Anda di halaman 1dari 3

Penyakit Jantung Rematik: Ancaman Serius yang Harus Diwaspadai

Penulis: dr. Yusuf Ananda Fikri

Penyakit jantung rematik (PJR) mungkin masih terdengar asing bagi sebagian besar orang.
Walaupun demikian, data menunjukkan bahwa jumlah orang yang menderita PJR masih terus
meningkat. Jumlah kasus PJR di dunia dilaporkan sebesar 15 juta kasus dan menyebabkan lebih
dari 200.000 kematian per tahunnya. Faktanya, data tahun 2015 menunjukkan bahwa Indonesia
termasuk salah satu negara dengan jumlah kasus PJR terbanyak bersama dengan Tiongkok,
India, dan Pakistan. 1 Penting untuk disadari bahwa PJR dapat memengaruhi siapa saja, terutama
anak-anak dan remaja. Artikel ini akan membahas apa itu PJR, gejalanya, cara mencegahnya,
dan langkah-langkah untuk mengelola atau menyembuhkannya.

Apa itu PJR?


Penyakit jantung rematik merupakan penyakit yang terjadi sebagai kelanjutan dari penyakit
demam rematik akut. Demam rematik merupakan kondisi inflamasi yang dapat mempengaruhi
jantung, sendi, dan jaringan lainnya. Penyakit ini terkait erat dengan infeksi tenggorokan yang
disebabkan oleh bakteri bernama Streptococcus. Jika infeksi tenggorokan tidak diobati dengan
baik, tubuh akan membuat sistem kekebalan yang bernama antibodi. Oleh karena struktur
molekul dari katup jantung menyerupai struktur molekul permukaan bakteri Streptococcus,
antibodi dapat mengenali katup jantung sebagai sesuatu yang harus dibasmi, sehingga pada
akhirnya antibodi dapat merusak katup jantung, menyebabkan proses peradangan, dan akhirnya
menyebabkan PJR.

Apa Gejala yang Timbul pada PJR?


Komplikasi demam rematik pada jantung terjadi dalam bentuk peradangan pada lapisan jantung
atau katup jantung. Peradangan yang terjadi dapat mengakibatkan tanda-tanda gagal jantung,
seperti bengkak pada kedua kaki serta sesak yang memberat ketika aktivitas dan berbaring.
Selain tanda-tanda gagal jantung, PJR juga dapat mengakibatkan kelainan irama jantung.
Selain jantung, demam rematik juga dapat menyerang organ lain seperti sendi, kulit, dan
sistem saraf. Oleh karena itu, gejala lain seperti nyeri pada sendi, benjolan pada kulit, dan
gerakan involunter juga dapat terjadi pada pasien dengan PJR.
Bagaimana Pencegahan pada PJR?
Pencegahan merupakan langkah penting untuk menghindari penyakit jantung rematik. Cara
terbaik adalah dengan mengobati infeksi tenggorokan secepat mungkin dengan antibiotik yang
diresepkan oleh dokter. Selain itu, menjaga kebersihan diri dan menerapkan gaya hidup sehat,
seperti rajin mencuci tangan dan menjaga pola makan seimbang, juga dapat membantu
mencegah infeksi yang dapat memicu PJR.

Bagaimana Pengobatan pada PJR?


Jika seseorang didiagnosis menderita PJR, perawatan medis yang tepat sangat penting. Dokter
akan meresepkan obat antiinflamasi untuk mengurangi peradangan, serta antibiotik untuk
mengatasi infeksi yang mungkin masih ada. Selain itu, penderita PJR perlu mematuhi perawatan
jangka panjang untuk menjaga kesehatan jantung mereka. Pemeriksaan rutin dan konsultasi
dengan dokter adalah bagian penting dari manajemen penyakit ini.

Dengan meningkatkan kesadaran akan PJR dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang
tepat, kita dapat membantu melindungi diri dan orang-orang terdekat dari risiko penyakit jantung
rematik. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Referensi:
1. Dass C, Kanmanthareddy A. Rheumatic Heart Disease. [Updated 2023 Jul 25]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538286/
2. Sika-Paotonu D, Beaton A, Raghu A, et al. Acute Rheumatic Fever and Rheumatic Heart
Disease. 2017 Mar 10 [Updated 2017 Apr 3]. In: Ferretti JJ, Stevens DL, Fischetti VA,
editors. Streptococcus pyogenes : Basic Biology to Clinical Manifestations [Internet].
Oklahoma City (OK): University of Oklahoma Health Sciences Center; 2016-. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK425394/
3. Peters F, Karthikeyan G, Abrams J, Muhwava L, Zühlke L. Rheumatic heart disease:
current status of diagnosis and therapy. Cardiovasc Diagn Ther. 2020 Apr;10(2):305-315.
doi: 10.21037/cdt.2019.10.07.

Anda mungkin juga menyukai