OLEH
MAHMUD ALIZEN
20141221051
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah swt, atas limpahan rahmat NYA kami dapat
menyelesaikan makalah tentang”KERAGAMAN DALAM
ORGANISASI”.Terimakasih kami sampaikan kepada pihak –pihak terkait
terutama kepada dosen pengampu mata perkuliahan perilaku organisasi yaitu ibu
Rina Maretasari.SE.MM yamg telah memberikan bimbingan kepada kami.
Sebagai penulis kami mohon maaf apabila ada penulisan maupun penjelasan
yang kurang sempurna, karena kami hanyalah manusia yang tidak lepas dari
kesalahan,maka dari itu kami membutuhkan saran dari pembaca untuk
memberikan saran yang nantinya akan menjadi bekal kami untuk berbenah diri.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih.Perilaku keorganisasian adalah suatu konsep perbuatan atau
kebudayaan yang dilakukan dalam setiap organisasi apapun itu, mengerjakan suatu
tugas pekerjaan dengan dua orang atau lebih yang saling bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan bersama yang diinginkan dalam suatu organisasi, yang
terdiri dari individu-individu , kelompo, dan didukung oleh system yang
baik.Dengan berorganisasi dapat mengukur perilaku individu yang dimilikinya
maupun dilingkunagn organisasi (kelompok), permasalahan!!! … apakah seorang
individu dapat menempatkan dirinya dilingkungan organisasi yang
tentunya banyak interaksi dengan orang lain??.Hal itu merupakan tantangan yang
harus dihadapi dilingkungan organisasi, dengan usaha bagaimana seorang individu
dapat berinteraksi dengan baik terhadap orang lain. Contohnya pelanggan suatu
perusahaan. Dari hal tersebut SDM dari seorang individu dieksplorasikan/dilatih
seberapa besar perannya dalam melakukan pekerjaan dilingkup organisasi dan
dapat mengatur keanekaragaman yang dihadapi, seperti perbedaan jenis kelamin,
agama, ras, cacat, lanjut usia, orang-orang kelainan seksual (waria, homo, lesbian)
dan etnis dalam berinteraksi terhadap orang lain.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1. Memahami apa yang dimaksud dengan keragaman dalam ssuatu organisasi.
2. Mengetahui dan memahami bagaimana cara mengatasi kendala yang
dihadapi dalam penerimaan keragaman didalam suatu organisasi.
3. Memahami dan mengerti apa manfaat dari penggunaan keragaman dalam
suatu organisasi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa aspek yang termasuk dalam keragaman organisasi adalah sebagai berikut
:
· Usia
· Latar belakang personal
· Pendidikan
· Gaya hidup
· Pengalaman kerja, dsb.
6
2.2 Tingkat-tingkat keragaman
a. Usia
Hubungan antara usia dan kinerja pekerjaan kemungkinan akan menjadi
masalah yang lebih penting selama dekade mendatang.
b. Gender atau Jenis Kelamin
Tidak ada perbedaan yang mencolok antara pria dan wanita, kecuali jika dikaitkan
dengan budaya setempat berkaitan dengan keabsenan, bahwa wanita lebih
memiliki tingkat kebasenan yang tinggi dibandingkan dengan pria, hal ini
berkaitan dengan tanggungjawab dan fungsi dari seorang wanita dirumah tangga.
c. Status Perkawinan
Tidak terdapat hubungan antara status perkawinan dengan produktivitas, namun
hasil riset menunjukkan bahwa karyawan yang telah menikah mempunyai tingkat
pengunduruan diri yang rendah, tingkat keabsenan yang rendah dan lebih puas
dengan pekerjaannya disbanding rekan sejawat yang belum menikah, hal ini dapat
dikaitkan dengan status perkawinan yang menuntut suatu tanggungjawab lebih
besar.
B. Tingkat Keragaman Dalam Organisasi
Terdapat dua tingkat keragaman dalam organisasi yaitu :
1. Surface-level Diversity (keragaman tingkat permukaan)
yaitu perbedaan dalam karakteristik yang dapat secara mudah dipersepsikan,
misalnya jenis kelamin, ras, suku, umur, atau disabilitas, yang tidak begitu
merefleksikan bagaimana orang berpikir atau merasa, tapi dapat mengaktivasi
stereotipe tertentu.
7
2. Deep-level Diversity (keragaman tingkat dalam)
yaitu perbedaan dalam nilai, kepribadian, dan keinginan kerja yang dapat menjadi
semakin penting dalam penentuan kesamaan sebagaimana orang mengenal satu
sama lain lebih baik.
8
Ø Tidak membeda-bedakan orang lain
Ø Membangun hubungan dengan beragam orang
Ø Meningkatkan perlindungan
2.6 Kemampuan
Kemampuan adalah kapasitas individu saat ini untuk melakukan berbagai tugas
dalam sebuah pekerjaan. Kemampuan keseluruhan esensinya dibangun oleh dua
set faktor: intelektual dan fisik.
Isunya penting dalam manajemen adalah menggunakan pengetahuan bahwa orang-
orang berbeda untuk meningkatkan kemungkinan seorang pekerja berkinerja baik
dalam pekerjaannya.
1. Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektual (intellectual ability) adalah kemampuan yang
dibutuhkan untuk melakukan aktivitas mental—berpikir, penalaran, dan
memecahkan masalah.
Kebanyakan masyarakat menempatkan nilai yang tinggi pada intelektualitas,
dan untuk alasan yang baik.
Tujuh dimensi yang paling sering disebut membentuk kemampuan
intelektual adalah kecerdasan angka, komprehensi verbal, kecepatan
perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi spasial, dan
ingatan.
Namun, riset berargumen bahwa meskipun orang-orang cerdas berkinerja
lebih baik dan cenderung lebih memiliki pekerjaan yang menarik, mereka
juga lebih kritis dalam mengevaluasi kondisi pekerjaannya. Oleh karena itu,
orang-orang cerdas memilikinya dengan lebih baik, tetapi mereka juga
berharap lebih.
2. Kemampuan Fisik
9
2.7 MENGIMPLEMENTASIKAN STRATEGI KERAGAMAN
10
2.8 STUDY KASUS
Sunset Prayers
Frank Piechowski, manajer pabrik kulkas di North Woods Appliance Corp. di
Minnesota, baru saja menerima instruksi dari wakil presiden manufaktur. Ia
diminta untuk mempekerjakan 40 orang lagi pekerja sementara melalui Twin
Cities Staffing, agen tenaga kerja lokal yang digunakan North Wood. Frank sudah
mengetahui dari pengalamannya bahwa sebagian besar, kadang semua, pekerja
baru yang bisa bekerja di lini perakitan adalah para pengungsi Somalia beragama
Islam, yang telah berimigrasi ke Minnesota dari negara mereka yang diamuk
perang selama lebih dari 15 tahun yang lalu.
North Woods, sebagaimana perusahaan manufaktur alat-alat rumah tangga lainnya,
sedang berusaha bertahan di industri tua yang penuh persaingan tersebut.
Perusahaan-perusahaan peralatan rumah tangga bersaing utamanya dalam harga.
Masuknya rentetan besar, seperti Best Buy dan Home Depot makin memperketat
perang harga, belum lagi bahwa pelanggan dapat dengan mudah melakukan
perbandingan harga melalui Internet sebelum meninggalkan rumah. Keharusan
untuktetap menekan biaya produksi pun makin meresahkan.
Saat itulah para pekerja dari Somalia datang. Dalam upayanya untuk tetap
menekan biaya buruh, North Wood makin terus mengandalkan pekerja sementara
daripada meningkatkan jumlah pekerja permanen. Frank merasa cukup senang
dengan adanya para pekerja dari Somalia di lini perakitan. Meskipun jumlahnya
sedikit, mereka bertanggung jawab, pekerja keras, dan rela bekerja dengan upah
kecil.
Itulah pertama kalinya Frank, yang merupakan keturunan imigran Polandia,
melakukan kontak dengan Muslim, tetapi sejuah ini, semuanya baik-baik saja.
Frank telah membangun hubungan kerja yang baik dengan perwakilan para orang
Somalia, Halima Adan, yang menjelaskan bahwa, tidak seperti sebagian besar
kepercayaan Barat, praktik religius orang Islam tidak terlepas dari kehidupan
sehari-hari. Jadi, mereka pun bersama-sama mencari cara untuk mengakomodasi
kebiasaan Muslim. Frank pun melakukan perubahan pada menu kafetaria di pabrik
agar para pekerja Somalia memiliki lebih banyak pilihan yang sejalan dengan
larangan-larangan dalam makanan mereka, dan ia pun mengizinkan pekerja wanita
11
untuk mengenakan pakaian tradisional selama mereka tidak melanggar standar
keamanan.
12
Pertanyaan :
1. apakah yang akan dilakukan Frank mengenai sholat saat matahari tenggelam
dengan gelombang 40 orang pekerja Somalia yang secara dramatis akan
meningkatkan jumlah orang yang harus meninggalkan lini untuk
solat?apakah tuan frank harus merubah kebijakannya?
Penyelesaian :
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prasangka
Kesukuan
Stereotype
Kurangnya komunikasi dan interaksi antar anggota
Diskriminasi
Pelecehan seksual
Mengurangi prasangka
Saling menerima dan percaya dengan orang yang memiliki suku yang lain
Mengurangi stereotype
Meminimalkan misscomunication dengan orang lain
Tidak membeda-bedakan orang lain
Membangun hubungan dengan beragam orang
Meningkatkan perlindungan
14
Keanekaragaman dalam organisasi memiliki manfaat sebagai :
15
DAFTAR PUSTAKA
http://annysadwipratiwi.blogspot.co.id/2013/09/keragaman-individu-dalam-
organisasi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://tasyaapriani.blogspot.co.id/2015/09/keragaman-dalam-organisasi.html
http://www.astalog.com/8107/jelaskan-definisi-keragaman.htm
http://www.menajemenperusahaan.com/keragaman-dalam-
organisasi/http//staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Rosita%20End
ang%20Kusmaryani,%20M.Si./KERAGAMAN%20INDIVIDU.pdf
16