidak
mencoreng nama baik kelompok/organisasi karena kepentingan pribadi. Dan dalam suatu
organisasi ini perlulah yang namanya pengawasan yang ketat sehinggatidak terjadi hal yang
tidak diinginkan.

2.2 Keragaman dalam Organisasi


a. Pengertian keragaman
Robbins & Judge (2015) menjelaskan keragaman adalah bentuk perbedaan individu yang
dipengaruhi oleh karakteristik biografis maupun karakteristik pribadi. Karakteristik biografis
adalah perbedaan yang mudah dinilai secara langsung seperti umur, jenis kelamin, ras, etnis,
disabilitas, masa kerja, gender, agama dan identitas budaya. Sedangkan karakterisitik
kepribadian adalah karakteristik perbedaan nilai-nilai kepribadian seseorang untuk
menentukan kesamaan jika seseorang semakin mengenal orang lain.

Sebagai tempat bekerja, setiap organisasi memiliki cara agar setiap tenaga kerjanya
mampu bekerja dengan baik dan sesuai dengan tujuan organisasi. Akan tetapi, harapan itu
dibatasi dengan tidak semua sumber daya manusia (SDM) memiliki kapasitas atau kualitas
yang serupa karena adanya keragaman (diversity). Keragaman tenaga kerja tersebut meliputi
usia, jenis kelamin, ras dan etnis, disabilitas, masa kerja, gender, agama, identitas budaya,
kualifikasi pendidikan,status perkawinan, dan lain sebagainya. Perbedaan karakteristik
tersebut memberikan kekayaan lingkungan dan mampu meningkatkan komitmen karyawan,
pertumbuhan, kualitas layanan, dan mengurangi niat tenaga kerja untuk keluar (turnover)
(Omotayo et al., 2020)

1. Menjelaskan dua bentuk utama dari Perbedaan ditempat kerja.


a. Keragaman level permukaan, Yaitu Perbedaan-perbedaan dalam karakteristik yang
mudah dinilai seperti jenis kelamin, ras, etnis, umur, kecacatan, yang tidak selalu
merefleksikan cara orang berpikir atau merasa tetapi dapat memunculkan stereotip
tertentu.
b. Keragaman level dalam, Yaitu Perbedaan-perbedaan dalam nilai-nilai, kepribadian,
dan prefensi kerja yang menjadi lebih penting secara progresif dalam menentukan
kesamaan, seiring semakin mengenal orang lain dengan baik.

2. Menunjukkan bagaimana diskriminasi di tempat kerja yang merusak efektivitas


organisasi

Yaitu memperhatikan perbedaan antara satu hal dengan hal lain; kita sering mengacu pada
diskriminasi yang tidak adil, dimana penilaian kepada seseorang berdasarkan stereotip
kelompok demografis mereka.
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Ras dan Etnis
d. Disabilitas

3. Menjelaskan bagaimana perbedaan faktor karakteristik dari OB


Perbedaan individu seperti umur, jenis kelamin, ras, etnis dan lain sebagainya yang
berada di dalam sebuah organisasi. Karakteristik Demografis, Yaitu ilmu pengetahuan sosial
yang mengkaji tentang penduduk suatu wilayah, baik itu desa, kecamatan, kabupaten,
provinsi maupun negara. Karakteristik mempunyai ciri-ciri khusus penduduk yang mampu
membedakan dengan penduduk lain.

Contoh: Suku Batak identik dengan logat bahasa daerahnya, pribadi yang keras dan nada
suara yang tinggi.

4. Menjelaskan bagaimana kunci karakteristik biografi yang relevan dengan


Organisasi Perilaku.

Masa kerja: Masa kerja berhubungan positif terhadap pekerjaan. Semakin lama seseorang
bekerja dalam suatu perusahaan semakin kecil kemungkinan untuk keluar.

Agama: Kepercayaan seseorang yang beragam. Contoh: Agama Islam, Hindu, Budha,
Kristen Protestan, Katolik dan bahkan agama yang lainnya.
Orientasi Seksual dan Identitas Gender: Orientasi seksual adalah ketertarikan seksual,
romantis, atau emosional kepada lawan jenis dan sesama jenis.

Identitas gender adalah salah satu ruang lingkup seksualitas dimana seseorang merasa
dirinya laki-laki, perempuan atau transgender.

Identitas budaya: Yaitu suatu karakter khusus yang melekat dalam suatu kebudayaan yang
berbeda antara budaya satu dengan budaya lainnya.

5. Menunjukkan relevansi dari kemampuan intelektual dan fisik pada OB


Kapasitas seseorang individu untuk melakukan berbagai macam tugas dalam sebuah
pekerjaan

1. Kemampuan Intelektual: Yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas


mental berpikir, penalaran, dan memecahkan masalah. Faktor umum kecerdasan adalah
faktor kemampuan mental general. Kemampuan mental general adalah faktor kecerdasan
secara keseluruhan yang dihasilkan korelasi positif antara dimensi kemampuan intelektual
spesifik.
2. Kemampuan Fisik: Yaitu kapasitas untuk melakukan tugas yang menuntut stamina,
ketangkasan, kekuatan, dan karakteristik-karakteristik yang sama.
6. Menjelaskan bagaimana mengelola organisasi yang beragam secara efektif.

1. Mengimplementasikan Strategi Manajemen Keragaman


Manajemen Keragaman adalah proses dan program dimana manajer
membuat setiap orang sadar dan sensitif pada kebutuhan dan perbedaan yang lain.
Menarik, Memilih, Mengembangkan, dan Mempertahankan Pekerja yang
Beragam Yaitu kemampuan seorang menajer untuk mengelola sumber daya manusia
dengan memilih,

mengembangkan dan mempertahankan anggotanya/bawahannya.

Karakteristik dalam Kelompok Yaitu Kemampuan seorang manajer untuk


mencapai visi dan misi dengan mengelola keragaman karakteristik dalam kelompok.

2. Program Keragaman Efektif


Yaitu organisasi yang memanfaatkan keragaman untuk mencapai kinerja yang
produktif sehingga mencapai target ataupun melebihi target yang diinginkan.

Tiga komponen nyata untuk mendorong program tenaga kerja yang efektif:

a. Perlakuan adil tanpa memandang karakteristik demografisnya.


b. Tenaga kerja yang beragam akan lebih baik untuk melayani pasar yang beragam
c. Mengakui bahwa keragaman menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja setiap
pekerja

3. Contoh - Contoh Diversity In Organization (Keanekaragaman Dalam


Organisasi)
Keragaman tenaga kerja tersebut meliputi usia, jenis kelamin, ras dan etnis,
disabilitas, masa kerja, gender, agama, identitas budaya, kualifikasi pendidikan, status
perkawinan, dan lain sebagainya. Ini juga termasuk orang-orang dengan karakteristik
demografis yang berbeda, seperti pendidikan dan status sosial ekonomi. Kemampuan untuk
beradaptasi dengan banyak orang yang berbeda-beda adalah salah satu tantangan paling
penting dan berbasis luas yang dihadapi organisasi dalam dunia kerja.
Salah satu tantangan di tempat kerja seperti di ruang lingkup rumah sakit adalah
campuran keaanekaragam tenaga kerja, seorang Perawat Y yang bekerja d rumah sakit RSE
adalah berasal dari suku Nias, perawat N bekerja di rumah sakit baru 6 bulan, selama iya
bekerja ia di marahi dan di anggap rendah oleh seniornya ketika berbuat salah. Sedangkan di
sisi lain perawat N adalah perawat yang sama dengan perawat Y baru bekerja selama 6 bulan
namun, seniornya lebih akrab dan dekat kepada perawat N dan jika ada salah iaa tidak
memarahi perawat N di depan depan pasien, dibandingkan dengan perawat Y. Perawat Y
berasal dari suku nias dan hanya ia yang berbeda suku di antara yang lainnya. Perawat Y
merasa dirinya di asingkan karena senior seniornya adalah mayoritas suku batak, ia
menganggap bahwa hanya sesama suku saja yang di hargai sedangkan ia berbeda suku tidak
di hargai oleh seniornya. Disini telah terjadi diskriminasi pada suku dan budaya, karena
adanya membeda-bedakan antara suku perawat Y dan suku perawat N.
Penyelesaian :
1. Identifikasi keragaman karyawan di organisasi yaitu mengidentifikasi keragaman

mulai dari usia, ras, etnis, tingkat pendidikan, agama,budaya, latar belakang,

senioritas, dan lainnya. Sehingga masalah dapat di pecahkan

2. Bangun komunikasi Masalah komunikasi dan hambatan persepsi bahasa dan budaya

perlu diatasi agar tercipta komunikasi yang baik. Bila komunikasi di lingkungan kerja

berjalan baik, maka pemimpin dapat dengan mudah menyampaikan instruksi,

informasi, atau melakukan hasil evaluasi karyawan sehingga tidak terjadinya

membeda-bedakan suku dalam pekerjaan.

3. Deskriminasi yang adil dan menghormati Masalah yang kerap muncul dalam

keragaman adalah adanya deskriminasih antara sesama tenaga kerja. Diskriminasi

biasanya timbul bila terdapat standar yang berbeda terhadap individu. setiap karyawan

berhak mendapatkan kesempatan dan perlakuan yang sama dalam lingkungan kerja

dengan seadil mungkin.

4. Sistem rekrutmen transparan Adanya keterbukaan dan transparansi dalam sistem

rekrutmen, atau yang bisa disebut EEO (Equal Employment Opportunity) akan

menciptakan kesetaraan, sehingga tidak adanya perbedaan golongan terutama agama,

budaya, gender dalam menentukan keputusan perekrutan tenaga kerja. Sistem

rekrutmen yang objektif dan transparan akan membantu dalam melakukan penilaian

berdasarkan kualifikasi dan kompetensi individu dan menciptakan budaya kondusif,

komprehensif, dan terukur


4. Cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam penerimaan keragaman didalam
suatu organisasi
Adapun kendala yang dihadapi dalam penerimaan keragaman antara anggota dalam suatu
organisasi adalah sebagai berikut:

 Prasangka
 Kesukaan Stereotype
 Kurangnya komunikasi dan interaksi antar anggota
 Diskriminasi
 Pelecehan seksual
Dikarenakan dalam proses penerimaan keragaman mengalami beberapa kendala, oleh
karena itu dilakukan berbagai upaya agar proses penerimaan dapat berhasil dilaksanakan
dalam kehidupan berorganisasi. Berikut merupakan beberapa upaya yang digunakan dalam
penerimaan keragaman adalah sebagai berikut:

 Mengurangi prasangka
 Saling menerima dan percaya dengan orang yang memiliki soku yang lain
 Mengurangi stereotype
 Meminimalkan misscomunication dengan orang lain
 Tidak membeda-bedakan orang lain
 Membangun hubungan dengan beragam orang
 Meningkatkan pelindungan

2.3 Manfaat dari penggunaan keragaman dalam organisasi


Keanekaragam dalam organisasi memiliki fungsi manfaat sebagai
 Akses Perubahan Pasar
 Transformasi bisnis dalam skala besar
 Pelayanan konsumen kualitas prima
 Pemberdayaan tempat kerja
 Total quality dan Partnership
 Keberlanjutan Proses belajar

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mempelajari OB (organizational behavior) atau yang biasa disebut perilaku organisasi
adalah untuk memimpin agenda untuk orang lain. Namun, OB (organizational behavior) atau
yang biasa disebut perilaku organisasi adalah untuk semua orang. Keragaman dalam
organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting saat ini. Dengan keragaman, organisasi
dapat memperoleh berbagai pandangan, kemampuan, dan berbagai hal untuk mengatasi
permasalahan organisasi atau perusahaan, dan dapat juga meningkatkan efektivitas
perusahaan. Pada umumnya ada dua tingkat keragaman yaitu, keagaman level permukaan,
bukan pemikiran atau perasaan, serta dapat mengarahkan stereotip dan asumsi pekerja dalam
menilai orang lain.

Meskipun demikian, bukti telah menunjukan bahwa seiring orang mengenal satu sama
lain, mereka kurang peduli dengan perbedaan demografis jika mereka semakin menyadari
karakteristik-karateristik yang lebih penting seperti kepribadian dan nilai-nilai yang mewakili
keragaman level dalam. Mengingat bahwa keraganan dalam organisasi akan sangat
berpengaruh pada pengelolaan bisnis perusahaan, maka seharusnya hal tersebut ditempatkan
sebagai salah satu isu yang menjadi prioritas utama untuk diperhatikan oleh pihak
menajemen Perusahaan
9

DAFTAR PUSTAKA

Djadji, O. U. (2023). Praktik-Praktik Menajemen Keragaman di Tempat Kerja. Jurnal

Smudra Ekonomi & Bisnis, volume 14 nomor 3.

Sischa Ayu Anggraeni, N. F. (2024). Pentingnya Perilaku Organisasi dan Strategi dalam

menghadapi Persaingan Bisnis di Era Digital : Studi Kasusu Usaha SAPIRING Sale

pisang Kering. Jurnal Kjian Ekonomi & Bisnis Islam, volume 5 no 4 2637-2643.

Siti Maliah Rosmaniah, T. Y. (2022). Perilaku Kelompok dan Organisasi Studi Kasus : di

Unit Pelaksana Teknis Islamic Tutorial Center Universiyas Pendidikan Indonesi.

Jurnal Pendidikan Menajemen Perkantoran, vol.7 no.2, hal251-272.

Stephen P. Robbins, T. A. (2019). Organizational Behavior. United States: Pearson

Education.

Supartha, W. G. (20217). Pengantar Perilaku Organisasi teori, kasus dan aplikasi

penelitian. Denpasar, Bali: PT.Mabhaktii.

Anda mungkin juga menyukai