Anda di halaman 1dari 2

No :FRM-SKP/042

Tanggal :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG Revisi : 00
Halaman : 1 dari 2
FORM LAPORAN
REFLEKSI KASUS
Nama : Putri Alfatihah Hari/ Tanggal : 03 Februari 2023
mahasiswa
Tempat : Ri 02/Rw 06, Blabag, Tema : Edukasi Perawatan Asma
pelaksanaan Tanggeran, Sruweng,
Kebumen

Komponen Uraian
1. Latar Belakang Sebagai profesi perawat dalam melakukan praktik keperawatan
Kasus diharuskan menjunjung asas etik dan profesionalisme. Aspek etik
merupakan salah satu pondasi yang sangat penting bagi perawat dalam
membangun hubungan baik dengan semua pihak selama melakukan
pelayanan keperawatan. Hubungan baik dengan semua pihak yang
berperan dalam pelayanan kesehatan dapat mempermudah dalam
mencapai tujuan bersama yaitu kesembuhan dan kepuasan pada pasien.
Masalah etik keperawatan sebagian besar terjadi pada pelaksanaan
pelayanan keperawatan. Rasa ketidakpuasan yang sering kali timbul
pada pasien adalah pasien merasa kebutuhannya tidak dipenuhi dan
merasa tidak diperhatikan oleh perawat dalam pelayanan kesehatan.
Masalah etik yang sering muncul menyebabkan konflik antar tenaga
kesehatan dengan tenaga kesehatan yang lain maupun dengan pasien.
Prinsip moral dalam praktek keperawatan mengarahkan atau mengatur
tindakan. Dalam menerapkan prinsip etika keperawatan menjadi lebih
sistematik dalam menyelesaikan konflik etika. Ada 8 prinsip etika
keperawatan dalam memberikan pelayanan keperawatan salah satu
nanti yang akan di bahas yaitu Prinsip etik keperawatan Non
Malficence (Tidak merugikan), Prinsip ETIK Non Malficence (Tidak
merugikan) yaitu semua tindakan yang tidak merugikan bagi klien.
2. Ringkasan Kasus Tn. M umur 46 tahun mengatakan bahwa sudah memiliki asma
sehingga membuat dirinya sesak jika kambuh, selama menderita asma
.kurang mengerti asma dan jika mengalami sesak mengatakan lebih
senang membeli obat warung, pasien ingin lebih mengetahui penyakit
asma lebih jelas lagi.
3. Refleksi Kasus Dari ringkasan kasus di atas didapatkan prinsip etik keperawatan yang
diterapkan oleh perawat praktikan yaitu Prinsip etik Beneficience
(Berbuat baik) dan Non Maleficience (Tidak merugikan) karena pasien
ingin lebih mengetahui tentang penyakit asmanya.
4. Solusi/ Tindak Setelah diberikan tindakan Beneficience dan Non Maleficience (Tidak
Lanjut merugikan) kepada klien diharapkan tenaga Kesehatan senantiasa
menerapkan prinsip etik.

Sruweng, 03 Februari 2024


Mahasiswa

(Putri Alfatihah)

Anda mungkin juga menyukai