PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maupun tidak tertulis yang berasal dari adat istiadat atau kebiasaan
dikenakan sanksi.
Hukum adat adalah aturan tidak tertulis yang hidup di dalam masyarakat adat
suatu daerah dan akan tetap hidup selama masyarakatnya masih memenuhi
hukum adat yang telah diwariskan kepada mereka dari para nenek moyang
sebelum mereka. Oleh karena itu, keberadaan hukum adat dan kedudukannya
dalam tata hukum nasional tidak dapat dipungkiri walaupun hukum adat tidak
1
Saleh Adiwanata, Pengertian Hukum Adat Menurut Undang-Undang Pokok Agragria,
Alumni, Bandung; 1976, h. 1
2
tertulis dan berdasarkan asas legalitas adalah hukum yang tidak sah hukum
Hukum adat diakui oleh negara sebagai hukum yang sah, setelah
undang Dasar 1945 mengenai hukum adat, salah satunya pasal 18 B ayat (2)
UUD 1945 yang mengakui hak asal usul yang dimiliki desa adat termsuk di
dalamnya kewenangan untuk membentuk peraturan desa adat oleh karena itu,
tertentu. Hal ini dapat dilihat dalam dilihat dalam rumusan Pasal 18 B ayat (2)
kelompok masyarakat hukum adat itu benar-benar ada dan hidup, bukan
dihidup-hidupkan. Selain itu tentu saja dengan suatu pembatasan yaitu tidak
menyebutkan bahwa :
2
St,Laksanto Utomo, Hukum Adat, Rajawali Pers, Depok; 2019. h. 14
3
nasional.kompas.com diakses 15 November 2022
4
Salmon E.M Nirahua, dkk, Penelitian : Hak Mata Rumah Parentah di Negeri Sawai dan 7
Negeri Lainnya (Manusela,Maraina,Elema,Kanike, Roho,Hatualo, dan Kaloa) Kecamatan
Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, (Fakultas Hukum, Universitas Pattimura, 2022) h. 9
3
hal itu ditambah lagi dengan susunan yang di dasarkan pada kedua dasar
masyarakat lokal yang telah berlangsung lama dan masih diakui dan
dipertahankan oleh para tokoh dan masyarakat desa adat agar dapat terus
desa adat didirikan sebagai komunitas asli di tengah peradaban, maka hak asal
atas dasar teritorial, desa adat adalah kesatuan masyarakat hukum adat yang
desa berdasarkan hak asal usul. Desa adat memiliki batas wilayah sejarah dan
5
St. Laksanto Utomo, Op.cit., h 1
6
Soejono Soekanto, Hukum Adat Indonesia,Rajawali Pers,Jakarta; 1983. h 95
7
Kemenkue.go.id diakses pada 15 November 2022
4
jabatannya.8
dipimpin oleh seorang raja memiliki permasalahan yang hampir sama, yakni
persoalan tentang matarumah parentah. Setiap akan ada penentuan raja maka
pasti ada saja perdebatan dari pihak-pihak yang mengklaim dirinya sebagai
kalau masih banyak negeri-negeri adat di Maluku yang tidak memiliki Raja
mau tidak mau harus dipimpin oleh pejabat yang di tentukan oleh pemerintah
daerah sampai ditemukan calon raja untuk dilantik dan proses ini bisa sampai
usai.9
8
fh.unpatti.ac.id. diakses pada 3 juni 2023
9
www.kompasiana.com diakses pada 25 Februari 2023
5
matarumah yang lain. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor yang
Mata rumah adalah rumpun keluarga yang berasal dari satu leluhur
yang sama, yang biasa disebut oleh masyarakat Maluku dengan istilah Fam.
pimpin oleh kepala soa. Sedangkan soa merupakan gabungan beberapa mata
arti menyuruh atau suruhan. Sehingga mata rumah parenta memiliki arti salah
yang bertugas sebagai pemimpin atau raja dalam suatu negeri. Raja negeri
sebagai kepala pemerintahan adat adalah seorang yang berasal dari keturunan
dalam sebuah soa yang masih memiliki garis keturunan mata rumah parenta.
Berdasarkan sejarah, Orang pertama yang mendiami negeri atau tuan tanah,
akan ditunjuk sebagai pemimpin negeri. Keturunan orang pertama itulah yang
secara geologis dikenal sebagai mata rumah parenta. Setiap mata rumah
parentah atau hak parentah diatur dan di tetapkan dalam suatu peraturan
Negeri.11
10
Hamid Dokolamo, Mata Rumah Parentah Dalam Sistem Pemerintahan Adat Di
Maluku,Vol 1, No 1. 2020, h. 32
11
Ibid., h. 30
6
Perda Malteng No. 03 Tahun 2006) dan Peraturan Daerah Kabupaten Maluku
ditopang dengan sistem hukum, yang dapat dijadikan sebagai acuan, sehingga
adat yang berasal dari garis keturunan/keturunan sesuai dengan hukum adat
pemimpin dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, kecuali hal-hal khusus
Negeri Paperu sebagai salah satu desa adat di Maluku yang terletak di
Paperu berasal dari kata papeo yang berarti papeda. Berdasarkan sejarah,
negeri ini ada dan pertama kali ditemukan oleh seseorang yang datang dari
Seram Bagian Barat dengan tujuan mencari pulau untuk dijadikan tempat
tinggal. Orang tersebut adalah Latunusa yang artinya Raja Pulau. Ketika
namanya menjadi Latusalisa atau Luhukay yang artinya pertama atau yang
12
Ibid ..
13
id.wikipedia.org diakses pada 15 November 2022
8
Lawalata sampai pada abad 18 dan pada abad 19 pemerintah negeri paperu
dipimpin oleh marga Latumaelissa dan Latumaerissa sampai pada era tahun
1950.15
marga lain yang naik dan duduk sebagai pemimpin diluar marga Lawalata,
Maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menganalisis tentang
suatu peraturan negeri dan di jalankan sesuai dengan yang tertulis ataukah
peraturan negeri.
15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negeri Paperu, h. 6
9
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini dilaksanakan
Maluku Tengah
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan :
1. Manfaat akademik :
Secara akademik, penelitian ini diharapkan dapat menambah
2. Manfaat praktisi :
Bagi penulis : sebagai syarat memperoleh gelar sarjanah, program
E. Kerangka Konseptual
negara hukum itu diidealkan bahwa yang harus dijadikan panglima dala
Indonesia adalah negara hukum, menurut Pasal 1 ayat (3) yang menentukan
bahwa dinamika kehidupan negara harus diatur oleh hukum, bukan oleh
dalam Pasal 1 ayat (2) bahwa “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
negara ini. Filsuf dari zaman kuno telah lama mengeksplorasi konsep
negara hukum.Selain itu konsep negara hukum juga terkait dengan istilah
11
hukum sebagai penjaga malam artinya tugas negara hanya menjaga saja,
di era moderen ini dipengaruhi oleh konsep Eropa Continental yang disebut
(dihimpun) secara sitematis yang ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam
penerapannya.17
law. untuk itu, Philipus M. Hadjon mengemukakan bahwa lebih tepat jika
16
Imanuel. R. Masella,Rangkap Jabatan Pejabat Publik Dalam Sistem Ketatanegaraan
Indonesia , Skripsi; Prodi Ilmu Hukum, Fakultas hukum, Unversitas Pattimura Ambon, 2018, h. 8
17
Ibid., h. 10
12
pancasila.19
mendefenisikan bahwa :
18
Phiilipus M.Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Sebuah Studi tentang
Prinsip-Prinsipnya, Penanganannya oleh Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Umum
dan Pembentukan Peradilan Administrasi,(Philipus M. Hadjon III), dalam Victor Jusuf
Sedubun, Pengawasan Peraturan Daerah Yang Berciri Khas Daerah, Disertasi : Program
Doktor Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Airlangga, Surabaya, 2015, h. 25.
19
Ibid., h. 26.
20
Kemenkeu.go.id diakses pada 15 November 2022
21
R Van Djik, alih bahasa oleh A.Soehardi, Pengantar Hukum Indonesia, dalam Octovianus
Lawalata, Pemenuhan Hak Masyarakat Hukum Adat Dalam Hukum Investasi Nasional,
Disertasi:Program Studi Doktor Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Airlangga, Surabaya,
2017, h 26.
13
tatanan peraturan dari para tua-tua atau datuk-datuk dan dijadikan sebagai
gaya hidup, dan sampai saat ini masih diakui dan dijalankan sebagaimana
mestinya.
adat adalah:
a. Warga ialah kelomok-kelompok tertib dan bersifat ajeg; artinya, warga desa
ialah kelompok yang mematuhi sesuatu nilai serta norma tertentu (tertib)
22
Hanafi Nurcholi, Pertumbuhan Dan Penyelenggaraan PemerintahanDesa, dalam Nurmela
Ibrahim, Pemilihan Kepala Desa Adat Dalam Pemilihan Kepala Desa Serentak, Skripsi;
Fakultas Hukum, Universitas Pattimura, Ambon, 2022, h. 14
14
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
buku yang menunjang penulisan ini. Selain itu juga penulis dalam
2. Pendekatan Masalah
penelitian ini.
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang mengikat, dan terdiri
dari norma atau kaidah dasar yaitu Undang-Undang Dasar 1945, peraturan
23
Sukirno, Politik Hukum Pengakuan Hak Ulayat, Prenadamedia Group, Jakarta 2018, Hal 21
24
Soejono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, PT. Raja Grafido Persada,
Jakarta 2003, Hal 13
15
dengan mencatat setiap konsep, asas bahkan norma yang ditemukan dalam
25
Ibid..
16